Tepat pukul 07.15 WIB, bel tanda pelajaran dimulai berbunyi. Pak Jayyid Zeaddan
masuk ke kelas V SD Karawang. Anak-anak sudah duduk di tempat duduknya masing-masing.
Pak Jayyid Zeaddan mengucapkan salam. Anak-anak menjawab serempak “Waalaikumsalam
Warohmatulloh Wabarokatuh’’.
Setelah memandang ke seluruh siswa untuk memastikan bahwa semuanya hadir di
dalam kelas, Pak Jayyid Zeaddan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran Bahasa Indonesia hari itu yaitu, agar siswa dapat menceritakan kembali isi puisi
dengan kata-kata sendiri. Pak Jayyid Zeaddan juga menyampaikan manfaat menceritakan
kembali puisi yang telah dibaca. Kemudian terjadilah percakapan sebagai berikut :
Aulia : “Puisi apa Pak?”
Humaira : “Ditulis di buku catatan ya Pak?”
Pak Jayyid Zeaddan : “Nanti puisinya Bapak bagikan. Kalian dapat menulis hal-hal yang
penting, tetapi nanti Bapak minta kalian menceritakannya di depan kelas
secara lisan. Apakah sekarang sudah siap untuk belajar?”
Para siswa : “Sudah Pak!” jawab siswa serempak.
Pak Jayyid Zeaddan : “Nah, kalian berjumlah 24 orang, selanjutnya bagi kelompok. Tiap
kelompok terdiri dari 4 orang. Berarti ada berapa kelompok?”
Para siswa : “6 kelompok, Pak.”
Pak Jayyid Zeaddan : “Bagus! Jadi ada 6 kelompok, dengan tiap kelompoknya terdiri dari 4
orang. Nah, tugas kelompok adalah membaca puisi yang Bapak berikan
kemudian menceritakan kembali isi puisi tersebut dengan kata-katamu
sendiri.”
Saifulloh : “Pak, apakah kami berdiskusi di dalam kelompok masing-masing?”
Pak Jayyid Zeaddan : “Ya iya, masa kalian berkelompok terus bekerja sendiri-sendiri. Masih
ada pertanyaan? Kalau tidak, sekarang kalian membentuk kelompok
masing-masing.”
Tiba-tiba seorang anak berkata : “Berarti Pak Jayyid Zeaddan melatih kita untuk belajar berani
dong?”
Pak Jayyid Zeaddan : “Benar sekali! Wah, kalian sudah pandai menganalisis. Selain kalian
berani berbicara, kalian juga berani mengemukakan pendapat.
Pak Jayyid Zeaddan juga menjelaskan langkah-langkah yang harus dikerjakan dalam
kelompok. Langkah-langkah yang harus siswa lakukan adalah mencari kata-kata sulit atau
kata-kata yang belum dipahami, sebelum mereka dapat menangkap isi puisi.
Pak Jayyid Zeaddan : “Sudah mengerti semua?”
Pak Jayyid Zeaddan: “Kalau tidak ada yang bertanya, sekarang diskusikanlah dalam kelompok
masing-masing, Bapak beri waktu 20 menit.”
Kekurangan
1. Pak Jayyid tidak memberikan apersepsi, karena tidak adanya kegiatan yang
dilakukan oleh pak Jayyid untuk menarik perhatian peserta didik supaya fokus
pada ilmu atau pengalaman baru yang akan disampaikan oleh Guru pada
akhirnya siswa cenderung kurang siap secara fisik dan mental untuk menerima
materi ajar pada saat pembelajaran berkangsung
2. Pak Jayyid tidak menyediakan sumber belajar seperti buku kamus yang dapat
digunakan oleh siswa dalam pembelajaran tersebut. Jikalau memang tidak
tersedianya sarana buku kamus tersebut, Pak Jayyid tidak mengadakan umpan
balik terhadap pekerjaan awal siswa yakni dalam hal mencari kata - kata sulit
dalam bacaan puisi tersebut, dimana langkah kerja tersebut merupakan hal
penting yang harus diumpan balik segera oleh guru guna siswa dapat
melanjutkan pembelajarannya dengan lancar. Dalam kasus tersebut, siswa
cenderung mencari arti kata - kata sulit itu sendiri, tanpa adanya sumber
bantuan seperti kamus bahasa Indonesia. Sehingga, siswa tidak mendapatkan
solusi atau pemecahan masalah dalam kebingungannya tersebut, pencarian arti
kata-kata sulit terbatas hanya pada kemampuan siswa yang ada pada kelompok
itu sendiri. Dan pada akhirnya, siswa pun cenderung tidak bisa mengerjakan
pekerjaan berikutnya yang merupakan tugas pokok yang harus dikerjakan pada
pembelajaran saat itu.
3. Kurangnya keterampilan bertanya dan komunikasi yang dilakukan oleh pak
Jayyid. Ketika pak jayyid bertanya dan siswa tidak ada menjawab. Pak jayyid
langsung melanjutkan langkah kegiatan pembelajaran berikutnya. Padahal pak
Jayyid dapat bertanya Kembali kepada siswa, mengapa siswa hanya terdiam.
Kemudian pak Jayyid dapat memberikan pertanyaan lagi kepada siswa, agar
siswa mampu faham betul tentang pembelajaran yang sedang diajarkan.
4. Pak Jayyid tidak memberikan gambaran contoh cara pengubahan dari puisi
menjadi sebuah cerita,sehingga siswa cenderung merasa kebingungan terhadap
tugas yang diberikan.
5. Tidak tuntasnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan Pak Jayyid pada saat
itu.
4. Kembangkan minimal 3 cara untuk mengatasi kekurangan yang dilakukan Pak Jayyid
Zeaddan dalam pembelajaran tersebut! Berikan alasan atas pendapat Anda! (30)
Jawaban:
Cara untuk mengatasi kekurangan yang dilakukan Pak Jayyid Zeaddan dalam
pembelajaran tersebut antara lain :
1. Pak Jayyid perlu melakukan apersepsi hal ini dilakukan agar dapat menarik
perhatian siswa supaya fokus pada ilmu atau pengalaman baru yang akan
disampaikan oleh Guru, siswa akan siap secara fsik dan mental untuk menerima
materi ajar pada hari itu
2. Pak Jayyid perlu menyediakan sumber belajar berupa kamus ataupun
diadakannya umpan balik terhadap langkah tugas siswa yang pertama dalam hal
mencari kata-kata sulit guna berlanjutnya kegiatan inti siswa dalam hal
menceritakan kembali puisi dengan kata-kata sendirinya
3. Pak Jayyid harus lebih berlatih dan mengasah kembali keterampilan bertanya
(komunikasi) pada siswa guna dapat mengetahui kemampuan siswa yang
sebenarnya. Selain itu juga agar dapat terpacu ataupun termotivasi dalam dan
selama pembelajaran. Ataupun dapat dilakukan pemberian reward kepada para
siswa supaya siswa termotivasi pula dalam proses pembelajaran tersebut.
4. Pak Jayyid mesti memberikan gambaran contoh pengubahan dari puisi menjadi
sebuah cerita kepada parasiswa (menceritakan kembali isi puisi dengan kata-
kata sendiri)
5. Pak Jayyid harus lebih merencanakan dan mengelola kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan supaya dapat berjalan dengan tuntas dan efektif.