Buku Modul 2. MPKTJ
Buku Modul 2. MPKTJ
❖ Pendahuluan
Perilaku berlalu lintas di jalan raya adalah potret kepribadian diri, jika dilakukan
secara massal adalah gambaran citra budaya bangsa. Perilaku berlalu lintas adalah
cerminan budaya masyarakat. Kecelakaan lalu lintas angkutan jalan sering diawali dari
pelanggaran. Fenomena tingginya angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas
angkutan jalan sudah sangat memprihatinkan. Sehingga salah satu alternatif
pemecahan masalah keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah melalui
meningkatan kesadaran masyarakat. Peningkatan kesadaran masyarakat dapat dicapai
secara efektif melalui penyuluhan yang dikelola secara profesional.
Pada Kegiatan Belajar 1 terdapat 3 kegiatan diskusi yang harus Anda kerjakan.
Kegiatan Belajar 2 Anda mempunyai 1 diskusi dan 3 tugas.
2
KEGIATAN BELAJAR 1
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Kompetensi khusus yang diharapkan setelah Anda mempelajari Kegiatan Belajar 1 adalah sebagai
berikut :
sehingga pada orang tadi terbentuk keyakinan ( belief) (Mar'at, 1982 dalam Prof. Dr.
Soleh Soemirat, M. Si. 2014 ). Secara skematik, proses yang terjadi dapat dijelaskan
sebagai berikut
Proses Rasional
Sumber: Mar'at, 1982:36 dalam Prof. Dr. Soleh Soemirat, M. Si, 2014
Hal ini berarti penyuluhan KLLAJ dapat dikatakan sebagai bentuk pendidikan kepada
pengguna jalan dan keluarganya selaku anggota masyarakat.
Makna pemberdayaan menurut kamus Oxford dari kata empower sinonim dengan
memberi daya atau kekuasaan kepada. Ada dua citra pemberdayaan, yaitu:
(1) yang memberi manfaat baik kepada pihak yang memberi kuasa maupun
kepada pihak yang mendapat kuasa. Tipe inilah yang disebut sebagai
pemberdayaan (empowerment);
(2) kekuasaan didapat oleh pihak yang sebelumnya tidak berkuasa melalui
perjuangan sendiri. Hal ini disebut sebagai “ self-empowerment” atau
pemberdayaan sendiri.
Seorang penyuluh KLLAJ memiliki kemampuan untuk membuat orang lain
melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka.
Pemberdayaan masyarakat tentang KLLAJ mencakup peningkatan kesadaran yang
mencakup perubahan struktur dan tata nilai KLLAJ yang berkembang. Elemen
kesadaran dan pertimbangan yang tinggi dari kedua belah pihak yang terlibat, didapat
dari (win win solution) yang menyediakan kesempatan bagi kemajuan untuk hidup
lebih sejahtera bagi semua masyarakat yang terlibat.
Keberdayaan masyarakat adalah unsur-unsur yang memungkinkan masyarakat
mampu bertahan (survive) dan (dalam pengertian yang dinamis) mampu
mengembangkan diri untuk mencapai tujuan-tujuannya. Oleh karena itu,
memberdayakan masyarakat merupakan upaya untuk (terus menerus) meningkatkan
harkat dan martabat lapisan masyarakat yang sangat rendah perilaku KLLAJ dan sulit
berubah menjadi lebih baik. Mereka terperangkap pada keterbelakangan pengetahuan
KLLAJ dan terperangkap dalam kebiasaan perilaku buruk KLLAJ. Bentuk, jenis dan cara
pemberdayaan masyarakat atau penguatan masyarakat ( strengthening community)
sangat beragam, yang hanya berwujud jika ada kemauan mengubah struktur
masyarakat. Oleh karena itu, usaha untuk mengentaskan masyarakat dari lembah
ketidakberdayaan secara hakiki pekerjaan tersebut sama sulitnya dengan usaha
memberdayakan mereka. Tugas itu bukanlah pekerjaan mudah yang bersifat instant
(segera dapat dilihat hasilnya), melainkan harus butuh waktu, perencanaan yang
holistik, tenaga dan biaya serta kebijakan yang berpihak pada kaum tersebut dan
keluarganya. Perencanaan yang holistik dalam pengentasan keterbelakangan budaya
KLLAJ diutamakan ke.arah struktur sosial masyarakat melalui proses partisipasi,
sehingga masyarakat dapat mengetahui segala aspek yang direncanakan untuk
meningkatkan keberdayaan mereka dan terbebas dari keterbelakangan.
5
DISKUSI 2 : Sebagai seorang penyuluh keselamatan harus jeli mengamati kebiasaan perilaku
salah atau melanggar para pengguna jalan sehingga membahayakan keselamatan pengguna
jalan yang lain. Berikan contoh perilaku yang salah atau melanggar tersebut dan berikan
penjelasan mengapa dapat membahayakan bagi diri sendiri dan pengguna jalan yang lain.
KEGIATAN BELAJAR 2
TUJUAN PEMBELAJARAN :
efisiensi. Sasaran yang tepat dapat digunakan sebagai prediksi penggunaan media
sosialisasi yang tepat juga. Identifikasi sasaran penyuluhan KLLAJ pada dasarnya
merupakan rangkaian dari proses identifikasi masalah KLLAJ.
DISKUSI 1 :
Proses identifikasi masalah KLLAJ dapat dilakukan dengan data dan kegiatan
analisis sederhana. Ada dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang digali oleh peneliti secara langsung dari nara sumber atau
objek yang diteliti dengan melakukan wawancara atau observasi. Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari peneliti dari sumber informasi yang telah tersedia seperti
dokumen, buku atau sumber kepustakaan lainnya.
1. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung
diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya
berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Data primer
dan data sekunder, dapat pula digolongkan menurut jenisnya sebagai data
kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa kategori-
kategori. Data sekunder dalam rangkai identifikasi untuk menemukan masalah dan
sasaran penyuluhan KLLAJ adalah : 1) data kecelakaan, 2) data pelanggaran, ,
dan lain-lain
a. Data kecelakaan.
Data kecelakaan dianalisis untuk dapat mengidentifikasikan sifat dan
karakteristik permasalahan, serta kelompok pengguna jalan yang akan menjadi
sasaran penyuluhan keselamatan LLAJ. Data kecelakaan memberikan suatu
gambaran umum, serta indikasi tentang kelompok pengguna jalan, jenis kelamin
ataupun kelompok umur yang paling rawan kecelakaan. Data kecelakaan dapat
digunakan sebagai titik awal, dan akan cukup memadai apabila tersedia data rinci,
karena mungkin saja ada hambatan untuk menggunakan data lain. Data
12
kecelakaan tiga tahun yang lampau pada umumnya dapat diterima sebagai
indikasi permasalahan.
TUGAS 1 : temukan data kecelakaan 3 tahun terakhir . Boleh dipilih data tingkat nasional,
tingkat propinsi atau tingkat daerah. Kemudian pilih sasaran penyuluhan, rumusan profil
sasaran, rumusan tujuan penyuluhan keselamatan LLAJ
Dari uraian di atas pelanggaran lalu lintas adalah suatu perbuatan atau
tindakan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
lalu lintas dan angkutan jalan. Perbuatan atau tindakan yang bertentangan
dengan ketentuan undang-undang ini biasanya suatu perbuatan yang dalam
pemenuhan akibat hukumnya dikenakan sanksi yang berupa sanksi administrasi,
denda maupun kurungan. Pelanggaran lalu lintas angkutan jalan dapat diartikan
juga sebagai suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang
berperan sebagai pengguna jalan (pengemudi kendaraan, pengendara sepeda
atau sepeda motor, pejalan kaki, dll) yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan lalu lintas yang berlaku. Dan pelanggaran - pelanggaran
tersebut dapat berpotensi bahaya untuk diri sendiri atau orang lain.
17
Data pelanggaran lalu lintas angkutan jalan di tingkat nasional, propinsi atau
daerah dapat dijadikan acuan untuk identifikasi masalah keselamatan LLAJ. Dari
kegiatan menganalisis data pelanggaran lalu lintas dapat dipilih skala prioritas
sasaran penyuluhan KLLAJ, dapat digunakan untuk merumuskan tujuan
penyuluhan KLLAJ, menyusun materi keselamatan yang dibutuhkan untuk
kegiatan penyuluhan KLLAJ.
TUGAS 2 : temukan data pelanggaran lalu lintas di daerah Anda, pilih sasaran penyuluhan,
rumuskan profil sasaran dan tujuan penyuluhan keselamatan LLAJ
2. Data primer
Data primer adalah data utama atau data pokok yang digunakan dalam penelitian.
Data pokok dapat dideskripsikan sebagai jenis data yang diperoleh langsung dari
tangan pertama subjek penelitian atau responden atau informan. Perkecualian pada
riset kuantitatif. Data Primer dapat juga didefinisikan data yang diperoleh langsung dari
subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer ini disebut
juga dengan Data Tangan Pertama. Pengertian Data primer yang lain adalah sumber
data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa
wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi
dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda).
Untuk mendapatkan data primer tentang perilaku keselamatan LLAJ dapat
dilakukan survei dengan pengamatan secara langsung misalnya di ruas jalan atau
simpang bersinyal atau tidak bersinyal yang merupakan ruas jalan wajah kota atau
simpang wajah kota. Sebagai contoh survei yang dilakukan oleh Taruna/i PKTJ di
simpang bersinyal wajah kota Tegal.
18
Dari gambaran tersebut dapat menjadi lebih dipahami tentang hasil identifikasi.
Dari hasil identifikasi dapat ditemukan masalah KLLAJ, pengguna jalan yang menjadi
skala prioritas sasaran penyuluhan, topik penyuluhan yang dibutuhkan. Sehingga
memudahkan langkah berikutnya dalam menyusun desain penyuluhan keselamatan
LLAJ.
TUGAS 3:
DAFTAR PUSTAKA
22
Soemirat, Soleh dan Asep Suryana. 2014. Komunikasi Persuasif. Jakarta : Penerbit
Universitas Terbuka.