Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zahra Putri Nafisah

kelas : XII MIPA 2

No.absen : 35

Bullying

Sangat memilukan di era modern ini masih banyak kasus bullying yang terjadi, baik secara fisik,
verbal, terselubung maupun cyber bullying. Bullying adalah masalah yang berkelanjutan di sekolah,
dan di banyak tempat lain di luar sekolah, dan terlepas dari semua publisitas dan program selama
beberapa tahun terakhir, tampaknya tidak berkurang sama sekali.

Untuk dilingkungan sekolah, harusnya diperlukan program anti-intimidasi di seluruh sekolah, yang
mempromosikan sistem dukungan sebaya dan melibatkan guru dan orang tua yang aktif dan terlatih,
untuk mendorong lingkungan belajar yang aman di mana tidak ada kekerasan yang diperbolehkan.
Setiap orang berhak untuk merasa aman di rumah, di sekolah dan di masyarakat. Bullying bukanlah
bagian normal dari tumbuh dewasa.

Penelitian menunjukkan bahwa perilaku intimidasi biasanya tidak hilang dengan sendirinya dan
sering kali bertambah buruk seiring berjalannya waktu, ini perlu ditangani secara langsung. Oleh
karena itu untuk menghentikan perilaku bullying, semua kalangan perlu mendukung anak anak atau
orang-orang yang diperlakukan tidak baik atau mengalami tindakan bullying. Semua orang perlu
segera merespon serta mengambil langkah pencegahan untuk menghentikan perilaku bullying di
masa kini dan masa depan.

Ada berbagai macam jenis bullying, dan semua masyarakat harus mengetahui itu sehingga dapat
mencegah terjadinya bullying kepada orang-orang terdekat seperti:

1. Bullying fisik

2. Bullying verbal

3. Cyber bullying

3. Bullying terselubung

4. Sexual bullying

Istilah bullying dulu hanya mengacu pada tindakan fisik seperti memukul, menendang, dan meninju.
Tidak mengherankan, definisi bullying telah berkembang dari waktu ke waktu karena penelitian telah
mengungkapkan bahwa jenis perilaku non-fisik lainnya dapat memiliki dampak serupa pada korban.
Efek merusak dari bullying berdampak pada psikologis dan verbal korban.Dalam upaya mencegah
bullying, seberapa banyak dari kita yang pernah berfikir tentang bagaimana kita bisa mencegah
tindakan bullying atau bagaimana individu dapat mengatasi tindakan bullying. Apakah kamu pernah
bertanya-tanya perubahan apa yang perlu terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari untuk mencegah
tindakan bullying atau setidaknya mengurangi tindakan itu?

Jika kita hanya berpikir atau bertindak ketika bullying sudah terjadi, maka kita hanya terfokus pada
intervensi dan kita mungkin tidak akan pernah melihat akhir dari perilaku ini. Mempromosikan dan
mencontoh perilaku sosial yang positif sebelum hasil negatif seperti bullying terjadi adalah cara yang
baik untuk menciptakan kehidupan yang lebih aman dan sehat bagi semua orang.
Maka dari itu, sebagai masyarakat, dan sebagai keluarga, kita perlu memperhatikan masalah ini dan
menghentikannya baik di sekolah, komunitas serta di rumah atau di lingkungan sekitar. Tidak lagi
dapat diterima untuk melecehkan orang lain secara verbal atau fisik, bukan karena alasan apa pun.
Kita semua harus selalu menghadapi Bullying.

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menghindari adanya tindakan bullying adalah dengan
menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 pelaku bullying
bisa mendapatkan dua sanksi yaitu:

1. Teguran lisan, tertulis, atau sanksi lain yang bersifat edukatif kepada peserta didik.

2. Teguran lisan, tertulis, pengurangan hak, pemberhentian dari jabatan sebagai guru dan tenaga
kependidikan.

Tidak hanya itu, karena pelaku bullying juga diancam dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014,
yaitu ancaman pidana penjara paling lama 3 tahun 6 bulan atau denda sebanyak Rp 72 juta. Dan
Undang-undang No 11 Tahun 2008 secara spesifik menjelaskan tentang hukuman bagi pelaku
perundungan siber (cyber bullying) yang dapat dipenjara paling lama 6 tahun atau denda maksimal
Rp6 miliar. Pelaku bullying juga bisa mendapatkan sanksi sosial yang mungkin lebih berat dari sanksi
hukum.

Anda mungkin juga menyukai