Anda di halaman 1dari 7

Pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen yang penting dalam mengarahkan dan

mengontrol aktivitas karyawan di organisasi. Tujuan dari pengawasan adalah untuk memastikan
bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan mencapai tujuan
organisasi. Dalam makalah ini, akan dibahas berbagai aspek mengenai fungsi pengawasan
terhadap kinerja karyawan.
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang penting dalam lingkungan kerja untuk menjamin
atau menjaga agar program dapat diwujudkan dengan efektif. Pengawasan yang baik terhadap
karyawan dapat membantu meningkatkan kinerja mereka. Dalam makalah ini, akan dibahas
mengenai fungsi pengawasan terhadap kinerja karyawan.
Pengawasan karyawan adalah salah satu aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia
yang berperan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi. Pengawasan karyawan
tidak hanya berfokus pada pemantauan aktivitas harian, tetapi juga dalam memberikan umpan
balik, pelatihan, dan pengembangan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Makalah ini akan menjelaskan peran penting pengawasan terhadap kinerja karyawan beserta
berbagai metode pengawasan yang dapat diterapkan.

Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang penting dalam lingkungan kerja untuk menjamin
atau menjaga agar program dapat diwujudkan dengan efektif, salah satu fungsi manajemen yang
penting adalah mengarahkan dan mengontrol aktivitas karyawan di organisasi. Tujuan dari
pengawasan adalah untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan mencapai tujuan organisasi.
Stephen P. Robins dan Mary Coulter merumuskan pengawasan sama dengan pengendalian
sebagai proses memantau kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan - kegiatan itu diselesaikan
sebagaimana telah direncanakan dan proses mengoreksi setiap penyimpangan yang berarti.
Pengawasan karyawan adalah salah satu aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia
yang berperan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi. Pengawasan karyawan
tidak hanya berfokus pada pemantauan aktivitas harian, tetapi juga dalam memberikan umpan
balik, pelatihan, dan pengembangan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja karyawan
Kegiatan pengawasan sebaiknya dilakukan secara terus menerus dan melekat, dengan melihat
seluruh aktivitas perusahaan dan memastikan tujuan yang direncanakan dapat tercapai. Dengan
dilakukannya hal tersebut dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh karyawan dan dapat
melihat seberapa baik kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Pengawasan yang
baik terhadap karyawan dapat membantu meningkatkan kinerja mereka
Dalam lingkungan kerja, pengawasan sangat penting untuk menjamin atau
menjaga agar program dapat dilaksanakan dengan baik. Salah satu fungsi manajemen
yang penting dari pengawasan adalah mengarahkan dan mengontrol tindakan karyawan
di perusahaan. Tujuan dari pengawasan adalah untuk memastikan bahwa pekerjaan
dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengawasan, yang didefinisikan oleh Stephen P. Robins dan Mary Coulter, adalah
proses memantau kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan itu diselesaikan sesuai
rencana dan untuk mengoreksi setiap kesalahan.
Pengawasan karyawan adalah bagian penting dari manajemen sumber daya
manusia yang berperan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi.
Pengawasan karyawan tidak hanya memantau aktivitas sehari-hari, tetapi juga
memberikan umpan balik, pelatihan, dan pengembangan yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja karyawan.
Untuk mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh karyawan dan menilai seberapa
baik kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya, kegiatan pengawasan sebaiknya
dilakukan secara konsisten dan terus menerus untuk memastikan bahwa tujuan yang
direncanakan telah dicapai. Pengawasan yang baik terhadap karyawan dapat
menghasilkan hasil yang lebih baik.

Fungsi pengawasan menjadi tugas dan tanggung jawab pemimpin atau manajer, yang telah
ditunjuk oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan dan mengendalikan kebijakan-kebijakan
perusahaan (Wulandari, 2020). Fungsi pengawasan dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung.
Beberapa fungsi pengawasan yang dapat dilakukan oleh manajer antara lain:
Mengawasi Kegiatan Karyawan: Manajer dapat mengawasi kegiatan karyawan untuk
memastikan bahwa mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Memberikan Umpan Balik: Manajer dapat memberikan umpan balik kepada karyawan mengenai
kinerja mereka, baik dalam bentuk pujian maupun kritik yang membangun.
Memberikan Pelatihan: Manajer dapat memberikan pelatihan kepada karyawan untuk
meningkatkan keterampilan mereka dan membantu mereka mencapai tujuan perusahaan.
Mengendalikan Kebijakan: Manajer dapat mengendalikan kebijakan perusahaan untuk
memastikan bahwa karyawan mematuhi aturan dan prosedur yang telah ditetapkan.
\II. Fungsi Pengawasan dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan a. Pengawasan sebagai Alat
Pengendalian [1] Pengawasan berperan sebagai alat pengendalian dalam mengarahkan karyawan
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam hal ini, pengawasan dapat membantu
mengidentifikasi masalah dalam pelaksanaan pekerjaan, mengambil tindakan korektif yang
diperlukan, dan memastikan bahwa standar kualitas dan waktu yang ditetapkan terpenuhi.
b. Pengawasan sebagai Sarana Pemantauan dan Evaluasi Kinerja [1][3] Pengawasan juga
berfungsi sebagai sarana pemantauan dan evaluasi kinerja karyawan. Melalui pengawasan,
manajer dapat memantau aktivitas karyawan, memberikan umpan balik, dan mengevaluasi
pencapaian kinerja. Hal ini memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan karyawan serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan
kinerja mereka.
c. Pengawasan sebagai Sumber Motivasi [1] Pengawasan yang efektif dapat menjadi sumber
motivasi bagi karyawan. Dengan memberikan pengawasan yang konstruktif dan memberikan
umpan balik positif, manajer dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk mencapai hasil yang
lebih baik. Pengawasan yang positif juga dapat meningkatkan rasa kepemilikan karyawan
terhadap pekerjaan mereka dan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai
tujuan organisasi.
Manajer atau pimpinan dapat melakukan pengawasan dengan beberapa cara, berikut ada dua macam
pengawasan

- Pengawasan Internal Pengawasan internal merupakan pengawasan yang dilakukan oleh seorang
pimpinan kepada bawahannya. Pengawasan ini berupa hal-hal pelaksanaan tugas, prosedur
kerja, kedisiplinan karyawan dan lainnya.
- Pengawasan Eksternal Pengawasan ini merupakan pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar
perusahaan atau organisasi. pengawasan ini termasuk dalam Social control.
FUNGSI PENGAWASAN

Fungsi pengawasan menjadi tugas dan tanggung jawab pemimpin atau manajer, yang telah
ditunjuk oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan dan mengendalikan kebijakan-kebijakan
perusahaan (Wulandari, 2020). Fungsi pengawasan dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung.

Menurut Jaelani (2019), beberapa fungsi pengawasan yang dapat dilakukan oleh manajer antara
lain:

- Mengawasi Kegiatan Karyawan: Manajer dapat mengawasi kegiatan karyawan untuk


memastikan bahwa mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
- Memberikan Umpan Balik: Manajer dapat memberikan umpan balik kepada karyawan
mengenai kinerja mereka, baik dalam bentuk pujian maupun kritik yang membangun.
- Memberikan Pelatihan: Manajer dapat memberikan pelatihan kepada karyawan untuk
meningkatkan keterampilan mereka dan membantu mereka mencapai tujuan perusahaan.
- Mengendalikan Kebijakan: Manajer dapat mengendalikan kebijakan perusahaan untuk
memastikan bahwa karyawan mematuhi aturan dan prosedur yang telah ditetapkan

Jenis jenis pengawasan

Menurut Hasibuan (2012: 248) pengawasan atau pengendalian dikenal atas beberapa jenis yang
dapat dijelaskan dan disebutkan yaitu sebagai berikut :

- Internal Kontrol Internal kontrol adalah pengendalian yang dilakukan oleh seorang atasan
kepada bawahannya. Cakupan dari pengendalian ini meliputi hal-hal yang cukup luas
baik pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan dan lain-lain.
- Audit Kontrol Adalah pemeriksaan atau penilaian atas masalah-masalah yang berkaitan
dengan pembukuan perusahaan. Jadi, pengawasan atas masalah khusus, yaitu tentang
kebenaran pembukuan suatu perusahaan.
- . Eksternal Kontrol Eksternal kontrol adalah pengendalian yang dilakukan oleh pihak
luar. Pengedalian ekstern ini dapat dilakukan secara formal atau informal, misalnya
pemeriksaan pembukuan oleh kantor akuntan dan penilaian yang dilakukan oleh
masyarakat.
- Formal kontrol adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi yang
dapat dilakukan secara formal atau informal. Contoh nya seperti pemeriksaan yang
dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap BUMN dan lain-lain. Dewan
Komisaris terhadap PT yang bersangkutan.
- Infromal Kontrol Infromal kontrol adalah penilaian yang dilakukan oleh masyarakat atau
konsumen, baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya melalui media massa cerak
atau elektronik dan lain-lainya.

Proses pengawasan

Proses pengawasan terdiri 5 tahap yaitu:20 0Iswandir. SE,MM, Dasar-dasar Proses Pengawasan
Dalam Organisasi

- Penetapan standar pelaksanaan Pada tahap ini, standar merupakan suatu satuan penilaian
yang dapat digunakan sebagai “pedoman” untuk penilaian hasil. Tujuan, sasaran dan
target pelaksanaan dapat digunakan sebagai patokan. Contoh bentuk standar yang
dimaksud antara lain seperti Standar Operational Procedur, Job Description, target,
anggaran, komponen pasar, margin keuntungan, keselamatan kerja dan sasaran produksi.
- Pelaksanaan kegiatan pengawasan Selanjutnya, penilaian pelaksanaan dilakukan sebagai
teknik yang berulang dan terus-menerus. Ada beberapa cara melakukan penilaian
pelaksanaan, yakni : 1) Pengamatan
2) Laporan, baik lisan atau tulisan
3) Pengawasan tidak langsung
4) Pemeriksaan dan pengujian (test) atau dengan pengambilan sampel.
- Pengukuran penilaian pengawasan Tahap kritis dalam proses pengawasan adalah
perbandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau pedoman
yang telah dibuat. Walaupun tahap ini paling mudah dilakukan, tapi kerumitan bisa
terjadi pada saat menerapkan adanya kesalahan (deviasi). Deviasi inilah yang harus di
analisa untuk mengetahui mengapa standar atau pedoman tidak dapat dicapai.
- Pengambilan tindakan evaluasi jika dibutuhkan Jika hasil analisa menunjukkan perlunya
tindakan evaluasi, tindakan ini harus diambil dalam berbagai macam. Standar mungkin
ditambah, pelaksanaan diperbaiki atau duaduanya dilaksanakan secara bersama.
Kinerja pengawai

Moeheriono (dalam Rosyida 2010: 11) Dalam bukunya menyimpulkan pengertian kinerja
karyawan atau defisi kinerja atau 18 performance sebagai hasil kinerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kualitatif maupun secara
kuantitatif, sesuai dengan kewewenangan, tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam
upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral ataupun etika.

Menurut Colquitt kinerja ditentukan oleh tiga faktor, yaitu :18

a. Kinerja Tugas (task performance) yaitu yang meliputi perilaku karyawan yang secara langsung
terlibat dalam proses pembentukan sumber daya organisasi kedalam barang atau jasa yang
menghasilkan organisasi.

b. Perilaku kesetiaan (citizenship behavior) sebagai kontribusi perilaku positif dan dipengaruhi
oleh perilaku interpersonal yaitu kegiatan - kegiatan karyawan yang bersifat sukarela yang dapat
atau tidak dapat diberikan penghargaan namun berkontribusi kepada organisasi dengan
meningkatkan kualitas keseluruhan dari rancangan suatu pekerjaan.

c. Perilaku produktif tandingan (counter productive behavior) yaitu perilaku – perilaku karyawan
yang secara disengaja menghalangi atau menunda pencapaian tujuan organisasional.

kinerja merupakan keterampilan, kepandaian, kemampuan yang memberikan hasil kerja dan
dapat diperlihatkan oleh individu atau seorang karyawan yang ada di suatu Perusahaan dalam
melakukan tugasnya. Kinerja yang baik adalah jika tujuan yang telah dicapai sesuai atau
melebihi standar yang telah ditentukan diawal. Dengan adanya penilaian kerja SDM atau
karyawan dalam suatu perusahaan maka kinerja yang diperoleh akan diketahui hasilnya. SDM
yang telah memberikan kinerja yang baik (sesuai standar) biasanya akan mendapatkan reward
atau Performance Appraisal (PA) oleh Lembaganya. Sebaliknya, ketika kinerja belum maksimal
Pimpinan akan banyak melakukan perubahan, perbaikan serta pelatihan kepada SDM-nya
Pengawasan dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

a. Pengawasan sebagai Alat Pengendalian


Pengawasan berperan sebagai alat pengendalian dalam mengarahkan karyawan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Dalam hal ini, pengawasan dapat membantu
mengidentifikasi masalah dalam pelaksanaan pekerjaan, mengambil tindakan korektif
yang diperlukan, dan memastikan bahwa standar kualitas dan waktu yang ditetapkan
terpenuhi
b. Pengawasan sebagai Sarana Pemantauan dan Evaluasi Kinerja [1][3]
Pengawasan juga berfungsi sebagai sarana pemantauan dan evaluasi kinerja karyawan.
Melalui pengawasan, manajer dapat memantau aktivitas karyawan, memberikan umpan
balik, dan mengevaluasi pencapaian kinerja. Hal ini memungkinkan manajemen untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan serta mengambil langkah-langkah
yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja mereka
c. Pengawasan sebagai Sumber Motivasi [1]
Pengawasan yang efektif dapat menjadi sumber motivasi bagi karyawan. Dengan
memberikan pengawasan yang konstruktif dan memberikan umpan balik positif, manajer
dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Pengawasan yang positif juga dapat meningkatkan rasa kepemilikan karyawan terhadap
pekerjaan mereka dan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai
tujuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai