NIM : 4521103073
Analisis Puisi:
Puisi "Kepada Peminta-minta" karya Chairil Anwar adalah sebuah karya
yang menggambarkan perasaan seorang tokoh “aku” terhadap seorang “peminta
minta” atau pengemis.
Karena sifat dari pengemis tersebut, tokoh “aku” sudah benar benar lelah
dengan pengemis yang meresahkan itu, tertulis dalam bait ke empat.
Hingga Akhirnya, tokoh “aku” sudah menyerah dengan sifat pengemis itu
dan dengan terpaksa ia memberikan perasaan ibanya kepada pengemis tersebut,
hal tersebut tertuang saat penulis menuliskan ulang bait pertamanya di bait
terakhirnya.
”Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.”
Ekspresi yang dituangkan oleh Chairil Anwar dalam puisi
tersebut, menggambarkan perasaan frustasi, resah, kepikiran, dan
ingin mengungkapkan semua yang ada dipikirannya terhadap
pengemis melalui tokoh “aku”.
Pesan yang disampaikan dari puisi ini adalah bahwa untuk
mendapatkan nafkah ataupun apa yang diinginkan tidak dengan cara
mengemis dan meminta belas kasihan oleh orang orang.
Analisis Puisi:
Puisi ini memulai dengan gambaran seorang gadis kecil yang meminta-
minta dengan sebuah kaleng kecil. Gambaran ini menciptakan seorang anak yang
hidup Dalam lingkaran kemiskinan. Tetapi meskipun dia miskin, senyumnya tetap
terlihat tanpa beban dan bahagia seakan tidak terjadi apa apa di hidupnya. Puisi
"Gadis Peminta-minta" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah karya sastra yang
menggambarkan pertemuan dengan seorang gadis miskin yang meminta-minta.
Kontras Antara Dua Dunia: Puisi ini menciptakan kontras antara dunia
gadis kecil yang sederhana dan murni dengan dunia kotanya yang tampak
kehilangan jiwa dan kesadaran terhadap penderitaan orang lain. Ini mengundang
pembaca untuk merenungkan tentang perbedaan ini dan menghargai apa yang
sebenarnya penting dalam kehidupan.