Anda di halaman 1dari 5

Nama : Salsabila Aulia Putri Syahril

NIM : 4521103073

TUGAS PENDEKATAN EKPRESIF

 Pendekatan ekpresif puisi kepada peminta-minta Chairil


Anwar.

Puisi: Kepada Peminta-minta (Karya Chairil Anwar)

Baik, baik aku akan menghadap Dia


Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.

Jangan lagi kau bercerita


Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari muka
Sambil berjalan kau usap juga.

Bersuara tiap kau melangkah


Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah.

Mengganggu dalam mimpiku


Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku.

Baik, baik aku akan menghadap Dia


Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.

Analisis Puisi:
Puisi "Kepada Peminta-minta" karya Chairil Anwar adalah sebuah karya
yang menggambarkan perasaan seorang tokoh “aku” terhadap seorang “peminta
minta” atau pengemis.

Penulis menumpahkan perasaan resahnya melalui puisi karena perasaan


lelah atau gerah melihat sifat pengemis tersebut meski pada akhirnya dia terpaksa
untuk memberikan sedikit sedekah pada pengemis tersebut. Hal tersebut terlihat
dari kalimat

“Menyerahkan diri dan segala dosa”

Kemudian dilanjut dengan kekesalan “aku” yang terhadap pengemis yang


mengandalkan yang mengandalkan belas kasihan dari setiap orang di keramaian
untuk mendapatkan penghasilan. Terilihat dari bait ke dua dari puisi tersebut

“Jangan lagi kau bercerita


Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari muka
Sambil berjalan kau usap juga”

Selanjutnya tokoh “aku” memandang gerak gerik dari pengemis tersebut


untuk menarik belas kasihan, seperti yang penulis tulis di bait ke tiga.

“Bersuara tiap kau melangkah


Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah.”

Karena sifat dari pengemis tersebut, tokoh “aku” sudah benar benar lelah
dengan pengemis yang meresahkan itu, tertulis dalam bait ke empat.

“Mengganggu dalam mimpiku


Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku”

Hingga Akhirnya, tokoh “aku” sudah menyerah dengan sifat pengemis itu
dan dengan terpaksa ia memberikan perasaan ibanya kepada pengemis tersebut,
hal tersebut tertuang saat penulis menuliskan ulang bait pertamanya di bait
terakhirnya.
”Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.”
Ekspresi yang dituangkan oleh Chairil Anwar dalam puisi
tersebut, menggambarkan perasaan frustasi, resah, kepikiran, dan
ingin mengungkapkan semua yang ada dipikirannya terhadap
pengemis melalui tokoh “aku”.
Pesan yang disampaikan dari puisi ini adalah bahwa untuk
mendapatkan nafkah ataupun apa yang diinginkan tidak dengan cara
mengemis dan meminta belas kasihan oleh orang orang.

 Pendekatan ekpresif gadis kepada peminta-minta Toto


Sudarto Bachtiar.

Puisi: Gadis Peminta-minta (Karya Toto Sudarto Bachtiar)

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil


Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil


Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemanjaan riang

Duniamu yang lebih tinggi


Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hapal
Jiwa begitu murni
Untuk bisa membagi dukamu

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil


Bulan di atas itu tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku

Analisis Puisi:
Puisi ini memulai dengan gambaran seorang gadis kecil yang meminta-
minta dengan sebuah kaleng kecil. Gambaran ini menciptakan seorang anak yang
hidup Dalam lingkaran kemiskinan. Tetapi meskipun dia miskin, senyumnya tetap
terlihat tanpa beban dan bahagia seakan tidak terjadi apa apa di hidupnya. Puisi
"Gadis Peminta-minta" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah karya sastra yang
menggambarkan pertemuan dengan seorang gadis miskin yang meminta-minta.

Puisi "Gadis Peminta-Minta" berisi ungkapan hati dari penyair tentang


keharuan dan rasa sedih serta iba terhadap keadaan dari gadis peminta-minta
pembawa kaleng kecil. Nah, hal ini dituangkan pada larik puisi yang berbunyi
'Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka'.

Keinginan untuk Merasakan Kehidupannya: Penyair merasa ingin


merasakan kehidupan gadis kecil tersebut. Ia mengungkapkan keinginannya untuk
mengikuti gadis tersebut dan ingin melihat dunianya yang lebih sederhana dan
murni. Ini mencerminkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk memahami
kehidupan orang lain. Keindahan dan Kemurnian Jiwa: Meskipun hidup dalam
kemiskinan, gadis tersebut digambarkan memiliki keindahan dan kemurnian jiwa
yang luar biasa. Ia mampu tersenyum dan berbagi apa yang dimilikinya meskipun
ia berada dalam keadaan sulit. Ini mengajarkan pelajaran tentang sederhananya
kebahagiaan dan kemurnian jiwa. Hal tersebut tertuang pada bait ke dua.

“Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil


Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemanjaan riang”

Kontras Antara Dua Dunia: Puisi ini menciptakan kontras antara dunia
gadis kecil yang sederhana dan murni dengan dunia kotanya yang tampak
kehilangan jiwa dan kesadaran terhadap penderitaan orang lain. Ini mengundang
pembaca untuk merenungkan tentang perbedaan ini dan menghargai apa yang
sebenarnya penting dalam kehidupan.

“Duniamu yang lebih tinggi


Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hapal
Jiwa begitu murni
Untuk bisa membagi dukamu”
Pengaruh Kehilangan: Puisi ini diakhiri dengan ungkapan tentang apa
yang akan terjadi jika gadis tersebut meninggal. Ini menunjukkan bahwa
meskipun gadis tersebut hidup dalam kemiskinan, kehadirannya tetap memiliki
makna dan berarti bagi kotanya. Pengaruh gadis tersebut akan dirasakan jika dia
pergi.

“Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil


Bulan di atas itu tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku”

Secara keseluruhan, isi dari puisi "Gadis Peminta-minta" adalah


karya sastra yang menggambarkan pertemuan antara penyair dan seorang
gadis miskin, menyoroti tema kemiskinan, keindahan jiwa, dan kontras
antara dunia yang berbeda. Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan
tentang nilai-nilai yang sebenarnya dalam kehidupan dan menghargai
kebahagiaan sederhana yang mungkin sering kali terlupakan.

Anda mungkin juga menyukai