Anda di halaman 1dari 2

SENJA DI PELABUHAN KECIL

Karya: Chairil Anwar

Ini kali tidak ada yang mencari cinta

diantara gudang, rumah tua, pada cerita

tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut

menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

menyinggung muram, desir hari lari berenang

menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak

dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

menyisir semenanjung, masih pengap harap

sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

1946

(Chairil Anwar)
Puisi yang berjudul “Senja Di Pelabuhan Kecil” ini ditulis pada tahun 1946 oleh Chairil
Anwar dan dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern karya ini tidak termasuk ke
dalam salah satu angkatan 45.  Tema yang diangkat dalam puisi ini adalah tentang
kemanusiaan lebih spesifik lagi tentang perasaan si penyair kepada orang yang tidak lagi
dicintainya. Pilihan kata yang lugas dan mengandung makna mendalam sulit kita jumpai
pada penyair jaman sekarang ini. Resapan hati Chairil Anwar ditumpahkan semuanya
dalam Puisi Senja di Pelabuhan Kecil.

Isi dari puisi “Senja Di Pelabuhan Kecil” ini lebih menonjolkan kesendirian yang dirasakan
penyair, karena penyair ingin melukiskan perasaannya melalui syair yang dibuatnya.
Dalam puisi ini penyair mengungkapkan bahwa kegagalan cinta itu menyebabkan hatinya
sedih dan tercekam. Ia membutuhkan seseorang untuk menghibur dirnya. Namun
seseorang yang diharapkan tersebut justru pergi meninggalkannya. Pengarang merasa
itu semua merupakan sebuah kegagalan. Hal itu menyebabkan seolah-olah pengarang
kehilangan segala-galanya.

Ketika seseorang mulai berusaha untuk bangkit dari kesedihannya, menandakan bahwa ia
bisa menguasai dirinya. Namun, ketika seseorang sudah berusaha bangkit tetapi sia-sia,
hal itu yang bisa menyebabkan dirinya terganggu. Semua bisa terganggu ketika hal yang
ia alami tidak sesuai dengan keinginannya dan menyebabkan hal buruk. Yakinlah dibalik
itu semua ada suatu keindahan yang akan segera kita saksikan. Manusia hanya berdoa
dan berusaha untuk yang terbaik.  Kebahagiaan hakiki terletak pada diri setiap insan
manusia yang selalu bersyukur atas segala yang telah kita nikmati dalam hidup.

Kesimpulan : Dari Rangkaian Analisa bait perbait Puisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
Puisi ini menggambarkan kecintaan terhadap seseorang, dimana digambarkan tidak ada
lagi yang dapat menggantikan posisi dari cintanya yang lama. Sehingga, terlarut dalam
kenangan – kenangan yang lama dan masih dalam kesedihan yang mendalam.

Amanat yang terkandung dalam puisi “Senja di Pelabuhan Kecil” ini yaitu:

1. Ketika ada masalah jangan bersedih terus-menerus, segeralah bangkit dari


kesedihan.
2. Selalu mencari cinta sejati tanpa mengenal lelah, karena cinta sejati baru akan
ada ketika usaha kita disertai dengan doa yang tulus dan ikhlas.
3. Cinta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, cinta kepada sesama, dan cinta kepada
alam raya.

Anda mungkin juga menyukai