LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN BIMBINGAN

WARGA BUTA AKSARA

NAMA MAHASISWA : MUHAMMAD AZKA

NIM : 856503112

UPBJJ : PEKANBARU

PROPINSI/KABUPATEN/KOTA : PROVINSI RIAU KABUPATEN ROKAN HILIR

KECAMATAN : BALAI JAYA

A. PENDAHULUAN

Buta Aksara adalah seseorang yang tidak bisa menulis, membaca ataupun berhitung,
Adapun buta huruf fungsional yaitu orang yang tidak bisa memanfaatkan kemampuan
membaca, meulis ataupun berhituh dalam ke hidupan sehari hari. Menurut Wikipedia Buta
aksara fungsional adalah sebutan yang digunakan untuk menjelaskan kemampuan membaca
dan menulis yang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini sama
dengan buta aksara dalam arti terbatas, yang berarti ketidakmampuan untuk membaca atau
menulis kalimat sederhana dalam bahasa apapun. Buta huruf dalam arti buta aksara dan
angka, buta akan informasi kemajuan teknologi, merupakan beban berat untuk
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti mampu menggali dan
memanfaatkan peluang yang ada di lingkungannya. Selain itu buta aksara orang yang tidak
memiliki kemampuan membaca, menulis mapun berhitung serta penerapannya dalam
kehidupan sehari hari. Menurut Paulo Freire (1999) buta huruf adalah orang-orang yang
terpinggirkan dan kata tersebut memiliki arti pasif, adalah buta huruf yang dipinggirkan atau
berarti dikucilkan dari masyarakat. Ada dua anggapan bahwa eksklusi adalah pilihan yang
tidak dapat dipisahkan dari masalah: kelaparan, penderitaan, berbagai macam penyakit fisik
dan mental, kematian, kejahatan
Menurut beberapa pandapat di atas buta aksara dapat di simpulkan bahwa seseorang yang
tidak dapat membaca, menulis maupun menghitung dapat dikategorikan sebagai buta aksara.

B. PROSES PEMBIMBINGAN

a. Tempat bimbingan
Tempat bimbingan dilaksanakan di Perpustakaan SD Negeri 011 kencana,
karena di perpustakaan ini memiliki sarana berupa buku yang dapat menunjang
jalannya proses bimbingan.
b. Jalannya pembimbingan

Proses pembimbingan berjalan dengan lancer ternyata warga buta aksara yang
mengikuti program tidak sepenuhnya buta akan aksara, mereka hanya tidak terlalu
lancer membaca, mereka mengenali huruf-huruf yang ada tetapi tidak Ketika
membaca kata sedikit kesulitan apalagi membaca kata kata yang Panjang dan sangat
susah di ucapkan sebagai contoh kata yang sulit mereka baca/ucapkan adalah kata
menyelewengkan, menyalahgunakan, menyelenggarakan dan kata kata Panjang
lainnya, Ketika mengeja kata kata tersebut mereka bisa menyebutkan huruf demi
huruf dengan benar namum Ketika mereka ingin gabungkan menjadi kata sangat
kesulitan.

c. Hambatan pada bimbingan

Hambatan yang sering terjadi yaitu warga yang buta aksara sibuk dengan
kegiatan dia sehari hari sehingga proses dalam pemberantasan buta aksara ini
tersendat karena warga buta aksara tersebut seringkali tidak dapat menghadiri
kegiatan ini, dan mereka yang lebih tua merasa sangat tidak terima Ketika diajarkan
membaca oleh anak yang lebih muda karena mereka memiliki pandangan bahwa anak
yang lebioh muda tidak pantas mengajari orang yang lebih tua, hal ini menjadi
tantangan yang sangat berat bagi kita yang sedang melaksanakan program ini.

d. Dokumentasi program
C. Kelanjutan Kegiatan Pembimbingan

Kelanjutan kegiatan pembimbingan akan di lanjutkan dengan membuat sebuah

pembelajaran dengan sistem diskusi atau kelompok belajar, agar warga buta aksara
dapat membuka pikiran dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan
pengetahuannya. Dan topik dalam diskusi ini akan menyangkut minat, kebutuhan, dan
kegemaran dari warga buta aksara tersebut. Salah satunya membuat kalender kegiatan

Langkah Langkah dalam membuat kalender kegiatan dengan topik kegiatan sehari
hari
- Sediakan kertas kosong atau papan tulis beserta alat tulisnya
- Putuskan subtopik pada table yang di sediakan
- Buat matriks dasar berupa kolom dan lajur sederhana
- Buat table yang berisi kalender kegiatan
- Cocokan topik dengan table kalender yang sesuai dengan hari atau waktu yang di
rancangkan Bersama
- Diskusikan tentang waktunya dan cara melakukan kegiatan tersebut dengan baik.