Anda di halaman 1dari 4

BB03-RK17a-RII.

4
15 Agustus 2019
TUGAS TUWEB KE-1/2/3*
KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH: PDGK4504/Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia
SD/3 sks
PROGRAM STUDI PGSD

Nama : Siti Arum Sari


NIM : 835960726
Nama Penulis : Eva Yuliana, M.Pd
Nama Penelaah : -
Status Pengembangan : Baru/Revisi**
Tahun Pengembangan : 2022

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial

Bealajar bahasa bertujuan untuk mengungkapkan


kemampuan menggunakan bahasa untuk berbagai
kebutuhan. Dalam proses belajar bahasadiperlukan
keterampilan dan perilaku, anatar lain keterampilan Modul 1
1 24
KB 2
menghafal, keterampilan demonstrasi, keterampilan
transfer, keterampilan komunikasi dan keterampilan
mengkritik. Jelasakan mengapa keterampilan tersebut
diperlukan dalam proses belajar bahasa !

Alat ucap sangat memegang peranan penting ketika


Modul 2
2 komunikasi dilakukan secara lisan (berbicara). Jelaskan 23
KB 1
pendapat anda mengapa fonem dapat mengubah makna
dalam berkomunikasi !

Jenis-jenis wacana Bahasa Indonesia terdapat fungsi ya


sebagai wacana ekspresif, fatis, informasional,estetis dan Modul 4
3 direktif. Jelaskan beserta contohnya.. dan jelaskan juga apa 30
KB 2
yang dimaksud wacana narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi dan persuasi.

Jelaskan perbedaan fonem dengan huruf ! Modul 1


4 23
KB 1
1. Dapat dibayangkan apabila kita tidak memiliki kemampuan berbahasa. Kita tidak dapat
mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan, tidak dapat menyatakan
kehendak, atau melaporkan fakta-fakta yang kita amati. Di pihak lain, kita tidak dapat memahami
pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang lain kepada kita. Jangankan
tidak memiliki kemampuan seperti yang dikemukakan di atas, kita pun akan mengalami berbagai
kesulitan apabila keterampilan berbahasa yang kita miliki tergolong rendah.
Sebagai guru, kita akan mengalami kesulitan dalam menyajikan materi pelajaran kepada
peserta didik bila keterampilan berbicara yang kita miliki tidak memadai. Di pihak lain, para
siswa pun akan mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami pelajaran yang
disampaikan gurunya. Guru tidak memiliki keterampilan berbicara yang memadai, sebaliknya
siswa tidak memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik maka proses komunikasi pun gagal
dilakukan. Begitu juga pengetahuan dan kebudayaan tidak akan dapat disampaikan dengan
sempurna, bahkan tidak akan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya apabila kita tidak
memiliki keterampilan menulis. Sebaliknya, kita tidak akan dapat memperoleh pengetahuan yang
disampaikan para pakar terdahulu apabila kita tidak memiliki keterampilan membaca yang
memadai.
Banyak contoh lain yang menunjukkan betapa pentingnya keterampilan berbahasa dalam
kehidupan. Bagi seorang manajer misalnya, keterampilan berbicara memegang peran penting. Ia
hanya bisa mengelola karyawan di departemen atau organisasi yang dipimpinnya apabila ia
memiliki keterampilan berbicara. Kepemimpinannya pun baru akan berhasil bila didukung pula
oleh keterampilan mendengarkan, membaca, dan juga menulis yang berkaitan dengan profesinya.
Sebaliknya, jabatan sebagai seorang manajer tidak akan pernah dapat diraih apabila yang
bersangkutan tidak dapat meyakinkan otoritas yang berkaitan melalui keterampilannya berbicara
dan menulis.
2. Perubahan fonem bahasa Indonesia bisa terjadi karena pengucapan bunyi ujaran memiliki
pengaruh timbal balik antara fonem yang satu
dengan   yang   lain.   Macam   perubahan   fonem   antara   lain   (1)  alofon;
(2)  asimilasi;   (3)  desimilasi;   (4)  diftongisasi;   (5)  monoftongisasi; (6) nasalisasi.

1. Alofon adalah variasi fonem karena pengaruh lingkungan suku kata. Contoh : simpul-
simpulan. Fonem /u/ pada kata [simpul] berada pada lingkungan suku tertutup dan
fonem /u/ pada kata [simpulan] berada pada lingkungan suku terbuka. Jadi, fonem /u/
mempunyai dua alofon, yaitu [u] dan (u).
2. Asimilasi adalah proses perubahan bunyi dari tidak sama menjadi sama atau hampir
sama. Contoh: in + moral ? immoral ? imoral.
3. Desimilasi adalah proses perubahan bunyi yang sama menjadi tidak sama. Contoh :
sajjana menjadi sarjana.
4. Diftongisasi adalah perubahan monoftong menjadi diftong. Contoh: anggota menjadi
anggauta.
5. Monoftongisasi   adalah   proses   perubahan   diftong   menjadi monoftong. Contoh:
ramai, menjadi rame.
6. Nasalisasi adalah persengauan atau proses memasukkan huruf nasal (n, m, ng, ny)
pada suatu fonem. Contoh : me/m/ pukul menjadi memukul.

3. Pengertian
 Wacana Narasi adalah salah satu jenis wacana yang menceritakan / mengisahkan
sesuatu peristiwa secara berurutan berdasarkan urutan kejadiannya. Dengan demikian
wacana jenis ini tidak bermaksud untuk mempengaruhi seseorang melainkan hanya
menceritakan sesuatu kejadian yang telah disaksikan, dialamin dan didengar oleh
pengarang (penulisnya). Narasi dapat bersifat fakta atau fiksi (cerita rekaan). Narasi
yang bersifat fakta, antara lain biografi dan autobiografi, sedangkan yang berupa fiksi
diantaranya cerpen dan novel.
Contohnya :
Kegiatan disekolahku demikian padatnya. Setiap hari, aku masuk pukul 07.00. Agar
tidak terlambat, aku selalu bangun pukul 04.30. Setelah mandi, akupun shalat subuh.
Kemudian, aku segera mengenakan seragam sekolah. Tak lupa aku lihat-lihat lagi
buku yang harus aku bawa. Yah, sekedar mengecek apakah buku-buku yang aku
bawa sudah sesuai dengan jadwal pelajaran hari itu. Selanjutnya, aku makan pagi.
Lalu, kira-kira pukul 06.00, aku berangkat ke sekolah. Seperti biasanya, aku ke
sekolah naik angkutan umum. Jarak rumah dengan sekolahku tidak jauh, sekitar enam
kilometer. Aku memang membiasakan berangkat pagi-pagi. Maklum, angkutan kota
sering berhenti lama untuk mencari penumpang. Jika aku berangkat agak siang, wah,
bisa terlambat sampai di sekolah.
Di sekolah, aku belajar selama kurang lebih enam jam. Jam pelajaran
berakhir pukul 12.45. Itu untuk hari-hari biasa. Hari Rabu, aku pulang pukul 14.30,
karena mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dulu. Khusus hari Jum’at, aku bisa pulang
lebih awal, yaitu pukul 11.00.
Paragraf narasi diatas berisi sebuah fakta. Apabila dicermati, paragraf
tersebut berisi urutan peristiwa berikut : bangun pukul 04.30, mandi, shalat subuh,
berpakaian, mengecek buku, makan pagi, berangkat sekolah, belajar di sekolah,
pulang sekolah. Rangkaian  peristiwa tersebut dialami oleh tokoh aku. Aku
mengalami “konflik” dengan dirinya sendiri, yaitu kebiasaannya setiap hari.
 Wacana deskripsi adalah wacana yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan
terperinci. Wacana deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran
terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat
melihat, mendengar, membaca atau merasakan hal yang dideskripsikan.
Contoh wacana deskripsi :
Pasar Terapung adalah sebuah pasar tradisional yang seluruh aktivitasnya
dilakukan di atas air dengan menggunakan perahu. Suasana pasar terapung yang unik
dan khas adalah berdesak-desakan antara perahu besar dan kecil saling mencari
pembeli dan penjual yang selalu berseliweran kian kemari dan selalu oleng dimainkan
gelombang sungai. Kebanyakan para pedagang adalah wanita. Menariknya, di Pasar
terapung ini juga masih berlaku barter antar pedagang. Tak ada organisasi pedagang
sehingga jumlah mereka yang berjualan tak terhitung. Mereka datang untuk
berjualan, dan bubar dengan sendirinya ketika matahari pagi mulai terik.
Pasar terapung tidak memiliki organisasi seperti pada pasar di daratan,
sehingga tidak tercatat berapa jumlah pedagang dan pengunjung atau pembagian
pedagang berdasarkan barang dagangan. Pasar ini unik karena selain transaksi
dilakukan di atas perahu, pedagang dan pembelinya juga tidak terpaku di suatu
tempat, tetapi terus bergerak mengikuti arus sungai. Keunikan ini membuat pasar
terapung ini disebut sebagai Pasar Balarut.
Pasar Terapung yang terkenal di Indonesia berada di provinsi Kalimantan
Selatan. Pasar Terapung di Kalsel ini mulai melakukan aktivitas transaksi jual beli
pada subuh hingga pukul 10 pagi. Dari beberapa Pasar Terapung di Kalimantan
Selatan, yang menjadi objek wisata terkenal adalah Pasar Terapung Muara
Kuin di Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Sungai Tabuk, Banjar. Pasar
Terapung juga ditemukan di Thailand, Kamboja dan Vietnam.
Analisis Data :
Dari bacaan diatas dapat dikatakan wacana deskripsi sebab menjelaskan atau
menggambarkan keadaan dan suasana pasar di suatu daerah. Hal ini agar
orang  mengetahui  bagaimana keadaan pasar.
 Wacana Eksposisi
Kata eksposisi berasal dari bahasa inggris exsposition yang berarti “membuka” atau
“memulai”. Memang karangan eksposisi itu karangan yang bertujuan untuk memberi
tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam wacana eksposisi
masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi. Hal utama yang
dikomunikasikan terutama berupa: (a) data faktual; (b) suatu analisis atau suatu
penafsiran yang objektif terhadap seperangkat fakta; (c) mungkin sekali berupa fakta
tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian yang khusus,asalkan
tujuan utamanya untuk memberikan informasi. Agar karangan eksposisi itu jelas
seringkali disertakan gambar,denah, peta dan angka-angka.
 Wacana Argumentasi
Wacana argumentasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi pembaca
agar dapat menerima ide, pendapat, atau pernyataan yang dikemukakan penulisnya.
Untuk memperkuat ide atau pendapatnya, penulis wacana argumentasi menyertakan
data-data pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang
disampaikan penulis.
Contoh : laporan penelitian ilmiah, karya tulis dsb.
 Wacana Persuasi
Wacana persuasi merupakan wacana yang berisi imbauan atau ajakan kepada
orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Oleh
karena itu biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan
dapat mempengaruhi pembaca.Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah
pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi.
Contoh :
1.      Propaganda Kelompok / Golongan, Kampanye
2.      Iklan Dalam Media Massa
3.      Seleb`aran, Dsb

4. Fonem merupakan bunyi dari huruf, sedangkan huruf adalah simbol atau lambang
dari bunyi. Jadi, Fonem untuk didengar, sedangkan huruf untuk dilihat. Jumlah huruf
terdapat 26, ketika kita mengucapkan 26 huruf itu berarti kita mendapatkan 26 bunyi
huruf (fonem).
Fonem : sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam
sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk
bunyi.
Huruf : sebuah grafem dari suatu sistem tulisan, misalnya alfabet Yunani dan aksara
yang diturunkannya.

Anda mungkin juga menyukai