Anda di halaman 1dari 35

ANTISIPASI PERKEMBANGAN BISNIS

OLEH:
SYLVIA DWI WAHYUNI
POKOK BAHASAN

1. Daur siklus produk


2. Tahap perkenalan
3. Tahap pertumbuhan
4. Tahap kedewasaan
5. Tahap penurunan
6. Krisis usaha
7. Competitive Advantage
SIKLUS PRODUK
TAHAP PERKENALAN

• Barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun


volume penjualannya belum tinggi.
• Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru)
• Biaya yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan
• Promosi yang dilakukan harus agfesif dan menitikberatkan
pada merek penjual.
• Distribusi barang masih terbatas dan laba yang diperoleh
masih rendah.
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi
yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk
memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan untuk
menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.

b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)


Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan
sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan
sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan
biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar
yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.

d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)


Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi
rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong
penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.
TAHAP PERTUMBUHAN

• Penjualan dan laba meningkat dengan cepat.


• Usaha promosi yang dilakukan tidak seagresif tahap perkenalan
• Persaingan menjadi lebih ketat.
• Perluasan distribusi dapat dilakukan dengan menurunkan harga
jual.
STRATEGI

a. M e n i n g k a t k a n k u a l i t a s p r o d u k s e r t a m e n a m b a h k a n
keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
b. Menambahkan model baru dan produk penyerta.
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Meningkatkan cakupan distribusi dan memasuki saluran distribusi
yang baru.
e. Peralihan iklan yang membuat orang menyadari produk
(product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang
memilih produk (product preference advertising).
f. Menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif
terhadap harga dilapisan berikutnya.
TAHAP KEDEWASAAN

• Penjualan masih meningkat.


• Laba produsen maupun laba pengecer mulai turun.
• Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan
perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru.
• Usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk
menghadapi persaingan.
a. Perusahaan meninggalkan produk yang kurang kuat.
b. Memodifikasi pasar.
c. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature
improvement)
d. Peningkatkan mutu untuk meningkatkan kemampuan produk,
misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk.
e. Perbaikan model
TAHAP PENURUNAN

• Barang baru harus dipasarkan untuk


menggantikan barang lama yang kurang
mengikuti trend
• Pengawasan biaya menjadi sangat
penting karena permintaan sudah jauh
menurun.
• Apabila barang yang lama tidak segera
ditinggalkan tanpa mengganti dengan
barang baru, maka perusahaan hanya
dapat beroperasi pada pasar tertentu
yang sangat terbatas.
Alternatif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada
saat penjualan menurun antara lain:
• Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
• Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta
program produksiny a agar lebih efisien.
• Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
• Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba
optimum pada barang yang sudah ada.
• Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
KRISIS USAHA

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), krisis:

1 Keadaan yang berbahaya (dalam menderita sakit);


parah sekali;
2 Keadaan yang genting; kemelut;
3 Keadaan suram (tentang ekonomi, moral, dsb);
TAHAPAN KRISIS
Prodromal atau Gejala Krisis

Sinyal krisis sudah mulai nampak namun perusahaan tetap melakukan


aktivitas seperti biasa. JIka perusahaan tidak bisa menangkap sinyal ini
dengan tidak menerapkan manajemen krisis, maka akan memiliki dampak
besar pada tahapan berikutnya.

Contoh: Saat awal virus Corona menyebar di berbagai negara sedangkan


Indonesia belum berdampak. Hal itu menjadi sinyal bagi perusahaan untuk
mempersiapkan strategi apabila virus itu memasuki Indonesia agar pada
tahapan selanjutnya, perusahaan bisa bertahan.
Akut
Krisis belum begitu terlihat namun sudah mulai dirasakan.
Perusahaan tidak memiliki kesempatan untuk kembali memperbaiki
keadaan apabila sinyal pada proses prodromal tidak melakukan
manajemen krisis yang baik.

Contoh: perusahaan tetap menjalankan perusahaannya seperti


biasa dan menyiapkan skenario untuk melakukan alternatif
pekerjaan misalnya work from home saat ada karyawan yang
terkena covid-19 dan pembagaian shift untuk mengurangi jumlah
sataf dalam 1 ruangan.
Kronis
Muncul intervensi pemerintah dan mempengaruhi seluruh proses
bisnis secara keseluruhan karena perusahaan sudah berdampak
terhadap krisis. Perusahaan menerapkan kebijakan strategis agar
bisnis tetap bisa berjalan.

Contoh: Ketika Indonesia memberlakukan lockdown sehingga


dapat mempengaruhi aktivitas bisnis secara keseluruhan seperti
supply chain dan juga kegiatan ekspor atau impor.
Penyembuhan
Tahap terakhir dari krisis. Perusahaan akan mulai berbenah dan mengatur
kembali cara kerja dan tatanan sumber daya manusia. Namun pada
masa ini perusahaan juga mulai beradaptasi dengan kondisi semua
apabila perusahaan mengalami krisis yang cukup panjang
PERENCANAAN MANAJEMEN KRISIS

Fase ini menitikberatkan pada pencegahan dan persiapan.


Perusahaan harus merancang strategi dengan mengidentifikasi
ancaman krisis dan peluangnya. Perusahaan juga harus mampu
menganalisis SWOT perusahaan dalam menghadapi krisis.
Persiapan strategi juga dibuat dalam jangka panjang.

Setelah melakukan analisis, perusahaan perlu menerapkan


program-program strategis dalam menghadapi krisis misalnya;
pengurangan karyawan, kerja dari rumah, atau menyediakan
fasilitas kesehatan bagi karyawan
Crisis Response
Pada tahap ini perusahaan perlu membuat kebijakan terhadap
arah bisnis. Perusahaan juga harus menentukan tools yang
digunakan untuk merespon krisis. Salah satu dalam melakukan crisis
response adalah memberdayakan sistem informasi seperti software
HR untuk memudahkan work from home atau software akuntansi
untuk pemantauan dan pendistribusian laporan keuangan secara
remote.
Post-Crisis
Hal ini terjadi ketika krisis sudah selesai. Perusahaan harus
berkomitmen terhadap proses penanggulangan krisis yang terjadi.
Perusahaan juga mengevaluasi apakah cara kerja yang
digunakan selama krisis efektif atau tidak sehingga jika terjadi krisis
lagi perusahaan dapat lebih mempersiapkan diri menjadi lebih
baik.
APAK

Perhatikan gambar di atas.Apa


yang ada di benak kalian??????
COMPETITIVE ADVANTAGE
Michael Porter (2013)à kemampuan yang diperoleh melalui
karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki
kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada
industri atau pasar yang sama. Strategi yang dapat dilakukan
dengan menjadi produsen dengan biaya terendah di industri,
membuat bisnis yang berbeda, memberi harga premium untuk nilai
barang tambahan bagi konsumen.
JENIS
1. Persaingan Merk atau Brand

Persaingan merk biasanya cenderung akan


menawarkan produk atau jasa yang sama pada
konsumen dan dengan kualitas dan harga yang hampir
sama.
Contoh: Samsung dan Apple dalam hal menjual ponsel,
memiliki brand lebih bagus bisa menguasai pasar
dengan harga lebih mahal.
2. Persaingan Industri
Jenis persaingan ini lebih luas yaitu perusahaan. Suatu
perusahaan yang akan menghadapi pesaing dari semua jenis
produk dari semua perusahaan lain.

3. Persaingan Bentuk
Persaingan bentuk bisa diartikan sebagai suatu perusahaan
yang bersaing dengan perusahaan lain yang membuat produk
dengan fungsi sama. Meskipun jenis produknya berbeda.
Eniola & Ektebang (2015) à dua teori dasar dari keunggulan
kompetitif:

1. Teori Biaya Rendah


• Adanya penetapan dari harga atau proses produksi yang
menyebabkan biaya lebih rendah daripada proses produksi
pesaing lainnya.
• Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi lebih
rendah bukan berarti akan mengurangi keuntungan atau profit
perusahaan melainkan untuk meningkatkan citra baik
perusahaan dalam etika berbisnis.
• Sangat banyak digunakan untuk perusahaan yang baru
berkembang guna mendapatkan perhatian lebih dari konsumen
dijadikan manfaat keunggulan kompetitif.
Contoh : maskapai penerbangan Air Asia, Lion Air (Grup)
seperti Lion Air, Batik Air dan Wing Air yang mampu
memberikan harga paling murah dan paket diskon
termurah daripada maskapai penerbangan lainnya.
2. Teori Diferensiasi Produk

• Adanya pengembangan atas fungsi atau manfaat


yang unik dari produk yang selama ini diproduksi dan
sangat berbeda dengan produk dari pesaing.
• Penetapan harga biasanya teori keunggulan
kompetitif ini lebih tinggi daripada pesaingnya
dikarenakan dapat memberikan kualitas, inovasi dan
layanan lebih bagus dibandingkan dengan yang
lainnya.
Contoh: mobil Mercedes yang menawarkan
kenyaman dalam berkendara, teknologi baru dan
kebanggaan tersendiri saat menggunakan mobil
jenis Mercedes tersebut.
Keunikan penamaan setiap mobil Mercedez, dimana
Mercedes menggunakan angka numerik. Angka
numerik tersebut juga menunjukan kapasitas mesin
mobil, contohnya C ini menandakan mobil Coupe/
Cabriolet, lalu D menandakan mobil dengan mesin
diesel, kemudian E menggunakan mesin injeksi, G
menandakan mobil jenis off road, L menandakan mobil
sedan sport dan masih banyak seri lainnya yang diberi
nama dengan angka numerik.
Mercedez Benz C Class dengan kisaran harga Rp 755.000.000- Rp 3.069.000.000
“Garuda Indonesia Experience”, maskapai ini berhasil bertahan di
pasar global dengan menawarkan keunikan tersendiri dibandingkan
dengan maskapai lainnya. Maskapai dengan jenis full service ini
memanjakan penumpangnya dengan menyentuh 5 panca indera
yang dimiliki manusia (penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecap, dan juga sentuhan), yang dikaitkan pada kultur
Indonesia.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 1999 ini sudah tidak asing bagi
masyarakat Indonesia. Produk andalan yaitu nata de coco yang terbuat
dari kelapa asli Indonesia. Perusahaan ini pada awalnya memiliki nama PT
Niramas Utama, namun melihat ekspansi global dalam sektor nata de coco
begitu diterima oleh Jepang, kemudian lahirlah merk Inaco yang
merupakan singkatan dari Indonesia Nata De Coco.
Perusahaan yang bermula dari industri jamu rumahan di Semarang pada
tahun 1951 ini telah menyentuh pasar ASEAN, Hong Kong, Timur Tengah,
Australia, Eropa, bahkan Afrika. Sido Muncul membawa 250 produk
unggulan ke pasar global, dan berhasil menjadi merk yang begitu dikenal
oleh masyarakat global. Perusahaan ini mengalami proses yang panjang
dalam melakukan ekspansi pasar, yang mana negara-negara lain masih
memandang sebelah mata dengan kehadiran obat herbal. Namun
tantangan ini bisa dikelola dengan membangun pabrik dengan standar
internasional untuk food suplement dan Sido Muncul melakukan ekspansi
melalui kategori tersebut.
Indomie dijual di 80 negara di berbagai benua di dunia. Pertama kali
dibuat pada tahun 1970, kini Indomie yang berada ditangan Indofood
telah memiliki pabrik di Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, Kenya, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai