Soal Literasi Dan Numerasi Isian Singkat
Soal Literasi Dan Numerasi Isian Singkat
L1
Bacalah kutipan teks berikut ini !
Sejarah Glokalisasi
Glokalisasi adalah gabungan antara kata global dan lokal yang kemudian mendapatkan
imbuhan -isasi untuk menunjukkan sebuah proses. Dalam dunia bisnis, kata tersebut
digunakan untuk menyebut adaptasi produk atau jasa terhadap wilayah atau kebudayaan
tempat mereka dijual. Dengan kata lain, glokalisasi mendeskripsikan hasil penyesuaian lokal
terhadap tekanan global.
Ada satu jargon yang sangat populer dalam glokalisasi, yaitu Think Globally Act Locally!
Jargon tersebut bermakna bahwa masyarakat sudah harus berpikir secara mendunia, tetapi
tetap tidak melupakan kebudayaan-kebudayaan lokal yang telah membentuknya.
Istilah glokalisasi dipopulerkan oleh Roland Robertson pada tahun 1977 dalam konferensi
"Globalization and Indigenous Culture" sebagai suatu konsep yang menekankan bagaimana
proses-proses global disesuaikan dengan penerapan, tafsiran, dan adaptasi lokal. Jadi, ada
kekuatan global dan lokal yang saling mempengaruhi secara dinamis dan kompleks.
Jawaban : Jargon adalah kosakata khusus yang digunakan dalam bidang kehidupan
(lingkungan) tertentu.
L2
Bacalah kutipan teks berikut ini !
Kata glokalisasi muncul tidak dapat terlepas dari adanya globalisasi, yaitu kondisi ketika
orang-orang dan negara-negara di dunia semakin terkait sehingga saling memerlukan dan
memengaruhi dalam berbagai bidang. Akan tetapi, tidak semua hal yang berasal dari
negara lain dapat diterima di negara sendiri.
Manusia membutuhkan penyesuaian terhadap banyak hal, termasuk penyesuaian
terhadap produk-produk di dunia. Selain itu, manusia juga tidak dapat dipengaruhi dengan
adat yang tidak ada di sekitar mereka. Penyesuaian ini diperlukan agar masyarakat lokal
tetap menjadi bagian dari masyarakat dunia, tetapi tidak kehilangan identitas lokalnya.
Glokalisasi muncul ketika budaya lokal yang dipegang oleh kelompok masyarakat bertemu
dengan budaya global yang dibawa oleh sapuan arus globalisasi. Glokalisasi juga terjadi
pada banyak bidang di kehidupan manusia, misalnya kuliner, fesyen, teknologi, hingga
musik. Adaptasi dari kebudayaan global, tetapi tetap memberikan nuansa lokal adalah
langkah yang dilakukan
Jawaban : Glokalisasi muncul ketika budaya lokal yang dipegang oleh kelompok
masyarakat bertemu dengan budaya global yang dibawa oleh sapuan arus globalisasi
L3
Bacalah kutipan teks berikut ini !
Kelapa, gula aren, dan aneka beras sering digunakan untuk membuat kue tradisional.
Sehingga banyak kue tradisional Indonesia yang memiliki variasi dan rasa sama meskipun
namanya berbeda. Contohnya adalah kue klepon yang berbentuk bola, terbuat dari tepung
beras ketan dan gula merah. Di Jawa disebut klepon, sementara di pulau Sumatra dan
Sulawesi disebut onde-onde.
Walaupun kue dibuat dari bahan yang sama, cara masak yang berbeda akan menghasilkan
rasa yang berbeda pula. Contohnya adalah serabi dan putu. Kedua kue terbuat dari
campuran tepung beras, santan kelapa, dan gula merah. Bedanya, serabi dipanggang,
sementara kue putu dibuat dengan cara dikukus. Bentuk yang dihasilkan pun juga berbeda.
3. Apa bahan yang sering digunakan untuk membuat kue tradisional menurut
L1
Apakah kamu tahu komodo? Komodo salah satu hewan yang sangat besar. Ia tinggal di
Pulau Komodo. Pulau Komodo ada di Indonesia.
Komodo mempunyai gigi yang panjang. Panjang gigi komodo lebih kurang 2,5 sentimeter.
Jumlah gigi komodo ada sekitar 60 buah.
Lidah komodo juga panjang dan bercabang. Fungsi lidah komodo untuk mencium bau
mangsa. Komodo dikenal sebagai kadal yang paling besar di Bumi. Itu karena berat badan
komodo bisa sampai 200 kilogram.
L2
2.
Pada toko beras tersebut, jenis beras yang paling banyak terjual
Jawaban: Beras Rojolele
L3
3.
Jawaban:
Karena yang diinginkan adalah banyak beras terjual, maka perhatikan diagram
batang berwarna oranye, khususnya untuk beras IR 46 dan Pandan Wangi. Dari
diagram diperoleh bahwa beras terjual untuk IR 46 adalah 180 kg dan beras Pandan
Wangi 380 kg, maka perbandingan keduanya yaitu,
180
380