Anda di halaman 1dari 12

TRADISI RAMBU SOLO

 NAMA : ILHAM SANTOSO

 NIM : 220304501054

 KELAS : E

 SEMESTER : 1

PRODI ADMINISTRASI KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatnya
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah " Tradisi Rambu
solo".

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen Mata kuliah Sosio Antropologi yang telah
memberikan tugas ini, saya juga mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Saya mengetahui bahwa makalah saya jauh dari kata sempurna,


merupakan langkah yang baik dari study yang sesungguhnya, oleh
karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, kritik dan
saran senantiasa saya harapkan makalah ini dapat berguna bagi saya
dan pihak lain yang membutuhkan.

Makassar, 30 Oktober 2022

Tertanda

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................

Daftar Isi.......................................................................................................

Bab I Pendahuluan.........................................................................................

Latar Belakang Masalah...........................................................................

Rumusan Masalah...................................................................................

Tujuan......................................,............................................................

Manfaat.................................................................................................

Bab II Pembahasan.......................................................................................

2.1 Pengertian Sisemba...............................................................................

2.2 Makna Sisemba......................................................................................

2.3 Fakta Sisemba.......................................................................................

2.4 Problematika Sisemba Dalam Kesehatan..................................................

Bab III Penutup..............................................................................................

3.1 Kesimpulan............................................................................................

3.2 Saran....................................................................................................

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Rambu solo merupakan sebuah upacara yang sagat sarat dengan nilai-nilai
adat istiadat atau Aluk yang mengikat masyarakat Toraja sehingga sistem
kekeluargaan dalam masyarakat tetap terjalin meskipun sudah sangat
Jauh tetapi mereka terus di persatukan dengan adanya budaya rambu solo’
ini dimana ketika dilaksanaknya upacara rambu solo’ setiap rumpun
keluarga, baik yang masi dekat maupun jauh itu dapat diketahui dari
lambang pemersatu orang toraja yang ada pada tongkonan dengan
menelusuri asal usul keturunan sehingga hubungan kekeluargaan terus
terikat pada Tongkonan itu mereka hadir pada saat itu untuk saling berbagi
duka dan menanamkan budaya ‘’Longko’’ atau rasa hormat yang kuat antar
keluarga dengan keluarga yang lainya yakni rasa yang terus mendorong
rumpun keluarga untuk saling membantu ‘’ siangkaran ‘’ dengan membawa
berupa babi atau kerbau untuk membantu keluarga yang mengadakan
upacara pemakaman tersebut ,membantu keluarga yang miskin untuk
tetap mempertahankan status keluarganya. Dalam budaya Rambu Solo’
inilah masyarakat Toraja menanamkan sikap kekeluargaan yang erat dan
sikap hospitalitas dalam masyarakat .

1.2 Rumusan masalah


 Apa itu tradisi Rambu solo ?

 Makna tradisi Rambu solo ?

 Fakta tradisi Rambu solo ?

 Problematika Rambu solo dalam Kesehatan ?


1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui mengenai tradisi yang ada di Toraja
 Mengetahui tata cara tradisi Rambu Solo
 Mengetahui makna Rambu Solo
 Dan mengetahui problem yang muncul pada saat melakukan tradisi
Rambu Solo

1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat mengetahui
mengenai tradisi Rambu Solo yang ada di Toraja serta berbagai macam
kegiatan yang akan di laksanakan pada tradisi Rambu Solo ini, serta
memang problem yang muncul ketika mengikuti tradisi ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rambu Solo


Rambu Solo' adalah sebuah upacara pemakaman secara adat yang
mewajibkan keluarga almarhum membuat sebuah pesta sebagi tanda
penghormatan terakhir pada mendiang yang telah pergi. Kata Rambu Solo'
dalam bahasa Toraja yang secara harafiah berarti asap yang arahnya ke
bawah.

2.2 Makna Rambu solo


Upacara rambu solo’ berasal dari kepercayaan Aluk Todolo.[5] Istilah
aluk rambu solo’ terbangun dari tiga kata, yaitu aluk (keyakinan), rambu
(asap atau sinar), dan turun. Dengan demikian, aluk rambu solo’ dapat
diartikan sebagai upacara yang dilaksanakan pada waktu sinar matahari
mulai turun (terbenam). Sebutan lain untuk upacara ini adalah aluk rampe
matampu.
2.3 Fakta Rambu Solo
 Status Keluarga Dinilai dari Banyaknya Kurban

Budaya dan tradisi lokal masih sangat kental dan terjaga di Tana Toraja. Penduduk
lokal yang bermukim di wilayah ini memang terkenal sangat taat menjalankan adat
istiadat yang berlaku. Itu sebabnya, ritual pemakaman masih berjalan hingga
sekarang. Menariknya, ritual pemakaman yang ada di wilayah ini justru berlangsung
seperti sedang mengadakan pesta besar. Setiap kali ada anggota keluarga yang
meninggal, maka keluarga besar wajib memberikan kurban sebanyak-banyaknya.
Praktek ritual semacam ini bisa menentukan status dan latar belakang keluarga
orang yang sudah meninggal. Artinya, status sosial dan ekonomi dari keluarga orang
yang meninggal bisa terukur dari jumlah kurban yang kamu sembelih. Jika
keluarganya berasal dari status ekonomi yang kaya, maka sumbangan jumlah
kurbannya akan semakin banyak. Sebaliknya, jika status keluarganya berasal dari
latar belakang miskin, biasanya jumlah korbannya cuma seekor kambing.
 Biaya Pemakaman Upacara Adat Rambu Solo yang Mahal

Ritual sakral dari warga Sulawesi Selatan ini bernama upacara adat Rambu Solo.
Ritual upacara ini biasanya berlangsung setiap kali ada orang yang meninggal.
Uniknya, prosesi pemakaman menggunakan adat Tana Toraja ini dirayakan secara
besar-besaran. Saking meriahnya ritual pemakan ini justru berpeluang besar berubah
menjadi ajang pamer-pameran harta. Oleh sebab itu, nggak heran kalau biaya yang
kamu butuhkan untuk pemakaman menjadi sangat mahal.
 Ada Tingkatan Upacara Adat Rambu Solo

Ritual upacara Rambu Solo memiliki strata atau tahapan yang sesuai dengan status
sosial pihak yang bersangkutan. Nah, ritual pelaksanaan upacara pemakaman ini
akan terbagi menjadi beberapa tingkatan.Pada tingkatan pertama ada ritual
pemakaman menggunakan upacara Dissili. Upacara adat ini biasanya untuk
memakamkan golongan anak-anak yang masih bayi. Kategori anak-anak yang masih
bayi adalah yang belum tumbuh gigi.Kemudian ada pula upacara Dipasang Bongi.
Upacara ini khusus untuk memakamkan golongan rakyat biasa. Dalam ritual
pemakaman ini kamu wajib mengorbankan babi dan kerbau sekitar dua sampai
empat ekor.Selanjutnya ada upacara pemakaman Dibatang. Ritual ini biasanya
terpakai untuk menyemayamkan orang-orang meninggal dari kalangan menengah.
Untuk jumlah korbannya juga mengalami peningkatan, yaitu mulai dari tiga sampai
tujuh ekor kambing dan babi.Terakhir, ada upacara pemakaman Rapasan. Upacara
adat yang satu ini merupakan ritual untuk memakamkan orang yang meninggal dari
kalangan bangsawan. Upacara Rapasan berlangsung sebanyak dua kali dalam
setahun. Makanya, biaya pemakaman babakan jauh lebih mahal daripada ritual
pemakaman yang lainnya.

 Sarat dengan Nilai-nilai Moral

Ada banyak nilai moral yang bisa kamu ambil selama upacara adat Rambu Solo.
Ritual adat ini mengingatkan kamu untuk selalu menghargai dan menghormati
sesama, meskipun telah meninggal. Wujud penghormatan ini juga akan
menumbuhkan rasa persaudaraan yang erat.Selama melangsungkan ritual, kamu
akan belajar tentang arti gotong-royong. Untuk mengadakan upacara pemakaman
semacam ini, biasanya akan dibantu oleh pihak keluarga yang lebih mampu secara
ekonomi. Jadi, nggak akan ada pihak yang merasa terbebani saat melangsungkan
ritual Rambu Solo.
2.4 Problematika Rambu Solo dalam kesehatan
Tongkongan yang digunakan sebagai tempat menyimpan mayat sebelum upacara
rambu solo dilaksanakan juga ditempati oleh anggota keluarga lainnya yang masih
sehat. Dalam tongkongan tidak hanya dihuni oleh orang dewasa, tetapi juga anak-
anak, ibu hamil bahkan bayi. Telah diuraikan bahwa bakteri dalam pembusukan dari
mayat yang tinggal beserta anggota keluarga lain yang sehat dapat menimbulkan
berbagai masalah kesehatan seperti lemahnya sistem pertahanan tubuh atau
imunitas.Pencegahan dilakukan dengan menggunakan alat pelindung diri serta pola
hidup yang sehat, untuk menjaga daya tahan tubuh.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rambu Solo adalah sebuah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga yang almarhum membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan
terakhir pada mendiang yang telah pergi. Yang membuat rumit, adalah bahwa
upacara Rambu Solo memiliki sejumlah tingkatan, tergantung pada strata sosialsi
mendiang dan keluarganya.

Tongkongan yang digunakan sebagai tempat menyimpan mayat sebelum upacara


rambu solo dilaksanakan juga ditempati oleh anggota keluarga lainnya yang masih
sehat. Telah diuraikan bahwa bakteri dalam pembusukan dari mayat yang tinggal
beserta anggota keluarga lain yang sehat dapat menimbulkan berbagai masalah
kesehatanseperti lemahnya sistem pertahanan tubuh atau imunitas.
3.2 Saran
Diharapkan kepada seluruh masyarakat yang sering mengikuti tradisi ini untuk
menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) pada saat beraktivitas didalam rumah,
selain itu pisahkan pula kamar antara kamar yang telah meninggal (keadaan
sakit) dengan yang masih sehat. Karena tanpa melakukan itu tidak menutup
kemungkinan orang yang sehat bisa ikut terinfeksi oleh bakteri yang
menyebabkan pembusukan pada mayat, sehingga pertahanan tubuh tidak
terganggu.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Toraja
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=
article&id=109252:gangguan-sistem-imun-akibatkan-
autoimun&catid=28&Itemid=48
https://cityawesome.com/2022/05/26/fakta-upacara-adat-rambu-
solo/?amp=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rambu_Solo%27

Anda mungkin juga menyukai