Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ISBD

SUKU TOLAKI DI DAERAH KONAWE

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 5

1. MUHAMMAD AKBAR ARDIANSYAH


2. UNTUNG LASITAMU
3. INDRA GUSNAWAN
4. SUKIRMAN
5. ERNI SUSILOWATI
6. MITHA WIDYALESTARI
7. RAHMY MARSYA AZZAHRA
8. RANTI JULIAN PRATIWI. R
9. NISMA

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MANDALA WALUYA

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT


karena atas limpahan rahmat dan karunia Nya.lah kami dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan
makalah ini.

Tidak ada gading yang tak retak karenanya kami sebagai tim penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari sisi materi maupun penulisannya. Kami dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima berbagai masukan maupun saran yang bersifat
membangun yang diharapkan berguna bagi seluruh pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................3
1. HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT
KONAWE SUKU TOLAKI........................................................................................3
2. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PERADABAN MASYARAKAT
KONAWE SUKU TOLAKI........................................................................................4
3. MANUSIA DAN MAKHLUK SOSIAL MASYARAKAT KONAWE SUKU
TOLAKI.......................................................................................................................4
4. KERJA SAMA MASYARAKAT KONAWE SUKU TOLAKI........................5
5. NILAI MORAL DAN HUKUM MASYARAKAT KONAWE SUKU
TOLAKI.......................................................................................................................6
6. KEBERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN MASYARAKAT KONAWE
SUKU TOLAKI............................................................................................................7
BAB III
PENUTUP.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suku Tolaki adalah suku yang mendiami nusantara yang letaknya di


Sukawesi tenggara, dimana diu Sukawesi Tenggara terdapat 4 sukuyaitu Muna,
Buton, Tolaki, dan wolio. Suku Tolaki yang mendiami daerah yang berada
disekitar kabupaten Kendari dan Konawe. Suku tolaki berasal dari kerajaan
Konawe.

Ada berbagai macam upacara adat didalam sukku Tolaki salah satunya
adalah upacara dalam proses pernikahan dimana yang menjadi symbol utama
dalam prosesi perkawinan adat Tolaki adalah Kalosara. Kalo/kalosara adalah
lambing pemersatu dan perdamaian yang sangat sakral dalam kehidupan suku
Tolaki dan selalu digunakan dalam upacara adat apapun dalam suku Tolaki.
Kalo/kalosara secara fisik yang merupakan rotan yang berbentuk lingkaran, rotan
tersebut yang dililitkan disimpul dan diikat, sehingga ujung rotan tersembunyi
didalam simpul. Rotan dililitkan memutar searah jarum jam, dan salah satu yang
lain dari ujung rotan dibiarkan mencuat keluar tanpa diikat dan disembunyikan
dalam simpul yang memiliki makna bahwa jika dalam menjalankan adat terdapat
berbagai kekuranga, maka kekurangan itu tidak boleh dibeberkan kepada umum
atau orang banyak, sehingga pada suku Tolaki terdapat kata kata bijak : kenota
kaduki osara mokonggadu`I, toono meohai mokonggoa`I, pamarenda
mokombono`i. arti dari kata kata bijak tersebut adalah bila menjalankan seusatu
adat yang terdapat kekurangan, maka adat, para kerabat, perintahlah yang akan
mencukupkan semua itu atau dapat pula dimaknai kekkurangan apapun yang
terjadi dalam suatu proses adat, maka hal itu harus dapat diterima sebagai
bagian dari adat Suku Tolaki (Erens E. Koodoh, Alim, dan Bachruddin, 2011)
dalam (Omastik, 2015)

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan manusia dan kebudayaan suku Tolaki di


Konawe
2. Bagaimana hubungan manusia dan peradaban suku Tolaki di Konawe
3. Bagaimana hubungan manusia dan makhluk sosial suku Tolaki di
Konawe
4. Bagaimana hubungan manusia dan kerja sama suku tolaki di Konawe
5. Bagaimana hubungan manusia dan nilai moral dan hokum suku
Tolaki di Konawe
6. Bagaimana hubungan manusia dan keberagaman dan kesederajatan
suku Tolaki di Konawe

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui hubungan manusia dan kebudayaan masyarakat


Konawe suku Tolaki
2. Untuk mengetahui hubungan manusia dan peradaban masyarakat
Konawe suku Tolaki
3. Untuk mengetahui hubungan manusia dan makhluk sosial masyarakat
Konawe suku Tolaki
4. Untuk mengetahui hubungan manusia dalam bekerja sama masyarakat
Konawe Suku Tolaki
5. Untuk mengetahui hubungan manusia dan nilai moral dan hokum
masyarakat Konawe suku Tolaki
6. Untuk mengetahui hubungan manusia dan keberagaman dan
kesederajatan masyarakat Konawe Suku Tolaki

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT KONAWE


SUKU TOLAKI

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu Budhayah,


yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan adalah hasil
cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan
cipta manusia mengembangkan kemampuan alam pikir yang menimbulkan ilmu
pengetahuan.

Kota kendari terdiri dari beberapa suku bangsa, salah satunya adalah suku
bangsa tolaki. Suku ini merupakan suku asli di daratan Sulawesi Tenggara
selain Suku Muna di pulau Muna dan Suku Buton yang berasal dari pulau Buton.
Sekitar abad ke-10 daratan Sulawesi Tenggara memiliki dua kerajaan besar yaitu
kerajaan konawe (wilayah kabupaten Konawe) dan Kerajaan Mekongga (Wilayah
Kabupaten Kolaka) secara umum kedua kerajaan ini serumpun dan dikenal
sebagai suku Tolaki.

Di dalam berinteraksi sosial kehidupan bermasyarakat terdapat nilai-nilai


luhur lainnya yang merupakan filosofi kehidupan yang menjadi pegangan,
adapun filosofi kebudayaan masyarakat Konawe suku Tolaki dituangkan dalam
sebuah istilah atau perumpamaan, antara lain sebagai berikut:

 Budaya o’sara (budaya patuh dan setia dengan terhadap putusan


lembaga adat), masyarakat tolaki merupakan masyarakat Konawe suku
Tolaki lebih memilih menyelesaikan masalah secara adat sebelum
diserahkan kepada pemerintah dalam hal sengketa maupun pelanggaran
sosial yang timbul dalam masyarakat Konawe suku Tolaki, misalnya
dalam masalah sengketa tanah, ataupun pelecehan. Masyarakat Konawe
suku Tolaki akan menghormati dan mematuhi setiap putusan lembaga
adat. Hal ini berarti masyarakat Konawe suku Tolaki cinta damai dan
selalu memilih jalan damai dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

3
2. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PERADABAN MASYARAKAT KONAWE
SUKU TOLAKI

Tolaki adalah salah satu suku yang ada di Sulawesi Tenggara. Suku Tolaki
berasal dari kerajaan Konawe. Raja Konawe yang terkenal adalah Haluoleo
(delapan hari). Masyarakat tolaki umumnya merupakan peladang dan petani
yang handal, hidup dari hasil lading dan persawahan yang dibuat secara gotong
royong keluarga. dari hasil penelitian tim Balai Arkeologi Makassar dari tinggalan
materi uji artefak berupa sampel dengan menggunakan metode uji karbon 14 di
labolatorium Arkeologi Miami Universty Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa
daripada artefak di Wiwirano Konawe Utara berumur sekitar 7000 tahun yang lalu
dengan evidensi ini maka peradaban Tolaki di Konawe telah berlangsung sejak
5000 tahun sebelum Masehi. Didalam gua gua tersebut menyimpan banyak
artefak baik tengkorak manusia, alat kerja seperti alat alat berburu, benda
pemujaan, guci, tempayan, gerabah, porselin baik itu buatan China, Thailand,
VOC, Hindia Belanda, batu pemujaan, terdapat beberapa gambar atau adegan
misalnya binatang, tapak tangan, gambar berburu, gambar sampan atau perahu,
gambar manusia, patung, terakota, dan sebagainya. Secara linguistic bahasa
tolaki merupakan atau masuk kedalam rumpun bahasa Austrenosia, secara
Antropologi manusia Tolaki merupakan Ras Mongoloid, yang dating ditempat ini
melalui jalur migrasi dariu Asia Timur, maduk daerah Sulawesi, hingga masuk
dratan Sulawesi Tenggara.

3. MANUSIA DAN MAKHLUK SOSIAL MASYARAKAT KONAWE SUKU


TOLAKI

Dalam hubungan antar anggota masyarakat ini, terdapat unsur unsur yang
mengandung nilai filsafat tinggi. Mereka menjadikannya sebagai tongkat
pegangan untuk menjalani hubungan sehari hari. Adapun jenis budaya hasil
karya dan cipta yang punya nilai sosial sangat tinggi antara lain :

 Kalosara
Osara ialah seperangkat aturan aturan pokok yang mengatur hubungan
hokum antara seseorang dengan orang lain, antara individu dengan

4
kelompok, yang apabila dilanggar dapat menimbulkan sanksibaik dalam
bentuk fisik maupun berupa kutukan masyarakat.
Osara, mengajarkan kepada setiap individu suku Tolaki untuk selalu
menaati segala keputusan yang dikeluarkan oleh adat dengan tujuan
untuk mengajak masyarakat agar mau menciptakan rasa damai dan cinta
dalam kehidupan mereka. Terutama ketika sedang bermasalah atau
bersengketa dengan anggota masyarakat yang lain.

 Osamu
Osamu, sering juga disebut dengan budaya malu. Osamu, merupakan
sestem pertahanan moral bagi diri sendiri, misalnya ada orang yang
dikatan malas bekerja, maka selanjutnya mereka menerapkan budaya
kohanu ini dengan cara lebih tekun dan rajin dalam bekerja, sehingga
sebutan sebagai pemalas akan hilang dari dirinya, berganti dengan
sebutan pekerja keras yang rajin dan tekun. Secara tidak langsung
budaya ini mengajak setiap orang untuk selalu memaksimalkan tenaga
maupun pikiran yang dimiliknya maupun memajukan dia sendiri atau
anggota suku yang lain.

4. KERJA SAMA MASYARAKAT KONAWE SUKU TOLAKI

Kerja sama dalam masyarakat Konawe suku Tolaki terdiri dari Samaturu,
yang merupakan salah satu budaya yang mengutamakan hidup untuk selalu
menjalin persatuan, suka menolong orang lain yang sedang membutuhkan
pertolongan dengan senang hati. Hal ini juga merupakan wujud dari gotong
royong yang menjadi pandangan hidup utama dari suku Tolaki.

Suku Tolaki juga mempunyai konsep untuk hidup bersama seperti “medulu”.
Konsep ini dipercaya oleh orang etnis Tolaki sebagai konsep untuk hidup
bersama dengan siapapun. Dengan konsep “medulu”, maka etnis Tolaki bisa
hidup bersama dengan suku lain, dalam suasana damai, harmonis dan bersatu.
Medulu identik dengan gotong royong yang berarti mengerjakan sesuatu
pekerjaan secara bersama-sama, yang hasilnya dinikmati bersama.

Berkaitan dengan tanggung jawab kerabat, maka pada masyarakat Tolaki


dikenal tiga istilah yaitu medulu yang berarti berkumpul, bersatu, dan

5
mesanggina yang berarti makan bersama dalam satu piring, sedang istilah yang
paling umum berlaku adalah merapu yang berarti menyatukan. Budaya medulu
ini mendorong seseorang untuk membalas kebaikan orang lain dalam kehidupan
sosial.

5. NILAI MORAL DAN HUKUM MASYARAKAT KONAWE SUKU TOLAKI

Moralitas Kalo Suku Tolaki dalam perspektif etika utilitarisme dan


sumbangannya bagi perkembangan budaya di Sulawesi tenggara, merupakan
studi tentang ajaran etis budaya Kalo. Ada lima kegunaan nilai moralitas Kalo
suku Tolaki yaitu :

 Ajaran etis budaya kalo merupakan media utama bagi pembentukan jati
diri kaum tolaki
 Ajaran etis budaya kalo merupakan media utama bagi pembentukan
integrasi kaum tolaki
 Ajaran etis budaya kalo merupakan media utama bagi peneguhan
keutamaan etis kaum tolaki
 Ajaran etris budaya kalo merupakan media utama bagi penyelesaian
berbagai konflik sosial kaum Tolaki, baik kinflik kekerasan maupun konflik
tanpa kekerasan
 Ajaran etis budaya Kalo merupakan media utama bagi penyataan
kesyukuran dan penyehatan diri dan negri kaum Tolaki.

Sumber sumber hukum adat orang Tolaki

 O`sapa

Osapa sebagai sumber hukum orang Tolaki memiliki makna segala


sesuatu yang tidak boleh dilakukan yang dapat memperuncing keadaan.
Adapun aturan aturan yang diatur dalam Osapa yaitu :

 aturan tentang berbau pantangan, misalnya aturan dan penerapan


adat
 aturan tentang bagi hasil dalam berburu binatang
 aturan tentang bagi hasil dalam memelihara ternak, dan lain lain.
 O`wua

6
Wuah artinya buah, sedangkan owua dapat dimaknai sebagai berbuah.
Berbuah dalam pengertian ini adalah sesuatu yang bertambah dari
keadaan semula. Sebagai sumber hukum orang tolaki dapat dimaknai
sebagai sesuatu yang harus dilakukan (aturan) karena adanya perubahan
atau pertambahan.

6. KEBERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN MASYARAKAT KONAWE


SUKU TOLAKI

Adat istiadat suku Tolaki adalah bukti keberanekaragaman suku Tolaki.


 Perkawinan (Mowindahako)
 Tarian Mondotambe (tarian penjemputan)
 Tarian Lulo (tari pergaulan)
 Mosehe wonua (tradisi meminta keberkahan)
 Mobasa-basa

Suku Tolaki memiliki salah satu ritual yang dianggap paling sakral adalah
ritual mosehe wonua. Mosehe wonua adalah tradisi suku Mekongga dan Tolaki
yang dilaksanakan secara besar-besaran, ramai, dan penuh hikmat sakral
sehingga diharapkan masyarakat ikut terlibat di dalamnya, termasuk seluruh
utusan yang mewakili daerahnya masing-masing dan seluruh kerajaan Tolaki.
Bahkan tokoh adat, masyarakat, agamawan, pemerintah sipil, maupun militer
akan larut bersama dalam prosesi upacara mosehe wonua.

Setiap tahun penduduk suku Tolaki akan mengadakan tradisi yang sangat
sakral ini. Bagi mereka, melakukan Mosehe Wonua tidak hanya meminta
keberkahan saja. Mereka juga melestarikan tradisi nenek moyang yang akan
sangat disayangkan jika sampai hilang dan akhirnya tidak bisa dilakukan lagi.
Apalagi tradisi ini berasal dari kerajaan masa lalu dan telah berusia ratusan
tahun.

Selain itu ada juga tradisi mobasa basa yaitu tradisi yang tidak asing lagi kita
dengar ketika akan menjelang bulan Ramadhan. Ini merupakan ungkapan rasa
syukur kepada sang pencipta. Didalam tradisi mobasa-basa ini berbagai untaian
doa mengucap syukur bersama masyarakat ,sebab masih kembali dipertemukan
dengan bulan ramadhan.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tahap akhir pengolahan data adalah penarikan kesimpulan. Setelah semua


data tersaji permasalahan yang menjadi objek penelitian dapat di pahami dan
kemudian di tarik kesimpulan yang merupakan hasil dari penelitian ini.

Salah satu kebudayaan tersebut adalah di sulawasi teggara yaitu yang


terdapat pada suku tolaki di konawe. Di sana ada sebuah simbol tradisi yang
menjadi pemersatu dan juga bias di kenal sebagai sumber hukum di dalam suku
tersebut yaitu kalo. Jika di lihat kebudayaan itu sungguh sarat dengan pesan dan
makna yang baik misalnya saja untuk menyelesaikan masalah antar masyarakat
di sana maka di gunakan kalo sebagai media untuk menyelesaikan masalah.

Bisa di bilang keunikan dari setiap kebudayaan tersebut perlu kita lestarikan
dan kita budayakan atau pun mungkin kita jadikan pedoman. Sewajarnya juga
kita sebagai generasi muda harus bisa mengenali karena hal tersebut adalah jati
diri bangsa.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/38372285/Kebudayaan_Tolaki

opac.perpunas.go.id

hendrasilondae.wordpress.com

digilib.iainkendari.co.id

Anda mungkin juga menyukai