Anda di halaman 1dari 3

Fullday School

evaluasi
Fullday school adalah program sekolah yang meminta siswa mengikuti proses
belajar mengajar secara penuh sepanjang hari. Fullday School diselenggarakan mulai
pukul 07.00 pagi hingga 16.00 sore. Namun, karena sistem ini mengharuskan siswa
berada di sekolah selama sehari penuh maka banyak pro dan kontra yang menyertai
program ini. Beberapa pihak kurang setuju dengan program ini, sedangkan di sisi lain
ada juga yang mendukung.

argumen mendukung
Dengan memasukkan anak-anak di program fullday school, orang tua meminta
anak anaknya lebih banyak menghabiskan waktu belajar di lingkungan sekolah
daripada di rumah. Dengan demikian, kondisi anak didik diharapkan lebih matang baik
dari segi materi akademik maupun non akademik.Sebagai orang tua ayo tanamkan
semangat pada anaknya untuk mengikuti fullday school karena fullday school dianggap
sebagai solusi terbaik untuk mengantisipasi dampak buruk globalisasi. Fullday school
dianggap memberikan pelajaran, pembiasaan yang baik, pendidikan dan pelatihan yang
cukup agar siswa dapat mencapai dan memenuhi program jaminan mutu sekolah.
Program ini juga dapat membantu guru mendapatkan durasi jam mengajar 24 jam per
minggu. Hal ini merupakan salah satu syarat untuk lolos sertifikasi guru. Kalaupun pada
akhirnya program fullday school diterapkan, maka siswa akan diizinkan libur yaitu hari
sabtu dan minggu. Hal ini akan memberikan dampak baik pada siswa, karena siswa
dapat berkumpul dengan keluarganya lebih lama. Sekolah dengan pelajran formal saja
akan membuat siswa mudah jenuh. Sekolah dengan pelajaran formal saja yang
terkadang membuat siswa terkesan ogah-ogahan ketika akan masuk sekolah usai libur
panjang. Dengan diadakannya fullday school, diharapkan hal ini bisa dihindari karena
sekolah menyiapkan hal yang menarik. Fullday school dengan jam di sekolah yang
panjang membuat pertemanan antar siswa menjadi lebih akrab. Sehingga pertemanan
yang terjalin antar siswa menjadi lebih kuat. Fullday school akan membantu menjaga
anak terutama bagi orang tua yang berkerja. Anak-anak tidak akan berada dirumah
sendirian.

argumen menentang
Tetapi, pihak yang tidak setuju beragumen bahwa tingkat konsentrasi anak-anak
berbeda-beda. Bisa dikatakan jenjang SD masih tergolong anak-anak yang mudah
bosan dan jenuh.Selain itu, jika dilihat dari segi fisik hal ini juga tidak baik atau buruk
bagi kesehatan. Tentunya sebagai orang tua tidak menginginkan anaknya jatuh
sakit.Karena fullday school mengharuskan siswa berada di sekolah setengah hari
penuh, maka waktu istirahat siswa pun ikut berkurang. Hal ini yang menyebabkan pihak
kontra mengkhawatirkan kesehatan para siswa. Siswa juga butuh istirahat yang cukup
agar konsentrasi nya tetap terjaga dan maksimal untuk mampu mencernah pelajaran
yang diberikan. Lalu, dari segi sosial dan geografis daerah pelosok dianggap belum
cocok untuk diterapkan program fullday school. Kebanyakan orang tua siswa yang
berada di pelosok bermata pencaharian sebagai petani, buruh, nelayan, dan
sebagainya. Orang tua pun membutuhkan anaknya sepulang sekolah untuk membantu
mereka seperti memasakdanbersih-bersih. Hal ini juga merupakan bagian dari
pembentukan karakter dan meningkatkan kemampuan anak di rumah. Berbeda dengan
orang tua di daerah perkotaan, yang sebagian besar perkerja kantoran. Selain itu, full
day school menginginkan waktu yang panjang dan hal ini akan menyusahkan siswa
untuk memiliki kegiatan diluar sesuai minat masing-masing. Dengan ditiadakannya
fullday school siswa dapat memiliki banyak teman diluar sekolah. Ketika sekolah telah
berakhir, diharapkan siswa masih memiliki tenaga untuk mencari teman di luar
lingkungan sekolah dan menekuni hobby masing masing.

simpulan/penyelesaian
Sebenarnya, diadakannya program tergantung sarana dan prasarana yang
disediakan sekolah. Jika prasarana sekolah memadai dan kegiatan yang
diselenggarakan di sekolah di buat menarik, maka full day school akan berjalan
menyenangkan. Sebaliknya, jika prasarana sekolah kurang memadai dan kegiatan di
sekolah full pelajaran formal maka kegiatan fullday school akan sangat membosankan.
Hal seperti inilah yang membuat siswa mudah bosan dan pelajaran tidak akan efektif.
Jadi sebaiknya, mari menjadikan kegiatan fullday school dapat diseimbangkan dengan
sarana dan prasarana yang memadai dan kegiatan yang menarik dan menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai