a. Pendahuluan
Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.Puskesmas juga mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Kebutuhan dan harapan masyarakat maupun sasaran progran dapat diidentifikasi
melalui survey, kotak saran, maupun temu muka dengan tokoh
masyarakat.Komunikasi perlu dilakukan untuk menyampaikan informasi tentang
program kepada masyarakat, kelompok masyarakat maupun individu yang
menjadi sasaran program.
Kebutuhan masyarakat akan program kesehatan yang baik cenderung
mengalami perubahan seiring dengan perubahan pola hidup dan kejadian
penyakit. Perubahan permintaan tersebut memiliki dampak yang cukup besar
terhadap manajemen Puskesmas..
Dimana puskesmas harus memiliki suatu mekanisme untuk memantau
permintaan masyarakat secara teratur karena perubahan permintaan masyarakat
akan berdampak terhadap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas.
Puskesmas harus tanggap terhadap perubahan lingkungan yang cepat dan
terbuka terhadap perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program Puskesmas
sangat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat
terhadap program Puskesmas, sehingga tujuan dari program Puskesmas dapat
tercapai tepat sasaran.
b. Latar Belakang
UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin terletak diwilayah kerja Kecamatan
Pulau Beringin yang terdiri dari 13 Desa dengan jumlah penduduk 27.510 jiwa.
Dimana dari ke 13 Desa yang ada, mempunyai permasalahan yang berbeda-
beda disetiap desanya, untuk itu kami selaku petugas kesehatan memerlukan
suatu kegiatan yang perlu dilakukan guna mengetahui permasalahan yang ada
didesa masing-masing yang salah satunya yaitu mengidentifikasi permasalah
yang ada didesa melalui Survey Mawas Diri (SMD) yang dilakukan oleh
Perangkat desa yang ada didesa masing-masing,dimana dari hasil SMD tersebut
akan diketahui apa dan bagaimana tindak lanjut dari permasalahan yang ada.
Berdasarkan hasil dari SMD tersebut,maka disusun kerangka acuan tentang
Indentifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat.
c. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui/mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap
program UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin.
2. Tujuan Khusus
1. Mendefinisikan kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program
Puskesmas
2. Mendapatkan informasi program yang paling dibutuhkan oleh masyarakat
3. Mengetahui program yang sudah/belum sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat
4. Mendapatkan masukan tentang program yang dibutuhkan masyarakat, tapi
belum ada dalam rencana kegiatan program
5. Membuat rencana tindak lanjut hasil pembahasan kebutuhan dan harapan
masyarakat
d. membahas dan
melengkapi potensi
penyelesaian masalah
e. merumuskan cara
penanggulangan
masalah sesuai potensi
f. menetapkan rencana
kegiatan
penanggulangan
masalah
3. Petugas mencatat hasil
musyawarah dan melaporkan
ke Penanggung jawab
program dan koordinator
program,
4. Koordinator program,
penanggung jawab program
dan pelaksana program
membahas hasil
musyawarah masyarakat
tentang harapan program
Puskesmas
5. Koordinator program
membagi tugas kepada
pelaksana program didalam
menyelesaikan
permasalahan harapan
pelanggan,
6. Pelaksana program
melaksanakan kegiatan
sesuai dengan pembagian
tugas yang telah diterima
dengan mencatat pada buku
kegiatan individu,
7. Koordinator program melapor
kepada Kepala UPTD
Puskesmas Rawat Inap
Pulau Beringin tentang hasil
bahasan harapan program
Puskesmas
8. Kepala UPTD Puskesmas
Rawat Inap Pulau Beringin
meneliti dan memberi umpan
balik atas laporan koordinator
program.
f. Sasaran
Sasaran yaitu seluruh masyarakat yang ada diwilayah kerja UPTD Puskesmas
Rawat Inap Pulau Beringin.
Jan feb Mar Apr mei Jun jul ags sep okt nop Des
N Kegiatan
o
1 Informasi 18
melalui s/d
SMD 21
2018
2 Kotak 5 5 5 6 5 5 5 4 5 5 4
Saran
3 Kotak 5 5 5 6 5 5 5 4 5 5 4
Kepuasan
4 Informasi 5 5 5 6 5 5 5 4 5 5 4
langsung
dari
pelanggan
5 Pertemuan 2 3 2
konsultatif s/d s/d s/d
dengan 3 6 10
masyarakat
6 Melalui 12
MMD s/d
22
Evaluasi dilakukan setiap akhir kegiatan oleh penanggung jawab program dan
ditujukan kepada kepala puskesmas.
Evaluasi kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk rekapitulasi hasil survey dan
kotak saran serta dilakukan oleh penanggung jawab program dan ditujukan
kepada kepala puskesmas.
I. PENDAHULUAN
1. GAMBARAN UMUM
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten
atau kota merupakan ujung tombak penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Pusat kesehatan masyarakat
sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan.
Untuk meningkatkan pelayanan sarana kesehatan dasar khususnya
pelayanan puskesmas kepada masyarakat dilakukan berbagai upaya
peningkatan mutu dan kinerja antara lain dengan pembakuan dan
pengembangan sistem manajemen mutu dan upaya perbaikan kinerja yang
berkisenambungan baik pelayanan klinis program dan manajerial.
Salah satu upaya agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
benar benar memenuhi kebutuhan masyarakat perlu dilakukan survey kebutuhan
masyarakat tentang jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan di UPTD
Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin.
2. DASAR HUKUM
1. Permenkes 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat.
2. Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang akreditasi puskesmas, klinik
pratama, tempat praktek mandiri dokter dan tempat praktek mandiri dokter
gigi.
3. Permenkes No.43/MENKES/PER/VII/2016 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan Kab/Kota.
II. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin
2. TUJUAN KHUSUS
1. Untuk mengetahui jenis pelayanan perorangan yang dibutuhan oleh
masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau
Beringin.
2. Untuk menentukan jenis-jenis kegiatan UKM yang berdasarkan
kebutuhan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap
Pulau Beringin.
3. Untuk mengetahui prioritas pelayanan kesehatan yang dibutuhan oleh
Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau
Beringin.
Tabel 3.1
Jumlah sampel survei kebutuhan masyarakat di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin Tahun 2019
No Desa/Kelurahan Jumlah KK Jumlah KK Dusun Yang
Keseluruha Dijadikan Sampel
n
1. Desa Anugrah 530 53
2. Desa Kemu 1235 124
3. Desa Kemu Ulu 656 55
4. Desa Pematang Obar 289 29
5. Desa Simpang Pancur 417 42
6. Desa Tanjung Kari 399 45
7. Desa Aromantai 446 43
8. Desa Pulau Beringin Utara 506 53
9. Desa Pulau Beringin 857 86
10. Desa Pagar Agung 501 49
11. Desa Gunung batu 523 52
12 Desa Tanjung Bulan 357 36
13 Desa Tanjung Bulan Ulu 325 33
TOTAL 7041 700
A. Hasil Survei
Berdasarkan rekapitulasi hasil survei yang dilaksanakan pada 700
sampell diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Tabel 4.2
Distribusi responden berdasarkan pendidikan
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Tabel 4.3
Distribusi responden berdasarkan pekerjaan
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Tabel 4.4
Distribusi responden berdasarkan status penikahan
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
No Status Pernikahan Jumlah Persen (%)
1. Belum menikah 184 26,3
2. Menikah 477 68,1
3. Janda 32 4,6
4. Duda 7 1
Jumlah 700 100 %
Tabel 4.5
Distribusi responden berdasarkan status keluarga Bumil
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Tabel 4.6
Distribusi responden berdasarkan status keluarga Balita
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Tidak Total
Dibutuhkan
No. Komponen Fasilitas dibutuhkan
Jumlah % Jumlah %
1 Ruang Umum 699 99,9 1 0,1 700
2 Ruang Imunisasi 679 97 21 3 700
Ruang Kesehatan Ibu, Anak 699 99,9 1 0,1 700
3
dan KB (Keluarga Berencana)
Ruang Manajemen Terpadu 675 96,4 25 3,6 700
4
Balita Sakit (MTBS)
5 Ruang Konsultasi Gizi 676 96,6 24 3,4 700
Ruang Konsultasi Kesehatan 673 96,1 27 3,9 700
6
lingkungan
Ruang Konsutasi Promosi 673 96,1 27 3,9 700
7 Kesehatan (Penyuluhan
Kesehatan)
8 Ruang Kesehatan Remaja 657 93,9 43 6,1 700
Ruang DOT (pengobatan 699 99,9 1 0,1 700
9
penyakit paru)
10 Ruang Gigi 699 99,9 1 0,1 700
11 Laboratorium 699 99,9 1 0,1 700
12 Ruang Konsultasi Lansia 671 95,6 29 4,1 700
13 Apotik 699 99,9 1 0,1 700
B. Analisis
Berdasarkan tabel diatas masyarakat menginginkan semua jenis
pelayanan yang diajukan oleh UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau
Beringin
1. Pelayanan Promkes
A. Hasil Survei
Berdasarkan rekapitulasi hasil survei yang dilaksanakan pada 700
sampel diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.1.1
Hasil survei kebutuhan pelayanan Promkes berdasarkan materi Penyuluhan
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Tabel 5.1.2
Hasil survei kebutuhan pelayanan Promkes berdasarkan tempat Penyuluhan
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Tabel 5.1.3
Hasil survei kebutuhan pelayanan Promkes berdasarkan waktu Penyuluhan
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Tabel 5.1.5
Hasil survei kebutuhan pelayanan Promkes berdasarkan kepemilikan kartu jaminan
kesehatan ( JKN ) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun
2019
Ada Tidak
No. Pertanyaan Total
Jumlah % Jumlah %
Apakah saudara mempunyai kartu
1. 325 46,4 375 53,6 700
jaminan kesehatan atau JKN ?
Tabel 5.1.6
Hasil survei kebutuhan pelayanan Promkes berdasarkankebiasaan merokok disetiap
rumah
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Ya Tidak Total
No. Pertanyaan
Jumlah % Jumlah %
1. Apakah Saudara Merokok ? 655 93,6 45 6,4 700
Tabel 5.1.7
Hasil survei kebutuhan pelayanan Promkes
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin Tahun 2019
Ya Tidak
No. Pertanyaan Total
Jumlah % Jumlah %
Banyak warga yang masih
1. mengeluhkan belum ada JKN 325 46,4 375 53,6 700
terutama masyarakat miskin ?
Agar masyarakat dapat
berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS), kegiatan yang
2. 655 93,6 45 6,4 700
perlu dilakukan Petugas
Puskesmas adalah
penyuluhan merokok?
B. Analisis
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil bahwa masyarakat
membutuhkah :
a. Penyuluhan tentang bahaya merokok
b. Mengadakan kerjasama lintas sector mengadakan pendataan ulang
bagi masyarakat yang belum memiliki JKN.
c. Bagi yang belum memiliki JKN masih dilayani pengobatan
menggunakan KK dan KTP.
1. Pelayanan KIA
A. Hasil Survei
Berdasarkan rekapitulasi hasil survei yang dilaksanakan pada 700 sampell
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.2.1
Hasil survei kebutuhan pelayanan KIA bedasarkan kelas ibu hamil
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin Tahun 2019
Ya Tidak
No. Pertanyaan Total
Jumlah % Jumlah %
Selama kehamilan apakah ibu
1. 63 96,9 2 3,1 65
hamil memeriksakan kehamilan ?
Tabel 5.2.2
Hasil survei kebutuhan pelayanan KIA berdasarkan waktu dan tempat pelaksanaan
kelas ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun
2019
Tabel 5.2.3
Hasil survei kebutuhan pelayanan KIA berdasarkan kegiatan kelas balita
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin Tahun 2019
Ya Tidak
No. Pertanyaan Total
Jumlah % Jumlah %
Apakah anak balita anda
1. 122 45,1 149 54,9 271
mempunyai KIA ?
Tabel 5.2.4
Hasil survei kebutuhan pelayanan KIA
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin Tahun 2019
Ya Tidak Total
No. Pertanyaan
Jumlah % Jumlah %
Apakah bumil mempunyai buku KIA 63 96,9 2 3,1 65
1.
?
Tabel 5.2.5
Hasil survei kebutuhan pelayanan KIA
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
2. Pelayanan Kesling
A. Hasil Survei
Berdasarkan rekapitulasi hasil survei yang dilaksanakan pada 700
sampell diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.3.1
Hasil survei kebutuhan pelayanan Kesling
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin Tahun 2019
Ya Tidak
No. Pertanyaan Total
Jumlah % Jumlah %
1. Apakah saudara biasa buang air 404 57,7 296 42,3 700
besar di jamban ?
B. Analisis
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil bahwa masyarakat
membutuhkah :
a. Diadakan pemicuaan dan penyuluhan tentang stop babs dan
jamban sehat.
b. Diadakan pelatihan pembuatan closet terutama bagi masayarakat
tidak mampu.
c. Kerjasama dengan lintas sektor terkait dalam menangani masalah
jamban sehat.
3. Pelayanan Gizi
A. Hasil Survei
Berdasarkan rekapitulasi hasil survei yang dilaksanakan pada 700
sampell diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.4.1
Hasil survei kebutuhan pelayanan Gizi
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Tabel 5.4.3
Hasil survei kebutuhan pelayanan Gizi
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Ya Tidak
No. Pertanyaan Total
Jumlah % Jumlah %
Apakah bayi anda ditolong oleh
1. 108 87,8 15 12,2 123
tenaga kesehatan ?
Apakah dikeluarga anda pernah
2. terlahir bayi dengan BBLR? 2 1,6 121 98,4 123
(dengan cukup umur)
Apakah bayi anda diberikan ASI
3. ekslusif ? (untuk keluarga yang 18 60 12 40 30
mempunyai bayi 6-12 bln)
B. Analisis
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil bahwa masyarakat membutuhkan:
a. Penyuluhan tentang gizi.
b. Pemberian makanan tambahan dan kunjungan petugas kesehatan pada
balita BGM.
c. Mengadakan lomba balita sehat.
d. Penyuluhan asi ekslusif dan cara memasak sayuran yang benar dan
menyehatkan.
Tabel 5.5.1
Hasil survei kebutuhan pelayanan pencegahan penyakit
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin Tahun 2019
Ya Tidak
No. Pertanyaan Total
Jumlah % Jumlah %
Menurut Saudara perlukah
1. 650 92,9 50 7,1 700
sosialisasi etika batuk?
Tabel 5.5.2
Hasil survei kebutuhan pelayanan pencegahan penyakit
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
Tabel 5.5.4
Hasil survei kebutuhan pelayanan pencegahan penyakit
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin tahun 2019
a. Dalam gedung
1. Ruang Pemeriksaan Umum 8. Imunisasi
2. Ruang UGD 9. Klinik Gizi
3. Ruang KIA & KB 10. Promkes
4. Ruang Konseling PKPR 11. Ruang TB-DOTS
5. Ruang Konseling Lansia 12. Laboratorium Sederhana
6. Ruang Konseling PKPR 13. Apotik
7. Ruang Konseling Lansia 14. Ruang Persalinan
b. Luar gedung
1. Kelas Ibu Hamil
2. Posyandu Balita
3. Posyandu lansia dan Posbindu PTM
4. UKS
5. Kunjungan Rumah Keluarga Resti
2. Jenis pelayanan
Mengingat keterbatasan sumber daya yang di miliki oleh UPTD
puskesmas Rawat Inap Pulau Beringin maka tidak seluruh kebutuhan
pelayanan yang di perlukan oleh masyarakat dapat dipenuhi oleh
puskesmas pada tahun 2018. Adapun jenis pelayanan yang dapat di
penuhi sebagai berikut:
1. Pelayanan di dalam gedung :
1. Ruang Kartu 8. Laboratorium
2. Ruang Umum 9. Apotik
3. Ruang KIA & KB
4. Ruang MTBS
5. Ruang TB-DOTS
6. Imunisasi
7. Ruang konsultasi Gizi
VII. PENUTUP
ISKANDAR,SKM Fajriati,Am.Keb
NIP. 197908072006041023 NIP. 197706242006042006
A. DEFINISI
Pemberdayaan masyarakat meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan.
Survey Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat
setempat di bawah bimbingan Kepala Desa/Kelurahan, Petugas Puskesmas dan
Bidan Desa.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat untuk membahas masalah-masalah terutama yang erat kaitan
dengan kemungkinan kejadian luar biasa (KLB), kegawatdaruratan dan rencana yang
ada di desa serta merencanakan penanggulangannya.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa untuk
membahas hasil survey mawas diri dan merencanakan penangulangan masalah
kesehatan yang diperoleh dari survey mawas diri.
B. RUANG LINGKUP
1. Survey Mawas Diri (SMD)
a. Tujuan SMD
1. Mengumpulkan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku
2. Mengkaji dan menganalisa masalah kesehatan lingkungan dan perilaku
3. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya
mengatasi masalah kesehatan
4. Diperolehnya dukungan kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
b. Manfaat SMD
1. Masyarakat sadar akan adanya masalah
2. Mengetahui besarnya masalah, menggali sumber daya yang ada/dimiliki
desa
3. Dasar untuk menyusun pemecahan masalah
c. Pelaksana SMD
1. Kader
2. Tokoh masyarakat di desa
d. Metode Survei
Metode survei adalah dengan menggunakan metode sampel acak dimana dari
100 KK diwakili oleh 10 KK disetiap desa dikecamatan Pulau Beringin yang
dianggap dapat mewakili seluruh populasi.
e. Sasaran SMD
Rumah yang ada di desa di Kecamatan Pulau Beringin yang menjadi wakil pada
saat survei yaitu 700 sampel.
a. Tujuan MMD
1. Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan dirasakan
wilayahnya
2. Masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan
3. Masyarakat menyusun rencana-rencana kerja untuk menanggulangi masalah
kesehatan
c. Tatalaksana
Pelaksanaan SMD
b. Melaksanakan SMD
c. Pengolah data
f. Penutup
D. DUKUMENTASI
1. Undangan
2. Materi SMD dan MMD
3. Daftar hadir
4. Notulen
5. Foto
10 Teknik Pengambilan Sampel dan
Penjelasannya Lengkap (SAMPLING)
SalamadianFebruari 12, 20170
Teknik Pengambilan Sampel – Sampel merupakan bagian populasi penelitian yang digunakan
untuk memperkirakan hasil dari suatu penelitian. Sedangkan teknik sampling adalah bagian dari
metodologi statistika yang berkaitan dengan cara-cara pengambilan sampel.
Pengertian sampling atau metode pengambilan sampel menurut penafsiran beberapa ahli .
Beberapa diantarnya adalah sebagai berikut;
Sampling mempunyai beberapa tahapan serta tujuan. Beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut:
Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak memungkinkan
dilakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
Keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.
Adanya asumsi bahwa seluruh populasi seragam sehingga bisa diwakili oleh sampel.
Cara Pengambilan Sampel bermacam-macam tergantung jenis penelitian yang akan dilakukan.
Secara garis besar, metode pengambilan sampel terdiri dari 2 kelas besar yaitu
Kedua jenis tersebut terdiri dari pengambilan secara acak dan pengambilan sampel tidak acak.
Kedua jenis ini juga memiliki sub – sub lain yang diantaranya adalah purposive sampling,
snowball samping, cluster sampling dll.
PROBABILITY SAMPLING
Probability sampling adalah Metode pengambilan sampel secara random atau acak. Dengan cara
pengambilan sampel ini. Seluruh anggota populasi diasumsikan memiliki kesempatan yang sama
untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Metode ini terbagi menjadi beberapa jenis yang lebih
spesifik, antara lain:
Pengambilan sampel acak sederhana disebut juga Simple Random Sampling. teknik penarikan
sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi
untuk menjadi sampel penelitian. Cara pengambilannya menggunakan nomor undian.
Terdapat 2 pendapat mengenai metode pengambilan sampel acak sederhana. Pendapat pertama
menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus dikembalikan lagi sehingga setiap sampel
memiliki prosentase kesempatan yang sama. Pendapat kedua menyatakan bahwa tidak diperlukan
pengembalian pada pengambilan sampel menggunakan metode ini. Namun, metode yang paling
sering digunakan adalah Simple Random Sampling dengan pengembalian.
Kelebihan metode ini yaitu dapat mengurangi bias dan dapat mengetahui standard error
penelitian. Sementara kekurangannya yaitu tidak adanya jaminan bahwa sampel yang terpilih
benar-benar dapat merepresentasikan populasi yang dimaksud.
Setelah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang terpilih dikembalikan lagi agar populasi
tetap utuh sehingga probabilitas responden berikutnya tetap sama dengan responden pertama.
Langkah tersebut kembali dilakukan hingga jumlah sampel memenuhi kebutuhan penelitian.
Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel
penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah
kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnya responden dibagi ke dalam masing-masing
kelompok lalu diambil secara acak tiap kelompok.
Contoh Sampel Acak Sistematis adalah pengambilan sampel pada setiap orang ke-10 yang
datang ke puskesmas. Jadi setiap orang yang datang di urutan 10,20,30 dan seterusnya maka
itulah yang dijadikan sampel penelitian.
Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar tingkatan tertentu.
Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat atas, manajer tingkat
menengah dan manajer tingkat bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-masing kelompok
tersebut.
Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan sampel jenis ini
dilakukan berdasar kelompok / area tertentu. Tujuan metode Cluster Random Sampling antara
lain untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu instansi.
Misalnya, penelitian tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang IGD, dan ruang poli di
RS A dan lain sebagainya.
1. Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik sampling yang cukup sering digunakan. Metode ini
menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel. Kriteria pemilihan
sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel yang diinginkan peneliti berdasarkan tujuan
penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria khusus yang menyebabkan calon
responden yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari kelompok penelitian. Misalnya,
calon responden mengalami penyakit penyerta atau gangguan psikologis yang dapat
memengaruhi hasil penelitian.
Contoh Purposive Sampling: penelitian tentang nyeri pada pasien diabetes mellitus yang
mengalami luka pada tungkai kaki. Maka kriteria inklusi yang dipakai antara lain:
1. Penderita Diabetes Melitus dengan luka gangrene (luka pada tungkai kaki)
2. Usia 18-59 tahun
3. Bisa membaca dan menulis
Kriteria eksklusi:
1. Penderita Diabetes Melitus yang memiliki penyakit penyerta lainnya seperti gangguan
ginjal, gagal jantung, nefropati, dan lain sebagainya.
2. Penderita Diabetes Melitus yang mengalami gangguan kejiwaan.
2. Snowball Sampling
Metode pengambilan sampel Snowball atau Bola salju ini sangat cocok untuk penelitian
mengenai hal-hal yang sensitif dan membutuhkan privasi tingkat tinggi, misalnya penelitian
tentang kaum waria, penderita HIV, dan kelompok khusus lainnya.
3. Accidental Sampling
Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti mengambil sampel yang
kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian ini cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit
langka yang sampelnya sulit didapatkan.
Contoh penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti tentang penyakit Steven Johnson Syndrom
yaitu penyakit yang merusak seluruh mukosa atau lapisan tubuh akibat reaksi tubuh terhadap
antibiotik.
Kasus Steven Johnson Syndrome ini cukup langka dan sulit sekali menemukan kasus tersebut.
Dengan demikian, peneliti mengambil sampel saat itu juga, saat menemukan kasus tersebut.
Kemudian peneliti melanjutkan pencarian sampel hingga periode tertentu yang telah ditentukan
oleh peneliti.
Tehnik pengambilan sampel dengan cara ini juga cocok untuk penelitian yang bersifat umum,
misalnya seorang peneliti ingin meneliti kebersihan Kota Bandung. Selanjutnya dia menanyakan
tentang kebersihan Kota Bandung pada warga Bandung yang dia temui saat itu.
4. Quota Sampling
Metode pengambilan sampel ini disebut juga Quota Sampling. Tehnik sampling ini mengambil
jumlah sampel sebanyak jumlah yang telah ditentukan oleh peneliti. Kelebihan metode ini yaitu
praktis karena sampel penelitian sudah diketahui sebelumnya, sedangkan kekurangannya yaitu
bias penelitian cukup tinggi jika menggunakan metode ini.
Teknik pengambilan sampel dengan cara ini biasanya digunakan pada penelitian yang memiliki
jumlah sampel terbatas. Misalnya, penelitian pada pasien lupus atau penderita penyakit tertentu.
Dalam suatu area terdapat 10 penderita lupus, maka populasi tersebut dijadikan sampel secara
keseluruhan , inilah yang disebut sebagai Total Quota Sampling.
Teknik Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel yang menjadikan semua anggota
populasi sebagai sampel. dengan syarat populasi yang ada kurang dari 30 orang.