Anda di halaman 1dari 81

Disusun Oleh: Blasius Mengkaka

Modul
DIE GRAMMATIK DES DEUTSCHEN
Untuk SMA/MA Kelas XII Bahasa Semester 1
Halaman Pengesahan:

Modul ini telah disahkan sebagai salah satu sumber belajar Mata Pelajaran Bahasa
Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua untuk Kelas XII
Program Bahasa Semester 1.

Atambua, 06 Desember 2021.

Diterbitkan dan dicetak untuk kebutuhan sendiri.


Produksi:
©2005-2021 Blasius Mengkaka di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria
Atambua.

Website: https://independent.academia.edu/BlasiusMengkaka.
E-Mail: mengkakablasius@yahoo.com.
SMS: 082-145-749-290.

Dilarang mengcopy dan menyebarluaskan Modul ini tanpa izin tertulis dari
penyusun.

2
Liebe Schülerinnen, Lieber Schüler,

Liebe Kolleginnen, Lieber Kollegen,

puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas rahmatNya sehingga Modul ini dapat
tampil di meja belajar para siswa SMA Kelas XII Bahasa Semester 1. Jika bencana Corona
semakin diatasi karena program vaksinasi, saya gembira, kita pulih dan dapat bertemu di kelas
seperti dahulu. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa penting dunia selain bahasa Inggris
dan Mandarin. Jerman dikenal sebagai salah satu negara penghasil ilmu pengetahuan dan
teknologi di dunia.

Pada tahun 2015, Situs Jakarta.diplo.de menulis, “bagi Indonesia, Jerman merupakan mitra
bilateral keempat terbesar di dunia dengan investasi sebesar 3 Miliar Euro pada tahun 2015.
Tidak kurang 250 Perusahaan Jerman telah membuka cabang di Indonesia. Sejak tahun 2009
telah dihidupkan kembali Forum Ekonomi Jerman-Indonesia yang membuat laju ekonomi,
perdagangan dan investasi telah meningkat.

Modul Die Grammatik des Deutschen memiliki 5 Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
dalam bahan ajar Grammatisch bahasa Jerman bagi para siswa SMA Kelas XII Bahasa Semester
1 sesuai Kurikulum 2013. Modul ini menekankan semua kemampuan yang dimiliki para siswa
untuk bersaing di abad 21. Kami telah sajikan untuk para peserta didik di SMA Kristen Atambua
dan SMA Suria Atambua sejak tahun 2005. Hendaknya isi Modul ini disajikan dengan halus dan
hati-hati kepada para siswa di kelas. Saya ucapkan terima kasih kepada alm. Abraham
Dakamoly, SM, Simon Fahik, S.Pd, Rm. Drs. Benyamin Seran, Pr, MA dan pihak-pihak lain
yang telah memberikan perhatian penuh atas terbitnya Modul ini.
Vielen Grüße!

Blasius Mengkaka
Penyusun/Deutschlehrer

3
TUJUAN MEMPELAJARI MODUL:

I. Mengembangkan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai


Permendikbud No. 160 Tahun 2014 yang menekankan pada 3 aspek Kompetensi,
yaitu:

1). Aspek Sikap:

-percaya, bersyukur dan beribadah kepada Tuhan sesuai dengan agama dan
kepercayaan.

-mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam hidup sosial.

-mencintai lingkungan hidup.

2). Aspek Pengetahuan: memahami materi-materi pengetahuan tata bahasa Jerman


dalam Modul ini ialah: Negativsatz, Die Adjective, Kata Kerja Majemuk,
Konjunktiv (1), Konjunktiv (2), Konjunktionem dan Start Deutsch
3). Aspek Keterampilan, meliputi:

3.1. Mendengarkan: memahami wacana lisan berbentuk kata, kalimat, teks atau
dialog singkat.

3.2. Berbicara: mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk kata, kalimat
atau teks singkat.

3.3. Membaca: mengembangkan literasi membaca, memahami kata, kalimat dan


teks-teks singkat.

3.4. Menulis: mengembangkan literasi menulis dan mengungkapkan informasi


secara tertulis dalam bentuk kata, kalimat dan teks singkat.

Penilaian Keterampilan meliputi 4 hal, yaitu: 1). Penilaian Unjuk Kerja


(Mengerjakan latihan soal-soal terkait materi yang diajarkan), 2). Penilaian Proyek,
3). Penilaian Produk dan 4). Penilaian Portofolio (Menyusun dan membuat
rangkuman dari tugas-tugas yang sudah diselesaikan, kemudian membuat refleksi
diri).

4
II. Mengembangkan 5 Penguatan Pendidikan Karakter (Sesuai PP No. 87 Tahun
2017):

1. Religiositas: beriman dan beribadah kepada Tuhan sesuai agama dan


kepercayaan.
2. Nasionalisme, yaitu: cinta tanah air, rela berkorban untuk tanah air,
berkarakter pahlawan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Kemandirian: memiliki daya cipta dan kreativitas yang positif dan
bermanfaat, percaya diri, menafkahi diri sendiri dengan pekerjaan yang
halal, teguh pada pilihan yang baik.
4. Gotong royong: mampu bekerja sama, saling membantu, bersikap adil dan
rela berkorban, jujur
5. Integritas: berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah, percaya pada
diri sendiri.

KOMPETENSI DASAR (KD) MODUL:

1. Memahami (huruf/kata/kalimat/teks/suara), berkomunikasi, menganalisis,


menyajikan dan membuat tulisan kata/kalimat/teks singkat melalui
pengetahuan tentang Negativsatz.
2. Memahami (huruf/kata/kalimat/teks/suara), berkomunikasi, menganalisis,
menyajikan dan membuat tulisan kata/kalimat/teks singkat melalui
pengetahuan tentang die Adjective.
3. Memahami (huruf/kata/kalimat/teks/suara), berkomunikasi, menganalisis,
menyajikan dan membuat tulisan kata/kalimat/teks singkat berdasarkan
pengetahuan tentang Kata Kerja Majemuk.
4. Memahami (huruf/kata/kalimat/teks/suara), berkomunikasi lisan,
menganalisis, menyajikan dan membuat tulisan kata/kalimat/teks singkat
melalui pengetahuan tentang Konjunktiv (1).
5. Memahami (huruf/kata/kalimat/teks/suara), menganalisis, menyajikan dan
membuat tulisan kata/kalimat/teks singkat melalui pengetahuan tentang
Konjunktiv (2).

5
6. Memahami (huruf/kata/kalimat/teks/suara), menganalisis, menyajikan dan
membuat tulisan kata/kalimat/teks singkat melalui pengetahuan tentang
Konjunktionem.
7. Memahami Program Start Deutsch.

6
DAFTAR ISI
Halaman

Sampul........................................................................................................................ 1
Pengesahan ................................................................................................................. 2
Sambutan Penyusun ................................................................................................... 3
Tujuan Mempelajari Modul ....................................................................................... 4
Kompetensi Dasar Modul .......................................................................................... 5
Daftar Isi..................................................................................................................... 7
Bab I. Negativsatz ...................................................................................................... 8
Bab II. Die Adjective ............................................................................................... 17
Bab III. Kata Kerja Majemuk .................................................................................. 30
Bab IV. Konjunktiv 1 ............................................................................................... 35
Bab V. Konjunktiv 2 ................................................................................................ 40
Bab VI. Konjunktionem ........................................................................................... 47

Bab VII. Start Deutsch ............................................................................................ 51


LAMPIRAN: Penilaian Hasil Pembelajaran Siswa ........................................... 66

1. Sikap .............................................................................................................. 66
2. Pengetahuan ................................................................................................... 68
3. Keterampilan.................................................................................................. 69
4. Pengayaan ...................................................................................................... 80
5. Remedial ........................................................................................................ 80

Tentang Penyusun .................................................................................................... 81

7
Bab I. Negativsatz

1.1. Pengantar

Dari sekian banyak jenis kalimat bahasa Jerman, umumnya ada 3 jenis kalimat
bahasa Jerman yang paling banyak digunakan dalam hidup setiap hari yakni:

(1). Kalimat positiv (Positivsatz).

(2). Kalimat negativ (Negativsatz).

(3). Kalimat interogativ (Interogativsatz).

Ketiga macam kalimat bahasa Jerman ini adalah yang paling banyak ditemukan
dalam percakapan dan tulisan. Wacana ini hanya membahas tentang Negativsatz
yang memiliki kedudukan yang sama penting dengan jenis-jenis kalimat dalam
bahasa Jerman.

Untuk mempermudah pemahaman, saya membagi materi pembahasan ini atas


beberapa macam bagian agar dengan adanya pembagian ini, kita dapat lebih
mudah menguasai materi tentang kalimat negativ (Negativsatz) dengan baik
melalui pemahaman tentang pembentukkan kalimat negatif (Negativsatz). Anda
dipersilahkan untuk mengikuti pembahasan berikut ini.

1.2. Bagaimana Mekanisme Pembentukkan Negativsatz?

Mekanisme pembentukkan Negativsatz dilakukan sesuai dengan ketentuan


Grammatich yang berlaku dalam tata bahasa Jerman. Beberapa mekanisme
pembentukkan Negativsatz akan dikemukakan berikut ini:

1.2.1. Penambahan Un di Depan Kata Sifat

Kalimat negativ dibentuk oleh kata negativ. Sebab pada dasarnya kalimat
negativ dibentuk dari kata negativ. Sehingga tentunya pembentukkan kalimat
negativ dilakukan dengan lebih dahulu membentuk kata negativ. Setelah kata
negatif terbentuk, langkah berikutnya ialah anda harus menyusun kalimat negativ
(Negativsatz) dari kata negativ yang sudah terbentuk.

8
Contoh:

Möglich ---→ unmöglich = tak mungkin.

(1). Kann Ich ein Kind haben, es wird unmöglich! = Dapatkah saya memiliki
seorang anak, hal itu menjadi tak mungkin!

(2). Dankbar ----→ undankbar = tak berterima kasih = Du bist undankbar =


anda tak berterima kasih!

(3). Denkbar ---→undenkbar = tak terpikirkan ----→ Es ist undenkbar= hal itu
tak terpikirkan!

(4). Erklarbar-unerklarbar = tak terterangkan --→ Das Problema ist


unerklarbar!=masalah itu tak terterangkan!

(5). Erklarlich--→unerklarlich------→ Das Problema ist unerklarlich = masalah itu


tak terterangkan!

(6). Freundlich-→unfreundlich-→Der Mann wird unfreundlich = orang itu


menjadi tidak ramah.

(7). Gefährlich – ungefährlich-→tak berbahaya--→Mein Hunde wird


ungefährlich=anjingku menjadi tak berbahaya.

(8). Gemütlich-ungemütlich→tak menyenangkan--→Die Frau ist ungemütlich


=nyonya itu tak menyenangkan!

(9). Glaubhaft-unglaubhaft ---→tak dapat dipercayai ----→ Der Mann ist


unglaubthaft = orang itu tak dapat dipercayai!

(10). Glucklich – unglucklich ----→ tak bahagia ---→ Der Mann ist unglucklich =
orang itu tak bahagia!

(11). Höfflich – unhöfflich ----→ tak sopan -----→ Der Junge ist unhöfflich =
Anak muda itu tak sopan.

(12). Horbar-unhorbar -----→ tak terdengar ------→ Seine Sage ist unhorbar =
perkataannya tak terdengar!

9
(12). Lesbar – unlesbar ------→ tak dapat dibaca -----→ Die Schrift ist unlesbar =
tulisannya tidak dapat dibaca!

(13). Persönlich – unpersönlich ------→ tak sebagai pribadi ---→Dein Probleme ist
unpersönlich = masalahmu itu tak pribadiah!

(14). Politisch – unpolitich = tak politis -----→ Das Thema ist unpolitisch = Tema
itu tidak politis!

(15). Richtig – unrichtig = tak benar -----→ Das Schrift des Mannes wird
unrichtig.

(16). Ruhig – unruhig = tak tenang ----→ Der Junge wird unruhig = Orang muda
itu menjadi tidak tenang!

(17). Sichtbar-unsichtbar = tak terlihat ---→ Er hat unsichtbar gesehen = ia sudah


tidak terlihat.

(18). Typisch – untypisch = tak khas -----→ Es ist untypisch = Hal itu tidak khas!

(19). Verständlich – unverständlich = tak dapat dimengerti = Der Mann ist


unverständlich = orang itu tidak dapat dimengerti!

(20). Wichtig-unwichtig = tak penting -------→ Es ist unwichtig! = hal itu tidak
penting!

(21). Nicht essbar = tak dapat dimakan. Das Essen ist nicht essbar! = makanan itu
tidak dapat dimakan.

(22). Nicht feststellbar = tak dapat ditentukan ---→ Die Zeit ist nicht feststellbar!
Waktu itu tak dapat ditentukan.

(23). Nicht machbar = tak dapat dibuat ------- > Das Gebaude ist nicht machbar
= Bangunan itu tak dapat dibuat!

(24). Nicht trinkbar = tak dapat diminum-----→ Das Wasser ist nicht trinkbar =
Air itu tak dapat diminum.

Pada intinya anda perlu membentuk dahulu kata negativ dengan penambahan
un di belakang kata sifat (das Adjecktiv). Setelah itu anda harus menyusun kata-
kata negativ menjadi kalimat negativ (Negativsatz).

10
Contoh:

-Wir können nicht kommen (Kami tidak dapat datang).

-Es ist leider unmöglich (Sayang hal itu tidak mungkin).

Kalimat di atas telah menjadi sebuah bentuk kalimat negativ yang di dalamnya ada
kata tidak (nicht dan unmöglich).

-Das Essen hat nicht feststellbar gegesen (Makanan itu telah tidak dapat dimakan).

-Es ist unwichtig (Hal itu tidak penting).

-Das Probleme wird unpersönlich (Persoalan menjadi tidak pribadiah).

-Er hat unruhig gearbeiten (Dia telah bekerja tidak tenang).

Soal untuk Latihan:


Buatlah 15 kata negatif di atas menjadi kalimat negatif (Negativsatz) dengan
improvisasimu sendiri!

1.2.2. Penambahan Nichts/Nicht, Kein/Keine/Keinen/Keinem, doch nicht,


Gar Nicht, Nicht Mehr, Noch Nicht, Gar Kein Weder….Noch

Nichts/Nicht:

1. Nichts war da, nicht die Lichteram Himmel (Tidak ada apa-apa di sana, juga
tidak ada cahaya di langit).
2. Nicht das Wasser und nicht das Faste (Tidak ada air dan tidak ada daratan).
3. Nicht einmal der leere Raum war dann und nicht die Zeit (Bahkan juga tidak
ada ruang kosong, juga tidak ada waktu).

11
Beberapa tambahan:

-Nicht ein = kein.


-Nicht eine = keine.
-Nicht einen = keinen.
-Nicht einem = keinem.
-Nicht einer = keiner.

Contoh:

a. Anita ist keine (nicht eine) Sekretärin, sie ist Stewardness (Anita bukan seorang
Sekretaris, dia adalah seorang Pramugari).
b. Leider haben wir kein (nicht ein) Zimmer mehr frei, alle Zimmer sind belegt
(Sayang kami tidak punya kamar kosong, semua kamar penuh).
c. Keine Straβe (nicht eine Straβe), kein Haus (nicht ein Haus), kein Licht (nicht
ein Licht), kein Wasser (nicht ein Wasser). (Tidak ada jalan, tak ada rumah, tak
ada cahaya, tak ada air).

Tugas:
Sebagai latihan, buatlah 20 kalimat dengan kata nicht, nicht ein (kein), usw dengan
improvisasi sendiri!

Doch nicht

Warum behalst du denn die alten Sachen, wenn du doch nicht mehr tragst?
(Mengapa kau pertahankan baju-baju tua itu, kalau memang tak kau pakai lagi?).

Gar nicht

Mein Besucher wartete denn auch gar nicht ers ab, bis die Kinder zur Ruhe kamen
(Tamuku juga sama sekali tak menunggu sampai anak-anak itu tenang).

Nicht mehr

12
Ich weiss es nicht mehr (Aku tak tahu lagi), Dort gefallt es ihm jetzt auch nicht
mehr (Di situ pun, ia sudah tidak senang tinggal lagi).

Noch nicht

Die Zwei kleineren, die noch nicht jeden Befehl verstehen, trug ichselber hinaus
(Kedua yang kecil, yang belum dapat memahami setiap perintah, kubawa sendiri
keluar).

Gar kein

Hat er dir denn gar keine Andeutungan gemacht? (Apakah ia sama sekali telah
tidak memberikan petunjuk kepadamu?).

Weder…noch

Nichts war da, weder Wasser noch Strom (Tak ada apa-apa di sana, tak ada air, tak
ada listrik).

1.2.3. Bentuk Kata Kerja yang Diberikan Makna Negativ

Contoh:

- Er trink nicht, er raucht nicht (Ia tak minum, ia tak merokok).


- Das geht nicht (Jangan pergi).
- Die Wirthin sagte, das gabe es nicht (Yang empunya rumah penginapan
berkata, itu tidak ada).
- Ein Klavier war nicht da (Di situ tak ada satupun Piano).
- Ich weiss nicht, wie lange die Sitzung dauern wird (Aku tak tahu seberapa lama
sidang itu berlangsung).
- Sie brauchen mich nicht zu trosten (Anda tak perlu menghiburku).
- Der Herr sagt, aber nein. Das habe ich nicht gedacht (Tuan itu berkata tapi
tidak. Aku sudah tidak memikirkan sedemikian).

13
1.2.4. Bentuk Keterangan yang Diberikan Makna Negatif

Contoh:

- Das ist nicht so wichtig (Itu tak seberapa penting).


- Er war in der Schule nicht sclecht (Di sekolah, ia tak terlalu buruk).
- Ich denke, nicht vor 8 Uhr (kukira tidak seberapa lagi Pukul 8).
- Nicht jetzt, nicht gerade jetzt (jangan sekarang, justeru jangan sekarang).

1.2.5. Kata Ganti yang Memiliki Makna Tidak

Etwas - nichts:

- Und was ist passiert? Gott sei dank nichts (Apa yang terjadi? Untung tak terjadi
apa-apa).
- Ich brauch doch was Neues. Ich habe nichts mehr anzuziehen (Saya
membutuhkan sesuatu yang baru. Saya tidak mempunyai apa-apa lagi untuk
dikenakan).

Einer/alle = keiner:

- Ist einem as passiert? Nein, keinem (apakah ada yang mengalami sesuatu?
Tidak. Tak satupun).
- Einer, der keinen Vater hat (Seseorang/ia, yang telah tak mempunyai ayah).
- Er reiste so ruhig, dass keiner ihm sah (Ia pergi begitu tenang, sehingga tak ada
yang melihatnya).
- War alle da? Nein, keiner? (Apakah semua ada? Tidak, tak seorangpun).

Jemand, niemand:

- Ist da jemand? – Nein, niemand! (Apakah di situ ada seseorang? Tidak, tak
seorangpun ada).
- Schreit da jemand? - Nein, da schreit niemand (Ada yang berteriak? Tidak, tak
ada yang berteriak).
- Hat da jemand angerufen? Nein, niemand. (Apakah ada yang menelfon? Tidak,
tak ada yang bertamu (menelfon).

14
Irgend – nirgend:

- Kennst du irgend jemand? Nein, niemand (Kau kenal seseorang di suatu


tempat? Tidak, tak seorangpun).
- Weisst du irgend etwas? Nein, weisst nicht (Kau tahu sesuatu? Tidak, aku tak
tahu apa-apa).
- Siehst du die Brille irgendwo? Nein, nirgends (nirgendwo) (Kau lihat kaca mata
itu? Entah di mana? Tidak, tak seorangpun).
- Hast du ihn irgendwann gesehen? Ja, gestern (Kau lihat itu entah apa? Ya,
kemarin).

Haus Aufgaben:
Bitte, machen Sie 10 Satzen mit Ihr Improvisasi in Deutsch in Ihr Heft!

1.3. Penutup

Demikian materi tentang Negativsatz dalam Wacana ini. Dalam materi ini
terbaca banyak Haus Aufgaben yang harus diselesaikan oleh para pembelajar di
rumah baik secara sendiri-sendiri maupun secara berkelompok. Saya yakin dengan
banyak membuat latihan maka para pembelajar akan semakin memahami materi
ini lalu memperaktekkannya dalam kehidupan setiap hari. Semoga dapat berhasil
dan berguna. Selamat mencoba dan sukses selalu!

Daftar Pustaka:

1. Oemarso, W.S, Drs., Die Deutsche Grammatik (Surakarta: Penerbit Widya


Dut, 1984).

2. Hadinata, Ny, Metode Praktis Belajar Bahasa Jerman (II) (Bandung:


Penerbit Pionir Jaya, 1987).

3. Moechtar, Z und Wernthal, E, Mein Deutscher Freund (Jakarta: Penerbit


Fasco, 1960).

15
4. Hwan Sie Tjo, Deutsches Lesebuch.

5. Coleman, L and Newton, Nash, R, German Pharase Book.

6. Hadiyanti, Peni, Yoga, Dwi, dkk, Ein Deutsch-Lehrwerk für den Tourismus
(Jakarta: Penerbit Katalis, 2003).

7. Marbun, M, Cs, Kontackte Deutsch I, II (Jakarta: Penerbit Pinasthi,


1993/1994).

8. Hidayat, Asrul, Deutsche Grammatik (Surabaya: Penerbit Indah, 1987).

16
Bab II. Die Adjective

2.1. Pengertian Kata Sifat (Die Adjective)

Secara etimologis, Die Adjective disebut kata sifat. Oleh karena itu materi ini
mengetengahkan penjelasan tentang das Adjectiva dalam 3 bagian besar, yakni:
pertama, pengertian dan penggunaan kata sifat. Kedua, deklinasi kata sifat
(Adjective Deklination) dan ketiga, tingkat-tingkat perbandingan kata sifat (das
Adjective) dalam kalimat (Satz). Ketiga penjelasan ini cukup memberikan bekal
pemahaman bernilai bagi kita tentang tema kata sifat dalam bahasa Jerman.
Selamat mengikuti penjelasan berikut ini.

2.1.1. Beberapa Contoh Die Adjective

Berikut ini saya akan menuliskan beberapa contoh kata-kata sifat yang sangat
popular digunakan dalam bahasa Jerman yakni: schön, klug, weiss, schnell,
langsam, dumm, gut, kalt, usw. Menurut pengertiannya, fungsi pokok kata-kata
sifat ini adalah menggambarkan situasi, perbuatan atau tindakan, sifat dan ciri-ciri
dari orang, binatang dan benda-benda.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Dalam Jaringan mengartikan kata sifat
sebagai:

(1). Rupa atau keadaan pada suatu benda, tanda lahiriah.

(2). Peri keadaan yang menurut kodratnya, ada pada sesuatu (benda, orang).

(3). Ciri khas pada sesuatu untuk membedakan sesuatu itu dari yang lain.

(4). Dasar atau watak yang dibawa sejak lahir.

Arti etimologis atau arti kamus yang diambil dari KBBI Daring ini telah
menjiwai pemahaman kita tentang pengertian kata sifat itu sendiri. Artinya bahwa
pengertian etimologis sifat memberikan pemahaman kepada kita tentang sifat (die
Adjecktive) dalam bahasa Jerman.

2.1.2. Fungsi Die Adjective

17
Kata sifat (Die Adjective) digunakan sebagai pelengkap kata benda (die
Substantive) atau Attribut zu einem Nomen dan kata sifat itu sendiri (Attribut zu
eine Adjective), contohnya: einen kleinen, weissen Huind (pelengkap kata sifat),
der gruner Salat, das dickes Buch (pelengkap kata benda). Adjective jenis ini
mengalami konjugasi atau konjugation.

2.1.3. Die Adjective Sebagai Predikatif

Kata sifat (Die Adjective) berfungsi sebagai predikatif jika kata sifat digunakan
untuk menggambarkan seseorang atau sesuatu benda bersama dengan kata kerja
(die Verben) berikut: sein, werden, finden, schmecken, aussehen dan wirken.

Contoh:

-John ist klug.

-Das Essen schmeck gut.

-Findest du Auto nett.

Kata-kata sifat jenis ini tidak dapat dikonyugasikan.

2.1.4. Die Adjective Sebagai Adverb (Kata Keterangan)

Kata sifat (Die Adjective) sebagai kata keterangan (Adverb), jika kata sifat
digunakan untuk menggambarkan kata kerja atau bagaimana sebuah tindakan
dilakukan.

Contoh: Erick lauft sehr schnell, Er spricht gut Deutsch sehr. Kata sifat jenis ini
tidak dapat dikonyugasikan.

2.1.5. Tingkat Perbandingan Die Adjective (Kata Sifat)

Kata sifat juga dapat digunakan untuk membandingkan perbedaan antara benda,
orang, binatang, yang disebut tingkat perbandingan kata sifat yang dikelompokkan
atas 3, yakni: Positiv, Komparativ dan Superlativ.

Contoh:

18
(1). Anto ist kluger als Thomas (Komparativ).

(2). Sie ist die schönste Frau im dieser Dorf (Superlativ).

(3). Der Ferarri ist das schnelleste Auto (Superlativ).

Dalam Kalimat (Satz), kata sifat (die Adjective) juga dapat berfungsi sebagai
kata benda (die Substantive) yang berdiri sendiri, contoh: die Alte, die Verwandte,
usw.

2.2. Konjugasi Kata Sifat (Die Adjective Declination)

2.2.1.Kata sifat dapat dikonyugasikan (mengalami perubahan akhiran), apabila


kata sifat tersebut sebagai pelengkap dari kata benda (die Substantive) atau disebut
Attribut zu einem Nommen dan pelengkap kata sifat itu sendiri (Attribut zu eine
Adjective).

2.2.2. Posisi kata sifat (die Adjective) terletak di depan kata benda (die
Substantive) dan perubahan akhirankata sifat tergantung dari Genus (der, die das)
baik singular maupun plural (jamak)-numerus dan Nominativ, Akkusativ, Dativ
dan Genitiv.

2.3.Kata Sifat Sebagai Attributif Dikonyugasikan Dalam 3 Bentuk

2.3.1.Apabila diikuti oleh Bestimmte Artikel (der, die, das), maka kata sifat
(die Adjective) akan mendapatkan akhiran –e atau –en.

Perhatikan Tabel:

Singular Maskulin Neutrum Feminim


Nominativ der nette Mann das nette Kind die nette Frau
Accusativ den netten Mann das nette Kind die nette Frau
Dativ dem nettes Mann dem netten Kind der netten Frau
Genitiv des netten des netten Kind(e)s der netten Frau
Mann(e)s

Perubahan kata sifat (die Adjective) di atas berlaku juga untuk bentuk:

19
Singular : Demonstrativ Pronomen: die – jene
Indefinite Pronomen : jene-manch
Relative/Interogative Pronomen: welch?
Plural : solch (Adjective), alte, beide, samliche (Indefinit Pronomen)
2.3.2. Apabila diikuti Unbestimmte Artikel (ein,eine) atau bentuk negativ dari
Unbestimmte Artikel (kein, keine), maka kata sifat tersebut akan mendapatkan
akhiran: -e, -en, -er/-es. Unbestimmte Artikel + die Adjective + die Substantive.

Tabel Die Adjective-Singular:

Singular- Maskulin Neutrum Feminim


Adjective
Nominativ (k) ein netter (k)ein nettes Kind. (k)eine nette Frau.
Mann.
Accusativ Keinen netten (k)ein nettes Kind. (k)eine nette Frau.
Mann.
Dativ (k)einem netten (k)keinem netten (k)einer netten
Mann. Kind. Frau.
Genitiv (k)eines netten (k)eines netten (k)einer netten
Mann(e)s. Kind(e)s. Frau.

Tabel Die Adjective-Plural:

Plural-Adjective Maskulin Neutrum Feminim


Nominativ keine nette Kinder Frauen
Männer.
Akusativ keine netten Kinder Frauen
Männer.
Dativ keinen netten Kinder Frauen
Männer
Genitiv keiner netten Kinder Frauen
Männer.

Perubahan kata sifat di atas berlaku juga untuk Possesive Artikel: mein, dein, sein,
ihr, unser, euer, ihr.

20
2.3.3. Apabila diikuti oleh kata benda tanpa artikel, maka maka kata sifat tersebut
akan mendapatkan akhiran: -e, -en, -em, es (tanpa artikel/einige, etlische, usw) +
Die Substantive + Die Substantive.

Tabel die Adjective-Singular:

Adjective- Maskulinum Neutrum Feminim


Singular
Nominativ netter Mann nettes Kind nette Frau
Akusativ netten Mann nettes Kind nette Frau
Dativ nettem Mann nettem Kind netter Frau
Genitiv netten Mann(e)s netten Kind(e)s netter Frau

Tabel die Adjective-Plural:

Adjective-Plural Maskulinum Neutrum Feminim


Nominativ netter Männer Kinder Frauen
Akusativ nette Männer Kinder Frauen
Dativ netten Männer Kinder Frauen
Genitiv netten Männer Kinder Frauen

Perubahan kata sifat di atas berlaku juga untuk: einige, etlichen, mehrere, zahlen
(zwei, drei, vielle, wenige).

2.3.4. Apabila dalam kalimat terdapat lebih dari satu kata sifat yang terletak
sebelum kata benda (die Substantive), maka kata sifat (die Adjective) itu akan
mengalami konjugasi (perubahan), sama seperti ketiga bentuk perubahan
(konjugasi) di atas.

Contoh:

(1). Sie ist kluge.

(2). Sie ist schnelle Frau.

(3). Ich habe ein kleines blaues Auto.

21
2.4. Tambahan Mengenai Pembentukkan die Adjective

2.4.1. Kata Sifat Terletak di Depan Kata Benda Tunggal (Singular)

2.4.1.1. Maskulinum

Maskulinum
Nominativ dieser kalte Tee dieser kalte Tee kalter Tee
Genitiv des kalten Tees dieses kalten Tees kalten Tee
Dativ dem kalten Tee diesem kalten Tee kaltem Tee
Akusativ den kalten Tee diesen kalten Tee kalten Tee

2.4.1.2. Feminim

Feminim
Nominativ die alte Ware solche alte Ware alte Ware
Genitiv der alten Ware solcher alten Ware alter Ware
Dativ der alten Ware solcher alten Ware alter Ware
Akusativ die alte Ware solche alte Ware alte Ware

2.4.1.3. Neutrum

Neutrum
Nominativ das neue Geld welches neue Geld neues Geld
Genitiv des neuen Geld welches neuen neuen Geld
Geld
Dativ dem neuen Geld welchem neuen neuem Geld
Geld
Akusativ das neue Geld welches neue Geld neues Geld

-Jika di depan kata sifat ada penunjuk jenis (artikel): die, der, den dan die atau
kata-kata lain yang seakhiran, maka kata sifat (die Adjective) itu dalam pemakaian
jamak berakhiran –en untuk segala jenis.

22
- Jika tidak ada kata penunjuk jenis atau kata lain yang seakhiran, maka kata
sifatlah yang mendapatkan akhiran dari kata-kata penunjuk jenis yakni: -e, -er, en
dan –e.

- Di belakang kata-kata bilangan yang menunjukkan banyak bilangan yang tidak


tentu umpamanya:

-viele = banyak.

-einige = beberapa.

-verschiedene = pelbagai.

-mehrere = banyak.

- Kata sifat (die Adjective) dalam Nominativus dan Akusativus hanya berakhiran
–e saja, contohnya:

-viele groβe Hunde = banyak anjing besar.

-einige alte Waren = beberapa barang lama.

-mehrere kleine Betten = beberapa tempat tidur kecil.

kecuali di belakang kata alle, contohnya:

-alle groβer Hunde = semua anjing besar.

-alle alten Waren = semua barang lama.

-alle kleinen Betten = semua tempat tidur kecil.

23
Rangkuman:

Singular Maskulin Feminim Neutrum


Nominativ
BA E E E
UBA Er Es E
OA er Es E
Akusativ
BA En E E
UBA En Es E
OA En Es E
Dativ
BA En En En
UBA En En En
OA Em En En
Genitiv
BA En+(e)u Nomen en+(e)u Nomen en
UBA En+(e)u Nomen en+(e) Nomen en
OA En+(e)u Nomen en+(e) Nomen er
Plural
Maskulin / Neutrum / Feminim
Nominativ
BA En
UBA En
OA E
Akusativ
BA En
UBA En
OA E
Dativ
BA en+n u /Nomen
UBA en+n u/Nomen
OA en+n u/Nomen
Genitiv
BA En
UBA En
OA Er
Keterangan:

24
BA = Bestimmte Artikel (der, die, das, dieser, jener, manch).

UBA = Unbestimmte Artikel (ein, eine/kein, keine, Possesive Artikel: mein, dein,
unser, usw

OA = Ohne Artikel: einige etliche/zahlen: zwei, drei, vier, fünf, sechs, sieben,
acht, usw.

2.5. Tingkatan Perbandingan Kata Sifat (Das Adjective)


2.5.1. Tiga (3) Tingkatan Komparativ

Pada umumnya terdapat 3 tingkatan Komparativ dalam bahasa Jerman yakni:

(1).Tingkat positiv (Grundstuffe).

(2). Tingkat lebih, der Komparativ (Hoherstuffe).

(3). Tingkat ter-, Superlatif (Hochstuffe).

2.5.1.1. Tingkat Positiv (Grundstuffe)

Grundstuffe merupakan tingkatan dasar kata sifat (das Adjecktiv). Tingkatan


dasar kata sifat ini digunakan untuk menggambarkan seseorang, sesuatu dan
kegiatan.

Contohnya:

1. Sie ist schon.


2. Anto ist klug.

Sedangkan untuk menggambarkan sebuah persamaan digunakan: wie.

Contohnya: Er ist hubsctsch wie Thom Hanks.

-Wie selain berdiri sendiri, juga dapat digabungkan dengan kata lain seperti: so,
genauso, gleich, ebenso untuk menggambarkan suatu tingkat persamaan
(gleichkeit).

-So, wie: ------→ Mein Bruder ist so klug wie mein Vater.

25
-----→ Bali ist genau so Intersannt wie Thailand.

------→ Das Hotel ist gleich hoch wie der Kokosbaum.

-------→ Sie ist genau so groβ wie ich.

-Untuk pertidaksamaan (ungleichkeit) digunakan:

------------------→ Dein Bruder ist nicht so alt wie mein Bruder.

------------------→ Dein Bruder ist alter als mein Bruder.

(1). Agar lebih jelas silahkan anda lihat perbandingan dalam Tabel berikut:

Positiv//Dasar Hoherstuffe/Lebih Superlativ/Ter-


klein = kecil kleiner = lebih kecil. kleins/am kleinsten = terkecil.
reich=kaya reicher=lebih kaya. reichst/am reichsten=terkaya.
edel=mulia edler=lebih mulia. edels/am edelsten=termulia.
tapfer=berani tapfler=lebih berani. tapferst=terberani.
reizend=menarik reizender=lebih reizenst/reizensten=termenarik.
menarik.
gut=baik beβer=lebih baik. best/am besten=terbaik.

(2). Tingkatan perbandingan dengan tambahan: -er, st + umlaut

Positiv//Dasar Hoherstuffe/Lebih Superlativ/Ter-


arm=miskin armer=lebih miskin armst/am
armasten=termiskin
dumm=bodoh dummer=lebih bodoh am dumsten=terbodoh
krank=sakit kranker=lebih sakit am kranksten=tersakit

(3). Tingkat perbandingan dengan tambahan: -er dan –est.

26
Positiv//Dasar Hoherstuffe/Lebih Superlativ/Ter-
wild=buas wilder=lebih buas wildest/am
wildesten=terbuas.
breit=lebar breiter=lebih lebar breitest/am
breitesten=terlebar.
heiβ=panas heiβer=lebih panas heiβet/am
heiβten=terpanas.

Apabila kata sifat berakhiran d, t atau huruf desis, maka kata sifat itu mendapatkan
tambahan est, kecuali kalau kata-kata itu berakhiran –end dan Partizip Perfekt yang
berakhiran et, elt dan ert.

(4). Dengan tambahan: –er, est + umlaut:

Positiv//Dasar Hoherstuffe/Lebih Superlativ/Ter-


alt=tua alter=lebih tua altest/am altesten=tertua.
gesund=sehat gesunder=lebih sehat am gesundesten=tersehat.
hart=keras harter=lebih keras hartest/am
hartesten=terkeras.
kalt=dingin kalter=lebih dingin kaltest/am
kaltesten=terdingin.
kurz=pendek kurzer=lebih pendek kurzt/am
kurzesten=terpendek.

(5). Tingkat Perbandingan Tak Teratur

Positiv//Dasar Hoherstuffe/Lebih Superlativ/Ter-


gut=baik beβer=lebih baik best/am besten=terbaik.
groβ=besar groβer=lebih besar grost/am groβten
=terbesar.
hoch=tinggi hocher=lebih tinggi hochst/am
hochsten=tertinggi.
nah=banyak mehr=lebih banyak nachst/am
nachsten=terbanyak.

27
viel=banyak mehr=lebih banyak meist/am
meisten=terbanyak.
wenig=sedikit weniger=lebih sedikit wenigst/am
wenigsten=tersedikit.
wenig=kurang minder=lebih kurang mindest/am
mindesten=terkurang.
bald=segera eher=lebih segera ehest/am
ehesten=tersegera.

Perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut:

1. Ani hat weniger Geld von Amir, aber John hat am wenigsten Geld in dieser
Klasse.
2. Jakarta hat am meinsten Menschen in Indonesien.
3. Paulus wird am besten Student in dieser Semesterprufung.
4. Mein groβmütter Maria wird am altesten Menschen in dieser Stadt.
5. Sie sind älter als ich.
6. Ich trinke ein Glas Saft zum Frühstück. Am liebsten trinke ich Apfelsaft, aber
meistenms mögen. Ich esse Müsli mit Nüssen, Milch und Honig.
7. Nächsten Sammstag veranstaltet Veronika eine Geburtstagparty. Sie feiert ihren
16.
8. Fammilie Maus wohnt im Garten unter dem Groβen Apfelbaum.
9. In der groβen Pausen essen wir offt Butterbrote.
10.Winter 2019 wird am kaltesten Winter in die 10 nächsten Jahr in Amerika.

2.6. Penutup

Demikian penjelasan tentang materi kata sifat disajikan di sini. Pembahasan


tentang materi ini bisa saja memakan waktu sekitar 3 sampai 4 kali pertemuan di
dalam kelas. Latihan bersama maupun latihan sendiri yang dibuat di rumah secara
teratur dan terus-menerus dapat mambantu anda menguasai materi ini dengan baik.
Selain penguasaan tata bahasa (Grammatika), penguasaan bahasa Jerman sangat
tergantung pada seringnya membuat latihan mandiri dan bersama serta banyaknya
perbendahaaraan kata-kata, istilah-istilah dan kalimat-kalimat yang berhasil

28
dikuasai oleh para pembelajar masing-masing. Semoga materi ini dapat berguna
bagi para pembelajar bahasa Jerman di manapun mereka berada.

Daftar Pustaka:

1. Hadinata, Ny, Metode Praktis Belajar Bahasa Jerman (Bandung: Penerbit


Pionir Jaya, 1987).
2. Rosana, Helmi, dkk, Ein Deutsch-Lehrwerk für den Tourismus (Jakarta:
Penerbit Katalis, 2003).
3. Pusat Bahasa Kemendiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Dalam Jaringan, dalam Http://bahasa.kemendiknas.go.id, diakses pada 30
November 2019.
4. Oemarso, W.S, Drs., Die Deutsche Grammatik (Surakarta: Penerbit Widya
Dut, 1984).
5. Moechtar, Z und Wernthal, E, Mein Deutscher Freund (Jakarta: Penerbit
Fasco, 1960).
6. Hwan Sie Tjo, Deutsches Lesebuch.
7. Coleman, L and Newton, Nash, R, German Pharase Book.
8. Marbun, M, Cs, Kontackte Deutsch I, II (Jakarta: Penerbit Pinasthi,
1993/1994).
9. Hidayat, Asrul, Deutsche Grammatik (Surabaya: Penerbit Indah, 1987).

29
Bab III. Kata Kerja Majemuk

3.1. Definisi

Kita dapat memahami arti kata kerja majemuk melalui definisi etimologis dari
KBBI Dalam Jaringan (KBBI Daring) tentang ‘majemuk”. Menurut KBBI Daring,
“majemuk” berarti terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan. Kata
kerja majemuk ialah kata kerja yang terdiri atas sebuah kata kerja dan imbuhan
atau prefiks.

KBBI juga mendefinisikan kalimat majemuk sebagai kalimat yang terjadi dari 2
klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu. Kata kerja majemuk membentuk
kalimat majemuk. Secara esensial, banyak verba bahasa Jerman dapat diberikan
imbuhan atau prefiks yang membuat verba tersebut mempunyai makna baru.

Dalam bahasa Jerman, kata kerja majemuk terdiri atas 2 macam yakni:

(1). Trennbare (yang terpisahkan).

(2). Untrennbare (yang tak terpisahkan). Beberapa prefiks terpisahkan yang sering
dipakai ialah: an-, ab-, aus-, auf-, ein-, her-, mit-, vor-, weg-. Verba yang
prefiksnya tidak mendapatkan tekanan dan yang tergolong verba Untrenbarre ialah:
be-, emp-, ent-, er-, ge-, ver-, zer-, wieder-. Marilah kita membahasnya satu-
persatu.

3.2. Trennbare Verben

Verba Trennbare Verben disebut juga Verba yang dapat dipisahkan:

Contohnya:

Kata Majemuk Kalimat Majemuk


anfangen Die Auffuhrung fangt um 19.00 Uhr an.
ausgehen Ich gehe heute Abend mit mir aus.
Du gehst heute Abend mit mir aus.
Er/Es/Sie geht heute Abend mit mir aus.

30
Wir gehen heute Abend mit mir aus.
Ihr geht heute Abend mit mir aus.
Sie/sie gehen heute Abend mit mir aus.
anrufen Ich rufe an, Du rufst an, Es/Er/Sie ruft
an.
Wir rufen an, Ihr ruft an.
abfahren Ich fahre ab, Du führst ab, Sie/sie fahren
ab.
Wir fahren ab, Ihr fahrt ab, Sie/sie
fahren ab.
darstellen Der Tanz stellt die Liebesgeschichte.
mitnehmen Nehmen Sie einen Schirm mit!
stattfinden Wann findet die Fuhrung statt.
teilnehmen Nehmen Sie an unserem Program teil?

Perhatikan beberapa contoh kalimat majemuk di bawah ini:

1. Ich rufe Sie an ( Saya memanggil anda).


2. Er ruft mich an (Ia memanggil saya).
3. Rufst du im Büro an? (Apakah kau menelpon ke kantor?)
4. Wann fährt der Zu ab? (Kapan kereta api berangkat?)
5. Wann fährst du ab? (Kapan engkau berangkat?)
6. Machen Sie den Koffer auf! (Tolong bukakan Koffer itu!)
7. Wann trifft die Maschine ein? (Bilamana pesawat datang?)
8. Wann trifst du hier ein? (Bilamana anda datang?)
9. Der Tanz stellt eine Liebesgeschichkte dar (Tarian itu menceriterakan tentang
sebuah kisah percintaan).
10.Der Mahabrata Tanz stellt das Leben der fünf Geschwischter Pandawa dar
(Tarian Mahabrata menceriterakan tentang kehidupan 5 saudara/i Pandawa).

Tabel Konjugation von Trennbare Verben:

abfahren ankommen nachsprechen vorschlagen


Ich fahre………ab Ich Ich Ich schlage….vor
komme……..an spreche……nach
Du fährst………ab Du Du Du schlagst..vor
kommst……..an sprichst……nach

31
Er fährt……….ab Er kommt…….an Er spricht…nach Er
schlagt……..vor
Es
Sie
Wir fahren…..ab Wir kommen….an Wir Wir schlagen…vor
sprechen…nach
Ihr fahrt……ab Ihr kommt…an Ihr sprecht …nach Ihr schlagt…vor
Sie
Sie fahren…..ab Sie kommen…an Sie Sie schlagen…vor
sprechen…nach

Hausaufgaben: Bitte, machen Sie zwei Satzen ins Majemuksatz!

3.3. Untrennbare Verben

Verba jenis ini disebut Verba tak terpisahkan. Verba ini Prefiksnya tidak
mendaptkan tekanan. Prefiks yang tidak mendapatkan tekanan itu ialah: be-, emp-,
ent-, er-, ge-, ver-, zer-, wider-, Konjugation im Präsens-nya berlangsung seperti
biasa.

Lihat Tabel:

Infinitiv: bekommen Infinitiv: erklaren


Ich bekomme. Ich erklare.
Du bekommst. Du erklarest.
Er/Es/Sie bekommt. Er/Es/Sie erklart.
Wir bekommen. Wir erklaren.
Ihr bekommt. Ihr erklart.
Sie/sie bekommen. Sie/sie erklaren.

Contoh Kalimat:

(1). Er bekommt ein Stipendium (Ia mendapatkan beasiswa).

(2). Ist das sicher dass Ich Stipendium bekomme? (Apakah sudah pasti bahwa
saya mendapatkan beasiswa).

32
(3). Wann bekommst du Flugkarte (Bilamana anda mendapatkan karcis
pesawat?)

(4). Verstehen Sie Deutsch? (Apakah anda mengerti bahasa Jerman).

(5). Verstehst du das? (Apakah kau mengerti itu?)

(6). Bitte, erklaren Sie das! (Tolong kau jelaskan itu!).

(7). Erklärst Du es ihm? (Apakah kau jelaskan itu padaku?)

bekommen -------------→ dari be + kommen.

verstehen ------------→ dari ver + stehen.

Lihat Tabel Kalimat berikut:

besuchen (be + suchen)


Ich Ich besuche die Dorfer auf Java.
Du Du besuchst die Dorfer auf Java.
Er/Es/Sie Er/Es/Sie besucht die Dorfer auf Java.
Wir Wir besuchen die Dorfer auf Java.
Ihr Ihr besucht die Dorfer auf Java.
Sie besuchen die Dorfer auf Java.
Sie besuchen die Dorfer auf Java.

Silahkan anda simak Tabel berikut ini:

Kata Majemuk Kalimat Majemuk


entdecken (ent + decken) Columbus hat America endekt.
erzahlen (er + zahlen) Die Ornamente erzahlen vom Budhas
leben.
gehörren (ge + hören) Die gröβe Moschee gehört dem

33
Sulthan.
vergessen (ver + gessen) Vergessen Sie Ihren Mantel bitte
nicht!
zerrstoren (zer + storen) Das Erdbeben zerstort den Palast.

3.4. Penutup

Demikianlah penjelasan tentang materi kata kerja majemuk. Materi ini menutup
pembahasan kita tentang Konjugation im Präsens. Pembahasan materi ini sekaligus
memperkaya pemahaman kita tentang bentuk waktu Präteritum dan Perfekt.
Mudah-mudahan pembahasan ini sungguh berguna bagi para pembelajar bahasa
Jerman!

Daftar Pustaka:

1.Syarief, Willia, dkk, Ein Deutsch-Lehwerk für den Tourismus (Jakarta:


Penerbit Katalis, 2003).

2. Hadinata, Ny, Metode Praktis Belajar Bahasa Jerman (II) (Bandung:


Penerbit Pionir Jaya, 1987).

3. Goethe, Team, Deutsch Als Fremsparche IA Neubearbeitung (Jakarta:


Goethe, 1985).

4. Pusat Bahasa Kemdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Dalam
Jaringan, dalam Http://www.bahasa.kemdiknas.go.id.

34
Bab IV. Konjunktiv (1)

4.1. Pengantar

Materi ini sebaiknya diberikan kepada para siswa/i yang telah menginjakkan
kakinya pada tahun kedua atau tahun ke-3 dalam pembelajaran bahasa Jerman.
Materi tentang Konjunktiv diandaikan bila para siswa/i telah cukup memahami
Konjugation die Verben maupun bahan-bahan lainnya. Materi ini saya bagi atas 2
bagian sehingga mempermudah guru dalam penyajiannya di depan kelas.

Materi ini terdiri dari: (a). Penggunaan Konjunktiv dan (b). Penerapan Teori
Konjunktiv dalam 3 bentuk waktu yakni waktu sekarang (Präsens), waktu lampau
(Präteritum) dan waktu Plusquamperfekt. Semoga dengan menguasai materi ini,
kemampuan penguasaan tata bahasa (Grammatisch) para siswa/i semakin
meningkat.

4.2. Penggunaan Teori Konjunktiv Dalam Kalimat (Satz)

Dalam bahasa Indonesia, kalimat yang menyatakan suatu keadaan yang hanya
merupakan sebuah kemungkinan saja seringkali diberikan tambahan kata
“seandainya…” atau “sekiranya…”.

Misalnya:

-Seandainya aku memiliki banyak uang………

-Seandainya aku punya sayab…………..

-Seandainya aku memiliki mobil mewah itu……

Dalam bahasa Jerman, bentuk khusus yang di dalamnya juga menyatakan


pengandaian ini disebut Konjunktiv. Tetapi juga ada berbagai pengertian yang
lebih dari sekadar pengandaian. Hal ini terlihat dalam 3 arti Konjunktiv. Biasanya
dalam bahasa Indonesia, kalimat atau keadaan Konjunktiv dibuat setelah sebuah
kalimat berita (Indikativ) dengan hanya cukup menambahkan kata “Seandainya…”
pada awal kalimat itu saja.

35
Contoh:

Kalimat berita---------→ Indikativ.

(1). Wenn er Geld hat, er ist nicht zu Hause (Seandainya ia memiliki uang, maka ia
tidak berada di rumah).

Konjunktiv -------------------→ Pengandaian.

(2). Wenn er Geld hatte, ware er nicht zu Hause (Seandainya ia mempunyai uang,
maka ia tak akan berada di rumah).

Kalimat ke-2 dalam contoh kalimat di atas disebut kalimat Konjunktiv karena
menyatakan pengandaian. Dalam hal ini kalimat ke-1 bukan kalimat Konjunktiv
karena menggunakan bentuk Präsens (hat) adalah tidak cocok tapi mesti
menggunakan bentuk Präteritum (hatte) dan ware untuk kemudian memiliki sifat
Konjunktiv.

Lihat contoh berbagai kalimat dalam Tabel berikut:

Indikativsatz Konjunktivsatz
Er ist hier. Ware er doch hier.
Er wusste, dass Ich bose war (Ia tahu -Er meinte, dass Ich bose war (Ia
bahwa saya marah). menganggab bahwa saya marah).
-Er meinte, Ich sei/ware bose (Ia
menganggap bahwa saya marah).
Er sagte, “Meine Kinder haben oft Er sagt, dass seine Kinder oft Fieber
Fieber (Ia berkata, “Anak-anak saya hatten (Ia berkata bahwa anak-anaknya
sering menderita demam”. sering menderita demam).

Beberapa kesimpulan:

a. Bentuk Konjunktivsatz menyatakan pengandaian.


b. Bentuk Konjunktivsatz juga menyatakan pengharapan.
c. Bentuk Konjunktivsatz menyatakan sesuatu yang tidak pasti, misalnya:
anggapan, perkiraan dan kemungkinan.

36
d. Bentuk Konjunktiv menyatakan pemberitahuan perkataan atau pikiran orang
lain dalam kalimat sendiri termasuk dengan menggunakan kalimat tidak
langsung atau Indirecte Rede.

4.3. Bentuk Konjunktiv Dalam 3 Bentuk Waktu

4.3.1. Konjunktiv Dalam Bentuk Waktu Präsens

(a).Jika Hauptsatz memakai kalimat berita Präsens biasa, maka anak kalimat yang
mengandung pikiran orang lain (Indirecte Rede) juga dinyatakan dalam bentuk
waktu Präsens.

Contoh:

-Er sagt, dass die Kinder oft Fieber haben (benar).

-Er sagt, dass die Kinder oft Fieber hatten (salah).

(b). Jika bentuk Konjunktiv Präsens kebetulsan sama dengan bentuknya yang
normal sebagai kalimat berita, maka dipergunakan bentuk Konjunktiv masa
lampau.

Contoh:

-Er sagte, dass die Kinder oft Fieber hatten (benar).

-Er sagte, dass die Kinder oft Fieber haben (salah).

Lihat Tabel Konjunktiv Präsens

Subjek sei haben werden


Ich sei haben werde
Du seiest habest wirst
Er/Es/Sie sei habe werde
Wir seien haben werden
Ihr seiet habet werdet
Sie/sie seien haben werden

37
Indikativ, Konjunktiv Übersicht mit Tabelle
Präsens
Indikativ Konjunktiv
Ich komme komme
er kommt komme
Ihr kommt kommet

Perfekt
Indikativ Konjunktiv
Ich bin gekommen sei gekommen
er ist gekommen er sei gekommen
Ihr seid gekommen seiet gekommen

4.3.2. Konjunktiv Dalam Bentuk Waktu Perfekt

Perhatikan Tabel Konjunktiv-Perfekt ini:

Hauptsatz Nebensatz 1 Nebernsatz 2 Nebensatz 3


Er sagte - (a). Ich sei bose (a). Ich habe (a). Ich sei krank
gewesen recht. gehabt. geworden.
(b). Du seist bose (b). Du habest Du seist krank
gewesen recht. gehabt. geworden.
©. Er sei bose ©. Er habe recht ©. Er sei krank
gewesen. gehabt geworden. geworden.

Keterangan: Dalam bentuk Perfekt ini, hanya kata bantunya saja yang diberi
bentuk Konjunktiv. Sedangkan asalnya berbentuk Imperfekt atau Präteritum (Masa
lampau), seperti dalam contoh:

-Ich war hier.

38
Kalimat Ich war hier patut diberitakan lebih lanjut dengan memakai bentuk Perfekt
Konjunktiv atau Plusquamperfekt-Konjunktiv.

Lihat contoh:

(1). Ich war hier, dass Ich sei krank geworden (Perfekt Konjunktiv).

(2). Ich hatte krank geworden (Plusquamperfekt-Konjunktiv).

4.3.3. Bentuk Konjunktiv Plusquamperfekt

Dalam bentuk Konjunktiv Plusquamperfekt yang dijadikan Konjunktiv hanya


merupakan kata bantunya saja.

Contoh:

-Er sagte, dass er hier gewesen sei/ware. (Dia berkata pada masa lampau bahwa dia
telah kemari (datang ke sini/tadi).

-Er sagte er sei/ware hier.

(Katanya ia telah ke mari tadi).

Kedua bentuk Perfekt ini, seringkali dipakai untuk pengganti Konditional 1 dan
Konditional II, berikut:

-Ich wurde Erfolg haben ------------------→ Ich hatte Erfolg.

-Ich wurde erfolg gehabt haben ---------→ Ich hatte Erfolg gehabt.

Ketentuan ini memang berlaku untuk semua jenis kata kerja.

4.4. Penutup

Saya menutup penjelasan tentang Konjunktiv bagian pertama ini di sini. Pada
bagian berikut materi ini, saya akan mengulas tentang Konjunktiv (2). Tema
Konjungtiv bagian pertama ini tentu menjadi pembuka pikiran para pembelajar

39
untuk memahami bagian berikutnya. Semoga materi ini dapat dipahami dengan
baik oleh para pembelajar bahasa Jerman.

Daftar Pustaka:

1. Hadinata, Ny, Metode Praktis Belajar Bahasa Jerman (II) (Bandung:


Penerbit Pionir, 1987).
2. Moechtar, Z and Wernthal, E, Mein Deutscher Freund I, II (Jakarta: Penerbit
Fasco, 1960).
3. Tjo, Sie, Hwan, Deutsches Lese Buch.
4. Marbun, Cs, Kontackte Deutsch I, II (Jakarta: Penerbit CV Pinasti,
1993/1994).
5. Marbun, Wir Sprechen Deutsch (Jakarta: Penerbit Bumi Restu, 1982).
6. https://www.schulminator.com/deutsch, diakses pada 08 12 2019.

40
Bab V. Konjunktiv (2)

5.1. Pengantar

Materi ini berisi 2 pokok pembahasan yakni: (1). Konjunktiv sebagai pembentuk
kalimat Indirecte Rede atau kalimat langsung dan (2). Penggunaan Konjunktiv
untuk sapaan hormat, menyampaikan suatu pernyataan atau perintah serta untuk
menyatakan suatu Konditional yang merupakan suatu syarat
(Bedingungsgefuge).Silahkan anda mengikuti uraian ini!

5.2. Memahami Bentuk Konjunktiv-Präsens

Bentuk Konjunktiv 1 disebut Konjunktiv Präsens yang sudah dibahas pada


bagian terdahulu. Dalam Konjunktiv Präsens dibahas tentang pembentukkan
kalimat tidak langsung atau Indirecte Rede. Namun baiknya kita mengulangi lagi
bentuk Konjunktiv 1 pada bagian awal pembahasan ini agar semakin jelas arahnya
sebelum kita maju ke bentuk Konjunktiv 2.

Menurut KBBI Dalam Jaringan (KBBI Daring), kalimat adalah kesatuan ujaran
yang mengungkapkan: (1). suatu konsep pikiran dan perasaan, (2). perkataan, (3).
suatu kesatuan yang secara relative berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final
dan secara actual maupun potensial terdiri atas klausa.

Dalam definisi KBBI Dalam Jaringan di atas, kita memahami bahwa kalimat
merupakan suatu ungkapan konsep pikiran, perkataan dan perasaan. Kalimat
langsung dimengerti sebagai kalimat yang langsung diucapkan oleh pembicara.
Sedangkan kalimat tak langsung ialah kalimat yang diucapkan oleh orang kedua
atau ketiga berdasarkan atau dengan mengutip apa yang telah dibicarakan oleh
pembicara pertama.

Contoh:

41
-John berkata, “Pertandingan sepak bola Bayern FC-AC Milan bagus sekali”.
Konsep kalimat ini menggambarkan pengucapan dilakukan oleh pembicara
pertama sebagai kalimat langsung (Directe Rede).

-Ia berkata bahwa pertandingan sepak bola Bayern FC-AC Milan bagus sekali.
Pembiara kedua sebagai kalimat tak langsung (Indirecte Rede).

Perhatikan kalimat-kalimat dalam bahasa Jerman berikut:

-Er sagt, es habe ihm gut gefallen (“Mir es gut gefallen)-------→Ia berkata, hal itu
telah menyenangkannya.

-Er versprach, er werde tun, was in seinen Kraften stehen----→ Ia berjanji akan
melakukan apa yang mampu dilakukannya.

-Die Radikalen meinten, er sole mal richtig arbeiten----→ Para radikal


berpendapat bahwa seharusnya dia bekerja dengan baik.

-Er meint, Mann konne gut baden, musse sich aber das kalte Wasser gewohnen----
→Ia berpendapat orang dapat mandi dengan baik tetapi harus membiasakan diri
dengan air dingin.

Bila pembicara kedua mengutip apa yang telah disampaikan oleh pembicara
pertama pada kejadian waktu lampau, maka induk kalimat (Hauptsatz) bisa dalam
waktu imperfeck atau waktu perfekt.

Penggunaan waktu Imperfekt dan Perfekt nanti akan dibahas dalam Konjunktiv 2 di
depan. Konjunktiv (1) lazimnya hanya menggunakan waktu Präsens saja sehingga
Konjunktiv 1 lazimnya disebut Konjunktiv Präsens.

Berikut ini, saya akan menuliskan Konjunktiv Präsens untuk beberapa kata yang
berhubungan dengan Konjunktiv 1 yakni: sein, haben, werden, fahren, geben,
dürfen, usw.

Tabel Konjunktiv Präsens:

Subjek haben sein werden können sollen kommen wollen


Ich habe sei werde konne solle komme wolle

42
Du hast seist werdest kannest sollest kommst willest
Er hat sei werde konne solle komme wolle
Es hat sei werde konne solle komme wolle
Sie hat sei werde konne solle komme wolle
Wir haben sein werden können sollen kommen wollen
Ihr hattet sein werden konnet sollet kommt wollt
Sie haben sein werden können sollen kommen wollen
sie haben sein werden können sollen kommen wollen

Contoh:

1. Wir versprach, wir sein hier bis problem endet (kami berjanji, kami akan berada
di sini sampai masalah selesai).
2. Er denkt, er konne gut arbeiten (dia pikir, dia dapat bekerja dengan baik).
3. Marlin sagt, sie hat viele zeit für kommen früh morgen (Marlin berkata, dia
punya banyak waktu untuk datang lebih pagi).
4. Er meint, Mann konne gut arbeiten musste sich aber nicht krank gewessen (Dia
berpendapat, manusia dapat bekerja dengan baik sendiri, tetapi harus dalam
keadaan tidak sakit).

Hausaufgaben: Bitte, machen Sie die Satzen über die Konjunktiv-Präsens in Ihr
Hefte!

5.3. Memahami Bentuk Konjunktiv 2


5.3.1. Untuk Sapaan Hormat, Kalimat Perintah dan Pertanyaan

Sapaan hormat biasanya ditujukan kepada orang yang memiliki kedudukan


lebih tinggi dari si pembicara. Selain untuk sapaan hormat, Konjunktiv 2 juga
dipakai untuk membentuk suatu pertanyaan dan juga suatu perintah (Hoffliche
Anrede, Frage oder Aufforderung).

Contoh:

43
a. Ich hatte gern eine Auskunft ------→ hatte adalah bentuk lampau dari haben,
artinya--→ aku ingin mendapatkan penerangan (pada waktu lampau).
b. Was kame für Sie in Frage (Apa yang kau butuhkan?)
c. Wurden Sie das bitte unterschreiben? (Maukah anda menandatangani itu?)

5.3.2. Menyatakan Konditional Suatu Syarat (Bedingungsgefuge)

Contoh:

1. Ich dachte, Ich konnte als Dolmetscher arbeiten ----→ Imprefekt-Konditional


(saya kira saya dapat bekerja sebagai seorang penerjemah).
2. Wenn das möglich ist ----→Konditional (kalau hal itu tak mungkin).
3. Das Beste ware, du wurdest zum Arbeitsamt gehen---→ Imperfekt (yang
terbaik sesungguhnya, anda pergi ke kantor tenaga kerja, wenn du Arbeit suchst
(kalau anda mencari pekerjaan).
4. Wenn Ich du ware, wurde Ich dort mal hingehen---→ Imperfekt (kalau saya jadi
kau, saya akan berangkat ke sana sekali).

Contoh:

1. Was für einen Wagen wurden Sie den kaufen? Ich hatte gern einen Mercedes.
2. Ich ware auch schon mit einem Volswagen zufrieden.
3. Dann konnte Ich zur Arbeit fahren muβte auch am Sopnntag nicht zu Haus
bleiben.

Dürfen --→ Ich dürfte, du dürftest, er/es dürfte, wir dürften, ihr dürftet, sie/sie
dürften.

Tabel Konjunktiv-Präsens

Subjek haben sein werden können sollen kommen


Ich hatte ware wurde konnte sollte kame
Du hattest warest wurdest konntest solltest kamest
Er hatte ware wurde konnte sollte kame
Sie hatte ware wurde konnte sollte kame
Es hatte ware wurde konnte sollte kame

44
Wir hatten waren wurden konnten sollten kamen
Ihr hattet warst wurdet konntet solltet kamet
Sie hatten waren wurden konnten sollten kamen
Sie hatten waren wurden konnten sollten kamen

Contoh:

1. Was für einen Wagen wurden Sie den kaufen?


2. Ich hatte gern einen Mercedes.
3. Ich ware auch schon mit einem Volkswagen zufrieden.
4. Dann konnte ich zur Arbeit fahren muβte auch am Sonntag nicht zu Haus
bleiben.

Tabel Konjugation die Verben:

dürften mögen
Ich dürfte. Ich möchte.
Du dürftest. Du möchtest.
Er/Es/sie dürfte. Er/Es/Sie möchte.
Wir dürften. Wir möchten.
Ihr dürftet. Ihr möchtet.
Sie/sie dürften. Sie/sie möchten.

Hausaufgaben:
Bitte, machen Sie 5 Konjunktiv-Präteritum Satzen Form mit Modalverben dürften
und mögen in Ihr Hefte!
5.4. Penutup

Materi tentang Konjunktiv masih dapat dilihat lagi dalam berbagai tema atau
materi bahasa Jerman, misalnya pembentukkan kalimat dengan menggunakan
werden baik pasif maupun aktif. Juga bentuk perfekt yang bertalian dengan
Konjunktif 2. Semoga semakin memicu kreatifitas atau improvisasi para
pembelajar dalam mengungkapkan kalimat (Satz) yang berbobot dan
membutuhkan analisis gramatikal.

45
Daftar Pustaka:

1. Moechtar, Z, and Wernthall, E, Mein Deutscher Freund 1 dan 2 (Jakarta:


Penerbit Fasco, 1960).

2. Soemarso, Drs, WS, Die Deutsche Grammatik (Jakarta: Penerbit Pinasthi,


1993/1994).

3. Hadinata, Ny, Metode Praktis Belajar Bahasa jerman 1 dan 2 (Bandung:


Penerbit Pionir, 1987).

4. Tjo, Sie, Hwan, Deutsches Lesebuch.

5.Pusat Bahasa Kemendiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Dalam Jaringan, dalam Http://bahasa.kemendiknas.go.id, diakses pada 30
November 2019.

6. Goethe, Team, Deutsch Als Fremsprache IA Neubearbeitung (Jakarta:


Goethe Institut, 1985).

46
Bab VI. Konjunktionem

6.1. Pendahuluan

Konjunktionem disebut juga Konjunksi. Oleh karena itu maka Konjunktionem


berbeda dengan Konjunktiv. Dalam bagian terdahulu, saya pernah saya pernah
membahas tema atau materi tentang Konjunktiv dalam 2 bagian. Pengertian
Konjunktiv dalam bagian itu dijelaskan sebagai kalimat pengandaian. Pada bagian
ini, kita hanya memusatkan perhatian kepada Konjunktionem dalam arti sebagai
Konjunksi atau sebagai kata penghubung. Dalam tataran substansi, bagian ini
memang cukup berbeda dengan kata depan atau Präpositionem.

6.2. Pengertian dan Pembagian Konjunktionem

Konjunktionem biasanya disebut konjunksi ialah kata penghubung yakni kata


yang menghubungkan induk kalimat (Hauptsatz) dengan anak kalimat (Nebensatz).
Berdasarkan pengertian ini kemudian para ahli tata bahasa Jerman membagi
Konjunktionem atas 2 bagian besar yakni Nebenordnende Konjunktionem dan Die
Unterordnende Konjunktionem. Dalam tulisan berikut ini, melalui contoh kalimat,
saya ingin membahasnya satu demi satu.

6.2.1. Nebenordnende Konjunktionem

Nebenordnende Konjunktionem ialah konjunksi koordinatif. Konjunksi jenis ini


digunakan untuk menghubungkan induk kalimat (Hauptsatz) dengan anak kalimat
(Nebensatz). Yang termasuk konjunksi jenis ini ialah aber, denn, und, oder dan
sondern, yang disingkat dengan akronim ADUOS.

Lihat contoh kalimat-kalimat berikut:

1. Aber=gegensatz=lawan arti.

(a). Die Stewardness ist sehr hübsch aber leider unfreundlich (Pramugari itu sangat
cantik, namun tidak bersahabat).

(b). Oscar und Olla wollen heute Abend kommen aber Oscar kann nicht lange
bleiben (Oscar dan Olla ingin datang malam ini, namun Oscar tidak lama tinggal).

47
©. Das Taxi ist teurer aber viel sicherer und schneller (Taxi itu mahal namun
banyak kebaikan dan sangat cepat).

2. Denn=grund=setelah itu, lalu.

(a). Am besten gehen Sie zu Fuβ zum Museum den er ist nicht so weit von hier
(Yang terbaik ialah Anda jalan kaki ke museum lalu/kemudian/setelah itu dia
berada dekat dari sini).

(b). Claudia hat vielle Freunde den sie ist hübsch und nett (Claudia memiliki
banyak teman lalu dia cantik dan baik).

3. Und=addition=menambah.

(a). Arnold sieht gut aus und er ist sehr sympatisch (Arnold terlihat baik dan dia
sangat simpatik).

(b). Er hilft seiner Frau viel und er spielt gern mit dem Kindern (Dia banyak
menolong ibu dan dia bermain baik dengan anak-anak).

4. Oder=alternative=pilihan lain.

(a).Nach Surabaya können Sie mit der Bahn oder mit dem Flugzeug fliegen (Anda
menuju ke Surabaya dengan kereta api atau terbang dengan pesawat terbang).

(b). Zu Hause schläft er nur oder er sieht die granze Zeit fern (Dia hanya
beristirahat di rumah atau dia menatap batas waktu).

5. Sondern=gegensatz=lawan arti.

(1). Yogya liegt nicht in West Java sondern in Mittel-Java (Yogya tidak terletak di
Jawa Barat melainkan di Jawa Tengah).

(2). Auf Bali werden die Toten nicht beedigt sondern sie werden auf einer Feier
verbrannt.

Contoh kalimat yang menggambarkan bagian ini dengan menggunakan Preposisi:


denn, deshalb/deswegen/darum:

(1). Claudia ist hübsch und nett, deshalb/deswegen/darum hat sie viele Freunde
(Claudia cantik dan baik, itulah sebabnya ia memiliki banyak teman).

48
(2). Das Museum ist nicht so weit von hier, deshalb/deswegen/darum gehen Sie am
besten zu Fuβ dahin! (Museum tidak terlalu jauh dari sini, oleh sebab itu
sebakinya tuan jalan kaki saja ke sana).

6.2.2. Die Unterordnende Konjunktionem.

Die Unterordnende Konjuktionem ialah konjunksi atau kata penghubung jenis


subordinatif dengan menggunakan konjunksi atau kata penghubung: wenn.

Lihat contoh:

1. Wenn Sie Abendteuer suchen, können Sie einen Ausflug in den tropischen
Wald machen (Bila tuan mencari petualangan, tuan dapat membuat perjalanan
udara di hutan tropis).
2. Wenn Sie sich für traditionalle Handwerksacshen intersierren, können Sie die
Handwerkerdorfer besuchen (Bila tuan berminat untuk hasil-hasil kerajinan
tangan tardisional, tuan dapat mengunjungi desa-desa kerajinantangan
setempat).
3. Wenn du müde bist, bleiben wir heute Abend im Hotel (bila anda lelah,
tinggallah kita malam ini di Hotel).
4. Sie können einen Ausflug in den tropischen Wald machen, wenn Sie
Abendteuer suchen (Tuan dapat membuat sebuah perjalanan udara ke hutan
tropis kalau tuan mencari petualangan).
5. Sie können die Handwarkerdorfer besuchen, wenn Sie sich für tradisionell
Handwerksachsen intersierren (Tuan dapat mengunjungi desa-desa yang
menghasilkan kerajinan tradisional kalau tuan meminati hasil-hasil tradisional).
6. Wir bleiben heute abend im Hotel, wenn du müde bist (Kita tinggal mala mini
di hotel, kalau anda lelah).

Hausaufgaben:
1. Apa itu Konjunktionem?
2. Sebutkan pembagian Konjuktionem dan sebutkanlah kata-kata penghubung
(Konjunktionem) yang anda ketahui!
3. Bitte, machen Sie die Satzen über Konjunktionem!

6.3. Penutup

49
Demikianlah pembahasan untuk Konjunktionem. Semoga para siswa/i lebih kreatif
dan banyak-banyak berimprovisasi dalam mengerjakan soal-soal secara mandiri
dengan membuat sebanyak-banyaknya kalimat-kalimat yang menggambarkan
Konjunktionem.

Dafar Pustaka:

1. Hardianti, Dwi, Yoga, Peni, dkk, Ein Deutsch-Lehrwerk für den Tourismus
(Jakarta: Penerbit Katalis, 2003).
2. Hadinata, Ny, Metode Praktis Belajar Bahasa Jerman (Bandung: Penerbit
Pionir Jaya, 1987).

50
Bab VII. Start Deutsch

7.1. Start Deutsch

Start Deutsch adalah salah satu program ujian sertifikasi bahasa Jerman secara
internasional yang diselenggarakan Goethe Institut dan mengacu pada standar
GERR (Gemeinsamer Europäiser Referenz Rahmen für Sprachen) atau Kerangka
Acuan Bersama Negara-Negara Eropa Dalam Bidang Bahasa.Ujian Start Deutsch
telah dilaksanakan di seluruh dunia dan Sertifikat hasil ujian Start Deutsch telah
diterima oleh berbagai perusahaan dan lembaga pendidikan lanjutan sebagai
kualifikasi di banyak negara, termasuk Indonesia.

Menurut Deutscher Austausch Dienst tahun 2018, seperti dikutip Widya


Ongels, dkk (2018) dalam karya berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa
Jerman untuk Pemula menulis bahwa lebih dari 101 juta orang di dunia berbicara
bahasa Jerman dan 20 juta orang di seluruh dunia mempelajari bahasa Jerman baik
di sekolah maupun kursus. Bahasa Jerman termasuk kelompok bahasa Jermanis
barat dan serumpun dengan bahasa Belanda, bahasa Inggris dan bahasa-bahasa
Skandinavia.Bahasa Jerman juga dipengaruhi oleh bahasa Latin dan Perancis dan
akhir-akhir ini Inggris.

Program Ujian Start Deutsch mengacu pada 4 kompetensi dasar yakni:hören,


schreiben, sprechen dan lesen-verstehen. Dalam GERR, penguasaan bahasa
Jerman Start Deutsch mengacu pada 6 tingkat, yaitu:

(1). Start Deutsch A1.

(2). Start Deutsch A2.

(3). Start Deutsch B1.

(4). Start Deutsch B2.

(5). Start Deutsch C1.

(6). Start Deutsch C2.

51
Tingkat A1 dan A2 merupakan tingkat dasar. Tingkat B1 dan B2 adalah tingkat
menengah.Tingkat C1 dan C2 adalah tingkat tinggi.Kurikulum Pendidikan Bahasa
Jerman mengacu pada GERR tersebut di atas. Untuk tingkat SMA/MA, target
penguasaan bahasa Jerman ialah kemampuan menguasai pengetahuan tingkat dasar
yakni Start Deutsch A1 dan Start Deutsch A2.

Untuk Start Deutsch A1 kualifikasi yang perlu bagi calon peserta ujian untuk
menyelesaikan Ujian Start Deutsch A1, yaitu:

1. Mengerti percakapan pendek dalam situasi sehari-hari, pertanyaan sederhana


dan memahami pesan singkat (SMS).
2. Menyimpulkan informasi yang sesuai dari pesan tertulis dan informasi
umum.
3. Menyebut dan mengetahui angka, jumlah, waktu dan harga.
4. Mengisi Formulir dengan data-data pribadi yang lengkap.
5. Menceriterakan diri sendiri dalam bentuk tulisan singkat.
6. Memperkenalkan diri dan menjawabi pertanyaan yang menyangkut diri
sendiri.
7. Menyusun pertanyaan dan permintaan sekaligus dapat menjawabinya.

Sedangkan untuk Perguruan Tinggi Jurusan Bahasa Jerman memacu para


peserta didik untuk menguasai B1 dan B2.Tingkat C1 dan C2 tidak dijadikan
sebagai sebuah keharusan.Test Start Deutsch mengacu pada materi soal yang
disusun oleh Goethe-Institut di München, Jerman.

Sertifikat yang diperoleh setelah lulus ujian Start Deutsch disebut Goethe-
Sertifikat yang berlaku secara internasional. Tingkat A1 telah dijadikan syarat
untuk mengajukan visa bagi orang asing yang akan tinggal di Jerman. Hal ini
berlaku bagi para lulusan bahasa Jerman di PT. Lulusan PT bahasa Jerman harus
memiliki Goethe-Sertifikat minimal A1.

6.3. Olympiade Bahasa Jerman

Dalam artikel berjudul, “International Deutscholympiade 2020”, Situs resmi


Goethe Institut Jakarta (www.goethe.de) pada tahun 2019 menulis, olimpiade
Bahasa Jerman tingkat internasional merupakan kompetisi bahasa Jerman terbesar
di dunia.

52
Olympiade bahasa Jerman diikuti oleh sekitar seratus pelajar dari seluruh
negara di dunia.Secara keseluruhan terdapat jutaan pembelajar bahasa Jerman
dengan rentang usia antara 14 hingga 17 tahun di seluruh dunia aktif berpartisipasi
dalam kompetisi ini. Dua pemenang dari masing-masing negara dipilih untuk
mewakili negara mereka di Internationale Deutscholympiade.

Pada kompetisi tingkat nasional, peserta diuji pada kemampuan dan


keterampilan berbahasa tingkat A2. Para peserta harus berumur antara 15 - 17
tahun. Mereka adalah pelajar dari SMA, SMK atau MA baik negeri maupun swasta
yang belajar bahasa Jerman di kelas 10 dan 11. Peserta diharuskan untuk
memberikan pernyataan bahwa tidak pernah bersekolah di Jerman, mengikuti
kursus bahasa Jerman di Jerman atau tinggal di Jerman lebih dari dua minggu
lamanya.

Di setiap propinsi dilaksanakan proses seleksi Olimpiade bahasa Jerman. Proses


seleksi tingkat propinsi seringkali dihadiri juga oleh perwakilan Goethe-Institut
Indonesien (Bagian Kerja Sama Pendidikan) dan ditentukan pemenang yang akan
mewakili propinsi tersebut pada putaran final yang berlangsung di Jakarta.

Peserta diharuskan untuk membuktikan kemampuan bahasa Jerman mereka pada


4 kemampuan dasar dan akan ditentukan pemenang tingkat nasional yang
mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Bahasa
Jerman tingkat internasional atau mendapatkan beasiswa belajar bahasa Jerman di
Jerman.

Putaran final olimpiade bahasa Jerman tingkat nasional diselenggarakan setiap


tahunnya pada akhir bulan Januari di Goethe-Institut Jakarta. Proses seleksi tingkat
propinsi berlangsung antara bulan Oktober s/d November di setiap propinsi,
mencakup dari pulau Sumatra hingga Papua.

Program Start Deutsch telah sangat dikenal di seluruh dunia sejak dimulainya
pelaksanaan Olimpiade bahasa Jerman pada tahun 2010. Olimpiade bahasa Jerman
dilaksanakan pada setiap 2 tahun sekali sehingga telah dibuat pada 2010, 2012,
2014, 2016, 2018 dan akan dibuat pada tahun 2020 nanti. Akan tetapi khusus untuk
Indonesia, pelaksanaan Olimpiade bahasa Jerman telah dilaksanakan setiap tahun
atau setiap 1 tahun sejak tahun 2010. Olimpiade bahasa Jerman juga telah
dilaksanakan pada setiap Provinsi di Indonesia.

53
Untuk tingkat Provinsi NTT, Olimpiade bahasa Jerman dinamakan Regionale
Deutscholimpiade yang dilaksanakan dalam 3 Regional yakni: (1). Regional
Timor, Rote, Sabu dan Alor, (2). Regional Sumba dan (3). Regional Flores. Setiap
tahun, Provinsi NTT selalu meloloskan 6 peserta untuk ajang Nasionale
Deutscholympiade tahunan di Jakarta. Regional 1 NTT meloloskan 2 peserta.

Keterangan: Para peserta Regional 1 Deutscholympiade NTT usai penyerahan hadiah di aula
SMA Giovanni Kupang pada November 2019. Tiga siswi SMA Suria Atambua dalam ajang
Regional 1 Deutscholympiade Kupang bulan November 2020 yaitu: Elsiana Lese (depan paling
kiri/peringkat 13), Benedikta Carmelia Mesakh (depan kedua paling kiri/peringkat 14) dan
Kanisia Hale (belakang paling kiri/peringkat 15).

54
Keterangan Gambar: Tim Regional 1 Deutscholympiade NTT dari SMA Suria Atambua pada
bulan November 2019 berfoto di depan Hotel Maya Kupang. Tim terdiri dari Blasius Mengkaka,
S.Fil, Gr. (paling kanan/Guru pembimbing), Elsiana Lese (kedua dari kanan), Kanisia Hale
(kedua dari kiri) dan Benedikta Carmelia Mesakh (paling kiri).

SMA Suria Atambua pertama kali berpartisipasi dalam Nasionale


Deustcholympiade tahunan di Jakarta pada tahun 2019 dan diwakili oleh Melisa
Genasare Banggo, namun gagal masuk 6 besar. Pada bulan November 2019, tiga
siswi SMA Suria Atambua (Elsiana Lese, Kanisia Hale, Benedikta Carmelia
Mesakh) diberi kesempatan oleh Sekolah untuk berlaga di Regional
Deutscholympiade Rayon 1 Kupang namun 3 siswi SMA Suria Atambua itu hanya
mampu meraih Peringkat 13, 14 dan 15 dari 30 peserta. Dua pemenang dalam

55
ajang Nasionale Deutscolympiade akan berangkat ke Jerman untuk study bahasa
selama 2 minggu setiap tahun.

Indonesia adalah negara yang sangat bergiat dalam pembelajaran bahasa Jerman
telah melibatkan diri secara penuh dalam pelaksanan Olimpiade, mulai dari tingkat
Provinsi hingga tingkat nasional Indonesia. Materi-materi ujian-ujian Start Deutsch
A2 telah dijadikan materi dan bahan utama dalam pelaksanaan Olimpiade bahasa
Jerman baik di tingkat Provinsi maupun di tingkat nasional.

Dalam pelaksanaannya ujian Olimpiade bahasa Jerman hanya memusatkan


perhatian pada 3 ujian resmi di dalam ruangan kelas yakni Lesen-verstehen,
Hören dan Schreiben, yang pada dasarnya diambil dari materi-materi Start
Deutsch A2 sebagai kewajiban bagi para peserta didik di SMA/MA di Indonesia.
Sedangkan Teil Sprechen hanya dibuat pada saat perkenalan awal bagi seluruh
peserta Olimpiade bahasa Jerman di atas panggung. Artinya Teil Sprechen tidak
dihitung sebagai materi ujian namun tetap dibuat secara teratur dan satu-persatu di
atas penggung.

6.4. Ujian Start Deutsch A1

Ujian Start Deutsch berbasis pada ujian lisan atau disebut juga Mündliche
Prüfüng. Setiap Teil berlangsung selama 15-30 Menit.

6.4.1. Mendengar (Hören)

Kita mendengarkan percakapan sehari-hari yang singkat, pesan pribadi lewat


telepon, pengumuman dari pengeras suara dan mengerjakan berbagai tugas yang
berkaitan. Bagian ini terdiri dari 3 bagian dengan jumlah total soal ada 15 soal,
dengan rincian sebagai berikut:Bagian pertama ada 6 soal (nomor 1 sampai dengan
nomor 6).Kita mendengar teks atau dialog 2 kali. Lalu kita menjawab pada kertas
jawaban dari soal yang diberikan dengan memberi tanda silang jawaban yang
paling kita anggap benar, a, b atau c. Biasanya kita akan diberikan contoh soal
terlebih dahulu.

Contoh: soal diambil dari Goethe Institut:

56
Bagian kedua ada 4 soal (nomor 7 sampai dengan 10) Kita akan mendengar dialog
1 kali.
Pada bagian ini kita juga diberikan contoh soal terlebih dahulu. Setelah itu
dilanjutkan soal berikutnya. Di sini kita hanya menjawab dengan tanda silang
benar atau salah, richtig oder falsch.
Berikut contoh soal pada bagian kedua ini:

57
Bagian ketiga ada 5 soal. Kita akan mendengar teks atau dialog 2 kali. Di sini kita
menjawab dengan memberi tanda silang pada jawaban yang benar, a, b atau c.
Contoh soalnya sebagai berikut :

Lama waktu yang dibutuhkan pada bagian mendengar ini adalah 20 menit. Bagian
mendengar ialah bagian yang tersulit karena waktu yang terbatas dan tidak
diberikan kesempatan untuk berpikir lama.Semua serba cepat dan fokus.Jadi kalau
kita hilang fokus pada soal pertama, selanjutnya cobalah untuk rileks dan fokus.

6.4.2. Membaca dan Memahami (Lesen-Verstehen)

Materi untuk Lesen-verstehen terdiri dari membaca catatan singkat, iklan baris,
papan petunjuk atau pengumuman atau mengerjakan tugas yang berkaitan.Kita
membaca teks seperti catatan singkat, iklan baris, papan petunjuk atau
pengumuman atau mengerjakan tugas yang berkaitan.

Ada 3 bagian dengan jumlah total soal sebanyak 15 soal. Perintah untuk
mengerjakan bagian ini hanya jawaban richtig oder falsch (benar atau salah).
Lamanya waktu ialah 20 menit. Bagian pertama Email dan hanya menjawab benar
atau salah, ada 5 soal dari nomer 1 sampai dengan nomer 5. Inilah contoh soalnya:

58
Bagian kedua ada iklan baris, terdiri atas 5 soal juga. Contoh soalnya:

Bagian ketiga adalah papan petunjuk dan pengumuman, terdiri dari 5 soal juga
dari Nomer 11 sampai dengan 15, ini contohnya:

59
6.4.3. Menulis (Schreiben)

Pertama ialah mengisi formulir yang terdiri dari 5 soal.Kedua adalah menulis
teks pribadi yang singat dari hidup sehari-hari.Lamanya waktu yang dibutuhkan 25
menit.Bacalah baik-baik informasi sebelum anda mengisi Formulirnya.

Lihat contoh Formulir:

60
Pada soal pertama ini terdapat 5 pertanyaan yang harus kita jawab:

(1). Anzahl der Personen (Jumlah orang): 4 Personen (Eva, Ihr Mann, 2 Kinder).

(2). Davon Kinder (Anaknya) : 2 Kinder.

(3). Urlaubsort (Tujuan Liburan) : Seeheim.

61
(4). Zahlungsweise (Pembayaran) : Bar (Tunai).

(5). Reisetermin (Janji) : nachsten Sonntag.

Bagian kedua, kita diminta untuk menjawab surat berdasarkan pertanyaan-


pertanyaan yang diajukan soal yang diberikan. Biasanya diberikan 3 point
pertanyaan yang harus dijawab dengan minimal kata yang biasa dibuat adalah 30
kata (30 wörter).

Contoh: Sie möchten Berlin am August besuchen, den Sie möchten einen Kurs
besuchen. Schreiben Sie an Ihr Reisebüro!

1. Warum schreiben Sie?


2. Das günstiges Ticket.
3. Das günstiges Hotel.

Jawabannya:

Hallo,

ich bin Sarah, komme aus Indonesien. Ich möchte Berlin im August besuchen,
den ich möchte einen Deutschkurs besuchen. Können Sie bitte ein günstiges
Ticket informieren und auch ein günstiges Hotel für mich suchen? Ich warte
sehr auf Ihre baldige Antwort.

Mit freundlichen Grüβen,

z.B. Sarah

6.4.4. Berbicara (Sprechen)

Bagian pertama, kita memperkenalkan diri kita (nama, umur, asal, tempat
tinggal, bahasa, pekerjaan dan hobi) dalam bahasa Jerman. Poin-poinnya adalah:

62
Name?Alter?Land?Wohnort?Sprachen?Beruf?
Hobby?

Bagian kedua, pada bagian kedua ini kita akan diminta untuk membuat kalimat
Tanya dengan menggunakan W-Frage dengan kata dan tema yang tercantum di
kartu. W-Frage yang kitab gunakan yakni: wer=siapa, wo=di mana,
warum=mengapa, wie=bagaimana, wohin=ke mana, wie viel=berapa banyak, wie
viel kostet=berapa harganya, welche=yang mana, dll.

Contohnya:

Cara membaca kartu ini seperti biasa langsung membuat kalimat Tanya dengan
W-Frage menggunakan kata Lieblingsessen dan temanya adalah Essen & Trinken.
Jadi ada 3 hal yang harus diperhatikan yaitu: W-Frage, Kata dan Tema.

Lieblingsessen-Essen & Trinken:

Was ist dein Lieblingsessen? Mein Lieblingsessen ist Spaghetti.

Frühstuck-Essen und Trinken:

Was essen Sie zum Frühstuck? Ich esse Brot und Milch.

63
Bagian ketiga, kita diberikan setumpuk kartu yang tertelungkup dan kita
mengambil salah satu kartu.Dari kata yang terdapat di kartu, kita membuat kalimat
dengan menggunakan kata bitte atau permohonan, juga kalimat larangan.

Daftar Pustaka:

64
1. Amir, Khoeruddin, Ending dan Baginda, Putrasulung. 2018. Program
Pelatihan Ujian Start Deutsch 1 Berbasis Multimedia Interaktif Bagi
Pembelajar Bahasa Jerman di Indonesia, Media Online, diakses pada 30
November 2019.
2. Goggle, P and Schenk, H. 2012. Complete German 1. Jakarta: Kesaint Blank.
3. Memulai Tidaklah Sulit, Goethe. 2014. Ujian Goethe-Zertifikat A1: Start
Deutsch 1.
4. Ongels, Widya, Noertjahyana, A, Setiawan, A. 2018. Aplikasi Pembelajaran
Bahasa Jerman untuk Pemula, Program Study Teknik Informatika-Fakultas
Teknology Industri, Universitas Kristen Petra Surabaya.
5. International Deutscholympiade 2020, www.goethe.de, diakses pada 30
November 2019.
6. Start Deutsch A1 dan A2, www.goethe.de, diakses pada 30 November 2019.
7. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (Pusat
Bahasa), Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan (Daring),
diakses pada 30 November 2019.

-----------ooOOOoo----------

65
LAMPIRAN: Penilaian Hasil Pembelajaran Siswa

1. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian Sikap:
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Amin 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggung Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri

66
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

67
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
450 90,00 SB
Memaksakan pendapat sendiri
3 100
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2. Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda
- Tertulis Uraian
Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan
linier dalam tanda mutlak, dan penerapannya dalam penyelesaian masalah nyata yang
sederhana
- Tes Lisan / Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Membaca mengenai pengertian nilai mutlak, ekspresi-ekspresi, penyelesaian, dan
masalah nyata yang terkait dengan persamaan dan pertidaksamaan linier dalam tanda
mutlak.
Tugas Rumah (Hausaufgaben):
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada Modul.
b) Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah (Hausaufgaben) dengan baik.
c) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah (Hausaufgaben) yang
telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian

68
3. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja.
Mengerjakan latihan soal-soal terkait materi yang diajarkan.
- Penilaian Proyek.
- Penilaian Produk.
- Penilaian Portofolio.
Menyusun dan membuat rangkuman dari tugas-tugas yang sudah diselesaikan,
kemudian membuat refleksi diri.

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS


(Bentuk Uraian)
Soal Tes Uraian:
Bitte, machen Sie Konjugation Präsens für 5 Wörter Schawache Verben in Ihr Heft!. (1). fahren
(2). baden. (3). fliegen. (4). nehmen. (5). denken.
.

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
jawaban
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡


Nilai = × 𝟏𝟎
𝟓

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Uraian


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : Bitte, machen Sie Pluralform über:
a. Die Politik.
b. Die Diskussion.
Jawaban :
a. …………………
b. …………………

Pedoman Penskoran:
No Jawaban Skor
a.
b.

69
Skor maksimal

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN -TERTULIS


(Pilihan Ganda)

Pilih Satu Jawaban yang paling tepat !


1.
a.
b.
c.
d.
e.
dst.

Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
Jawaban
1 1
2 1
3 1
4 1
.... 1
20 1
Jumlah 20

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = × 10
20

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Pilihan Ganda


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………
c. …………………
d. …………………
e. …………………

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN (ANALISIS)- TES TERTULIS

70
N SK N
PILIHAN GANDA ESSAY
N A OR IL
O M 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 P A
A E I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 G
1
2

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan

KELAS : .……………..
Pernyataan
Pengungkapa
Ketepatan
n Kebenara Dan lain
N penggunaa
Nama Peserta Didik gagasan yang n Konsep sebaginya
o n istilah
orisinil
Tida

Tida

Tida

Tida
Ya

Ya

Ya

Ya
k

k
1
2

Penilaian pengetahuan - Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Nama Pernyataan
Peserta Pengungkapan Kebenaran Ketepatan Jumlah
Didik gagasan yang orisinil konsep penggunaan istilah
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
Elsiana
Kanisia
....

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


PENILAIAN PENUGASAN

Penilaian Pengetahuan - Penugasan


Mengidentifikasi …………………….
Tugas : menyelesaikan tugas (Hausaufgaben) secara mandiri di rumah.
Indikator : membuat laporan tertulis tentang penyelesaian Hausaufgaben.

Langkah Tugas (Hausaufgaben) :

71
1. Lakukan penyelidikan kepustakaan untuk menyelesaikan tugas.
2. Tulislah data-data yang kamu dapatkan dalam bentuk kalimat/tabel di Modul yang berisi
……………………., ……………………..
3. Diskusikan hasil penyelidikan yang kamu lakukan bersama teman-temanmu untuk
menjawab pertanyaan dalam tugas:
a. Jenis Grammatik apa yang paling banyak digunakan?
b. Bagaimana hal itu terjadi?
c. Fungsi apa yang diperoleh dalam kehidupan?
4. Tuliskan hasil kegiatannmu dalam bentuk laporan dan dikumpulkan serta dipresentasikan
pada kegiatan pembelajaran berikutnya!

Rubrik Penilaian
Kelompok
No. Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Kesesuaian dengan konsep dan prinsip bidang studi
2 Ketepatan memilih tema.
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
5 Kerapihan hasil
Jumlah skor

Keterangan: 100 = sangat baik, 75 = baik, 50 = cukup baik, 25 =


kurang baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai Perolehan =
20

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN - UNJUK KERJA

Pekerjaan :
• .........................................................................................................................................
...........
• .........................................................................................................................................
...........
• .........................................................................................................................................
...........
• .........................................................................................................................................
...........

Tabel : Rubrik Penilaian Unjuk Kerja


Tingkat Kriteria
4 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang berhubungan dengan tugas
ini.

72
Tingkat Kriteria
Semua jawaban benar, sesuai dengan ilmu Grammatik dan penerapan konsep yang
berhubungan dengan tugas ini
3 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar tentang Grammatik yang
berhubungan dengan tugas ini. :
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban salah.
Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima
2 Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah yang
berhubungan dengan tugas ini. Ada jawaban yang benar dan sesuai dengan prosedur,
dan ada jawaban tidak sesuai dengan permasalahan yang ditanyakan.
1 Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuan bahasa
Jerman yang berhubungan dengan tugas ini. Semua jawaban salah, atau Jawaban
benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur yang benar.
0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong.

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN- UNJUK KERJA

KELAS : .…………..

Tingkat
No Nama Siswa Nilai Ket.
4 3 2 1
1.
2.
3.

Lembar Pengamatan
Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Topik : Membuat Kliping Bahasa Jerman.
KI : ………………………..
KD : ………………………..
Indikator : ………………………..

Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Akhir Jumlah


No Nama
Percobaan Percobaan Percobaan Skor
1
2
….
….

No Keterampilan yang dinilai Skor Rubrik

73
Persiapan Pembuatan Kliping - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan
(Menyiapkan alat Bahan) keperluannya
- Rangkaian alat persiapan tersusun dengan
30
benar dan tepat
1
- Bahan-bahan tersedia di tempat yang sudah
ditentukan.
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
Pelaksanaan Pembuatan - Menggunakan alat dengan tepat
Kliping. - Mengadakan bahan Kliping yang diperlukan
dengan tepat
2 30
- Memenambahkan bahan yang tepat
- Mengamati hasil pembuatan kliping dengan
tepat
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
Kegiatan akhir pembuatan - Membuang bahan-bahan sisa pembauatan
Kliping. Kliping ke tempat sampah.
30 - Membersihkan alat dengan baik
3 - Membersihkan meja praktikum
- Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN - PROYEK

Proyek : Kliping 3 buah Puisi (Gedicht)


• .........................................................................................................................................
• .........................................................................................................................................
• .........................................................................................................................................
• .........................................................................................................................................
Orientasi Masalah:
Bentuklah tim kelompokmu, kemudian pergilah ke Komputer umum kota yang ada di
kotamu. Cari di Internet puisi-puisi bahasa Jerman, catat para penulis, tanggal tulisan, buku
sumber, penerbit. Ketik dan tulislah kembali puisi-pusi itu di kertas HVS, buatlah ilustrasi
menarik, prensentasikan hasil kerjamu, buatlah presentasi singkat tentang isi dan maksud
pusi-puisi ditulis, bacalah dengan penuh penjiwaan pusi-puisi itu lalu tempelkan ke Majalah
Dinding sekolahmu!
Langkah-langkah Pengerjaan:
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 4 orang.
2. Selesaikan masalah terkait ……………
3. Cari data …………… dengan ……………….. tersebut
4. Bandingkan untuk mencari ………….. umum jumlah ……………………..pertahun
5. Lakukan prediksi …………….. dengan ……………… tersebut

74
6. Hasil pemecahan masalah dibuat dalam laporan tertulis tentang kegiatan yang dilakukan
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pemecahan masalah, dan pelaporan hasil
pemecahan masalah
7. Laporan bagian perencanaan meliputi: (a) tujuan kegiatan, (b) persiapan/strategi untuk
pemecahan masalah
8. Laporan bagian pelaksanaan meliputi: (a) pengumpulan data, (b) proses pemecahan
masalah, dan (c) penyajian data hasil
9. Laporan bagian pelaporan hasil meliputi: (a) kesimpulan akhir, (b) pengembangan hasil
pada masalah lain (jika memungkinkan)
10. Laporan dikumpulkan paling lambat …………… minggu setelah tugas ini diberikan
Rubrik Penilaian Proyek:
Kriteria Skor
• Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 4
• Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang benar dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah
yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
• Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
• Kerjasama kelompok sangat baik
• Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 3
• Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang benar dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah
yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
• Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
• Kerjasama kelompok sangat baik
• Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 2
• Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data kurang berbasis bukti
• Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang kurang sesuai dengan data, tidak
terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
• Kerjasama kelompok baik
• Jawaban tidak benar 1
• Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan

75
Kriteria Skor
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data tidak berbasis bukti
• Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang tidak sesuai dengan data, tidak
terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
• Kerjasama kelompok kurang baik
Tidak melakukan tugas proyek 0

Penilaian Keterampilan – Proyek


Mata Pelajaran : Bahasa Jerman Guru Pembimbing : ……………
Nama Proyek : …………… Nama : ……………
Alokasi Waktu : …………… Kelas : ……………

Skor
No Aspek
(0 – 100)
PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
1 - Alat dan bahan
- Gambar rancangan/desain
b. Uraian cara menggunakan alat
PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
2 b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
3
b. Performans
c. Presentasi
Total Skor

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN


PENILAIAN PRODUK

Nama Produk : Kliping Gedicht/Märchen.


Nama Peserta Didik : ………………………………..
No Aspek Skor
1 Perencanaan Bahan 25 50 75 100
2 Proses Pembuatan:
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Pengumpulan Sumber.
c. Teknik Pembuatan
d. K3 ( Keamanan, Keselamatan, dan Kebersihan)
3 Hasil Produk:

76
No Aspek Skor
1 Perencanaan Bahan 25 50 75 100
a. Bentuk Fisik
b. Bahan
c. Warna.
Total
Skor
➢ Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
➢ Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin
lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN


PENILAIAN PORTOFOLIO
Tugas
• .........................................................................................................................................
• .........................................................................................................................................
• .........................................................................................................................................
• .........................................................................................................................................

Rubrik Penilaian
Nama siswa : ………………….
Kelas : ………………….
No Kategori Skor Alasan
1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana?
2 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat sesuai?
3 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur pengukuran/pengamatan yang
dilakukan?
4 Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan dilakukan secara benar?
5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?
6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis?
7. Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik?
8. Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas,
sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Jerman?
Jumlah
Kriteria: 100 = sangat baik, 80 = baik, 60 = cukup,
40 = kurang, dan 20 = sangat kurang

Skor Perolehan
Nilai Perolehan =
40

Penilaian Keterampilan – Produk


Mata Pelajaran : Bahasa Jerman Nama Peserta Didik : ……………

77
Nama Produk : Kliping Bahasa Jerman Kelas : ……………
Alokasi Waktu : ……………
Skor
No Aspek
(0 – 100)
1 Tahap Perencanaan Bahan
Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
2
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
Tahap Akhir (Hasil Produk)
3 a. Bentuk fisik
b. Inovasi
Total Skor

Penilaian Keterampilan - Portofolio


Mata Pelajaran : Bahasa Jerman.
Kelas/Semester : …………………………..
Peminatan : …………………………..
Tahun Ajaran : 2019/2020
Judul portofolio : Pelaporan merancang dan membuat Kliping bahasa Jerman sesuai tema: Puisi
(Gedicht), Grammatik, usw.
Tujuan : Peserta didik dapat merancang/merakit alat dan menyusun laporan pembuatan
Kliping.
Ruang lingkup :
Karya portofolio yang dikumpulkan adalah laporan seluruh Laporan praktikum bidang studi
semester 1
Uraian tugas portofolio
1. Buatlah laporan kegiatan merancang/merakit alat, laporan praktikum bidang studi sebagai
tulisan ilmiah
2. Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah peserta didik
melaksanakan tugas
Penilaian Portofolio Penyusunan Laporan Perancangan Percobaan dan Laporan Praktik
(Sprechen)
Mata Pelajaran : Bahasa Jerman.
Alokasi Waktu : 1 Semester
Sampel yang dikumpulkan: Laporan
Nama Peserta didik : …………………
Kelas : …………………
Aspek yang dinilai Catata
N Period
Indikator Kebenara Kelengkapa Sistematik Grammati n/
o e
n Konsep n gagasan a k Nilai
1 …. ….
2 Menyusun
laporan
perancanga
n

78
percobaan
3 Menyusun
laporan
praktikum
4 …. ….

Rubrik Penilaian portofolio Laporan Praktikum


No Komponen Skor
1 Kebenaran Konsep Skor 25 jika seluruh konsep bidang studi pada laporan benar
Skor 15 jika sebagian konsep bidang studi pada laporan benar
Skor 5 jika semua konsep bidang studi pada laporan salah
2 Kelengkapan Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep
gagasan Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai konsep
Skor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai konsep
3 Sistematika Skor 25 jika sistematika laporan sesuai aturan yang disepakati
Skor 15 jika sistematika laporan kuang sesuai aturan yang
disepakati
Skor 5 jika sistematika laporan tidak sesuai aturan yang
disepakati
4 Grammatik Skor 25 jika Grammatik laporan sesuai aturan
Skor 15 jika Grammatik laporan kuang sesuai aturan
Skor 5 jika Grammatik laporan tidak sesuai aturan
Keterangan:
Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4 x 25 = 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai portofolio = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖= x4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)
Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis
surat/Brief.)

JUDUL

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

79
4. Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah mencapai target pembelajaran sebelum waktu yang telah
dialokasikan berakhir, perlu diberikan kegiatan pengayaan.

5. Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai target pembelajaran pada waktu yang telah
dialokasikan, perlu diberikan kegiatan remedial

Mengetahui, Atambua, 22 September 2019


Kepala SMA Suria Atambua Guru Mata Pelajaran,

Rm. Drs Benyamin Seran, Pr, MA Blasius Mengkaka, S.Fil, Gr

Catatan Kepala Sekolah


............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

80
Blasius Mengkaka, S.Fil, Gr. adalah Guru Profesional Bahasa Jerman sejak tahun 2008 di
SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua. Ia telah mengikuti banyak pelatihan Bimtek
Bahasa Jerman di Atambua dan Kupang- Prov. NTT. Ia pernah mengantar Tim Olimpiade
Bahasa Jerman SMA Suria Atambua berlaga di Regional 1 Deutscholympiade NTT Tahun
2019. Pada tahun 2014 menerbitkan buku pertamanya Jalan Wadas Politik dan Pendidikan
Indonesia Kontemporer (Depok: Herya Media)-ISBN 978-602-71351-5-4. Pada tahun 2016
menerbitkan buku keduanya Pendidikan, Keindonesiaan dan Potensi Domestik (Depok: Herya
Media)-ISBN 978-602-1032-55-8.

81

Anda mungkin juga menyukai