Perkembangan Studi Islam
Perkembangan Studi Islam
DOSEN PENGAMPU :
ANNISA MASRURI ZAIMSYAH, SE, M.SE. I
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
ANANDA ZALFIA
ANNISA DIVA PRATIWI
DELA RAHMADANI
INDAH RAMADHANI
Daftar isi
BAB I ------------------------------------------------------------------------------------1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II ---------------------------------------------------------------------------------- 3
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi Islam memiliki keterkaitan dengan adanya proses Pendidikan Islam, oleh
karenanya perlu dipahami tentang studi islam. Ketika pertama kali agama Islam masuk dan
mulai diterima oleh masyarakat, Islam semakin luas persebarannya ke seluruh penjuru negeri
melalui berbagai cara atau jalur seperti jalur pendidikan, seni budaya, pernikahan,
perdagangan, tasawuf, dan dakwah. Dengan demikianlah, studi Islam telah mendapat
peranannya dimulaidari awal proses Islamisasi yang berlangsung di beberapa daerah.
Studi islam merupakan kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui,
memakai, dan menganalisis secara mendalam hal – hal yang berkaitan dengan agama islam,
pokok – pokok ajaran islam, sejarah islam maupun realitis pelaksanaannya dalam kehidupan.
Studi islam sebagai sebuah praktek sesungguhnya sudah berlangsung semenjak awal
pertumbuhan islam, yakni pada masa hidup Nabi Muhammad Saw. Apa yang dilakukan oleh
nabi ocial para sahabatnya dari waktu ke waktu merupakan bentuk studi islam yang
sesungguhnya. Mereka melakukan dan mempraktekkan studi islam dalam makna yang
sesungguh nya. Namun demikian,apa yang tengah berlangsung pada masa nabi tersebut
belum bisa di sebut studi islam sebagai sebuah disiplin keilmuan yang dilakukan secara
sistematis dan terstruktur. Studi islam pada masa nabi tersebut berlangsung dalam berbagai
bentuk. Para sahabat ketika itu melakukan berbagai kegiatan dalam usahanya untuk
memahami ajaran islam. Era ini ditandai dengan kesuksean para sahabat nabi dalam
memahami, mengembangkan dan menyebarkan ajaran islam secara sangat monumental. Pada
masa selanjutnya, studi islam berkembang searah dengan perkembangan Lembaga
Pendidikan islam.
Perkembangan Studi Islam merupakan kata-kata orang indonesia, yakni kata kembang
yang mendapat imbuhan “per-an”. Kembang sendiri dalam KBBI artinya adalah memperluas,
kemudian mendapat imbuhan kata “per-an” menjadi kata perkembangan yang artinya adalah
memperluas atau perluasan suatu hal atau tujuan. Studi merupakan asal mula dari kata bahasa
inggris yaitu study yang artinya pelajaran. Islam (bahasa arab: سالم, islam) adalah merupakan
sebuah agama yang berkembang hampir diseluruh dunia.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui perkembangan studi islam di dunia islam
2. Mengetahui perkembangan studi islam di dunia barat
3. Mengetahui perkembangan studi islam di Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dan fasilitas di Athena. Eksodus ilmuwan ini membawa mereka lebih
dekat ke Semenanjung Arabia tempat islam akan lahir dan berkembang.
b) Alexsandria
Sejak abad pertama Masehi, Alexsandria telah menjadi pusat
berkembangnya filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani ocial dengan
pengetahuan yang berasal dari India dan Cina maupun Mesir Kuno
sendiri. Dukungan yang diberikan oleh para kaisar di Konstantinopel
melatarbelakangi kemajuan Alexsandria yang berlangsung sekitar 5
abad, fanatisme agama tampaknya berperan besar dalam proses
kemunduran kegiatan ilmiah di Alexsandria. Sejak awal abad ke 5M,
kegiatan intelektual dikota ini terus mengalami kemunduran sehingga
pada saat penaklukan islam oleh Jenderal Amr bin Al – Ash yang
tersisa dari Museum Alexsandria hanyalah bagian kecil dari Lembaga
yang dulunya megah dilengkapi ruang – ruang belajar, perpustakaan
besar, dan observatorium raksasa.
d) Jundi Syapur
4
Sejarah Jundi Syapur konon kembali ke masa pra sejarah,
ketika kota ini masih ocial Genta Sapairta (Taman nan Indah).
Tetapi posisi Jundi Syapur semakin penting pada masa kekuasaan
Sasaniyah, ketika Raja Syapur II (310 – 379 M) memperluas kota ini
dan membangun sebuah ocial ocial kan tinggi yang kemudian
membuat Jundi Syapur menjadi kota intelektual terpenting di daerah
kekuasaan Sasaniyah dan kerajaan Romawi. Kota – kota lain adalah
Heart, Marw, dan Smarkand. Perlu di ungkapkan bahwa sebelum masa
Sasaniyah, bangsa Persia telah berusaha mengembangkan ilmu
pengetahuan yang berasal dari Babilonia dan India terutama
matematika dan ocia. Akumulasi pengetahuan dari kegiatan awal ini
kemudian menjadi fondasi intelektual dari akademi Jundi Syapur yang
mencapai puncak kejayaan pada abad ke 6.
Berikut ini adalah uraian sejarah perkembangan ocial kan islam di dunia
islam. Pada akhir periode Madinah sampai dengan 4 H, Fase pertama ocial kan
islam sekolah masih di masjid – masjid dan rumah – rumah dengan ciri hafalan
namun sudah dikenalkan logika. Selama abad ke 5 H, selama periode khalifah
‘abbasiyah sekolah – sekolah didirikan di kota – kota dan mulai menempati Gedung –
Gedung besardan mulai bergeser dari mata kuliah yang bersifat spiritual ke mata
kuliah yang bersifat intelektual, ilmu alam dan ilmu social. Kemudian berdirinya
system madrasah justru menjadi titik baik kejayaan sebab madrasah dibiayai dan di
prakarsai negara dan juga menjadi alat penguasa untuk mempertahankan doktrin –
doktrin terutama oleh kerajaan ocial di kairo.
a) Nizhamiyah di Baghdad
Berdiri pada tahun 455 H/ 1063 M, perguruan tinggi ini di
lengkapi dengan perpustakaan yang terpandang kaya ray di Baghdad,
yakni bait al – hikmah yang dibangun oleh Al – Makmum (813 – 833
M. Perguruan tinggi tertua di Baghdad ini hanya sempat hidup selama
hamper dua abad, yang pada akhir nya hancur akibat penyerbuan
bangsa mongol dibawah pimpinan hulagu khan pada tahun 1258 M.
6
menjadi pusat ilmu dan kebudayaan yang gilang gemilang sepanjang
zaman tengah.
Pesantren merupakan Lembaga dan pusat studi yang pertama kali lahir dalam
konteks dan tujuan dakwah. Dalam perkembangannya kemudian, berdiri madrasah di
awal abad ke 20 yang disusul dengan berdirinya perguruan tinggi di awal paruh kedua
abad ke 20.
Disamping pesantren, perguruan tinggi islam menjadi sebuah Lembaga yang
paling diminati untuk studi islam secara komprehensif seperti STAIN, IAIN, dan UIN.
Studi islam pada UIN, IAIN dan STAIN ataupun yang swasta, mengalami
dinamika perkembangan yang cukup menarik dan berbagai inovasi. Disini, diperlukan
dosen ahli dalam bedah ilmu bantu, seperti sosiologi agama, filosofi agama, psikologi
agama, dan sebagainya. Beberapa IAIN/STAIN telah mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu (interdisipliner), tidak hanya ilmu – ilmu
keagamaan, tetapi mencakup ilmu – ilmu eksakta, sosial, humaniora, dan lain – lain.
8
Di samping itu, beberapa IAIN/STAIN telah membuka beberapa program studi umum
dan bahkan fakultas umum.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada perkembangan sejarah studi Islam di dunia muslim muncul perguruan tinggi
yang terkenal dan Sebagian daripadanya masih eksis sampai sekarang ini seperti al-Axhar di
Kairo Mesir dan perguruan tinggi Kairwan di Maroko. Dari perguruan tinggi tersebut
terdapat alumni yang merupakan pejuang nasionalis muslim yang terkenal. Penyebab utama
kemunduran dunia muslim khususnya di bidang ilmu pengetahuan adalah terpecahnya
kekuatan politik yang digoyang oleh tantara bayaran Turki. Kemudian dalam kondisi
demikian datang musuh dengan membawa bendera perang salib. Baghlad sebagai pusat ilmu
pengetahuan ketika itu dihancurkan Hulaghu Khan 1258 M. Pusat-pusat studi termasuk yang
dihancurkan oleh Hulaghu.
Kontak Islam dengan Barat (Eropa) dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yakni; di
masa kejayaan Islam (abad ke 8M) dan di masa runtuhnya muslim/ masa renaissance, dimana
Barat yang Berjaya selama abad ke 16 M sampai sekarang.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian 3, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta,
2000
Shofiyun Nahidioh, S. Ag., M.H.I, Pengantar Studi Islam, Duta Media Publishing, Jakarta,
2002
Abdullah Hakim, Atang, Drs., MA., dkk, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT. Remaja
TAZZAFA. 2004.
Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Jakarta, 2006.
10