Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATA KULIAH :

PENGANTAR STUDI ISLAM

SEJARAH PERKEMBANGAN STUDI ISLAM

DOSEN PENGAMPU :
ANNISA MASRURI ZAIMSYAH, SE, M.SE. I

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2
ANANDA ZALFIA
ANNISA DIVA PRATIWI
DELA RAHMADANI
INDAH RAMADHANI

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) HUBBULWATHAN DURI

TAHUN AKADEMIK 2022-2023


DAFTAR ISI

Daftar isi

BAB I ------------------------------------------------------------------------------------1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II ---------------------------------------------------------------------------------- 3

PEMBAHASAN

1.- Perkembangan Studi Islam Di Dunia Islam------------------------------- 3

2.- Perkembangan Studi Islam Di Dunia Barat--------------------------------7

3.- Perkembangan Studi Islam Di Indonesia-----------------------------------8

BAB III --------------------------------------------------------------------------------9

PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi Islam memiliki keterkaitan dengan adanya proses Pendidikan Islam, oleh
karenanya perlu dipahami tentang studi islam. Ketika pertama kali agama Islam masuk dan
mulai diterima oleh masyarakat, Islam semakin luas persebarannya ke seluruh penjuru negeri
melalui berbagai cara atau jalur seperti jalur pendidikan, seni budaya, pernikahan,
perdagangan, tasawuf, dan dakwah. Dengan demikianlah, studi Islam telah mendapat
peranannya dimulaidari awal proses Islamisasi yang berlangsung di beberapa daerah.

Studi islam merupakan kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui,
memakai, dan menganalisis secara mendalam hal – hal yang berkaitan dengan agama islam,
pokok – pokok ajaran islam, sejarah islam maupun realitis pelaksanaannya dalam kehidupan.
Studi islam sebagai sebuah praktek sesungguhnya sudah berlangsung semenjak awal
pertumbuhan islam, yakni pada masa hidup Nabi Muhammad Saw. Apa yang dilakukan oleh
nabi ocial para sahabatnya dari waktu ke waktu merupakan bentuk studi islam yang
sesungguhnya. Mereka melakukan dan mempraktekkan studi islam dalam makna yang
sesungguh nya. Namun demikian,apa yang tengah berlangsung pada masa nabi tersebut
belum bisa di sebut studi islam sebagai sebuah disiplin keilmuan yang dilakukan secara
sistematis dan terstruktur. Studi islam pada masa nabi tersebut berlangsung dalam berbagai
bentuk. Para sahabat ketika itu melakukan berbagai kegiatan dalam usahanya untuk
memahami ajaran islam. Era ini ditandai dengan kesuksean para sahabat nabi dalam
memahami, mengembangkan dan menyebarkan ajaran islam secara sangat monumental. Pada
masa selanjutnya, studi islam berkembang searah dengan perkembangan Lembaga
Pendidikan islam.

Perkembangan Studi Islam merupakan kata-kata orang indonesia, yakni kata kembang
yang mendapat imbuhan “per-an”. Kembang sendiri dalam KBBI artinya adalah memperluas,
kemudian mendapat imbuhan kata “per-an” menjadi kata perkembangan yang artinya adalah
memperluas atau perluasan suatu hal atau tujuan. Studi merupakan asal mula dari kata bahasa
inggris yaitu study yang artinya pelajaran. Islam (bahasa arab: ‫سالم‬, islam) adalah merupakan
sebuah agama yang berkembang hampir diseluruh dunia.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas oleh penulis adalah:

1. Bagaimana perkembangan studi islam di dunia islam


2. Bagaimana perkembangan studi islam di dunia barat
3. Bagaimana perkembangan studi islam di Indonesia

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui perkembangan studi islam di dunia islam
2. Mengetahui perkembangan studi islam di dunia barat
3. Mengetahui perkembangan studi islam di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DI DUNIA ISLAM


Selama 350 tahun pertama kejayaan tersebut di dominasi dan mutlak dikuasai
sarjana – sarjana muslim. Sementara beberapa pusat kegiatan intelektual pra islam
diluar arabia yang berperan besar memajukan ocial kan di dunia islam dapat
digambarkan sebagai berikut. Bahwa kemajuan pengetahuan dalam islam tidaklah
mungkin dipisahkan dari tradisi intelektual peradaban – peradaban terdahulu yang
telah maju sebelum munculnya islam. Berikut ini adalah beberapa kota yang
merupakan pusat kegiatan intelektual sebelum dan menjelang datangnya islam, yang
berperan sebagai jembatan dalam proses penyerapan ilmu pengetahuan oleh umat
islam:
a) Athena
Sebagai sebuah kota yang berada dibawah kekuasaan kerajaan
besar Romawi Timur, Athena mengalami kemakmuran dan kemajuan
budaya, serta menjadi salah satu pusat kegiatan intelektual Romawi.
Sejumlah pusat Pendidikan berdiri, filsafat dan ilmu – ilmu lain
berkembang dengan baik. Dikota inilah Plato hidup dan mendirikan
sebuah Akademi Filsafat yang belakangan berkembang menjadi
Museum Athena, tempat sejumlah ilmuwan dari berbagai bangsa dan
agama mengembangkann ilmu pengetahuan. Pada tahun 529M, kaisar
Romawi Timur menutup Museum Athena dan sekolah – sekolah lain
dan menutup athena bagi filosof dan ilmuwan yang sebelumnya bebas
keluar masuk atau menerap disana.
Penutupan ini di latarbelakangi oleh berbagai alasan, termasuk
pandangan agama kaisar yang tidak terlalu menghormati ilmu
pengetahuan dan ilmu – ilmu ekonomi. Hal itu menyebabkan para
filosof dan ilmuwan memutuskan untuk pindah ke kota – kota lain di
pantai sebelah Meditteranian karena kehilangan kebebasan akademis

3
dan fasilitas di Athena. Eksodus ilmuwan ini membawa mereka lebih
dekat ke Semenanjung Arabia tempat islam akan lahir dan berkembang.

b) Alexsandria
Sejak abad pertama Masehi, Alexsandria telah menjadi pusat
berkembangnya filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani ocial dengan
pengetahuan yang berasal dari India dan Cina maupun Mesir Kuno
sendiri. Dukungan yang diberikan oleh para kaisar di Konstantinopel
melatarbelakangi kemajuan Alexsandria yang berlangsung sekitar 5
abad, fanatisme agama tampaknya berperan besar dalam proses
kemunduran kegiatan ilmiah di Alexsandria. Sejak awal abad ke 5M,
kegiatan intelektual dikota ini terus mengalami kemunduran sehingga
pada saat penaklukan islam oleh Jenderal Amr bin Al – Ash yang
tersisa dari Museum Alexsandria hanyalah bagian kecil dari Lembaga
yang dulunya megah dilengkapi ruang – ruang belajar, perpustakaan
besar, dan observatorium raksasa.

c) Edessa, Harran, dan Nisibis


Semenjak kemunduran Alexsandria yang mengakibatkan
eksodus ilmuwan, kota – kota yang menjadi tujuan mereka adalah
Edessa dan Harran tempat kebudayaan Syiria dan yang paling dominan.
Perbedaan mendasar dari kedua pusat intelektual ini adalah dominasi
ilmuwan Kristen Nestoris atas Edessa, sementara Harran didominasi
oleh ilmuwan non-Kristen. Dari Edessa dan Harran pusat kegiatan
intelektual bergeser ke kota Nisibis (masih di Mesopotamia utara).
Akademi Edessa ditutup atas perintah kaisar Romawi pada 489 M.
Menurut Nakosteen, pada paruh pertama abad ke 6M Nisibis
mempunyai akademi ocial kan tinggi terbaik di dunia. Disinilah
berlangsung proses penerjemahan besar – besaran dari Bahasa Yunani
dan sanskerta ke dalam Bahasa Pahlava (Persia lama) dan Syiria.
Proses ini melibatkan ilmuwan – ilmuwan Syiria, Yahudi, dan Persia.

d) Jundi Syapur

4
Sejarah Jundi Syapur konon kembali ke masa pra sejarah,
ketika kota ini masih ocial Genta Sapairta (Taman nan Indah).
Tetapi posisi Jundi Syapur semakin penting pada masa kekuasaan
Sasaniyah, ketika Raja Syapur II (310 – 379 M) memperluas kota ini
dan membangun sebuah ocial ocial kan tinggi yang kemudian
membuat Jundi Syapur menjadi kota intelektual terpenting di daerah
kekuasaan Sasaniyah dan kerajaan Romawi. Kota – kota lain adalah
Heart, Marw, dan Smarkand. Perlu di ungkapkan bahwa sebelum masa
Sasaniyah, bangsa Persia telah berusaha mengembangkan ilmu
pengetahuan yang berasal dari Babilonia dan India terutama
matematika dan ocia. Akumulasi pengetahuan dari kegiatan awal ini
kemudian menjadi fondasi intelektual dari akademi Jundi Syapur yang
mencapai puncak kejayaan pada abad ke 6.

e) India dan Timur jauh


India dan Timur jauh mempunyai pengaruh yang lebih sedikit
dan tidak langsung pada perkembangan ilmu pengetahuan dalam islam
sebab letak geografisnya yang relative jauh dari arabia. Namun daerah
ini telah membuat beberapa kemajuan ilmiah sepanjang abad ke 6,
abad menjelang datangnya islam.

Berikut ini adalah uraian sejarah perkembangan ocial kan islam di dunia
islam. Pada akhir periode Madinah sampai dengan 4 H, Fase pertama ocial kan
islam sekolah masih di masjid – masjid dan rumah – rumah dengan ciri hafalan
namun sudah dikenalkan logika. Selama abad ke 5 H, selama periode khalifah
‘abbasiyah sekolah – sekolah didirikan di kota – kota dan mulai menempati Gedung –
Gedung besardan mulai bergeser dari mata kuliah yang bersifat spiritual ke mata
kuliah yang bersifat intelektual, ilmu alam dan ilmu social. Kemudian berdirinya
system madrasah justru menjadi titik baik kejayaan sebab madrasah dibiayai dan di
prakarsai negara dan juga menjadi alat penguasa untuk mempertahankan doktrin –
doktrin terutama oleh kerajaan ocial di kairo.

Pengaruh Al – Ghazali disebut sebagai awal terjadi pemisahan ilmu agama


dengan ilmu umum. Ada beberapa kota yang menjaddi pusat kajian islam di
5
zamannya, yakni misyapur, Baghdad, kairo, damaskus, dan jerussalem. Terdapat 4
perguruan tinggi tertua di dunia muslim yakni:

a) Nizhamiyah di Baghdad
Berdiri pada tahun 455 H/ 1063 M, perguruan tinggi ini di
lengkapi dengan perpustakaan yang terpandang kaya ray di Baghdad,
yakni bait al – hikmah yang dibangun oleh Al – Makmum (813 – 833
M. Perguruan tinggi tertua di Baghdad ini hanya sempat hidup selama
hamper dua abad, yang pada akhir nya hancur akibat penyerbuan
bangsa mongol dibawah pimpinan hulagu khan pada tahun 1258 M.

b) Al – Azhar di kairo mesir


Panglima besar juhari al – siqili pada tahun 362 H/972 M
membangun perguruan tinggi al – azhar dengan kurikulum berdasarkan
ajaran sekte syiah. Pada masa pemerintahan al – hakim biamrillah
khalifah keenam dari Daulat fathimiah, ia pun membangun
perpustakaan terbesar di al – Qahira untuk mendampingi perguruan
tinggi al – azhar, yang diberi nama bait – al – hikmat (balai ilmu
pengetahuan), seperti nama perpustakaan terbesar di Baghdad. Pada
tahun 567 H/1171 M Daulat fathimiah ditumbangkan oleh sultan
Salahuddin al – ayyubi yang mendirikan Daulat al- ayyubiah dan
menyatakan tunduk kembali kepada Daulat abbasiyah di Baghdad.
kurikulum pada perguruan tinggi al – azhar lantas mengalami
perombakan total, dari aliran syiah sampai aliran sunni. Ternyata
perguruan tinggi al – azhar ini mampu hidup terus sampai sekarang,
yakni sejak abad ke – 10 M sampai abad ke – 20 dan tampak nya akan
tetap selama hidupnya.

c) Perguruan tinggi cordova


Saat di tangan Daulat ummayah, semenanjung Iberia yang
sejak berabad – abad terpandang jadi daerah minus berubah menjadi
daerah yang Makmur dan kaya raya. Pada masa berikut nya cordova

6
menjadi pusat ilmu dan kebudayaan yang gilang gemilang sepanjang
zaman tengah.

d) Kairwan amir nizam al – muluk di maroko


Perguruan tinggi ini berada di kota fez (afrika barat) yang
dibangun pada tahun 859 M oleh putri seorang saudagar hartawan yang
berasal dari kairwan (Tunisia). Seperti hal nya perguruan tinggi al –
azhar, perguruan tinggi kairwan masih tetap hidup sampai kini.

2. PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DI DUNIA BARAT


Kontak islam dengan dunia barat dapat dikelompokkan menjadi 2 fase, yakni:

a) Fase kejayaan islam


Kontak pertama antara dunia barat dengan dunia islam adalah
lewat kontak perguruan tinggi, bahwa sejumlah ilmuan dan tokoh –
tokoh barat datang di perguruan tinggi muslim untuk memperdalam
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bentuk lain dari kontak dunia muslim
dan dunia barat adalah penyalinan manuskrip – manuskrip ke dalam
Bahasa latin sejak abad ke – 13M hingga bangkitnya zaman
kebangunan (renaissance) di eropa pada abad ke – 14. Berkat
penyalinan karya – karya ilmiah dari manuskrip – manuskrip arab itu,
terbukalah jalan bagi perkembangan cabang – cabang ilmiah tersebut
di barat. Setelah ilmu – ilmu yang dahulunya dikembangkan muslim
masuk ke eropa dan di kembangkan ole sarjana – sarjana barat,
walaupun banyak yang tidak sejalan dengan islam.

b) Fase renaissance / fase runtuhnya islam


Selama abad renaissance Eropa menguasai dunia untuk mencari
mata dagangan, komersial, dan penyebaran agama. Kedatangan islam
pada fase kedua di dunia barat, khususnya eropa barat dilatar belakangi
oleh dua alasan pokok, yakni:
7
I. Alasan secara politik
Kesepakatan kedua negara, yang satu sebagai bekas
penjajah sementara yang satu nya lagi sebagai bekas jajahan.
Misalnya perancis mempunyai kesepakatan dengan negara
bekas jajahannya, bahwa penduduk bekas jajahannya boleh
masuk ke Perancis tanpa pembatasan. Maka berdatanglah
muslim dari afrika barat dan afrika utara, khususnya dari
algeria ke perancis.

II. Alasan secara ekonomi


Untuk mencukupi tenaga buruh yang dibutuhkan negara –
negara eropa barat. Untuk menutupi kebutuhan itu belgia,
jerman, dan belanda merekrut buruh dari turki, maroko, dan
beberapa negara timur tengah lainnya, sementara inggris
mendatangkan dari negara – negara bekas jajahannya.

3. PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DI INDONESIA


Perkembangan studi islam di Indonesia dapat dilihat dari perkembangan
Lembaga Pendidikan, mulai dari ocial ocial kan langar, ocial pesantren, sistem
pendidikan di kerajaan – kerajaan islam, hingga muncul sistem kelas. Pendidikan
pesantren dan madrasah sangat menonjol dalam studi islam di Indonesia.

Pesantren merupakan Lembaga dan pusat studi yang pertama kali lahir dalam
konteks dan tujuan dakwah. Dalam perkembangannya kemudian, berdiri madrasah di
awal abad ke 20 yang disusul dengan berdirinya perguruan tinggi di awal paruh kedua
abad ke 20.
Disamping pesantren, perguruan tinggi islam menjadi sebuah Lembaga yang
paling diminati untuk studi islam secara komprehensif seperti STAIN, IAIN, dan UIN.
Studi islam pada UIN, IAIN dan STAIN ataupun yang swasta, mengalami
dinamika perkembangan yang cukup menarik dan berbagai inovasi. Disini, diperlukan
dosen ahli dalam bedah ilmu bantu, seperti sosiologi agama, filosofi agama, psikologi
agama, dan sebagainya. Beberapa IAIN/STAIN telah mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu (interdisipliner), tidak hanya ilmu – ilmu
keagamaan, tetapi mencakup ilmu – ilmu eksakta, sosial, humaniora, dan lain – lain.
8
Di samping itu, beberapa IAIN/STAIN telah membuka beberapa program studi umum
dan bahkan fakultas umum.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada perkembangan sejarah studi Islam di dunia muslim muncul perguruan tinggi
yang terkenal dan Sebagian daripadanya masih eksis sampai sekarang ini seperti al-Axhar di
Kairo Mesir dan perguruan tinggi Kairwan di Maroko. Dari perguruan tinggi tersebut
terdapat alumni yang merupakan pejuang nasionalis muslim yang terkenal. Penyebab utama
kemunduran dunia muslim khususnya di bidang ilmu pengetahuan adalah terpecahnya
kekuatan politik yang digoyang oleh tantara bayaran Turki. Kemudian dalam kondisi
demikian datang musuh dengan membawa bendera perang salib. Baghlad sebagai pusat ilmu
pengetahuan ketika itu dihancurkan Hulaghu Khan 1258 M. Pusat-pusat studi termasuk yang
dihancurkan oleh Hulaghu.

Kontak Islam dengan Barat (Eropa) dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yakni; di
masa kejayaan Islam (abad ke 8M) dan di masa runtuhnya muslim/ masa renaissance, dimana
Barat yang Berjaya selama abad ke 16 M sampai sekarang.

Perkembangan Studi Islam di Indonesia dapat digambarkan demikian. Bahwa


lembaga/sistem pendidikan Islam di Indonesia mulai dari sistem pendidikan langar, kemudian
sistem pesantren, kemudian berlanjut dengan sistem pendidikan di kerajaan-kerajaan Islam,
akhirnya muncul sistem kelas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian 3, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta,

2000

Shofiyun Nahidioh, S. Ag., M.H.I, Pengantar Studi Islam, Duta Media Publishing, Jakarta,

2002

Abdullah Hakim, Atang, Drs., MA., dkk, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset. 2008

Nasution, Khoiruddin, Dr., MA., Pengantar Studi Islam, Yogyakarta: ACAdeMIA +

TAZZAFA. 2004.

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Jakarta, 2006.

10

Anda mungkin juga menyukai