Anda di halaman 1dari 18

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama peserta didik: Jimmy David Lumentut
Asal Institusi: SMA NEGERI 7 MANADO
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda
dalam eksplorasi penyebab masalah:

1. Kajian Literatur
o Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
o Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
o Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
o Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
o Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
o Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
o Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
o Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
o Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
o Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab
masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencpeserta didikan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 Peserta didik Kajian Literatur: Berdasarkan hasil kajian
Kurang 1.1 Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Peserta didik mungkin merasa kurang termotivasi untuk belajar karena kurangnya literatur dan wawancara,
Motivasi diri relevansi materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari mereka atau tidak adanya penghargaan yang memadai. penyebab peserta didik
https://repository.stkipjb.ac.id/index.php/lecturer/article/download/3499/2935
sendiri dalam kurang motivasi diri
1.2 Riyadi, Reza dan Adiningsih (2021:56) aktivitas membaca juga dapat membantu meningkatkan kemampuan
pembelajaran pemahaman kognitif yang juga dibutuhkan dalam proses pembelajaran, termasuk keberhasilan pembelajaran sendiri dalam
ekonomi. pembelajaran yaitu:
https://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/escs/article/download/1197/796
1.3 Agustin, dkk. (2021) menyatakan minat belajar peserta didik cukup rendah karena cara mengajar guru monoton dan 1. Kurangnya
guru kurang variatif dalam menggunakan media pembelajaran. penggunaan
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPAUD/article/view/35500 model
pembelajaran
yang menarik
Hasil Wawancara oleh guru.
1.4 Kepala Sekolah
2. Penggunaan
(Hanny Willem Rawung,SS.)
Guru Penggerak Angkatan 3 sekaligus Ketua Guru Penggerak Prov. Sulawesi Utara media
Wawancara langsung pada Jumat 27 Oktober 2023, Jam 15.30 WITA pembelajaran
Penyebab peserta didik kurang motivasi diri sendiri dalam pembelajaran yaitu: masih jarang.
• Penggunaan media pembelajaran masih kurang. 3. Pembelajaran
• Tidak adanya perhatian dari orangtua karena orangtua yang sibuk bekerja didominasi
• Metode guru mengajar kurang menarik. metode ceramah.
1.5 Teman Sejawat
(Randi Kaseger, M.Pd.)
Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Manado. 4. Peserta didik
Wawancara langsung pada Kamis, 26 Oktober 2023 Jam 12.00 WITA hanya
Penyebab peserta didik kurang motivasi diri sendiri dalam pembelajaranyaitu: ditugaskan
• Belum dilaksanakanya asesmen diagnostik mengerjakan
• Pembelajaran belum mengakomodasi minat belajar peserta didik.
LKS.
5. Konsep dasar
belum dikuasai
oleh peserta
didik.
6. Pembelajaran
belum
mengakomodasi
minat belajar
peserta didik.

2 Sebagian besar 2.1 Yestiani and Zahwa 2020 Berdasarkan hasil kajian
Peserta didik Kurangnya peran guru dalam proses pembelajaran disekolah dapat menyebabkan pemahaman peserta didik literatur dan wawancara,
tidak dapat berkurang penyebab Sebagian
menjawab https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/download/3076/1558 besar Peserta didik tidak
pertanyaan 2.3 Marwanti et al. 2019 Terdapat permasalahan bahwa proses belajar mengajar berlangsung menunjukkan peserta didik dapat menjawab
yang diajukan tidak terlalu serius dalam mengikuti pelajaran yang diindikasikan dari banyaknya peserta didik yang bermain antar pertanyaan yang
oleh guru sesama temannya, mondar mandir di dalam dan di luar kelaas untuk menemui temannya atau alasan lain yang tidak diajukan oleh guru
diketahui guru. Kondisi ini diperparah dengan cara mengajar guru yang terkesan tidak memperhatikan tingkah laku yaitu:
peserta didik selama proses belajar mengajar.
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/5197 1. Peserta didik
2.4 Mei Indriawati, Heri Retnawati 2022 Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta, ”Analisis Kesulitan tidak dapat
Peserta didik Menyelesaikan Soal Cerita Materi Perbandingan Pada Saat PTMT” Kesulitan peserta didik pada aspek menuliskan apa
memahami masalah dibagi menjadi beberapa indicator, Yaitu: yang diketahui
dan ditanyakan
• Peserta didik tidak dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
• Peserta didik dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan tetapi masih salah 2. Siswa memiliki
• Peserta didik dapat menuliskan apa yang ditanyakan walaupun masih belum lengkap, dan masalah pribadi
yang
• Peserta didik dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan secara benar dan lengkap.
mengganggu
https://jurnal.uhn.ac.id/index.php/sepren/article/view/709 konsentrasi
. mereka di kelas.
3. Siswa takut atau
Hasil Wawancara malu untuk
2.5 Kepala Sekolah menjawab
(Hanny Willem Rawung,SS.) pertanyaan.
Guru Penggerak Angkatan 3 sekaligus Ketua Guru Penggerak Prov. Sulawesi Utara 4. Guru tidak
Wawancara langsung pada Jumat 27 Oktober 2023, Jam 15.30 WITA memberikan
Penyebab Sebagian besar Peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru yaitu: kesempatan
• Siswa memiliki masalah pribadi yang mengganggu konsentrasi mereka di kelas. kepada semua
• Siswa takut atau malu untuk menjawab pertanyaan. siswa untuk
• Guru tidak memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk berpartisipasi di kelas.
berpartisipasi di
2.6 Teman Sejawat kelas
(Randi Kaseger, M.Pd.) 5. Siswa tidak
Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Manado. memahami
Wawancara langsung pada Kamis, 26 Oktober 2023 Jam 12.00 WITA materi yang
Penyebab Sebagian besar Peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru yaitu: diajarkan.
• Siswa tidak memahami materi yang diajarkan. 6. Siswa tidak
• Siswa tidak memiliki keterampilan belajar yang efektif. memiliki
• Siswa memiliki masalah pribadi yang mengganggu konsentrasi mereka di kelas. keterampilan
belajar yang
efektif.
7. Siswa memiliki
masalah pribadi
yang
mengganggu
konsentrasi
mereka di kelas.
1 Peserta didik Kajian Literatur: Berdasarkan hasil kajian
cenderung 2.7 Simamora, Ebeneser Wacner, and Akhiruddin Akhiruddin. "ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI MAHAPESERTA literatur dan wawancara,
membaca DIDIK DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF." Jurnal Magister Pendidikan Matematika (Jumadika) 4.2 penyebab Peserta didik
(2022): 89-95.
secara terburu- cenderung membaca
Kegiatan membiasakan maupun memotivasi peserta didik untuk membaca dan menulis, guna menumbuhkan budi
buru secara terburu-buru
pekerti menjadi salah satu tujuan dikembangkannya Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan ini diharapkan dalam jangka
yaitu:
panjang dapat menghasilkan para peserta didik yang memiliki kemampuan literasi yang tinggi. Numerasi sebagai
salah satu literasi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, numerasi merupakan pengetahuan dan
kecakapan.
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/jumadika/article/download/6726/5201

2.8 Damayanti, dkk. (2020)


Tidak
2 menyatakan faktor yang menjadi penyebab kejenuhan belajar
Menikmati
yaitu:
Mata Pelajaran
a. metode pembelajaran yang digunakan guru tidak disukai oleh peserta didik,
Tertentu
b. media pembelajaran yang kurang mendukung,
c. terlalu banyak hafalan,
d. guru mengajar terlalu monoton, dan
e. tidak adanya relaksasi dalam belajar.
http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/3523/

Hasil Wawancara

2.9 Kepala Sekolah


(Hanny Willem Rawung,SS.) Guru Penggerak Angkatan 3 sekaligus Ketua Guru Penggerak Prov. Sulawesi Utara
Wawancara langsung pada Jumat 27 Oktober 2023, Jam 15.30 WITA
Penyebab peserta didik kurang motivasi diri sendiri dalam pembelajaran yaitu:

• Penggunaan media pembelajaran masih kurang.


• Tidak adanya perhatian dari orangtua karena orangtua yang sibuk bekerja
• Metode guru mengajar kurang menarik.

Teman Sejawat
2.10 (Randi Kaseger, M.Pd.)
Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Manado.
Wawancara langussg pada Kamis, 26 Oktober 2023 Jam 12.00 WITA
Penyebab peserta didik kurang motivasi diri sendiri dalam pembelajaranyaitu:
• Belum dilakspeserta didikannya asesmen diagnostic
• Pembelajaran belum mengakomodasi minat belajar peserta didik.

3 Rendahnya Kajian Literatur: Berdasarkan hasil kajian


kemampuan 3.1 Solahudin, dkk. (2022) Rendahnya minat baca peserta didik disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. literatur dan wawancara,
literasi dan Faktor internalnya meliputi: kemampuan membaca dan memahami makna yang terkandung dalam bacaan, penyebab rendahnya
numerasi kurangnya membiasakan membaca, membaca buku atas perintah guru, peserta didik jarang mencari buku atau minat baca peserta didik
peserta didik bahan bacaan sesuai dengan kebutuhannya. Faktor eksternalnya meliputi: budaya membaca yang kurang di yaitu:
lingkungan sekolah, program literasi belum berjalan maksimal, mading sekolah yang tidak pernah diperbaharui, dan
sekolah tidak memiliki tempat khusus untuk membaca selain di perpustakaan. 1. Kemampuan
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/73754 peserta didik
3.2 Magdalena (dalam Marlina, 2021) menyatakan kurangnya minat baca peserta didik karena kurangnya kemauan dari membaca
peserta didik sendiri untuk terlibat dalam kegiatan membaca, serta guru belum melibatkan peserta didik secara rendah.
intensif dalam kegiatan membaca buku saat pembelajaran ataupun sebelum pembelajaran. 2. Peserta didik
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20793/ tidak memahami
makna yang
Hasil Wawancara terkandung
dalam bacaan.
3.3 Kepala Sekolah 3. Guru belum
menanamkan
(Hanny Willem Rawung,SS.) budaya
Guru Penggerak Angkatan 3 sekaligus Ketua Guru Penggerak Prov. Sulawesi Utara membaca kepada
Wawancara langsung pada Jumat 27 Oktober 2023, Jam 15.30 WITA peserta didik.
Penyebab rendahnya minat baca peserta didik yaitu: 4. Mading sekolah
• Peserta didik kurang menyadari pentingnya membaca tidak pernah
• Sudut baca dan perpustakaan tidak di gunakan dengan baik diperbaharui.
3.4 Teman Sejawat 5. Sudut baca di
(Randi Kaseger, S.Pd., M.Pd.) kelas dan
Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Manado. perpustakaan
Wawancara langsung pada Kamis, 26 Oktober 2023 Jam 12.00 WITA tidak di gunakan
Penyebab rendahnya minat baca peserta didik yaitu: sebagaimana
• Peserta didik belum terbiasa membaca sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. mestinya.
• Peserta didik tidak belum memahami pentingnya membaca 6. Program literasi
belum berjalan
maksimal.
7. Peserta didik
kurang
menyadari
pentingnya
membaca.

Berdasarkan hasil kajian


Peserta didik Kajian Literatur: literatur dan wawancara,
4 mengalami 3.5 Adi, dkk. (2019) menyatakan penyebab miskonsepsi antara lain: penyebab peserta didik
Miskonsepsi • konsep awal peserta didik,
• reasoning yang keliru, dan
• pemikiran humanistik dan pemikiran asosiatif. mengalami miskonsepsi
http://repository.radenintan.ac.id/6956/1/SKRIPSI.pdf yaitu:
3.6 Nasution, dkk (2021) menyatakan faktor penyebab miskonsepsi pada peserta didik berasal dari diri peserta didik
1. Konsep awal
sendiri, berasal dari konteks, dan juga berasal dari metode mengajar yang dipakai guruPeserta didik masih keliru
peserta didik
dalam pencatatan akuntansi
keliru.
http://jurnal.unipar.ac.id/index.php/speed/article/view/403
2. Reasoning
peserta didik
Hasil Wawancara
yang keliru.
3.7 Kepala Sekolah
3. Metode
(Hanny Willem Rawung, S.S, M.Pd.)
mengajar yang
Guru Penggerak Angkatan 3 sekaligus Ketua Guru Penggerak Prov. Sulawesi Utara
dipakai guru
Wawancara langsung pada Jumat 27 Oktober 2023, Jam 15.30 WITAPenyebab peserta didik mengalami
tidak tepat.
miskonsepsi yaitu:
4. Konsep yang
Peserta didik kurang memahami konsep dasar mata pelajaran Ekonomi
dipelajari tidak
sesuai dengan
3.8 Teman Sejawat
perkembangan
(Randi Kaseger, M.Pd.)
kognitif peserta
Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Manado.
didik.
Wawancara langsung pada Kamis, 26 Oktober 2023 Jam 12.00 WITA
5. Kurangnya
Penyebab peserta didik mengalami miskonsepsi yaitu: Daya tangkap peserta didik terhadap materi pelajaran yang
penanaman
berbeda-beda.
konsep mendasar
• Peserta didik masih keliru membedakan upah dan gaji
dari pelajaran
• Peserta didik bingung mencontohkan perbedaan pengangguran terselubung dan setengah pengangguran
ekonomi
sebelumnya
5 Peserta didik Hasil Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian
tidak mampu 3.9 Nuraini (2022) menyatakan penyebab peserta didik tidak mampu menjawab soal HOTS yaitu tidak terbiasa dalam literatur dan wawancara,
menyelesaikan menyelesaikan soal HOTS, kurangnya pemahaman materi, kurang memahami kalimat dalam soal, serta kurang teliti penyebab peserta didik
soal HOTS dalam membaca dan memahami soal. tidak mampu
http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/7012 menyelesaikan soal
3.10 Aryani, dkk. (2019) menyatakan peserta didik kesulitan menjawab soal HOTS karena peserta didik tidak terbiasa HOTS yaitu:
dengan soal konstekstual atau soal tidak rutin, tidak mengingat lagi konsep yang sudah dipelajari, peserta didik
cenderung menghafal rumus atau suatu konsep tanpa memahami maknanya. Peserta didik tidak teliti dan terburu- 1. Kurangnya
buru dalam mengerjakan soal, cenderung menjawab soal dengan singkat, dan peserta didik mengalami kesulitan pemahaman
membangun ide atau gagasan dalam mengerjakan soal. peserta didik
http://digilib.uinkhas.ac.id/24489/ terhadap materi
3.11 Dalman & Junaidi (2022) menyatakan peserta didik kesulitan menjawab soal HOTS karena ajar.
2. Peserta didik
• peserta didik tidak memahami materi ajar,
kurang
• peserta didik tidak mengerti perintah soal, dan
memahami
• peserta didik tidak terbiasa menganalisis.Peserta didik berupaya mencontek jawaban teman
kalimat soal.
https://naradidik.ppj.unp.ac.id/index.php/nara/article/view/12
3. Peserta didik
tidak terbiasa
Hasil Wawancara
mengerjakan
3.12 Kepala Sekolah
soal konstekstual
(Hanny Willem Rawung, S.S, M.Pd)
atau tidak rutin.
Guru Penggerak Angkatan 3 sekaligus Ketua Guru Penggerak Prov. Sulawesi Utara
4. Peserta didik
Wawancara langsung pada Jumat 27 Oktober 2023, Jam 15.30 WITA
tidak teliti dalam
Penyebab peserta didik tidak mampu menyelesaikan soal HOTS yaitu:
mengerjakan
Guru jarang melatih peserta didik menjawab soal HOTS.
soal.
3.14Teman Sejawat
5. Peserta didik
(Randi Kasenger, M.Pd.)
kesulitan
Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Manado.
membangun ide
Wawancara langsung pada Kamis, 26 Oktober 2023 Jam 12.00 WITA
dalam
Penyebab peserta didik tidak mampu menyelesaikan soal HOTS yaitu:
• Guru memberikan soal latihan sebatas pada tingkat kognitif yang rendah (LOTS). mengerjakan
• Guru belum mengikuti pelatihan terkait pembelajaran HOTS. soal.
6. Guru belum
menerapkan
pembelajaran
berbasis HOTS.
7. Guru
memberikan soal
latihan sebatas
pada tingkat
kognitif yang
rendah (LOTS

6 Kurang 4.1 Mislinawati & Nurmasyitah (2018) menyatakan penerapan model pembelajaran tidak dapat berjalan maksimal Berdasarkan hasil kajian
optimalnya karena guru kurang memahami langkah-langkah pembelajaran sesuai sintak yang ada pada model pembelajaran. literatur dan wawancara,
penerapan Guru juga kurang mampu menyiasati waktu yang tersedia, pengelolaan dan pengawasan kelas yang tidak dapat penyebab belum
berjalan maksimal dan ketidakaktifnya peserta didik dalam proses pembelajaran.
model diterapkannya
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1088/1/012058/meta
pembelajaran 4.2 Fransiska, dkk. (2022) menyatakan kesulitan guru menerapkan model pembelajaran karena 1) guru masih bingung pembelajaran yang
yang inovatif menentukan model yang tepat digunakan pada mata pelajaran tertentu, 2) guru kesulitan mengalokasikan waktu, dan inovatif di kelas yaitu:
3) guru kesulitan didalam penerapan model sesuai dengan tahapannya.
https://repository.unja.ac.id/37369/ 1) Guru belum memiliki
4.3 Alhafiz (2022) menyatakan pembelajaran yang inovatif belum diterapkan karena guru cenderung kurang paham atau pengetahuan pedagogik
mengabaikan konsep ini. Pembelajaran lebih dominan bertumpu pada guru (teacher center) terkait pemilihan media
http://digilib.unila.ac.id/72491/ sesuai gaya belajar
4.4 Zahroh, dkk. (2020) menyatakan kurang optimalnya penerapan model pembelajaran inovatif karena guru hanya peserta didik.
menggunakan model pembelajaran tanpa memikirkan tipe model yang digunakan. Guru hanya sekedar membagi
kelompok tanpa meminta peserta didik memberikan pendapat terkait materi pelajaran. 2) Guru terbiasa
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/62199 melakukan
pembelajaran dengan
ceramah dan berpusat
Hasil Wawancara hanya pada guru
4.5 Kepala Sekolah (teacher center).
(Hanny Willem Rawung, S.S, M.Pd)
Guru Penggerak Angkatan 3 sekaligus Ketua Guru Penggerak Prov. Sulawesi Utara 3) Perbedaan peserta
Wawancara langsung pada Jumat 27 Oktober 2023, Jam 15.30 WITA didik dianggap sebagai
Penyebab belum diterapkannya pembelajaran yang inovatif di kelas yaitu: masalah oleh guru.
• Guru hanya berfokus mengikuti Langkah-langkah dalam pembelajaran yang konvensional.
• Kurangnya pelatihan-pelatihan penerapan model pembelajaran inovatif untuk guru. 4) Guru jarang
• Kurangnya keinginan guru untuk mengeksplorasi model-model pembelajaran inovatif. memperhatikan profil
belajar peserta didik.
Teman Sejawat
4.6 (Randi Kaseger, M.Pd) 5) Guru hanya berfokus
Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Manado. pada kecerdasan
Wawancara langsung pada Kamis 26 Oktober 2023 Jam 12.00 WITA
intelektual peserta didik.
Penyebab belum diterapkannya pembelajaran yang inovatif di kelas yaitu:
• Kurangnya pengetahuan guru terkait model pembelajaran inovatif.
• Guru belum mengikuti pelatihan penerapan model pembelajaran inovatif.

Belum 5.1 Fahreza, dkk. (2022) menyatakan belum optimalnya penggunaan IT karena kurangnya kompetensi guru dalam
7 optimalnya memanfaatkan IT serta beban kerja guru terlalu banyak, sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk Berdasarkan hasil kajian
pemanfaatan IT mengembangkan materi mengajar yang kreatif. literatur dan wawancara,
dalam kegiatan https://journal.yrpipku.com/index.php/msej/article/view/1089 penyebab belum
pembelajaran optimalnya pemanfaatan
5.2 Asmaranti & Sri (2018) menyatakan belum optimalnya penggunaan perangkat IT dalam pebelajaran karena IT dalam pembelajaran
yaitu:
• fasilitas komputer di sekolah tidak mencukupi,
• guru-guru belum sering mengikuti pelatihan pembuatan media pembelajaran komputer, dan 1. Kompetensi guru
• tidak dikembangkan media pembelajaran berbasis komputer.Media IT yang digunakan hanya terbatas pada video dalam
youtube tanpa diadaptasi memanfaatkan
http://repository.lppm.unila.ac.id/26355/1/THE%20EFFECT%20OF%20CSR_%20EVIDENCE%20FROM%20I teknologi masih
NDONESIA.pdf kurang.
2. Beban kerja guru
5.3 Menurut Lestari, dkk (2019) belum optimalnya pemanfaatan media berbasis IT di sekolah karena masih kurangnya yang banyak.
kemampuan guru dalam mengadopsi perkembangan teknologi informasi, terutama komputer. Selain itu, guru masih 3. Pengalaman
kesulitan dalam menemukan sumber atau media pembelajaran yang tepat dan memiliki keefektifan yang tinggi. guru dalam
http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74298 membuat media
berbasis
Hasil Wawancara teknologi masih
5.4 Kepala Sekolah kurang.
(Hanny Willem Rawung, S.S, M.Pd) 4. Guru kesulitan
Guru Penggerak Angkatan 3 sekaligus Ketua Guru Penggerak Prov. Sulawesi Utara menemukan
Wawancara langsung pada Jumat 27 Oktober 2023, Jam 15.30 WITA sumber atau
Penyebab belum optimalnya pemanfaatan IT dalam pembelajaran yaitu: media
• Kurangnya keinginan untuk belajar memanfaatkan IT dalam pembelajaran pembelajaran.
• Guru cukup berpuas diri ketika hanya menggunakan powerpoint dalam pembelajaran.Kurangnya pemanfaatan 5. Kurangnya
media berbasis online untuk melakspeserta didikan asesesment (penilaian) sarana dan
prasarana IT di
Teman Sejawat sekolah.
5.5 (Randi Kaseger, M.Pd) 6. Kurangnya
Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Manado. keinginan guru
Wawancara langsung pada Kamis 26 Oktober 2023 Jam 12.00 WITA untuk belajar
Penyebab belum optimalnya pemanfaatan IT dalam pembelajaran yaitu: memanfaatkan
• Kurangnya kemampuan guru dalam mengoperasikan laptop. IT dalam
• Kurangnya pelaksanaan pelatihan terkait penggunaan IT dalam pembelajaran. pembelajaran.

8 Belum Hasil Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian


optimalnya 6.1 Natsir, dkk. (2018) menyatakan kelonggaran kerja sama guru dengan orang tua peserta didik disebabkan karena literatur dan wawancara,
kerja sama persekpektif orang tua yang menganggap orang tua hanya berperan sebagai pencari nafkah, sedangkan tugas penyebab belum
antara guru dan mendidik dan mengajar peserta didik adalah guru-guru di sekolah. Orang tua melepas tanggung jawab mendidik optimalnya kerja sama
orang tua dan diserahkan sepenuhnya kepada guru di sekolah. guru dan orang tua
peserta didik http://www.jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1472 peserta didik yaitu:

6.2 Hamida, dkk. (2021) menyatakan kurangnya kerja sama antara guru dan orang tua disebabkan karena anggapan 1. Orang tua sibuk
orang tua bahwa apabila peserta didik berada di sekolah, maka ini menjadi tanggung jawab pihak sekolah dalam bekerja.
membimbing peserta didik belajar. 2. Persepektif
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/view/47160 orang tua yang
tidak tepat
terkait
pembelajaran
Hasil Wawancara peserta didiknya.
6.3 Kepala Sekolah 3. Orang tua
(Hanny Willem Rawung, S.S, M.Pd) melepas
Guru Penggerak Angkatan 3 sekaligus Ketua Guru Penggerak Prov. Sulawesi Utara tanggung jawab
Wawancara langsung pada Jumat 27 Oktober 2023, Jam 15.30 WITA mendidik.
Belum optimalnya kerja sama antara guru dan orang tua peserta didik yaitu: 4. Orang tua
mempercayakan
• Orang tua sibuk bekerja.
pendidikan
• Orang tua sepenuhnya mempercayakan peserta didiknya kepada guru
peserta didiknya
Teman Sejawat kepada guru di
6.4 (Randi Kaseger, M.Pd) sekolah.
Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Manado. 5. Guru masih
Wawancara langsung pada Kamis 26 Oktober 2023 Jam 12.00 WITA kurang dalam
Belum optimalnya kerja sama antara guru dan orang tua peserta didik yaitu: melibatkan
• Pemikiran guru dan orang tua peserta didik terpisah terkait pembelajaran. Orang tua menganggap mengajar selalu orang tua peserta
dilakukan oleh guru saja. didik dalam
• Guru belum melibatkan orang tua peserta didik dalam kegiatan terstruktur.
kegiatan
terstruktur di
sekolah.
6. Respon atau
tanggapan dari
orang tua peserta
didik lambat,
sehingga
menghambat
komunikasi guru
dengan orang
tua.

Rendahnya Hasil Kajian Literatur


keterampilan 6.5 Hamdani, dkk. (2019) menyatakan guru kelas jarang menerapkan kerja kelompok dalam menggunakan model Berdasarkan hasil kajian
kalaborasi pembelajaran membuat keterampilan peserta didik tidak berkembang, salah satunya keterampilan kalaborasi. literatur dan wawancara,
https://open.jyijr.net/index.php/jd/article/view/18 penyebab rendahnya
peserta didik
6.6 (f Octaviana, s Diah Wahyuni. 2022) menyatakan salah satu faktor yang menyebabkan keterampilan kolaborasi
peserta didik masih rendah, yakni masih banyak guru yang tetap menerapkan metode pembelajaran yang monoton keterampilan kalaborasi
dan menggunakan bahan ajar yang masih bersifat konvensional atau yang masih berupa media cetak dan tidak peserta didik yaitu:
bersifat interaktif sehingga partisipasi keaktifan peserta didik dalam pembelajaran masih sangat rendah.
https://scholar.archive.org/work/kmd6ka7mlzhtldasdlwvjyg2zy/access/wayback/https://edukatif.org/index.php/eduk 1. Guru jarang
atif/article/download/2332/pdf menerapkan
6.7 Mulyani, dkk. (2018) menyatakan penyebab rendahnya kemampuan kolaborasi peserta didik yaitu guru kurang kerja kelompok
terbiasa melakukan pembelajaran secara berkelompok. Pada saat pembelajaran secara berkelompok peserta didik dalam
lebih senang dikelompokkan secara homogen berdasarkan jenis kelamin. pembelajaran.
2. Metode
pembelajaran
Hasil Wawancara
6.8 Kepala Sekolah yang monoton.
(Hanny Willem Rawung, S.S, M.Pd) 3. Media
Guru Penggerak Angkatan 3 sekaligus Ketua Guru Penggerak Prov. Sulawesi Utara pembelajaran
Wawancara langsung pada Jumat 27 Oktober 2023, Jam 15.30 WITA yang tidak
Penyebab rendahnya keterampilan kalaborasi peserta didik yaitu:
bersifat
• Guru terlalu fokus pada pemberian tugas secara individu, tidak melalui diskusi.
interaktif.
• Peserta didik belum dibiasakan untuk bekerja dalam kelompok.
4. Guru terlalu
Teman Sejawat fokus pada
6.9 (Randi Kaseger, M.Pd) pemberian tugas
Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Manado. secara individu,
Wawancara langsung pada Kamis 26 Oktober 2023 Jam 12.00 WITA tidak melalui
Penyebab rendahnya keterampilan kalaborasi peserta didik yaitu: diskusi.
• Guru masih mengganggap dirinya sebagai pusat pembelajaran atau teacher center.
5. Guru masih
• Peserta didik belum diberikan kesempatan mengeksplorasi pengalaman temannya.
mengganggap
dirinya sebagai
pusat
pembelajaran
atau teacher
center.

Daftar Pustaka
- SETYANI, NANIK SRI. PEMBELAJARAN MODEL ELEKTRONIK PROBLEM BASED LEARNING (E-PBL).
- Astuti, S.Y., Haidar, K. and Riyadi, R., 2022, July. Analisis Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 16 Samarinda. In Educational Studies:
Conference Series (Vol. 2, No. 1, pp. 63-73).
- Syah, M. (2019). Psikologi Belajar. Depok: Rajawali Pers.
- Riyadi, Reza dan Adiningsih (2021:56) aktivitas membaca juga dapat membantu meningkatkan kemampuan pemahaman kognitif yang juga dibutuhkan dalam proses
pembelajaran, termasuk keberhasilan pembelajaran ekonomi.
- Hilda Zulfi Maulidya, Nani Aprilia, Yahya Hanafi: Journal of Biology Learning 55 Vol. 3., No. 2, September 2021, pp. 55-6
- Eka, E., 2022. Peran guru inklusi dalam memotivasi belajar siswa dengan kesulitan pembelajaran fungsional di Mi NW Tpeserta didik Beak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok
Barat (Doctoral dissertation, UIN Mataram).
- Vitoria, L., Mislinawati, M. and Nurmasyitah, N., 2018, September. Students’ perceptions on the implementation of e-learning: Helpful or unhelpful?. In Journal of Physics: Conference
Series (Vol. 1088, p. 012058). IOP Publishing.
- Nurhalimah, N., 2022. Penerapan model think pair share untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam materi kalor di Kelas V SD Negeri 314
Simpang Nunur Kabupten Mandailing Natal (Doctoral dissertation, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan).
- CERLI, A., 2023. PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA ANTARA PRAKTIKUM HANDS ON DAN VIRTUAL LABORATORIUM
BERBASIS PHET SIMULATION DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA.
- Zahroh, A.M., PENERAPAN STRATEGI PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA SDN PETUKANGAN UTARA 10 PAGI DIMASA
PANDEMI (Master's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
- Handayani, E.M.D., Pratiwi, H.D., Aulliah, R.F. and Fahreza, M., 2022. Pengembangan Sumber Daya Manusia Yang Berfokus Pada Kinerja Di Perusahaan Konsultan IT. Management
Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ), 3(5), pp.2916-2923.
- Asmaranti, Y. and Indra, Z., 2018. The Effect of CSR: Evidence from Indonesia.
- Muhammad Aviv Adhitya, P.P., 2023. INOVASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BERBASIS APLIKASI SLAMDUNG DI KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS LAMPUNG).
- Natsir, S.R., Samritin, S., Sari, E.R., Lestari, A.A., Justia, J. and Rahmawati, R., 2021. Analisis kesulitan guru sekolah dasar negeri pesisir pantai kota baubau dalam pembelajaran
matematika pada masa pandemik covid-19. Jurnal Basicedu, 5(6), pp.5014-5023.
- Ikhsaniyah, N. and Wijaya, R., 2022. PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK SMP PADA ERA PANDEMI. Kajian Moral dan
Kewarganegaraan, 10(4), pp.991-1006.
- Al Hamdani, M.D., Herlina, N.H., Rodiah, I., Nurasiah, N. and Putriarno, C.O.P., 2023. UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI TEKNIK
BERMAIN. Jurnal Dedikasi, 1(1).
- Octaviana, F. and Diah Wahyuni, S., 2022. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN.
WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
(Hanny Willem Rawung, S.S, M.Pd)
Guru Penggerak Angkatan 3 sekaligus Ketua Guru Penggerak Prov. Sulawesi Utara
Wawancara langsung pada Jumat 27 Oktober 2023, Jam 15.30 WITA
WAWANCARA DENGAN TEMAN SEJAWAT & AHLI PENDIDIKAN
(Randi Kaseger, M.Pd)
Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Manado.
Wawancara langung pada Kamis 26 Oktober 2023 Jam 12.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai