Anda di halaman 1dari 26

INFORMASI UMUM MODUL

Penyusun
1
Silvia Maritha, S.Pd
Guru Sejarah Indonesia
SMKN 1 Simpang Renggiang

Kompetensi Awal

Peserta didik memiliki pengeatuan awal tentang peristiwa sejarah Lokal , Nasional atau global , ditandai
dengan mampunya peserta didik menyebutkan kapan peristiwa itu terjadi
dan bagaimana jalannya peristiwa tersebut.

Profil Pelajar Pancasila

Dalam kegiatan pengajaran ini diharapkan peserta didik mampu memiliki dan
mengenbangkan Profil Pelajar Pancasila:
1. Bertaqwa kepada tuhan
2. Mandiri
yang maha esa
3. Benalar Kritis
4. Kreatif

Sarana dan Prasarana

- Ketersediaan Jaringan Internet


- Smartphone
- Kouta Internet
- Bahan ajar berupa Buku / E -Book dan Referensi lain yang menunjang.

Target Peserta Didik


Seluruh Peserta didik Pada Jenjangpendidikan Kelas X SMA Pada semester awal tahun
pelajaran 2021/2022

Model Pembelajaran

Blanded Learing

2
PETA KONSEP

KONSEP KONSEP
RUANG WAKTU

BERFIKIR SEJARAH

DIAKRONIK SINKRONIK

TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik mampu Mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri;


3
Mengembangkan pemahaman kolektif sebagai bangsa; Mengembangkan
pemahaman tentang dimensi manusia, ruang, dan waktu; Mengembangkan

kecakapan berpikir diakronis (kronologi), sinkronis, kausalitas, imajinatif, kreatif,


kritis, reflektif, kontekstual, dan multiperspektif;

Pemahaman Bermkna n

Manusia Hidup Terikat Oleh Ruang dan


Waktu,selain itu dalam kehidupan manuasia pasti
memiliki peristiwa yang berkesan dan bermakna

Coba Jawab pertanyaan berikut


C. Pertanyaan - Apa yang membuat Suatu
Pemantik kejadian dapat di Ingat?
- Mengapa Suatu peristiwa
dapat bermakna?
n

Kegiatan Pembelajaran

4
No. Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan

1 Pendahuluan - Peserta didik mengisi daftar hadir pada GC Daring

- Peserta didik menyikan dan mengamati Video


Motivasi pembelajaran yang di kirim oleh Guru
pada Google Classrom satu hari sebelum kegiatan
pembelajaran

Link Video : https://youtu.be/f8NrrAqsvTg

- Peserta didik menaggati dengan berdiskusi pada


Chad GC memgenai Video yang ditayangkan

- Peserta didik Memulai pelajaran dengan Berdoa Luring

Peserta didik Menjawab pertnayaan Pemantik


- yang disudah disediakan pada modul

2 Inti - Peserta didik Mengamati Video pembelejaran Daring


yang sudah di Share di GC oleh Guru pengajar

Link Video : https://youtu.be/lD3KcB-cCgk

- Peserta didik membaca dan memahami Materi


yang di kirim oleh Guru pengajar pada GC

Link Materi:
https://www.ruangguru.com/blog/menangkalhoax-
dengan-cara-berpikir-diakronik-dansinkronik

Peserta didik melakuakn diskusi dan tanya jawab


- dengan sesam teman atau Guru pengajar
mengenai Video dan Materi yang sudah mereka
baca dan pahami.

- Peserta didik membuat suatu narasi mengenai Luring


Peristiwa sejarah disekitar mereka berupa artikel
atau karya tulis dengan ketentuan harus
mengandung Konsep Diakronik, Sinkronik,
Ruang dan waktu dalam berpikir sejarah.

- Pesrta didik membacakan hasil karya mereka di


depan kelas dengan ditanggapi oleh peserta
didik lain

5
- Peserta didik menyimpulkan bersama guru
mengenai linkup materi yang sudah mereka
pelajari

3 Penutup - Guru meminta peserta didik untuk menjawab Daring


pertanyaan Pada GC mengenai materi apa yang
sudah mereka pahami dan materi mana yang
belum mereka kuasai atau pahami.
- Peserta didik menjawab Assesmen yang sudah di Luring
siapkan oleh pengajar pada modul

6
Assesmen

Tes Formatif

Identifikasi dan kerjaan Pertanyaan berikut!

Peristiwa Proklamasi
Peristiwa Prokalamsi kemerdekan RI terjadi pada tanggal 17 agustus 1945,di jalan Pegangsaan
Timur No.56, Sebelum Peristiwa itu Terjadi, pada tanggal 16 Agustus didahului dengan
pesristiwa Rengas Dengklok.

Peristiwa diatas merupakan peristiwa sejarah yang mengandung undur konsep berfikir sejarah Diakronis
dan Sinkronis, ruang dan waktu.
Buatlah Suatu Narasi yang berhubungan dengan Aktivitas dalam kehidupan kamu sehari hari yang memuat
unsur Diakronis dan Sinkronis, Ruang dan Waktu dalam berpikir sejarah ! Kemudian Tuliskan kendala dan
permasalahan apa yang kalian temukan dalam membuat Narasi tersebut.
Tes Sumatif

Kerjakan Latihan Berikut ini:


1. Bandingkan antara cara berpikir Diakronoik dan Sinkronik dalam Sejarah berdasarkan apa
yang sudah kalian pahami? Baut jawaban dalam bentuk tabel dengan Forman Terlapir!

2. Tentukan Benar (B) atau Salah (S) Pernyataan Berikut yang melingkari Jawaban yang kalian
yakini
- Peristiwa sejarah dapat Berulang pada waktu yang sama (B/S)
- Peristiwa sejarah pasti terjasi pada suatu tempat (B/S)
- “Proklamasi Kmerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945” Narasi tersebut
menunjukan peristiwa sejarah berdasarkan Konsep Diakronik (B/S)

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Peserta didik yang sudah mencapai komptesni yang sudah di ajarkan maka peserta
PENGAYAAN didik di minta untuk mengembangkan dan mengekspol kembali materi berikutnya
dengan mengunjunggiVideo..............
link dan Link Mataeri...........................

Peserta didik yang belum mencapai kompetensi pada capaian pembelajaran


REMEDIAL diminta untuk mengakses GC untuk membaca dan mengamati video yang sudah di
sampaiakan pada kegiatanbelajaran
pem daring sebelumnya dengan arahan dan
bimbingan guru

7
LAMPIRAN

1. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Bandingkan antara konsep berfikir Diakronik dan Sinkronik


No. Diakronik Sinkronik
1
2
Dst.
2. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

BERPIKIR DIAKRONIK DAN SINKRONIK DALAM SEJARAH

kamu tahu nggak yang dimaksud dengan cara berpikir diakronik dan sinkronik dalam sejarah?
Kedua cara berpikir itu penting buat kamu memahami peristiwa-peristiwa pada masa lampau, juga
peristiwa yang tengah terjadi belakangan ini.
Kenapa penting? Karena jika kamu sudah memahami kedua cara berpikir tersebut, kamu bisa
menangkal berita-berita hoax. Selain itu kamu juga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
datang ke kamu, baik dari guru, juga dari teman-teman kamu. Supaya nggak terjadi nih hal-hal
seperti ini:

Mimik muka kalo nggak bisa jawab pertanyaan (Sumber: comicvine.gamespot.com)

Kalimat pernyataan ibu guru itu benar. Untuk menceritakan sebuah peristiwa sejarah, kita harus
memiliki pemahaman yang baik agar tidak muncul pemahaman-pemahaman yang keliru. Hal itu
bisa kamu lakukan dengan cara berpikir diakronik dan sinkronik. Supaya lebih jelas, simak
pembahasan di bawah ini ya.
DIAKRONIK
Secara etimologis, kata diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu dia dan chronos. Dia artinya
melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronos artinya waktu. So, diakronik itu artinya
sesuatu yang melintas, melampaui, atau melalui dalam batasan-batasan waktu.

8
Cara berpikir diakronik sering dikaitkan dengan cara berpikir kronologis. Kronologis berasal dari
bahasa Yunani, yaitu chronos yang berarti waktu dan logos yang berarti ilmu atau uraian. Jadi,
kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu dalam menyusun peristiwa-peristiwa sesuai
dengan urutan waktu terjadinya.
Contohnya: Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa
Barat, pada 8 Maret 1942.
Ketika kamu mampu berpikir dalam aspek diakronik, kamu akan mampu berpikir secara runtut,
teratur, juga berkesinambungan. Kenapa bisa begitu? Karena diakronik menekankan pada proses.
Dengan begitu, dengan cara berpikir diakronikmu, kamu dapat mengidentifikasi suatu masalah
dengan tepat. Kamu juga bisa terhindar dari pemahaman anakronik lho.
Apa itu anakronik? Anakronik artinya menempatkan tokoh, objek, peristiwa, atau kebiasaan yang
tidak sesuai dengan urutan waktunya.

Baca Juga: Jenis-Jenis Sumber Sejarah


Selain kronologis, kamu juga harus memahami istilah periodisasi. Kronologi dan periodisasi dapat
membantumu untuk benar-benar bisa berpikir secara diakronik. Periodisasi bisa digunakan untuk
meninjau peristiwa-peristiwa masa lalu secara menyeluruh. Kamu bisa membaginya dengan
banyak aspek kelompok, mulai dari sistem politik, ekonomi, kepercayaan, agama, sosial, dan
budaya.
Contohnya: Perkembangan sejarah antara zaman praaksara dan zaman
aksara di Nusantara, salah satu aspek yang dilihat adalah budaya.
Periodisasi dapat memudahkan kamu untuk memahami hal-hal seperti:
• Perkembangan manusia dari waktu ke waktu.
• Kesinambungan antarperiode.
• Kemungkinan pengulangan fenomena.
• Perubahan dari periode awal hingga periode berikutnya.

9
SINKRONIK
Cara berpikir sinkronik adalah cara berpikir yang mengutamakan penggambaran ruang yang
meluas, namun tidak terlalu memikirkan dimensi waktunya. Melalui pendekatan sinkronis, kita bisa
menganalisa sejarah tertentu pada waktu tertentu. Misalnya penggambaran sosial dan politik
Indonesia pada tahun 1998. Penggambaran sejarah di sini hanya menganalisis struktur dan fungsi
sosial dan politik di tahun 1998 saja.

Sinkronik seringkali digunakan dalam ilmu sosial, seperti sosiologi, politik, antropologi, ekonomi,
dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Meski begitu, baik ilmu sejarah maupun ilmu sosial saling berkaitan.
Ada kalanya ketika ingin meneliti sejarah, kamu bisa menggunakan ilmu sosial, begitupun
sebaliknya.

Contoh: Kondisi sosial dan politik Indonesia pada orde baru tahun 1966
sampai tahun 1998 yang ditulis oleh seorang ahli ilmu sosial dan politik

10
Bagaimana? Kalau dilihat dari penjelasannya, cara berpikir diakronik dan sinkronik sangat
penting bagi kehidupan kita. Ketika kamu, teman kamu, keluarga kamu, serta masyarakat di sekitar
kamu sudah bisa memandang suatu hal melalui pendekatan diakronik dan sinkronik, isu-isu yang
berkembang belakangan ini dengan sangat mudah dibuktikan kebenarannya. Jadi, masyarakat
semakin cerdas dan tidak lagi mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dimunculkan oleh pihak tidak
bertanggung jawab.

Glosari
um

Diakronik :Cara berpikir secara kronolosgis berdasarkan


urutan waktu
SinkronikCara
: berpikir yang mengutamakan penggambaran
ruang yang meluas, namun tidak terlalu memikirkan dimensi
waktunya

Daftar pustaka

Notosusanto, Nugroho, dkk. 1992. Sejarah Nasional Indonesia 1. Jakarta. Depdikbud

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, 1993. Sejarah Nasional Indonesia I, Jakarta: Balai Pustaka

https://www.ruangguru.com/blog/menangkal-hoax-dengan-cara-berpikir-diakronik-dan-sinkronik

https://youtu.be/lD3KcB-cCgk

11
MODUL AJAR/RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Informasi umum
1. Identitas Sekolah
a. Sekolah : SMKN 1 SIMPANG RENGGIANG
b. Tahun Pelajaran : 2023 - 2024
c. Semester : GANJIL
d. Fase/Kelas : E/X
e. Alokasi Waktu : 2 JP

2. Materi Pembelajaran :
Keterampilan Berpikir Sejarah (Historical Thinking Skills)

3. Profil Pelajar Pancasila


Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia.dan Bernalar
Kritis

B. Komponen Inti
1. Tujuan pembelajaran
Menghubungkan antara konsep berfikir sejarah dengan peristiwa yang terjadi pada
wilayah masing-masing
2. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari konsep berpikir sejarah dalam kehidupan sehari-hari peserta
didik dapat memahami konsep berpikir sejarah serta dapat membedakan macam
macam konsep berpikir sejarah

3. Pertanyaan Pemantik
• Bagaimana peristiwa pada masa lalu relevan untuk
menjelaskan berbagai periwstai pada masa kini?
• Bagaimana kehidupan manusia dan suatu masyarakat
terekam dalam ltinasan waktu?

12
4. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan

 Salam , berdoa, absensi serta mengecek kebersihan kelas


 Menyampaikan tujuan
 Melakukan apersepsi/motivasi
 Menyampaikan strategi pembelajaran dan penilaian

b. Inti (misal menggunakan model pembelajaran Discovery Learning)

Langkah-langkah pembelajaran (sintak model)


a. Stimulation (memberi stimulus)
guru menampilkan gambar kopi dan biji kopi.

Perintahnya :
Amati gambar di atas!

b. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)


 Adakah dari kalian yang gemar minum kopi?
 Nah,ketika kalian melihat secangkir kopi dan biji-biji kopi,
 dapatkah kalian menjelaskan, bagaimana masyarakat
Indonesia mengenal kopi?
 Bagaimana keterkaitan kopi dengan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada

13
masa kolonial yang pernah terjadi pada tahun 1830-
1870?
• Dapatkah kalian menuliskan kronologi tentang
perkembangan kopi di masyarakat kalian?

.
c. Data Collecting (mengumpulkan data)

Peserta didik dapat mencari melalui berbagai macam sumber untuk menjawab
pertanyaan di atas. Bagi penikmat kopi, tentu akan lebih seru apabila kalian
mengetahui dan dapat menjelaskan keberadaan kopi yang kalian nikmati. Di balik
cerita tentang kopi, ternyata sarat dengan peristiwa bersejarah.

d. Data Processing (mengolah data).


Siswa secara berkelompok mengolah informasi yang dipeproleh dari berbagai
sumber untuk menemukan jawaban berkaitan dengan konsep sejarah

e. Verification (memverifikasi.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang konsep berpikir
sejarah serta dapat memklasifikasikan macam macam konsep berpikir sejarah
beserta contohnya

f. Generalization (menyimpulkan)
Perwakilan kelompok menyimpulkan materi yang sudah dipelajari berkaitan
konsep berpikir sejarah

2. Penutup

Mereview materi yang dipelajari


Memberikan apresiasi kepada kelompok terbaik
Memberikan tugas (opsional)
Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
Berdoa bersama

C. Asesmen

No. Diakronik Sinkronik


1
2
Dst.
Bandingkan antara konsep berfikir Diakronik dan Sinkronik

14
D. Refleksi guru dan peserta didik
Guru :
Apakah pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan
Apakah siswa antusias mengikuti pembelajaran

Siswa :
Materi apa saja yang dipelajari
Materi apa yang sudah dipahami
Materi apa yang belum dipahami

Mengetahui Simpang Renggiang, juli 2023


Kepala SMKN 1 Sp Renggiang Guru Mapel

RAYON SIHOTANG. S.Pd,M.Si SILVIA MARITHA.S.Pd


NIP: 197202242005011005 NIP: 198601302022212020

15
MODUL AJAR/RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Informasi umum
1. Identitas Sekolah
Sekolah : SMKN 1 SIMPANG RENGGIANG
Tahun Pelajaran : 2023 - 2024
Semester : GANJIL
Fase/Kelas : E/X
Alokasi Waktu : 2 JP

2. Materi Pembelajaran :
Kesadaran Sejarah (Historical Consciousness

3. Profil Pelajar Pancasila


Bergotong royong dan Mandiri

B. Komponen Inti
1. Tujuan pembelajaran
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu: melihat peristiwa sejarah dalam perspektif
masa lalu, masa kini, dan masa depan; dan mengambil hikmah dari peristiwa
sejarah.

2. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari kesadaran sejarah peserta didik diharapkan mampu memahami
hubungan keberlanjutan masu lalu,masa kini dan masa depan

3. Pertanyaan Pemantik
Pada bagian ini peserta didik akan belajar tentang berbagai aspek penting dalam
ilmu sejarah yaitu manusia, ruang, dan waktu.
Mengapa aspek ini penting dan menjadi kekhasan dalam belajar sejarah?

4. Kegiatan pembelajaran
16
c. Pendahuluan

 Salam , berdoa, absensi serta mengecek kebersihan kelas


 Menyampaikan tujuan
 Melakukan apersepsi/motivasi
 Menyampaikan strategi pembelajaran dan penilaian

Inti (misal menggunakan model pembelajaran Discovery Learning)

Langkah-langkah pembelajaran (sintak model)


a. Stimulation (memberi stimulus)
Disajikakan artikel tentang kihajar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara:

“Lebih Baik Tak Punya Apa-Apa Tapi Senang Hati


Daripada Bergelimang Harta Namun Tak Bahagia”
Terlahir di keluarga bangsawan, tepatnya putra GPH Soerjaningrat
dan cucu Pakualam III, R. Soewardi Soerjaningrat tak kesulitan
meretas pendidikan. Bermula dari Eerste Lagere School (ELS), ia
lantas diterima belajar di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen
(STOVIA), sekolah dokter Bumiputera. Namun, ia urung lulus dan
menjadi dokter karena sakit.
Soewardi lantas berkiprah di dunia jurnalistik. Sediotomo, Midden
Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer,
dan Poesara adalah beberapa media yang pernah menjadi pelabuhan
kariernya. Pada saat yang bersamaan, ia pun berkiprah di dunia
politik. Sempat bergabung dengan Boedi Oetomo, ia bersama
Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo lantas mendirikan
Indische Partij pada 25 Desember 1912.
Karena penanya yang tajam dan kiprah politiknya, pria yang memutuskan
menanggalkan gelar kebangsawanannya dengan mengganti
nama menjadi Ki Hadjar Dewantara pada umur 40 tahun tersebut
dimusuhi pemerintah kolonial Belanda. Bersama dua sahabatnya
sesama pendiri Indische Partij, Ki Hadjar dijatuhi hukuman tanpa
proses pengadilan. Mereka harus menjalani masa pembuangan.
Atas hukuman itu, ketiganya mengajukan permohonan untuk
dibuang ke Belanda, bukan tempat terpencil di negeri sendiri. Pada
1913, pemerintah kolonial Belanda menyetujui hal itu. Selama lima
tahun, Ki Hadjar menjalani masa pembuangan di Negeri Kincir Angin.
Kesempatan itu digunakan untuk mendalami masalah pendidikan dan
pengajaran hingga akhirnya Ki Hadjar mendapatkan Europeesche
Akte yang memungkinkannya mendirikan lembaga pendidikan.
Itulah titik balik perjuangan Ki Hadjar. Sepulang ke tanah air,
dia mendirikan Perguruan Taman Siswa pada 1922. Perjuangan

17
penanya pun bergeser dari masalah politik ke pendidikan. Tulisantulisan
itulah yang lantas menjadi dasar-dasar pendidikan nasional
bagi bangsa Indonesia. Saat Indonesia merdeka, ia pun dipercaya
menjabat Menteri pendidikan dan pengajaran.
Berkat perjuangan dan komitmennya terhadap pendidikan, Ki
Hadjar mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Gajah
Mada pada 1957. Dua tahun berselang, tepatnya 28 April 1959, Ki
Hadjar meninggal dunia dan dimakamkan di Yogyakarta.
Bagi seorang petinggi negeri, kenikmatan duniawi bukanlah
hal yang sukar untuk dirasakan dan didapatkan. Pesta besar usai
pelantikan sebagai pejabat adalah hal lumrah dengan dalih sebagai
bentuk syukur kepada Tuhan atas kepercayaan yang diembankan.
Namun, hal itu tak berlaku bagi Ki Hadjar Dewantara.
Setelah ditetapkan menjadi orang pertama yang menjabat Menteri
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia, Ki
Hadjar pulang larut malam. Tak ada pesta atau makan besar istimewa
SEJARAH: MANUSIA, RUANG, DAN WAKTU 21
yang menyambut kedatangannya. Bahkan sekadar lauk-pauk pun tak
tersedia di meja makan. Nyi Hadjar lantas menyuruh salah satu anak
mereka untuk membeli mi godhok (rebus) di pinggir jalan. Makan
malam dengan menu serantang mi rebus untuk sekeluarga pun
jadilah.
Bagi Ki Hadjar, itu bukan masalah besar. Meski berasal dari keluarga
bangsawan, kesederhanaan memang telah menjadi bagian dari sikap
hidupnya. Kesederhanaan inilah yang membuat Ki Hadjar tak silau
memandang dunia walaupun jabatan prestisius disandangnya.
Seperti terpampang di Museum Sumpah Pemuda, Ki Hadjar
pernah berujar, “Aku hanya orang biasa yang bekerja untuk bangsa
Indonesia, dengan cara Indonesia. Namun, yang penting untuk
kalian yakini, sesaat pun aku tak pernah mengkhianati tanah air dan
bangsaku, lahir maupun batin aku tak pernah mengorup kekayaan
negara. Aku bersyukur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan
langkah perjuanganku.”

b. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)


Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan stimulus?
Menurut kalian apakan ada hubungan kesinambungan dari masa lalu,masa kini dan
masa depan?
c. Data Processing (mengolah data)
Peserta didik secara inividu menggali informasi yang dipeproleh dari berbagai sumber
untuk menemukan jawaban apakah ada hubungan antara masa lalu,masa kini dan masa
depan.
d. Verification (memverifikasi.
Peserta didik memaparkan informasi yang mereka dapatkankan dari berbagai sumber.

e. Generalization (menyimpulkan)
Perwakilan peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari berkaitan dengan
18
hubungan antara masa lalu masa kini dan masa yang depan.

d. Penutup
Mereview materi yang dipelajari
Memberikan apresiasi kepada kelompok terbaik
Memberikan tugas (opsional)
Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
Berdoa bersama

5. Asesmen
Diberikan pertanyaan kepada peserta dididk
1. Bagaimana peristiwa masa lalu relevan untuk menjelaskan berbagai peistiwa pada
masa kini?
2. Bagaimana kehidupan manusia bisa terekam dalam lintasan waktu?

6. Refleksi guru dan peserta didik


Guru :
Apakah pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan
Apakah siswa antusias mengikuti pembelajaran

Siswa :
Materi apa saja yang dipelajari
Materi apa yang sudah dipahami
Materi apa yang belum dipahami

Mengetahui Simpang Renggiang, juli 2023


Kepala SMKN 1 Sp Renggiang Guru Mapel

RAYON SIHOTANG. S.Pd,M.Si SILVIA MARITHA.S.Pd


NIP: 197202242005011005 NIP: 198601302022212020

19
MODUL AJAR/RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Informasi umum
1. Identitas Sekolah

Sekolah : SMKN 1 SIMPANG RENGGIANG


Tahun Pelajaran : 2023 - 2024
Semester : GANJIL
Fase/Kelas : E/X
Alokasi Waktu : 2 JP

2. Materi Pembelajaran :

Teori penelitian sosial

3. Profil Pelajar Pancasila


Bergotong royong dan Mandiri

B. Komponen Inti
1. Tujuan pembelajaran

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu: melekukan penelitian sejarah

2. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari kesadaran sejarah peserta didik diharapkan mampu memahami
cara membuat penelitian sejarah

3. Pertanyaan Pemantik
20
Pada bagian ini peserta didik akan belajar tentang berbagai aspek penting dalam
Penelitian sejarah
Mengapa aspek ini penting dalam belajar sejarah?

4. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
• Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa.
• Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
• Guru melakukan apersepsi, meninjau materi bias sejarah sebagai materi
• yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

Inti (misal menggunakan model pembelajaran Discovery Learning)

Langkah-langkah pembelajaran (sintak model)


• Guru menjelaskan tentang teori melakukan penelitian sejarah mulai
• dari heuristik, kritik dan verifikasi, intepretasi, dan historiografi.
• Guru menjelaskan tentang langkah-langkah penelitian sejarah.
• Guru memberikan contoh tentang langkah-langkah penelitian

Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik:


• Peserta didik melakukan penelitian sejarah yang dikerjakan secara
• berpasangan.
• Peserta didik menyusun pertanyaan dan mengidentifikasi mengenai
• langkah penelitian sejarah.
• Bertanya dan Mengelola Informasi
• Peserta didik menyusun pertanyaan dan mengelola informasi mengenai
• penelitian sejarah.
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
• dengan membaca dan menganalisis informasi cara melakukan
• penelitian sejarah.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik
• (kegiatan belajar).
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik.
• Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka mengenai berbagai
• langkah penelitian sejarah.
• Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan dengan menggunakan
• berbagai media.
• Peserta didik menuliskan refleksi pembelajaran mengenai karakteristik
• penelitian sejarah.
• Guru memandu kegiatan diskusi atau presentasi peserta didik
• mengenai langkah penting dalam melakukan penelitian sejarah.
• Guru memberikan feedback/ulasan tentang presentasi peserta didik
• yang terkait kekhasan penelitian sejarah termasuk mengarahkan
• bagaimana melakukan interpretasi sumber sejarah.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
• pendapat atau pertanyaan.
• Penutup
21
• Guru memberikan penguatan tentang pentingnya melakukan
• penelitian sejarah.
• Guru mendorong peserta didik agar membaca materi yang hendak
• dipelajari dipertemuan selanjutnya
.

4. Penutup
Guru memberikan penguatan tentang pentingnya melakukan
penelitian sejarah.
• Guru mendorong peserta didik agar membaca materi yang hendak
dipelajari dipertemuan selanjutnya

5. Refleksi guru dan peserta didik


Guru :
Apakah pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan
Apakah siswa antusias mengikuti pembelajaran

Siswa :
Materi apa saja yang dipelajari
Materi apa yang sudah dipahami
Materi apa yang belum dipahami

Mengetahui Simpang Renggiang, juli 2023


Kepala SMKN 1 Sp Renggiang Guru Mapel

RAYON SIHOTANG. S.Pd,M.Si SILVIA MARITHA.S.Pd


NIP: 197202242005011005 NIP: 198601302022212020

22
MODUL AJAR/RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Informasi umum
1. Identitas Sekolah

Sekolah : SMKN 1 SIMPANG RENGGIANG


Tahun Pelajaran : 2023 - 2024
Semester : GANJIL
Fase/Kelas : E/X
Alokasi Waktu : 2 JP

2. Materi Pembelajaran :

Proyek penelitian sosial

3. Profil Pelajar Pancasila


Bergotong royong dan Mandiri

B. Komponen Inti
1. Tujuan pembelajaran
Proyek penelitian sejarah merupakan tugas berbasis proyek yang
bertujuan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran dan kompetensi
dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikapPada akhir fase ini, peserta didik mampu:

melakukan penelitian sejarah

2. Pemahaman Bermakna

Setelah mempelajari penelitian sejarah Tujuannya memberikan pijakan

23
kepada peserta didik melakukan penelitian sejarah

3. Pertanyaan Pemantik
Pada bagian ini peserta didik akan belajar tentang berbagai aspek penting dalam
Penelitian sejarah
Mengapa aspek ini penting dalam belajar sejarah?

4. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
• Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa.
• Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
• Guru melakukan apersepsi tentang pentingnya melakukan proyek penelitian.
b. Kegiatan Inti (misal menggunakan model pembelajaran Discovery Learning)

Langkah-langkah pembelajaran (sintak model)


Guru menjelaskan tentang rencana melakukan proyek penelitian
sejarah.
• Guru menjelaskan bahwa peserta didik hendaknya mencari topik
• penelitian yang dekat dengan lingkungan mereka dan tertarik untuk
• dikaji lebih lanjut. Selain itu, guru menjelaskan bahwa siswa dapat
• menggunakan berbagai sumber buku teks untuk melakukan penelitian
• sejarah.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
• pendapat atau pertanyaan.
• Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan
• Guru memandu peserta didik membuat kelompok untuk mengerjakan
• proyek penelitian.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang akan dikerjakan.

Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik


• Tugas dikerjakan secara berkelompok
• peserta didik
• Bertanya dan Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengamati dan menentukan topik yang hendak diteliti.
• Peserta didik menyusun pertanyaan tentang topik yang hendak diteliti.
• Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi sesuai dengan
• pertanyaan mereka dengan menggunakan berbagai sumber belajar
• yang relevan.
• Peserta didik mencari dan membaca dari berbagai sumber baik itu
• buku, majalah, dan lain-lain mengenai topik yang hendak diteliti.
• Peserta didik nenyusun rencana penelitian secara tertulis dan
• menjelaskan berbagai buku teks yang akan digunakan sebagai sumber
• sejarah untuk penelitian mereka.
• Mengelola Informasi
• Peserta didik melakukan heuristik yang berarti mengumpulkan
• berbagai data dari berbagai sumber sejarah.

24
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
• Peserta didik melakukan kritik dan verifikasi yang berarti melakukan
• pemeriksaan kesahihan sumber sejarah.
• Peserta didik mengintepretasi yaitu menafsirkan dan memahami
• makna keterkaitan dari sumber-sumber sejarah yang telah diverifikasi.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses penelitian.
• Guru memastikan peserta didik melakukan penelitian dengan terarah.
• Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun historiografi (laporan) sebagai temuan
• mereka dengan menggunakan berbagai media, dapat berupa film, slide
• PowerPoint, tulisan, newsletter, poster, dan lain-lain.
• Peserta didik mengunggah laporan penelitian di media sosial sebagai
• bentuk kampanye atau aksi lanjutan

c. Penutup
• Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik agar tetap
• semangat mengerjakan proyek penelitian.
• Doa.
• Penutup pembelajaran

5. Refleksi guru dan peserta didik


Guru :
Apakah pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan
Apakah siswa antusias mengikuti pembelajaran

Siswa :
Materi apa saja yang dipelajari
Materi apa yang sudah dipahami
Materi apa yang belum dipahami

Mengetahui Simpang Renggiang, juli 2023


Kepala SMKN 1 Sp Renggiang Guru Mapel

RAYON SIHOTANG. S.Pd,M.Si SILVIA MARITHA.S.Pd


NIP: 197202242005011005 NIP: 198601302022212020

25
26

Anda mungkin juga menyukai