Anda di halaman 1dari 16

MODUL CHARACTER BUILDING

(PSI 132)

MODUL 4
MENGHARGAI DIRI

DISUSUN OLEH
Dra SAFITRI M M.Si

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 16
Tujuan Akhir Perkuliahan

1. Mahasiswa mengerti arti dan manfaat menghargai diri sendiri


2. Mahasiswa dapat meningkatkan rasa hormat pada diri sendiri
3. Mahasiswa dapat meningkatkan perhatian pada diri sendiri
_________________________________________________________________

A. PENDAHULUAN

Salah satu hal yang bisa membantu seseorang merasa kurang menghargai dirinya sendiri,
menerima diri sendiri adalah menghargai diri sendiri. Dalam hidup ini pastilah seseorang
akan merasakan tekanan-tekanan batin akibat kesalahan atau kekurangan seperti
kesalahan dalam berbicara, dalam bertingkah laku dan sebagainya, yang membuat
kecewa dan akhirnya kurang menghargai dirinya sendiri
Pandangan jelek terhadap diri sendiri, yang beralasan maupun tidak beralasan, biasanya
akan tercermin dalam sikap seseorang terhadap orang-orang disekitarnya. Misala saat
seseorang merasa tersiksa, misalnya karena merasakan sesuatu kekurangan, maka rasa
penyesalan itu akan bertumpuk dalam hatinya, dan akhirnya disalurkan dalam bentuk
permusuhan terhadap dunia luar. Sebaliknya belajar untuk menghargai diri dan bersikap
lebih ramah terhadap diri sendiri dapat menambah cinta kepada orang lain. Bila tak
sanggup memecahkan diri sendiri, maka bisa membenci oranbg lain. Hasilnya adalh
sebuah lingkaran setan yang bisa mmenghancurkan seseorang : benci diri sendiri, benci
orang lain, akhirnya dibenci orang lain.

A DEFINISI MENGHARGAI DIRI SENDIRI

Menghargai diri sendiri didefinisikan sebagai :


“Suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri, tidak membiarkannya terlantar dan
menjadi beban orang lain, serta tidak membiarkannya diperalat atau dimanipulasi oleh
orang lain”
Sikap-sikap ini dapat kelihatan dari Tindakan seseorang yang menjadikan dirinya sebagai
subjek, pelaku aktif dalam setiap Tindakan, dan tidak menjadikan dirinya objek yang
tertindas, dan menerima nasib begitu saja

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 16
Bentuk-bentuk dari sikap mengahargai diri adalah dengan menjauhkan diri dari
Tindakan-tindakan tercela seperti narkoba, judi, maling, provokator dan sebagainya.
Sedangkan wujud dari sikap menghargai diri misalnya konsisten, tanggung jawab dan
menghargai waktu dan sebagainya
Harga diri adalah apa yang seseorang pikirkan dan rasakan tentang dirinya
sendiri, bukan apa yang dipikirnan dan dirasakan oleh orang lain
Diri sendirilah yang terlebih dahulu harus menghargai diri sendiri. Karena dengan
menghargai diri sendiri seseorang akan teroacu untuk melakukan yang terbaik. Kalau
semata-mata seseorang mengharapkan datangnya dari ornag lain ( misalnya orang yang
kita cintai) dan bila orang itu terlalu sibuk sehingga lupa memberi pujian, maka akan
membuat dirinya kecewa
Buktikanlah terlebih dahulu pada diri sendiri bahwa kita menghargai diri sendiri, maka
orang lain akan menghargainya juga. Karena itu dianjurkan untuk memberikan
penghargaan pada diri sendiri lebih dahulu, maka penghargaan orang lain akan datang,
sehingga walau tidak mendapat pujian dari orang lain, diri tidak perlu merasa kecewa
Sehingga yang perlu dilakukan adalah bersyukur karena kita mempunyai potensi, dan
mempunyai banyak keberuntungan. Selain itu katakana pada diri sendiri “ Saya orang
yang mempunuai kemampuan untuk maju”, karena itu biasakanlah berbicara tentang
kebahagiaan, kemajuan dan kemakmuran
Mengembanghkan harga diri berarti mengembangkan keyakinan bahwa seseorang
mampu hidup dan patut berbahagia dalam menghadapi kehidupan dengan penuh
keyakinan, kebajikan dan optimism, yang akan membantu mencapai tujuan. DEngan
mengembangkan harga diri berarti memperluas kapasitas untuk mencapai kebahagiaan.
Semakin kokoh harga diri seseoarang, maka akan semakin kratif dalam bekerja,
semakin hormat dan bijak dalam memperlakukan orang lain, karena tidak memandang
orang lain sebagai ancaman
Jadi mengembangkan perasaan yang kuat terhadap menghargai diri sendiri dapat
membantu seseorang memaksimalkan potensi nya , mengembangkan hubungan yang
sehat, dan membuat semua orang di sekitarnya melihat dirinya sebagai seseorang
yang patut untuk dihormati. Jika seseorang benar-benar ingin menghormati diri
sendiri, maka harus menerima dirinya sendiri, dan berusaha menjadi seseorang yang
diimpikan.
Berusahalah memahami cara untuk merasa bahagia dengan diri sendiri
dan buatlah agar orang lain memperlakukan kita dengan pantas.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 16
B. HAMBATAN UTAMA MENGHARGAI DIRI SENDIRI
Salah satu penghalang seseorang untuk menghargai diri sendiri adalah rasa rendah diri,
yang sering diartikan sebagai suatu sikap negative memandang diri sendiri rendah. Hal
ini menjadi ciri khas orang yang takt ahu akan harga diri. Sikap ini merupakan ciri-ciri
kepribadian yang menyebabkandiri sesorang itu merasa bahwa orang lain lebih baik
darinya. Orang yang rendah diri tak akan pernah bisa menikmati kedamaian jiwa,
senantiasa dikejar-kejar oleh kekurangan yang menghnatuinya, baik kekurangan itu
sungguh ada atau hanya bayanagn saja. Seluruh hidupnya penuh diliputi dengan
membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, dan hamper selalu merasa kalah,
meskipun kenyataannya tidak seperti itu, tetapi sudah terlanjur menganggap dirinya
kecil dan tak berarti
Ciri-ciri orang yang rendah diri antara lain :
a. Menuntut cintabdan kekaguman terlalu banyak dari orang lain
b. Gila kesempatan dan berharap terlalu banyak pada dirinya
c. Terllau takut menghadapi kekalahan dan kegagalan
d. Terlalu dihantui kesuksesan orang laian
e. Menghindari tanggung jawab dengan menyatakan telah gagal

Biasanya untuk menghindari atau mengurangi rasa rendah diri, seseorang bisa menempuh
berbagai cara, ada yang tergolong negative, dan ada yang positif

1. Cara-Cara Negatif Mengatasi Rasa Rendah Diri


a. Membangun mekanisme pertahanan pertama adalah mekanisme pertahanan atau
biasanya disebut mencari perlindungan. Disini seseorang yang rendah diri akan
menutupi dirinya dengan selubung yang berkilau ( berlebihan) bicara besar, berlagak
hebat, mengada-ada, membual tentang prestasi-prestasi dalam banyak bidang,
menunjukkan sikap berlebihan pada saat yang tidak tepat
Cara seperti ini tidak akan membawa hasil positif ubtuk perkembangan kepribadian
orang yang bersangkutan, dan orang lainpun segan menerimanya. Bahkan dalam
banyak hal justru akan menambah rasa cemas dalam dirinya, karena merasa was-was
dan berjaga-jaga bagaimana kalua orang lain sampai tahu siapa dia sebenarnya

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 16
b. Mengundurkan Diri Dari Lingkungan
Seseorang yang minder bersembunyi, sambal berkhayal tentang kehebatan dirinya
yang tak pernah terjadi. Dia melamun tapi tidak berbuat sesuatu, hidup dalam
lamunan, dimana dia sementara memperoleh kepuasan semu, namun jauh dari realitas
dirinya yang sebenarnya. Ketika dia sadar bahwa dirinya tidak seperti yang
dilamunkan, kekecewaan akan menghantui hatinya, akhirnya dia tak mau bergaul
dengan orang lain, dan diam au orang lain menganggap bahwa dirinya unggul.
Cara sembunyi dalam menara gading seperti ini tak akan membawa perbaikan-
perbaikan, dan hanya membuat orang ini semakin jauh dari realitas dirinya yang
sebenarnya.

Cara nekanisme pertahanan dengan mencari perlindungan dan mengundurkan diri


dari lingkunagn, dianggap oleh para ahli jiwa sebagai penanggulangan yang
berbahaya bagi perkembangan kepribadian seseorang

2.Cara-Cara Positif Mengatasi Rasa Rendah Diri

a. Langsung bertindak mengatasi kekurangan


Rasa rendah diri memang menjadi pembunuh yang kejam, tapi dilain pihak dapat
menjadi sumber semangat yang luar biasa. Hal mengatasi kekurangan ini membawa
seseoarang kea rah kompensasi berlebihan, yang dilakukan oleh orang-orang
penderita rendah diri, dan sering dianggap sebagai pendorong munculnya orang-
orang besar atau karya-karya bersejarah, sepanjang jaman. Dengan kompensasi ini,
tidak saja kelemahan atau kekurangan dalam suatu bidang diatasi, tapi lebih jauh
lagi orang akan mengubah kelemahannya menjadi kelebihan dan kekuatan yang
yang dapat diandalkan. Kemauan yang keras, tekad yang membaja untuk
mengatasi kelemahan melahirkan usaha-usaha fanatic dengan hasil yang
menakjubkan . SEjauh usaha-usaha fanatic ini tidak menjurus pada egoism sempit,
atau tidak mengganggu kepentingan orag lain, maka kompensasi berlebihan dapat
dipandang sebagai suatu cara mengatasi rendah diri. Dengan tekad dan keberanian,
kita bisa memanfaatkan cacat-cacat atau kelemahan sebagai batu loncatan meraih
sukses

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 16
b. Subsitusi ( Tindakan pengganti )
Kekurangan dalam satu bidang bisa juga diatasi dengan memupuk kelebihan
dibidang lain. Seseorang yang lemah jasmaninya bisa memupuk kelebihan dengan
mengembangkan daya mentalnya. Ini misalnya dilakukan oleh Immanuel Kant,
filsuf Jerman , karena ia benci melihat bentuk tubuhnya, ia memuaskan perhatian
pada kemampuan berfikir, yang menjadikan dia termasyhur

c. Mau menerima kekurangan-kekurangan dan batas-batas kemampuan


Jalan lain yang dapat ditempuh untuk mengatasi rendah diri adalah menerima
kekurangan dan batas-batas kemampuan diri sebagai suatu yang wajar. Bukan
berarti tidak berbuat apa-apa, tetapi tetap berusaha memahami kenapa kelemahan
itu timbul, menyadarinya sebagai suatu kenyataan, dan berusaha menerimanya. Jika
seseorang tidak bisa menerima kekurangan dan ketidaksempurnaan yang ada pada
dirinya, maka tekanan jiwa yang semakin berat akan membebani hidupnya.

Tak ada gunanya menjadi seseorang yang lain, yang nyata-nyata tak mungkin di
capai, atau hanya dapat dicapai melalui pengorbanan yang luar biasa

d. Menyadari bahwa Tuhan menciptakan tiap-tiap manusia dengan selalu memberi


keistimewaan tertentu

Keistimewaan inilah yang harus disadari dan dikembangkan. Selain itu, kenyataan
banyak menunjukkan bahwa kebahagiaan hidup tak selalu tercapai dengan
kekayaan, kemashuran, kebesaran, dan lainnya yang biasanya dijadikan ukuran
sukses seseorang. Sering terjadi bahwa dibalik kemegahan seseorang tersembunnyi
kesengsaraan dan kehausanbakan kebahagiaan hidip sejati, yang tak pernah
terpuaskan. Maka terimalah kenyataan tentang diri dengan lapang dada, sambil
terus berusaha memperbaiki diri selangkah demi selangkah.
Dan sebenarnya usaha-usaha kita dalam memberi arti pada kehidupan itulah
yang menentukan Bahagia tidaknya diri seseirang, biarpun hasilnya tida
selalu cemerlang atau sesusi harapan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 16
e. Mencatat dan Mengingat-Ingat Sukse yabng Pernah dicapai
Ini merupakan cara yang tepat untuk memulihkan pengharapan dan kepercayaan
terhadap diri sendiri. Biar bagaimanapun, tidak pernah hidup seseorang itu terdiri dari
kegagalan-kegagalan semata. Pasti ada saat dimana seseorang pernah mencapai
sesuatu yang tibak biasa, biarpun kecil. Kalau kita telah demikian peka akan
kegagalan,, mengapa Anda tidak peka pula terhadap sukses yang pernah diraih.
Pengalaman pernah membuat prestasi kecil di masa lalu bisa menjadi dasar bagi anda
untuk memulihkan keyaknan bahwa sebenarnya kita lebih baik, lebih dibutuhkan,
lebih mujur, lebih menarik dari pada apa yang kita pikirkan

Rendah diri merupakan penyakit yang bisa menimpa kepribadian seseorang sebagai
konsekuensi dari kenyatan bahwa manusia itu hidup Bersama dan berhubungan satu sama lain.
Menderita rendah diri bukanlah suatu kejahatan bahkan bisa dikatakan pulllllla bukan suatu
kemalangan.bBergantung dari diri kita sendiri bagaimana menghadapinya. Belajar untuk
bersikap ramah terhadap diri sendiri adalah penting, karena hanya dengan itu kita bisa
menambah perhatian kepada orang lain. Hubungann yang baik dengan orang lain hanya bisa
tercapai kalua hubungan dengan diri sendiri berlangsung baik

C. SEBERAPA JAUH SAYA MENGHARGAI DIRI


Untuk memperbaiki sikap menghargai diri sendiri, sebauiknya dimiliki gambaran
seberapa besar tingkat penghargaan diri kita pada diri sendiri. Untuk memperoleh
gambaran tersebut, kita bisa melakukan pemeriksaan sendiri. Dalam bukuny self esteem
(1996) , Grant Brecht memerikan cara sederhana untuk mengetahui seberapa jauh kita
menghargai diri kita sendiri. Kerjakan test berikut dengan baik dan jujur, sehingga dapa
memberikan gambaran yang tepat buat diri sendiri

Beri angka 0 sampai 4 bila sesuai denga apa yang Anda yakini
0 – Saya sama sekali tidak seperti itu
1- Saya sedikit seperti itu
2- Saya agak seperti itu
3- Saya mirip seperti itu
4- Saya persis seperti itu

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 16
NO PERNYATAAN NILAI
1 Saya tahu saya adalah orang berharga
2 Saya memuji diri saya secara teratur
3 Saya menetapkan tujuan hidup diri saya sendiri
4 Saya tahu saya akan mencapai tujuan hidup saya sendiri
5 Saya mengkritik tindakan saya dan bukan diri saya
6 Saya senang mencoba sesuatu yang baru dalam hidup saya
7 Saya memaafkan diri saya bila berbuat salah
8 Saya senang mencari teman yang berfikir positif
9 Saya cenderung untuk memperjuangkan hak dan kebutuhan
hidup saya
10 Saya memilki banyak pengalaman sukses di masa lalu yang
saya ingat

Keterangan :

Mm

Lihatlah bahwa Anda itu baik dan pujilah diri Anda sendiri. Mulailah melakukan apa
yang Anda dapat lakukan, dan tingkatkanlah. Jangan pedulikan hal-hal yang Anda tidak
bisa lakukan. Katakan hal-hal positif mengenai kemajuan diri Anda walau hanya berupa
hal-hal kecil saja

11-20 Anda berada di jalur yang tepat namun belum sampai tujuan

Anda dapat meningkatkan konsep diri Anda sendiri dalam menjalani tantangan yang
ada

20-30 Anda mempunyai harga diri yang baik

Dasar pandangan Anda sudah baik dan Anda mempunyai sikap “ Saya adalah orang
yang pentinguntuk dihargai, dan itulah yang akan saya lakuka”. Cobalah lihat jawaban

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 16
Anda sekali lagi, dan lihatlah apakah ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Bila Anda
lengah, hal hal ini akan mengurangi harga diri Anda

31-40 Anda luar biasa!

Anda mempunyai harga diri yang sehat sekali. Harga diri Anda merupakan kekuatan
Anda. Bertahanlah pada kondisi itu

D. UPAYA AGAR DIHARGAI

Penghargaan, sebagaimana kepercayaan, adalah sesuatu yang tidak akan Anda terima
begitu saja, tetapi harus Anda raih. Sejatinya, setiap orang dapat dengan mudah meraih
penghargaan orang lain jika mampu menunjukkan integritasnya, terlepas dari apa pun ras,
gender, orientasi seksual, dan etnik mereka. Pahamilah bahwa proses untuk menjadi orang
yang layak dihargai membutuhkan waktu lebih dari semalam. Alih-alih, Anda perlu
terlebih dahulu berusaha untuk meningkatkan kepercayaan diri, kepemimpinan, kebaikan
hati, dan kemampuan untuk menjadi sosok yang diandalkan. Selain membangun berbagai
karakter tersebut, Anda juga harus belajar untuk lebih menghargai diri sendiri dan orang
lain. Niscaya, Anda pun akan menerima penghargaan yang sama setelahnya. Beberapa
upaya untuk dihargai :

1. Jangan takut berpendapat.


Berhentilah bersikap pasif dan jangan ragu mengutarakan ide, pendapat, atau rasa
keberatan Anda kapan pun diperlukan. Jangan takut menyuarakan isi pikiran Anda
kepada orang lain, meski tindakan tersebut membuat jantung Anda berdegup kencang
karena grogi. Sejatinya, orang-orang yang memiliki keberanian untuk mengutarakan
pendapatnya akan lebih mudah meraih penghargaan orang lain.
Jangan bersikap pasif-agresif dalam menyuarakan pendapat Anda. Cobalah untuk
lebih tegas dan lugas dalam menyampaikan keinginan dan pemikiran Anda. Namun,
pastikan Anda tetap mempertimbangkan faktor-faktor yang dianggap sopan di dalam
budaya lawan bicara . Kalau tidak terbiasa menyuarakan pendapat, cobalah melatih
hal-hal yang ingin Anda sampaikan sebelumnya. Menyuarakan pendapat tidak sama
dengan menghakimi semua hal yang terjadi di sekitar Anda secara gamblang. Dengan
kata lain, utarakan pendapat Anda hanya ketika benar-benar diperlukan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 16
2. Tingkatkan kemampuan berkomunikasi .
Bicaralah dengan nada yang hangat dan bersahabat, serta berusahalah melibatkan diri
dengan lawan bicara Anda. Pastikan Anda juga mengangkat berbagai topik yang
positif, menghindari gaya bicara dan bahasa yang vulgar, serta tidak mengucapkan
“mm” di setiap jeda kalimat.
Komunikasi tidak hanya menuntut Anda untuk berbicara, tetapi juga mendengarkan.
Alih-alih selalu berusaha mendominasi situasi percakapan, berusahalah meluangkan
lebih banyak waktu untuk mendengarkan kata-kata orang lain.
Luangkan waktu untuk berpikir sebelum berbicara.

3. Kontrol emosi Anda.


Seberat apa pun situasinya, pastikan Anda tetap berbicara dengan tenang, relaks, dan
terkontrol. Berusahalah untuk bertindak, alih-alih memberikan reaksi yang emosional.
Jika memungkinkan, berusahalah untuk selalu meredakan situasi yang negatif dan
berpikirlah dua kali sebelum memberikan reaksi impulsif terhadap provokasi yang
negatif.
Orang-orang yang mampu menjaga ketenangannya dalam situasi yang menyulitkan
adalah sosok yang patut dihargai.
Saat beradu argumentasi dengan orang lain, berusahalah menahan emosi untuk
mencegah situasinya semakin memburuk. Jika lawan bicara Anda terdengar marah,
pastikan Anda tetap memberikan respons yang tenang dan terkontrol

4. Kontrol bahasa tubuh Anda.


Berdirilah dengan tegak, tatap mata orang lain saat berbicara, dan bicaralah dengan
nada suara yang tenang dan terkontrol. Melakukannya bisa sangat menunjukkan
kepercayaan diri Anda sehingga membuat Anda lebih mudah meraih penghargaan
orang lain.
Bergumam, berbicara sambil menunduk atau membungkuk, dan berbicara tanpa
menatap mata orang lain akan menunjukkan betapa rendahnya kepercayaan diri Anda.
Percayalah, kepercayaan diri adalah salah satu faktor yang membuat orang lain lebih
mudah menghargai Anda.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 16
5. Berbanggalah dengan penampilan Anda.
Pastikan Anda selalu menjaga kebersihan tubuh dan kerapian penampilan. Luangkan
waktu untuk memotong kuku secara rutin, mandi setiap hari, dan menggosok gigi dua
kali sehari.
Ketidakmampuan seseorang untuk merawat dirinya dengan baik secara tidak langsung
akan menunjukkan nilai dirinya di mata orang lain.
Jika Anda tidak mampu menghargai diri sendiri dan merawat penampilan,
kemungkinan besar orang lain pun tidak akan bisa menghargai Anda.

6. Berkatalah “tidak” lebih sering.


Beberapa orang meyakini bahwa orang lain akan lebih mudah menghargai mereka jika
mereka terlihat sibuk mengerjakan berbagai tugas dan tanggung jawab. Faktanya,
anggapan tersebut salah. Anda justru tidak boleh menerima seluruh kesempatan atau
permintaan yang datang dari orang lain. Sesekali, berkatalah “tidak” untuk
menunjukkan bahwa Anda juga menghargai waktu yang Anda miliki dan selalu
mengutamakan kualitas daripada kuantitas.
Cara Anda menyampaikan pesan sama pentingnya dengan isi pesan tersebut. Oleh
karena itu, selalu sampaikan penolakan Anda dengan sopan, tegas, dan senyuman.
Tunjukkan bahwa penolakan tersebut tidak bersifat personal; Anda hanya tidak
memiliki waktu luang yang cukup untuk mengabulkan permintaannya saat ini.
Jangan takut berkata tidak. Berbahagialah karena Anda sudah berani membela diri di
hadapan orang lain.

7. Berhentilah bersikap terlalu baik.


Percayalah, Anda tetap bisa bersikap baik kepada orang lain tanpa harus terus-
menerus menjadi pesuruh mereka. Ingat, Anda tidak akan bisa membahagiakan semua
orang dan tidak perlu mencoba melakukannya. Jangan biarkan orang lain
memanfaatkan Anda hanya karena Anda terlihat mudah dimanfaatkan. “Kebaikan
hati” yang tidak pada tempatnya justru akan menunjukkan bahwa Anda tidak
menghargai diri Anda sendiri.
Tentukan batasan agar orang lain tahu perilaku seperti apa yang bisa Anda toleransi.
Tegaskan pilihan dan keinginan Anda

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 /
16
Selain itu, orang lain juga mungkin saja akan menyalahartikan sikap Anda dan
menganggap Anda palsu atau tidak tulus.

8. Berhentilah sering meminta maaf.


Utarakan maaf hanya jika Anda benar-benar melakukan kesalahan! Faktanya, banyak
orang terbiasa meminta maaf secara otomatis bahkan sebelum tahu letak kesalahan
mereka. Simpan permintaan maaf Anda untuk situasi yang tepat.
Dan berhentilah menyalahkan diri sendiri atas seluruh masalah yang terjadi di sekitar
Anda.

9. Utarakan rasa keberatan Anda saat menerima perlakuan yang tidak adil.
Jika seseorang memanfaatkan atau memperlakukan Anda dengan tidak adil, jangan
pernah memendam kekecewaan dan penderitaan Anda. Perjuangkan hak Anda dengan
cara yang positif! Alih-alih langsung membentaknya atau bersikap agresif, utarakan
rasa keberatan Anda dengan tegas dan sopan.
Membela diri dan memperjuangkan hak pribadi memang terdengar menakutkan.
Namun, percayalah bahwa orang lain pasti akan menghargai keberanian Anda untuk
melakukannya.
Pastikan Anda selalu berbicara dengan lugas dan jelas. Dengan kata lain, jangan
berbicara dengan terbata-bata atau berbicara sambil menunduk karena dirajai rasa
malu. Ingat, Anda memiliki hak untuk membela diri di hadapan orang lain

10. Selesaikan masalah.


Saat berhadapan dengan masalah, jangan pernah memberikan reaksi yang emosional
atau menunjukkan rasa frustrasi Anda. Alih-alih, berfokuslah untuk mencari solusi
yang paling tepat. Jangan terburu-buru mengeluh atau marah karena keduanya tidak
akan membantu Anda menyelesaikan masalah tersebut.
Ketika orang lain melihat Anda mampu mencari solusi dengan tenang alih-alih
bereaksi secara agresif, mereka pasti akan menghargai kesiapan dan kedewasaan Anda
untuk memperbaiki sebuah situasi.

11. Pegang kata-kata Anda.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 /
16
Jika Anda terbiasa melanggar janji, orang-orang di sekitar Anda akan menyimpulkan
bahwa Anda bukanlah orang yang bisa diandalkan. Oleh karena itu, selalu pegang
janji dan kata-kata Anda, serta jangan terbiasa membuat janji-janji palsu yang tidak
bisa Anda penuhi. Buktikan bahwa Anda adalah sosok yang bisa diandalkan agar
orang lain dapat lebih menghargai keberadaan Anda.
Sampaikan ketidaktahuan Anda dengan jujur.

12. Utamakan ketepatan waktu.


Keterlambatan menghadiri rapat, mengumpulkan tugas, merespons surel, atau
menemui seseorang akan membuat Anda kehilangan penghargaan dan kepercayaan
orang lain, terutama karena Anda terlihat tidak menghargai waktu mereka. Apa pun
situasinya, berusahalah untuk selalu tepat waktu
Tunjukkan bahwa Anda menghargai waktu orang lain dengan selalu menjaga
ketepatan waktu. Niscaya, mereka pun akan memberikan penghargaan yang sama
dengan melakukan hal serupa.

13. Jangan bergosip.


Kebiasaan menggosipkan hal-hal negatif yang mampu merendahkan harga diri orang
lain tidak akan membawa keuntungan apa pun bagi Anda. Faktanya, orang-orang yang
terbiasa bergosip justru akan dipandang rendah oleh orang lain dan biasanya akan
berakhir menjadi korban gosip juga.
Meski Anda tidak harus menyukai semua orang, setidaknya pastikan Anda selalu
berusaha menghargai mereka.
Pahami perbedaan bersosialisasi dan bergosip. Bersosialisasilah dengan baik, tetapi
jangan pernah terlibat kegiatan bergosip
Berusahalah menghindari konflik yang tidak penting dengan orang-orang di sekitar
Anda.

14. Jangan takut membela hak orang lain.


Perjuangkan hak orang lain sebagaimana Anda memperjuangkan hak pribadi. Dengan
kata lain, pastikan Anda selalu menolong orang lain yang diperlakukan tidak adil,
terutama jika mereka tidak mampu menolong diri mereka sendiri. Merasa kurang
sopan karena harus mencampuri urusan orang lain? Percayalah, akan selalu ada waktu
dan tempat yang tepat untuk melakukannya. Tunjukkan bahwa Anda menghargai

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 /
16
orang lain dan hak-hak yang mereka miliki! Sebagai gantinya, Anda pun akan
mendapatkan penghargaan yang sama dari mereka.
Perhatikan sekeliling Anda dan temukan kesempatan untuk menunjukkan rasa empati
Anda kepada orang lain.
Tunjukkan bahwa Anda bersedia memberikan bantuan kapan pun diperlukan, dan
tunjukkan kepedulian kepada orang-orang di sekitar Anda. Percayalah, perilaku
tersebut pasti akan membuat orang lain semakin menghargai Anda.
Jangan ragu pula meminta bantuan orang lain. Buat mereka merasa keberadaannya
bernilai bagi Anda. Dengan begitu, Anda bisa menunjukkan bahwa Anda berani
mengakui kelemahan diri sendiri.

E. PENUTUP

Simak cerita dibawah ini

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 /
16
Dulu, hiduplah seorang tukang kayu yang sangat mendidikasikan
hidupnya untuk bekerja di salah satu perusahaan bangunan. Selama
beberapa tahun ia lebih setia kepada majikannya daripada terhadap
istri dan keluarganya. Ternyata hal ini menciptakan kesenjangan yang
jauh antara dia dengan istri serta anak-anaknya. Ia mengabaikan
kehidupan serta keluarganya, istrinya menjadi sangat dingin
terhadapnya, bahkan rumah mereka menjadi terbengkalai dan tak
terawatt. Suatu hari tukang kayu itu menyadari kesalahannya dan
tidak ada yang bisa menggantikan istri dan keluarganya. Ia harus
membuat pilihan, rumah tangganya atau pekerjaannya. Akhirnya ia
memutuskan untuk mengundurkan diri. Keesokan paginya, ia
menemui Sang majikan dan menyampaikan rencananya untuk
meninggalkan pekerjaan untuk menikmati hidup dan menghabiskan
lebih banyak waktu Bersama istri dan keluarga besarnya. Majikan ini
sangat menyesal, mengetahui bahwa pekerja terbaiknya akan pergi. Ia
bertanya kepada tukang kayu itu apakah ia bersedia untuk tinggal dan
membangun sebuah rumah lagi.tukang kayu itupun menyetujuinya,
namun hatinya sudah tidak focus pada pekerjaan itu. Ia menggunakan
bahan yang sangat sederhana dan secara umum kualitas hasil
pekerjaannya buruk. Tentu ini bukan cara yang tepat untuk
mengakhiri sebuah karir yang prima. Setelah menyelesaikan tugasnya,
tukang kayu itu menemui majikannya di rumah baru itu. Majikan itu
menyerahkan kunci pintu depan kepadanya dan berkata , “Ini
rumahmu, ini hadiah dari saya untuk Anda”. Tukang kayu itu terkejut
dan dengan lirih berkata “Seandainya saya tahu bahwa rumah ini
untuk saya, saya akan melakukan semuanya secara berbeda

Semua orang punya tempat untuk menyembunyikan barang. Ia menyimpan


barang-barang disana agar dapat dirapikan esok hari. Masalahnya adalah hari
esok tidak akan pernah datang dan kotoran itupun menumpuk

Efrat Shani

Memperhatikan hal-hal kecil dan sederhana yang diabaikan oleh kebanyakan


orang membuat beberapa orang menjadi kaya

Henry Ford

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 /
16
Literatur :

1. Dr Hj Inge Hugalung M.Si ( 2007); Pengembangan Kepribadan; PT Indeks; PT Macanan


Jaya Cemerlang; Jakarta
2. Antonius Atosakti Gea S.Th MM dkk ( 2004) Character Building 1 : Relasi Dengan Diri
SEndiri, , Gramedia Jakarta,
3. Stephen R Covey ( 2005) : 7 Kebiasaan Keluarga yang sangat efektif; Mita
4. Point of You (2007) , The Coaching Game ; Point of you ltd
5.https://id.wikihow.com/Membuat-Orang-Lain-Menghargai-Anda

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 /
16

Anda mungkin juga menyukai