Tugas Besar Cerpen
Tugas Besar Cerpen
Ada seorang bujang lapuk bernama Rizal atau biasa disapa dengan nama Ijal,
padang panjang merupakan tempat dimana Ijal tumbuh besar ,Ijal yang kesehariannya
menghabiskan waktu bersama teman- temannya bermain judi,meminum-minuman
keras di padang disebut dengan parewa, berbeda dengan kekasihnya Dinda
merupakan kekasih ijal yang memiliki sifat lemah lembut dan pendiam, sebenarnya
Dinda sudah lelah melihat perilaku ijal yang tidak ada perubahan dari hari ke hari,
Suatu hari Dinda ingin bertemu dengan Ijal, Dinda ingin membicarakan tentang
hubungannya dengan Rizal , bertemulah mereka di tepi danau di padang panjang
“Uda Ijal , mau dibawa kemana hubungan kita ?. semakin hari Uda tidak
memikirkan masa depan.!” ujar Dinda
“Merantau lah Uda , dengan merantau Uda bisa lepas dari teman-temanmu itu”
ucap Dinda sembari menasehati Ijal
“ tenang uda, dinda disini akan baik-baik saja , merantau lah uda , cari kehidupan
yang lebih baik”
“Baiklah jika itu kemauan adiak , uda akan menuruti” ucapan ijal sembari
tertunduk lesu
“ ada Ijal , cubo kamu siapkan lamaran pekerjaan , sepertinya teman paman ada
yang butuh pegawai”
Diterimalah ijal menjadi housekeeping di sebuah villa , siang malam Ijal bekerja
membanting tulang , sembari menanti kabar dari Dinda yang tidak ada memberi kabar,
sudah beberapa tahun ini ijal mengumpulkan uang untuk menghalalkan sang pujaan
hati, Dinda tetap saja tidak pernah memberikan kabar
Menjelang petang datanglah sepasang pengantin baru yang ingin memesan villa
dimana tempat Ijal bekerja,terkejut lah ijal melihat pasangan itu , ternyata itu adalah
Dinda yang telah dipinang orang, hancur hati ijal melihatnya, Dinda melihat Ijal seperti
orang asing, tak sepatah kata keluar dari mulut Dinda saat melihat Ijal
“Sio-sio latiah dirantau ” ucap Ijal yang sedang menahan siksaan batin
Nampak perjuangan Ijal ditanah rantau sia-sia sudah, Letih kerja kerasnya
dibalas oleh penghianatan, Ijal masih tak percaya bahwa dinda telah sudah ada yang
punya,
Pesan yang dapat kita ambil dari cerpen ini yaitu “jangan pernah berharap kepada
manusia,sebab itu adalah sumber kekecewaan”