Anda di halaman 1dari 3

BAB 5 Aqidah Islamiyah

IDEAL(KONSEP/AYAT/HADIST)
 Kata ‟aqidah adalah bahasa Arab, yaitu berasal dari kata ‟aqada - ya‟qidu - „âqidatan
di Indonesiakan menjadi akidah Artinya secara etimologis ialah ikatan atau janji, yang
disebut dengan „akad, seperti „akad nikah (perjanjian nikah), Secara terminologis,
definisi aqidah ialah ikatan jiwa dengan Allah SWT., mengakui bahwa tiada Tuhan
Yang berhak disembah, keuali Allah SWT. dalam ungkapan kalimat: (Tiada Tuhan
Yang Disembah kecuali Allah), sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam QS
Muhammad(47):19 : Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah
(sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi
(dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat
kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.

 Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan kita
sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang
beriman (mu'min). Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat
menghasilkan keyakinan dan keimanan yang kokoh.

 Hadist Mengenai Takut akan Kesyirikan :

‫َقاُلوا َيا َر ُسوَل ِهَّللا َو َم ا الِّش ْر ُك اَأْلْص َغ ُر َق اَل الِّر َي اُء ِإَّن َهَّللا َتَب اَر َك َو َتَع اَلى َيُق وُل َي ْو َم‬
‫ُتَج اَز ى اْلِعَباُد ِبَأْع َم اِلِهْم اْذ َهُبوا ِإَلى اَّلِذ يَن ُكْنُتْم ُتَر اُءوَن ِبَأْع َم اِلُك ْم ِفي الُّد ْنَيا َفاْنُظُروا َه ْل‬
‫َتِج ُد وَن ِع ْنَد ُهْم َج َزاًء‬
Dari Mahmud bin Labid ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya yang paling aku takuti menimpa kamu adalah syirk kecil.”
Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, apa syirk kecil itu?” Beliau menjawab,
“Riya (beramal agar dipuji manusia). Sesungguhnya Allah Tabaaraka wa Ta’aala
akan berfirman pada hari manusia dibalas dengan amalnya, “Pergilah kamu kepada
orang-orang yang kamu riya’ (kepada mereka) dengan amalmu di dunia. Lihatlah!
Apakah kamu mendapatkan balasan dari mereka.” [HR. Ahmad, dan dinyatakan
shahih oleh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 1555].

 Substansi (hakekat) „aqidah adalah tauhid ( ‫د‬KK‫ ) تو ح‬yang berarti Ke Maha Esaan,
Tauhdullah berarti Ke maha Esaan Allah, bertauhid berarti mengakui ke Maha Esaan
Allah SWT.. Akar kata tauhid adalah ahad sebagaimana dalam QS.112:1, artinya 1.
Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. (QS.112:1).

 Pengakuan tentang tauhid merupakan awal dari iman. Kata iman berasal dari amana,
yu‟minu, îmânan ( ‫ أيمانا‬- ‫ يؤمن‬- ‫) أمن‬, di Indonesiakan menjadi iman atau keimanan.
Secara etimologis kata iman berarti kepercayaan. Secara terminologis definisi iman
ialah kepercayaan, pengakuan dan pembenaran oleh hati tentang bahwa tiada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Allah SWT. sebagaimana dalam kalimah tauhid
artinya: Tiada tuhan yang disembah, kecuali Allah.

 Berdasarkan pengertian akidah, tauhid dan iman di atas dapat dirumuskan pengertian
aqidah Islamiyah, yaitu kepercayaan dan keyakinan yang mendalam tentang ke-Maha
Esaan Allah SWT. dan tentang kerasulan Nabi Muhammad SAW. sebagai utusan
Alah SWT. kepada manusia, sebagai motor yang menggerakkan nafsu, hati, dan otak
dan seluruh anggota tubuh manusia dalam beraktifitas tunduk dan patuh untuk
menyembah Allah SWT. sebagaimana yang dinayatakan dalam salah satu bacaan
niftitah di dalam shalat, yang terdapat dalam QS,6:162, artinya: Sesungguhnya
shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk beribadah menyembah Allah,
Tuhan semesta alam.

FAKTUAL
 Kasus-Kasus Penyimpangan Aqidah :

Masih ada beberapa masyarakat yang masih mempercayai semacam dukun


atau yang biasa dipanggil dengan mbah dukun. Ada beberapa masyarakat yang
masih berobat kepada dukun untuk menyembuhkan penyakitnya terutama
masyarakat yang lanjut usia. Mereka beranggapan bahwa dengan berobat ke
dukun bisa lebih cepat sembuh dan biaya yang dikeluarkan tidak cukup mahal.

Tak hanya itu, masih banyak masyarakat yang percaya dengan Sesajen.
Masyarakat mempercayai bahwa makhluk ghaib akan menyantap sesajen yang
diberikan hanya berupa sari makanannya, sehingga makanan akan menjadi
hambar atau tanpa rasa dan sesajen tidak boleh dimakan oleh manusia.

Bahkan, ada beberapa hari yang dipercayai oleh masyarakat sebagai hari yang
naas atau hari sial. Hari naas ditetapkan jika dahulu terjadi suatu kejadian yang
tidak baik pada suatu hari, maka pada hari yang sama menjadi hari naas bagi
warga yang merasakan.

 Kenapa Penyimpangan Bisa Terjadi? :

 Kurangnya Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama islam mulai ditinggalkan dan banyak masyarakat yang


lebih mengutamakan pendidikan formal, akhirnya pengetahuan mengenai
ajaran islam yang sebenarnya kurang bisa diketahui dengan mendalam.

 Sikap yang Berlebihan

Dalam mencintai para wali dan orang-orang shalih, serta mengangkat mereka
di atas derajat yang semestinya, sehingga menyakini pada diri mereka sesuatu
yang tidak mampu dilakukan kecuali oleh Allah, baik berupa mendatangkan
kemanfaatan maupun menolak kemudharatan.
 Kelalaian

Dengan semakin majunya peradaban manusia dan munculnya teknologi-


teknologi yang canggih membuat masyarakat lupa akan pencipta alam
sebenarnya yaitu Allah SWT

INTENSITAS
 Hal-hal yang perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan akidah :

Memperkuat ajaran agama

Mempelajari ajaran agama Islam dengan orang yang lebih ahli

Bergaul dengan orang- orang yang taat dalam agama dan selalu mengingat
Allah

Menyebarkan agama Islam atau dengan cara dakwah yang berdasrkan pada
alquran dan hadist.

Anda mungkin juga menyukai