Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

“Risiko Bunuh Diri”

Bunga Angrayni

2341312009

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2023
1. Pengertian

Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari untuk mengakhiri kehidupan

individu secara sadar berhasrat dan berupaya melaksanakan hasratnya untuk mati. Bunuh

diri menurut Edwin Schneidman dalam Kaplan 2010 adalah tindakan pembinasaan yang

disadari dan ditimbulkan diri sendiri, dipandang sebagai malaise multidimensional pada

kebutuhan individual yang menyebabkan suatu masalah di mana tindakan yang dirasakan

sebagai pemecahan yang terbaik.Bunuh diri berhubungan dengan kebutuhan yang

dihalangi atau tidak terpenuhi, perasaan ketidakberdayaan, keputusasaan, konflik

ambivalen antara keinginan hidup dan tekanan yang tidak dapat ditanggung,

menyempitkan pilihan yang dirasakan dan kebutuhan meloloskan diri; orang bunuh diri

menunjukkan tanda-tanda penderitaan (Kaplan & Saddock,2010)

Yosep (2010) mengklasifikasikan terdapat tiga jenis bunuh diri, meliputi:

a) Bunuh diri anomik

Bunuh diri anomik adalah suatu perilaku bunuh diri yang didasari oleh faktor lingkungan

yang penuh tekanan (stressful) sehingga mendorong seseorang untuk bunuh diri.

b) Bunuh diri altruistic

Bunuh diri altruistik adalah tindakan bunuh diri yang berkaitan dengan kehormatan

seseorang ketika gagal dalam melaksanakan tugasnya.

c) Bunuh diri egoistic

Bunuh diri egoistik adalah tindakan bunuh diri yang diakibatkan faktor dalam diri

seseorang seperti putus cinta atau putus harapan.


2. Penyebab

1) Faktor keriditer

2) Riwayat penggunaan NAPZA

3) Riwayat penyakit fisik,kronik/terminal

4) Riwayat penyakit kronik

5) Riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak

6) Perasaan bersalah

7) Kegagalan dalam mencapai harapan

8) Perceraian, perpisahan, hidup sendiri, tidak bekerja

9) Kegagalan dalam beradaptasi sehingga stress

10) Kurang penghargaan dari orang lain

3. Tanda dan Gejala

1) Subjektif

a. Klien mengatakan “Saya mau mati!”

b. Klien mengatakan “Jangan tolong saya

c. Klien mengastakan “Biarkan saya!”

d. Klien mengatakan .“Saya tidak mau ditolong”

2) Objektif

Klien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat

nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi, membenturkan kepala, dan emosi

labil.
4. Proses Terjadinya

Terjadinya trauma → timbul perasaan negatif pada diri sendiri →klien berpikir negatif

→klien berniat mengakiri hidupnya →resiko bunuh diri

5. Pohon Masalah

Resiko perilaku kekerasan (efek)

Resiko bunuh diri (core problem)

harga diri rendah (etiologi)

6. Diagnosa

1) Resiko bunuh diri

2) Harga diri rendah

3) Resiko perilaku kekerasan.

7. Strategi Pelaksanaan Tindakkan Keperawatan

1) SP 1 : Pengkajian, melindungi dan mengendalikan pikiran bunuh diri dengan

berfikir aspek positif diri

2) SP 2 : latihan berfikir positif terhadap keluarga dan lingkungan

3) SP 3 : latihan merencanakan masa depan, harapan masa depan.

4) SP 4 : latihan merencanakan masa depan tahap 2

8. Rencana Tindakan
a. Mengidentifikasi beratnya masalah risiko bunuh diri: isarat, ancaman, percobaan

(jikan percobaan segera rujuk)

b. Mengidentifikasi benda-benda berbahaya dan mengamankannya (lingkungan aman

untuk pasien)

c. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif

diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir aspek positif yangdimiliki

d. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif

keluarga dan lingkungan, latih afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan

e. Mendiskusikan harapan dan masa depan

f. Mendiskusikan cara mencapai harapan dan masa depan

g. Melatih cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara bertahap

h. Melatih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan

Anda mungkin juga menyukai