Anda di halaman 1dari 3

Stelah nabi wafat para sahabat menyebarkan hadis ke berbagai wilayah supaya

hadis ini sampe kepada kita supaya kita dapat mengamalkan hadis dari kanjeng
nabi. Dalam menyebarkan hadis sahabat berpencar ke berbagai wilayah ada yang
di makkah, madinah, bashrah, syam, dan mesir.

a) Madinah
Para sahabat senior tetap tinggal di kota ini. Mereka tak pernah meninggalkan
Madinah kecuali untuk keperluan yang sangat penting. Seperti urusan
kepemerintahan, ekonomi, militer ataupun pendidikan.
Di antara tokoh-tokoh hadits di kota Madinah dalam kalangan sahabat, ialah
Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib (sebelum berpindah ke
Kuffah),Abu Hurairah, Siti Aisyah, Ibnu Umar, Abu Said Al-Khudry dan Zaid
bin Tsabit.
Di antara sarjana-sarjana para tabi’in yang belajar pada sahabat-sahabat itu,
ialah : Said, Urwah, Az-Zuhry, Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah, Ibnu
Mas’ud, Saim bin Abdullah Umar, Al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakar,
Nafi’, Abu Bakar bin Abdurrahman, Ibnu Al-Harits bin Hisyam dan Abdul
Zuhaid, Itab bin Usaid, Khalid bin Usaid, al-Hakam bin Abi al-Ash, Utsman
bin Thalhah,. dan masih banyak lagi para penghafal hadits yang senantiasa
menjadi sumber rujukan sunnah dan fatwa-fatwa yang dibutuhkan
b) Makkah
Ketika Nabi saw berhasil menundukkan Kota Mekah (Fathu Mekah), beliau
menugaskan Muadz bin Jabal untuk tinggal di sana guna mengajarkan hukum-
hukum Islam kepada penduduknya. Menjelaskan halal dan haram. Memberikan
pemahaman ilmu agama dan Alquran pada mereka. Di antara tokoh hadits
Makkah ialah Mu’adz kemudian Ibnu Abbas, Abdullah bin Saib al-Makhzumi.
Di antara para Tabi’in yang belajar padanya, ialah Mujahid, Ikrimah, A’tha bin
Abi Rabah, Abul Zubair Muhammad bin Muslim.
c) Kuffah
Ulama sahabat yang mengembangkan hadits di Kuffah ialah : Ali Abdullah bin
Mas’ud, Sa’ad bin Abi Waqash, Said bin Zaid, Khabbab bin Al Arat, Salman
Al Farizi, Hudzaifah Ibnul Yaman, Ammar bin Yasir, Abu Musa, Al-Baraq,
Al-Mughirah, Al-Nu’man, Abul Thufail, Abu Juhaifah dan lain-lain.Pemimpin
besar hadits di Kuffah, ialah Abdullah bin Mas’ud, padanya belajar Masruq,
Ubaidah, Al-Aswad, Syuraih, Ibrahim, Said bin Zubair, Amir bin Syurahil,
Asy-Sya’by. Yang menjadi tokoh utama keilmuan di Kufah adalah Abdullah
bin Mas'ud radhiallahu 'anhu. Ia seorang ulama di kalangan sahabat dan cukup
lama tinggal di sana. Melalui bimbingannya muncullah orang-orang hebat
semisal Masruq bin al-Ajda' al-Hamdani, Ubaidah bin Amr as-Salmani.
Menurut asy-Sya'bi, Ubaidah dan Syuraih memiliki level yang sama.
Kemudian ada Aswad bin Yazid an-Nakha-i dan Syuraih bin al-Harits al-Kindi
-yang ditunjuk Umar sebagai hakim di Kufah-. Ada pula Ibrahim bin Yazid an-
Nakha-i yang dikenal sebagai Faqih al-Iraq. Selanjutnya Said bin Jubair, Amir
bin Syarahil asy-Sya'bi. Asy-Sya’bi merupakan seorang yang sangat mendalam
ilmunya di kalangan para tabi'in, para imam, dan huffazh.
d) Bashrah
Yang menjadi tokoh utama di sini adalah Anas bin Malik radhiallahu 'anhu.
Abdullah bin Abbas juga pernah tinggal di kota ini, karena menjabat gubernur
di Bashrah. Selain dua orang sahabat senior ini, ada juga sahabat-sahabat yang
lain. Pemimpin Hadits di basrah dari golongan sahabat, ialah : Anas bin Malik,
Utbah, Imran bin Husain, Abu Barzah, Ma’qil bin Yasar, Abu Bakrah,
Abdurrahman bin Samurah, Abdullah bin Syikhkhir, Jariah bin
Qudamah.Sarjana-sarjana tabi’in yang belajar pada mereka antara lain, ialah
Abul Aliyah, Rafi’ bin Mihram Al-Riyahy, Al-Hasan Al-Bishry, Muhammad
bin Sirin, Abu Syatsa, Jabir bin Zaid, Qatadah, Mutharraf bin Abdullah bin
Syikhkhir, dan Abu Bardah bin Abi Musa.
e) Syam
khalifah memberikan perhatian besar terhadap wilayah ini dengan
mengirimkan sahabat-sahabat Rasulullah untuk membimbing mereka. Di
antaranya adalah Muadz bin Jabal. Rasulullah ‫ ﷺ‬pernah
mempercayakannya membina masyarakat Yaman dan Mekah. Dan kemudian
Umar bin al-Khattab mengamanahinya membina penduduk Syam. Sahabat
lainnya yang juga dikenal memberikan pengajaran di wilayah ini adalah
Ubadah bin Shamit. Ia sosok yang unggul dalam bidang Alquran dan sangat
fakih. Selain itu ada juga Abu Darda' al-Anshari. Seorang sahabat yang fakih
dan hafal banyak hadits. Ia diutus ke Syam bersama Muadz bin Jabal setelah
Amirul Mukminin Umar menerima surat permintaan dari Yazid bin Muawiyah.
Tokoh Hadits dari sahabat di Syam ini, ialah Mu’adz bin Jabal, Ubadah bin
Shamit dan Abu Darda’.Pada beliau-beliau itulah banyak tabi’in belajar
diantaranya : Abu Idris Al-Khaulani, Qabishah bin Dzuaib, Makhul, Raja ibnu
Hawaih.
f) Mesir
Di masa Muawiyah bin Abu Sufyan, ia menugaskan salah seorang sahabat
yang utama Amr bin al-Ash untuk Mesir. Amr membawa serta putranya,
seorang ahli ilmu di kalangan sahabat Rasulullah ‫ﷺ‬, Abdullah bin Amr bin
al-Ash radhiallahu 'anhuma.Abdullah bin Amr adalah seorang pemuda yang
giat beribadah. Ia juga termasuk sahabat yang paling banyak meriwayatkan
hadits. Diantara sahabat yang mengembangkan hadits di Mesir ialah Abdullah
bin Amr, Uqbah bin Amr, Kharijah bin Hudzaifah, Abdullah bin Saad,
Mahmiyah bin Juz, Abdullah bin Harits, Abu Basyrah, Abu Saad Al-Khair,
Muadz bin Anas Al-Juhary.Ada kira-kira 140 orang sahabat yang
mengembangkan hadits di Mesir.Diantara Tabi’in yang belajar pada mereka
ialah Abu Al-Khair, Martsad Al-Yaziny, seorang mufti Mesir. Ia meriwayatkan
banyak hadits dari Abu Ayyub al-Anshari. Kemudian Abu Bashrah al-Ghifari,
dan Uqbah bin Amir al-Juhani, dan Yazid bin Abi Habib.

Anda mungkin juga menyukai