1. Menurut W.F.Mackey, penyusunan buku teks didasarkan pada prinsip berikut ini:
1) Seleksi
Dalam seleksi ini yang perlu dipertimbangkan adalah hal-hal seperti berikut ini:
a. Tujuan pengajaran Bahasa, level Bahasa yang diajarkan dan jumlah waktu belajar.
b. Tipe Bahasa yang akan diajarkan yang meliputi dialek, regiter, style dan media.
c. Jumlah materi yang akan disajikan.
d. Pilihan butir-butir yang akan diajarkan yang mencakup fonetik, tata Bahasa,
kosakata dan makna kata.
e. Kriteria yang dipakai melandasi pilihan.
Contoh:
Dalam penyusunan buku teks, penyusun (guru) harus menyeleksi bahan-bahan yang
akan diajarkan sesuai dengan 5 hal di atas.
2) Gradasi Bahan Pelajaran
Gradasi bahan Pelajaran mempersoalkan tatanan yang dipandang paling baik untuk
menyajikan bahan Pelajaran yang telah dipilih atau diseleksi. Gradasi ini tampak seperti
berikut ini:
a. Pengelompokan yang mencakup pengelompokan yang berdasarkan sistem, yaitu
pengelompokan fonetis, leksikal. Dan juga pengelompokan bunyi-bunyi Bahasa
menjadi kata, kata menjadi frase, frasa menjadi kalimat, kalimat menjadi konteks.
b. Pengurutan atau sekuensi yang juga mencakup sekuensi berdasarkan sistem di satu
pihak dan berdasarkan struktur di pihak lain.
Contoh:
Sebuah buku teks disusun sesuai dengan kemampuan pembaca dengan kata lain buku
teks tersebut disusun berdasarkan jilid/level. Sebgai contoh Level 1 untuk tingkat
pemula dan level 2 untuk tingkat selanjutnya.
3) Presentasi Bahan
Presentasi bahan mempersoalkan pengomunikasian bahan kepada siswa. Presentasi
bahan Pelajaran tampak pada uraian berikut.
a. Penahapan bahan Pelajaran, baik jumlah maupun satuan-satuannya.
b. Pendemonstrasian bahan Pelajaran yang mungkin secara lisan ataukah secara
tertulis.
c. Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi Pelajaran yang terdiri dari ragam-
ragam prosedur, yaitu eksplanasi, translasi, otentik atau peragaan, gambar,dan
konteks.
Contoh:
Seorang guru dalam penyampaian materi yang ada di buku teks memakai prosedur lisan
dan peragaan.
4) Repetisi Bahan Pelajaran
Repetisi bahan Pelajaran mempersoalkan hal-hal yang patut dilakukan guru di dalam
kelas, menyajikan bahan pelajaranyang telah tertata dalam buku Pelajaran. Repetisi ini
menyangkut perilaku guru dalam megajar, dan siswa dalam belajar, yaitu perilaku yang
berhubungan dengan pembinaan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis.
Contoh:
Dalam proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan aktifitas yang interaktif.
2. Metode Eja
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai pengajaranya
dengan memperkenalkan huruf-huruf secara alfabetis. Huruf-huruf tersebut dihafal dan
dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Sebagai contoh A/a, B/b, C/c, D/d,
E/e, F/f dan seterusnya dilafalkan sebagai [a], [be], [ce], [de], [e], [ef] dan seterusnya.
Kegiatan ini diikuti dengan latihan menulis lambang, tulisan, seperti a, b, c, d, e, f dan
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru memberi salam dan memperkenalkan diri dan diteruskan dengan tanya jawab
tentang nama kelas, nama sekolah, Pelajaran yang akan diajarkan, dan seterusnya.
2. Siswa secara bergilir ditanya tentang nama, orang tua, anggota keluarga, dan tempat
tinggalnya.
3. Siswa secara bergilir memperkenalkan diri dan anggota keluarganya.
4. Salah seorang siswa disuruh memilih kartu nama yang telah disediakan atau yang sudah
dapat menulis disuruh menuliskan Namanya di papan tulis.
5. Secara bersama-sama membaca nama salah satu siswa yang dipilih atau ditulis di papan
tulis.
6. Guru mulai memperkenalkan beberapa tulisan sesuai dengan materi untuk membaca
dan menulis permulaan sebagai bahan pembelajaran berbicara selanjutnya dan juga
sebagai bahan pembelajaran kompetensi dasar yang lain pada pertemuan berikutnya.
7. Siswa berlatih menulis Namanya masing-masing di papn tuli kemudian dibaca
bersama-sama.
8. Menutup Pelajaran.