Anda di halaman 1dari 24

TELAAH KURIKULUM DAN

BUKU TEKS MATA PELAJARAN


BAHASA INDONESIA SEKOLAH
DASAR KELAS TINGGI

OLEH :
SIRMINI
PRIYANTI
BIDAYATUN NI’MAH
KB 1 A. ASPEK ASPEK PEMBELAJARAN BAHASA
Dalam kurikulum 2004, dinyatakan bahwa ruang lingkup standar kompetensi mata
pelajaran Bahasa Indonesia SD dan MI terdiri atas empat aspek sebagai berikut:
a.       Mendengarkan
b.      Berbicara
c.       Membaca
d. Menulis
Dalam keempat aspek keterampilan diatas, terdapat aspek kemampuan berbahasa
dan kemampuan bersastra.  Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan agar siswa
terampil berkomunikasi, sedangkan pengajaran sastra ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menikmati, menghayati, dan memahami
karya sastra
Contoh kutipan SLABUS SD HAL 5.6- 5.35
• Setelah menelaah dan memahami sungguh-
sungguh komponen kurikulum sehingga kita dapat
memadukan antar aspek ketrampilan berbahasa.
Cara memadukan dua ketrampilan berbahasa
yang lain yaitu dengan mencari kompetensi dasar
apa yang akan kita kembangkan, kemudian kita
rancang hasil belajar yang merupakan perpaduan
dari dua ketrampilan, misalnya perpaduan
ketrampilan berbicara dan mendengarkan.
B. PERPADUAN ASPEK KERAMPILAN BAHASA DENGAN ASPEK
SASTRA DI KELAS TINGGI

• Seperti halnya dengan perpaduan antar aspek, guru dapat


memadukan antar aspek ketrampilan Berbahasa dengan
aspek kesastraan. Contoh perpaduan pada kompetensi dasar
‘membaca novel anak’, ada perpaduan antara aspek
membaca (membacakan), aspek mendengarkan (siswa tidak
dapat menjawab kalua tidak mendengarkan), aspek
menulis(penjelasan amanat disampaikan secara tertulis),
aspek berbicara(kalua penjelasan disampaikan secara lisan),
dan aspek sastra (karena yang dijelaskan adalah amanat
novel).
KB 2 KAJIAN BUKU TEKS
A. SYARAT-SYARAT BUKU TEKS
Fungsi buku teks adalah memperlancar proses belajar
mengajar, tetapi hal ini tidak berarti bahwa guru
menggantungkan diri sepenuhnya pada keberadaan buku
teks. Guru harus kreatif dengan jalan mencari materi
pokok tersebut dari sumber sumber lain dan bilamana
perlu guru dapat Menyusun sendiri buku teks tersebut.
Untuk kepentingan itu guru harus mempunyai
pengetahuan tentang syarat-syarat penyusunan buku
teks yang baik
Penyusunan Buku Teks
• Menurut W.F. Mackey(dalam Hanafi, 1981)
penyusunan buku teks didasarkan pada
prinsip berikut ini :
1. Seleksi
2. Gradasi
3. Presentasi
4. Repetisi
1. Seleksi
• Hal hal yang harus dipertimbangkan:
a. Tujuan pengajaran Bahasa, level Bahasa yang
diajarkan, dan jumlah waktu belajar.
b. Tipe Bahasa yang akan diajarkan yang meliputi
dialek, register, style, media
c. Jumlah materi yang akan disajikan
d. Pilihan butir-butir yang akan diajarkan = fonetik,
tata Bahasa, kosakata, dan makna kata
e. Kriteria yang dipakai melandasi pilihan
2. Gradasi Bahan Pelajaran
• Gradasi bahan pelajaran mempersoalkan tatanan yang
dipandang paling baik untuk menyajikan bahan pelajaran yang
telah dipilih atau diseleksi.
• Gradasi tampak seperti ini ;
a. Pengelompokan yang mencakup (1)pengelompokan yang
berdasarkan system(2)pengelompokan bunyi-bunyi Bahasa
menjadi kata, kata menjadi frasa, frasa menjadi kalimat,
kalimat menjadi konteks.
b. Pengurutan atau sekuensi yang juga mencakup sekuensi
berdasarkan system di satu pihak dan berdasarkan struktur
pihak lain.
3.Presentasi Bahan
Presentasi bahan mempersoalkan pengomunikasian
bahan kepada siswa. Presentasi bahan pelajaran
tampak pada :
a. Penahapan bahan pelajaran, baik jumlah maupun
satuan-satuannya
b. Pendemonstrasian bahan pelajaran yang mungkin
secara lisan maupun secara tertulis
c. Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi
pelajaran yang terdiri dari ragam prosedur.
4. Repetisi
Repetisi bahan pelajaran mempersoalkan
hal-hal yang patut dilakukan guru didalam
kelas, menyajikan bahan pelajaran yang telah
tertata dalam buku pelajaran dan
menyangkut perilaku guru dalam mengajar
dan siswa dalam belajar
Penyusunan Buku Teks Menurut Tarigan (1986)

Patokan Umum
a) Pendekatan keterampilan proses e) Metode
b) Tujuan meliputi kognitif, afektif, f) Sarana dan sumber
psikomotor
c) Bahan pengajaran g)Penilaian
d) Program yang meliputi kelas, h) Bahasa
semester, jam pelajaran
Menurut Imam Machfudz dan Solchan (1995)
1. Ketentuan Umum
 Pertama, naskah yang ditulis hendaknya mempunyai
bagian bagian yang lengkap
 Kedua, naskah yang ditulis harus asli dan belum
pernah diterbitkan
2. Ketentuan Khusus
Ketentuan khusus ini berkaitan dengan (1) keamanan
nasional (2) isi buku teks (3)cara penyajian
(4)penggunaan Bahasa (5)ilustrasi
B. Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia guru


harus menetapkan terlebih dahulu
kompetensi siswa yang mana yang akan
dikembangkan.
Contoh dapat dilihat dalam modul halaman
5.45 sampai 5.47
MODUL 6
KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS DI KELAS
RENDAH
PENGERTIAN MMP
• MMP merupakan program pembelajaran yang diorientasikan
pada kemampuan membaca dan menulis permulaan.
• Permulaan berarti : peralihan dari masa bermain ke masa
sekolah
• Kemampuan membaca permulaan duorientasikan pada
kemampuan melek huruf (anak dapat mengubah dan
melafalkan lambing tertulis)
TUJUAN PEMBELAJARAN MMP
• Standar Kompetensi Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada
Kurikulum 2004 yang merupakan pengganti kurikulum 1994
sesuai dengan indicator pencapaian hasil belajar bahwa sasaran
pembelajaran membaca permulaan adalah melek huruf dengan
titik berat pengajaran diarahkan pada keterampilan membaca
teknis sedangkan sasaran pembelajaran menulis permulaan
lebih diarahkan pada kemampuan menulis mekanis (unsur
huruf perkataan dan gambar)
KB 2
STRATEGI PEMBELAJARAN MMP
A. METODE PEMBELAJARAN MMP
1. Metode Eja : memulai pengajaran dengan memperkenalkan huruf-huruf secara alfabetis. Huruf-huruf
tersebut dihafalkan dan dilafalkan anak sesuai bunyi abjad.
Contoh : b, a, d, u
b-a ====== ba
d-u ====== du
Dilafalkan ba- du
2. Metode Bunyi : merupakan bagian dari metode eja perbedaannya pada pembacaan atau pelafalan abjad.
3. Metode Suku Kata : pengenalan suku kata seperti ba, bi, bu, be, bo
Kemudian di rangkai menjadi kata atau kalimat
4. Metode Kata : serangkaian proses pengupasan dan perangkaian kata
Misal dari huruf, menjadi suku kata, suku kata menjadi kata
5. Metode Global : merupakan metode kalimat dimana guru mengambil bebera kalimat secara global.
Contoh :
a. Memperkenalkan gambar dan kalimat : gambar anak perempuan ======== ini fani
b. Menguraikan salah satu kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf-huruf
Contoh : i-n-I i-ni ini ini dadu dadu da-du d-a-d-u
6. Metode SAS (Struktur Analitik Sintetik) metode ini mengawali
pelajaran dengan menampilkan dan memperkenalkan sebuah kalimat
utuh.
• Proses penguraian dalam pembelajaran MMP dengan metode SAS :
a. Kalimat menjadi kata-kata
b. Kata menjadi suku-suku kata
c. Suku kata menjadi huruf-huruf
Contoh : modul 6 halaman 6.21
B. MODEL PEMBELAJARAN MMP
• CBSA : Cara belajar siswa aktif dengan ciri pembelajaran berpusat pada murid,
guru sebegai fasilitator)
• Pendekatan komunikatif – integrative (membuka diri tentang fungsi komunikasi
Bahasa)
• CTL : Contextual Teaching and Learning (adanya Kerjasama antar pihak, penekanan
pemecahan masalah,pembelajaran terintegrasi)

Variasi bentuk Latihan menulis permulaan, diantaranya pramenulis (memegang pensil


dan Gerakan tangan), menghubungkan tanda titik-titik, menatap, menyalin, menulis
halus,dikte, melengkapi tulisan, mengarang sederhana
KB 3
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
• Evaluasi atau penilaian merupakan proses pengumpulan, pengolahan,
dan pemaknaan data.
• Data diperoleh dari serangkaian kegiatan dalam pembelajaran
• Alat penilaian yang biasa digunakan adalah penilaian tes dan non tes
dimana dalam penilaian ini bukan hanya hasil yang menjadi acuan tapi
proses juga ikut menjadi penilaian dalam pembelajaran, kemajuan
belajar siswa secara utuh dan menyeluruh disebut dengan pendekatan
holistic yaitu menyeluruh mulai dari proses sampai hasil akhirnya.
A. PENILAIAN PROSES
• Penilaian proses ddilaksanakan selama proses pembelajaran
• Berdasarkan cara pelaksanaanya, alat penilaian Teknik tes dapat dilakukan
dengan :
1. Tes tertulis : menjawab berbagai jenis pertanyaan dengan cara menulis
2. Tes lisan : dilakukan dalam bentuk lisan (diskusi, wawancara, pidato dll)
3. Tes perbuatan : tes dalam bentuk soal tulis atau lisan sedangkan jawaban
dalam bentuk penampilan atau perbuatan
Sedangkan Teknik non tes merupakan alat penilaian yang dilakukan untuk
memperoleh gambaran melalui sikap, minat dan kepribadian.
B. PENILAIAN HASIL
• Penilaian hasil digunakan untuk menentukan pencapaian atau
hasil belajar siswa.
• Tes membaca permulaan dapat mengambil bentuk seperti :
a. Membaca nyaring
b. Mengisi wacana rumpang dalam berbagai tataran kebahasan
c. Menjawab dan mengajukan pertanyaan dari teks tertulis
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai