Anda di halaman 1dari 10

PEMBELAJARAN

KELAS
RANGKAP/PDGK4
302
MODUL 4
LINGKUNGAN
ANGGOTA KELOMPOK 3: SEBAGAI SUMBER
BELAJAR 1. WIWIN INDARTI
2. MUTRI MUZAROATURROHMAH
3. RATIH PUTRI
4. SEPTI UTAMI
5. BIMAWAN ADI
KEGIATAN
BELAJAR 2
SEKOLAH DAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER
BELAJAR
 Dalam teori mastery learning, Bloom menolak anggapan adanya murid yang pintar
dan bodoh. Murid hanya dibedakan dari yang cepat dan lambat. Selain itu menurut
teori mastery learning tersebut bahwa “semua yang dapat dipelajari oleh orang lain
bisa dipelajari oleh siapapun” (J. Galen Saylor). Dari kedua konsep tersebut dapat
ditafsirkan bahwa sesungguhnya setiap orang bisa dan mempunyai kemampuan
untuk mempelajari apapun, dan hanya waktu yang bisa membedakan.
 Prinsip mastery learning melahirkan berbagai bentuk belajar mandiri. Malcom
Kowles (1975, h.180) menggambarkan bahwa belajar mandiri menekankan
pendidikan pada “inisiatif individu dalam belajar”. Belajar mandiri adalah suatu
kondisi dimana seseorang mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang
lain, baik dalam mendiagnosis  kebutuhan belajarnya, menemutunjukkan sumber
manusia dan sumber bahan untuk kepentingan belajarnya, serta memilih dan
melaksanakan strategi belajar yang cocok  serta mengevaluasi hasil belajarnya”.
  Bruce Miller (1989, h.226) menjelaskan bahwa “belajar mandiri adalah cara
belajar yang sepenuhnya atau sebagian besar dibawah kendali murid-murid itu
sendiri”. Cornell Ham mengemukakan bahwa “belajar tidak lagi tergantung pada
mengajar, karena ada atau tidak ada proses mengajar, proses belajar tetap
berlangsung”. Makna dari konsep yang dikandung pada filsafat tersebut bahwa
murid-murid pada kelas PKR harus dapat belajar secara independen. 
 Untuk lebih produktif dalam belajarnya, murid harus dilengkapi dengan berbagai
perlengkapan belajar (lembar tugas dan lembar kerja murid) dan sumber belajar
(perpustakaan, benda-benda lingkungan) dan sumber lingkungan lainnya.
Belajar mandiri merupakan salah satu prinsip dasar PKR, tanpa belajar mandiri
PKR tidak dapat terlakasana secara efektif, guru harus mampu menciptakan
“kondisi” agar murid dapat belajar mandiri. Kondisi yang dimaksud adalah dengan
perlengkapan dan sumber belajar yang memadai.
A. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH
SEBAGAI SUMBER BELAJAR
 Untuk menunjang proses belajar mandiri, perlu adanya suasana yang mendorong
murid dan guru untuk memanfaatkan bahan dan perlengkapan yang ada. Suasana
tersebut adalah adanya persiapan alat/bahan sebagai sumber belajar dan terciptanya
lingkungan belajar untuk menunjang proses belajar mandiri.
 (Contoh kasus ada pada halaman 4.19)
 PKR merupakan model pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan kualitas
belajar murid-murid dengan memanfaatkan sumber belajar secara maksimal. Oleh
karena itu, usaha yang dilakukan oleh guru tersebut harus dikaitkan dengan proses
pembelajaran.
B. MENCIPTAKAN SEKOLAH DENGAN SUMBER
BELAJAR
 Sekolah Dasar saat ini sudah memiliki potensi yang cukup baik untuk menjadi
lingkungan sekilah sebagai sumber belajar. potensi tersebut dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan pembelajaran dengan cara melengkapi berbagai sumber
misalnya kebun sekolah, tanaman dalam pot, peternakan dan berbagai tanaman hias
di ruang kelas.
C. CARA MENGEMBANGKAN PROGRAM
KEBUN, KOLAM, DAN PETERNAKAN SEKOLAH
 Setiap sekolah dimana pun sekolah tersebut berada sangat mungkin untuk
mengembangkan kebun, kolam, dan peternakan sekolah atau sarana yang lainnya
yang dapat dijadikan sumber belajar di sekolah. Apalagi di daerah terpencil yang
memiliki tanah cukup luas.
 Untuk mengembangkan sarana belajar seperti ini tidak memerlukan biaya yang
cukup besar dan tidak perlu harus memiliki keahlian khusus. Yang diperlukan
adalah karsa dan karya (inisiatif an kreativitas). Cukup memilih salah satu,
misalnya paling sederhana, mudah dan dapat dilaksanakan dimana saja yaitu kebun
sekolah. Setiap sekolah sekalipun di kota besar pasti memiliki tanah yang bisa
ditanami bunga-bungaan dan tumbuhan lainnya.
 Bisa dengan menugaskan murid-murid untuk mengumpulkan berbagai tanaman
bunga-bungaan, sayur-sayuran atau tumbuhan lain. Agar menarik, maka setiap
kelas mempunyai kebun peliharaan sendiri-sendiri sehingga diantara mereka
berkompetensi (berlomba) untuk menghasilkan tanaman yang terbaik.
D. MENGEMBANGKAN PUSAT SUMBER
BELAJAR (PSB)
 PSB yang dimaksud adalah suatu tempat melakukan berbagai kegiatan belajar murid-
murid, dapat berupa ruangan kelas, sudut ruangan atau tempat khusus yang sengaja
dipersiapkan untuk kegiatan belajar, oleh karena PSB tempat melakukan kegiatan
belajar maka perlu dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dan sumber belajar
seperti:
1. Alat perlengkapan
Dapat berupa alat peraga, alat bantu belajar, alat praktik, dan berbagai benda dan
barang
2. Sumber belajar
Berupa buku-buku pelajaran, majalah, koran, herbarium, insektarium, akuarium,
tumbuhan dalam pot, binatang yang dipelihara dan sebagainya
3. Media elektronik
Berupa kaset audio, kaset video, radio, TV dan lain-lain
 Benda atau barang tersebut ditempatkan dan ditata pada tempat yang telah
disediakan, penempatan ini dapat dilakukan dengan cara seperti berikut:
1. Menurut jenisnya
Penempatan dilakukan berdasarkan jenis dari semua koleksi atau benda/barang yang
ada di PSB tersebut.
2. Menurut mata pelajaran
Penempatan dapat juga dilakukan berdasarkan mata pelajaran, yaitu alat dan sumber
untuk IPA ditempatkan pada satu sudut atau satu lemari. Sedangkan untuk mata
pelajaran lain ditempatkan pada sudut atau lemari yang lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai