Makalah Mengurangi Angka Kesakitan Maternal Dan Neonatal Pada Situasi Bencana
Makalah Mengurangi Angka Kesakitan Maternal Dan Neonatal Pada Situasi Bencana
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Tanggap Darurat Bencana
Dosen Pembimbing : Ani Kusumastuti, SST, M.Keb
Disusun oleh :
Kelas 3B
Kelompok 2
1. Bidanti Putri P3.73.24.2.17.060
2. Cindy Jessica Felicia P3.73.24.2.17.061
3. Desy Amalia P3.73.24.2.17.062
4. Diana Irawati Rosida P3.73.24.2.17.063
5. Dieah Ayu P3.73.24.2.17.064
6. D’viona Marsella P3.73.24.2.17.065
7. Eka Tia Dewa Yanti P3.73.24.2.17.066
8. Elite Marecha Regita P3.73.24.2.17.067
9. Eri Dwi Lestari P3.73.24.2.17.068
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas tentang “Pencegahan
Kesakitan Maternal dan Neonatal Pada Situasi Darurat Bencana”. Makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Tanggap Darurat
Bencana . Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-
dalamnya kami sampaikan kepada dosen pembimbing kami, selaku dosen
mata kuliah tanggap darurat berencana dan Rekan-rekan mahasiswa yang
telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini. Demikian makalah ini
kami buat, semoga dapat digunakan dengan semestinya dan bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................2
1.3 TUJUAN MASALAH..............................................................................................3
1.4 MANFAAT MASALAH.........................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
2.1 RENCANA LAYANAN KESEHATAN MATERNAL DAN NEONATAL
KOMPREHENSIF PADA KONDISI DARURAT BENCANA.........................................4
2.2 IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN KUNCI YANG BERDAMPAK
PADA KEMATIAN MATERNAL DAN NEONATAL....................................................12
2.3 RENCANA SISTEM RUJUKAN UNTUK MEMFASILITASI TRANSPORTASI
DAN KOMUNIKASI DARI MASYARAKAT KE PUSKESMAS DAN ANTARA
PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT..............................................................................15
2.4 KETERSEDIAAN KIT PERSALINAN................................................................23
2.5 PERTOLONGAN PERSALINAN DALAM SITUASI DARURAT BENCANA..24
BAB III.................................................................................................................................27
PENUTUPAN.......................................................................................................................27
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
3. Memastikan petugas dapat menjangkau ibu hamil dan adanya tempat khusus
ibu hamil yang akan melahirkan dalam waktu dekat
Penempatan ibu hamil dan bayi baru lahir di pengungsian menjadi penting
karena terdapat risiko mengalami komplikasi misalnya hiperemesis, risiko
keguguran, ketuban pecah dini dan pada bayi baru lahir dapat mengalami
infeksi yang didapat dari lingkungan. Penjangkauan dilakukan untuk
memudahkan tenaga kesehatan memberikan pelayanan yang optimal dan
memudahkan dalam pemantauan kesehatan. Penanggung jawab komponen
maternal neonatal perlu memastikan bahwa:
Mengelompokan ibu hamil pada trimester ketiga dan/atau yang memiliki
risiko tinggi pada satu tempat yang berada dekat tempat pelayanan
kesehatan.
Menyiapkan alat transportasi yang dapat digunakan sewaktu waktu untuk
melakukan rujukan apabila terjadi kegawatdaruratan maternal neonatal.
Persiapan transportasi termasuk kesiapan petugas, supir, bensin.
Menyediakan fasilitas yang mendukung kesehatan dengan memperhatikan
keamanan serta kenyamanan sarana dan prasarana di dalam tempat
pengungsian bagi ibu hamil dan bayi baru lahir (kecukupan air bersih, suhu
ideal, sirkulasi udara yang baik, privasi yang terjaga,situasi yang kondusif
bagi kondisi psikologis ibu hamil, dll).
Ibu hamil pada trimester ketiga diberikan kit individu (kit ibu hamil).
Penjangkauan ibu hamil dan bayi baru lahir di pengungsian dapat
memudahkan untuk pemberian layanan yang tepat dalam penanganan
masalah kesehatan ibu hamil tersebut.
Pastikan tempat tertutup dalam melakukan ANC dan jika terdapat tanda-
tanda bahaya kehamilan atau persalinan segera dirujuk.
Berikan edukasi kepada ibu, suami dan keluarga tentang tanda bahaya pada
kehamilan, persalinan dan pascapersalian, apabila ditemukan tanda bahaya
segera menghubungi petugas kesehatan. Gunakan buku KIA untuk
mengedukasi ibu, suami dan keluarga.
6. Memastikan asupan gizi yang cukup bagi kelompok rentan khususnya ibu
hamil dan menyusui, bayi baru lahir
Asupan gizi yang cukup dan baik harus dipenuhi untuk kelompok rentan
khususnya ibu hamil, ibu menyusui dan bayi baru lahir. Ibu hamil dan ibu
menyusui dianjurkan untuk konsumsi beragam makanan dengan pola gizi
seimbang dan proporsional. Penanggung jawab komponen maternal neonatal
perlu memastikan:
Kecukupan gizi bagi kelompok rentan terutama ibu hamil dan ibu
menyusui dengan cara berkoordinasi dengan koordinator sub klaster gizi
dan klaster perlindungan dan pengungsian untuk menyediakan makanan
yang sesuai dengan pola gizi seimbang
Pengolahan makanan dilakukan secara higienis dan mempertimbangkan
ketersediaan bahan pangan lokal
Penggunaan buku KIA untuk pemantauan kecukupan gizi
Apabila didapatkan ibu hamil dengan permasalahan gizi, penanggung
jawab komponen maternal neonatal dapat berkoordinasi dengan sub klaster
gizi dan sub klaster pelayanan kesehatan untuk Pemberian
MakananTambahan (PMT) kepada ibu hamil dan ibu menyusui.
3. Pasca Bencana
Setelah bencana terjadi dan setelah proses tanggap darurat dilewati, maka
langkah berikutnya adalah melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.
1. Rehabilitasi:
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan
publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca
bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara
wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah
pasca bencana. Di tingkat industri atau perusahaan, fase rehabilitasi
dilakukan untuk mengembalikan jalannya operasi perusahaan seperti
sebelum terjadi bencana terjadi. Upaya rehabilitasi misalnya memperbaiki
peralatan yang rusak dan memulihkan jalannya perusahaan seperti semula.
2. Rekonstruksi:
Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua sarana dan prasarana,
kelembagaan pada wilayah pasca-bencana baik pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya
kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban,
dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala kegiatan aspek
kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca-bencana. Proses rekonstruksi
tidak mudah dan memerlukan upaya keras dan terencana dan peran serta
semua anggota masyarakat.