MAKALAH
OLEH
KELOMPOK I
2020
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, nikmat, taufik, dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan lancar.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah kami berikutnya.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah memberikan
manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, orang lain yang ingin mengambil serta
menyempurnakan lagi makalah yang berjudul “Batasan dan Indikator Pemantauan
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) Tujuan Program KIA“
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penulis
ii
3
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................5
D. Manfaat Penulisan ....................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
A. Batasan PWS KIA.....................................................................7
B. Indikator PWS KIA...................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................18
B. Saran........................................................................................18
Daftar Pustaka.................................................................................19
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA)
adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA untuk
memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (puskesmas/kecamatan)
secara terus-menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat
terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah (Syafrudin,
2009).
Program KIA yang dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, ibu dengna komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi
baru lahir, bayi baru lahir dengna komplikasi, bayi dan balita. Kegiatan PWS
KIA terdiri dari pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data serta
penyebarluasan informasi ke penyelenggara program dan pihak/instansi terkait
tindak lanjut (Karwati dkk, 2011).
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) telah dilaksanakan di Indonesia
sejak tahun 1985. Pada saat itu pimpinan puskesmas maupun pemegang
program di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota belum mempunyai alat pantau
yang dapat memberikan data yang cepat sehingga pimpinan dapat
memberikan respon atau tindakan yang cepat dalam wilayah kerjanya. PWS
dimulai dengan program Imunisasi yang dalam perjalanannya, berkembang
menjadi PWS-PWS lain seperti PWS-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA)
dan PWS Gizi (Depkes RI, 2010).
Data terakhir dari SDKI 2012, terjadi peningkatan AKI sebesar 359
per 100.000 kelahiran hidup. Ini berarti kesehatan ibu justrumengalami
kemunduran selama 15 tahun. Pada tahun 2007, AKI di Indonesia sebenarnya
telah mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Bila melihat target MDGs
2015 untuk AKI, target Indonesia adalah menurunkan AKI mencapai 102 per
100.000 kelahiran hidup. Dengan posisi 359 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2012 maka akan sangat sulit bagi pemerintah untuk mencapai
5
target penurunan AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2015.
Dengan PWS KIA diharapkan cakupan pelayanan dapat ditingkatkan
dengan menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja. Dengan
terjangkaunya seluruh sasaran maka diharapkan seluruh kasus dengan faktor
risiko atau komplikasi dapat ditemukan sedini mungkin agar dapat
memperoleh penangan yang memadai. Penyajian PWS KIA juga dapat
dipakai sebagai alat advokasi, informasi dan komunikasi kepada sector
terkait, khususnya aparat setempat yang berperan dalam pendataan dan
penggerakan sasaran. Dengan demikian PWS KIA juga dapat digunakan
untuk memecahkan masalah teknis dna non teknis. Pelaksanaan PWS KIA
akan lebih bermakna bila ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan dalam
pelaksanaan pelayanan KIA, intensifikasi manajemen program, pergerakan
sasaran dan sumber daya yang idperlukan dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan KIA. Hasil analisis PWS KIA di tingkat puskesmas dan
kabupaten/kota dapat digunakan untuk menentukan puskesmas dan
desa/kelurahan yang rawan. Demikian pula hasil analisis PWS KIA di tingkat
propinsi dapat digunakan untuk menentukan kabupaten/kota yang rawan
(Karwati dkk, 2011). Berdasarkan hal ini, maka penulis tertarik untuk
membuat makalah tentang Batasan dan Indikator Pemantauan Wilayah
Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana batasan dalam Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu
dan Anak (PWS KIA).
2. Apa Indikator Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS KIA)
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui batasan dalam Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA).
6
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai penambah ilmu pengetahuan tentang batasan dan
indikator Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS
KIA) sehingga dapat belajar bagaimana melakukan pemantaun dengan
baik sehingga mencakup seluruh sasaran guna mencegah ataupun
mengatasi angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi yang dapat terjadi.
2. Bagi Institusi
Menambah sumber belajar melalui referensi yang diperoleh dari
berbagai media informasi untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
mahasiswi Universitas Megarezky.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2 kali pada trimester ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan
antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati
waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu
hamil disuatu wilayah, disamping menggambarkan kemampuan
manajemen ataupun kelangsungan program KIA.
Rumus yang dipakai untuk perhitungannya adalah :
Contoh :
Untuk menghitung perkiraan jumlah ibu bersalin di desa/kelurahan X di
kabupaten Y yang mempunyai penduduk sebanyak 2000 penduduk dan
angka CBR terakhir di kabupaten Y 27,1/1000 penduduk maka :
Jumlah Ibu Bersalin=1,05 X 0,027 X 2000=56,7=sasaranibu bersalin
Jumlah anak balita sakit diperoleh dari kunjungan balita sakit yang
datang ke puskesmas (register rawat jalan di puskesmas). Jumlah anak
balita sakit yang mendapat pelayanan standar diperoleh dari form
pencatatan dan pelaoran MTBS.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batasan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak terdiri atas
pelayanan Antenatal, penjaringan (Deteksi) dini kehamilan berisiko,
kunjungan ibu hamil, kunjungan baru ibu hamil (K1), kunjungan Ibu Hamil
(K 4), kunjungan Neonatal (KN) (1,2,3 dan lengkap), KF 1,2 dan 3, sasaran
ibu hamil dan ibu hamil berisiko.
Indikator Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS KIA) diantaranya adalah akses pelayanan antenatal (cakupan K1) dan
K4, cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan, cakupan pelayanan nifas
oleh tenaga kesehatan (KF 1, KF2 dan KF 3), cakupan pelayanan neonatus
pertama (KN 1, KN 2, KN 3 dan lengkap), deteksi faktor risiko dan
komplikasi oleh masyarakat, cakupan penanganan komplikasi obstetri (PK),
cakupan penanganan komplikasi neonates, cakupan pelayanan kesehatan bayi
29 hari-12 bulan (kunjungan bayi), cakupan pelayanan anak balita (12-59
BULAN), cakupan pelayanan kesehatan anak balita sakit yang dilayani
dengan MTBS dan cakupan peserta KB aktif (contraceptive prevalence rate).
B. Saran
Mahasiswa harus mampu mempelajari dengan optimal tentang
indikator PWS KIA. Dengan begitu diharapkan kita dapat berpartisipasi
dalam meningkatkan program KIA melalui PWS KIA sehingga cakupan
pelayanan dapat dapat menjangkau seluruh sasaran sehingga faktor risiko atau
komplikasi dapat ditemukan sedini mungkin agar dapat memperoleh
penangan yang memadai.
19
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati Eny Retna & Rismintari Sriati. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Wahyuningsih, Eka., dkk. 2014. Pemantauan Pelayanan Kebidanan Pws Kia Dan
Pendataan Sasaran. Program Studi Diii Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah : Gombong