Anda di halaman 1dari 4

TUGAS-1 MPMT5203

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

NAMA : RENO DELISON BAKKARA


NIM : 501193304

1. Menurut (Harahap & Surya, 2017) bahwa kemampuan pemecahan masalah


matematis adalah merupakan suatu aktivitas kognitif yang kompleks dimana
aktivitas tersebut adalah proses untuk mengatasi masalah kontekstual yang
ditemukan dan dibutuhkan berbagai strategi untuk dapat menyelesaikannya.
Oleh sebab itu saya berpendapat bahwa kemampuan pemecahan masalah
matematis adalah sangat penting bagi siswa untuk dapat mengatasi atau
menjawab masalah yang ditemukan dengan berbagai strategi.
Berdasarkan Kurikulum dan Teori dijejelaskan juga bertapa pentingnya
kemampuan pemecahan masalah matematis, dua hal tersebut adalah
sebagai berikut:
A. Berdasarkan Kurikulum
Pada kurikulum 2013 menunjukkan bahwa pentingnya kemapuan
pemecahan masalah matematis karena hal ini adalah merupakan salah
satu kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mempelajari
matematika.Dimana Kurikulum 2013 juga memberikan alasan bahwa
bahwa pengetahuan tidak secara otomatis dapat berpindah dari guru ke
murid, namun murid yang adalah Subjek/Pelaku yang memiliki kompetensi
untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan
pengetahuan dalam pemecahan masalah. (Kemendikbud RI, 2016).
B. Berdasarkan Teori
Menurut Teori Polya di dalam bukunya yang berjudul “How To Solve It”
(1945), menjelaskan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis
adalah hal yang paling utama dalam matematika, karena dengan
kemampuan pemecahan masalah akan melatih murid untuk terampil
dalam menghadapi masalah yang rumit, kompleks denmgan cara yang
relevan dengan menggunakan langkah-langkah yang dimulai dari
pemahaman masalah, penyusunan rencana penyelesaian masalah,
pelaksanaan pemecahan masalah dan pengevaluasian penyelesaian
masalah.
Gagne (Suherman, 2003) menjelaskan bahwa pemecahan masalah
matematis dapat mengukur tingkat pemahaman siswa yang dapat
digunakan sebagai acuan dan tolak ukur dalam memecahkan masalah
matematika secara kontekstual, karena murid sudah belajar dengan tipe
belajar tingkat tinggi dan kompleks.

2. Berikut adalah penelitian tiga tahun terakhir yang saya temukan :


a) Hermawati, Hermawati, Jumroh Jumroh, and Eka Fitri Puspa Sari.
"Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi kubus
dan balok di SMP." Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 10.1
(2021): 141-152.
b) Annizar, Anas Ma'ruf, et al. "Kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa dalam menyelesaikan soal PISA pada topik geometri." Jurnal
Elemen 6.1 (2020): 39-55.
c) Kurniawan, Reka Ikraami, Hepsi Nindiasari, and Yani Setiani. "Analisis
kemampuan pemecahan masalah matematis dengan menggunakan
pembelajaran daring." Wilangan: Jurnal Inovasi dan Riset Pendidikan
Matematika 1.2 (2020): 150-160.

3. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah


matematis adalah sebagai berikut:
 Berdasarkan penelitian yang berjudul:
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA KELAS X DI SMA NEGERI 2 KOTA SUKABUMI”
Dari hasil wawancara didapatkan 15 faktor yang mempengaruhi kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa yang kemudian dikelompokkan
kedalam 3 aspek penilaian yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotor
sebagai berikut:
I. Aspek Kognitif: Kesulitan belajar, Penguasan materi, Konteks soal,
Pemahaman, Berfikir panjang, Belajar sebelumnya, Rumus
II. Aspek Afektif : Sikap (menyukai atau tidak menyukai), Mood, Motivasi,
Perhatian, Malas.

III. Aspek Psikomotor : Respon /tanggapan, Keaktifan, Diskusi (bertanya)

 Berdasarkan penilitian yang berjudul:


“Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA” (2018)
Berdasarkan hasil penilitian diatas ditunjukkan bawahwa terdapat pengaruh
yang ditunjukkan baik dari analisis data maupun uji hipotesis peneliti
menyimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih baik jika
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional.

 Berdasarkan teori bahwa menurut Irawan, Suharta dan Suparta (2016)


menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa yaitu pengetahuan awal, apresiasi
dan kecerdasan logis matematis.

4. Topik penelitian yang memiliki kebaruan yang akan saya tentukan adalah:
“Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning, menggunakan
Pembelajaran Berdiferensiasi dan penggunaan video interaktif terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa kelas 12 SMAS BPK
PENABUR.
Topik ini memiliki kebaruan karena menggunakan model belajar inovatif yaitu
Project Based Learning dan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi.

5. Rumusan masalah dari topik penilitian diatas adalah:


a) Apakah terdapat pengaruh model belajar project based learning terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas 12 SMAS BPK
PENABUR
b) Apakah terdapat pengaruh model belajar berdiferensiasi terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas 12 SMAS BPK
PENABUR
c) Apakah terdapat pengaruh penggunaan video interaktif terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas 12 SMAS BPK
PENABUR

Anda mungkin juga menyukai