A. PENDAHULUAN
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka
ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
(QS. Ail-Imran: 110)
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan
berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang
lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa
yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)
Momentum Konwil PW PII Sumatera Barat ke-26 yang lalu adalah sebuah awal pembuka
satu generasi PII Sumatera Barat yang baru. Di mana sangat terlihat antusiasme dari berbagai
elemen di PII baik dari pengurus di struktural maupun kader PII secara kultural maupun
keluarga besar, dirasakan harapan akan kembalinya PII menjadi organisasi yang tangguh
secara keilmuan, terampil dalam kekaryaan dan juga dibina dengan keindahan akhlak yang
kemudian menjelma menjadi suatu budaya organisasi kepempimpinan yang adil dan beradab
yang secara bentuk nyatanya dapat diukur dengan PII menjadi sebuah organisasi yang besar
dari sisi kualitas, kuantitas, jaringan eksternal dan sebagainya.
Orde Reformasi yang sudah 20 tahun berjalan ini, oleh sebab demokratisasi dibuka dengan
sangat lebar dan luar sehingga muncul berbagai organisasi masyarakat (ormas), lembaga
swadaya masyarakat (LSM) yang ditambah dengan arus modernisasi teknologi dan
globalisasi yang melaju sangat cepat, sehingga PII dalam menghadapi tantangan zaman harus
mampu menjawab tantangan zaman tersebut dengan berbagai karya dan kebermanfaatan yang
nyata bagi masyarakat dan khususnya masyarakat pelajar. Di dalam perjalanan Orde
Reformasi ini semakin banyak alternatif kehedonis, pragmatis sehingga membentuk mental
dan karakter masyarakat dan pelajar di Indonesia sekarang ini.
PII sebagai salah satu organisasi yang concern kepada persoalan pendidikan dan kebudayaan,
PII harus mampu mentransfer gagasan dan nilai-nilai yang tertuang di dalam visi dan misi
organisasi yang terimplementasi dalam berbagai program-program untuk menjawab
persoalan dan tantangan yang nyata sekarang ini meminjam perkataan Syed Naquib Al-Attas
Generasi Lost of Adab, terjadinya adabnya tidak baik oleh karena pandangan hidup yang
menjadi dasar seorang manusia dalam berpikir dan bertingkah laku dalam konteks PII tidak
sesuai dengan Islam sebagai mana tertuang di dalam tujuan PII.
Melihat kondisi yang demikian maka semua perangkat yang ada di PII harus disinergikan
untuk memberdayakan dan menguatkan berbagai networking (jaringan dan akses) yang
berhubungan dengan dunia pendidikan dan kebudayaan baik dari pemerintah maupun non
pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga diharapkan PII menjadi ikut
berpartisipasi secara nyata dan aktif dalam usaha melakukan peningkatan kualitas dan
kapasitas pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.
Keadaan yang menjadi tantangan yang sangat nyata sekarang ini ialah fenomena media
sosial. Media sosial baik Facebook, Twitter, Instagram, Line, Whats App (WA) dan lain
sebagainya menjadi satu hal yang sangat penting dalam membangun opini publik. Terlebih
lagi generasi milenial akhir dan generasi Z sekarang ini yang merupakan segmentasi nyata
daripada kader PII zaman ini sebagian besar tidak mempunyai kebiasaan membaca koran atau
majalah semua informasi mereka akses dari internet dan media sosial. Di satu sisi informasi
memang sangat cepat didapat akan tetapi validasi informasi yang disampaikan perlu
dipertanyakan. Apabila generasi sekarang ini terbiasa dengan informasi-informasi instan dan
tidak mengakar maka akibatnya generasi ini tidak mempunyai world view yang kokoh dan
utuh yang dampaknya bisa bermacam-macam yang paling nyata adalah lost of adab. Dengan
ini kehadiran PII sebagai organisasi kader sangat penting dalam menghadirkan wacana dan
informasi alternatif yang kualitasnya lebih dalam dan luas serta menawarkan pemikiran-
pemikiran Islam yang mendalam sebagai informasi alternatif agar tercapainya pelajar
berkeadaban.
Akhir kata semoga Allah sang pembina kehidupan baik semesta angkasa dan bumi ini di
mana kita (manusia) ada di dalamnya, semoga semua ini adalah dalam rangka memadukan
harapan Allah sebagai khalik dan memadukan harapan kita sebagai makhluk sebagaimana
harapan Allah yang menghendaki manusia menjalankan amanahnya sebagai khalifah dan
abdullah. Semoga Allah memberikan bimbingannya manakala kami manyimpang.
B. LANDASAN
Landasan Ideal : Al-Qur’an dan Al-Hadits
Landasan Konstitusional : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PII
Landasan Strategis : a. Khittah Perjuangan
b. Falsafah Gerakan
Landasan Program : a. Garis Besar Haluan Organisasi
b. Pola Kebijakan Umum PW PII
b. Tujuan
Pola Kebijakan Bidang Komunikasi Ummat PW PII Sumatera Barat Periode 2022-
2024 ini bertujuan untuk mengoptimalisasi peran Bidang KU dalam mensukseskan
arah gerak PII dengan melakukan konsolidasi internal dan ekspansi jaringan eksternal
serta penguatan media sebagai sarana informasi strategis.
D. PROBLEMATIKA
Kualitas dan Profesionalitas Personal
Di dalam perkembangan masyarakat dewasa ini yang kian cepat berlari menuju
kemodernan yang kompetitif dengan hal ini maka mutlak setiap kader PII di tuntut untuk
senantiasa meningkatkan kualitas dan kapasitas diri secara personal yang mana kualitas ini
baik secara world view yang sesuai dengan Islam maupun kemampuan ekspert dan skill
yang sesuai dengan zaman.
E. STRUKTUR KEPENGURUSAN
Berikut ini struktur kepengurusan Bidang Komunikasi Ummat PW PII Sumatera Barat
Periode 2022-2024:
1. Ketua Bidang Komunikasi Ummat : Muhammad Hafizh Al-Aziz
2. Departemen Hubungan Antar Lembaga : Danessa Claurisia
Indah Wulan Sari
Aysha Syashabilla
3. Departemen Media : Muhammad Faiz Mubarok
Ahmad Abdul Aziz Effendi
F. KERANGKA PROGRAM
Secara struktural Bidang Komunikasi Ummat ini membawahi tiga departemen:
a. Departemen Hubungan Antar Lembaga
Memiliki fungsi untuk membangun jaringan dalam lingkup luas, khususnya dengan
pemerintah dan non pemerintah serta membangun sinergisasi dengan berbagai
organisasi yang memiliki visi yang sama. PII diharapkan hadir dalam membangun
opini dalam gerakan-gerakan pelajar.
b. Departemen Media
Memiliki fungsi sinergisasi komunikasi dan informasi PII se-Indonesia serta
pengontrol penyebaran informasi terkait PII. Departemen ini juga diharapkan
mampu menciptakan dan memodernisasikan portal-portal informasi PII serta
menjadi pelaku manajemen isu dan propaganda.
PENGURUS WILAYAH
PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII)
SUMATERA BARAT
PERIODE 2022 - 2024