I. DEFINISI dilepaskan oleh sel pH cairan tubuh a. pH dalam nilai normal Notasi pH diciptakan oleh seorang ahli a. Sumber H+ di Tubuh kimia dari Denmark yaitu Soren Peter 1. Pembentukan asam karbonat Sorensen (1909) yang berarti log negatif C6H12O6 + O2 CO2 + H2O dari konsentrasi ion hidrogen. H2CO3 H+ + HCO3- Dalam bahasa Jerman disebut 2. Asam inorganik yang diproduksi Wasserstoffionenexponent (eksponen ion selama penguraian nutrien hidrogen) dan diberi simbol pH yang Protein makanan mgd sulfur & fosfor berarti: ‘potenz’ (power) of Hydrogen. 7 saat molekul terurai dihasilkan b. Asam asam fosfat & as sulfat sbg produk Bronsted dan Lowry Asam : zat yg sampingan shg melepaskan H+ ke dapat memberikan H+ ke zat lain (Donor cairan tubuh proton, H+) 3. Asam organik yg berasal dari Asam adalah sekelompok zat yg metabolisme antara. Cth asam lemak mengandung hidrogen yang mengalami III. PRODUK ASAM dari disosiasi/ terurai apabila berada dalam METABOLISME larutan untuk menghasilkan H+ bebas & a. Katabolisme asam amino yang anion (ion bermuatan negatif) mengandung sulfur menghasilkan asam Asam kuat memiliki kecenderungan yg sulfurik dan katabolisme fosfolipid lebih besar untuk mengalami disosiasi di menghasilkan asam fosforik dalam larutan daripada asam lemah, mis: b. Asam sulfurik dan asam fosforik → non asam klorida (HCl) yg terurai menjadi folatil acid dan dihasilkan 40-80 H+ bebas & Cl- apabila dilarutkan mEq/hari dalam H2O c. Katabolisme KH dan Lipid c. Basa menghasilkan 15.000 – 20.000 mMol Bronsted dan Lowry Basa : zat yg CO2/ hari →volatile acid dapat menerima H+ dari zat lain d. Oksidasi glukosa yang tidak sempurna (akseptor proton, H+) → asam laktat Basa adalah bahan yag dapat berikatan e. Oksidasi asam lemak bebas yg tidak dengan H+ bebas dan dengan demikian sempurna → benda keton menarik ion tersebut dari larutan. f. Deaminasi asam amino → NH3 Basa kuat lebih mudah berikatan dengan (ammonia) H+ daripada basa lemah g. Proses transport CO2 dari jaringan ke II. KESEIMBANGAN ASAM BASA paru-paru → terdapat ion Hidrogen di Merupakan Kondisi dimana ion H yang dalam darah diserap sel setara dengan ion H yang IV. KESEIMBANGAN ION H+ 3. Sistem pengaturan ginjal terhadap Keseimbangan asam-basa mengacu penyimpanan bikarbonat tubuh kepada pengaturan [H+] di dalam cairan VII. MEKANISME REGULASI tubuh. KESEIMBANGAN ASAM BASA + Untuk mempertahankan [H ] maka 1. Sistem dapar hanya mengatasi ketidak- + pemasukan H melalui pembentukan asam seimbangan asam-basa sementara oleh reaksi metabolisme didalam tubuh 2. Paru-paru: berespons scr cepat thd harus secara terus menerus diseimbangkan perubahan kadar H+ dalam darah & dengan pengeluaran melalui urin & mempertahankan kadarnya sampai + pengeluaran CO2 (penghasil H ) melalui ginjal menhilangkan sistem respirasi. ketidakseimbangan tersebut A.MEKANISME PERTAHANAN 3. Ginjal: meregulasi keseimbangan ion Fungsi sel berlangsung optimal jika pH H+ dengan menghilangkan dipertahankan 7,4 (7,35 – 7,45) atau ketidakseimbangan kadar H+ secara -7 Ion H+ Sebesar 10 mmol/L (40 nEq) lambat; terdapat sistem dapar fosfat & B.pH CAIRAN TUBUH amonia. Sekresi H+ ke urine & pH darah arteri normal 7,35-7,45 Membentuk buffer yg masuk dalam pH terendah manusia bisa hidup 6,80 sirkulasi pH tertinggi manusia bisa hidup 7,80 VIII. PENGENDALIAN pH darah vena normal 7,32-7,38 KESEIMBANGAN ASAM BASA pH cairan intraseluler :Bervariasi A.SISREM BUFFER KIMIA antara satu organ dengan organ lain Merupakan lini pertahanan pertama pada pH 7,4 (CES) , pH sel otot rata- yang masing-masing terdiri dari rata 7,06 sepasang zat kimia yang terlibat dalam V. PENYEBAB GANGGUAN suatu reaksi reversibel yang salah KESEIMBANGAN ASAM BASA satunya dapat membebaskan H+ 1. Gangguan fungsi pernafasan sedangkan yang lain dapat mengikat H+. 2. Gangguan fungsi ginjal Penanganan SEGERA mungkin. 3. Tambahan beban asam/basa dalam 1. System Buffer Asam Karbonat- tubuhsecara abnormal Bikarbonat (Ekstraseluler) 4. Kehilangan asam/basa dari dalam Terdiri atas asam karbonat (H2CO3) tubuh secara abnormal yang bersifat asam lemah dan VI. HOMEOSTASIS KESEIMBANGAN bikarbonat (HCO3) yang bersifat basa lemah ASAM BASA CO2 + H2O ↔H2CO3 ↔ H+ + 1. Buffer kimiawi dlm cairan ekstra dan HCO3- intra selluler. NaHCO3 ↔ Na+ + HCO3- → 2. Sistem pernafasan yang mengatur H2CO3 → CO2 + H2O pCO2 melalui perubahan ventilasi Merupakan sistem buffer terbanyak di kandungan asam karbonik dari cairan cairan ekstra sel. Kadar HCO3 dan ekstraseluler. CO2 diatur oleh ginjal dan paru-paru Paru-paru melakukan hal ini dengan 2. System Buffer Phospate (Intraseluler menyesuaikan ventilasi sebagai respons dan Urin) terhadap jumlah karbon dioksida dalam Terdiri atas monohydrogen phospat darah. Kenaikan dari tekanan parsial (HPO42- ) yang bersifat basa lemah karbondioksida dalam darah arteri dan dihydrogen phospat (H2PO4-) (PaCO2) merupakan stimulant yang kuat yang bersifat asam lemah . Merupakan untuk respirasi. sistem buffer terpenting didalam Pada keadaan asidosis metabolik, sitosol frekuensi pernapasan meningkat Hanya 8% dari konsentrasi sistem sehingga menyebabkan eliminasi karbon buffer HCO3.Memegang peranan dioksida yang lebih besar (untuk penting di intrasel dan tubulus ginjal mengurangi kelebihan asam). Pada 3. System BufferProtein (Intraseluler keadaan alkalosis metabolik, frekuensi dan Plasma) dan System Buffer pernapasan Hemoglobin (Plasma) Merupakan Buffer yang baik → protein mengandung gugus asam: karboksil ( - COOH) dan basa: Amino (- NH2) Sangat penting di dalam intrasel H2CO3 ← H2O + CO2 HCO-3 + H + + HbO2 ↔ H.Hb + O2 Pada eritrosit, Hb sangat penting karena dapat berikatan dengan ion hidrogen menjadi deoxyhemoglobin (H-Hb) . 60 – 70% total buffering kimiawi pada cairan intrasel dan Interseluler dilaksanakan oleh protein Hb menjadi buffer ion H+ yang dihasilkan oleh H2CO3 . Protein merupakan buffer yang terbanyak di sel dan darah. Histidine dan Cystein merupakan dua asam amino yang paling berperan sebagai protein buffer B.PERNAFASAN Paru-paru, dibawah kendali medula otak, mengendalikan karbondioksida, dan karena itu juga mengendalikan 1. Pertahanan Perubahan H+ (Asam Basa) Ginjal sekresi ion- ion hidrogen Reabsorbsi ion-ion bikarbonat yang disaring Produksi ion-ion bikarbonat yang baru. IX. GANGGIUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA A.GANGGUAN RESPIRATORIK C.GINJAL 1. Asidosis Respiratorik Meregulasi keseimbangan ion H+ pH darah yang rendah karena dengan menghilangkan penumpukan karbondioksida dalam ketidakseimbangan kadar H+ secara darah sebagai akibat dari fungsi paru- lambat; terdapat sistem dapar fosfat & paru yang buruk atau pernafasan yang amonia. Sekresi H+ ke urine & lambat Membentuk buffer yg masuk dalam Penyebab → paru-paru tidak bisa sirkulasi. Derajat pH dipengaruhi oleh mengeluarkan CO2 dengan baik, naik turunnya konsentrasi ion H+ dalam misal: Emfisema ,Bronkitis kronis, cairan Pneumonia berat , Edema pulmoner , Hidrogen diekskresi ke dalam tubula Asma. ginjal & dikeluarkan dalam urin. Pada 2. Alkalosis Respiratorik saat yang sama, terjadi reabsorbsi Natrium/Sodium di tubulus ginjal untuk menggantikan H+. Kemudian Sodium berikatan dg ion HCO3 utk m’bentuk NaHCO3.. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, Sebagian dalam bentuk amonia