Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Al-Abyadh

Volume 2, No 2, Desember 2019 (83-91)

MENANAMKAN AQIDAH DAN TAUHID KEPADA ANAK USIA DINI

Rahmad Fauzi Lubis


Prodi PIAUD, STAI Diniyah Pekanbaru
rahmad.fauzi48@gmail.com

Abstrak
Anak terlahir dalam keadaan fitrah, seperti kain putih yang dapat dengan mudah dicoreti tinta warna
apapun dengan bentuk gambar apapun, sehinnga orangtua akan dapat mudah melukis dengan corak,
warna dan memberikan otoritas penuh kepada orangtua tanpa adanya campur tangan dari pihak lain.
Tulisan ini disebut dengan penelitian pustaka (library research) yang menyajikan bahan pustaka sebagai
sumber data.Adapun hasil tulisan ini menyimpulkan bahwa nilai pendidikan tauhid sangat penting dalam
esensi kehidupan yang dimulai dari sedini mungkin. Bagi orangtua wajib menanamkan pendidikan
tauhid agar anak memperoleh aqidah yang benar dan tidak tergoyahkan dalam pemahaman ketuhan,
bagi seorang guru disekolah terutama guru agama wajib menanamkan pendidikan tauhid kepada anak
didik untuk mencapai misi Islam kaffah, dan Khalifah fil-ardhi, dan mendapatkan bimbingan dan
perlindungan dari Allah SWT sehinnga dapat menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Kata kunci: aqidah, tauhid

CULTIVATING AQEEDAH AND TAUHID TO EARLY CHILDHOOD

Rahmad Fauzi Lubis


Prodi PIAUD, STAI Diniyah Pekanbaru
rahmad.fauzi48@gmail.com
Abstract
Children are born in fitrah, such as a white cloth that can easily be crossed with any color ink,
with any form of drawing, so that parents can easily paint with patterns, colors, and give full
authority to parents without any interference from other parties. This paper is called library
research which presents library material as a data source. The results of this paper conclude
that the value of tauhid education is very important in the essence of life that starts as early as
possible. For parents obliged to instill tauhid education so that children get good aqeedah, for
a teacher at school especially religious teachers are obliged to instill tauhid education to
students to achieve the mission of Islam kaffah, and Khalifah fil-ardhi, and get guidance and
protection from Allah SWT so that it can become people who piety to Allah SWT.
Keywords: aqeedah, tauhid

Jurnal Al-Abyadh
ISSN: 2620-7265
82
Menanamankan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini ... − 83
Rahmad Fauzi Lubis

Pendahuluan orang-orang kafir yang terdahulu.


Islam adalah satu-satunya agama Dilaknati Allah mereka,
tauhid, artinya tidak ada agama tauhid selain bagaimana mereka sampai
agama islam. Memang agama Yahudi dan berpaling?
Nasrani sebelumnya juga agama agama
Tauhid, Namun pada perkembangan Ibadah tentunya tidak hanya
selanjutnya kedua agama ini menyimpang diwujudkan dalam kegiatan ritual seperti,
dari ajaran aslinya, Yahudi misalnya shalat, shaum, haji, membaca al-qur’an zikir
berpendapat bahwa Uzair adalah anak Allah atau do’a semata. Ibadah juga wajib
SWT.Keristen pun berpendapat bahwa Isa diwujudkan dalam bentuk ketaatan total
al-Masih adalah anak Allah SWT, inilah pada seluruh aturan Allah SWT sebagai
yang dicela secara tegas oleh Allah SWT satu-satunya Zat yang diibadahi. Karena itu
dalam al-qur’an. seorang muslim tidak boleh memandang
sepele ilmu tauhid karena ini yang yang

sangat penting bagi kebenaran aqidah kita.
Berangkat dari penomena diatas
 bahawa Pendidikan Tauhid ini perlu
diajarkan kepada anak didik untuk
meluruskan aqidah suci fitrah yang dibawa

sejak lahir keatas dunia. Bila aqidah rusak
maka ibadah pun semua akan rusak, maka
 orang yang syirik (menduakan Allah)
ibadahnya tidak diterima dan dosanya tidak
akan diampuni oleh Allah SWT.


Pembahasan
A. Pengertian Pendidikan
Artinya :Orang-orang Yahudi berkata:
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang
"Uzair itu putera Allah" dan orang-
secara sadar dan disengaja, serta penuh
orang Nasrani berkata: "Al masih
tanggung jawab yang dilakukan oleh
itu putera Allah". Demikianlah itu
seorang dewasa kepada anak didik sehingga
Ucapan mereka dengan mulut
timbul intraksi dari keduanya agar anak
mereka, mereka meniru perkataan

Jurnal Al-Abyadh
PRODI PIAUD STAI DINIYAH PEKANBARU
Volume 2, No 2, Desember 2019
Menanamankan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini ... − 84
Rahmad Fauzi Lubis

tersebut mencapai kedewasaan yang dicita- Ajaran Agama Islam yang dijumpai
cita dan berlangsung terus menerus (Abu dalam Al-Quran dan Al-hadits telah
Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 2001). meletakkan dasar-dasar yang khas tentang
Pendidikan merupakan hal yang penting berbagai aspek kehidupan, mulai dari aspek
dalam kehidupan manusia, pada social, politik, ekonomi, hubungan antar
kenyataannya pendidikan telah dilaksanakan ummat beragama, hokum, ilmu pengetahuan
semenjak adanya manusia, hakikatnya dan teknologi. Dengan demikian, cakupan
pendidikan merupakan serangkaian pendidikan agama islam harus diarahkan
peristiwa yang komplek yang melibatkan untuk memenuhi berbagai aspek kehidupan.
beberapa komponen antara lain, tujuan Ilmu pengetahuan yang integrated antara
peserta didik, pendidik, isi/bahan, ilmu naqliyah dan ilmu aqliyah (Ahmad
cara/metode dan situasi atau lingkungan. Tafsir, 2007).
Hubungan keenam antara factor tersebut
berkait satu sama lain dan saling B. Pengertian Tauhid
berhubungan dalam suatu aktifitas Tauhid dalam Kamus Besar Bahasa
pendidikan (Seri Iskandar, 1997). Indonesia merupakan kata benda yang
Adapun dasar pelaksanaan pendidikan berarti keesaan Allah SWT, dan kuat
agama islam di Indonesia mempunyai kepercayaan bahwa Allah hanya satu.
landasan-landasan yang cukup mantap. Perkataan tauhid berasal dari bahasa Arab,
Landasan-landasan tersebut dapat ditinjau masdar dari kata wahhada (‫)وحد‬yuwahhidu
dari segi religious, psikologis, sosiologis, (‫)يوحد‬. Secara etimologis tauhid berarti
dan yuridis formil (Salihun, 2002).
keesaan Allah.Mentauhidkan berarti
Pendidikan agama islam adalah
“mengakui keesaan Allah SWT”. Menurut
pendidikan dengan ajaran-ajaran agama
Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri (2002) tauhid
islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan
dalam bahasa arab adalah mashdar dari
terhadap anak didik agar nantinya setelah
wahhada yuwahhidu tauhid artinya
selesai dari pendidikan ia dapat memahami,
menjadikan satu, menunggalkan dan
menghayati dan mengamalkan ajaran agama
meniadakan bilangan darinya. Sedangkan
islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya
tauhid dalam arti istilah adalah meniadakan
demi kesejahteraan hidup didunia maupun di
yang setara bagi zat Allah, dalam sifat dan
akhirat kelak (Zakiyah Derajat, 1992).
perbuatan-Nya, serta menafikan sekutu
dalam menuhankan dan menyembahnya,

Jurnal Al-Abyadh
PRODI PIAUD STAI DINIYAH PEKANBARU
Volume 2, No 2, Desember 2019
Menanamankan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini ... − 85
Rahmad Fauzi Lubis

Allah berfirman dalam surat al-ikhlas ayat 1-


4. Ini adalah pendapat jumhur, dan imam
Sedangkan menurut Shaleh bin Syafi’I meriwayatkan ijma’ para sahabat,
Fauzan (2009) tauhid adalah meyakini tabiin dan orang-orang sesudah mereka
keesaan Allah SWT dalam rububiyah, ikhlas yang sezaman dengan beliau atas
beribadah kepadanya, serta menetapkan pengertian tersebut. Penjelasan tentang
baginya nama- nama dan sifat-sifatnya. defenisi iman “membenarkan dengan hati”
Ilmu tauhid adalah ilmu yang ialah menerima segala sesuatu tentang
membahas tentang Allah SWT dan sifat-sifat Allah dan Rasulnya. “Mengikrarkan
yang wajib padanya, sifat-sifat yang boleh dengan lisan” ialah mengucapkan dua
disifatkan kepadanya dan sifat-sifat yang kalimat syahadat, “Asyhadu anla La Ilaha
sama sekali harus ditiadakan dari padanya, Illallahu wa-Asyhadu anna Muhammadan
serta Rasul-rasul Allah SWT untuk rasulullah” (Aku bersaksi bahwa tidak ada
menetapkan kerasulan mereka, hal-hal yang tuhan selain Allah dan Muhammad itu
wajid ada pada diri mereka, hal-hal yang adalah rasul Allah).Mengamalkan dengan
boleh dikaitkan kepada mereka, dan hal-hal anggota badan ialah adalah aplikasinya
yang terlarang mengaitkannya kepada seperti Puasa, Sholat, Haji dan sebagainya
mereka (Dewan Ensikklopedi Islam, 2003) yang harus dilakukan dengan anggota
Ada beberapa istilah lain yang badan.Dengan demikian Iman bisa
semakna atau hamper sama dengan tauhid bertambah dan berkurang seiring dengan
yaakni: bertambah dan berkurangnya amal sholeh.

1. Iman Nabi Muhammad SAW bersabda


Menurut bahsa iman adalah dalam seuah hadistnya yang diriwatkan
pembenaran hati, sedangkan menurut oleh muslim yang berbunyi :
istilah iman adalah
‫االيمان ال بالتمني ولكن ما قرب فيالقلب صصدقه‬
‫ واقرار بالسان وعمل باالركان‬,‫تصديق بالقلب‬ ‫العمل‬
Artinya : membenarkan dalam hati, Artinya: Iman itu bukan angan-
mengikrarkan dengan lisan dan angan, tetapi ia harus
mengamalkan dengan anggota mantap dalam hati dan
badan. dibuktikan kebenarannya

Jurnal Al-Abyadh
PRODI PIAUD STAI DINIYAH PEKANBARU
Volume 2, No 2, Desember 2019
Menanamankan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini ... − 86
Rahmad Fauzi Lubis

dengan amal. Abu A’la Al-Maududi dalam


(H.R.Muslim) bukunya “Political Theory of Islam”
mengatakan bahwa Iman bukan hanya
Ibnu Taimiyah seorang Ulama besar sekedar kepercayaan tetapi juga way of
pernah mengatakan: life. Menurut Asy’ariyah iman
membenarkan dalam hati, senada dengan
‫االيمان عقيدة وعمل وهو اذايزيد وينقص‬ ini Imam Abu Hanifah mengatakan

Artinya: iman itu keyakinan dan bahwa iman hanyalah I’tiqat.Sedangkan

‘amal, karena itu ia dapat amal adalah bukti iman. Ulama Salaf

bertambah dan berkurang. diantaranya Imam Ahmaad, Malik, dan


Syafi’I menurut mereka iman adalah:

Iman dan amal sholeh merupakan


satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, ‫ واقرار بالسان وعمل باالركان‬,‫تصديق بالقلب‬
seperti dalam Al-Qur’an yang selalu
ditemukan sesudah kata amanu selalu Artinya: Iman adalah sesuatu yang
diiringi kata amilush sholihat seperti dalam diyakini dalam hati, diucapkan
surat al-Baqarah ayat 82 yang berbunyi : dengan lisan,dan diamalkan
dengan anggota tubuh,


2. Aqidah
 Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang
berarti pengikatan, maksudnya saya
mengikat hati kepada hal tersebut. Aqidah

adalah apa yang diyakini seseorang .jika
dikatakan, dia mempunyai aqidah yang
Artinya: Dan orang-orang yang benar berarti aqidahnya terbeas dari
beriman serta beramal saleh, keraguan. Aqidah merupakan perbuatan
mereka itu penghuni surga; hati, yaitu kepercayaan hati dan
mereka kekal di dalamnya. (al- pembenarannya kepada sesuatu (Shalaih
Baqarah : 82) bin Fauzan terjemahan Agus Hasan
Bashori, 2009).

Jurnal Al-Abyadh
PRODI PIAUD STAI DINIYAH PEKANBARU
Volume 2, No 2, Desember 2019
Menanamankan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini ... − 87
Rahmad Fauzi Lubis

Hasan Al-Banna mengatakan bahwa pada yang lain dari mkhluqnya


aqidah adalah beberapa hal yang harus (Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri
diyakini kebenarannya oleh hati, sehingga terjemahan Asmuni Solihan
dapat dapat mendatangkan ketenteraman Zamakhsyari, 2002)
keyakinan yang tidak bercampur dengan
keragu-raguan. 2. Tauhid Uluhiyah
Sesungguhnya tauhid uluhiyah
C. Pembagian Tauhid adalah bagian yang sangat penting dari
Tauhid adalah meyakini keesaan akidah seorang mukmin.Sebab tauhid
Allah SWT dalam rububiyah, ikhlas ini adalah buah dari tauhid rububiyah
beribadah kepadanya, serta menetapkan dan tauhid asma’wa sifat.Tanpa tauhid
baginya nama-namanya.Dengan demikian uluhiyah, maka tauhid rububiyah dan
tauhid ada tiga macam : Tauhid Rububiyah, tauhid asma’wa sifat kehilangan
Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma’ wa makna dan faidahnya. Sebab tauhid
Sifat. Setiap macam dari ketiga tauhid ini rububiyah itu membahas seputar
memiliki makna yang harus dijelaskan agar mengenal Allah dan ketuhanan-Nya,
perbedaan antara ketiganya menjadi serta meniadakan sekutu bagi-Nya
terang. Berikut kan dijelaskan ketiga dalam hal itu. Sedangkan tauhid
macam tauhid tersebut : asma’wa sifat membahas seputar
1. Tauhid Rububiyah penetapan asma’-asma’ Allah dan
Rububiyahberasal dari kata rabb. sifat-sifat-Nya dan meniadakan sekutu
Yang digunakan dengan penggunaan bagi-Nya dalam asma’-asma’-Nya,
hakiki dan juga digunakan untuk yang tidak menyerupakan-Nya atau
lain secara majazi atau idhafi, dan menghilangkan sifat-sifat-Nya.
tidak untuk yang lain. Dan karena Tauhid uluhiyah adalah
Allah adalah rabb yang haq bagi mengesakan Allah dalam ibadah
semesta alam, maka dia sajalah yang dengan segala yang disyari’atkan-
khusus dengan ketuhanan tanpa yang Nya, agar kita beribadah kepada Allah
lain, wajib mengesakannya dalam dengan amal-amal hati dan anggota
ketuhanan dan tidak menerima adanya badan dan tanpa mempersekutukan
sekutu baginya dalam ketuhanan, yaitu Allah dengan appapun dalam ibadah-
sifat ketuhanan tidak mungkin ada ibadah itu dan tidak mengakui adanya

Jurnal Al-Abyadh
PRODI PIAUD STAI DINIYAH PEKANBARU
Volume 2, No 2, Desember 2019
Menanamankan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini ... − 88
Rahmad Fauzi Lubis

ibadah selain kepada Allah (Shalaih khudhu’ (tunduk/merendah) oleh


bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan hamba-Nya dalam beribadah dan
terjemahan Agus Hasan Bashori, taat.Dengan kata lain, taka da yang
2009). berhak dipatuhi secara mutlak selain
Menurut Shalih Ibnu Bin Abdullah Allah SWT. Semua manusia adalah
Al-Fauzan mengatakan tauhid hamba Allah.Hamba yang betul-betul
uluhiyah adalah mengesakan Allah berlaku dan berpenampilan sebagai
dengan perbuatan para hamba hamba.Bukan hamba yang berlagak
berdasarkan niat taqarrub yang sebagai “raja”.Manusia tidak berhak
disyari’atkan seperti do’a, nazar, memperbudak manusia lainnya,
kurban, raja’ (pengharapan), takut, dengan alas an apapun. Seluruh
tawakkal, raghbah (senang), rahbah penguasa dimuka bimi harus tunduk
9takut) dan inabah (kembali/taubat) kepada penguasa tunggal : Allah SWT.
dan jenis tauhid ini adalah inti da’wah
para rasul, mulai rasul yang pertama 3. Tauhid Asma’ Wa Sifat
hingga yang terakhir. Allah SWT Yaitu beriman kepda nama-nama
berfirman: sesungguhnya kami telah Allah SWT dan sifat-sifat-Nya,
mengutus Rasul pada tiap-tiap umat sebagaimana yang diterangkan dalam
(untuk menyerukan): “sembahlah Al-Qur’an dan sunnah Rasul-Nya
Allah (saja), dan jauhilah Thaghut SAW menurut apa yang pantas bagi
itu”, Maka diantara umat itu ada Allah SWT, tanpa ta’wil dan ta’til,
orang-orang yang diberi petunjuk oleh tanpa takyif, dan tamtsil berdasarkan
Allah da nada pula di antaranya orang- firman Allah SWT :
orang yang telah pasti kesesatan Artinya : “Tidak ada sesuatupun
baginya. Maka berjalanlah kamu yang serupa dengan Dia, dan Dia lah
dimuka bumi dan perhatikanlah yang maha mendengar lagi maha
bagaimana kesudahan orang-orang melihat”. (Asy Syura : 11).
yang mendustakan (rasul-rasul). (An- Sesungguhnya Allah telah
Nahl : 38). menyipati diri-Nya dalam kitab-Nya
Maksudnya dari tauhid ini bahwa dan juga melalui Rosulallah dengan
hanya Allah SWT semata-semata yang sifat-sifat yang tinggi dan
berhak diperlakukan sebagai tempat memerintahkan agar orang-orang

Jurnal Al-Abyadh
PRODI PIAUD STAI DINIYAH PEKANBARU
Volume 2, No 2, Desember 2019
Menanamankan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini ... − 89
Rahmad Fauzi Lubis

mukmin yang beriman kepadanya terbesar bagi seorang muslim yang


menalfati-Nya dengan sifat-sifat itu bertauhid. Dalam Ensiklopedi Islam
serta bertawasul dan mendekatkan diri Indonesia (1992) disebutkan bahwa
kepada-Nya.Karena Allah menamai para ulama membagi tauhid kepada
diri-Nya dengan nama-nama yang dua kategori : tauhid Rububiyah dan
indah (asmul husna), maka kita wajib Tauhid Ubudiyah. Kebanyakan umat
beriman kepda nama-nama itu dan yang sudah menyimpang dari tauhid
menerimanya, serta memahaminya itu, masih memiliki tauhid Rububiyah,
sebagaimana yang dikehendaki-nya. karena mereka sebenarnya masih
Maka, barang siapa yang meniadakan mengakui dan meyakini hanya ada
dari-Nya sifat atau nama yang Dia satu Tuhan yang menciptakan dan
tetapkan untuk diri-Nya, maka dia memelihara segenap alam semesta ini,
telah kufur. Dan barang siapa kesalahan mereka adalah karena
menyerupakan asma’-asma’ dan sifat- mereka tidak lagi berpegang teguh
sifat itu dengan nama-nama dan sifat- kepada tauhid Ubudiyah. Inilah tauhid
sifat makhluk, maka dia juga telah yang menghendaki Ubudiyah atau
kafir atau musyrik. Sebab dia berada ketaatan tanpa syarat hanya tertuju
diantara mendustakan Allah dan kepda Allah SWT.),
berdusta kepada-Nya.Sedangkan
keduanya adalah kufur yang hina dan D. Ruang Lingkup Tauhid
kezaliman yang besar (Syaikh Abu Ruang lingkup pembahasan
Bakar Al-Jaziri terjemahan Asmuni tauhid ada empat (Hasan Al-Banna,
Solihan, 2002). 2004) yaitu:
Ismail Raji Al-Faruqi 1. Ilahiyah, yaitu pembahasan
(terjemahan Rahmani Astuti, 1988) tentang segala sesuatu yang
mengatakan bahwa berpegang teguh berhubungan dengan illah
pada prinsip tauhid merupakan dasar (Tuhan) seperti wujud, nama-
dari seluruh bentuk kesalehan. nama, sifat, dan af’al Allah.
Wajarlah jika Allah SWT dan Rasul- 2. Nubuwat, yaitu pembahasan
Nya menempatkan tauhid pada status tentang segala sesuatu yang
tertinggi dan menjadikannya menjadi berhubungan dengan Nabi dan
penyebab kebaikan dan balasan pahala Rasul, juga termasukpembahasan

Jurnal Al-Abyadh
PRODI PIAUD STAI DINIYAH PEKANBARU
Volume 2, No 2, Desember 2019
Menanamankan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini ... − 90
Rahmad Fauzi Lubis

tentang kitab-kitab Allah, Kesimpulan


mu’jizat, dan lain sebagainya. Menanamkan tauhid kepada anak usia
3. Ruhaniyat, yaitu pembahasan dini dianggap sangat penting karena anak
tentang segala sesuatu yang usia dini merupakan usia emas dan belum
berhubungan dengan alam memiliki dosa. Anak yang dari sejak kecil
metafisik seperti Malaikat, Jin, sudah ditanamkan pendidikan tauhid insya
Iblis, dan Syaitan. allah anak akan terjaga dari syirik dan
4. Sam’iyyat, yaitu pembahasan tahayyul sebab dia sudah memiliki pondasi
tentang segala sesuatu yang hanya yang sangat kokoh. Pendidikan inilah yang
bisa diketahui lewat sam’i (dalil harus bisa tanamkan kepada jiwa setiap
naqli berupa Al-Qur’an dan orang terutama pesrta didik.
sunnah) seperti alam barzakh, Nilai Pendidikan Tauhid sangat
akhirat, azab kubur, surge dan penting dalam esensi kehidupan yang
neraka. dimulai dari sedini mungkin kepada. Bagi
Keyakinan seorang muslim akan orangtua wajib menanamkan pendidikan
eksistensi Tuhan yang Maha esa (Allah) tauhid agar anak memperoleh aqidah yang
melahirkan keyakinan bahwa sesuatu benar dan tidak tergoyahkan dalam
yang ada dialam ini ciptaan Tuhan, pemahaman ketuhan, bagi seorang guru
semuanya akan kembali kepada-Nya, dan disekolah terutama guru agama wajib
segala sesuatu berada dalam urusan yang menanamkan pendidikan tauhid kepada
Maha Esa itu. Dengan demikian segala anak didik untuk mencapai misi Islam
perbuatan, sikap, tingkah lauku, ataupun kaffah, dan Khalifah fil-ardhi, dan
perkataan seseorang selalu berpokok mendapatkan bimbingan dan perlindungan
dalam modus ini. dari Allah SWT sehinnga dapat menjadi
Alhasil konsekuensi tauhid adalah manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT.
tunduk, patuh dan taat hanya kepada
Allah SWT dengan menjalankan seluruh DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati. (2001) .Ilmu
syariatnya secara total. Syariat allah dan
Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka
aqidah yang benar hanya dapat Cipta
diterapkan ketika kita bisa menanamkan
Pendidikan Tauhid secara kaffah. Abudin Nata. (1977). Filsafat Pendidikan
Islam. Jakarta : Logos Wacana Ilmu

Jurnal Al-Abyadh
PRODI PIAUD STAI DINIYAH PEKANBARU
Volume 2, No 2, Desember 2019
Menanamankan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini ... − 91
Rahmad Fauzi Lubis

Ahcmadi. (1992). Islam Sebagai Paradigma


Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:
Aditya Media

Dewan Ensikklopedi Islam. (2003).


Ensikklopedi Islam. Jakarta: PT.
Ichtiar Baru Van Hoeve, Jilid ke-5

Depag RI. (2002). Al-Qur’an dan


Terjemahnya. Jakarta: Pena Pundi
Aksara

H. Titus, M.S, et al. (1984). Persoalan-


persoalan Filsafat. Jakarta : Bulan
Bintang

M. Seri Iskandar. (1997). Pendidikan Ilmu


Pengetahuan Alam. Jakarta:
Depdibud Dirjendikti

Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri. (2002) .Akidah


Mukmin. Tar. Asmuni Solihan
Zamakhsyari. Jakarta : Pustaka Al-
Kautsar

Shalaih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan.


(2009). Kitab Tauhis juz I. Tar. Agus
Hasan Bashori. Jakarta: Darul Haq

Salihun. (2002). Peranan Pendidikan


Agama Islam Terhadap Pemecahan
Problema Remaja. Jakarta: Kalam
Mulia

W. JS. Purwadaminta. (1999). Kamus Umum


Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka

Zakiyah Derajat. (1992). Ilmu Pendidikan


Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Jurnal Al-Abyadh
PRODI PIAUD STAI DINIYAH PEKANBARU
Volume 2, No 2, Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai