Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Di Susun Oleh Kelompok 3 :

PROGRAM STUDI PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS QOMARUL HUDA BADARUDDIN

1
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah AWT. Atas rahmat dan karunia-Nya.
Kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah II, Sholawat beserta salam selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW,
Beserta keluarga-Nya, sahabat-sahabat-Nya dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena
kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi perbaikan dalam makalah ini
yang akan datang. Akhir kata kami sampaikan terima kasih semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kami. Aamiin

Bagu 17-Mei-2023

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Prolactinoma
B. Sebaran Kasus
C. Faktor Resiko
D. Patofisiologi
E. Gejala Klinis
F. Diagnosis Klinis/Pemeriksaan Penunjang
G. Pengkajian
H. Pengobatan
I. Pencegahan
J. Masalah Keperawatan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis adalah organ kecil yang berada di bawah
otak. Meski kecil, fungsi kelenjar ini sangatlah besar. Kelenjar ini menghasilkan
hormon yang mengatur banyak proses dan fungsi organ tubuh, termasuk proses
pertumbuhan, fungsi reproduksi, dan metabolisme.
Hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari adalah ACTH, TSH, LH, FSH, oxytocin,
GH, ADH, dan prolactin.
Prolactin atau hormon prolactin berfungasi merangsang pertumbuhan payudara dan
produksi ASI.
Prolactinoma adalah kemunculan tomor jinak otak, tepatnya di kelenjar hipofisis
(pituitary), yang menyebabkan produksi hormon prolactin secara berlebihan. Kondisi
ini dapat memnyebabkan gangguan kesuburan pada pria maupun Wanita.
Prolactinoma terjadi Ketika beberapa sel di dalam kelenjar hipofisis tumbuh dan
berkembang secara berlebihan, sehingga membentuk tumor. Tumbuhnya tumor ini
akan memngakibatkan produksi hormon seksual (testosterone pada pria dan
progesterone pada Wanita) berkurang berdasarkan, tumor prolctinoma terbagi menjadi
3 jenis, yaitu macroprolactinoma ( kurang dari 10 mm), macroprolactinoma (lebih
dari 10 mm) giantprolactinoma lebih dari 4 cm.
Belum diketahui apa penyebab pasti prolactinoma kebanyakan kasus muncul secara
spontan tanpa ada kondisi tertentu yang mendasarinya. Ada beberapa factor yang
dapat meningkatkan resiko prolactinoma. Fator tersebut meliputi usia dan jenis
kelamin yaitu pada Wanita berusia 20-34 tahun, serta menderita kondisi genetic yang
di turunkan yaitu multiple endokrin neoplasia tipe 1 (MEN 1). Penyebab peningkatan
prolactin selain karna prolactinoma, ada beberapa kondisi lain yang juga bisa
membuat produksi hormon prolactin menjadi berlebihan diantaranya:
1. efek samping obat-obatan, seperti obat antipsikotik, obat tekanan darah tinggi,
obat Pereda nyeri, serta obat mual dan muntah.
2. Iritasi dan cedera di bagian dada.
3. Herpes zoster dio daerah dada.
4. Kehamilan dan menyusui.
5. Kemunculan tumor jenis kelenjar hipofisis.
6. Kelenjar tiroid yang kurang aktif ( hipotiroidisme).
4
7. Penyakit ginjal.

B. Rumusan masalah
1. Apa definisi prolactinoma?
2. Bagaimana sebaran kasus prolactinoma?
3. Mengetahui factor kasus prolactinoma?
4. Mengetahui Patofisiologi dari prolactinoma?
5. Apa saja gejala klinis prolactinoma?
6. Diagnosis klinis pada prolactinoma?
7. Pengkajian pada prolactinoma?
8. Pengobatan yang di berikan ke pada penderita prolactinoma?
9. Pencegahan prolactinoma?
10. Masalah keperawatan apa saja yang muncul pada prolactinoma?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi prolactinoma.
2. Untuk mengetahui sebaran kasus prolactinoma.
3. Untuk mengetahui factor kasus dari prolactinoma.
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari prolactinoma.
5. Untuk mengetahui apa saja gejala klinis pada prolactinoma.
6. Untuk mengetahui diagnosis klinis pada prolactinoma.
7. Untuk mengetahui pengkajian pada prolactinoma.
8. Untuk mengetahui pengobatan yang di berikan ke pada penderita prolactinoma.
9. Untuk mengetahui pencegahan prolactinoma.
10. Untuk mengetahui masalah keperawatan apa saja yang muncul pada
prolactinoma.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PROLACTINOMA
Prolactinomaa adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam otak, tepatnya di
kelenjar hipofisis (pituitari). Tumor ini menyebabkan hormon prolactin. Gejala
prolactinoma di sebabkan oleh terlalu banyak prolactin dalam darah
(hiperprolaktinoma) atau karena tekanan tumor pada jaringan sekitarnya.

Kondisi inilah yang menyebabkan gangguan kesuburan pada pria maupun wanita.
Prolactinoma terjadi ketika beberapa sel di dalam kelenjar hipofisis tumbuh dan
berkembang secara berlenihan, sehingga membentuk tumor. Penyakit ini juga bisa di
alami oleh anak-anak dan remaja.

Prolactinoma dapat menyebabkan komplikasi kehamilan. Oleh karena itu, di


anjurkan untuk melakukakan pemeriksaan dengan rutin di saat kehamilan guna
memantau Kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan.

B.SEBARAN KASUS
Data epidemiologi prolactinoma di Indonesia masih sangat terbatas. Sebuah
penelitian di Jakarta menunjukkan prolactinoma terjadi pada 8 dari 41 pasien
adenoma hipofisis ( 19,5% ). Mayoritas pasien adalah perempuan ( 60% ) dengan usia
rata-rata 35 tahun pada perempuan dan 40 tahun pada laki-laki.

C. FAKTOR RESIKO
Salah satu kondisi yang dapat meningkatkan risiko mengalami prolactinoma
adalah kadar hormon prolactin yang berlebihan.
Kondisi yang mungkin dapat meningkatkan risiko mengalami prolactinoma,
seperti:
1. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antipsikotik, obat tekanan
darah, obat untuk mengatasi mual dan muntah, serta beberapa jenis obat
Pereda rasa sakit.
2. Kondisi kesehatan lain, seperti penyakit ginjal, hipotiroidisme, dan shingles.
3. Adanya kelenjar lain pada kelenjar pituitari.

6
D. PATOFISIOLOGI
Prolaktinoma muncul dari ekspansi monoclonal laktotrop hipofisis dan Sebagian
besar jinak, seringkali berbatas tegas tanpa bukti invansi. Beberapa prolactinoma
dapat berprilaku agresif dengan menginvasi struktur local di sekitarnya, dan umumnya
memiliki aktivitas mitosis yang lebih tinggi dan lebih seluler dan pleomorfik. Jarak
keterlibatan ekstrtakranial diperlukan untuk disebut prolactinoma maligna. Bagian
lateral hipofisis anterior adalah situs yang paling umum terlibat dengan prolactinoma.

 Pathway

genetik

Monoclonal atau
perubahan molekul

Mutase sel tunggal

Diferensiasi hormon

Perubahan fungsi
sel

Inaktifasi tumor supresor inflamasi

Penurunan imunologi Nyeri akut


hipertermia

Mual muntah

Perubahan nutrisi kurang


E. GEJALA KLINIS
Tanda dan gejala klinis pada Wanita ;
 Menstruasi tidak lancar ( ilogomenorrhea )
 Kurangnya menstruasi ( amenore )
 Susu kluar dari payudara ( galaktorea ) Ketika tidak hamil atau menyusui
 Persetubuhan menyakitkan karena kekeringan vagina
 Tulang rapuh ( osteoporosis )
Tanda dan gejala pada laki-laki ;
 Disfungsi ereksi
 Pembesaran payudara
Tanda dan gejala lain
 Kekurangan dorongan seksual
 Menderita sakit kepala
 Gangguan penglihatan

F. DIAGNOSIS KLINIS / PEMERIKSAAN PENUNJANG


1) Laboratorium
Untuk mengetahui kadar prolactin dalam darah.

2) MRI ATAU CT scane


Untuk melihat apakah ada tumor pada kelenjar hipofisis. Bila tumor tersebut
membesar dapat menyebabkan penekanan pada saraf sehimgga menyebabkan
sakit kepala.

3) Uji pengelihatan
Untuk mengetahui dan memastikan apakah ada komplikasi terhadap gangguan
pengelihatan.

G. PENGKAJIAN
1. pengkajian
a) . identitas klien
nama
umur
jenis kelamin
status perkawinan
Pendidikan
8
Pekerjaan
Agama
Alamat
b) Identitas penanggung jawab
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Hubungan dengan klien
Alamat
c) Status Kesehatan
1) Keluhan utama :
Pada pasien dengan ovari sindrom polikistik mengeluh belum pernah
haid atau siklus haid terganggu dan tidak bisa hamil.
2) Riwayat penyakit sekarang ( PQRST ):
Pasien mengatakan siklus menstruasimya terganggu dari 3 bulan yang
lalu, dan mengeluh sakit pada bagian bawah perut.
3) Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa sebelumnya
4) Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Tanda vital ( TD, RR, N, T )
c. Kesehatan : Composmentis
d. Pemeriksaan
e. Pemeriksaan integument
f. Pemeriksaan system respirasi
g. Pemeriksaan kardiovaskuler
h. Pemeriksaan system gastrointestinal
i. Pemeriksaan system muskulukeletal
j. Pemeriksaan system endokrin
k. Pemeriksaan system pernafasan

H. PENGOBATAN PROLAKTINOMA
pengobatan prolactinoma bertujuan untuk mengembalikan kadar prolactin dan
fungsi kelenjar hipofisis ke kondisi normal.
Jika tumor pada kelenjar hipofisis tidak terlalu besar dan gejala yang di alami
tidak menggagu aktivitas, maka dokter hanya cukup memantau kondisi pasien melalui
tes darah dan pemindaian jika diperlukan.

9
Sementara untuk mengatasi tumor yang berukuran besar, ada beberapa jenis
pengobatan yang perlu dilakukan, yaitu:
 Obat-obatan
 Operasi
 Radioterapi

Pengobatan prolactinoma pada kehamilan


Jika penderita prolactinoma sedang merencanakan kehamian, disarankan
untuk melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Bila penderita dinyatakan
positif hamil, maka dokter akan menyarankan untuk berhenti penggunaan obat-
obatan.
Selama masa kehamilan, kadar prolactin dalam darah akan meningkat secara
otomatis sehingga payudara akan menghasilkan ASI setelah persalinan. Setelah
persalinan, jika prolactinoma yang diderita berukuran kecil, maka ibu dapat
menyusui bayi dengan normal. Namun , jika prolactinoma cukup besar, maka
disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis endokrin sebelum
menyusui bayi guna memastikan keamanannya.
I. PENCEGAHAN PROLAKTINOMA
Karena penyebab pasti dari prolactinoma belum diketahui, maka kondisi ini sulit
untuk di cegah. Pencegahan yang dapat dilakukan hanyalah untuk menghindari resiko
terjadinya komplikasi akibat prolactinoma.
Jika ada yang mengalami gejala prolactinoma atau berisiko terkena prolactinoma,
lakukan pemeriksaan ke dokter agar penyebabnya dapat diketahui dan ditangani
dengan tepat.

10
BAB III

A. KESIMPULAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai