Anda di halaman 1dari 1

PENGERTIAN STRES

Secara etimologi stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang
disebabkan oleh faktor luar ( KBBI, 1988:860 ). Stres juga berarti ketegangan-ketegangan
syaraf. Iskandar Junaidi (2006: 109), yang mendefinisikan stres sebagai “respon tidak spesifik
tubuh atau segala macam perintah dari tubuh”. Lebih lanjut dijelaskan bahwa stres adalah
suatu perasaan ragu terhadap kemampuan diri untuk dapat mengatasi sesuatu dalam kehidupan
suatu anggapan bahwa persediaan yang ada tidak dapat memenuhi permintaan yang muncul.
Dalam pengertian umum, stress adalah suatu tekanan atau sesuatu yang terasa menekan dalam
diri individu. Sesuatu tersebut dapat terjadi disebabkan oleh ketidak seimbangan antara
harapan dan kenyataan yang dinginkan oleh individu, baik keinginan yang bersifat jasmaniah
maupun rohaniah. stres merupakan suatu keadaan tidak mengenakan atau tidak nyaman yang
dialami oleh individu dan keadaan tersebut menganggu pikiran, emosional, tindakan atau
perilaku dalam kehidupan sehari - hari. Kondisi tersebut bersifat individual dan subjektif.
Artinya kondisi stres yang dialami oleh setiap orang tidak sama dan cara penanggulangannya
pun tidak sama karena sifatnya subyektif dan pribadi.

Dengan demikian stres dapat didefinisikan sebagai sebuah keadaan yang dialami
seseorang ketika ada sebuah ketidaksesuaian antara tuntutan yang diterima dan kemampuan
untuk mengatasinya, ketidak sesuain antara harapan dan kenyataan yang di inginkan individu.
stress akan mun- cul pada individu bila ada ketidakseim- bangan atau kegagalan individu
dalam memenuhi kebutuhannya baik yang bersifat jasmani maupun rohani.

Belum tentu semua individu yang mengalami ketidakseimbangan antara harapan dan
kenyataan tersebut akan menjadikannya stress. Suatu stimulus yang sama akan direspons
secara berlainan oleh individu yang berbeda. Artinya, tidak semua stimulus akan direspons
menjadi stress oleh semua individu. Hal itu dikarenakan adanya perbedaan setiap individu
dalam mensikapi setiap situasi, kemampuan meredam stimulus, dan pengalaman hidupnya.
Selain itu, tingkat kepekaan (sensitivitas) dan daya toleransi individu terhadap stimulus yang
dapat menimbulkan stress juga ikut berpengaruh. Pada dasarnya setiap individu memiliki
ambang rangsang terhadap stress yang berbeda-beda dalam setiap situasi.

Anda mungkin juga menyukai