Anda di halaman 1dari 5

Praktikum Bahasan Laboratorium

Konversi sensor analog Sistem Komputer dan


Sensor dan Transduser
non-linear Kontrol
Alokasi waktu pengerjaan: 90 menit

Pendahuluan:
Fitting kurva (Curve fitting) adalah proses membangun kurva, atau fungsi
matematika, yang memiliki kecocokan terbaik untuk serangkaian titik data. Fitting
dapat berguna dalam mengonversi besaran sensor melalui persamaan matematis atau
menentukan persamaan dari suatu karakteristik sensor. Dalam penerapannya,
persamaan hasil fitting digunakan untuk memetakan nilai yang diukur pada sensor
menjadi besaran atau satuan standar (dB/lux/ppm/Celsius/dsb).
Salah satu sensor cahaya yang bersifat non-linear adalah Light Dependent
Resistor (LDR) yang terbuat dari bahan Cadmium Sulfida. Sensor ini memiliki
karakteristik memiliki resistansi sangat tinggi hingga beberapa puluh Megaohm pada
kondisi sangat gelap, dan akan berkurang resistansinya jika dikenai cahaya. Pada
kondisi sangat terang resistansinya dapat menjadi beberapa ratus ohm saja seperti
ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. LDR dan kurva karakteristiknya


(Sumber: electronics-tutorials.ws, 2019)
Sirkuit paling sederhana untuk menggunakan LDR sebagai pengukur tingkat
cahaya atau iluminasi adalah dengan menggunakan sirkuit pembagi tegangan seperti
pada Gambar 2. Namun, karena karakteristiknya yang non-linear, LDR memerlukan
persamaan fitting kurva non-linear untuk dapat mengonversi nilai tegangan pada Vout
menjadi satuan cahaya standar seperti Lux.

Gambar 2. Sirkuit sederhana dengan LDR untuk memperoleh besaran intensitas


cahaya berdasarkan output tegangan.
(Sumber: electronics-tutorials.ws, 2019)

Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami konsep fitting kurva dan menerapkannya untuk
menghasilkan persamaan matematis dari sensor yang digunakan.

Kompetensi Dasar
- Mahasiswa mampu memahami konsep fitting kurva.
- Mahasiswa mampu menggunakan data hasil pengukuran untuk menghasilkan
persamaan fitting.
- Mahasiswa mampu menggunakan persaaman hasil fitting untuk mengkonversi
nilai sensor ke besaran standar.

Alat dan Bahan:


1. LDR
2. Resistor 10K
3. Kapasitor 100nF
4. Arduino Uno
5. Light Meter
6. Arduino Uno
7. 2 Lembar Kertas HVS putih
8. Komputer/Laptop
9. Software PoliLogger
10. Software Fitting

Langkah Praktikum:
1. Rangkaikanlah alat dan bahan seperti skematik pada Gambar 3.
2. Hubungkan rangkaian dengan Perangkat lunak PoliLogger

Gambar 3. Rangkaian pengukur intensitas cahaya menggunakan Arduino beserta


Light Meter sebagai referensi dalam memperoleh konversi.

3. Letakkan Light Meter pada posisi auto untuk mengukur tingkat cahaya dalan Lux.
Kemudian diletakkan dekat dengan LDR.
4. Tutup Light Meter dan LDR hingga dipastikan nilai yang terbaca adalah Nol.
Catatkan hasilnya pada Tabel 1.
5. Tutup LDR dan Light Meter dengan menggunakan 2 lapis kertas HVS putih,
biarkan beberapa saat hingga tegangan yang terbaca cukup stabil. Catatkan hasil
pengukurannya pada Tabel 1.
6. Tutup LDR dan Light Meter dengan menggunakan 1 lapis kertas HVS putih,
biarkan beberapa saat hingga tegangan yang terbaca cukup stabil. Catatkan
hasilnya pada Tabel 1.
7. Pada kondisi terang (tanpa ditutupi apapun), biarkan beberapa saat hingga
tegangan yang terbaca cukup stabil. Catat nilai Lux dan nilai Tegangan yang
terbaca kedalam Tabel 1.

Tabel 1. Pengukuran Intensitas cahaya vs. tegangan


Kondisi Tegangan (Volt) Intensitas Cahaya (Lux)
Gelap (tertutup total)
Ditutup 2 lapis kertas
Ditutup 1 lapis kertas
Terang (tidak ditutupi)

8. Jalankan software Fitting, kemudian masukkan nilai tegangan sebagai x, dan nilai
intensitas cahaya sebagai y. Jalankan fitting dengan menggunakan pendekatan
non-linear Power.
9. Dari hasil persamaan y = a*(x^b) yang diperoleh tersebut, ganti parameter x
dengan v, dan masukkan nilai a dan b yang telah didapatkan. Sebagai contoh
menjadi sebagai berikut:
2.044369662279572E+00 * (v^3.526832362997132E+00)
10. Buat profil baru pada PoliLogger pada channel 2 dengan Label Light, Unit Lux,
dan Peak 300. Kemudian masukan persamaan yang telah diperoleh sebagai
formula (contoh seperti pada Gambar 4).
11. Jalankan PoliLogger dengan profil yang telah dibuat, kemudian amati hasil
pengukurannya dengan kondisi terang dan ditutupi kertas.
Gambar 4. Contoh profil PoliLogger untuk konversi tegangan sensor ke Lux.

Tugas
1. Bandingkan hasil konversi yang dibuat dalam praktikum dengan Light Meter yang
tersedia. Apakah terdapat perbedaan?
2. Kemukakanlah hasil yang ada dapatkan.

Anda mungkin juga menyukai