Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM

Disusun oleh:

Nama : Vratiko Vriansyah

NPM : E1J023072

Prodi : Agroekoteknologi

Hari/tanggal : Senen 18 September 2023

Dosen :Prof.Ir. Marulak Simamarta .M.Sc.,ph.D

Ko-Ass : Azri Muhammad Jihad (E1J019084)

Objek Praktikum : Cara-cara Menyatakan Konsentrasi Larutan

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam melakukan suatu percobaan praktikum, tentu tidak terlepas dari mancampurkan
larutan satu dengan yang lainnya. Sehingga ada baiknya kita harus mengenal macam-macam larutan
lebih dulu.
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih, yang
memiliki komposisi yang merata, ukuran partikelnya sama, tidak dapat dibedakan secara langsung antara
zat pelarut dengan zat terlarut, partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun
molekul) dari dua zat atau lebih. Biasanya juga istilah larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung
zat terlarut, misalnya padatan atau gas dengan kata lain larutan tidak hanya terbatas pada cairan saja.
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat yang terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut.
Sederhananya, konsentrasi larutan dapat memberikan gambaran atau sebuah informasi tentang
perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarutnya. Konsentrasi larutan yang biasa dipakai pada
laboratorium, yaitu Molaritas, Molalitas, Normalitas, Fraksi Mol, Konsentrasi dalam Persen, Parts per
Million (ppm) dan Parts per Billion (ppb), dan Keformalan.
Fase larutan biasanya berwujud gas, padat, dan cair. Dan komponen dari lautan terdiri dari 2
jenis yaitu pelarut solvent dan zat telarut. Pelarut merupakan komponen yang lebih banyak, atau
komponen yang menentukan keadaan larutan, sedangkan zat terlarut adalah komponen dengan jumlah
yang lebih sedikit.
Semakin banyak jenis zat terlarut yang dicampurkan maka semakin tinggi pula titik didih
larutannya. Jadi semakin besar konsentrasi larutan maka energi yang digunakan juga semakin besar maka
waktu yang diperlukan juga akan semakin kecil.

1.2 Tujuan
Berikut adalah beberapa tujuan dari praktikum ini :
1. Menjelaskan berbagai satuan konsentrasi larutan.
2. Mampu membuat larutan pada berbagai konentrasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Larutan di definisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi
baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas,
cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative
terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut.
(Baroroh, 2004)
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya. Karena semua gas
bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas adalah homogen ia merupakan larutan.
Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika sebagian
cairan adlah air, maka larutan disebut larutan berair. Larutan padatan adalah padatan-padatan dalam
mana satu komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya. (Syukri,
1999)
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air yang
berfungsi sebagai pelarut adalah alcohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi
kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan. (Gunawan, 2004)
Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut larutan
jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh larutan tidak jenuh. Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan
zat terlarut dalam larutan lebih banyak daripada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada
temperatur tersebut. Larutan yang demikian disebut larutan lewat jenuh. (syukri, 1999)

BAB III
METODELOGI

3.1 Alat dan Bahan


Alat
 Pipet ukur
 Pipet gondok
 Neraca analitik
 Botol semprot
 Kaca arloji
 Labu ukur
 Bola Hisap
 Sikat tabung reaksi
 Corong

Bahan
 H2SO4
 NaCl
 NaOH
 Etanol
 KIO3
 HCL
 Asam Oksalat
 Urea

3.2 Prosedur Kerja


1. Membuat larutan NaCl 1 %
Ditimbang sebanyak 1 gram NaCl dengan neraca analitik, kemudian dilarutkan dengan aquades di
dalam labu ukur 100 ml, sampai tanda batas.

2. Membuat larutan etanol 5 %

Dipipet sebanyak 5 ml etanol absolute(=100%) dengan pipet ukur, kemudian dimasukkan ke dalam
labu ukur 100 ml dan diencerkan dengan aquades sampai tanda batas.

3. Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr. 214 gram/mol)

Ditimbang sebanyak 0,214 gram KIO3 dengan neraca nalitik, kemudian dimasukkan ke dalam labu
ukur 100 ml, dilarutkan dengan aquades tanda batas.

4. Membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr. 98 gram/mol)*

Di pipet sebanyak 1 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian di encerkan dengan aquades dalam labu
ukur 100 ml sampai tanda batas.
5. Membuat larutan 0,1 N HCL ( Mr. 36,5 gram.mol)

Di pipet sebanyak 0.83 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian di encerkan dengan aquades
dalam labu ukur 100 ml, sampai tanda batas.

6. Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr. H2C2O4. 2 H2O. 126 gram/mol)

Ditimbang 0,6302 gram asam oksalatdengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades
dalam labu ukur 100 ml sampai tanda batas.

7. Membuat larutan 0,1 N NaOH (mr. 40 gram/mol)


Ditimbang 0,4 gram NaOH, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 100 ml sampai
tanda batas.

8. Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr.urea 60 grm/mol)


Ditimbang 0,2172 gram urea, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 100 ml sampai
tanda batas.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

1. Membuat larutan NaCl 1 %


Ditimbang sebanyak 1 gram NaCl dengan neraca analitik, kemudian dilarutkan dengan aquades di dalam
labu ukur 100 ml, sampai tanda batas.
Penjelasan :
Dik :
w = 1 gramv = 100 ml
Jawab : % W⁄V = gram zat terlarut/mL larutan x 100%
= 1 gram/100 mL x 100%m
=2%
Jadi,konsentrasi yang di dapat untuk 1 gram Nacl adalah 2%

2. Membuat larutan etanol 5 %


Dipipet sebanyak 5 ml etanol absolute(=100%) dengan pipet ukur, kemudian dimasukkan ke dalam labu
ukur 100 ml dan diencerkan dengan aquades sampai tanda batas.
Penjelasan :
Dik :
% V⁄V = mL zat terlarut/mL zat terlarutan + mL zat pelarut x 100%
= 5 mL / 5 mL + 100 mL x 100%
= 10%

Jadi, konsentrasi yang didapat untuk 5 ml etanol adalah 10

3. Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr. 214 gram/mol)


Ditimbang sebanyak 0,214 gram KIO3 dengan neraca nalitik, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
100 ml , dilarutkan dengan aquades tanda batas.
Penjelasan :
Dik :
m = 0,214 gr v = 100ml = 0,1 L
Jawab :
M = gram zat terlarut /Mr zat terlarut x liter larutan
= 0,107 gram / 214 gram/mol x 0,05 L
= 0,1

4. Membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr. 98 gram/mol)*


Di pipet sebanyak 1 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian di encerkan dengan aquades dalam labu
ukur 100 ml sampai tanda batas.
Penjelasan :
Dik : m = 0,1
Mr H2SO4 = 98/mol L zat terlarut = 100 ml = 0,1 L
Jawab:
M = gram zat terlarut / Mr zat terlarut
0,1 = gram zat terlarut / 98 x 0,05 g
= 0,98
Jadi, banyaknya H2SO4 yang diperlukan untuk 0,1 M larutan adalah sebanyak 0,98 gram

5. Membuat larutan 0,1 N HCL ( Mr. 36,5 gram.mol)


Di pipet sebanyak 0.83 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian di encerkan dengan aquades dalam
labu ukur 100 ml, sampai tanda batas.
Penjelasan :
Dik :
v zat terlarut = 0,417 mL
HCl 37%, Mr 36,5 gr/mol
L larutan = 100 ml
Jawab:
N = mol ekuivalen larutan (BE) / L larutan
EK = gram zat terlarut / BE
BE = Mr / n = 36,5 1
= 36,5
EK = 0,83 / 36,5 = 0,22

6. Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr. H2C2O4. 2 H2O. 126 gram/mol)
Ditimbang 0,6302 gram asam oksalatdengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades
dalam labu ukur 100 ml sampai tanda batas.
Penjelasan :

Dik :
m zat terlarut = 0,6302gr
Mr 126 gr/mol
L larutan = 100 ml
Jawab :
N = mol ekivalen zat terlarut (EK) / liter larutan
EK = gram zat terlarut / BE
BE = Mr / n = 126 /2 = 63
N = gram zat terlarut / BE x 1 / L larutan
= 0,6302 / 63 x 1 / 0,05
= 0,1 N

7. Membuat larutan 0,1 N NaOH (mr. 40 gram/mol)


Ditimbang 0,4 gram NaOH, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 100 ml sampai tanda
batas.
Penjelasan :
Dik :
massa zat terlarut = 0,4 Mr NaOH 40 gr/mol
L larutan = 100 ml
Jawab :
N = mol ekivalen zat terlarut (EK) / L larutan
EK = gram zat terlarut/BE
BE = Mr / n = 40/1 = 40
N = gram zat terlarut / BE x 1 / L larutan
= 0,4 / 40 x 1/0,05
= 0,1 N

8. Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr.urea 60 grm/mol)


Ditimbang 0,2172 gram urea, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 100 ml sampai
tanda batas.
Penjelasan :
Dik :
massa zat terlarut = 2172 gr = 217.2 mg
Mr urea = 60 gr/mol
L larutan = 100 ml
Jawab :
ppm = mg zat terlarut / L larutan
= 217.2

BAB V
PEMBAHASAN

1. Membuat larutan NaCl 1 %


Dik :
w = 1 gramv = 100 ml
Jawab : % W⁄V = gram zat terlarut/mL larutan x 100%
= 12%
Jadi,konsentrasi yang di dapat untuk 1 gram Nacl adalah 2 %

2. Membuat larutan etanol 5 %


Dik :
% V⁄V = mL zat terlarut/mL zat terlarutan + mL zat pelarut x 100%
= 5 mL 5 mL + 100 mL x 100%
= 5 mL/110 mL x 100%
= 10 %
Jadi, konsentrasi yang didapat untuk 5ml etanol adalah 10

3. Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr. 214 gram/mol)


Dik :
m = 0,214 gr v = 100ml = 0,1 L
Jawab :
M = gram zat terlarut /Mr zat terlarut x liter larutan
= 0,214 gram / 214 gram/mol x 0,1 L
= 0,1 mol/L

4. Membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr. 98 gram/mol)*


Dik : m = 0,1
Mr H2SO4 = 98/mol L zat terlarut = 50 ml = 0,05 L
Jawab:
M = gram zat terlarut / Mr zat terlarut
0,1 = gram zat terlarut / 98 x 0,05 g
= 0,49
Jadi, banyaknya H2SO4 yang diperlukan untuk 0,1 M larutan adalah sebanyak 0,49 gram

5. Membuat larutan 0,1 N HCL ( Mr. 36,5 gram.mol)


Dik :
v zat terlarut = 0,83 mL
HCl 37%, Mr 36,5 gr/mol
L larutan = 50 ml
Jawab:
N = mol ekuivalen larutan (BE) / L larutan
EK = gram zat terlarut / BE
BE = Mr / n = 36,5 1
= 36,5
EK = 0,83 / 36,5 = 0,022
N = 0,22

6. Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr. H2C2O4. 2 H2O. 126 gram/mol)
Dik :
m zat terlarut = 0,6302 gr
Mr 126 gr/mol
L larutan = 100 ml
Jawab :
N = mol ekivalen zat terlarut (EK) / liter larutan
EK = gram zat terlarut / BE
BE = Mr / n = 126 /2 = 63
N = gram zat terlarut / BE x 1 / L larutan
= 0,6302 / 63 x 1 / 0,05
= 0,1 N

7. Membuat larutan 0,1 N NaOH (mr. 40 gram/mol)


Dik :
massa zat terlarut = 0,4 Mr NaOH 40 gr/mol
L larutan = 100 ml
Jawab :
N = mol ekivalen zat terlarut (EK) / L larutan
EK = gram zat terlarut/BE
BE = Mr / n = 40/1 = 40
N = gram zat terlarut / BE x 1 / L larutan
= 0,4 / 40 x 1/0,05
= 0,1 N

8. Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr.urea 60 grm/mol)


Dik :
massa zat terlarut = 0,2172gr = 217,2mg
Mr urea = 60 gr/mol
L larutan = 100 ml
Jawab :
ppm = mg zat terlarut / L larutan
= 217,2 / 0,1
= 217,2

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa kesimpulan dari praktikum ini yaitu :
 Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih, dan memiliki komposisi yang merata.
 Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam sejumlah tertentu larutan.
 Sifat-sifat larutan berwujud cair adalah sebagai berikut :
Ukuran partikel 1 A0 – 10 A0 atau 10-8- 10-7 cm, sehingga tidak dapat dipisahkan dengan kertas
kering, ada yang berwarna dan tidak berwarna, tembus cahaya atau transparan, larutan berupa ion, dan
dapat dipisahkan dengan cara destilasi (pemisahan berdasarkan titik didihnya).
 Beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi larutan : persen berat (% W/W), persen volume (%
V/V), Persen berat per volume (% W/V), dan part per million(ppm) dan part per billion (ppb), fraksi
mol (x), molaritas (M), molalitas (m),dan Normalitas (N)

6.2 Saran
Saran saya saat pratikum berlangsung sebaik nya lebih teteliti , Seperti menimbang zat sebelum di
larutkan , karena ketika hasil tibangan nya berbeda maka akan berpengaruh terhadap larutan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Kimia, L. P. (2013). Laboratorium teknologi pertanian fakultas pertanian universitas bengkulu 2 0 1 3.


Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, 1–13.
Putri, L. M. A., Prihandono, T., & Supriadi, B. (2017). Pengaruh Konsentrasi Larutan Terhadap Laju
Kenaikan Suhu Larutan. Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(2), 151-157.
Baroroh, Umi L.U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1. Banjar Baru : Universitas Lambung Mangkurat
Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Surabaya : Kartika
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia
Syukri, 1999. Kimia Larutan. Bandung : Citra Aditya Bakti

Anda mungkin juga menyukai