Anda di halaman 1dari 1

Selamat malam Tutor,

Izin menaggapi diskusi pada sesi ini

Soal!
Jelaskan dan analisislah struktur atau pola organisasi pemerintah daerah yang tepat bagi
daerah yang diatur menurut desentralisasi simetris, sehingga kearifan lokal dan kebutuhan
masyarakat lokal tetap terwadahi!
Jawab :
Desentralisasi simetris diterapkan untuk semua daerah otonom dengan prinsip sama dan
sebangun. Sistem kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang uniform atau
Simetris di Indonesia juga telah menyebabkan ketidakseimbangan fiskal secara horizontal,
terutama Indonesia bagian barat dan timur, Jawa dan luar Jawa, kota dan pedesaan.
Berikut beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam struktur atau model organisasi
pemerintahan daerah menurut desentralisasi simetris:
a. Pemerintahan daerah: Pemerintahan daerah harus mempunyai kewenangan dan jangka
waktu kekuasaan yang cukup untuk menyelenggarakan urusan daerah. Hal ini
mencakup kebijakan pembangunan, pengelolaan sumber daya alam, pendidikan,
kesehatan, dan banyak lagi. Pemerintah daerah juga harus mampu meningkatkan
pendapatan daerahnya melalui pajak dan sumber pendapatan lainnya.

b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD): DPRD adalah lembaga legislatif di


tingkat daerah yang mewakili kepentingan masyarakat setempat. DPRD berperan
penting dalam menyusun dan menyetujui peraturan daerah serta memantau kegiatan
pemerintah daerah. Keberadaan DPRD yang kuat dan independen akan menjamin
partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan.

c. Kepala Daerah: Kepala Daerah seperti gubernur atau bupati/walikota merupakan


pimpinan eksekutif di tingkat daerah. Mereka bertanggung jawab untuk melaksanakan
kebijakan pemerintah daerah dan menyelenggarakan administrasi pemerintahan.
Pemimpin daerah harus dipilih melalui mekanisme demokratis dan mempunyai
kualifikasi yang sesuai untuk memimpin daerah.

d. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappa): Bappa mempunyai peranan


penting dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah. Mereka bertanggung
jawab untuk mengembangkan rencana pembangunan jangka menengah dan panjang
dan mengoordinasikan pelaksanaannya dengan berbagai sektor terkait.

e. Sistem pemantauan: Sistem pemantauan yang efektif harus diterapkan untuk


menjamin akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan pemerintahan daerah. Hal
ini dapat dilakukan melalui lembaga pengawas seperti Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) atau ombudsman daerah.

f. Partisipasi masyarakat: Partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan


dan pelaksanaan kebijakan daerah merupakan hal yang penting. Masyarakat perlu
diberdayakan melalui mekanisme partisipatif seperti diskusi desa/kelurahan, forum
komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat, dan mekanisme pengaduan
masyarakat.

Sumber :
BMP Hubungan Pusat dan Daerah. Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai