Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Teh merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di
berbagai belahan dunia. Minuman yang berasal dari negeri Tiongkok sekitar ribuan
tahun lalu ini menjadi sangat popular ketika bangsa Portugis dan Belanda mulai
mengimpor teh ke Eropa, yang kemudian mendorong kedua negara penjajah
tersebut untuk mendirikan perkebunan-perkebunan teh skala besar di daerah
kolonial mereka yang beriklim tropis, salah satunya di Indonesia. teh yang berasal
dari Indonesia yang pusat perkebunan dan pengolahan di Pulau Jawa sejak 1835,
telah melanglang buana hingga benua Eropa dan hingga saat ini masih dalam
sepuluh besar negara produsen teh di dunia.
Pada tahun 1945 saat Indonsia merdeka perkebunan-perkebunan milik
belanda mulai diakuisisi oleh Pemerintah menjadi Perusahaan Perkebunan Negara
(PPN) dan terus berkembang sampai dengan sekarang. PT Perkebunan Nusantara
(PTPN) VIII adalah BUMN di bidang perkebunan yang didirikan berlandaskan
Peraturan Pemerintah No._13 tahun 1996 hasil dari peleburan beberapa Perusahaan
Perkebunan Negara, yang bergerak dalam bidang agro bisnis dan argo industri.
Perusahaan ini bergerak dalam Pengusahaan Budidaya Tanaman, produksi, dan
Perdagangan utamanya berupa teh, Karet, Kelapa Sawit, Kina, buah dan indutri hilir
teh. Untuk industri teh sendiri PT Perkebunan Nusantara memiliki blending khusus
dan pabrik kemasan teh celup dan curah yang memproduksi teh merek walabar dan
walini.
Dalam kegiatan produksinya sebagai upaya mengendalikan dan
merencanakan biaya PT Perkebunan Nusantara VIII menetapkan Rencana
Anggaran dan Kinerja Perusahaan (RKAP) atau juga sering disebut biaya standar.
Menurut (Usry, 2009) [1]: Biaya standar adalah biaya yang telah ditentukan
sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama
suatu periode tertentu. Biaya standar adalah biaya yang telah direncanakan untuk
suatu produk dalam kondisi operasi sekarang atau yang diantisipasi. Sistem biaya

I-1
I-2

standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya


untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Berikut adalah biaya produksi teh dari tahun
2010 sampai 2016 PT Perkebunan Nusantara VIII:
Tabel I.1 Data rekapitulasi realisasi dan RKAP
(Dalam Rupiah/Kg)
Tahun Realisasi RKAP Varian
2009 12.605,63 13.336,22 730,60
2010 10.493,85 10.276,29 (217,56)
2011 11.888,16 11.501,20 (386,96)
2012 14.638,10 13.126,28 (1.511,81)
2013 13.420,65 12.836,57 (584,08)
2014 13.682,22 13.285,73 (396,50)
2015 16.824,35 12.805,48 (4.018,87)
2016 16.018,94 13.778,54 (2.240,41)

Berdasarkan tabel di atas sejak tahun 2010 biaya realisasi produksi teh per
kilogram di PT Perkebunan Nusantara VIII selalu berada diatas RKAP sampai pada
tingkat yang tertinggi pada tahun 2015 sebesar Rp. 4.018,87/Kg. Pada tahun
terakhir yaitu tahun 2016 realisasi biaya produksi teh mencapai Rp. 16.018,94/kg
berada diatas RKAP yang telah ditetapkan yaitu Rp. 12.805.48/Kg dengan selisih
yang tidak menguntungkan sebesar Rp. 2.240,41/Kg . Selisih ini selain diakibatkan
oleh produksi kebun teh yang dibawah 74% dari nilai realisasi juga diakibatkan
pembelian antar kebun yang nilainya di atas biaya standar ditambah lagi dengan
nilai realisasi biaya penyusutan yang berada diatas biaya RKAP. Menurut teori
analisis selisih biaya, bila biaya realisasi melebihi biaya standar maka selisih ini
disebut “tidak menguntungkan”. Dalam hal ini manajemen perlu menentukan hal-
hal yang menjadi penyebab serta menyelidiki keadaan yang mengakibatkan selisih
tidak menguntungkan tersebut.
Berdasarkan pada fenomena yang diuraikan di atas penulis dalam penelitian
ini akan menganalisis pengaruh fenomena tersebut secara ilmiah. Maka dari itu
I-3

penulis mengambil judul “ANALISIS VARIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT.


PERKEBUNAN NUSANTARA VIII BANDUNG”

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Apakah penyebab varian biaya produksi pada PT Perkebunan Nusantara
VIII Bandung
2. Mengapa varian biaya produksi dapat terjadi pada PT Perkebunan Nusantara
VIII Bandung
3. Bagaimana solusi atas varian biaya produksi pada PT Perkebunan Nusantara
VIII Bandung

I.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penyebab varian biaya produksi pada PT Perkebunan
Nusantara VIII Bandung?
2. Untuk mengetahui mengapa varian biaya produksi di PT Perkebunan
Nusantara VIII Bandung dapat terjadi
3. Untuk mengetahui solusi atas terjadinya varian biaya produksi di PT
Perkebunan Nusantara VIII Bandung?

I.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Bagi Penulis
Menerapkan teori yang penulis pelajari di perkuliahan serta melihat
kesesuaian teori dengan fakta yang terdapst di lapangan. Berkaitan dengan
pengendalian biaya dan perlakuan terhadap selisih biaya di Akuntansi Manajemen.
b. Bagi Pihak Lainnya
I-4

Penelitian dapat djijadikan referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan


penelitian lebih lanjut mengenai analisis varian biaya produksi.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan rujukan untuk dijadikan pertimbangan oleh manajemen PT
Perkebunan Nusantara VIII dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan
penetapan biaya standar dan realisasinya di dalam perusahaan.

I.5 Ruang Lingkup


Pada penelitian di PT Perkebunan Nusantara VIII Bandung akan dibatasi
pada masalah analisis varian biaya produksi teh Bulk pada periode tahun 2016 yang
mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.

I.6 Sistematika Penulisan


Hasil penelitian ini dilaporkan dalam bentuk skripsi dengan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini memuat latar belakang yang memuat dasar masalah
serta fenomena yang akan dibahas , rumusan masalah yang memuat masalah yang
akan dibahas, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab tinajauan pustaka memuat teori-teori yang digunakan sebagai
landasan/tinjauan untuk menganalisis masalah yang dibahas dalam penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas metode penyelesaian masalah, Teknik analisis
data, sumber data dan Teknik penyelesaian masalah untuk memcahkan persoalan
yang terdapat pada BAB I dengan berdasarkan pada landasan teori yang pada BAB
II.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab memuat gambaran umum perusahaan dari mulai sejarah sampai
dengan aktivitas utama perusahaan. Serta hasil analisis data berdasarkan metode
yang telah diuraikan pada BAB III.
I-5

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil analisis data yang ada
dibahas pada BAB IV serta saran berdasarkan kesimpulan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai