Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 1

Anggota:
• Ferlin Muhammad 1910631010107
• Muhammad Fiqri Haerullah 1910631010132
• Bobby Elmis Habby 1910631010196
FENOMENA KASUS PEMBELAAN POLISI DAN KLUB MOTOR
SOAL ROMBONGAN MOGE DIHADANG PESEPEDA

• Seorang pesepeda bernama Elanto Wijoyono hadang rombongan


moge tak tertib di wilayah Yogyakarta.
• Hal tersebut terjadi saat acara pawai moge peserta Yoga Bike
Rendesvouz di jalan Ring Road Utara, Perempatan Condongcatur,
Yogyakarta.
• Pesepeda sekaligus pegiat lalu lintas ini melakukan hal tersebut
sudah direncanakan bersama teman-temannya, terlebih pawai
tersebut yang di kawal oleh anggota kepolisian berusaha
menerobos lampu merah di perempatan Condongcatur.
HUKUM DAN NORMA

• Pasal 106 UU No. 22 tahun 2009 tentang LLAJ


• Pasal 65 ayat 1 PP Nomor 43 Tahun 1993 (Jenis-jenis kendaraan
prioritas pengawalan)
• Pasal 34 ayat 2 PP No 43 Tahun 1993 (pengawalan harus dipatuhi
pengendara lain)
• Hal ini sudah menjadi bagian norma hukum, khususnya kepatuhan
dalam berlalu lintas.
• Dan pelanggaran lalu lintas, khususnya yang memperoleh pengawalan
khusus nampaknya sudah menjadi norma kebiasaan dalam masyarakat.
FAKTOR PENYEBAB

• Adanya perilaku sejenis sebelumnya yang dianggap biasa oleh


pengendara yang memperoleh pengawalan sehingga merasa
mendapatkan prioritas dan mengabaikan rambu lalu lintas dan larangan
yang ada;
• Adanya sikap apatis dari masyarakat mengenai perilaku sejenis;
• Yang paling utama adalah adanya sikap sadar hukum yang rendah.
DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT

• Berpotensi mengakibatkan kecelakaan diri dan orang lain;


• Berpotensi menimbulkan konflik dalam berlalu lintas;
• Menimbulkan akibat hukum berupa denda atau bahkan
kurungan penjara.
PENGARUH TERHADAP MASYARAKAT.

• Menimbulkan kecemburuan masyarakat;


• Tidak mencerminkan sifat disiplin;
• Tidak mencerminkan perilaku taat hukum;
• Berpotensi menimbulkan pengulangan perilaku di masyarakat.
APAKAH BERHAK MASYARAKAT MENERTIBKAN PENGENDARA
YANG TIDAK TERTIB ?

• Penertiban lalu lintas merupakan tugas SATLANTAS yang mana dalam hal ini juga
merupakan pengawal pawai moge tersebut merupakan anggota SATLANTAS.
Penegakan hukum dalam hal ini dapat dilakukan oleh kelompok masyarakat yang
dalam kasus ini dipelopori oleh Elanto Wijoyono dan kawan-kawan, namun
menurut pendapat kami harus bersama-sama dengan polisi lalu lintas karena beban
tugas tersebut ada pada polisi lalu lintas, semisal apabila pawai tersebut berpotensi
mengakibatkan kemacetan dan diharuskan menerobos rambu lalu lintas, diadakan
rekayasa lalu lintas oleh SATLANTAS agar tidak menimbulkan bahaya. Untul
aparat yang terlibat dalam pengawalan pun harus ditindak baik etik maupun secara
hukum karena ketertiban lalu lintas berlaku bagi semua warga masyarakat.
APAKAH SUDAH TEPAT TINDAKAN KEPOLISIAN DAN PENGENDARA
MOGE ?

• Untuk perizinan mengenai pengawalan sudah memenuhi syarat pasal 65 ayat 1 PP


Nomor 43 Tahun 1993 namun ada peraturan yang dilanggar yakni Pasal 106 UU
No. 22 tahun 2009 tentang LLAJ
• Apabila dirasa harus menerobos rambu lalu lintas karena sesuatu yang kahal,
semisal dalam pasal 65 ayat 1 PP Nomor 43 Tahun 1993 terdapat ambulans,
pengantar jenazah dan orang sakit yang memerlukan pertolongan segera, bisa
mengesampingkan rambu lalu lintas dengan pengawalan SATLANTAS, akan
tetapi dalam kasus ini tidak terdapat keadaan yang mengharuskan pengawal dan
anggota pawai menerobos rambu lalu lintas
APAKAH TINDAKAN PESEPEDA SUDAH TEPAT ?

• Ya, menurut pendapat kami sudah tepat karena tidak adanya faktor yang
mengharuskan pawai moge tersebut dapat menerobos rambu lalu lintas;
• Dalam keadaan lain, masyarakat pun harus sadar hukum berkaitan dengan
pengawalan ini, pengawalan semacam ini legal secara aturan PP No 43 Tahun
1993 tentang prasarana dan lalu lintas jalan, dan harus menaati sesuai aturan
Pasal 34 ayat 2 PP No 43 Tahun 1993.
BAGAIMANA HAL INI TIDAK TERJADI LAGI DIMASA YANG AKAN
DATANG ?

• Polisi lalu lintas harus melaksanakan tugasnya dengan baik, terutama perihal
pendidikan lalu lintas terhadap masyarakat, dan juga melakukan pendidikan
hukum secara periodik terhadap anggotanya di lapangan, agar hal seperti ini tidak
terulang dimasa yang akan datang;
• Menimbulkan kesadaran hukum, tertib lalu lintas di masyarakat. Baik masyarakat
yang tergolong memerlukan prioritas pengawalan dan masyarakat lain yang
berkendara pada umumnya, karena tidak jarang di masyarakat kerap ditemui
pengendara jalan menutupi laju kendaraan prioritas dalam hal ini ambulans.
KESIMPULAN

• Seorang pesepeda bernama Elanto Wijoyono hadang rombongan moge


tak tertib di wilayah Yogyakarta.
• Hal tersebut terjadi saat acara pawai moge peserta Yoga Bike Rendesvouz
di jalan Ring Road Utara, Perempatan Condongcatur, Yogyakarta
• Perizinan pengawalan iring-iringan yang sebenarnya sah menurut PP No
43 Tahun 1993 tentang prasarana dan lalu lintas jalan memang
membolehkan aparat kepolisian menerbitkan izin pengawalan, akan tetapi
bertujuan agar terciptanya tertib berkendara sehingga iring-iringan tidak
ugal-ugalan;
• Pasal yang dilanggar adalah Pasal 106 UU No. 22 tahun 2009 tentang
LLAJ
• Harus adanya sikap sadar hukum dari masyarakat dan aparat kepolisian
yang dalam hal ini polisi lalu lintas pengawal moge peserta Yogya Bike
Rendesvous.

Anda mungkin juga menyukai