Validasi Pembersihan
Validasi Pembersihan
(PRESISI)
VALIDASI PEMBERSIHAN
HERNY PRASETYA
14 Mei 2023
1
VALIDASI PEMBERSIHAN
Tindakan pembuktian yang didokumentasikan bahwa tindakan pembersihan
yang dilakukan, secara berulang mampu untuk menghilangkan sisa produk
sebelumnya atau bahan pembersih yang dipakai pada peralatan sampai
batas residu maksimum yang secara sains dianggap aman.
2
PRINSIP (1)
3
PRINSIP (2) – WHO
Prosedur pembersihan yang memadai sangat penting untuk mencegah
kontaminasi dan kontaminasi silang
Tujuan validasi pembersihan adalah untuk membuktikan bahwa prosedur
pembersihan mampu , secara berulang, menghilangkan sisa produk,
deterjen, mikroba sampai pada batas yang diperbolehkan.
Validasi pembersihan tidak diperlukan untuk :
Lantai, dinding ruang
Bagian luar peralatan
Validasi pembersihan sangat penting untuk fasilitas yang memproduksi
multiproduk dan harus dilakukan untuk peralatan, prosedur sanitasi dan
pencucian seragam produksi
4
REGULASI PENCEGAHAN KONTAMINASI SILANG – CPOB 2018
7
CLEANING VALIDATION LIFECYCLE
•Proses pembersihan ditetapkan berdasar pemahaman saat
Pengembang pengembangan dan perbesaran skala produksi
an Proses •Variabilitas proses diidentifikasi dan batasan kritis ditetapkan
Pembersihan
8
PENGEMBANGAN PROSES PEMBERSIHAN
9
DESAIN PROSES PEMBERSIHAN
10
FUNDAMENTALS OF CLEANING - TACT
• langsung
(berdasarkan • Pre-rinse : normal temperature,
waktu) memperkecil denaturasi protein
• tidak langsung • + cleaning agent : dipanaskan
(volume dan efektivitas bertambah
flow rate) Time • Final rinse : heated, menambah
kelarutan residu
Action
Temperature
Cleaning agent
Concentration
Mekanisme yang digunakan untuk
mengalirkan cleaning agent.
Misal merendam, turbulent flow,
velocity (flow rate) Concentration - Konsentrasi cleaning agent
Terlalu sedikit : kurang efektif
12
Terlalu banyak : residu sulit dibersihkan, perlu pembilasan
banyak, biaya lebih besar 12
CONTOH TAHAP PEMBERSIHAN
TAHAP FUNGSI PENJELASAN
Mengurangi beban pengotor sebelum tahap
Pembilasan awal Mengurangi beban kotoran pembersihan. Biasa pada suhu ruang untk
menghindari denaturasi protein
Membilas dengan Menetralkan sisa basa, membersihkan Tergantung jenis pengotor, mungkin langkah ini
larutan asam zat2 yang laut dalam asam tidak perlu
12
CARA PEMBERSIHAN
13
PEMBERSIHAN MANUAL
14
PEMBERSIHAN MANUAL
Parameter pembersihan menjadi sangat penting untuk pembersihan manual,
antara lain tidak terbatas pada:
Konsentrasi dan volume dari bahan pembersih
Volume pembilas
Suhu dari larutan pembersih dan pembilas
Urut2an tahap dan waktu tiap tahapan (contact time) dari perendaman,
pencucian dan pembilasan
Cara menggosok
Tekanan dari larutan pembersih dan pembilas
15
PEMBERSIHAN MANUAL - PERSONEL
Karena sangat tergantung pada manusia - variabilitas tinggi
Operator dilatih tentang anatar lain :
Prosedur, tahapan dan waktu tiap tahap
Parameter kritis
Cara membongkar peralatan
Alat yang dipakai, cara dan tekanan saat menggosok (scrubbing)
dll
Kualifikasi operator, termasung membandingkan dengan operator lain
untuk memastikan variabilitas
16
CIP
Sistem ini biasa digunakan untuk tangki, blender, FBD reactor dan lain2
yang sejenis.
Sistem tersentralisasi :
membutuhkan rangkaian pemipaan yang saling terhubung dan rumit
Sering digunakan untuk sebagian fasilitas pabrik besar
Sistem terdedikasi : untuk peralatan proses memerlukan bahan peembersih
dan program pembersihan yang berlainan.
Sistem dihubungkan dengan process skids .
17
CIP
18
COP
Peralatan dibersihkan tidak di tempatnya
Secara utuh misal bin, tangki
Bagian peralatan yang dibongkar dari peralatan utama
Otomatis, misal part washer
19
EVALUASI PENGOTOR (SOIL)
Jumlah residu pada peralatan Soil pada permukaan peralatan :
Jenis residu : Soil baru menempel
Produk/bahan aktif yang diproses Kering selama proses
Proses produksi Kering saat DHT
Hasil degradasi Terpanggang selama proses
Zat tambahan, endotoksin, bioburden Compacted
Solven Soil sama, beda suhu proses
Kemudahan pembersihan
Apakah diperlukan pembilasan
awal
20
PELARUT DAN BAHAN PEMBERSIH
Pelarut :
Air : mutu sesuai penggunaan untuk bilas awal, mencuci, bilas akhir
Solven?
Bahan pembersih :
Dipilih berdasar studi proses pembersihan
Bersifat basa atau asam atau netral, tidak merusak permukaan peralatan
Termasuk deterjen, surfaktan, scrubbing agent
Komposisi --- MSDS
Mudah dhilangkan saat pembilasan (rinsability)
Tidak banyak busa
Toksisitas rendah, aman, ramah lingkungan
21
EVALUASI PERALATAN
22
Hold Times
Cleaning Hold Time studies
23
VALIDASI PEMBERSIHAN
24
VALIDASI PEMBERSIHAN – RISK BASED APPROACH
25
CONTOH MEMILIH MARKER
Bahan yang paling berisiko untuk proses/produk berikutnya
High potency; high toxicity; allergenic
Membuat kondisi yang tidak dapat diterima oleh consumer (misal warna
berubah, bau aneh, particulates)
Paling sulit dibersihkan.
Apakah ada justifikasi untuk memilih satu residu sebagai “worst case” saat
dibandingkan dengan residu lain? Misal dalam hal :
toksisitas
kemudahan pembersihan
kelarutan
26
VALIDASI PEMBERSIHAN – Worst Case
Alasan ilmiah bagi pemakaian marker dan pemilihan produk untuk kondisi
terburuk tersebut
Dilakukan penilaian dampak penambahan produk baru pada sistem
peralatan tersebut.
Pertimbangan penentuan worst case, contoh antara lain
Toksisitas
Kelarutan Potensi
27
KEGIATAN VALIDASI
Bentuk Tim
Protap Terkait
Pelatihan Personel
RangkaianPeralatan
28
Cara dan Lokasi Pengambilan Sampel
Kriteria Keberterimaan
Metoda Analisa
Pelaksanaan Validasi
Laporan Validasi
29
TIM VALIDASI Bentuk Tim
Cross-functional/departmental team:
• Pemastian Mutu
• Produksi
• Engineering & Maintenance
• Validasi, bila ada
• Research and Development (R&D)
30
Buat Rencana Validasi Pembersihan
31
Sarana Penunjang tersedia
Antara lain :
Air, mutu sesuai penggunaan
PDAM, PW, WFI
Udara bertekanan
Uap air murni, bila sesuai
32
PROTAP Protap Terkait
Pembersihan peralatan
Pembersihan ruangan
Pelaksanaan Validasi Pembersihan
33
PERSONEL Pelatihan Personel
34
RANGKAIAN / KOMBINASI PERALATAN PROSES
EQUIPMENT TRAIN
35
PROSES PRODUKSI – GRANULASI BASAH Fluidized bed
dryer
supermixer
Pengeringan
Penyalutan Tablet
Tablet kempa
Pengisian kapsul
Pencampuran akhir
36
PROSES KEMAS PRIMER
Blistering
Strip foling
Mesin Sachet
Serbuk dalam
botol
37
GROUPING & BRACKETING
38
BRACKETING PERALATAN
Contoh pertimbangan berdasar antara lain, tidak terbatas
pada :
Hanya ukuran terbesar dan terkecil bila :
Desain, cara kerja dan merek sama, hanya beda ukuran
Material sama
Dedicated vs untuk bermacam produk -- worst case
39
Cara dan Lokasi Pengambilan Sampel
Metode :
Visual
Swab sampling (cara apus) -- direct sampling method
Rinse sampling (cara bilas) -- indirect sampling method
Plasebo sampling
Kombinasi 2 metode
Pertimbangkan cara penanganan sampel
40
Swab Sample
Menggunakan batang apus yang dibasahi pelarut
Untuk mikroba, bisa juga menggunakan cawan kontak
Apus permukaan alat/ruangan yang kontak dengan produk
Pertimbangkan area yang sulit dibersihkan
43
RECOVERY STUDY
Skema Recovery Rinse
Case 1 Case 2
Pipette with
rinse solution
(known volume) Spike bottom
of SS beaker
Spiked
coupon
Lab shaker
Collection beaker 71
44
RECOVERABILITY
>90% is excellent, 70%-90% is good • Cantumkan kriteria keberterimaan
no recovery factor With recovery factor Perolehan kembali pada rencana Validasi
Pembersihan dan Protokol.
45
KriteriaKEBERTERIMAAN
KRITERIA Keberterimaan
Tampak Bersih, tergantung
pada :
• Pencahayaaan
• Sudut pandang
• Jarak pandang
• Kontras antara residu Batas Mikrobiologi:
danpermukaan • Rinse sampling:
• Penglihatan innspektor • WFI: 10CFU/100mL
• Permukaan kering/basah • PW : 100CFU/1mL
• Swab sampling:
Batas Residu: • 1 or 2 CFU/cm2
• Produk sebelumnya
• Hasil degradasi Batas Endotoks:
• Bahan pembersih • Rinse sampling: 0.25 EU/mL
• Diukur dari bilasan terakhir
46
PEMERIKSAAN VISUAL
47
VALIDASI PEMBERSIHAN – BATASAN RESIDU – CPOB 2018
48
BATASAN RESIDU – DATA TOKSIKOLOGI
Potensi terjadinya kontaminasi silang pada fasilitas multiproduk
Perlu ditangani sesuai dengan besarnya risiko pada level yang dapat
dianggap aman untuk pasien
Batas aman tersebut antara lain PDE (Permitted Daily Exposure) -HBEL
ditetapkan berdasar evaluasi secara saintifik yang terstruktur
dari data farmakologi dan toksikologi termasuk data klinis dan nonklinis.
49
EVALUASI TOKSIKOLOGI
PDE = Permittable Daily Exposure --- risiko terhadap keamanan
Formula :
PIC/S PI046-1
51
KRITERIA KEBERTERIMAAN TOKSIKOLOGI
Kriteria keberterimaan : sebagai batas waspada
MACO = Maximum Allowable Carry Over
52
CONTOH PERHITUNGAN
PDE Produk P adalah 25 mg/day
MBSnext = 200,000 tablets 500@mg = 100.000.000 mg
TDDnext = 30 mg/day
SF = 1000
25 x 100.000.000 2,500,000,000
MACO = _________________ = _____________ = 83.333 mg
30 x 1000 30,000
53
Pemeriksaan sisa bahan pembersih
(‘Cleaning Agent’)
54
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
Pemeriksaan kandungan mikroba ‘Total Plate Count’
Sesudah bersih
Setelah disimpan untuk waktu tertentu (mis. 3x24 jam) dalam ruang
terkendali
55
Metode Analisis
Metode Spesifik Vs Non-Spesifik
Metode Analisis Spesifik Metode Non-spesifik
menghitung konsentrasi mendeteksi residu multi
target residu tunggal tanpa harus merinci masing-
secara kuantitatif masing komponen residu
Metode SPESIFIK METODE NON SPESIFIKOC
• HPLC/UHPLC/LCMS •TOC
•GC/GCMS • Conductivity
• AA • pH
•ELISA •UV/Vis
56
56
METODE ANALISIS
57
EXISTING / LEGACY PRODUCTS ?
58
BATAS WASPADA
59
Protokol Validasi Pembersihan
Minimal berisi :
• Tujuan
• Yang bertanggung untuk melaksanakan dan menyetujui studi validasi
• Keterangan alat termasuk model dan nomor seri
• Interval antara akhir produksi dan waktu pembersihan, dan lama
penyimpanan setelah pembersihan.
• Prosedur pembersihan yang dipakai (nomor Protap)
• Pelatihan karyawan :
– CPOB termasuk validasi
– Pengoperasian dan pembersihan peralatan
Berapa siklus pembersihan berturut turut
Prosedur sampling yang digunakan dan rasionalnya
60
DOKUMEN VALIDASI PEMBERSIHAN - Protokol
Lokasi pengambilan sample (jelaskan)
Cara Pemeriksaan/Analisis :
Visual
Kimia-fisika ; zat berkhasiat, bahan pembersih
Mikrobiologi
Data recovery hasil validasi MA
Metoda analisis termasuk LOD dan LOQ untuk material terkait
Kriteria keberterimaan
Lembar kerja dan catatan
Deviasi
61
Pelaksanaan Validasi
Sesuai Protokol
Pencatatan tahapan pembersihan
Berapa run ?
CPOB 2018 Bab 12 Butir 12.93 : Untuk membuktikan bahwa metode
pembersihan telah tervalidasi, prosedur pembersihan hendaklah diulang
beberapa kali berdasarkan penilaian risiko dan memenuhi kriteria
keberterimaan
62
DOKUMEN VALIDASI PEMBERSIHAN
Laporan
Catatan pembersihan:
ditanda tangani operator
diperiksa oleh produksi
dikaji oleh QA
Data original sebagai sumber data harus disimpan.
Evaluasi data hasil analisa
Menyatakan hasil dari validasi dan kesimpulan
63
Verifikasi Proses Pembersihan sepanjang siklus hidup
64
ONGOING CLEANING PROCESS VERIFICATION
Bagian terpenting pada validasi proses sepanjang siklus hidup adalah
mempertahankan status tervalidasi (validation maintenance)
Validation maintenance merupakan hal yang kritis karena bila terputus, atau
terjadi perubahan, dapat membahayakan produk berikutnya.
Perangkat utama untuk memastikan status tervalidasi adalah melalui,
monitoring secara periodis dan pengkajian tren data hasil monitoring
pelatihan operator berkala terutama sangat penting untuk pembersihan manual
untuk mempertahankan konsistensi
65
ONGOING CLEANING VERIFICATION
Kaji Berkala
• Prosedur Pembersihan
• Peltihan Personel
• MRM
• Program perawatan
ONGOING
CLEANING
PROCESS
VERIFICATION
66
MONITORING
67
DATA TRENDING
68
CLEANING PROCESS CAPABILITY
Process Capability Index/ CpK = Indeks Kemampuan Proses
X LSL USL X
CpK
3s atau 3s
CpK : hasil bagi selisih antara nilai rata-rata proses dan batas spesifikasi
terdekat dengan setengah dari variasi proses atau 3 sigma.
69
RINGKASAN
70
VALIDASI PEMBERSIHAN- LIFE CYCLE
Pharmaceutical Development Transfer Teknologi Pembuatan Skala komersial
Desain Proses Validasi OPV
71
PRODUK BARU
72
PRODUK LEGACY
73