Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

HEMODIALISA (ICD X: N 18.0)


1. Pengertian Dialisis adalah tindakan medis pemberian pelayanan terapi pengganti fungsi ginjal
(Definisi) sebagai bagian dari pengobatan pasien gagal ginjal dengan menggunakan prinsip difusi
dan ultrafiltrasi untuk mengeluarkan zat terlarut yang tidak diinginkan dalam upaya
mempertahankan kualitas hidup yang optimal yang terdiri dari dialysis peritoneal dan
hemodialisis

2. Anamnesis  Adakah tanda dehidrasi atau overhidrasi , perdarahan , tanda uremia, gangguan elektrolit
( Hiperkalemi dan peningkatan kadar kalium secara cepat, asidosis metabolic, asidosis
refrakter, tanda-tanda uremia, intoksikasi alcohol dan obat.
 Kegagalan terapi untuk mengontrol kelebihan cairan
 Laju Filtrasi Glomerulus <10ml/menit dengan gejala uremia dan nutrisi atau LFG <7 tanpa
adanya gejala
 Adanya komplikasi akut ( edema paru, hiperkalemia, asidosis metabolic berulang ) pada
pasien diabetic nefropati dapat dimulai lebih awal

3. Pemeriksaan  Tanda vital


Fisik  Suhu tubuh > 38°C (aksila)/ riwayat demam
 Frekuensi napas meningkat
 Pemeriksaan paru
 Nyeri di dada
 Dapat ditemukan tanda-tanda overload
 Suara napas bronkial dan ronki

4. Pemeriksaan  Pemeriksaan penunjang rutin :


Penunjang Darah perifer lengkap, SGOT, SGPT, Albumin , Ureum Creatinin, Gula darah sewaktu,
Creatinin Clearance, HBsAg, anti HCV, anti HIV

5. Kriteria  Ananmnesa sesuai kriteria penyakit


Diagnosis  Pemeriksaan fisik sesuai dengan kriteria penyakit
 Pemeriksaan penunjang yang mendukung

6. Diagnosis  Gagal Ginjal Kronis


Kerja
7. Diagnosis  Gagal Ginjal Akut
Banding
8. Edukasi  Diberikan penjelasan tentang tujan, tatalaksana, dan resiko tindakan HD sesuai dengan
standar informasi dan edukasi pasien HD, saat akan menjalani HD
 Pengaturan diet di rumah
 Pembatasan cairan: air yang masuk 500-800 ml ditambah jumlah urine

9. Prognosis Dubia ad bonam


10. Tata laksana  HD dilakukan sesuai panduan
 Terapi medikamentosa sesuai kondisi pasien :
1
o Antihipertensi (sesuai kebutuhan)
o Phosphat binder (calcium based atau lanthanum carbona, atau phosphate binder
lain)
o Vitamin : B12, asam folat
o Mineral : tablet besi bila diperlukan
o Eritropoetin bila diperlukan
o Besi intravena bila diperlukan
o Obat lain sesuai kebutuhan

11. Indikator  Hemodinamik stabil


Pulang  Tidak ada komplikasi pada akses HD : perdarahan, infeksi
 Penyakit dasar terkontrol & Gizi baik
 Fungsi ginjal tidak memburuk
12. Kepustakaan Panduan Umum

Rumah Sakit Royal Taruma


Penyusun KSM Penyakit Dalam

dr………………………………….
Ketua

2
PANDUAN PRAKTIK KLINIS

HEMODIALISA > 2X SEMINGGU (ICD X: N 18.0)


7. Pengertian Dialisis atau terapi yang dilakukan pada pasien penyakit ginjal kronik sebagai
(Definisi) pengobatan pengganti ginjal. HD lebih dua kali seminggu karena hemodinamik tidak
stabil, overload yang sulit teratasi, adekuasi HD belum tercapai

8. Anamnesis  Adakah keluhan paska HD yang lalu : dehidrasi atau overhidrasi , perdarahan , tanda uremia,
gangguan elektrolit
 Identifikasi faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan komplikasi
intradialitik
 Konfirmasi dengan status HD terakhir
 Adakah jadwal pemeriksaan laboratorium rutin hari ini

9. Pemeriksaan  Tanda vital


Fisik  Suhu tubuh > 38°C (aksila)/ riwayat demam
 Frekuensi napas meningkat
 Pemeriksaan paru
 Nyeri di dada
 Dapat ditemukan tanda-tanda overload
 Suara napas bronkial dan ronki

10. Pemeriksaan  Pemeriksaan penunjang rutin :


Penunjang  1x per bulan diambil pre HD
o Hb, lekosit, trombosit
o Ureum ,Kreatinin
o Post HD
 Ureum
 1x/3 bulan
o Protein total, albumin (tergantung kebutuhan)
o Fe serum, TIBC (tergantung kebutuhan)
o Natrium, Kalium, Calsium, Fosfor

 1x/6 bulan
o Hbs Ag, Anti HCV, Anti HIV
o EKG, Thorax Foto (tergantung keperluan)
 1x/3 tahun
o Ekokardiografi
 Pemeriksaan lain sesuai indikasi

11. Kriteria  Ananmnesa sesuai kriteria penyakit


Diagnosis  Pemeriksaan fisik sesuai dengan kriteria penyakit
 Pemeriksaan penunjang yang mendukung

3
12. Diagnosis  Gagal Ginjal Kronis
Kerja
13. Diagnosis  Gagal Ginjal Akut
Banding
14. Edukasi  Diberikan penjelasan tentang tujuan, tatalaksana, dan resiko tindakan HD sesuai dengan
standar informasi dan edukasi pasien HD, saat akan menjalani HD
 Pengaturan diet di rumah
 Pembatasan cairan: air yang masuk 500-800 ml ditambah jumlah urine

15. Prognosis Dubia ad bonam


16. Tata laksana  HD dilakukan sesuai panduan
 Terapi medikamentosa sesuai kondisi pasien :
o Antihipertensi (sesuai kebutuhan)
o Phosphat binder (calcium based atau lanthanum carbona, atau phosphate binder
lain)
o Vitamin : B12, asam folat
o Mineral : tablet besi bila diperlukan
o Eritropoetin bila diperlukan
o Besi intravena bila diperlukan
o Obat lain sesuai kebutuhan

17. Indikator  Hemodinamik stabil


Pulang  Tidak ada komplikasi pada akses HD : perdarahan, infeksi
 Penyakit dasar terkontrol & Gizi baik
 Fungsi ginjal tidak memburuk
18. Kepustakaan

Rumah Sakit Royal Taruma


Penyusun KSM Penyakit Dalam

dr………………………………….
Ketua

4
PANDUAN PRAKTIK KLINIS

HEMODIALISA DENGAN TRANSFUSI (ICD X: N 18.0)


13. Pengertian Dialisis atau terapi yang dilakukan pada pasien penyakit ginjal kronik sebagai
(Definisi) pengobatan pengganti ginjal. HD lebih dua kali seminggu karena hemodinamik tidak
stabil, overload yang sulit teratasi, adekuasi HD belum tercapai

14. Anamnesis  Adakah keluhan paska HD yang lalu : dehidrasi atau overhidrasi , perdarahan , tanda uremia,
gangguan elektrolit
 Identifikasi faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan komplikasi
intradialitik
 Konfirmasi dengan status HD terakhir
 Adakah jadwal pemeriksaan laboratorium rutin hari ini

15. Pemeriksaan  Tanda vital


Fisik  Suhu tubuh > 38°C (aksila)/ riwayat demam
 Frekuensi napas meningkat
 Pemeriksaan paru
 Nyeri di dada
 Dapat ditemukan tanda-tanda overload
 Suara napas bronkial dan ronki
 Anemis

16. Pemeriksaan  Pemeriksaan penunjang rutin :


Penunjang  1x per bulan diambil pre HD
o Hb, lekosit, trombosit
o Ureum ,Kreatinin
o Post HD
 Ureum
 1x/3 bulan
o Protein total, albumin (tergantung kebutuhan)
o Fe serum, TIBC (tergantung kebutuhan)
o Natrium, Kalium, Calsium, Fosfor

 1x/6 bulan
o Hbs Ag, Anti HCV, Anti HIV
o EKG, Thorax Foto (tergantung keperluan)
 1x/3 tahun
o Ekokardiografi
 Pemeriksaan lain sesuai indikasi

17. Kriteria  Ananmnesa sesuai kriteria penyakit


Diagnosis  Pemeriksaan fisik sesuai dengan kriteria penyakit
 Pemeriksaan penunjang yang mendukung : Hb <7
5
18. Diagnosis  Gagal Ginjal Kronis
Kerja
19. Diagnosis  Gagal Ginjal Akut
Banding
20. Edukasi  Diberikan penjelasan tentang tujan, tatalaksana, dan resiko tindakan HD sesuai dengan
standar informasi dan edukasi pasien HD, saat akan menjalani HD
 Diberikan penjelasan tentang transfuse darah yang akan dilakukan
 Pengaturan diet di rumah
 Pembatasan cairan: air yang masuk 500-800 ml ditambah jumlah urine

21. Prognosis Dubia ad bonam


22. Tata laksana  HD dilakukan sesuai panduan
 Terapi medikamentosa sesuai kondisi pasien :
o Antihipertensi (sesuai kebutuhan)
o Phosphat binder (calcium based atau lanthanum carbona, atau phosphate binder
lain)
o Vitamin : B12, asam folat
o Mineral : tablet besi bila diperlukan
o Eritropoetin bila diperlukan
o Besi intravena bila diperlukan
o Obat lain sesuai kebutuhan
o Transfusi PRC sesuai instruksi dari DPJP

23. Indikator  Hemodinamik stabil


Pulang  Tidak ada komplikasi pada akses HD : perdarahan, infeksi
 Penyakit dasar terkontrol & Gizi baik
 Fungsi ginjal tidak memburuk
24. Kepustakaan

Rumah Sakit Royal Taruma


Penyusun KSM Penyakit Dalam

dr………………………………….
Ketua

Anda mungkin juga menyukai