Makalah Dewi
Makalah Dewi
Dosen Pengampu :
Aat Agustini, SKM., M.KM
Disusun Oleh:
Dewi Ratna Sari
NIM. 23142012020
الرحِ ي ِْم
َّ الرحْمٰ ِن
َّ ِبِس ِْم هللا
Assalamu’alaikum wr. wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula
kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad
SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
kami agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Wassalamu’alaikum wr. wb
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat Indonesia sudah banyak yang sikapnya
menyimpang dari nila-nilai, moral, budaya dan agama. Bahkan mayoritas
pelakunya adalah anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah yang
seharusnya mereka bisa menempatkan pendidikan kepribadian yang mereka
peroleh untuk hal-hal yang baik dan menerapkan sebagaimana mestinya.
Pendidikan di Indonesia masih dapat dikatakan tertinggal dibandingkan pendidikan
di negara-negara maju. Oleh karena itu sikap, tanggung jawab, ilmu pengetahuan
dan perkembangan teknologi yang dimiliki juga masih tertinggal jauh. Dampak
globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan
pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi
bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.
Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang apabila dididik dengan cara
yang bijaksana akan menghasilkan produk anak bangsa yang berkarakter dan
berjiwa besar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Proses Pembentukan Karakter?
2. Bagaimana Proses Pembentukan Karakter Berdasarkan Usia?
3. Bagaimana Tahapan Proses Pembentukan Karakter?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Proses Pembentukan Karakter.
2. Untuk mengetahui Proses Pembentukan Karakter Berdasarkan Usia.
3. Untuk mengetahui Tahapan Proses Pembentukan Karakter.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Tahap pertama adalah membentuk adab, antara usia 5 sampai 6 tahun.
Tahapan ini meliputi jujur, mengenal antara yang benar dan yang salah,
mengenal antara yang baik dan yang buruk serta mengenal mana yang
diperintahkan, misalnya dalam agama.
2. Tahap kedua adalah melatih tanggung jawab diri antara usia 7 sampai 8 tahun.
Tahapan ini meliputi perintah menjalankan kewajiban shalat, melatih
melakukan hal yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi secara mandiri, serta
dididik untuk selalu tertib dan disiplin sebagaimana yang telah tercermin dalam
pelaksanaan shalat mereka.
3. Tahap ketiga adalah membentuk sikap kepedulian antara usia 9sampai 10
tahun. Tahapan ini meliputi diajarkan untuk peduli terhadap orang lain terutama
teman-teman sebaya, dididik untuk menghargai dan menghormati hak orang
lain, mampu bekerjasama serta mau membantu orang lain.
4. Tahap keempat adalah membentuk kemandirian, antara usia 11 sampai 12
tahun. Tahapan ini melatih anak untuk belajar menerima resiko sebagai bentuk
konsekuensi bila tidak mematuhi perintah, dididik untuk membedakan yang
baik dan yang buruk.
5. Tahap kelima adalah membentuk sikap bermasyarakat, pada usia 13 tahun ke
atas. Tahapan ini melatih kesiapan bergaul di masyarakat berbekal pada
pengalaman sebelumnya. Bila mampu dilaksanakan dengan baik, m aka pada
usia yang selanjutnya hanya diperlukan penyempurnaan dan pengembangan
secukupnya.
3
1. Pengenalan
Pengenalan adalah proses dimana seorang anak mulai mengenal
berbagai karakter dari linkungan dan keluarganya. Dalam tahapan ini seorang
anak sangat mudah mengingat sesuatu. Perilaku yang dia lihat dari lingkungan
sekitarnya akan masuk dalam memorinya.
2. Pemahaman
Pemahaman adalah proses lanjutan dari proses pengenalan dimana
seseorang setelah mengenal karakter baik dengan melihat berulang-ulang,
setelah itu akan timbul pertanyaan mengapa. Orantua biasanya ibu sebagai
orang yang paling dekat dengan anak akan memberikan jawaban sederhana
kepada anak tersebut. Pelan-pelan anak akan mulai paham dengan penjelasan
yang sederhana.
3. Pengulangan atau pembiasaan
Proses ini dibutuhkan kesadaran dari dalam dirinya sendiri, karena
bisa jadi apa yang dia dapat di dalam rumah yaitu karakter yang baik tidak
diaplikasikan ketika dia berda diluar rumah. Hal tersebut bisa terjadi karena
adanya pengaruh dari teman. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus
membiasakan kebiasaan yang baik kepada anak tidak dengan memaksa anak
melakukan hal yang baik tetapi juga menumbuhkan motivasi dalam diri mereka.
Salah satu caranya adalah dengan mencotohkan hal-hal yang baik tersebut,
bukan dengan ucapan melainkan juga perbuatan.
4. Pembudayaan
Proses ini memerlukan peran masyarat bukan hanya peran keluarga.
Msyarakat berperan sebagai kontrol sosial untuk mengingatkan seseorang
ketika berada diluar lingkungan keluarga. Dengan begitu seseorang akan
merasa tidak nyaman ketika tidak mengikuti aturan yang ditetapkan masyarakat
tersebut. Selain itu, hukuman juga diperlukan agar orang yang melangkar aturan
menjadi jera dan pelan-pelan merubah kebiasaan buruknya. Bagi pendatang
sebaiknya mengikuti aturan yang ada agar menciptakan lingkungan yang
berkarakter.
5. Internalisasi Menjadi Karakter
4
Sebuah karakter akan menjadi sangat kuat ketika ada dorongan dalam
dirinya sendiri. Dalam hal ini seseorang tidak memerlukan kontrol sosial karena
adanya kesadaran diri dari dalam dirinya sendiri. Sehingga dimanapun dia
berada dia akan tetap melakukan hal yang baik tersebut.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakter adalah tabiat, sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan watak seseorang yang lain. Proses pembentukan
karakter adalah tahapan untuk membetuk sifat seseorang menjadi lebih baik.
Lima tahapan pembentukan karakter berdasarkan usia, pertama membentuk
adab, antara usia 5 sampai 6 tahun, kedua adalah melatih tanggung jawab diri antara
usia 7 sampai 8 tahun, ketiga adalah membentuk sikap kepedulian antara usia
9sampai 10 tahun, keempat adalah membentuk kemandirian, antara usia 11 sampai
12 tahun, kelima adalah membentuk sikap bermasyarakat, pada usia 13 tahun ke
atas.
Tahapan proses pembentukan karakter: pengenalan, pemahaman,
pengulangan atau pembiasaan, pembudayaan, dan internalisasi menjadi karakter.
Proses-proses tersebut yang kemudian akan menjadi tahapan demi tahapan yang
akan membentuk karakter seorang individu.
B. Saran
Demikian yang dapat penulis sajikan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan yang perlu dibenahi, kami membuka lebar pintu kritik dan saran
bagi yang berkenan, sehingga kesalahan dapat dibenahi serta menjadi pelajaran
untuk penulis agar bisa lebih sempurna lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/proses-pembentukan-
karakter/
https://bdkpalembang.kemenag.go.id/upload/files/web%20bln%20juni%2
0PROSES%20PEMBENTUKAN%20KARAKTER.pdf