054 Rizky Ayu H Uts Bina Gerak
054 Rizky Ayu H Uts Bina Gerak
Petunjuk :
a. Kerjakan secara individu!
b. Tuliskan nama dan Nomor Induk mahasiswa (NIM) secara lengkap dan benar!
c. Laporan diketik spasi 1,5 pada kertas HVS ukuran. A4 dan di PDF kan.
d. Jawaban dikumpullkan ke PJ
e. PJ mengumpulkan ke dosen pengampu (Diah Anggraeny, S.Pd., M.Pd) via gdrive tanggal
25 Oktober 2023 terakhir 23.59. WIB
f. Isi form pernyataan Mahasiswa kesediaan mengerjakan UTS sendiri.
Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada unsur paksaan dari
pihak manapun. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam pakta integritas
ini, saya bersedia dikenakan sanksi untuk tidak lulus dalam UTS mata kuliah ini.
SOAL:
1. Bacalah salah satu jurnal baik jurnal nasional maupun jurnal internasional tentang anak
berkebutuhan khusus, yang khususnya mengalami gangguan motorik gerak;
a. Jurnal tersebut terbit maksimal 5 tahun terakhir (jurnal yang diambil tidak boleh sama
dengan mahasiswa/I yang lain) dan link jurnal yang telah dibaca/ dituliskan.
b. Buatlah simpulan dari isi jurnal yang telah saudara baca lalu kaitkan dengan karakteristik
dan layanan kekhususannya pada anak berkebutuhan khusus tersebut (sesuai isi jurnal).
c. Bagaimana pendapat saudara tentang isi jurnal ditinjau dari kelebihan dan kekurangan
dalam memberikan intervensi yang dilakukan pada anak berkebutuhan khusus tersebut
2. Buatlah artikel tentang anak berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan motorik gerak,
membutuhan alat bantu dan layanan bina gerak
1. Hasil analisis artikel “Pengembangan Alat Olahraga Kursi Roda Balap bagi Anak
Tunadaksa Berbasis Ergonomi”
a) Identitas Artikel
Pengembangan Alat Olahraga Kursi Roda Balap bagi Anak
Judul
Tunadaksa Berbasis Ergonomi
Ulwa Humairok Gandes Luwes, Dwi Aries Himawanto, Herry
Penulis
Widyastono.
Volume 10
Nomor 2
Tahun 2021
Waktu Terbit 3 November 2021
Halaman 181-187
Jurnal Jurnal Sains dan Teknologi
Link Jurnal https://doi.org/10.23887/jstundiksha.v10i2.35553
Abstract
Movement is a physical expression of bodily activity that involves changes in position or
location. Movement is a process that involves some or all parts of the body forming a single
unit that produces both static and dynamic movement. The need for mastery of movement
applies to all individuals without exception, including children with special needs, one of
whom is a child with disabilities. A quadriplegic is an individual who has movement disorders
caused by congenital neuromuscular and bone structure disorders, illness or the result of an
accident, including cerebral palsy, amputation, polio and paralysis. Efforts that can be made in
research using the literature study method to overcome this problem are through modified
basketball game activities aimed at improving the movement skills of children with physical
impairments. Based on the results of research data analysis, there is an increase in the ability
of manipulative movement skills to throw and catch the ball using a modification of the
basketball game in children with mild disabilities. The research results also concluded that the
modified basketball game could have a positive influence on the child's gross motor
development.
Keywords: basketball game modification, manipulative movements, physical impairment.
Abstrak
Gerak adalah ekspresi fisik dari aktivitas tubuh yang melibatkan perubahan posisi atau lokasi.
Gerak merupakan suatu proses yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tubuh
membentuk satu kesatuan yang menghasilkan suatu gerak baik statis maupun dinamis.
Kebutuhan akan penguasaan geraK berlaku bagi seluruh individu tanpa terkecuali termasuk
bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) salah satunya yakni anak dengan hambatan tunadaksa.
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan
neuromuskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan,
termasuk cerebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Upaya yang dapat dilakukan pada
penelitian dengan metode studi kepustakaan untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni
melalui kegiatan modifikasi permainan bola basket yang ditujukan untuk meningkatkan
keterampilan gerak anak tunadaksa. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, terdapat
peningkatan kemampuan keterampilan gerak manipulatif melempar dan menangkap bola
dengan menggunakan modifikasi permainan bola basket pada anak tunadaksa ringan. Hasil
penelitian juga menyimpulkan bahwa permainan bola basket yang telah dimodifikasi dapat
memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan motorik kasar anak tersebut.
Kata Kunci: modifikasi permainan bola basket, gerak manipulative, tunadaksa.
1
Jurnal GRAB KIDS Volume 01 Nomor 01 Tahun 2023. Oktober
berbagai bentuk aktivitas fisik, mulai dari gerakan secara khusus yang dapat merangsang keterampilan
halus seperti menulis atau meraih objek hingga gerak dasar anak tunadaksa ringan, begitu juga
gerakan kasar seperti berjalan, berlari, atau dengan keterampilan gerak dasar manipulatif berupa
melompat. Proses terjadinya gerakan pada manusia melempar dan menangkap bola. Untuk itu peneliti
dimulai dari adanya stimulus (S) yang diterima oleh mengadakan penelitian dengan metode kajian
reseptor (R) yang terdiri dari panca indera, lantas literatur mengenai bagaimana korelasi kegiatan
dibawa oleh syaraf-syaraf sensorik menuju ke otak yang dapat memberikan kesenangan pada anak
(O). Stimulus tersebut diolah di otak, lalu tunadaksa melalui olahraga dalam bentuk permainan
memberikan balikan melalui syaraf motorik ke alat- modifikasi untuk meningkatkan gerak dasar
alat gerak atau efektor (E) seperti otot, tulang, dan manipulatif berupa melempar dan menangkap
sendi sehingga manusia dapat bergerak. dengan judul “Korelasi Modifikasi Permainan Bola
Kebutuhan akan penguasaan gerak tersebut Basket dengan Peningkatan Keterampilan Gerak
berlaku bagi seluruh individu tanpa terkecuali Dasar Manipulatif Anak Tunadaksa Ringan”.
termasuk bagi anak berkebutuhan khusus (ABK)
salah satunya yakni anak dengan hambatan METODE
tunadaksa. Tunadaksa adalah individu yang Penelitian ini menggunakan metode studi
memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh
kepustakaan. Kajian literatur dijadikan sebagai
kelainan neuromuskular dan struktur tulang yang
bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, bahan dasar dalam membangun konsep. Data yang
termasuk cerebral palsy, amputasi, polio, dan digunakan berasal dari data sekunder seperti artikel
lumpuh. Tingkat gangguan pada tunadaksa adalah dan jurnal yang dipublikasikan secara nasional
ringan yaitu memiliki keterbatasan dalam maupun internasional seperti; Scholar, DOAJ, dan
melakukan aktivitas fisik tetapi masih dapat lain-lain. Data yang telah dikumpulkan kemudian
ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu memiliki dianalisis secara kualitatif dengan model Miles and
keterbatasan motorik dan mengalami gangguan
Huberman. Analisis data melalui empat tahap
koordinasi sensorik, berat yaitu memiliki
keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak meliputi pengumpulan data, reduksi data, verifikasi,
mampu mengontrol gerakan fisik. Menurut White penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
House Conference (1931) mengemukakan bahwa,
tunadaksa adalah suatu bentuk gangguan atau HASIL DAN PEMBAHASAN
hambatan pada tulang, otot, dan sendi, sehingga Gerak Manipulatif
tidak dapat melakukan suatu pekerjaan dengan 1. Definisi Gerak
normal sebagaimana mestinya.
Gerak adalah ekspresi fisik dari aktivitas
Berdasarkan hakikat tunadaksa tersebut, dapat
tubuh yang melibatkan perubahan posisi
diketahui bahwa anak tunadaksa mengalami
atau lokasi. Gerak merupakan suatu proses
hambatan dalam melakukan pergerakan. Upaya
yang melibatkan sebagian atau seluruh
yang dapat dilakukan untuk mengatasi
bagian tubuh membentuk satu kesatuan
permasalahan tersebut yakni melalui kegiatan yang
yang menghasilkan suatu gerak baik statis
ditujukan untuk meningkatkan keterampilan gerak
maupun dinamis (Evelyn, 1993). Gerak
anak tunadaksa. Dalam artikel ini, keterampilan
melibatkan koordinasi kompleks dari otot-
yang menjadi fokus utama yakni keterampilan gerak
otot, tulang, dan sistem saraf untuk
manipulatif. Gerak dasar ini sangat penting dalam
mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks
menunjang kemampuan aktivitas hidup sehari-hari
manusia, gerak mencakup berbagai bentuk
secara mandiri. Gerakan tersebut merupakan
aktivitas fisik, mulai dari gerakan halus
gerakan fundamental yang harus dikuasai setiap
seperti menulis atau meraih objek hingga
orang. Salah satu strategi yang dapat dilakukan
gerakan kasar seperti berjalan, berlari, atau
untuk mengembangkan keterampilan gerak
melompat. Proses terjadinya gerakan pada
tunadaksa yaitu dengan permainan yang
manusia dimulai dari adanya stimulus (S)
mengandung unsur olahraga karena dalam
yang diterima oleh reseptor (R) yang terdiri
permainan olahraga dapat mengembangkan
dari panca indera, lantas dibawa oleh
kemampuan kinestetik. Kemampuan kinestetik
syaraf-syaraf sensorik menuju ke otak (O).
terbagi menjadi gerakan yaitu gerak lokomosi, gerak
Stimulus tersebut diolah di otak, lalu
nonlokomosi dan gerak manipulasi.
memberikan balikan melalui syaraf motorik
Demi memenuhi kebutuhan gerak anak
ke alat-alat gerak atau efektor (E) seperti
tunadaksa ringan sebaiknya dilakukan pembelajaran
Korelasi Modifikasi Permainan Bola Basket dengan Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Manipulatif Anak
Tunadaksa Ringan
otot, tulang, dan sendi sehingga manusia 8. Menggunting: Kegiatan pemotongan suatu
dapat bergerak. objek menjadi berbagai bentuk
2. Definisi Gerak Manipulatif menggunakan alat bernama gunting.
Menurut Rahyubi, gerak manipulatif 9. Menempel: Merekatkan suatu objek dengan
adalah gerak yang memerlukan dan objek yang lain menggunakan lem.
10. Menulis: Kegiatan dalam usaha untuk
membutuhkan berbagai koordinasi dengan
menghasilkan sebuah catatan dengan media
ruang serta benda. Keterampilan gerakan yang disebut aksara.
dalam manipulatif selalu berhubungan 11. Menangkap dan menerima bola:
dengan aktivitas pengontrolan suatu objek Penerimaan suatu objek yang diberikan oleh
yang sedang digunakan, objek tersebut orang lain.
khususnya yang sering digunakan dengan 12. Menggiring bola: Kegiatan yang
tangan dan kaki. Sedangkan gerakan yang berlangsung bersamaan dengan objek untuk
mencapai tempat tujuan.
memberikan gaya terhadap suatu objek
13. Menendang bola: Pendorongan suatu gaya
dapat dikategorikan sebagai gerakan dasar pada objek untuk menjauhi diri sendiri
dalam manipulatif. Setiap kegiatan gerakan menggunakan kaki.
manipulatif perlu adanya suatu kemampuan 14. Melambungkan bola: Pemberian gaya
dalam memanipulasi suatu objek, sehingga terhadap objek yang dilempar ke udara.
dapat menguasi suatu objek dalam 15. Memukul bola: Pemberian gaya terhadap
genggaman tangan maupun kendali kaki. objek untuk menjauhi diri sendiri
3. Klasifikasi Gerak Manipulatif menggunakan tangan baik dengan alat
Menurut Sukintaka (1992: 50), maupun tidak.
mengatakan tentang keterampilan manipulatif Tunadaksa
sebagai gerak yang melibatkan kontrol objek yang 1. Definisi Tunadaksa
berkait, terutama lengan dan tungkai. Ada dua Tunadaksa adalah individu yang
klasifikasi dalam keterampilan manipulasi, antara memiliki gangguan gerak yang disebabkan
lain:
oleh kelainan neuromuskular dan struktur
1. Menerima
Merupakan keterampilan objek tulang yang bersifat bawaan, sakit atau
(menangkap dan menghentikan). akibat kecelakaan, termasuk cerebral palsy,
2. Memberi kuat amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat
Merupakan keterampilan karakteristik gangguan pada tunadaksa adalah ringan
untuk memberi kuat kepada objek yaitu memiliki keterbatasan dalam
(melempar, memukul, dan menyepak). melakukan aktivitas fisik tetapi masih dapat
Sumantri (2005) mengemukakan beberapa ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu
macam gerak manipulatif dalam motorik halus, memiliki keterbatasan motorik dan
sebagai berikut: mengalami gangguan koordinasi sensorik,
1. Meregang: Kegiatan mengusahakan dalam berat yaitu memiliki keterbatasan total
pelepasan suatu benda pada tangan. dalam gerakan fisik dan tidak mampu
2. Meremas: Kegiatan yang dilakukan untuk mengontrol gerakan fisik. Menurut White
memegang dengan erat suatu objek di House Conference (1931) mengemukakan
tangan.
bahwa, tunadaksa adalah suatu bentuk
3. Menarik: Dorongan terhadap benda untuk
mendekat kearah badan. gangguan atau hambatan pada tulang, otot,
4. Menggengam: Memegang suatu benda dan sendi, sehingga tidak dapat melakukan
dalam satu maupun kedua tangan. suatu pekerjaan dengan normal sebagaimana
5. Memotong; Kegiatan membelah benda mestinya.
menggunakan alat. 2. Karakteristik Tunadaksa
6. Meronce: Menyusun atau merangkai benda
Anak tunadaksa memiliki karakteristik,
menjadi satu dengan seutas tali.
yaitu (Astati 2012):
7. Membentuk: Membuat suatu kabinet ruang
1. Ciri-Ciri Umum
yang baru.
3
Jurnal GRAB KIDS Volume 01 Nomor 01 Tahun 2023. Oktober