Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa :

Nomor Induk Mahasiswa/NIM :

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4312/Hukum Perlindungan Konsumen

Kode/Nama UPBJJ :

MasaUjian : 2023/2024 Ganjil(2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITASTERBUKA
1. KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh,
dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau program.

Undang-Undang ini mewajibkan Pemerintah dan pemerintah


daerah untuk membuat kajian lingkungan hidup strategis (KLHS)
sebagai komitmen untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan, rencana, dan/atau program.

Dengan perkataan lain, hasil KLHS harus dijadikan dasar bagi


kebijakan, rencana dan/atau program pembangunan dalam
suatu wilayah. Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa daya
dukung dan daya tampung sudah terlampaui, kebijakan,
rencana, dan/atau program pembangunan tersebut wajib
diperbaiki sesuai dengan rekomendasi KLHS dan segala usaha
dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya
tampun lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.

Sumber :
- UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

2. Tindakan Pemerintah Kabupaten Tanah Batu untuk


mengeluarkan perintah penghentian kegiatan pengeboran tanpa
didahului teguran dapat memiliki landasan hukum berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (UU Pemda) dan peraturan terkait. Di bawah ini adalah
analisa dan argumentasi hukumnya:

1. **UU Pemda 2014**:

- Pasal 343 ayat (1) UU Pemda menyebutkan bahwa Pemerintah


Kabupaten memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah.

- Pasal 351 ayat (1) UU Pemda menyatakan bahwa Pemerintah


Kabupaten memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan
ketertiban umum dan perlindungan masyarakat serta hak asasi
manusia.

- Pasal 361 ayat (1) UU Pemda memberikan kewenangan kepada


Pemerintah Kabupaten untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk menangani keadaan darurat dan bencana serta
menjaga ketentraman dan ketertiban umum.

2. **UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana**:

- Pasal 22 UU Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa


pemerintah daerah dapat menetapkan status tertentu dalam
situasi darurat bencana.

- Pasal 26 UU Penanggulangan Bencana memberikan


kewenangan kepada pemerintah daerah untuk melakukan
evakuasi dan pengungsi dalam penanganan bencana.

3. **UU No. 21 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi**:

- Pasal 8 UU Minyak dan Gas Bumi menyatakan bahwa


pengelolaan minyak dan gas bumi harus memperhatikan aspek
keamanan dan keselamatan serta perlindungan lingkungan
hidup.

- Pasal 34 UU Minyak dan Gas Bumi mengatur bahwa izin


eksplorasi dan eksploitasi migas harus memperhatikan faktor
keselamatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan hidup.

Berdasarkan landasan hukum tersebut, Pemerintah Kabupaten


Tanah Batu memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan
darurat dalam situasi darurat bencana, termasuk penghentian
kegiatan pengeboran. Tindakan ini dapat diambil apabila
ditemukan ancaman terhadap keselamatan dan perlindungan
masyarakat serta lingkungan hidup. Meskipun perintah
penghentian kegiatan pengeboran mungkin tidak didahului
teguran tertulis, hal tersebut dapat dianggap sebagai tindakan
darurat yang diambil dalam kepentingan umum untuk
menghadapi bencana.

Namun, penting untuk mencatat bahwa analisis hukum ini


bersifat umum dan mungkin perlu pertimbangan lebih lanjut
oleh pihak berwenang dan lembaga hukum yang relevan untuk
menilai apakah tindakan Pemerintah Kabupaten Tanah Batu
telah sesuai dengan landasan hukum yang berlaku dalam situasi
spesifik ini.

Sumber :
- UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
- UU No. 21 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Anda mungkin juga menyukai