Anda di halaman 1dari 121

PENDAHULUAN

Pengertian Uji Kompetensi


Uji kompetensi (UKOM) nasional adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan
mutu proses dan lulusan pendidikan sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan.
Selain itu, Uji kompetensi diartikan pula sebagai instrument yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk suatu pekerjaan atau profesi
tertentu. Melalui adanya UKOM, mampu diperoleh penilaian secara teknis maupun non
teknis dengan pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang
kompeten pada suatu unit kompetensi atau kualifikasi tertentu.

Tujuan Uji Kompetensi


1. Menetapkan sertifikasi di dalam suatu pekerjaan
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat
3. Tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang dilalui oleh peserta didik dalam suatu
institusi pendidikan di bidang gizi.
4. Salah satu bentuk implementasi sistem penjaminan mutu internal
5. Menciptakan lulusan yang berkualitas dan memiliki daya saing
6. Memberikan pengakuan atas kompetensi lulusan Nutrisionis/Sarjana Gizi
7. Meratakan kompetensi lulusan gizi secara nasional

Landasan Hukum Pelaksanaan Uji Kompetensi


Peraturan-peraturan yang terkait pengakuan uji kompetensi bagi sarjana kesehatan, seperti:
a. Permendikbud No 83 Tahun 2013 tentang Sertifikat Kompetensi Pasal 1 ayat 1 dan
2:Pasal 1 ayat 1, menyebutkan “Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi
kerja atas prestasi lulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau
memiliki prestasi di luar program studinya”.
Pasal 1 ayat 2, menyebutkan “Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh perguruan tinggi
bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang
terakreditasi”.
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 2 Tahun 2020 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan:
Pasal 1 ayat 1 menyebutkan, “ Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan yang
selanjutnya disebut Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi bidang kesehatan ” .
Pasal 1 ayat 2 menyebutkan, “ Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan
terhadap kompetensi tenaga kesehatan untuk dapat menjalankan praktik di seluruh
Indonesia setelah lulus Uji Kompetensi.”.
Pasal 5 ayat 1 menyebutkan,”Uji Kompetensi diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi
bekerja sama dengan Organisasi Profesi “.

a|P ag e
Pasal 5 ayat 2 menyebutkan, “Selain bekerja sama dengan Organisasi Profesi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Uji Kompetensi dapat diselenggarakan bekerja
sama dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan ”.
Pasal 5 ayat 3 menyebutan, “Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) terdiri atas: a. asosiasi program studi bidang kesehatan; b. asosiasi
politeknik bidang kesehatan; dan c. asosiasi/himpunan Perguruan Tinggi kesehatan”.

Pentingnya Uji Kompetensi Bagi Lulusan D3 / D4 / S1 Gizi


Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Tenaga gizi sabagai salah satu tenaga kesehatan terdiri atas nutrisionis dan
dietisien. Sedangkan untuk mahasiswa S1 Gizi yang ingin melanjutkan ke Rumah sakit
ataupun ke pukesmas, dibutuhkanya STR dan syarat untuk bisa mendapatkan STR yaitu
sudah mengikutin UKOM yang telah tertera di Permenkes No. 46 tahun 2013 tentang
registrasi tenaga kesehatan pasal 2 dan 3 : “setiap tenaga kerja yang akan menjalankan
praktik dan atau pekerjaan keprofesiannya wajib memiliki izin dari pemerintah yang dengan
syarat STR. Untuk memperoleh STR harus memiliki sertifikat kompetensi yang diperoleh
dari Uji Kompetensi”.
Standar kompetensi nutrisionis disusun sesuai dengan tuntutan pelayanan gizi yang
optimal di bidang Gizi Masyarakat, bidang Penyelenggaraan Makanan (food service), dan
Clinical Nutrition. Dengan dilaksanakannya kegiatan pelayanan gizi oleh tenaga nutrisionis
yang kompeten akan tercapai peningkatan kualitas pelayanan gizi sebagaimana yang
diharapkan.

Struktur Materi Uji Kompetensi Gizi


1. Indikator kerja (bukti-bukti spesifik), sebagai penjabaran yang terukur dari unit
kompetensi, yang mencakup aspek-aspek Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap kerja,
serta persyaratan dan standar yang diterapkan di industri;
2. Format dan materi yang harus mampu mengarahkan peserta uji dalam hal mengukur
kesiapan dan kompetensi yang dimilikinya secara objektif terhadap unit kompetensi yang
akan diujikan.
3. Metode Uji Kompetens harus mampu mengumpulkan bukti-bukti yang memenuhi kriteria
Validitas, Terkini, Memadai, serta Otentik. Metode yang digunakan harus terdiri atas
beberapa metode atau mengkombinasikan beberapa metode sekaligus;
4. Soal-soal Uji harus mempertimbangkan ketercakupan dimensi kompetensi (task skill, task
management skill, contingency skill, environment management skill and transfer skill)
serta standar dan persyaratan kerja yang berlaku di industri/perusahaan;
5. Sumber Daya Uji, dapat mencakup fasilitas, mesin-mesin, peralatan serta bahan yang
dibutuhkan, yang harus mampu mendukung keberhasilan uji kompetensi, baik terhadap
asesor maupun peserta uji;
6. Kegiatan Uji yang dilaksanakan harus mampu mendorong peserta agar dapat
menampilkan seluruh potensi dan kemampuan yang dimilikinya, agar asesor dapat

b|P a ge
mengumpulkan bukti-bukti untuk menyimpulkan apakah peserta Kompeten atau Belum
Kompeten.

Remedial Uji Kompetensi Gizi


Tidak ada remedial UKOM bagi peserta yang tidak lulus UKOM Nasional. Peserta
yang tidak lulus ukom diizinkan untuk mengikuti UKOM pada periode selanjutnya (retaker)
dengan mengikuti prosedur pendaftaran seperti pendaftar baru.
Tripe Soal Uji Kompetensi Gizi
Sistem uji yang dilakukan merupakan ujian tulis menggunakan 180 soal berbasis
kasus yang harus dikerjakan dalam waktu maksimal 180 menit. Format pertanyaan soal
adalah pilihan berganda dengan satu jawaban yang benar.

Komponen Soal Uji Kompetensi Gizi


Soal uji kompetensi gizi terdiri dari komponen pokok: 1.Vignette, Skenario atau
Stem; 2. Lead-in; 3.Pilihan ganda jawaban (4 distraktor dan 1 jawaban benar). Contoh:
[vignette]
Seorang ibu membawa anaknya laki – lakinya yang ke-4 ke Posyandu untuk pemantauan
pertumbuhan pada tanggal 13 Oktober 2014, berdasarkan hasil pengkajian oleh ahli gizi, anak
tersebut lahir tanggal 10 Januari 2013.
[lead-in]
Berapakah umur anak pada saat kunjungan?
[pilihan jawaban]
A. 10 bulan
B. 12 bulan
C. 15 bulan
D. 20 bulan
E. 21 bulan

Nilai Batas Lulus


Belum ditetapkan status kelulusan peserta ukom dengan Nilai Batas Lulus (NBL) oleh
panitia nasional. Pada simulasi yang diadakan UkomGizi.id, NBL yang ditetapkan adalah
bisa menjawab 60% dari keseluruhan soal dengan benar.

PENTING DIPERHATIKAN !
Soal-soal berikut disusun oleh tim ukomgizi.id dan tidak bekerjasama dengan pihak
manapun. Dilarang memperjual-belikan soal dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan
pribadi, pelanggar akan dikenai sanksi pelanggaran Undang-Undang No.19 Tahun 2002.

c|P a ge
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dirawat di RS karena dehidrasi berat sebagai akibat
diare yang dideritanya. Hasil pemeriksaan antropometri, ternyata pasien mempunyai
status gizi buruk. Lalu ahli gizi merencanakan dietnya.
Apa preskripsi diet yang tepat untuk kasus di atas?
A. Diet fase transisi
B. Diet untuk tumbuh kejar
C. Diet fase stabilisasi
D. Diet tinggi energi
E. Diet fase rehabilitasi

Jawaban : C. Diet fase stabilisasi


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dirawat di RS akibat diare
- Hasil pemeriksaan antropometri, ternyata pasien mempunyai status gizi buruk
Preskripsi diet yang tepat untuk kasus di atas adalah Diet fase stabilisasi.

Ada 4 tahapan dalam tata laksana Gizi buruk yaitu ; Fase Stabilisasi, Transisi,
Rehabilitasi dan Tumbuh kejar.
1) Fase stabilisasi : keadaan ketika kondisi klinis dan metabolisme anak belum
sepenuhnya stabil.
Dibutuhkan waktu sekitar 1-2 hari untuk memulihkannya, atau bahkan bisa lebih
tergantung dari kondisi kesehatan anak. Dalam fase ini, anak akan diberikan formula
75 (F-75).
2) Fase transisi : masa ketika perubahan pemberian makanan tidak menimbulkan
masalah bagi kondisi anak. Fase transisi biasanya berlangsung selama 3-7 hari dengan
pemberian susu formula 100 (F-100) atau modifikasinya.
3) Fase rehabilitasi : masa ketika nafsu makan anak sudah kembali normal dan sudah
bisa diberikan makanan agak padat melalui mulut atau oral. Fase ini umumnya
berlangsung selama 2-4 minggu sampai indiktor status gizi BB/TB-nya mencapai -2
SD dengan memberikan F-100.
4) Fase tindak lanjut : setelah anak pulang, anak tetap dikontrol oleh salah satu petugas
kesehatan secara berkala. Fase ini biasanya berlangsung selama minggu ke 7-26.
Dengan pemberian makanan tumbuh kejar.
Pada soal dijelaskan bahwa anak mengalami dehidrasi berat karena diare sehingga
diet yang tepat untuk diberikan kepada anak tersebut yaitu diet fase stabilisasi
untuk memulihkan fungsi organ-organ yang terganggu serta pencernaan anak agar
kembali normal.

1|P a ge
2. Tn A menderita diabetes dan dirawat di RS. Ahli gizi merencanakan diet untuk memenuhi
kebutuhan serat bagi pasien.
Bahan makanan apa yang sebaiknya diberikan kepada Tn A?
A. Daun singkong
B. Daging ayam
C. Labu siam
D. Nasi
E. Apel

Jawaban : A. Daun singkong


Pembahasan ;
Diabetes : penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula
(glukosa) darah.
Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan perubahan perilaku
tentang makanan. Salah satu syarat diet pada pasien DM yaitu : Dianjurkan mengonsumsi
serat 25 g/hari yang berasal dari berbagai sumber bahan makanan.
Daun singkong memiliki kandungan serat yang cukup tinggi dengan kandungan
serat 1,9 gram per 100 gram daun singkong dengan berat bersih. Kandungan serat
pada daun singkong dapat menghambat penyerapan gula pada makanan.

3. Seorang pasien laki-laki dengan umur 50 tahun berat badan 45 kg dan tinggi badan 165
cm dirawat di RS dengan diagnosa TBC, keluhan yang dirasakan demam, mual dan
penurunan nafsu makan.Hasil pemeriksaan fisik/klinis : suhu 37oC, tekanan darah 115/80
mmHg. Data laboratorium meliputi gula darah sewaktu 110 mg/dl, kadar Hb 11,5 gr/dl
dan albumin 2,5 gr/dl. asupan energi 56 % dari kebutuhan, protein 60 % dari kebutuhan.
Data apa saja yang harus dimonitor setiap hari ?
A. Asupan energi dan zat gizi
B. Tekanan darah
C. Kadar gula darah
D. Kadar albumin
E. Berat badan

Jawaban : A. Asupan energi dan zat gizi


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang pasien laki-laki dengan umur 50 tahun berat badan 45 kg dan tinggi badan
165 cm dirawat di RS dengan diagnosa TBC, keluhan yang dirasakan demam, mual
dan penurunan nafsu makan.
- Asupan energi 56 % dari kebutuhan, protein 60 % dari kebutuhan.
Data yang harus dimonitoring setiap hari yaitu Asupan energy dan zat gizi.

Monitoring adalah kegiatan mengkaji ulang dan mengukur secara terjadwal asuhan gizi
dari status pasien. Kegiatan monitoring dilakukan untuk mengetahui respon pasien
terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya. Salah satu kegiatan monitoring
yaitu untuk menilai asupan makan pasien. Pada pasien penderita TBC diberikan diet

2|P a ge
TKTP (Tinggi Kalori dan Tinggi Protein) sehingga perlu dimonitoring setiap hari agar
pemenuhan kebutuhan gizi dapat tercapai dan dapat berpengaruh pada nilai-nilai
laboratorium pasien.

Tinjauan opsi lain:


- Tekanan darah tidak tepat karena tidak perlu dimonitoring setiap hari.
- Kadar gula darah tidak tepat karena tidak perlu dimonitoring setiap hari.
- Kadar albumin tidak tepat karena tidak perlu dimonitoring setiap hari.
- Berat badan tidak tepat karena tidak perlu dimonitoring setiap hari.

4. Sebagai seorang TRD, ketika anda memberikan asuhan diet kepada klien penderita DM,
anda mengganti obat insulin oral yang digunakan pasien dengan obat lain yang sejenis
tanpa berkonsultasi dengan dokter pemberi obat.
Aturan apakah yang sudah saudara langgar, pada kasus diatas?
A. Standar Pelayanan Gizi
B. Etika Profesi Gizi
C. Standar Kompetensi Gizi
D. UU No.29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
E. UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

Jawaban : C. Standar Kompetensi Gizi


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Ketika anda sebagai TRD, mengganti obat insulin oral yang digunakan pasien dengan
obat lain yang sejenis tanpa berkonsultasi dengan dokter pemberi obat.
Aturan yang sudah saudara langgar yaitu berupa Standar Kompetensi Gizi.

Standar Kompetensi Gizi adalah standar kemampuan yang menjamin bahwa Ahli Gizi
dan Ahli Madya Gizi dapat menyelenggarakan praktek pelayanan gizi dalam masyarakat.
Standar kompetensi dibuat untuk mencegah terjadinya tumpang tindih kewenangan
berbagai profesi.

5. Sebagai TRD atau Ahli Madya Gizi, suatu saat anda merasa tidak memiliki kompetensi
yang cukup untuk memberikan asuhan diet kepada pasien DM yang sudah mengalami
komplikasi.
Apakah yang paling tepat harus anda lakukan?
A. Merujuk pasien ke rumah sakit terdekat
B. Berkonsultasi kepada dokter yang menangani pasien itu
C. Berkonsultasi kepada ahli gizi yang lebih senior/lebih mampu
D. Mempersilahkan paisen mencari pertolongan tenaga kesehatan lainnya
E. Merujuk pasien kepada Register Dietesien yang lebih senior/mampu

Jawaban : C. Berkonsultasi kepada ahli gizi yang lebih senior/lebih mampu

Pembahasan ;

3|P a ge
Data Fokus :
- Suatu saat anda sebagai TRD atau Ahli Madya Gizi merasa tidak memiliki
kompetensi yang cukup untuk memberikan asuhan diet kepada pasien DM yang sudah
mengalami komplikasi.
Langkah paling tepat yang harus anda lakukan adalah Berkonsultasi kepada ahli gizi
yang lebih senior/lebih mampu.

Sebagai TRD atau Ahli Madya Gizi harus memiliki kompetensi yang digunakan sebagai
acuan dalam melaksanakan tugas pelayanan gizi untuk individu, kelompok, dan
masyarakat. Ketika suatu saat anda merasa tidak memiliki kompetensi yang cukup maka
diskusi dengan ahli gizi yang lebih berpengalaman dapat menambah wawasan dan ilmu
yang dapat digunakan untuk membuat asuhan diet.

6. PT O yang bergerak di bidang industri pangan berupa produk siap saji dengan bahan
dasar dari ikan dan hasil perikanan lainnya bermaksud melaunching kerupuk rumput laut
fortifikasi vitamin A untuk pertama kalinya. Perusahaan bermaksud melakukan uji
organoleptik untuk melihat minat konsumen terhadap produk tersebut.
Apakah jenis uji organoleptik yang paling tepat untuk dilakukan oleh PT O tersebut?
A. Uji duo trio
B. Uji pasangan
C. Uji segitiga
D. Uji hedonic
E. Uji rangking

Jawaban : D. Uji hedonic


Pembahasan ;
Data Fokus :
- PT O bermaksud melaunching kerupuk rumput laut fortifikasi vitamin A.
- Perusahaan bermaksud melakukan uji organoleptik untuk melihat minat konsumen.
Uji organoleptik yang paling tepat untuk dilakukan oleh PT O tersebut yaitu Uji hedonic.

Uji hedonic adalah uji kesukaan dengan menggunakan skala untuk melihat tingkat
kesukaan panelis terhadap produk.

Tinjauan opsi lain:


- Uji duo trio adalah pengujian yang dilakukan pada 3 contoh yang beda dengan tujuan
memilih 2 contoh yang sama dengan pembanding baku.
- Uji pasangan adalah uji pembeda untuk menilai produk karena adanya perubahan
dalam proses atau penggunaan bahan baku.
- Uji segitiga adalah pengujian untuk membedakan 2 contoh yang sama dari 3 contoh
yang disediakan.

7. Seorang bapak umur 31 tahun, dirawat di RS dengan keluhan diare sejak 2-3 minggu
sebelum masuk RS. Diare 4 - 5 kali per hari, warna coklat tua, terkadang terdapat darah.

4|P a ge
Sudah satu minggu suhu badan meningkat, pada lidah terlihat ada bercak putih dan
terdapat abses didekat dubur. Hasil pengukuran antropometri berat badan = 30 kg, tinggi
badan = 150 cm.
Apakah kesimpulan dari hasil asesmen antropometri pada pasien tersebut?
A. Normal
B. Overweigth
C. Obese tingkat I
D. Obese tingkat II
E. Kurus

Jawaban : E. Kurus
Pembahasan ;
- Seorang bapak umur 31 tahun, berat badan = 30 kg, tinggi badan =150 cm
IMT = BB
TB (m)2
= 30
1,52
= 13,3 kg/m2
Kesimpulan dari hasil asesmen antropometri pada pasien tersebut adalah Kurus.

8. Dosen tengah mengumpulkan data di suatu desa, untuk menganalisis berbagai faktor yang
diduga berkaitan dengan prevalensi balita pendek yang mencapai 25 %. Data awal
menunjukkan 50% balita pendek menderita diare kronis, 65% warga desa kesulitan air
bersih, ibu balita biasa memberikan MP ASI sebelum bayi berusia 6 bulan, pendidikan
dan pengetahuan gizi ibu rendah. Status gizi balita pendek sebagai outcome.
Bagaimanakah rumusan masalah yang dapat disusun untuk membantu memecahkan
masalah balita pendek di desa X tersebut ?
A. Apakah ada hubungan antara balita pendek dan pengetahuan gizi ibu?
B. Apakah ada hubungan antara pendidikan ibu dan pegetahuan ibu?
C. Apakah ada hubungan antara diare dan balita pendek?
D. Apakah ada hubungan antara balita pendek dan MP ASI dini?
E. Apakah ada hubungan antara balita pendek dan prevalensi diare?

Jawaban : C. Apakah ada hubungan antara diare dan balita pendek?


Pembahasan ;
Sudah jelas

9. Seorang peneliti melakukan penelitian dengan cara mengukur lingkar pinggang dan
lingkar panggul dengan menggunakan meteran kain pada remaja. Hasil penelitian tersebut
disajikan untuk menggambarkan Rasio Lingkar Pinggang Panggul.
Apakah metode penelitian tersebut ?
A. Experimen
B. Observasional
C. Deskriptif
D. Analitik

5|P a ge
E. Historis

Jawaban : C. Deskriptif
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Peneliti melakukan penelitian dengan cara mengukur lingkar pinggang dan lingkar
panggul dengan menggunakan meteran kain pada remaja.
- Hasil tersebut disajikan untuk menggambarkan Rasio Lingkar Pinggang Panggul.
Metode penelitian yang digunakan dalam kasus tersebut adalah Deskriptif.

Deskriptif adalah prosedur penelitian atau pemecahan masalah yang diselidiki dengan
gambaran subjek atau objek yang digunakan berupa orang, lembaga, masyarakat dan
yang lainnya. Karena di soal tentang menggambarkan jadi jawabannya adalah deskriptif.

Tinjauan opsi lain:


- Peneltian experiment adalah penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam kondisi yang
terkendalikan.
- Penelitian observasional adalah penelitian dimana peneliti hanya melakukan
observasi, tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti.
- Penelitian analitik adalah penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan
atau situasi.
- Penelitian historis adalah penelitian yang meneliti sesuatu yang terjadi di masa
lampau.

10. Sebuah kantin pegawai diminta memasak menu makanan siang 5 hari untuk kegiatan
pelatihan. Menu yang digunakan adalah menu standar dan tidak boleh terjadi
pengulangan penggunaan bahan makanan selama 5 hari tersebut.
Apa yang harus disiapkan oleh kantin tersebut ?
A. Pola Menu
B. Standar Porsi
C. Master Menu
D. Contoh Menu
E. Pola Makan

Jawaban : C. Master Menu


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Menu yang digunakan adalah menu standar dan tidak boleh terjadi pengulangan
penggunaan bahan makanan
Yang harus dilakukan oleh pihak kantin adalah membuat Master menu.

Master menu adalah alokasi item bahan makanan kedalam matrik dalam siklus menu.
Tujuan dibuatnya adalah agar distribusi bahan makanan tidak terjadi pengulangan
penggunaan bahan makanan. Sehingga dalam kasus tersebut, agar tidak terjadi

6|P a ge
pengulangan bahan makanan selama 5 hari berturut-turut lebih baik membuat master
menu.

Tinjauan opsi lain:


- Pola menu adalah golongan macam hidangan yang direncanakan untuk setiap waktu
makan.
- Standar Porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam berat bersih
untuk setiap jenis hidangan
- Contoh menu adalah berbagai macam hidangan makanan.
- Pola makan adalah mendeskripsikan jenis dan intensitas konsumsi makanan dalam
satu hari suatu individu atau kelompok masyarakat tertentu.

11. Seorang ahli gizi pada saat membersihkan lemari pendingin menemukan ada buah jeruk
yang mengalami perubahan warna, terdapat bintik merah,dan tampak ada jaringan yang
keropos (pitting). Pada saat di cek suhu lemari pendingin menunjukkan angka 80 oC.
Apakah kerusakan yang terjadi pada buah jeruk tersebut?
A. Chilling injury
B. Cooling injury
C. Cold injury
D. Frezer injury
E. Freezing injury

Jawaban : A. Chilling injury


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Buah jeruk yang mengalami perubahan warna, terdapat bintik merah,dan tampak ada
jaringan yang keropos (pitting). Pada saat di cek suhu lemari pendingin menunjukkan
angka 80oC.
Kerusakan yang terjadi pada buah jeruk disebut dengan Chilling injury.

Chilling injury adalah suatu kondisi bahan dari hasil pertanian (sayur dan buah)
mengalami kerusakan akibat perlakuan pada suhu dingin yakni sekitar 0 – 10oC. Ciri –
ciri suatu bahan mengalami chiling injury adalah mengalami pencoklatan dan timbul rasa
manis (pada kentang), muncul noda hitam pada permukaan kulit (buah pisang), tekstur
rusak (buah tomat).

12. An.Petro, usia 20 bulan, tidak dapat diukur panjang badan sehingga diukur dengan
dengan metode pengukuran tinggi badan, dengan hasil TB = 85,5 cm.
Berikut adalah data yang sebaiknya dimasukkan ke dalam software WHO Anthro dan
hasilnya
A. Data yang dimasukkan: TB=85.5 cm, pengukuran standing. WHO anthro akan
mengkonversi data menjadi data TB senilai 85.5 m
B. Data yang dimasukkan: PB=86.2 cm, pengukuran recumbent. WHO anthro akan
mengkonversi data menjadi data TB senilai 84.8 cm

7|P a ge
C. Data yang dimasukkan: TB=85.5 cm, pengukuran standing. WHO anthro akan
mengkonversi data menjadi data PB senilai 86.2 cm
D. Data yang dimasukkan: PB=86.2 cm, pengukuran recumbent. WHO anthro akan
mengkonversi data menjadi data TB senilai 86.2 cm
E. Data yang dimasukkan: PB=86.2 cm, pengukuran recumbent. WHO anthro akan
mengkonversi data menjadi data TB senilai 85,5 cm

Jawaban : C. Data yang dimasukkan: TB=85.5 cm, pengukuran standing. WHO


anthro akan mengkonversi data menjadi data PB senilai 86.2 cm
Pembahasan ;
Data Fokus :
- An. Zaky, usia 20 bulan, tidak dapat diukur panjang badan
- Diukur dengan dengan metode pengukuran tinggi badan, dengan hasil TB = 85,5 cm.
Data yang dimasukkan: TB=85.5 cm, pengukuran standing. WHO anthro akan
mengkonversi data menjadi data PB senilai 86.2 cm

Untuk anak berumur dibawah 24 bulan diukur dengan telentang (recumbent) sedangkan
anak berumur diatas 24 bulan diukur berdiri (standing). Bila anak umur diatas 24 bulan
diukur telentang, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan mengurangkan 0,7 cm.
Sedangkan bila anak umur dibawah 24 bulan diukur berdiri, maka hasil pengukurannya
dikoreksi dengan menambahkan 0,7cm. Sehingga pada kasus diatas, data yang
dimasukkan ke dalam software WHO Anthro yaitu masukkan TB = 85,5 cm, selanjutnya
karena tidak dapat diukur panjang badan sehingga diukur dengan pengukuran standing,
lalu aplikasi WHO Anthro akan otomatis mengkonversi data TB menjadi 86,2 cm (karena
ditambah dengan 0,7 cm).

13. Ibu Diah adalah seorang ibu berusia 30 tahun yang sedang hamil 8 bulan. Ibu Diah
memiliki tinggi badan 157 cm dan berat badan 48 kg. Berdasarkan AKG untuk wanita
usia 30 diketahui BB standar 55 kg, energi 2150 kkal dan protein 57 gram.
Berapakah penambahan energi dalam sehari yang diperlukan oleh Ibu Diah berdasarkan
AKG ?
A. 20 gram
B. 20 kkal
C. 300 kkal
D. 300 gram
E. 180 kkal

Jawaban : C. 300 kkal


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Ibu Diah adalah seorang ibu berusia 30 tahun yang sedang hamil 8 bulan.
- Berdasarkan AKG untuk wanita usia 30 diketahui BB standar 55 kg, energi 2150 kkal
dan protein 57 gram.
Penambahan energy dalam sehari yang diperlukan oleh Ibu Diah berdasarkan AKG yaitu
300 kkal.

8|P a ge
Berdasarkan AKG 2019 :
Trimester 1 = +180 kkal, Trimester 2 = +300kkal, Trimester 3 = +300kkal
Karena pada kasus diatas, usia kehamilan Ibu Diah adalah 8 bulan yang berarti masuk
kedalam trimester 3 sehingga penambahan energynya sebesar +300kkal.

14. Seorang anak usia 4 tahun tinggal di daerah kecil, anak tersebut datang ke Puskesmas
bersama ibunya. Kondisi anak ditandai dengan wajah membulat dan sembab, mata anak
nampak sayu, cengeng, rewel,terdapat edema pada kedua kaki, panjang badan 70 cm,
berat badan 6,4 kg.
Apakah masalah yang diderita pada kasus di atas?
A. Anemia
B. Buta senja
C. Obesitas
D. Kwashiorkor
E. Marasmus

Jawaban : D. Kwashiorkor
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang anak usia 4 tahun dating ke Puskesmas
- Kondisi anak ditandai dengan wajah membulat dan sembab, mata anak nampak
sayu, cengeng, rewel,terdapat edema pada kedua kaki, panjang badan 70 cm, berat
badan 6,4 kg.
Masalah yang diderita pada kasus diatas adalah Kwashiorkor.

Kwashiorkor diartikan sebagai kondisi kekurangan asupan protein ditandai dengan


pembengkakan di bagian bawah kulit atau edema akibat terlalu banyaknya cairan dalam
jaringan tubuh. Selain itu, rambut yang kering, jarang, dan rapuh. lebih rewel & perut
membesar. terlihat lesu, mata nampak sayu dan selalu mengantuk.

Tinjauan opsi lain:


- Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau
ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak
mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
- Buta senja adalah gangguan mata yang menyebabkan penderitanya kesulitan melihat
pada malam hari atau saat berada di tempat yang gelap. Rabun senja dapat disebabkan
oleh kekurangan vitamin A atau penyakit lain, seperti katarak, rabun jauh, atau
glaukoma.
- Obesitas adalah kondisi ketika lemak yang menumpuk di dalam tubuh sangat banyak
akibat kalori masuk lebih banyak dibandingkan yang dibakar.
- Marasmus adalah kekurangan asupan energi atau kalori dari semua bentuk
makronutrien, yang mencakup karbohidrat, lemak, dan protein dengan ciri-ciri fisik
seperti; kekurangan berat badan, kehilangan banyak massa otot dan jaringan lemak,
pertumbuhan terhambat, kulit kering dan rambut rapuh, terlihat lebih tua dari usianya,
tidak berenergi dan tampak tidak bersemangat atau lesu, dan diare kronis.

9|P a ge
15. Seorang ahli Gizi Rumah Sakit melakukan evaluasi terhadap menu makanan dengan cara
menimbang dan mencatat seluruh makanan sebelum dan sesudah di berikan pada pasien.
Apakah metode survei konsumsi yang digunakan tersebut?
A. Food recall
B. Food frequency
C. Food Inventory
D. Food Account
E. Food Weighing

Jawaban : E. Food Weighing


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang ahli Gizi Rumah Sakit melakukan evaluasi terhadap menu makanan dengan
cara menimbang dan mencatat seluruh makanan sebelum dan sesudah di
berikan pada pasien
Metode survei konsumsi yang digunakan adalah Food weighing.

Food Weighing adalah metode yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk mengukur
konsumsi tingkat individu dengan cara menimbang makanan dan minuman yang
dikonsumsi subjek dan juga sisa dalam sekali makan.

Tinjauan opsi lain:


- Food recall adalah metode kualitatif dengan cara wawancara kepada individu tentang
apa sja yang dikonsumsi selama 24 jam yang lalu.
- Food frequency adalah metode kualitatif untuk mengukur kebiasaan makan
individu/keluarga sehari-hari sehingga diketahui gambaran pola konsumsi makanan
dan asupan zat gizi tertentu.
- Food inventory adalah mengukur semua persediaan bahan / makanan yang ada
dirumah tangga mulai dari awal-akhir pengukuran dalam peride tertentu (selama 7
hari).
- Food account adalah mencatat semua makanan yang dibeli, diterima dari orang lain
ataupun hasil produksi sendiri.

16. Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun 2 bulan, saat ini sudah duduk di TK A. Anak
tersebut terlihat sehat dan aktif bergerak dengan berat badan 23 Kg dan tinggi badan
112.2 cm.
Berapa berat badan ideal anak tersebut?
A. 14,2 kg
B. 17,2 kg
C. 16,2 kg
D. 15,2 kg
E. 18,2 kg

Jawaban : C. 16,2 kg
Pembahasan ;

10 | P a g e
BBI = (2 x umur (thn)) + 8 = ( 2 x 4,1 ) + 8 = 16,2 Kg

17. Sebuah perusahaan minuman sari buah ingin menghasilkan produk yang berkualitas.
Upaya yang dilakukan perusahaan tersebut adalah menambahkan zat gizi yaitu vitamin C,
yang kemungkinan hilang saat pengolahan.
Apa istilah yang dimaksud dengan upaya di tersebut?
A. Restorasi
B. Fortifikasi
C. Enrichment
D. Suplementasi
E. Komplementasi

Jawaban : A. Restorasi
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Sebuah perusahaan minuman sari buah ingin menghasilkan produk yang berkualitas
dengan menambahkan zat gizi yaitu vitamin C yang kemungkinan hilang saat
pengolahan.
Upaya yang dilakukan perusahaan tersebut dinamakan Restorasi.

Restorasi adalah penambahan zat gizi ke dalam produk pangan untuk mengembalikan zat
gizi alami yang hilang selama proses pengolahan pangan.

Tinjauan opsi lain:


- Fortifikasi pangan adalah penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien) ke dalam
pangan. Tujuan utama adalah untuk meningkatkan tingkat konsumsi dari zat gizi yang
ditambahkan untuk meningkatkan status gizi populasi.
- Enrichment adalah penambahan satu atau lebih zat gizi pada pangan sesuai taraf yang
ditetapkan dalam standar internasional.
- Suplementasi adalah pemberian satu atau lebih zat gizi dosis tinggi dalam bentuk
sirup, kapsul, ataupun tablet pada populasi beresiko.
- Komplementasi adalah pencampuran2 atau lebih bahan pangan sehingga kekurangan
zat gizi pada bahan makanan akan dilengkapi dari bahan makanan lain yang
ditambahkan.

18. Sebuah perusahaan mengeluarkan produk kalengan baru menggunakan teknologi pangan
terbaru, salah satunya menggunakan teknologi penggulaan. Perusahaan ini memproduksi
jelly rasa terbaru tahun 2016. Namun, pada percobaan pertama terjadi sineresis pada jelly
yang mereka buat.
Apa yang terjadi pada jelly tersebut?
A. Larutan gula yang menerobos keluar
B. Pengurangan keefektifan asam pada jelly
C. Pengeluaran air dari gel karena terlalu asam
D. Kekurangan pektin yang tidak cukup sehingga jel menjadi padat

11 | P a g e
E. Kecairan jel yang menyebabkan timbulnya bakteri patogen dan menyebabkan diare

Jawaban : C. Pengeluaran air dari gel karena terlalu asam


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Perusahaan ini memproduksi jelly rasa terbaru. Namun, pada percobaan pertama
terjadi sineresis pada jelly yang mereka buat.
Yang terjadi pada jelly tersebut karena adanya Pengeluaran air dari gel yang
disebabkan karena terlalu asam.

Sineresis yaitu keluarnya cairan dari gel, sehingga gel menjadi mudah hancur dan
kehilangan sifat kenyalnya. Gel yang mengandung asam atau alkali tinggi akan
menyebabkan terjadinya sineresis.

19. Seorang anak lahir pada tanggal 19 bulan Mei tahun 2018, datang Bersama Ibunya ke
puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya pada tanggal 8 September 2020.
Berapa umur anak dengan cara perhitungan pembulatan adalah ?
A. 25 bulan
B. 26 bulan
C. 27 bulan
D. 28 bulan
E. 29 bulan

Jawaban : D. 28 bulan
Pembahasan ;
Cara menghitung dengan pembulatan adalah: a) Bila umur kelebihan atau kekurangan
sebanyak 16-30 hari, maka dibulatkan menjadi 1 bulan. b) Bila umur kelebihan atau
kekurangan sebanyak 0 – 15 hari, maka diabaikan dianggap 0.
Tanggal ditimbang 8 09 2020
Tanggal lahir 19 05 2018
11 4 2

11 (hari) 4 (bulan) 2 (tahun) = (-0 bulan) (4 bulan) (24 bulan)


Umur berdasarkan pembulatan menjadi -0 bulan + 4 bulan + 24 bulan = 28 bulan.

20. Seorang laki-laki usia 50 tahun, baru saja didiagnosa hipertensi. Hasil diskusi dengan ahli
gizi ditetapkan dengan diet garam rendah II.
Berapa jumlah garam yang boleh ditambahkan dalam makanan?
A. Tanpa penambahan sama sekali
B. Satu setengah sendok teh
C. Satu sendok teh
D. Setengah sendok teh
E. Dua sendok the

Jawaban : D. Setengah sendok teh

12 | P a g e
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang laki-laki usia 50 th, didiagnosa hipertensi.
- Ahli gizi memberikan diet rendah garam II
Jumlah garam yang boleh ditambahkan dalam makanan pasien sebanyak Setengah
sendok teh.

Dalam standar makanan rumah sakit ada tiga jenis diet garam rendah yaitu DGR I,II, dan
III. Diet rendah garam I mempunyai kandungan natrium sekitar 200-400 mg, yang
dipenuhi dari bahan makanan saja, tidak ada penambahan garam dapur atau bahan bahan
makanan tinggi natrium dihindari. Diet ini diberikan pada pasien dengan keadaan edeme
atau ascites dan atau hipertensi yang berat. Bahan natrium tinggi seperti garam dapur,
bumbu penyedap, ikan asin, roti dan sejenisnya. Pemberian makanan sehari sama
dengan diet garam rendah I, hanya pada pengolahan makananannya boleh
menggunakan garam ½ sdt garam dapur (2 g).

21. Puskesmas mempunyai program pelayanan kesehatan di wilayah kerja. Salah satunya
adalah kegiatan posyandu setiap 2 bulan sekali di desa bagi balita usia (0 - 5 tahun) dan
kegiatannya adalah pengukuran tinggi badan balita dengan menggunakan mikrotoa.
Langkah ketiga dilakukan petugas gizi dalam mengukur TB adalah…
A. Lepaskan sepatu atau sandal
B. Baca angka skala yang nampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa
C. Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas
D. Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding
E. Siku-siku harus lurus menempel pada dinding

Jawaban : E. Siku-siku harus lurus menempel pada dinding


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Kegiatan posyandu setiap 2 bulan sekali di desa bagi balita usia (0 - 5 tahun)
- Balita diukur tinggi badannya dengan menggunakan mikrotoa.
Langkah ketiga dalam pengukuran tinggi badan dengan mikrotoa adalah Siku-siku harus
lurus menempel pada dinding.

Cara mengukur :
1. Tempelkan mikrotoa dengan paku pada dinding yang lurus dan datar setinggi tepat 2
meter. Angka 0 pada lantai yang datar.
2. Lepaskan sepatu / sandal.
3. Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna, kaki lurus, tumit, pantat,
punggung dan kepala bagian belakang harus menempel pada dinding dan muka
menghadap lurus dengan pandangan ke depan.
4. Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus lurus
menempel pada dinding.
5. Baca angka pada skala yang tampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa. Angka
tersebut menunjukkan tinggi anak yang diukur.

13 | P a g e
22. Seorang mahasiswa semester V Jurusan Gizi ingin mengetahui berat mentah dari bahan
makanan matang yang dikonsumsi oleh seorang remaja berusia 18 tahun dengan rincian
berat matang nasi 1 piring = 200 gram, faktor konversi 0,5.
Berapakah berat mentah dari beras yang dimakan oleh remaja putri ini?
A. 60 gram
B. 70 gram
C. 80 gram
D. 90 gram
E. 100 gram

Jawaban : E. 100 gram


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Berat matang nasi 1 piring = 200 gram, faktor konversi 0,5
Berat Matang = Berat Mentah
Faktor Konversi
200 gram = x
0,5
= 100 gram

23. Seorang petugas kesehatan dalam melaksanakan pemantauan pertumbuhan balita di


Puskesmas perlu mengetahui masalah pertumbuhan pada anak laki – laki dan perempuan
dengan menggunakan standard antropometri WHO 2005. Berdasarkan hasil analisis oleh
petugas, pertumbuhan menunjukkan anak dengan BB kurang .
Indikator apa yang sesuai untuk menentukan anak dengan BB kurang?
A. BB/U
B. BB/TB
C. TB/U
D. IMT/U
E. LLA/U

Jawaban : A. BB/U
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Petugas kesehatan dalam melaksanakan pemantauan pertumbuhan balita di
Puskesmas
- Berdasarkan hasil analisis oleh petugas, pertumbuhan menunjukkan anak dengan BB
kurang
Indikator yang sesuai untuk menentukan anak dengan BB kurang adalah BB/U.

BB/U adalah indeks antropometri untuk mengidentifikasi masalah pertumbuhan massa


jaringan balita usia 0-59 bulan. Dengan kategori status gizi : gizi buruk, gizi kurang, gizi
baik, gizi lebih.

Tinjauan opsi lain :

14 | P a g e
- BB/TB : indeks antropometri untuk mengukur balita umur 0-59 bulan.
- TB/U : indeks antropometri untuk mengidentifikasi masalah pertumbuhan massa
linier balita usia 0-59 bulan.
- IMT/U : indeks antropometri untuk mengukur anak umur 5-18 tahun.

24. Seorang anak laki-laki umur 9 tahun, dirawat di ruang anak sejak 5 hari yang lalu dengan
diagnosa Hepatitis Akut. Saat ini kondisinya sudah membaik yang ditunjukkan suhu
tubuh 37oC, tidak mual dan muntah dan asupan makanan mencapai 80% porsi yang
disajikan.
Bagaimanakah bentuk makanan yang sebaiknya diberikan pada kondisi saat ini ?
A. Makanan biasa
B. Makanan lunak
C. Makanan cincang
D. Makanan saring
E. Makanan cair kental

Jawaban : B. Makanan lunak


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang anak laki-laki umur 9 tahun, didiaagnosa hepatitis akut.
- Kondisi saat ini sudah membaik dengan suhu tubuh 37 oC, tidak mual dan muntah,
dan asupan makanan mencapai 80% porsi yang disajikan.
Bentuk makanan yang sebaiknya diberikan adalah Makanan lunak.

Karena kondisi pasien sudah membaik yang ditunjukkan dengan suhu tubuh sudah
normal, tidak mual dan muntah.

25. Seorang laki-laki berusia 47 tahun BB 65 TB 155 cm Tensi 180/90 mmHg, compos metis,
hasil laboratorium GDP 250 mg/dl, GD2JP 100 mg/dl, kolesterol 235 mg/dl. Pernah
masuk rumah sakit dengan diagnose Diabetes Tipe 2. Hasil anamnesa pasien
mengkonsumsi jerohan, jarang mengkonsumsi buah dan sayur.
Apa Domain Behavioral (NB) yang sesuai dengan kasus tersebut?
A. Tidak konsisten dalam mengkonsumsi karbohidrat
B. Penurunan Berat badan yang tidak diharapkan
C. Prediksi intraksi obat dan makanan
D. Kekeliruan pola makan
E. Tidak beraktifitas fisik

Jawaban : D. Kekeliruan pola makan


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang laki-laki usia 47 tahun, Tensi 180/90 mmHg, hasil laboratorium GDP 250
mg/dl, GD2JP 100 mg/dl, kolestrol 235 mg/dl. Didiagnosa Diabetes Tipe 2.
- Hasil anamnesa pasien mengonsumsi jerohan, jarang mengkonsumsi buah dan sayur.
Domain behavioral yang sesuai dengan kasus tersebut adalah Kekeliruan pola makan.

15 | P a g e
Domain perilaku adalah berbagai problem gizi ang terkait dengan pengetahuan,
sikap/keyakinan, lingkungan fisik, akses ke makanan, air minum atau persediaan
makanan dan keamanan makanan.

26. Perusahaan katering akan memberi makan pada 500 orang karyawan. Karwayan berasal
dr daerah dan dg kesukaan makan yg berbeda2. Untuk itu pihak katering menyediakan
menu bervariasi agar karyawan dapat makan sesuai dg seleranya tetapi dg biaya yg telah
ditetapkan.
Apa penyajian yang tepat?
A. Buffet
B. Cafetaria
C. Ala Carte Menu
D. Tray service
E. Family service

Jawaban : A. Buffet
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Karyawan berasal dari daerah dan kesukaan yang berbeda
- Pihak katering menyediakan menu bervariasi agar karyawan dapat makan sesuai dg
seleranya tetapi dg biaya yg telah ditetapkan.
Penyajian yang tepat untuk kasus diatas adalah dengan penyajian Buffet.

Sistem Buffet Service / Self Service / Prasmanan Service


sangatpraktisdancepatdimanatamudapatmemilih sendirimakanan yang disukainya.

Tinjauan opsi lain :


- Pelayanan Cafetaria Service / Counter Service adalah pelayanan yang cepat dan
murah, dan lazim dipakai di Fast Food Restaurant. Tamu mengambil makanan pada
Counter sedangkan di ujung Counter harus membayarnya sesuai yang telah
diambilnya.
- Pelayanan Tray Service hampir sama dengan American Service, hanya saja pelayanan
ini dikhususkan untuk Rumah Sakit, Room Service Hotel, Asrama perawat dan
sebagainya. Makanan dihidangkan pada nampan (tray) lengkap dengan alat makan
dan makanan tetapi makanan panas tetap dihidangkan panas sedangkan makan dingin
tetap dingin.
- Family Service adalah jenis pelayanan table service yang disebut juga family service
karena lebih sering dan sangat cocok untuk acara keluarga. Tuan rumah memotong
porsi buat semua tamunya sedangkan pelayan yang menyajikannya sesuai permintaan
dari tuan rumah.

27. Sebuah asrama kesehatan melayani makan 180 mahasiswa, dengan pola makan 3x makan
sehari, menu 10 hari. Data pengadaan beras sehari 250/orang.
Berapa berat beras selama bulan November?
A. 18 kg

16 | P a g e
B. 90 kg
C. 180 kg
D. 450 kg
E. 1350 kg

Jawaban : E. 1350 kg
Pembahasan ;
250 x 180 x 10 x 3 = 1350 kg

28. Seorang ibu hamil sangat rentan kekurangan kalsium oleh karena itu bagi ibu hamil
disamping mengikuti diet untuk ibu hamil juga mulai trimester pertama mendapat
suplemen tablet kalsium yang dikonsumsi tiap hari.
Apa dampak jika kekurangan mineral tersebut ?
A. Gangguan buang air besar
B. Gangguan pencernaan
C. Gangguan koagulasi
D. Gangguan menelan
E. Gangguan tidur

Jawaban : C. Gangguan koagulasi


Pembahasan ;
Kalsium selain diperuntukkan bagi kesehatan tulang dan gigi dan untuk mencegah
terjadinya osteoporosis, juga berhubungan dengan dengan koagulasi atau pembekuan
darah bersama dengan sejumlah protein dan vitamin K. Jika terjadi kekurangan kalsium
maka akan berpengaruh pada proses pembekuan darah ibu hamil.

29. Seorang ibu memeriksakan anaknya berusia 3 tahun ke puskesmas dengan gejala klinis
yang tampak bintik-bintik pada konjungtiva mata yang kering dan tidak dapat dibasahi,
seperti segundukan pasir pada air pasang yang kembali surut.
Tanda klinis tersebut merupakan kekurangan vitamin A, dengan klasifikasi?
A. Cornea Xirosis
B. Ulserasi Kornea
C. Bercak Bitot
D. Cornea Scar
E. Xerosis conjunctiva

Jawaban : C. Bercak Bitot


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang anak berusia 3 tahun mempunyai gejala bintik-bintik pada konjungtiva
mata yang kering dan tidak dapat dibasahi seperti segundukan pasir.
Tanda klinis diatas disebabkan karena kekurangan vitamin A yang termasuk ke dalam
klasifikasi Bercak bitot.

Klasifikasi menurut WHO;

17 | P a g e
1. Buta senja
2. Xerosis congjungtiva ditandai dengan selaput lendir bola mata tampak kurang
mengkilat atau terlihat sedikit kering , berkeriput, dan berpigmentasi dengan permukaan
kasar dan kusam.
3. Xerosis congjungtiva disertai bercak bitot atau terbentuk bercak-bercak putih
pada konjungtiva mata
4. Xerosis cornea, kekeringan berlanjut ke bagian hitam mata dan terlihat nampak kasar
5. Keratomalasia / ulserasi kornea yaitu kornea mata menjadi lunak seperti bubur dan
terjadi borok/luka
6. Xeropthalmia scars, kornea mata nampak putih atas bola mata nampak mengempis
7. Fundus xeropthalmia, keadaan mata yang seperti ‘cendol’

30. Keluarga pak AA memiliki bayi usia 8 bulan yang menjadi responden dalam pelaksanaan
survei konsumsi yang dilakukan oleh petugas puskesmas x, bayi tersebut telah
mendapatkan makanan pendaping ASI (MP-ASI) dari usia 6 bulan, namun ASI masih
terus diberikan.
Berapa perhitungan konsumsi ASI dalam sehari bayi tersebut?
A. <200 ml
B. 200-400 ml
C. 400-700 ml
D. 750-1000 ml
E. >1.000 ml

Jawaban : C. 400-700 ml
Pembahasan ;
Pemberian ASI ;
Tahun pertama ; 400 – 700 ml/24 jam
Tahun kedua ; 200 – 400 ml/24 jam
Tahun ketiga ; 200 ml/24 jam

31. Seorang pasien laki-laki berumur 55 tahun, Agama Islam, dirawat di RS dengan Diagnosa
CKD(Crute Kidney Deseases) atau Gagal Ginjal Kronis. Sejak setahun yang lalu pasien
setiapkali buang air kecil keluar batu dari saluran kencing, dan sdh berobat jalan.
Sebelum masuk Rumah Sakit pasien mengeluh pusing, panas, mual dan nyeri perut
bagian bawah kiri dan kanan. Pasien makan 3 X sehari makanan utama dan ngemil 1-
2kali sehari.Pasien gemar makan ikan dan cumi dan sayur bayam,kangkung dan sawi.
Pasien malas minum dan kadang-kadang jika ingat baru minum air mineral.
Apakah tindakan pengkajian yang belum dilakukan dalam asuhan gizi tersebut?
A. Antropometri
B. Biokimia
C. Klinik
D. Riwayat Penyakit
E. Pola Makan

18 | P a g e
Jawaban : B. Biokimia
Pembahasan ;
Didalam assesmen/pengkajian gizi terdapat :
 Antropometri
Umur : 55 tahun
Diagnosa : CKD (Crute Kidney Disease)
 Biokimia
Belum ada
 Klinik/Fisik
Pasien mengeluh pusing, panas, mual dan nyeri perut bagian bawah kiri dan kanan.
 Riwayat Gizi
Pola makan
Makan 3 X sehari makanan utama dan ngemil 1-2kali sehari. Gemar makan ikan dan
cumi dan sayur bayam, kangkung dan sawi. Pasien malas minum dan kadang-kadang
jika ingat baru minum air mineral.
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa tindakan pengkajian yang
belum dilakukan dalam asuhan gizi tersebut adalah data biokimia.

32. Seorang ahli gizi bekerja pada bagian pengembangan produk minuman suatu perusahaan.
Produk yang akan dikembangkan adalah olahan jambu biji. Produk akhir yang diharapkan
adalah produk yang awet dan mempunyai nilai gizi yang baik.
Apakah pengolahan yang sesuai untuk produk tersebut?
A. Sterilisasi
B. Blansir
C. Evaporasi
D. Pasteurisasi
E. Ekstrusi

Jawaban : D. Pasteurisasi
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Ahli gizi mengembangkan produk minuman olahan jambu biji
- Produk akhir yang diharapkan dapat awet dan mempunyai nilai gizi yang baik
Pengolahan yang sesuai untuk produk tersebut adalah dengan Pasteurisasi.

Dalam proses pasteurisasi, biasanya cairan dipanaskan hingga suhu tertentu untuk jangka
waktu yang telah ditentukan diikuti dengan langkah pendinginan segera (Misalnya 63-
66°C selama 30 menit atau 71°C selama 15 detik). Pasteurisasi digunakan untuk menekan
pertumbuhan mikroba dan hanya dapat menghancurkan sel vegetatif dari banyak
mikroorganisme dan bukan spora mereka. Karena suhu yang rendah, pasteurisasi dapat
diterapkan untuk makanan yang sangat sensitif terhadap panas dengan tingkat nutrisi
yang tinggi.

Tinjauan opsi lain :

19 | P a g e
- Sterilisasi : dilakukan untuk semua mikroba dan spora yang ada pada makanan
atau minuman. Umumnya melibatkan pemanasan pada 110°C-120°C selama 1 hingga
3 detik. Sifat makanan dapat sangat diubah. Sterilisasi hanya dapat diterapkan untuk
makanan tertentu yang tidak tahan panas.
- Blansir : perlakuan pemanasan awal yang biasanya dilakukan pada bahan
nabati segar sebelum proses pembekuan, pengeringan atau pengalengan. Proses
blansir yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan air panas (70 – 100°C)
atau dengan steam (uap panas).
- Evaporasi : pengangkatan sebagian air dari makanan cair dengan cara
menguapkan air. Evaporasi dapat meningkatkan kandungan padatan dari makanan dan
karenanya menjaga dengan penurunan aktivitas air. Evaporasi digunakan untuk
menaikkan konsentrasi bahan pangan sebelum pengeringan, pembekuan atau
sterilisasi dan karenanya untuk mengurangi berat dan volume.
- Ekstrusi : suatu metode pengolahan bahan pangan menjadi puff kering dengan
menggunakan mesin ekstruder. Berbagai produk makanan yang diolah dengan proses
ekstrusi, banyak beredar di masyarakat. Hampir semua snack, biskuit, dan aneka
makanan siap saji, yang dipajang digerai supermarket diolah dengan menggunakan
teknologi ekstrusi.

33. Seorang laki-laki, umur 40 tahun, dibawa ke RS karena mengalami luka bakar. Hasil
pemeriksaan: kedua tungkai kaki tampak memerah dan melepuh, kesadaran
composmentis, tekanan darah 150/85 mmHg.
Berapakah luas luka bakar yang dialami pasien tersebut ?
A. 72%
B. 36%
C. 18%
D. 9%
E. 1%

Jawaban : C. 18%
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Laki-laki umur 40 th dibawa ke RS karena mengalami luka bakar
- Kedua tungkai kaki tampak memerah dan melepuh
Luas luka bakar yang dialami pasien sebesar 18%.

Ada pedoman yang biasa digunakan untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar
yang disebut dengan Hukum Sembilan (rule of nine), yaitu membagi daerah tubuh dengan
persentase Sembilan (9%) per daerah tubuh. Secara singkat, penjelasan Hukum Sembilan
adalah sebagai berikut:
• Kepala (Nilai Total = 9%), terdiri dari: bagian depan = 4,5% dan bagian belakang =
4,5%
• Tubuh (Nilai Total = 36%), terdiri dari: dada dan perut = 18% serta punggung = 18%

20 | P a g e
• Lengan (Nilai Total = 18%), terdiri dari: lengan atas depan-belakang = 9% dan lengan
bawah depan-belakang = 9%
• Kaki (Nilai Total =36%), terdiri dari: tungkai atas depan-belakang = 18% dan tungkai
bawah depan-belakang =18%
• Alat kelamin (Nilai Total =1%)

34. Seorang perempuan umur 40 tahun, pendidikan S1, bekerja di bagian administrasi suatu
perusahaan makanan ringan. Berat badan saat ini 74 Kg dan tinggi badan 155 cm. Ia
sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak yang sudah remaja. Suaminya bekerja
sebagai akuntan di suatu bank. Kegiatan fisik Ny A termasuk ringan karena lebih banyak
duduk di depan komputer dengan 8 jam kerja/hari. Akhir-akhir ini ia sering mengeluh
sesak napas setelah beraktivitas. Diketahui ia tidak mempunyai riwayat penyakit
sebelumnya. Hasil pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmHg dan kadar kolesterol total
189 mg/dl.
Berapa kebutuhan REE (Resting Energy Expenditure) jika menggunakan rumus Harris
Benedict untuk perempuan?
A. 1262,09 kkal
B. 1362,09 kkal
C. 1462,09 kkal
D. 1562,09 kkal
E. 1662,09 kkal

Jawaban : C. 1462,09 kkal


Pembahasan ;
Data personal :
Umur : 40 th
Jenis Kelamin : perempuan
BB : 74 kg
TB : 155 cm
Kebutuhan REE (Resting Energy Expenditure) :
REE = 655,1 + 9,56 W + 1,85 H – 4,68 A = 655,1 + 9,56 (74) + 1,85 (155) – 4,68
(40)
=1462,09 kkal

35. Seorang perempuan masuk rumah sakit dengan keluhan lemas, mengalami gangguan
menelan, tetapi saluaran cerna masih berfungsi baik. Saat ini pasien diberikan makanan
parenteral yang terdiri dari 200 ml 50% dextrose, 800 ml 10% asam amino, dan 300 ml
10% lipid.
Berapa sumbangan energi dari makanan parenteral tersebut?
A. 790 kkal
B. 890 kkal
C. 990 kkal
D. 1090 kkal
E. 1190 kkal

21 | P a g e
Jawaban : C. 990 kkal
Pembahasan ;
Patokan yang digunakan dalam menghitung kandungan energi dalam makanan parenteral
adalah :
Dextrose = 3.4 kkal/g
20 % lipid = 2.0 kkal/ml
10 % lipid = 1.1 kkal/ml
Protein = 4 kkal/g
1 g nitrogen= 6.25 g protein.

Pada kasus diatas : 200 ml 50% dextrose, 800 ml 10% asam amino, dan 300 ml 10 %
lipid
Dextrose (CHO) : % konsentrasi X avolume = 50/100 x 200 = 100 g dextrose ( 1 g
dextrose=3.4 kkal)
Jadi kandungan energi dari sumber CHO = 100 x 3.4 kkal = 340 kkal
Asam amino (ptn) : % konsentrasi x volume= 10/100 x 800 ml = 80 g protein (1 g ptn=4
kkal) Jadi kandungan energi dari asam amino(ptn) = 80 x4 kkal = 320 kkal
Lemak (L) : kkal/ml x volume dalam ml= 1.1 kkal/ml x 300 ml = 330 kkal Jadi total
kandungan energi = 340 kkal + 320 kkal + 330 kkal= 990 kkal

36. Seorang ahli gizi Puskesmas, melakukan kegiatan survey penilaian status gizi di suatu
kecamatan. Hasil survey disampaikan pada pertemuan tingkat kecamatan, dimana
didapatkan prevalensi gizi buruk dikecamatan tersebut mencapai 2%.
Apakah arti pernyataan diatas?
A. Ada 2 balita gizi buruk di kecamatan tersebut
B. Dari 100 orang penduduk di kecamatan tersebut ada 2 balita yang gizi buruk
C. Dari 100 balita di kecamatan tersebut ada 2 balita yang gizi buruk
D. Ada 2 balita yang meninggal karena gizi buruk di kecamatan tersebut
E. Dari 100 orang penduduk di kecamatan tersebut, ada 2 balita yang meninggal

Jawaban : C. Dari 100 balita di kecamatan tersebut ada 2 balita yang gizi buruk
Pembahasan ;
Jika diketahui jumlah populasi maka dapat dihitung berapa besar angka yang didapat dari
2 persen tersebut. Dari kasus dapat diketahui beberapa point penting yaitu pertemuan
tingkat kecamatan, prevalensi gizi buruk. Sehingga jawaban yang tepat adalah Dari 100
balita di kecamatan tersebut ada 2 balita yang gizi buruk.

37. Seorang peneliti melakukan analisis pada keseluruhan proses penelitiannya yang
bertujuan untuk mengetahui kegunaan dan hasil yang diperoleh berdasarkan besarnya
biaya yang dikeluarkan.
Apa ruang lingkup epidemiologi pada kasus tersebut?
A. Efikasi
B. Efektivitas
C. Efisiensi

22 | P a g e
D. Evaluasi
E. Edukasi

Jawaban : C. Efisiensi
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang peneliti melakukan analisis pada proses penelitiannya
- Untuk mengetahui hasil dan biaya yang dikelurkan
Ruang lingkup epidemiologi pada kasus tersebut adalah Efisiensi.

Efisiensi : untuk mengetahui kegunaan dan hasil yang diperoleh berdasarkan besarnya
biaya yang dikeluarkan.

Tinjauan opsi lain :


- Efikasi : untuk melihat efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari
adanya intervensi kesehatan contoh: vaksinasi.
- Efektivitas : untuk mengetahui efek intervensi dalam berbagai kondisi lapangan
yang berbeda.
- Evaluasi : melihat dan memberikan nilai keberhasilan suatu program.
- Edukasi :salah satu bentuk intervensi berupa upaya peningkatan pengetahuan
kesehatan.

38. Hasil laporan kegiatan di sebuah Posyandu bulan Februari 2019: jumlah seluruh balita
yang ada didalam wilayah Posyandu yaitu 100 balita; yang telah mempunyai KMS 90
balita: 80 balita telah ditimbang berat badannya, balita yang naik berat badannya 70 anak.
Berapa persenkah tingkat pencapaian program pada kasus tersebut?
A. 90%
B. 87,5%
C. 80%
D. 77,8%
E. 70%

Jawaban : E. 70%
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Jumlah seluruh balita yang ada didalam wilayah Posyandu yaitu 100 balita (S)
- Balita yang naik berat badannya 70 anak (N)
Tingkat pencapaian program pada kasus tersebut sebesar 70%.

Indikator Tingkat Pencapaian Program (N/S) adalah keberhasilan atau kegagalan dalam
mencapai program posyandu. Tingkat pencapaian program dapat di klasifikasikan
menjadi dua kategori Posyandu berhasil bila N/S lebih dari atau sama dengan 40% dan
Posyandu kurang berhasil bilai nilai N/S kurang dari 40%.
Persen tingkat pencapaian program pada kasus= balita yang naik berat badannya:
N/S x 100%

23 | P a g e
70/100 x 100%
= 70%

39. Seorang bapak usia 45 tahun TB 175 cm BB 75 kg masuk RS dengan keluhan terasa ngilu
pada persendian pangkal ibu jari kaki terlihat bengkak dan warna memerah di sekitarnya
Hasil lab di dapatkan data : Asam Urat 8 mg/dl, Cholesterol Total 300 mg/dl, Trigliserid
208 mg/dl, HDL 50,9 mg/dl, LDL 75,9 mg/dl. Hb 13 mg/dl, tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 80x/menit.
Berapakah kebutuhan energi pasien di atas?
A. 2371 kkal
B. 2471 kkal
C. 2571 kkal
D. 2671 kkal
E. 2771 kkal

Jawaban : C. 2571 kkal


Pembahasan ;
Data personal :
Umur : 45 th
Jenis Kelamin : laki-laki
BB : 75 kg
TB : 175 cm
Kebutuhan energi total :
AMB = 66,5 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 66,5 + (13,7 x 75) + (5 x 175) – (6,8 x 45)
= 66,5 + 1.012,5 + 875 – 306
= 1.648 kkal
Energi = AMB x Fa x Fs
= 1.648 x 1,2 x 1,3
= 2.571 kkal

40. Seorang mahasiswa gizi telah menyusun daftar penukar bahan makanan, dalam satu menu
hidangan terdapat 60 gr kentang sebagai sumber karohidrat dengan nilai kalori 50 kkal,
bila 100 gram nasi mengandung 160 kkal.
Berapa gram nasi yang saya butuhkan untuk menggantikan energi kentang pada menu
tersebut?
A. 6 gr
B. 16 gr
C. 3,2 gr
D. 31,3 gr
E. 60 gr

Jawaban : D. 31,3 gr
Pembahasan ;

24 | P a g e
60gr kentang = 50 kkal
100 gr nasi = 160 kkal
Penyelesaian :
160 = 50
100 x
160. x = 50x100
160.x = 5000
x = 5000
160
x = 31,25 gr

41. Seorang mahasiswa melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Pemberian Sari
Tempe Terhadap Kadar Kolesterol Darah pada pasien Hiperlipidemia di RS A. Hasil
penelitian didapatkan kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah intervensi.
Apakah jenis uji statistik yang cocok untuk kasus tersebut ?
A. Anova
B. Chi Square
C. T-Test Independent
D. Korelasi
E. T-Test Dependent

Jawaban : E. T-Test Dependent


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang mahasiswa melakukan penelitian di RS A
- Hasil penelitian didapatkan kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah
intervensi
Jenis uji statistik yang cocok untuk kasus tersebut adalah T-Test Dependent.

Dependent sample t-test atau sering diistilakan dengan Paired Sampel t-Test bertujuan
untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan yang mengalami 2
perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah
dilakukan sebuah treatment.

Tinjauan opsi lain :


- Anova : sebuah analisis statistik yang menguji perbedaan
rerata antar grup. Grup disini bisa berarti kelompok atau jenis perlakuan. Hasil akhir
dari analisis ANOVA adalah nilai F test atau F hitung. Nilai F Hitung ini yang
nantinya akan dibandingkan dengan nilai pada tabel f. Jika nilai f hitung lebih dari f
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa menerima H1 dan menolak H0 atau yang
berarti ada perbedaan bermakna rerata pada semua kelompok.
- Chi Square : salah satu jenis uji komparatif non parametris yang
dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal.
(Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji chi
square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat yang terendah).

25 | P a g e
- Independent sample t-test : bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup
yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Tidak saling berpasangan
dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk dua subjek sampel yang berbeda.
- Korelasi : teknik yang digunakan untuk menganalisis data
statistik, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan yang ada pada dua
buah variabel, khususnya pada variabel dengan sifat kuantitatif.

42. Pada saat praktek kerja lapangan mahasiswa Jurusan Gizi mengadakan Pengabdian
Kepada Masyarakat yang tinggal di desa. Berdasarkan hasil survei awal, asupan
masyarakat desa rendah asupan serat. Untuk meningkatkan pengetahuan menjalankan
Pola makan gizi seimbang, maka tim ini melakukan intervensi.
Apakah metode pendidikan yang tepat untuk kasus tersebut ?
A. Bermain Peran
B. Demonstrasi
C. Ceramah
D. Kunjungan Rumah
E. Konseling

Jawaban : B. Demonstrasi
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Asupan masyarakat desa rendah asupan serat
- Untuk meningkatkan pengetahuan menjalankan Pola makan gizi seimbang, maka tim
ini melakukan intervensi.
Metode intervensi yang tepat untuk kasus diatas adalah dengan Demonstrasi.

Demonstrasi merupakan metode dan teknik penyuluhan yang dilakukan dengan cara
peragaan. Kegiatan demonstrasi dilakukan dengan maksud agar memperlihatkan suatu
inovasi baru kepada sasaran secara nyata atau konkret. Dengan metode ini, masyarakat
lebih mudah memahami materi yang dijelaskan.

Tinjauan opsi lain :


- Bermain peran : salah satu kegiatan yang digunakan untuk menjelaskan
perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai dengan tujuan untuk menghayati perasaan,
sudut pandangan dan cara berfikir orang lain.
- Ceramah : penerangan atau penuturan secara lisan oleh pembicara ke
audiens di suatu tempat, sedangkan peran audiens mendengarkan dengan teliti, serta
mencatat.
- Kunjungan rumah : suatu kunjungan terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke
rumah keluarga dengan suatu tujuan tertentu.
- Konseling : proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli
kepada individu yang mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi klien.

26 | P a g e
43. Laki-laki berusia 50 tahun datang ke ahli gizi di puskesmas, mengeluh kakinya sering linu
dan bengkak terutama jika malam hari. Tekanan darah 130/90 mmHg. Pola makan 3 x
sehari, suka sekali mengkonsumsi jeroan dan cemilan keripik mlinjo. Berat badan 55 kg
dengan tinggi badan 160 cm.
Berdasarkan gejala klinis di atas, bagaimana diagnosa gizi yang tepat?
A. Penurunan kebutuhan natrium
B. Penurunan kebutuhan protein
C. Kelebihan intake zat aditif
D. Kelebihan berat badan tanpa disadari
E. Penurunan kebutuhan purin

Jawaban : E. Penurunan kebutuhan purin


Pembahasan ;
Data Fokus ;
- Laki-laki berusia 50 tahun mengeluh kakinya sering linu dan bengkak terutama jika
malam hari
- Suka sekali mengkonsumsi jeroan dan cemilan keripik melinjo
Diagnosa gizi yang tepat untuk kasus diatas adalah Penurunan kebutuhan purin

Penurunan kebutuhan purin berkaitan dengan riwayat makan pasien yang suka sekali
mengkonsumsi jeroan dan cemilan keripik melinjo dibuktikan dengan adanya keluhan
pasien kaki sering terasa linu dan bengkak terutama jika malam hari.

44. Sebuah industri pangan A membuat suatu terobosan produk baru yaitu membuat kaldu
dari ceker ayam sebagai sumber glukosamin dan kondroitin. Namun ada beberapa aspek
yang perlu mendapat perhatian terkait keamanan pangan yaitu adanya Salmonella sp pada
ceker ayam.
Tindakan apa yang sebaiknya dilakukan indutri kaldu untuk mencegah atau
menghilangkan kontaminasi Salmonella sp pada produk kaldu ceker?
A. Penerapan teknologi iradiasi pada bahan baku ceker
B. Melakukan hot water blanching pada bahan baku ceker
C. Melakukan steam blanching pada bahan baku ceker
D. Pemanasan bahan baku ceker pada suhu minimal 45.5oC
E. Merendam bahan baku ceker dalam cairan garam 70%

Jawaban : D. Pemanasan bahan baku ceker pada suhu minimal 45.5 oC


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Sebuah industri pangan A membuat suatu terobosan produk baru yaitu membuat
kaldu dari ceker ayam
- Ada beberapa aspek terkait keamanan pangan yaitu adanya Salmonella sp pada ceker
ayam
Tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah atau menghilangkan kontaminasi
Salmonella sp pada produk kaldu ceker tersebut adalah dengan Pemanasan bahan baku
ceker pada suhu minimal 45.5oC.

27 | P a g e
Salmonella sp merupakan bakteri yang tidak tahan panas. Menurut SNI 7388 (2009)
bahwa Salmonella sp dapat tumbuh pada suhu pertumbuhan optimum 37,5 °C, namun
pada suhu 56 °C dan dalam keadaan kering akan mati. Sehingga pemanasan yang
disarankan untuk mencegah kontaminasi Salmonella sp adalah pada suhu 58°C selama 30
detik.

45. Seorang pasien datang ke ruangan konsultasi gizi dan petugas pun melakukan tugasnya
untuk mengetahui kondisi si pasien, antara lain dengan menanyakan dan mengukur berat
badannya, asupan zat gizinya, kondisi saluran pencernaannya, fungsi saluran pencernaan,
oedema, kondisi otot, dan kondisi lemak tubuh pasien.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan ahli gizi tersebut merupakan kegiatan ?
A. Subjective global assessment
B. Mini nutritional assessment
C. Nutritional risk screening 2002
D. Malnutrition universal screening tool
E. Food recall

Jawaban : A. Subjective global assessment


Pembahasan ;
SGA bertujuan untuk masa status gizi berdasarkan riwayat pasien dan pemeriksaan fisik.
Medical history terdiri dari :
1. Weight (Berat badan )
2. Dietary intake ( Asupan zat gizinya)
3. Gastrointestinal symtoms (kondisi saluran pencernaan)
4. Functional capacity ( kondisi otot dan kondisi lemak tubuh)

46. Seorang Ibu berumur 29 Tahun, saat ini sedang hamil 20 minggu. Datang ke Poli Gizi
sebuah RSUD dengan keluhan lemah, penglihatan berkunang kunang, Pemeriksaan
klinis: tekanan darah 100/70 mmHg. Hasil anamnesis gizi : TB = 160 cm, BB sebelum
hamil 52 Kg, BB sekarang 62 Kg. Hasil Lab :Hb 9,5mg/dl.
Menu apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Roti putih - tahu - nugget - asinan buah
B. Mie - singkong goreng – kornet
C. Nasi - ikan sardin - gulai nangka - manisan mangga
D. Nasi- semur daging - bening bayam – jeruk
E. Singkong - ikan asin - telur asin keripik buah

Jawaban : D. Nasi- semur daging - bening bayam – jeruk


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang Ibu berumur 29 Tahun, dengan keluhan lemah, penglihatan berkunang
kunang
- Hasil Lab :Hb 9,5mg/dl.
Menu yang paling tepat pada kasus tersebut adalah Nasi- semur daging - bening bayam
– jeruk.

28 | P a g e
Karena pasien mengeluh lemah, penglihatan berkunang kunang, beserta hasil Lab :Hb
9,5mg/dl menunjukkan pasien mengalami anemia sehingga pasien perlu mengonsumsi
makanan yang mengandung zat besi dan zat yang dapat membantu penyerapan zat besi
seperti: vitamin c. Menu yang paling sesuai ialah nasi-semur daging - bening bayam -
jeruk.

47. Kejadian keracunan pada suatu Pesta Pernikahan terjadi 1 jam setelah menyantap
hidangan makanan. Para tamu undangan mengalami mual muntah, diare, dan kram perut
secara serentak. Berdasarkan hasil wawancara tamu undangan tersebut menyantap tempe
bongkrek yang disediakan oleh panitia penyelenggara.
Apakah jenis bakteri yang dapat menyebabkan keracunan tersebut?
A. Rhizopus oligosporus
B. Clostridium perfringens
C. Clostridium botulinum
D. Staphillococcus aureus
E. Pseudomonas cocovenenans

Jawaban : E. Pseudomonas cocovenenans


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Kejadian keracunan pada suatu Pesta Pernikahan terjadi 1 jam setelah menyantap
hidangan makanan
- Para tamu undangan mengalami mual muntah, diare, dan kram perut secara
serentak setelah menyantap tempe bongkrek
Jenisbakteri yang dapat menyebabkan keracunan tersebut adalahPseudomonas
cocovenenans.

Tempe bongkrek adalah makanan yang berasal dari Banyumas, Jawa Tengah dan populer
di daerah asalnya. Tempe yang memiliki warna hijau tua terbuat dari ampas kelapa parut
yang kemudian di fermentasi. Tempe ini seringkali menyebabkan keracunan karena
terkontaminasi Pseudomonas cocovenenans yang menghasilkan racun berupa asam
bongkrek dan toxoflavin yang dapat memusnahkan jamur Rhizopus karena efek antibiotik
dari asam bongkrek. Asam bongkrek itu sendiri lebih beracun dari toxoflavin.
Gejala keracunan biasanya tempe bongkrek timbul 12-48 jam setelah konsumsi. Penderita
biasanya akan merasakan badan lemah, pusing, mual, sesak napas, sulit menelan, sulit
bicara akhirnya meninggal.

Tinjauan opsi lain :


- Rhizopus oligosporus dimanfaatkan dalam pembuatan tempe dari proses fermentasi
kacang kedelai
- Clostridium perfringens adalah spesies bakteri gram-positif yang dapat membentuk
spora dan menyebabkan keracunan makanan yang dapat ditemukan pada makanan
mentah, terutama daging dan ayam karena kontaminasi tanah atau tinja.

29 | P a g e
- Clostridium botulinum racun ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan
kelumpuhan otot. Biasanya terdapat pada sayur atau buah rendah asam yang
dikalengkan, ikan kalengan,ikan yang difermentasi, diasapkan, atau diasinkan, daging
kalengan.
- Staphillococcus aureus adalah salah satu jenis bakteri Staphylococcus. Jika dilihat di
bawah mikroskop, bakteri Staphylococcus akan tampak seperti sekelompok anggur.
Bakteri Staphylococcus aureus adalah tipe yang paling sering menyebabkan penyakit.

48. Mineral kalsium sangat dibutuhkan bagi ibu hamil maupun janin yang dikandungnya
untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang. Kebutuhan mineral tersebut selama kehamilan
sekitar 900-1200 mg/hr.
Apa bahan makanan sumber mineral tersebut?
A. Susu, keju, yoghurt, tempe, sarden
B. Tahu, sayuran berwarna hijau, teri
C. Kentang, mie, bihun, jeruk, mangga
D. Beras, singkong, kacang panjang, buncis
E. Daun pepaya, daun beluntas, daun bayam

Jawaban : A. Susu, keju, yoghurt, tempe, sarden

Pembahasan ;
Data Fokus :
- Kebutuhan mineral kalsium selama kehamilan sekitar 900-1200 mg/hr.
Bahan makanan sumber mineral tersebut adalahSusu, keju, yoghurt, tempe, sarden.

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari
berat badan dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Kalsium berperan untuk
pertumbuhan tulang dan gigi janin, sekaligus membantu jantung, saraf, serta otot janin
berkembang dengan baik. Mencukupi kebutuhan kalsium saat hamil pun mengurangi
resiko hipertensi dan preklampsia.Ibu hamil disarankan untuk memperoleh 1000 mg
kalsium per hari. Jumlah ini setara dengan 3 gelas susu ukuran 230 mL.
Berikut adalah beberapa makanan tinggi kalsium yang baik untuk ibu hamil:
 Susu dan produk olahannya, termasuk keju, yoghurt, dan es krim
 Beragam sayuran hijau, seperti pakcoy dan brokoli
 Beberapa jenis seafood, misalnya udang, sarden.
 Sajian dari kacang kedelai, seperti tahu, tempe, edamame
 Kacang-kacangan, seperti kacang almond, biji wijen, maupun buncis
 Produk sajian yang sudah diperkaya dengan kalsium, seperti roti, sereal, jus jeruk, dan
oatmeal
 Susu yang dibuat dari kacang-kacangan, seperti susu almond dan susu kedelai
 Rumput laut

49. Granula pati jika dilarutkan dalam air panas dapat membengkak sampai pecah dan tidak
dapat kembali menjadi pati lagi, contohnya pada pembuatan bubur. Hasil pembengkakan

30 | P a g e
granula ini kemudian dikeringkan dan dapat menyerap air kembali jika direndam dalam
air panas.
Apa nama proses pada pati tersebut ?
A. Retrogradasi
B. Gelatinisasi
C. Denaturasi
D. Koagulasi
E. Sineresis

Jawaban : B. Gelatinisasi
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Granula pati jika dilarutkan dalam air panas dapat membengkak sampai pecah dan
tidak dapat kembali menjadi pati lagi
- Jika dikeringkan dan dapat menyerap air kembali jika direndam dalam air panas.
Nama proses pada pati tersebut dinamakan Gelatinisasi.

Gelatinisasi merupakan peristiwa perkembangan granula pati yang mulanya bersifat balik.
Jika dipanaskan terus menerus hingga mencapai suhu tertentu, pengembangan granula
pati akan bersifat tidak dapat balik dan akan terjadi perubahan struktur granula. Proses
gelatinisasi terjadi karena kerusakan ikatan hydrogen yang berfungsi untuk
mempertahankan struktur dan integritas granula pati.

Tinjauan opsi lain :


- Retrogradasi :proses kristalisasi kembali dan pembentukan matrik pati yang telah
mengalami gelatinisasi akibat pengaruh suhu. Adapun contoh produk dari retrogradasi
adalah ketika nasi sudah mendingin selama berjam-jam, maka molekul –molekul
amilosa yang tergelatinisasi akibat panas tadi mulai kembali berikatan dan
melepaskan air dan membentuk kristal mikroskopis di seluruh permukaan biji.
Akibatnya, butiran nasi akan terasa keras dan kering.
- Denaturasi :suatu proses terpecahnya ikatan hydrogen, interaksi hidrofobik, ikatan
garam dan terbentuknya lipatan atau wiru molekul, denaturasi protein dapat
disebabkan oleh berbagai cara yaitu oleh panas, bahan kimia dan mekanik.
- Koagulasi : penggumpalan partikel koloid karena penambahan bahan kimia
(koagulan) dan membentuk endapan.
- Sineresis : proses yang menyebabkan terbentuknya cairan pada permukaan gel
alginat. Proses sineresis merupakan akibat dari tekanan yang terjadi terhadap air yang
berada diantara rantai polisakaridayang berakibat keluarnya tetes-tetes kecil air pada
permukaan bahan cetak. Air dapat keluar dari alginat oleh karena penguapan.

50. Seorang ahli gizi bekerja di Instalasi Gizi di sebuah RS. Salah satu unit kompetensi yang
dijalankan yaitu berpartisipasi dalam menetapkan biaya dalam pelayanan gizi rumah
sakit. Dalam menetapkan biaya tersebut ahli gizi membutuhkan beberapa elemen
kompetensi.

31 | P a g e
Apa salah satu elemen yang diperlukan/digunakan untuk mencapai unit kompetensi
tersebut ?
A. Menentukan standar makanan klien rumah sakit
B. Melakukan anamnesa riwayat gizi
C. Melakukan pengukuran antropometri gizi
D. Melakukan pengukuran fisik
E. Melakukan pengukuran klinis pasien

Jawaban : A. Menentukan standar makanan klien rumah sakit


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang ahli gizi bekerja di Instalasi Gizi di sebuah RS berpartisipasi dalam
menetapkan biaya
- Dalam menetapkan biaya tersebut ahli gizi membutuhkan beberapa elemen
kompetensi
Salah satu elemen yang diperlukan/digunakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut
adalah Menentukan standar makanan klien rumah sakit.

Dalam menetapkan biaya dalam pelayanan gizi rumah sakit diperlukan perhitungan bahan
makanan yang terlebih dahulu harus direncanakan. Langkah perencanaan kebutuhan
bahan makanan :
1. Menentukan jumlah pasien
2. Menentukan standar porsi tiap bahan makanan dan berat kotor
3. Menghitung frekuensi pemakaian bahan makanan setiap siklus menu.

51. Seorang wanita hamil mengeluh adanya benjolan di leher depan sejak 3 tahun yang lalu,
tidak ada nyeri, dan semakin membesar. Di kampungnya banyak yang menderita sakit
seperti itu.
Apa diagnosis kasus di atas?
A. Defisiensi akromium
B. Defisiensi potassium
C. Defisiensi natrium
D. Defisiensi iodium
E. Defisiensi ferum

Jawaban : D. Defisiensi iodium


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang wanita hamil mengeluh adanya benjolan di leher depan sejak 3 tahun yang
lalu, tidak ada nyeri, dan semakin membesar
Diagnosis kasus di atas adalah Defisiensi iodium.

Kekurangan asupan yodium menyebabkan penurunan produksi hormon tiroid di dalam


tubuh hingga menyebabkan penyakit hipotiroid dan penyakit gondok. Hormon tiroid

32 | P a g e
berperan besar dalam mengatur berbagai fungsi anggota tubuh. Adapun gejala sebagai
berikut :
• Benjolan di leher.
• Rambut rontok.
• Peningkatan berat badan tanpa penyebab yang jelas.
• Tubuh terasa lelah dan lemah.
• Merasa kedinginan.
• Kulit menjadi kering dan pecah-pecah.
• Gangguan menstruasi.
• Gangguan irama jantung.
• Penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir.

52. Pada setiap akhir tahun petugas gizi menghitung cakupan distribusi kapsul vitamin A
pada balita.Kegiatan itu merupakan salah satu tahapan dalam mengelola program gizi
masyarakat.
Tahapan apa yang dimaksud?
A. Perencanaan
B. Pelaksanaan
C. Koordinasi
D. Pemantauan
E. Evaluasi

Jawaban : E. Evaluasi
Pembahasan ;
- Perencanaan adalah suatu proses sistimatis untuk menentukan tujuan dan menyusun
kegiatan -kegiatan sistematis yg perlu dilakukan dalam mencapai tujuan yang akan
dicapai.
- Koordinasi adalah berbagai aktivitas yang dikerjakan dengan tujuan untuk
mengintegrasikan tujuan serta rencana kerja yang sebelumnya sudah ditetapkan dalam
semua unsur.
- Pelaksanaan adalah melakukan langkah-langkah yang telah disusun sebelumnya untuk
setiap kegiatan. Jenis kegiatan yang akan dilakukan meliputi advokasi, sosialiasi,
capacity buiding, pemberdayaan masyarakat dan keluarga, penyiapan sarana dan
prasarana, penyuluhan gizi dan pelayanan gizi di Puskesmas maupun di Posyandu.
- Pemantauan adalah pengawasan secara periodik terhadap pelaksanaan kegiatan
program perbaikan gizi dalam menentukan besarnya input yang diberikan, proses
yang berjalan maupun output yang dicapai. Tujuannya untuk menindak lanjuti
kegiatan program selama pelaksanaan kegiatan, dilakukan untuk menjamin bahwa
proses pelaksanaan sesusai action plan dan jadwal.
- Evaluasi adalah suatu proses untuk mengukur keterkaitan, efektivitas, efisiensi
dan dampak suatu program, dilakukan dengan tujuan memperbaiki rancangan,
menentukan suatu bentuk kegiatan yang tepat, memperoleh masukan untuk
digunakan dalam proses perencanaan yang akan datang dan mengukur
keberhasilan suatu program.

33 | P a g e
53. Seorang ibu hamil diketahui kehamilan berusia 8 minggu datang ke posyandu dengan
keluhan pusing, mual, muntah dan mata berkunang-kunang. Ahli gizi yang kebetulan
bertugas di posyandu tersebut melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dan
diketahui LILA ibu hamil tersebut 23,0 cm.
Berdasarkan hasil pengukuran LILA, ibu hamil tersebut tergolong ?
A. Anemia
B. Non Anemia
C. Kekurangan Energi Protein (KKP)
D. Status Gizi Kurang
E. Kekurangan Energi Kronis (KEK)

Jawaban : E. Kekurangan Energi Kronis (KEK)


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang ibu hamil diketahui kehamilan berusia 8 minggu datang ke posyandu dengan
keluhan pusing, mual, muntah dan mata berkunang-kunang
- Ahli gizi melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dan diketahui LILA ibu
hamil tersebut 23,0 cm
Berdasarkan hasil pengukuran LILA, ibu hamil tersebut tergolong Kekurangan energi
kronis (KEK).

Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko kekurangan energy protein
wanita usia subur (WUS). Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau
perubahan status gizi dalam jangka pendek. Ambang batas LILA WUS dengan risiko
KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang 23,5 cm atau dibagian
merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK dan dapat diperkirakan
akan melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Bayi berat lahir rendah mempunyai
risiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak.

54. Pengaruh olahraga adalah untuk meningkatkan sistem kardiovaskuler dan conditioning,
yaitu sistem kerjasama antara jantung dan paru-paru dalam mengirimkan oksigen dari
paru-paru kemudian diangkut ke dalam sel untuk dimanfaatkan. Jika olahraga dilakukan
secara berlebih, maka akan menghasilkan suatu zat yang dapat menyebabkan kelelahan.
Apa zat yang diproduksi pada kondisi tersebut?
A. Karbondioksida
B. Asam laktat
C. Nitrogen
D. Oksigen
E. Karbon

Jawaban : B. Asam Laktat


Pembahasan ;
Asam laktat merupakan hasil metabolisme karbohidrat tanpa menggunakan oksigen.
Penggunaan otot berlebih mengakibatkan terjadinya penumpukan asam laktat pada otot
yang dapat menyebabkan rasa lelah, pegal, dan kaku.

34 | P a g e
55. Tebal Lemak Bawah Kulit (TLBK) atau skinfold merupakan pengukuran massa lemak
dengan mengukur tebal lemak bawah kulit di beberapa bagian tubuh.
Dimanakah bagian tubuh yang perlu diukur tebal lemak bawah kulitnya ?
A. Subskapula, paha, pergelangan tangan
B. Subskapula, midaksila, lingkar kepala
C. Subskapula, suprailiaka, bisep, dan trisep
D. Subskapula, pinggul, pinggang, lengan
E. Subskapula, suprailiaka, pergelangan kaki

Jawaban : C. Subskapula, suprailiaka, bisep, dan trisep


Pembahasan ;
Terdapat 9 standar tempat pengkuran skinfold menurut Heyward Vivian H. dan
Storlarczyk L.M. tahun 1996, yaitu dada, subskapula, midaxi-laris, stipailiak, perut,
trisep, bisep, paha dan betis.

56. Intoleran terhadap makanan dapat terjadi ketika tubuh kita kekurangan protein spesifik
yang dibutuhkan untuk memecah makanan tertentu. Intoleransi juga dapat terjadi ketika
komponen makanan menyebabkan iritasi dalam sistem pencernaan .
Berikut yang termasuk ke dalam intoleransi adalah ?
A. Muncul ruam setelah memakan telur ayam
B. Bibir bengkak akibat mengonsumsi udang laut
C. Diare karena mengonsumsi donat dari tepung
D. Kemerahan pada kulit akibat konsumsi kacang
E. Gatal-gatal setelah makan makanan laut

Jawaban : C. Diare karena mengonsumsi donat dari tepung


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Intoleran terhadap makanan dapat terjadi ketika tubuh kita kekurangan protein
spesifik yang dibutuhkan untuk memecah makanan tertentu
Yang termasuk ke dalam intoleransi adalah Diare karena mengonsumsi donat dari
tepung.

Intoleransi disebabkan karena adanya zat dalam makanan yang dapat menimbulkan reaksi
(gluten pada tepung, kasein dan laktosa pada susu) atau kelainan pada penjamu makanan
(defisiensi enzim). Intoleransi makanan hanya menyebabkan gejala gangguan pencernaan.
Intoleransi makanan biasanya baru terjadi dalam waktu beberapa jam setelah makanan
dikonsumsi. Setelah mengonsumsi makanan yang sulit dicerna oleh tubuhnya, penderita
intoleransi makanan dapat mengalami gejala berupa:
 Sakit perut
 Perut kembung
 Mual dan muntah
 Diare atau buang air besar cair
 Sembelit

35 | P a g e
Sedangkan alergi makanan bisa menimbulkan gangguan pencernaan beserta gejala alergi,
seperti gatal-gatal, pembengkakan pada bibir dan kelopak mata, sesak napas, hingga syok
akibat anafilaksis.

Tinjauan opsi lain :


- Muncul ruam setelah memakan telur ayam tidak tepat karena merupakan reaksi alergi.
- Bibir bengkak akibat mengonsumsi udang laut tidak tepat karena merupakan reaksi
alergi.
- Kemerahan pada kulit akibat konsumsi kacang tidak tepat karena merupakan reaksi
alergi.
- Gatal-gatal setelah makan makanan laut tidak tepat karena merupakan reaksi alergi.

57. Kasus gizi buruk/kurang yang muncul di suatu komunitas, pada dasarnya merupakan
gambaran situasi yang tidak sebenarnya, karena masih banyak kejadian kejadian yang
sama yang tidak terungkap kepermukaan. Kondisi ini merupakan sebuah fenomena yang
yang akhirnya memunculkan sebuah theori, bahwa kondisi yang teridentifikasi jauh lebih
besar dari kondisi sebetulnya. Contoh, data kejadian anak stunted yang terjadi di
Puskesmas Pulau Mangga mencapai 18,9%, maka sesungguhnya kondisi real anak
stunted di lokasi tersebut jauh lebih besar dari data tersebut, karena berbagai kesalahan
dan pengumpulan data.
Apa teori yang dimaksudkan?
A. The iceberg theory of diseases
B. The natural history of diseases
C. The green theory of diseases
D. Bloom theory of diseases
E. Backer theory of diseases

Jawaban : A. The iceberg theory of diseases


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Kasus gizi buruk/kurang yang muncul di suatu komunitas, pada dasarnya merupakan
gambaran situasi yang tidak sebenarnya
- Masih banyak kejadian kejadian yang sama yang tidak terungkap kepermukaan
Teori yang dimaksudkan adalah The iceberg theory of diseases.

Teori gunung es / iceberg theory diambil dari istilah gunung es yang terlihat sangat besar
namun pada kenyataannya hanya 10 persennya saja yang terapung kepermukaan,
sementara yang tidak terlihat bongkahannya ternyata lebih besar daripada yang ada
dipermukaan.

Tinjauan opsi lain :


- The natural history of diseases (riwayat alamiah penyakit) adalah perjalanan
perkembangan penyakit pada seseorang sejak timbul hingga penyakit sembuh, sakit,
cacat, atau kambuh.

36 | P a g e
- The green theory of diseases adalah teori menganalisis perilaku manusia dengan
tingkatan kesehatan seseorang maupun masyarakat dipengaruhi oleh faktor perilaku
dan faktor di luar perilaku.
- Bloom theory of diseases menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan secara berturut-turut, yaitu : gaya hidup, lingkungan, pelayanan kesehatan,
dan faktor genetic. Keempat determinan ini saling berinteraksi dan mempengaruhi
status kesehatan seseorang.

58. Seorang anak laki-laki berumur 10 tahun dengan tinggi badan 140 dan berat badan 27 kg
dirawat di ruang anak dengan diagnosa dokter menderita pnemonia, hasil assessment gizi
menunjukkan pasien mengeluh mual, nafsu makan menurun, batuk-batuk dan resiko
kemungkinan terjadi aspirasi.
Apa bentuk makanan yang tepat untuk kasus tersebut ?
A. Cair jernih
B. Cair penuh
C. Cair kental
D. Saring
E. Biasa

Jawaban : D. Saring
Pembahasan ;
Makanan dengan bentuk ini dapat meminimalisir tersedaknya pasien saat mengkonsumsi
makanan, sehingga makanan tidak habis terbuang atau intake makanan diharapkan bisa
mencapai 80% kebutuhan.

59. Seorang wanita umur 45 tahun, tinggi badan 160 cm dan berat badan 54 kg, pasien di
diagnosa menderita Penyakit Ginjal Kronis dengan terapi hemodialisa.
Berapa gram protein yang harus diberikan untuk kasus diatas ?
A. 32,4 – 37,8 gr
B. 43,2 – 54,0 gr
C. 59,4 – 64,8 gr
D. 75,6 – 81,0 gr
E. 86,4 - 91,8 gr

Jawaban : B. 43,2 – 54,0 gr


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang wanita umur 45 tahun berat badan 54 kg, pasien di diagnosa menderita
Penyakit Ginjal Kronis dengan terapi hemodialisa.
Protein yang harus diberikan untuk kasus diatas 43,2 – 54,0 gr.

BB aktual = 54 kg
(0,8 – 1,2) x BB actual
(0,8) = 0,8 x 54
= 43,2 gr

37 | P a g e
(1,2) = 1,2 x 54
= 64,8 gr

60. Seorang tenaga gizi di RS A sedang melakukan evaluasi sistem penyelenggaraan


makanan di ruang inslatasi gizi. Pada saat bersamaan, terlihat satu meja pengolahan yang
kosong dikarenakan seorang juru masak tidak masuk kerja karena sakit.
Tindakan apa yang dilakukan oleh tenaga gizi tersebut?
A. Mengambil alih pekerjaan
B. Melimpahkan kepada juru masak lain
C. Melimpahkan kepada tenaga gizi lain
D. Melaporkan kepada kepala instalasi gizi
E. Mencari pekerja lain di luar juru masak dan tenaga gizi

Jawaban : B. Melimpahkan kepada juru masak lain


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang tenaga gizi di RS A sedang melakukan evaluasi di ruang inslatasi gizi
- Pada saat bersamaan, terlihat satu meja pengolahan yang kosong dikarenakan seorang
juru masak tidak masuk kerja karena sakit
Tindakan yang perlu dilakukan oleh tenaga gizi tersebut adalah Melimpahkan kepada
juru masak lain.

Dalam proses pengolahan makanan merupakan tugas juru masak dalam prakteknya,
sementara tugas ahli gizi berperan dalam evaluasi sistem yang merupakan satu kesatuan
rangkaian dalam pelaksanaan pengolahan makanan di ruang instalasi gizi. Sehingga,
pekerjaan tersebut bisa dilimpahkan kepada juru masak yang lain.

61. Seorang wanita berumur 50 tahun yang mengalami diabetes melitus melakukan konsultasi
gizi secara rutin setiap bulan. Tenaga gizi yang bertanggung jawab kepada klien melihat
glukosa darah tidak mengalami penurunan dan cenderung meningkat selamat tiga bulan
terakhir. Berdasarkan hasil recall, riwayat diet klien yang belum berubah.
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh tenaga gizi tersebut?
A. Memberi motivasi kepada klien
B. Merujuk ke dokter spesialis gizi
C. Mengalihkan kepada tenaga gizi lainnya
D. Memberi pengertian kepada anggota keluarga
E. Menambah frekuensi waktu konsultasi setiap bulannya

Jawaban : D. Memberi pengertian kepada anggota keluarga


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang wanita berumur 50 tahun yang mengalami diabetes melitus melakukan
konsultasi gizi secara rutin setiap bulan
- Berdasarkan hasil recall, riwayat diet klien yang belum berubah.

38 | P a g e
Yang sebaiknya dilakukan oleh tenaga gizi tersebut adalah Memberi pengertian kepada
anggota keluarga.

Dalam proses diet tidak hanya pasien yang bertanggung jawab terhadap penyakitnya
namun harus ada dukungan dari keluarga, sehingga keluarga pasien juga harus diberi
pengertian dan pemahaman lebih lanjut untuk mensupport proses diet pasien tersebut.

62. Ibu hamil umur 32 tahun dengan umur kehamilan 28 minggu datang ke Puskesmas B,
hasil pengukuran antropometri menunjukan berat badan 70 kg, tinggi badan 150cm dan
LILA 24,2 cm.
Untuk penentuan status gizi yang tepat, menggunakan indeks antropometri?
A. BB/U
B. TB/U
C. BB/TB
D. LLA/U
E. IMT/U

Jawaban : D. LLA/U
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Ibu hamil umur 32 tahun dengan umur kehamilan 28 minggu datang ke Puskesmas
B
- hasil pengukuran antropometri menunjukan berat badan 70 kg, tinggi badan 150 cm
dan LILA 24,2 cm
Indeks antropometri untuk penentuan status gizi yang tepat adalah LLA/U.

Untuk mengetahui status gizi pada ibu hamil atau WUS adalah dengan menggunakan
indikator LLA/U yaitu melihat nilai LiLA atau lingkar lengan atas dengan indikator
pembanding usia.

63. Seorang mahasiswa gizi ingin mengetahui status anemia gizi besi pada 200 Remaja Putri
di desa O, dengan salah satu metode penilaian status gizi (PSG), sedangkan biaya dan
waktu pelaksanaan yang terbatas danlokasi desa cukup jauh.
Apakah metode penentuan status anemia yang paling tepat?
A. Riwayat gizi
B. Antropometri
C. Statistik vital
D. Faktor ekologi
E. Pemeriksaan Fisik

Jawaban : C. Statistik vital


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Seorang mahasiswa gizi ingin mengetahui status anemia gizi besi pada 200 Remaja
Putri di desa O

39 | P a g e
- Sedangkan biaya dan waktu pelaksanaan yang terbatas dan lokasi desa cukup
jauh.
Metode penentuan status anemia yang paling tepat adalah Statistik vital.

Statistik vital merupakan pengukuran status gizi secara tidak langsung dengan
menganalisis data statistik kesehatan seperti angka kematian menurut umur, angka
kesakitan dan data-data lain yang berkaitan dengan gizi. Data-data bisa didapatkan
melalui fasilitas pelayanan kesehatan setempat.

Tinjauan opsi lain :


- Riwayat gizi : data meliputi asupan makanan termasuk komposisi, pola
makan, diet saat ini dan data lain yang terkait. Selain itu diperlukan data kepedulian
pasien terhadap gizi dan kesehatan, aktivitas fisik dan olahraga dan ketersediaan
makanan di lingkungan klien.
- Antropometri : berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi seperti : berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan tebal lemak dibawah kulit.
- Faktor ekologi : faktor apapun yang melibatkan isu ekologi. Ini dapat
mencakup hal-hal seperti lingkungan alam, kondisi cuaca dan iklim, dll.
- Pemeriksaan fisik : melakukan pengamatan terhadap perubahan fisik yang
berkaitan dengan kekurangan gizi.

64. 300 siswa SDN X dilakukan pemeriksaan kelenjar gondok dengan teknik palpasi, pada
salah satu siswa yaitu Yono didapat hasil pembesaran kelenjar gondok teraba lebih besar
dari ibu jari kiri penderita dan terlihat pada posisi kepala tengadah.
Pembesaran kelenjar gondok tersebut termasuk klasifikasi?
A. Grade O
B. Grade 1
C. Grade 3
D. Grade 2
E. Grade 1A

Jawaban : B. Grade 1
Pembahasan ;
Data Fokus :
- 300 siswa SDN X dilakukan pemeriksaan kelenjar gondok dengan teknik palpasi
- Yono didapat hasil pembesaran kelenjar gondok teraba lebih besar dari ibu jari
kiri penderita dan terlihat pada posisi kepala tengadah
Pembesaran kelenjar gondok tersebut termasuk klasifikasi Grade 1.

Penyakit gondok adalah kondisi ketika terdapat benjolan di leher akibat kelenjar tiroid
yang membesar. Kelenjar tiroid dimiliki oleh pria maupun wanita. Pada pria, kelenjar
tiroid terletak tepat di bawah jakun.
Penyakit gondok disebabkan oleh sejumlah kondisi berikut:

40 | P a g e
 Kekurangan yodium. Kelenjar tiroid memerlukan yodium untuk memproduksi
hormon tiroid. Kekurangan yodium akan membuat kelenjar tiroid bekerja lebih keras
dan akhirnya membesar.
 Makanan. Contoh makanan yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat
menimbulkan penyakit gondok adalah kacang kedelai, bayam, dan tahu.
 Penyakit Graves. Penyakit Graves terjadi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif dalam
memproduksi hormon, akibat reaksi sistem kekebalan tubuh yang menyerang kelenjar
tiroid. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) akan mengakibatkan kelenjar
tiroid membesar.
 Penyakit Hashimoto. Rendahnya produksi hormon pada penyakit Hashimoto
membuat kelenjar pituitari menghasilkan hormon yang merangsang kelenjar tiroid
secara berlebihan. Hal inilah yang membuat kelenjar tiroid membesar.
 Kanker tiroid. Kanker tiroid dapat menyebabkan pembengkakan pada salah satu sisi
kelenjar tiroid.
 Kehamilan. Hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang diproduksi tubuh
selama kehamilan dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
 Merokok. Gondok dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok. Hal ini terkait dengan
kandungan tiosianat pada rokok, yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam
menyerap yodium.

Pembesaran kelenjar gondok dibagi ke dalam klasifikasi :


Grade 0 = tidak teraba
Grade 1 = teraba dan terlihat hanya dengan kepala ditengadahkan
Grade 2 = mudah dilihat, kepala posisi biasa
Grade 3 = terlihat dari jarak tertentu

65. Pembuatan susu ini menyerupai proses pengolahan SKM yaitu pemanasan tanpa gula,
penguapan, penghomogenisasi, pengalengan dan penutupan serta strelisasi pada suhu
100-110°C. Penyimpanannya membutuhkan suhu yang dingin ataupun pada suhu 30 °C.
Produk susu apakah yang dimaksud?
A. Susu pasteurisasi
B. Susu bubuk
C. Susu Evaporasi
D. Susu UHT
E. Susu skim
Jawaban : C. Susu Evaporasi
Pembahasan ;
Susu Evaporasi adalah susu tanpa pemanis yang diawetkan dalam kaleng. Susu evaporasi
menyerupai proses pengolahan SKM yaitu pemanasan tanpa gula, penguapan,
penghomogenisasi, pengalengan dan penutupan serta strelisasi pada suhu 100-110 ° C.

66. Ahli gizi akan mempersiapkan belanja untuk besok, salah satu menu VVIP yang akan
disiapkan adalah Asem Ikan Patin. Jumlah pasien VVIP adalah 10 orang. Ukuran standar
porsi ikan per pasien adalah 75 gram. Jika BDD ikan adalah 75%.
Berapakah jumlah ikan yang dibutuhkan untuk seluruh pasien VVIP?
A. 1000 gram

41 | P a g e
B. 2500 gram
C. 1500 gram
D. 500 gram
E. 2000 gram

Jawaban : A. 1000 gram


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Ahli gizi akan mempersiapkan menu VVIP Asem Ikan Patin.
- Jumlah pasien VVIP adalah 10 orang. Ukuran standar porsi ikan per pasien adalah 75
gram. Jika BDD ikan adalah 75%.
Jumlah ikan yang dibutuhkan untuk seluruh pasien VVIP adalah 1000 gram.

Jumlah pasien = 10 orang


Std. porsi ikan = 75 gr
BDD (Berat dapat dimakan) = 75%
Penyelesaian :
Std. porsi x jlh pasien/BDD
= 75 x 10/0,75
= 1000 gram

67. Sebuah rumah sakit KL akan mendirikan kafetaria untuk menyediakan makanan bagi
keluarga pasien. Manajer yang ditunjuk harus membuat format jadwal produksi untuk
setiap shift. Setiap shift direncanakan akan bekerja selama 5 jam kerja.
Apakah komponen yang harus dimasukkan dalam format tersebut?
A. Daftar pekerjaan yang harus dilakukan
B. Jadwal shift dan daftar pekerjaaan
C. Standar porsi dan jumlah menu yang diproduksi
D. Petugas yang bertanggung jawab dan pembagian tugas
E. Sumber resep dan standar porsi
Jawaban : C. Standar porsi dan jumlah menu yang diproduksi
Pembahasan ;
Sudah jelas

68. Tn. Ardan mengalami luka bakar grade 2 sebesar 30% karena api. Pasien sudah 1 minggu
dirawat di RS. Luka terbukanya kelihatan basah dan mengeluarkan air. Hasil pemeriksaan
fisik terdapat oedema di kaki dan tangan. Ahli gizi melakukan monev terhadap penyebab
oedema.
Apa hasil pemeriksaan yang terkait dengan kasus diatas?
A. Trombosit darah
B. Leukosit darah
C. Protein darah
D. Lemak darah
E. Gula darah

42 | P a g e
Jawaban : C. Protein darah
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Pasien sudah 1 minggu dirawat di RS. Luka terbukanya kelihatan basah dan
mengeluarkan air
- Hasil pemeriksaan fisik terdapat oedema di kaki dan tangan
Hasil pemeriksaan yang terkait dengan kasus diatas adalah Protein darah.

Kekurangan protein dalam darah dapat menyebabkan cairan didalam pembuluh darah
keluar dan menumpuk sehingga terjadinya oedema.

69. Seorang ahli gizi Puskesmas Pulau Bunga ingin melakukan penyuluhan dengan harapan
materi yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Pertimbangan utama untuk menentukan materi penyuluhan?
A. Disesuaikan dengan potensi wilayah
B. Kebutuhan masyarakat
C. Tujuan penyuluhan
D. Sasaran penyuluhan
E. Pesan tidak bertele-tele

Jawaban : A. Disesuaikan dengan potensi wilayah


Pembahasan ;
Hal pertama yang menjadi pertimbangan dalam melakukan penyuluhan adalah sasaran
dengan melihat siapa sasaran yang akan diberikan sehingga dapat memberi informasi
yang tepat dan akurat.

70. Pasien perempuan berusia 50 th masuk rumah sakit dengan data kajian gizi IMT
27kg/m2, tekanan darah 145/90 mmHg, Na 134mg/dl, kolestrol total 360mg/dl. Pasien
tidak suka sayur dan jarang mengonsumsi buah serta suka makan makanan yang berlemak
(gorengan dan masakan bersantan).
Apa prioritas masalah gizi yang harus ditangani pada kasus tersebut?
A. Pola makan yang salah
B. Kelebihan asupan natrium
C. Kelebihan berat badan
D. Dislipidemia
E. Hipertensi

Jawaban : D. Dislipidemia
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Pasien perempuan berusia 50 th dengan data kajian gizi IMT 27kg/m2, , tekanan
darah 145/90 mmHg, kolestrol total 360mg/dl
- Pasien tidak suka sayur dan jarang mengonsumsi buah serta suka makan makanan
yang berlemak (gorengan dan masakan bersantan)

43 | P a g e
Prioritas masalah gizi yang harus ditangani pada kasus tersebut adalah Dislipidemia.

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau
penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan
kadar kolesterol total, kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida serta
penurunan kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL).
Kelebihan lemak darah terutama kolestrol dapat beresiko menimbulkan penyakit -
penyakit degeneratif lainnya. Untuk itu kadar lemak darah yang normal menjadi prioritas
penyelesaian masalah dalam kasus ini.

71. Standar kompetensi TRD dan Ahli Madya Gizi yang baru telah ditetapkan melalui
Perenkes yang baru dan diberlakukan secara nasional mulai tahun 2017. Sebagai ketua
program studi D3 Gizi.
Tindakan apakah yang menurut anda perlu segera dilakukan.
A. Menyesuaikan kurikulum D3 Gizi agar sesuai standar kompetensi yang baru
B. Tidak melakukan perubahan kurikulum sebab menganggap tidak perlu
C. Menambah dosen yang sesuai dengan standar kompetensi yang baru
D. Menunggu penetapan kurikulum D3 Gizi yang baru dari AIPGI
E. Menyesuaikan visi, misi, dan tujuan prodi D3 Gizi anda

Jawaban : A. Menyesuaikan kurikulum D3 Gizi agar sesuai standar kompetensi


yang baru
Pembahasan ;
Kurikulum D3 Gizi yang terbaru sangat diperlukan dalam pemenuhan standar kompetensi
gizi sehingga dapat menjadi penunjang dalam tercapainya lulusan gizi yang berkompeten
dan siap kerja.

72. Mengonsumsi makanan yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan


perkembangan seseorang dalam nilai budaya makanan.
Apakah yang dimaksud ?
A. Makanan sebagai keunggulan etnik
B. Makanan sebagai kebutuhan medis
C. Makanan sebagai kebutuhan fisiologis
D. Makanan sebagai nilai sakral
E. Makanan sebagai magis

Jawaban : C. Makanan sebagai kebutuhan fisiologis


Pembahasan ;
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara
fisik, menunjang pertumbuhan dan perkembangan seseorang.

Tinjauan opsi lain :


- Makanan sebagai keunggulan etnik : contohnya gudeg maka orang mengetahui
bahwa gudeg makanan tradisional dari Yogyakarta, barongko orang langsung
mengingat suku bugis Makassar dsb. Contoh tersebut menunjukan bahwa makanan

44 | P a g e
merupakan unsur budaya yang membawa makna budaya komunitasnya. Didalam
makanan itu orang tidak hanya mengkonsumsi material makanan melainkan
mengkonsumsi kreatifitas dan keagungan nilai budaya.
- Makanan sebagai kebutuhan medis : makanan merupakan sumber energi yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang kehidupan sehari-hari supaya tetap sehat
untuk beraktifitas ini berarti makanan mempunyai nilai medis, tetapi makanan juga
bisa menjadi sumber penyakit yang paing utama.
- Makanan sebagai nilai sakral : makanan yang mengandung nilai secara sakral
misalnya daging kurban atau berzakat pada agama Islam. Sapi adalah hewan sakral
bagi agama hindu artinya cara mendapatkan dan cara mengelolahnya sesuai dengan
aturan agama.

73. Disebuah Desa O akan dilakukan penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa jurusan
gizi dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu dengan pola asuh
ibu terhadap anak.
Metode penelitian apa yang tepat dilakukan oleh mahasiswa tersebut?
A. Deskriptif
B. Case control
C. Cross sectional
D. Quasi experiment
E. Anova

Jawaban : C. Cross sectional


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Mahasiswa jurusan gizi melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
hubungan antara karakteristik ibu dengan pola asuh ibu terhadap anak
Metode penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut adalah Cross sectional.

Cross sectional adalah studi epidemiologi yang mengukur beberapa variabel dalam satu
saat sekaligus. Contohnya adalah menilai hubungan antara tingkat pendidikan dengan
ventilasi rumah pada populasi masyarakat desa A. Ada 2 variabel dalam penelitian
tersebut, yaitu tingkat pendidikan dan ventilasi rumah. Keduanya diukur secara
bersamaan dalam satu waktu.

Tinjauan opsi lain :


- Deskriptif : prosedur penelitian atau pemecahan masalah yang diselidiki
dengan gambaran subjek atau objek yang digunakan berupa orang, lembaga,
masyarakat dan yang lainnya.
- Case control : rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan
dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol
berdasarkan status paparannya.
- Quasi experiment :desain penelitian yang memiliki kelompok control dan
kelompok eksperimen tidak dipilih secara random.

45 | P a g e
- Anova : sebuah analisis statistik yang menguji perbedaan rerata antar
grup.

74. Pada sebuah desa di pegunungan kapur banyak terdapat penduduk terutama balita yang
mengalami keterbelakangan mental dan kerdil. Kejadian abortus pada desa tersebut
mencapai 57%.
Kondisi kekurangan zat gizi apakah yang terjadi pada desa tersebut?
A. Yodium
B. Zat besi
C. Vit B
D. Kalsium
E. Kalium

Jawaban : A. Yodium
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Balita yang mengalami keterbelakangan mental dan kerdil
- Kejadian abortus pada desa tersebut mencapai 57%
Kondisi kekurangan zat gizi yang terjadi pada desa tersebut adalah Yodium.
Yodium sangat penting untuk produksi hormon tiroid. Hormon tiroid dan yodium penting
untuk pertumbuhan janin, pematangan tulang, dan perkembangan otak. Menurut WHO,
kekurangan asupan yodium merupakan penyebab umum keterbelakangan mental yang
dapat dicegah.

Tinjauan opsi lain :


- Zat besi : komponen utama hemoglobin dalam sel darah merah, yang berfungsi
mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat
mengakibatkan anemia defisiensi besi. Akibatnya, tubuh akan memberi sinyal negatif,
seperti kelelahan (bahkan setelah istirahat), kulit pucat, kekurangan energi,
konsentrasi yang buruk, mudah marah, mudah merasa sedih, sakit kepala dan pusing
dan sering terkena infeksi.
- Vit B
Dampak kekurangan Vit B1 : dapat menyebabkan penyakit beri-beri dan penyakit
Wernicke.
Dampak kekurangan Vit B2 : dapat dikenali dengan gejala berupa anemia, mata
merah, kulit kering, bibir pecah-pecah, infeksi mulut, hingga sensitif terhadap cahaya.
Dampak kekurangan Vit B3 : bisa menimbulkan penyakit pellagra yang ditandai
dengan ruam bersisik pada area kulit yang terkena matahari, muntah, diare, sakit
kepala, tubuh sering lelah, depresi, mulut bengkak, lidah memerah cerah, dan
kesulitan berkonsentrasi.
Dampak kekurangan Vit B12 : penyakit kuning (jaundice), anemia, kehilangan nafsu
makan, gangguan penglihatan, susah buang air besar, detak jantung tidak teratur,
hingga sesak napas.

46 | P a g e
- Kalsium : bisa menyebabkan rentan terkena osteopenia, kelelahan ekstrem, muncul
masalah pada kulit dan kuku.
- Kalium : bisa menyebabkan gangguan irama jantung (aritmia) Kesemutan atau mati
rasa.

75. Beberapa pasien mengalami keluhan dengan rasa terbakar dimulut setelah sarapan di
warteg. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa makanan yang dikonsumsi adalah
kentang goreng, singkong rebus, sayur bayam, dan oseng jamur.
Apa toksik alami yang paling tepat menyebabkan kasus tersebut?
A. Solanine
B. Oksalat
C. Musckarin
D. Sianida
E. Lektin

Jawaban : D. Sianida
Pembahasan :
Data Fokus :
- Beberapa pasien mengalami keluhan dengan rasa terbakar dimulut
- Diketahui bahwa makanan yang dikonsumsi adalah kentang goreng, singkong rebus,
sayur bayam, dan oseng jamur
Toksik alami yang paling tepat menyebabkan kasus tersebut adalah Sianida.

Sianida ialah racun yang sangat berbahaya. Di Indonesia, sianida banyak ditemukan pada
ubi kayu atau singkong. Dosis sianida yang lebih rendah dapat mengakibatkan korosi
pada selaput lendir lambung, bau amandel yang tidak enak pada napas, rasa terbakar, rasa
tercekik pada tenggorokan, munculnya noda bintik pada wajah, pengeluaran air liur.
Selain itu, korban akan merasakan mual dengan atau tanpa disertai muntah, kegelisahan,
rasa bingung, pusing, perasaan gamang, rasa lemah, sakit kepala, denyut nadi cepat,
palpitasi, dan kekakuan pada rahang bagian bawah.

76. Bahan pangan seperti oat, beras merah, bekatul, daun singkong, dan daun papaya
mengandung senyawa yg tidak bisa dicerna oleh usus tetapi mampu menurunkan kejadian
kanker kolon dan terjadinya penyakit jantung koroner.
Apa nama komponen pada makanan tersebut?
A. Carotenoid
B. Probiotik
C. Dietary fiber
D. Saponin
E. Vitamin

Jawaban : C. Dietary fiber


Pembahasan ;
Dietary fiber merupakan bagian dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari
karbohidrat yang memiliki sifat resistan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di

47 | P a g e
usus halus manusia. Jadi serat pangan merupakan bagian dari bahan pangan yang tidak
dapat dihirolisis oleh enzim-enzim pencernaan. Awalnya serat dikenal oleh ahli gizi
hanya sebagai pencahar dan tidak memberi reaksi apapun bagi tubuh. Pandangan akan
serat mulai berubah, setelah dilaporkan bahwa konsumsi rendah serat menyebabkan
banyak kasus penyakit kronis seperti jantung koroner, apendikitis, divertikulosis dan
kanker kolon.

77. Seorang penderita diabetes melitus harus menjaga agar tetap sehat dan dapat melakukan
kegiatan sehari-hari dengan baik, untuk itu dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan yg
tergolong karbohidrat kompleks dan menghindari makanan yg termaksud karbohidrat
sederhana.
Berapa kadar glukosa darah puasa yg dianggap normal?
A. >125 mg/dl
B. <126 mg/dl
C. >140 mg/dl
D. 200 mg/dl
E. 300 mg/dl

Jawaban : B. <126 mg/dl


Pembahasan ;
Sudah jelas

78. Seorang anak laki-laki umur 13 bulan dibawa ke rumah sakit karena menunjukkan gejala
alergi setiap kali minum susu formula. Hasil tes alergi menunjukkan bahwa anak laki-laki
tersebut memang alergi terhadap susu sapi.
Apakah antibody klasik yg akan muncul saat anak tersebut mengkonsumsi susu sapi?
A. IgG
B. IgM
C. IgA
D. IgE
E. IgO

Jawaban : D. IgE
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Anak laki-laki umur 13 bulan dibawa ke rumah sakit karena menunjukkan gejala
alergi setiap kali minum susu formula
Antibody klasik yg muncul saat anak tersebut mengkonsumsi susu sapi adalah IgE.

IgE : fungsinya hampir mirip dengan IgA, yakni bertanggung jawab terhadap alergi yang
disebabkan oleh paparan alergen. pemeriksaan antibodi IgE dilakukan untuk mendeteksi
penyakit alergi dan infeksi parasit.

Tinjauan opsi lain :

48 | P a g e
- IgG : cara kerjanya adalah mengingat dan membuat memori tentang segala kuman,
bakteri, dan virus yang dulunya pernah masuk ke tubuh manusia.
- IgM : yang merupakan antibodi atau pertahanan tubuh yang bertugas untuk
menandakan infeksi.
- IgA : yang bertugas untuk melawan alergen tersebut. Pemeriksaan antibodi IgA juga
biasanya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis gangguan pada sistem imunitas,
misalnya penyakit celiac.

79. Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke puskesmas diantar oleh petugas social,
karena mengalami keluhan kesulitan makan sudah sejak 5 bulan. Lansia tinggal di panti
jompo. Badan tampak sangat kurus dan bungkuk. Untuk penilaian status gizi dibutuhkan
data tinggi badan.
Apakah metode antropometri yg tepat untuk kasus diatas?
A. Tinggi lutut
B. Panjang kaki
C. Panjang depa
D. Panjang lengan
E. Mikrotoa

Jawaban : A. Tinggi lutut


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Laki-laki berusia 63 tahun datang ke puskesmas karena mengalami keluhan kesulitan
makan sudah sejak 5 bulan
- Badan tampak sangat kurus dan bungkuk
Metode antropometri yg tepat untuk kasus diatas adalah Tinggi lutut.

Metode antropometri dengan menggunakan tinggi lutut digunakan apabila pasien


bungkuk dan tidak dapat berdiri tegak.

Tinjauan opsi lain :


- Panjang depa (Arm span) : jarak antara ujung jari tengah pada salah satu lengan
dengan ujung jari tengah pada lengan yang lain. Panjang rentang lengan terdiri dari
panjang humerus, lengan bawah, serta carpal, metacarpal dan phalanges.
- Mikrotoa : pengukuran tinggi badan untuk yang sudah dapat berdiri yang dilakukan
dengan alat pengukur tinggi mikrotoa (microtoise) yang mempunyai ketelitian 0,1 cm.

80. Sebuah restoran memiliki menu aneka sate yg merupakan makanan dengan teknik
pengolahan dibakar, penggunaan teknik tersebut dapat menimbulkan berbagai efek
kesehatan.
Apakah efek yg ditimbulkan dari teknik pengolahan pada kasus diatas?
A. Penyebab diare
B. Munculnya alergi
C. Kerusakan protein

49 | P a g e
D. Timbulnya zat karsinogenik
E. Kerusakan vitamin

Jawaban : D. Timbulnya zat karsinogenik


Pembahasan ;
Pengolahan makanan dengan metode dibakar dapat menimbulkan zat karsinogenik yang
memicu seseorang terkena kanker karena ketika tubuh terus menerus terpapar makanan
yang dibakar, ada proses metabolisme oleh enzim yang disebut bioaktivasi. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan DNA dan memicu terjadinya kanker.

81. Seorang remaja putri berusia 18 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan utama lemas,
bibir pecah-pecah, cepat lelah, sukar berkonsentrasi, mata cepat lelah. Hasil pemeriksaan
laboratorium; Hb 8 gr/dl, MCV 72 m3, dan MCHC 28%.
Defisiensi zat gizi apa yg terjadi pada kasus tersebut?
A. Vit B
B. Vit E
C. Mineral Ca
D. Mineral Fe
E. Vitamin A

Jawaban : D. Mineral Fe
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Remaja putri berusia 18 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan utama lemas,
bibir pecah-pecah, cepat lelah, sukar berkonsentrasi, mata cepat lelah
- Hasil pemeriksaan laboratorium; Hb 8 gr/dl, MCV 72 m3, dan MCHC 28%
Defisiensi zat gizi yang terjadi pada kasus tersebut adalah Mineral Fe.

Anemia defisiensi besi adalah salah satu jenis anemia yang terjadi akibat tubuh
kekurangan zat besi. Kondisi ini mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah yang
sehat dalam tubuh. Batas kadar Hb remaja putri untuk mendiagnosis anemia yaitu apabila
kadar Hb kurang 12 gr/dl. Tanda dan gejala anemia defisiensi besi biasanya tidak khas
dan sering tidak jelas, seperti : pucat, mudah lelah, berdebar dan sesak napas. Kepucatan
bisa diperiksa pada telapak tangan, kuku dan konjungtiva palpebra.

82. Diet berperan penting dalam pengobatan/penatalaksanaan pasien DM gestasional


disamping obat, penyuluhan/konseling, dan juga latihan fisik.
Penatalaksanaan diet pada ibu hamil dengan komplikasi diabetes melitus (DM
gestasional) menggunakan pedoman?
A. Pola makan khusus dengan pembatasan ketat
B. Pola makan yg sama dengan ibu hamil normal (bervariasi)
C. Menggunakan prinsip 3J (tepat jadwal, tepat jumlah, tepat jenis)
D. Pola makan untuk orang dewasa pada umumnya
E. Makan dengan porsi sedikit

50 | P a g e
Jawaban : C. Menggunakan prinsip 3J (tepat jadwal, tepat jumlah, tepat jenis)
Pembahasan ;
Sudah jelas

83. Seorang anak dirawat di RS karena demam berdarah dengan IgG dan IgM untuk dengue
positif. Hasil pemeriksaan trombosit di bawah normal. Ahli gizi melakukan monev
asupan zat dietnya
Asupan zat gizi apa yang perlu diperhatikan pada kasus di atas?
A. Karbohidrat
B. Protein
C. Cairan
D. Lemak darah
E. Serat

Jawaban : B. Protein
Pembahasan ;
Prinsip diet DBD adalah TKTP atau Tinggi kalori tinggi protein

84. Tn C dirawat di RS karena penyakit hepatitis A. Seorang ahli gizi melakukan monev
warna urine, bilirubin darah
Apa hasil laboratorium lain yang perlu dimonev?
A. SGPT
B. Albumin
C. Kolesterol
D. Gula darah
E. Hemoglobin

Jawaban : A. SGPT
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Tn C dirawat di RS karena penyakit hepatitis A
- Ahli gizi melakukan monev warna urine, bilirubin darah
Hasil laboratorium lain yang perlu dimonev adalah SGPT.

Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga menimbulkan peradangan
pada hati. Hepatitis tidak hanya disebabkan oleh virus hepatitis, tetapi juga dapat
disebabkan oleh adanya toksin aatau racun serta efek samping dari obat-obatan kimia.
Pemeriksaan laboratorium lain sebagai penunjang untuk fungsi hati adalah terjadinya
peningkatan kadar SGOT dan SGPT.
Nilai rujukan SGPT : (P)<23 U/L
(L) <30 U/L
Nilai rujukan SGOT : (P) <21 U/L
(L) <25 U/L

51 | P a g e
85. Di wilayah kerja Puskesmas Bunga ASI Ekslusif tidak mencapai target (90%) karena
ditemukan lebih dari 70 % Ibu Menyusui tidak menerapkan pola pemberian ASI secara
Eklusif. Program Gizi Masyarakat dilakukan dalam rangka mewujudkan perubahan
prilaku gizi mayarakat kearah prilaku gizi yang positif. Didalam merencanakan program
gizi seorang ahli gizi diharapkan mengetahui tahapan atau langkah-langkah perencanaan
yang diawali dengan identifikasi masalah sampai pada evaluasi program gizi.
Apa langkah strategis tahap akhir yang sangat penting dan harus disiapkan oleh ahli gizi
sebelum masuk pada pelaksanaan program tersebut ?
A. Prioritas masalah gizi yang akan ditanggulangi
B. Alternatif proram gizi
C. Hipopoc table
D. POA program gizi
E. Instrumen evaluasi program gizi

Jawaban : D. POA program gizi


Pembahasan ;
Dalam melaksanakan atau membentuk suatu program diperlukan planning of actions agar
program tersebut dalam diterima dengan baik sehingga dapat mendatangkan hasil yang
positif di masyarakat.

86. Seorang remaja usia 14 th, dari hasil recall konsumsi sehari diperoleh asupan energi 1900
Kkal, Protein 66 g, lemak 80 g.
Berapa proporsi konsumsi protein dari total energinya ?
A. 14%
B. 38%
C. 48%
D. 60%
E. 75%

Jawaban : A. 14%
Pembahasan ;
(14 : 100) x 100 = 266 kkal
266 kkal : 4 = 66 gram (Protein)

87. Seorang tenaga kesehatan melakukan usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya
penyakit melalui usaha-usaha pemberian imunisasi pada payi dan anak, ibu hamil,
pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini.
Termasuk dalam ruang lingkup kesehatan masyarakat apa yang dilakukan tenaga
kesehatan tersebut?
A. Promotif
B. Preventif
C. Kuratif
D. Rehabilitatif
E. Intervensi

52 | P a g e
Jawaban: B. Preventif
Pembahasan ;
Data Fokus :
- Tenaga kesehatan melakukan usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya
penyakit
Ruang lingkup kesehatan masyarakat yang dilakukan tenaga kesehatan tersebut adalah
Preventif.

Preventif (pencegahan penyakit) Pencegahan penyakit adalah usaha yang ditujukan untuk
mencegah terjadinya penyakit.

Tinjauan opsi lain :


- Promotif (peningkatan kesehatan) Peningkatan kesehatan adalah usaha yang ditujukan
untuk meningkatkan kesehatan.
- Kuratif (pengobatan) Pengobatan adalah usaha yang ditujukan terhadap orang sakit.
- Rehabilitatif (Pemeliharaan kesehatan) adalah usaha yang ditujukan terhadap
penderita yang baru pulih.

88. Petugas gizi puskesmas kecamatan A gagal dalam melaksanakan suatu program gizi
masyarakat. Setelah dilakukan evaluasi, diketahui penyebabnya adalah karena
berkurangnya dukungan kebijakan dari camat dan lurah setempat.
Apakah strategi yang harus diambil pada kasus di atas ?
A. pemberdayaan masyarakat
B. dukungan sosial
C. komunikasi
D. kemitraan
E. advokasi

Jawaban : E. advokasi
Pembahasan ;
Advokasi di artikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan. Oleh karena itu, orang yang menjadi sasaran atau target advokasi ini para
pimpinan suatu organisasi atau institusi kerja baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta dan organisasi kemasyarakatan di berbagai jenjang administrasi pemerintahan
(tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan dan kelurahan).

89. Petugas gizi Puskesmas X melakukan skrining gizi kelompok remaja putri di sebuah
SMA. Hasilnya terdapat 64% siswi dengan nilai IMT antara >17,0– 18,4
Apakah arti data tersebut?
A. 64% remaja putri kekurangan BB tingkat ringan
B. 64% remaja putri kekurangan BB tingkat berat
C. 64% remaja putri kelebihan BB tingkat berat
D. 64% remaja putri kelebihan BB tingkat berat

53 | P a g e
E. 64% remaja putri kekurangan BB normal

Jawaban : A. 64% remaja putri kekurangan BB tingkat ringan


Pembahasan ;
Data Fokus :
- Petugas gizi Puskesmas X melakukan skrining gizi kelompok remaja putri di sebuah
SMA
- Terdapat 64% siswi dengan nilai IMT antara >17,0– 18,4
Arti data tersebut adalah 64% remaja putri kekurangan BB tingkat ringan.
IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan
tingkat ringan atau KEK ringan.

90. Seorang pria berumur 30 tahun datang ke petugas gizi untuk mengetahui apakah dirinya
berisiko terhadap obesitas.Petugas gizi melakukan pengukuran lingkar pinggang dan
lingkar pingulnya. Setelah dihitung rasio lingkar pinggang pinggul (RLPP) adalah 0,95.
Berapa tingkat risiko kasus tersebut ?
A. tidak beresiko
B. ringan
C. sedang
D. tinggi
E. sangat tinggi

Jawaban : D. tinggi
Pembahasan ;
WHO menyatakan bahwa dapat dikatakan obesitas perut jika rasio pinggang-pinggul di
atas 0,90 untuk pria dan di atas 0,85 untuk wanita.

91. Hasil survey konsumsi pangan (SKP) pada kelompok sasaran usia balita di atas 2 tahun
ditemukan 57 % balita mengkonsumsi Energi dan Protein di bawah angka kecukupan gizi
yang dianjurkan (< 80% AKG). Jika keadaan ini terus berlanjut dalam jangka panjang,
balita akan mengalami kurang energy protein kronis yang akan berdampak pada
pertumbuhan liniernya. Indeks antropometri apakah yang tepat untuk mengidentifikasi
masalah pertumbuhan pada kelompok balita tersebut ?
A. BB/TB
B. TB/U
C. IMT/U
D. BB/U
E. PB/U

Jawaban : B. TB/U
Pembahasan ;
Data Fokus:
- Kelompok sasaran pada kasus tersebut adalah balita diatas 2 tahun

54 | P a g e
- Jika balita mengalami kurang energy protein kronis akan berdampak pada
pertumbuhan liniernya
Untuk mengidentifikasi masalah pertumbuhan linier pada kelompok balita diatas 2
tahuntersebut digunakan indeks antropometri TB/U.

Pertumbuhan dapat dibagi dua yaitu pertumbuhan yang bersifat linear dan pertumbuhan
massa jaringan. Pertumbuhan linear menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada
masa lampau.Ukuran linear yang rendah biasanya menunjukkan keadaan gizi yang
kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau.Ukuran linear
yang sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan. Pertumbuhan massa jaringan
menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang atau saat pengukuran.
Contoh massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA) dan tebal lemak
bawah kulit

Tinjauan opsi lain:


- BB/U = indeks antropometri untuk mengidentifikasi masalah pertumbuhan massa
jaringan balita usia 0 – 59 bulan
- PB/U = indeks antropometri untuk mengidentifikasi masalah pertumbuhan linier
balita usia 0 - 24 bulan

92. Seorang anak autis dibawa ibunya ke Ahli Gizi untuk meminta rekomendasi mengenai
makanan yang boleh/tidak boleh dikonsumsi anaknya. Pada saat anamnesa Ahli Gizi
ingin mengetahui kebiasaan makan dan seberapa sering mengkonsumsi makanan tersebut.
Metode apakah yang digunakan untuk menggali informasi tersebut?
A. Food Record
B. Food Frequency
C. Food Recall 24 hour
D. Multiple Food Recall
E. Semiquantitative Food Frequency

Jawaban: B. Food Frequency


Pembahasan;
Data Fokus:
- Untuk mengetahui kebiasaan makan dan seberapa sering mengkonsumsi makanan
tersebut
Metode yang tepat digunakan untuk menggali informasi tersebut adalah Food Frequency

Metode Food Frequency dapat digunakan untuk melihat pola konsumsi atau kebiasaan
makan dan tingkat kekerapan konsumsi makanan tertentu yang bersifat
kualitatif.Penilaian konsumsi pangan dengan metodeFFQ dapat mengidentifikasi sebuah
penyakitberhubungan atau tidak berhubungan dengan frekuensi makan makanan tertentu.
Food Frequency Questionnare Method (FFQ) adalah Salah satu metode dietary assesment
dalamkonteks individu yang mencatat frekuensi individu terhadap beberapa jenismakanan
(<100) dalam kurun waktu tertentu (1 bulan terakhir/6 bulanterakhir/1 tahun

55 | P a g e
terakhir).Pada metode ini ditanyakantentang frekuensi konsumsi sejumlahmakanan jadi
atau bahan makananselama periode tertentu seperti hari, minggu, bula atau tahun.

Tinjauan opsi lain:


- Food record: digunakan untuk mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini
responden diminta untuk mencatat semua yang ia makan dan minum setiap hari
sebelum makan dalam ukuran rumah tangga (URT) atau menimbang dalam ukuran
berat (gram) dalam periode tertentu (2-4 hari berturut-turut) termasuk cara persiapan
dan pengolahan makanan tersebut. Metode ini dapat memberikan informasi konsumsi
yang mendekati sebenarnya tentang jumlah energy dan zat gizi yang dikonsumsi oleh
individu (melihat asupan zat gizi sehari).
- Food recall 24 jam :Metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan
jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu, jika
dilakukan 1 kali hanya menggambarkan kebiasaan makan, jika dilakukan minimal 2
kali recall 24 jam tanpa berturut – turut, dapat mengasilkan gambaran asupan zat gizi
lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih besar tentang intake harian individu.
- Multiple food recall : dilakukan lebih dari 1 kali recall 24 jam tanpa berturut – turut,
dapat mengasilkan gambaran asupan zat gizi lebih optimal dan memberikan variasi
yang lebih besar tentang intake harian individu.
- Semiquantitative Food Frequency (SFFQ): Metode SFFQ sama dengan metode FFQ
dalam hal format maupun caera melakukan wawancara. Pembedaanya adalah
responden dinyatakan juga tentang rata-rata besaran atau ukuran setiap kali makan.
Ukuran makanan yang dikonsumsi setiap kali makan dapat dalam bentuk berat atau
ukuran rumah tangga(URT) atau dalam sebutan kecil (small atau S),sedang (medium
atau M), dan besar (large atau L). Dengan demikian, dapat diketahui ratarata berat
makanan dalam sehari sehingga dapat dihitung asupan zat gizi per hari (melihat
estimasi konsumsi bukan konsumsi actual).

93. Seorang ibu usia 35 tahun mengalami goiter grade II. Ia tinggal di daerah yang tanah dan
airnya miskin kandungan zat Iodium, selain itu sering mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat goitrogenik. Zat goitrogenik dapat menghambat penangkapan iodium
oleh sel kelenjar gondok. Jenis makanan apakah yang banyak mengandung zat
goitrogenik ?
A. Kol, sawi, kedelai goreng
B. Kol, sawi, singkong goreng
C. Kedelai goreng, singkong, kol rebus
D. Kedelai goreng, singkong rebus, kol rebus
E. Kedelai mentah, kol mentah, singkong mentah

Jawaban: E. Kedelai mentah, kol mentah, singkong mentah


Pembahasan;
Data Focus:
- Ibu usia 35 tahun mengalami goiter ade II, sering mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat goitrogenik.

56 | P a g e
- Zat goitrogenik dapat menghambat penangkapan iodium oleh sel kelenjar gondok.
Jenis makanan yang banyak mengandung zat goitrogenik adalah Kedelai mentah, kol
mentah, singkong mentah.

GAKY adalah masalah gizi yang terjadi karena tubuh kekurangan yodium.Penyebabnya
selain karena kekurangan asupan yodium kedalam tubuh juga karena faktor goitrogenik
(istilah untuk menyebut zat penghambat yodium masuk kedalam tubuh).Bahan makanan
yang minim pengolahan lebih terjaga kandungan gizinya, namun yang perlu diperhatikan
adalah ada beberapa sayuran yang mengandung glikosida sianogenik, prekursor tiosianat
yang bersifat goitrogenik.Sianida sebagai prekursor tiosianat yang bersifat goitrogenik
dan menjadi faktor risiko GAKY.Pada umumnya sianida dapat dihilangkan dengan
perebusan dan perendaman sebab sianida mempunyai sifat fisik mudah larut dalam air
dan mempunyai titik didih 29ºC, karenanya perlu dilakukan pengolahan/pemasakan untuk
mengurangi atau menghilangkan sianida pada bahan makanan tersebut sehingga aman
dikonsumsi. Makanan sumber goitrogenik antara lain :sawi, singkong, daun singkong,
kangkung, kubis, gambas, kol, terong ungu, kacang panjang, kacang kedelai, buncis.

Tinjauan opsi lain:


- Opsi A, B, C dan D merupakan makanan sumber goitrogenik yang sudah diolah
dengan cara direbus maupun digoreng sehingga zat sianida sebagai precursor tiosianat
pada bahan makanan tersebut dapat hilang/berkurang.

94. Seorang balita A dirawat di RS karena mengalami dehidrasi dan gizi buruk. Pada hari
pertama dirawat balita A telah mendapat penanganan medis dan nurisi. Salah satunya
adalah pemberian zat gizi mikro. Manakah zat gizi mikro di bawah ini yang tidak
dianjurkan pemberiannya pada balita A?
A. Vitamin C
B. Vitamin B
C. Asam Folat
D. Vitamin A
E. Fe

Jawaban : E. Fe
Pembahasan:
Data Focus:
- Balita mengalami dehidrasi dan gizi buruk, pada hari pertama balita dirawat ia
mendapat penanganan medis dan tatalaksana gizi buruk.
Zat gizi mikro yang tidak dianjurkan untuk diberikan pada balita Apada hari pertama
penatalaksanaan gizi buruk adalah Fe (Zat Besi).

Pada penatalaksanaan anak gizi buruk, diberikan suplementasi zat gizi pada hari pertama
fasestabilisasi hingga fase rehabilitasi.Suplementasi ditujukan tidak hanya untuk
memperbaikianemia, namun juga untuk meningkatkan status imunitas dan fungsi
fisiologis tubuh lainnya.Akan tetapi,hanya suplementasi Fe yang tidak diberikan pada
fase stabilisasi dantransisi.Fe diberikan pada fase rehabilitasi ketika berat badan

57 | P a g e
bayi atau anak sudah mulainaik, atau penyakit infeksi sudah mulai membaik.Hal tersebut
berkaitan dengan efeksuplementasi Fe yang akan memperburuk tingkat infeksi.

Sumber: Buku Tatalaksana Gizi Buruk I

95. Balita A berusia 6 bulan mulai diperkenalkan Makanan Pendamping ASI yang sesuai
dengan usianya. Ibu balita A berusaha menyajikan MP ASI yang benar untuk mendukung
pertumbuhan anaknya. Manakah contoh MP ASI yang paling tepat diberikan berdasarkan
usia balita A?
A. Skutel macaroni
B. Roti rendam vla
C. Nasi tim
D. Bubur saring/lumat
E. Kentang bakar

Jawaban: D. Bubur saring/lumat


Pembahasan:
Data Fokus:
- Balita A usia 6 bulan diberikan MPASI sesuai dengan usianya
Contoh makanan yang tepat untuk usia balita A adalah Bubur saring/lumat.

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah makanan atau minuman bergizi
seimbang yang diberikan kepada bayi berusia 6-24 bulan dengan takaran tertentu guna
memenuhi kebutuhan gizi bayi.MPASI juga makanan peralihan dari ASI ke makanan
keluarga namun tidak serta merta menggatikan peran ASI.Setelah bayi berusia 6 bulan
produksi ASI menurun sehingga kebutuhan gizi tidak lagi dipenuhi dari ASI saja.Peranan
makanan tambahan menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi
tersebut.

58 | P a g e
Makanan pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan segar, seperti
tempe, kacang-kacangan, telur ayam, hati ayam, ikan, sayur mayur, dan buah-buahan.
Jenis-jenis MP-ASI yang dapat diberikan adalah :
1. Makanan saring/bubur kental/lumat adalah makanan yang dihancurkan atau disaring
tampak kurang merata dan bentuknya lebih kasar dari makanan lumat halus, diberikan
pada bayi usia 6-9 bulancontoh : bubur susu, bubur sumsum, pisang saring/dikerok,
pepaya saring, nasi tim saring, dan lain-lain.
2. Makanan lunak / cincang halus / dapat dipegang bayi diberikan pada usia 9 – 12
bulan. Makanan lunak adalah makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak
berair, contoh : bubur nasi, bubur ayam, nasi tim ayam, dll.
3. Makanan padat, makanan padat adalah makanan lunak yang tidak nampak berair dan
biasanya disebut makanan keluarga diberikan pada usia diatas 12 bulan, contoh :
lontong, nasi tim, kentang rebus, biskuit, nasi lengkap lauk dan sayur.

96. Seorang Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) menemukan kasus anemia pada ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas X sebesar 30% dari jumlah keseluruhan ibu hamil, Suatu ketika,
puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil yang diadakah setiap minggu, dan anda
diberikan tugas sebagai narasumber mengenai pembuatan formula bagi ibu
hamil.Bagaimanakah produk makanan formula yang paling tepat untuk kelompok ibu
hamil tersebut?
A. Bubur sum sum + hati ayam + kuning telur + bayam
B. Bubur kacang ijo + susu instant
C. Bubur kacang merah + beras ketan + santan
D. Bubur ayam + wortel + kentang
E. Bubur beras + ikan + kacang kedele

Jawaban: A. Bubur sum sum + hati ayam + kuning telur + bayam


Pembahasan:
Data Fokus:
- Kasus anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas X sebesar 30% dari
jumlah keseluruhan ibu hamil
- Pembuatan formula bagi ibu hamil
Produk makanan formula yang paling tepat untuk kelompok ibu hamil dengan kasus
anemia tersebut adalah Bubur sum sum + hati ayam + kuning telur + bayam yang
merupakan makanan sumber zat besi (heme).

Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi
pengangkut oksigen dalam darah Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan
fisiologis tubuh.Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan kadar hemoglobin dalam
darah. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan
dan persalinan.Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir
rendah, dan angka kematian perinatal meningkat.Dalam makanan terdapat 2 macam zat
besi yaitu besi heme (40%) dan besi non heme. Besi heme hampir semua terdapat dalam
makanan hewani antara laindaging merah, hati, kuning telur. Besi non heme terdapat

59 | P a g e
dalam semua jenis sayuran misalnya terutama sayuran hijau, kacang-kacangan, kentang
dan serealia serta beberapa jenis buah-buahan. Jika hendak mengonsumsi bayam dan
sayuran lain, sebaiknya disertai dengan mengonsumsi buah-buahan yang tinggi
kandungan vitamin C nya, seperti jambu biji, jeruk dan nanas.Absorbsi besi dalam bentuk
non heme meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C.

Tinjauan opsi lain:


opsi B, C, D, E tidak tepat karena bukan merupakan makanan yang tinggi zat besi
dibandingkan opsi A.

97. Dampak dari berat bayi lahir rendah (BBLR) sangat luas, antara lain: anak akan
mengalami gangguan pertumbuhan, kecerdasan menurun, imunitas yang rendah,
meningkatnya morbiditas dan mortalitas serta gangguan metabolik yang dapat
meningkatkan resiko penyakit degeneratif pada masa dewasa. Upaya yang dilakukan
sedini mungkin supaya bayi terhindar dari berat lahir rendah.Deteksi dini apa yang dapat
dilakukan untuk kasus di atas?
A. Melakukan ANC minimal 4 kali selama masa kehamilan
B. Memantau penambahan berat badan ibu hamil
C. Ukuran LILA calon ibu hamil minimal ≥ 23,5 cm
D. Pemberian imunisasi TT pada calon ibu hamil
E. Pengukuran Hb calon ibu hamil minimal ≥ 12 %Hg

Jawaban: C. Ukuran LILA calon ibu hamil minimal ≥ 23,5 cm


Pembahasan:
Data Focus:
- Upaya yang dilakukan sedini mungkin supaya bayi terhindar dari berat lahir rendah
Deteksi dini yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya BBLR yang paling tepat
adalah melakukan screening pengukuran LILA calon ibu hamil minimal ≥ 23,5 cm.

Secara normal berat badan lahir bayi berkisar antara 2.500- 4.000 gram.Bayi yang lahir
kurang dari 2.500 gram disebut dengan BBLR.Kejadian BBLR merupakan salah satu
indikator kesehatan masyarakat karena erat hubungannya dengan angka kematian,
kesakitan, dan kejadian gizi kurang dikemudian hari.Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi berat bayi lahir adalah sebagai berikut diantaranya adalah faktor internal
dan eksternal. Dimana faktor internal yaitu meliputi umur ibu, jarak kelahiran, paritas,
kadar hemoglobin, status gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, penyakit pada saat
kehamilan, dan lingkar lengan atas (LILA). Sedangkan faktor eksternal yaitu meliputi
kondisi lingkungan dan tingkat sosial ekonomi ibu hamil.
Ibu hamil dengan KEK memiliki risiko 4 kali untuk melahirkan bayi dengan BBLR,
Diharapkan ibu hamil yang mempunyai LILA<23,5cm mampu meningkatkan konsumsi
nutrisi yang lebih baik.Pengukuran lingkar lengan atas pada kelompok wanita usia
subur dengan cara untuk mendeteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh
masyarakat awam untuk mengetahui adanya kelompok berisiko kekurangan energi
kronis (KEK) pada wanita usia subur. Suatu cara untuk mengukur lingkar lengan atas
ibu hamil dengan menggunakan pita ukur mulai dari os akromion sampai os olikranon.

60 | P a g e
98. Dalam 6 bulan terakhir disuatu puskesmas ditemukan 2 ibu yang melahirkan anak
dengan Neural Tube Defect . Data hasil pemeriksaan ANC ibu hamil rata rata lebih dari 4
kali. Pemantauan status gizi selama 6 bulan terakhir menunjukkan tidak ada ibu hamil
yang KEK. Cakupan pemberian tablet Fe pada Trisemester ke III kehamilan 90
%.Permasalahan Gizi apa yang sedang dihadapi oleh ibu hamil di daerah tersebut?
A. Asupan protein kurang
B. Kekurangan Asam Folat
C. Kekurangan zat besi (Fe)
D. Asupan Karbohidrat kurang
E. Gangguan Kekurangan Yodium

Jawaban: B. Kekurangan asam folat


Pembahasan:
Data Focus:
- Ditemukan 2 ibu yang melahirkan anak dengan Neural Tube Defect .
Permasalahan Gizi yang sedang dihadapi oleh ibu hamil di daerah tersebut adalah
kekurangan asam folat.

Neural tube defect (NTD) atau defek tuba neuralis adalah suatu kelainan kongenital yang
terjadi akibat kegagalan penutupan lempeng saraf (neural plate) yang terjadi pada minggu
ketiga hingga keempat masa gestasi.Defiensi asam folat biasanya dihubungkan dengan
anemia megaloblastik, kemungkinan adanya neural tube defect (NTD) dan
hiperhomosistemia.Defisiensi asam folat apabila kadar asam folat di bawah normal yaitu
folat serum < 3 ng/ml dan folat entrosit < 130 mg/ml.Sumbersumber yang paling kaya
akan asam folat adalah ragi, hati, ginjal, sayur-sayuran berwarna hijau, kembang. kol,
brokoli; dalam jumlah yang cukup terdapat dalam makanan yang terbuat dari susu, daging
dan ikan, dan sedikit dalam buah-buahan. Untuk wanita hamil dan wanita menyusui
dianjurkan 0,4 mg/hari atau 400 mg /hari. Defisiensi folat dapat menyebabkan kelainan
berat yang mengenai jaringan non hemopoietik, yaitu neural tube defect (NTD) yang
terjadi dapat merupakan isolate NTD (tanpa disertai kelainan kongenital lain) yang
kekambuhannya dapat dicegah dengan pemberian folat.

Tinjauan opsi lain:


- Kekurangan energy protein ibu hamil (KEP) : akan berdampak pada BB bayi yang
dilahirkan, juga pada ukuran otak yang kecil dan jumlah sel otak yang kurang.
- Kekurangan zat besi pada ibu hamil: Risiko kematian maternal, angka prematuritas,
berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat.
- Gangguan kurang yodium pada ibu hamil : anin tidak tumbuh dan berkembang
dengan sempurna, sehingga menyebabkan bayi lahir cacat dan BBLR.
- Kekurangan karbohidrat : Konsumsi karbohidrat yang tidak adekuat pada ibu hamil
beresiko terhadap pertumbuhan janin.

99. Ahli gizi menemukan balita perempuan berumur 13 bulan dengan berat badan 6 kg.
adapun ciri-ciri balita tersebut sebagi berikut: Oedema di daerah perut, kaki dan tangan,
muka bulat, Gangguan psikomotor, Anak apatis/cuek, tidak nafsu makan, tidak gembira

61 | P a g e
dan suka merengek, Kulit mengalami depigmentasi, kering, bersisik, pecah-pecah dan
dermatosis (gangguan kulit), rambut mengalami depigmentasi, kusam, halus dan mudah
rontok (rambut jagung). Apa yang harus dilakukan oleh seorang ahli gizi pada kasus
tersebut?
A. Merujuk balita ke Puskesmas / RS untuk mendapatkan perawatan
B. Merujuk ke bagian rekam medis untuk mendapatkan perawatan
C. Merujuk ke perawat untuk mendapatkan perawatan
D. Merujuk ke bidan untuk mendapatkan perawatan
E. Merujuk ke dokter untuk mendapatkan perawatan

Jawaban: A. Merujuk balita ke Puskesmas / RS untuk mendapatkan perawatan


Pembahasan:
Data Focus:
- Ahli gizi menemukan balita perempuan berumur 13 bulan dengan berat badan 6 kg.
dengan ciri ciri ciri-ciri balita tersebut sebagi berikut: Oedema di daerah perut, kaki
dan tangan, muka bulat, Gangguan psikomotor, Anak apatis/cuek, tidak nafsu makan,
dll (merujuk pada tanda-tanda gizi buruk)
Yang harus dilakukan oleh Ahli Gizi saat menemukan kasus tersebut adalah merujuk
balita ke Puskesmas / RS untuk mendapatkan perawatan.

Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor 26 tahun 2013 pasal 17 dan pasal 18 ayat 4
menyatakan bahwa kewenangan tenaga gizi Registered Dietisien (RD) salah satunya
adalah: Pengkajian gizi, diagnosis gizi dan intervensi gizi meliputi perencanaan,
preskripsi diet, implementasi, konseling dan edukasi serta fortifikasi dan suplementasi zat
gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi dan
dokumentasi pelayanan gizi.
Anak gizi buruk dengan komplikasi medis dapat dirawat inap di Puskesmas Rawat Inap
apabila di Puskesmas sudah ada tenaga atau tim asuhan gizi yang dilatih Tatalaksana
Anak Gizi Buruk (TAGB) serta mempunyai sarana dan prasarana perawatan yang
memadai untuk anak gizi buruk. Apabila di puskesmas tidak memenuhi syarat untuk
melaksanakan Tatalaksana Gizi Buruk maka rujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi yaitu rumah sakit.

100. Seorang wanita umur 23 tahun datang ke Instalasi Gizi RS dengan keluhan gerak tubuh
terasa lambat; Data antropometri TB 155 cm; BB 85 kg. Berdasarkan anamnesa riwayat
gizinya, pasien jarang berolahraga. Pasien lebih sering menonton TV bersama keluarga
sambil menikmati makanan camilan.Edukasi gizi apa yang baik untuk kasus diatas.
A. Memberikan pengetahuan tentang pola hidup sehat.
B. Memberikan pengetahuan tentang cara berolahraga
C. Memberikan pengetahuan tentang makanan yang baik
D. Memberikan pengetahuan tentang camilan yang baik
E. Memberikan pengetahuan tentang makanan yang memenuhi gizi

Jawaban: A. Memberikan pengetahuan tentang pola hidup sehat


Pembahasan:

62 | P a g e
Data Fokus:
- Berdasarkan anamnesa riwayat gizinya, pasien jarang berolahraga. Pasien lebih
sering menonton TV bersama keluarga sambil menikmati makanan camilan
Edukasi gizi yang baik untuk kasus diatas adalah Memberikan pengetahuan tentang
pola hidup sehat.

Menurut WHO, pola hidup sehat adalah cara hidup yang dapat menurunkan risiko
terjadinya penyakit. Tidak semua penyakit dapat dicegah, namun dengan menerapkan
pola hidup sehat dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kritis.Dari kasus diatas
dapat diketahui bahwa pasien tersebut memiliki kebiasaan yang kurang baik yang
berdampak pada BB berlebih sehingga gerak tubuh terasa lambat.

101. Dalam rangka penanggulangan serta mengetahui kejadian dan jumah balita gizi buruk
di wilayah kerja Puskesmas. Petugas gizi merencanakan program pengukuran berat
badan, tinggi badan, lingkar kepala dan didapat tanda-tanda gizi buruk.Disebut apakah
Fase awal pada penanganan pasien tersebut.
A. Rehabilitation
B. Transition
C. Stabilization
D. Compilation
E. Demonstration

Jawaban : C. Stabilization
Pembahasan:
Data Fokus:
- penanggulangan serta mengetahui kejadian dan jumah balita gizi buruk
- Fase awal penanganan pasien dengan tanda gizi buruk
Fase awal penanganan gizi buruk disebut Fase Stabilization.

Ada 4 tahapan dalam tata laksana Gizi buruk yaitu ; Fase Stabilisasi, Transisi,
Rehabilitasi dan Tumbuh kejar.
1) Fase stabilisasi : keadaan ketika kondisi klinis dan metabolisme anak belum
sepenuhnya stabil.Dibutuhkan waktu sekitar 1-2 hari untuk memulihkannya, atau
bahkan bisa lebih tergantung dari kondisi kesehatan anak. Dalam fase ini, anak akan
diberikan formula 75 (F-75).
2) Fase transisi : masa ketika perubahan pemberian makanan tidak menimbulkan
masalah bagi kondisi anak. Fase transisi biasanya berlangsung selama 3-7 hari
dengan pemberian susu formula 100 (F-100) atau modifikasinya.
3) Fase rehabilitasi : masa ketika nafsu makan anak sudah kembali normal dan sudah
bisa diberikan makanan agak padat melalui mulut atau oral. Fase ini umumnya
berlangsung selama 2-4 minggu sampai indiktor status gizi BB/TB-nya mencapai -2
SD dengan memberikan F-100.

63 | P a g e
4) Fase tindak lanjut : setelah anak pulang, anak tetap dikontrol oleh salah satu petugas
kesehatan secara berkala. Fase ini biasanya berlangsung selama minggu ke 7-26.
Dengan pemberian makanan tumbuh kejar.

102. Dalam rangka penurunan angka kasus defisiensi vitamin A pada balita di wilayah kerja
puskesmas. Petugas gizi setiap 6 merencanakan program pemberian kapsul Vitamin A
yang akan diberikan pada 100 anak balita usia 6-59 bulan bulan sekali dalam setahun.
Pada bulan apa program tersebut dilaksanakan?
A. Januari dan Juli
B. Februari dan Agustus
C. Maret dan September
D. April dan Oktober
E. Mei dan November

Jawaban: B. Februari dan Agustus


Pembahasan:
Data Focus:
- Program pemberian kapsul Vitamin A yang akan diberikan pada 100 anak balita
usia 6-59 bulan bulan sekali dalam setahun
Bulan pemberian vitamin A adalah setiap bulan Februari dan Agustus.

Kapsul vitamin A yang digunakan dalam kegiatan suplementasi vitamin A adalah


kapsul yang mengandung vitamin A dosis tinggi. Standar kapsul vitamin A bagi bayi 6-
11 bulan, Anak Balita dan Ibu Nifas mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No 21
Tahun 2015 yakni 100.000 SI (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan 200.000 SI (warna
merah) untuk Anak Balita 12-59 bulan dan Ibu Nifas.
Pemberian suplementasi vitamin A untuk bayi (6-11 bulan) dan Anak Balita (12-59
bulan) dilakukan secara serentak padabulan Februari dan Agustus di Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) dan fasilitas pelayanan kesehatan yang lain. Jika Balita sasaran
tidak datang, perlu dilakukan sweeping melalui kunjungan rumah.

103. Suatu Sekolah Full Day menyelenggarakan makan siang untuk semua siswa. Setiap 3
bulan pihak sekolah meminta Ahli Gizi untuk mengevaluasi daya terima makan siang
semua siswa. Untuk melakukan evaluasi daya terima makanan mengevaluasi daya
terima makan siang semua siswa. Metoda apakah yang digunakan untuk mendapatkan
data sisa makanan tersebut?
A. Food Recall
B. Food Record
C. Food Account
D. Food Estimated
E. Food Weighing

Jawaban: E. Food Weighing


Pembahasan:

64 | P a g e
Data Fokus:
- Ahli gizi mengevaluasi daya terima makan siang semua siswa
Untuk dapat mengevaluasi daya terima siswa dilakukan dengan mendapatkan data sisa
makanan siswa sekolah tersebut didapat dengan metode Food Weighing.

Metode food weighing adalah metode survei konsumsi pangan yang dilakukan dengan
cara menimbang makanan yang dikonsumsi oleh responden. Prinsip • ahli gizi atau
petugas pengumpul data melakukan penimbangan makanan yang akan dikonsumsi dan
menimbang sisa makanan yang tidak dikonsumsi oleh seseorang.

Tinjauan opsi lain:


- Food recall 24 jam : Metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan
jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu, jika
dilakukan 1 kali hanya menggambarkan kebiasaan makan, jika dilakukan minimal 2
kali recall 24 jam tanpa berturut – turut, dapat mengasilkan gambaran asupan zat
gizi lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih besar tentang intake harian
individu.
- Food record: digunakan untuk mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini
responden diminta untuk mencatat semua yang ia makan dan minum setiap hari
sebelum makan dalam ukuran rumah tangga (URT) atau menimbang dalam ukuran
berat (gram) dalam periode tertentu (2-4 hari berturut-turut) termasuk cara persiapan
dan pengolahan makanan tersebut. Metode ini dapat memberikan informasi
konsumsi yang mendekati sebenarnya tentang jumlah energy dan zat gizi yang
dikonsumsi oleh individu (melihat asupan zat gizi sehari).
- Food Account :Metode pencatatan dilakukan dengan cara keluarga mencatat setiap
hari semua makanan yang dibeli, diterima dari orang lain ataupun dari hasil
produksi sendiri. Jumlah makanan dicatat dalam URT, termasuk harga eceran bahan
makanan tersebut.
- Food estimated :metode dimana responden mencatat dan mengestimasi semua
makanan dan minuman termasuk snack yang telah dimakan dari periode 1 sampai 7
hari. Metode ini digunakan untuk mengukur asupan di rumah tangga dan asupan
makan individu sehari-hari. Asupan nutrisi dapat dikur dengan menggunakan data
komposisi makanan. Pengukuran berlangsung saat dilakukan pencatatan.

104. Seorang Ahli Gizi di suatu Puskesmas di desa Y, melakukan Pemantauan Status Gizi
pada balita, pada saat melakukan sweeping ditemukan anak usia 10 tahun dengan
keluhan pada mata. Tanda klinis yang dapat diamati adalah bagian putih bola mata
tampak kering, berkeriput, berpigmentasi dengan permukaan terlihat kasar dan kusam
dan adanya bercak putih seperti busa sabun di daerah celah mata sisi luar. Kelainan
mata apakah yang terjadi pada anak tersebut ?
A. Bitot’s Spot
B. Keratomalasia
C. Serosis Kornea
D. Ulserasi Kornea

65 | P a g e
E. Serosis Konjungtiva

Jawaban: A. Bitot’s Spot


Pembahasan:
Data Focus:
- Tanda klinis yang dapat diamati adalah bagian putih bola mata tampak kering,
berkeriput, berpigmentasi dengan permukaan terlihat kasar dan kusam dan adanya
bercak putih seperti busa sabun di daerah celah mata sisi luar.
Kelaianan mata dari tanda klinis tersebut adalah Bitot’s Spot

Bercak bitot (bitot’s spot) merupakan suatu lapisan putih ireguler seperti sabun atau
busa yang menutupi lesi xerosis konjungtiva terdiri dari deskuamasi epitel yang
mengalami proliferasi dan keratinisasi disertai dengan pertumbuhan bakteri (seperti
corynobacterium xerosis) tanpa disertai sel goblet.Bercak bitot merupakan bintik-bintik
warna kelabu terang dan berbusa yang terdapat di konjungtifa mata.Meskipun diakui
sebagai manifestasi kekurangan Vitamin A akan tetapi kekurangan Vitamin A
menyebabkan timbulnya bercak bitot.KVA sebagai masalah kesehatan masyarakat jika
prevalensi xeropthalmia >0.5% dan prevalensi serum retinol <20 mcg/dl sebesar >15%.

Tinjauan opsi lain:


- Keratomalasia: kornea dan konjungtiva jadi satu dan menebal sehingga bola mata
jadi rusak, mata melunak (kurang vitamin A + protein)
- Serosis kornea adalah kornea mongering; bintik luka semakin parah, kornea kering
berkabut
- Ulserasi kornea: kornea kehilangan frank epithelial dan ulserasi stroma baik
ketebalan atau seluruhnya. Tanda klinis berupa tukak berlubang jadi tersumbat
dengan iris dan sembuh sebagai leukoma.
- Xerosis konjungtiva: konjungtiva mongering; bintik bintik konjungtiva kering dan
tidak dapat dibasahi (seperti gundukan pasir pasang-surut)

105. Pada pengukuran tinggi badan (TB) seorang balita berusia 20 bulan, Pelaksana Gizi
(TPG) puskesmas menggunakan microtoise, karena balita menolak diukur dengan cara
dibaringkan menggunakan infantometer. Bagaimanakah langkah selanjutnya yang harus
dilakukan TPG agar diperoleh hasil ukur yang tepat?
A. Menambah 0,7 cm padaTB untuk mengkonversi menjadi TB
B. Mengurangi 0,7 cm pada TB untuk mengkonversinya menjadi TB
C. Menambah 0,7 cm pada TB untuk mengkonversinya menjadi PB
D. Mengurangi 0,7 cm pada PB untuk mengkonversinya menjadi TB
E. Menambah 0,7 cm padaPB untuk mengkonversinya menjadi TB

Jawaban: C. Menambah 0,7 cm pada TB untuk mengkonversinya menjadi PB


Pembahasan:
Data focus:

66 | P a g e
- Balita berusia 20 bulan, Pelaksana Gizi (TPG) puskesmas menggunakan microtoise,
karena balita menolak diukur dengan cara dibaringkan menggunakan infantometer.
Agar mendapat hasil ukur yang tepat diperlukan perhitungan dengan koreksi yakni
Menambah 0,7 cm pada TB untuk mengkonversinya menjadi PB.

Panjang badan diukur dengan infantometer length board untuk anak usia 0-2 tahun.
Anak diposisikan tidur terlentang saat pengukuran.Pengukuran ini membutuhkan 2
orang pengukur.Untuk anak usia di atas 2 tahun, tinggi badan diukur dengan microtoise
dengan cara berdiri.Penting untuk mengkoreksi hasil pengukuran bila tidak dilakukan
dengan cara sesuai untuk kelompok umur :
1. Jika seorang anak berumur kurang dari 2 tahun diukur tingginya (berdiri) maka
ditambahkan 0.7 cm untuk mengkonversi menjadi panjang badan
2. Jika seorang anak berumur 2 tahun atau lebih dan diukur panjangnya(telentang) maka
dikurangi 0.7 cm untuk mengkonversi menjadi tinggi badan.

106. Seorang ibu membawa anaknya laki – lakinya yang ke-4 ke Posyandu untuk
pemantauan pertumbuhan pada tanggal 13 Oktober 2014, berdasarkan hasil pengkajian
oleh ahli gizi, anak tersebut lahir tanggal 10 Januari 2013. Berapakah umur anak pada
saat kunjungan?
A. 10 bulan
B. 12 bulan
C. 20 bulan
D. 21 bulan
E. 22 bulan

Jawaban: D. 21 bulan
Pembahasan:
Data focus:
- Tanggal pemantauan/kunjungan: 13 Oktober 2014
- Tanggal lahir : 10 Januari 2013
Umur anak saat kunjungan adalah tanggal pemantauan dikurangi tanggal lahir yakni 21
bulan.

13 10 2014
10 01 2013 –
3 09 1  1 tahun 9 bulan = 21 bulan, dihitung bulan penuh.

107. Seorang ahli gizi dalam melaksanakan tugas di Puskesmas perlu mengetahui ada
tidaknya masalah pertumbuhan pada anak balita laki – laki dan perempuan dengan
menggunakan standard antropometri WHO 2005.Indikator apakah yang sesuai untuk
menentukan bahwa anak mengalami gizi buruk?
A. BB/U
B. BB/TB

67 | P a g e
C. TB/U
D. IMT/U
E. IMT

Jawaban: B. BB/TB
Pembahasan:
Data focus:
- Menggunakan standard antropometri WHO 2005, indikator apakah yang sesuai
untuk menentukan bahwa anak balita mengalami gizi buruk
Indikator yang digunakan untuk menentukan status gizi anak apakah mengalami gizi
buruk adalah dengan BB/TB atau BB/PB.

Menurut PMK No. 20 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak:


Indeks BB/PB atau BB/TB ini menggambarkan apakah berat badan anak sesuai
terhadap pertumbuhan panjang/tinggi badannya. Indeks ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi anak gizi kurang (wasted), gizi buruk (severely wasted) serta anak
yang memiliki risiko gizi lebih (possible risk of overweight). Kondisi gizi buruk
biasanya disebabkan oleh penyakit dan kekurangan asupan gizi yang baru saja terjadi
(akut) maupun yang telah lama terjadi (kronis).

Tinjauan opsi lain:


- BB/U = Indeks ini digunakan untuk menilai anak dengan berat badan kurang
(underweight) atau sangat kurang (severely underweight), tetapi tidak dapat
digunakan untuk mengklasifikasikan anak gemuk atau sangat gemuk.
- TB/U = Indeks ini dapat mengidentifikasi anak-anak yang pendek (stunted) atau
sangat pendek (severely stunted), yang disebabkan oleh gizi kurang dalam waktu
lama atau sering sakit.
- IMT/U = Indeks IMT/U digunakan untuk menentukan kategori gizi buruk, gizi
kurang, gizi baik, berisiko gizi lebih, gizi lebih dan obesitas.
- IMT = Indeks Massa Tubuh digunakan untuk melihat status gizi orang dewasa
normal > 18 tahun.

108. Seorang ibu membawa anaknya perempuan berumur 24 bulan, untuk pemantauan
pertumbuhan bulanan. Ahli gizi memantau pertubuhan anak perempuan dengan
menggunakan standard antropometri 2005 berdasarkan langkah – langkah
pemantauan.Apa yang perlu diperhatikan seorang ahli gizi dalam penentuan
pertumbuhan status gizi balita?
A. Jenis kelamin,kelompok umur,menggunakan 1 indikator
B. Jenis kelamin, kelompok umur, menggunakan 2 indikator
C. Jenis kelamin, kelompok umur, menggunakan 3 indikator
D. Jenis kelamin, kelompok umur, menggunakan 4 indikator
E. Jenis kelamin, kelompok umur, menggunakan 5 indikator

Jawaban: D. Jenis kelamin, kelompok umur, menggunakan 4 indikator

68 | P a g e
Pembahasan:
Data focus:
- Ahli gizi memantau pertubuhan anak perempuan berumur 24 bulan dengan
menggunakan standard antropometri 2005 berdasarkan langkah – langkah
pemantauan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan pertumbuhan status gizi balita tersebut
adalah Jenis kelamin, kelompok umur dan menggunakan 4 indikator (BB/U, TB/U,
BB/TB, IMT/U).

109. Seorang ibu di Desa X pada tanggal 21 Januari 2016 mengantar anaknya laki – laki
berumur 36 bulan, dengan keluhan tidak suka makan sejak 3 bulan terakhir, hasil
penimbangan di Posyandu BB tidak naik sudah 2 bulan. Ibu bekerja sendiri sebagai
pedagang kaki lima dan ayah balita sudah meninggal, tinggal dipemukiman kumuh
padat penduduk. Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis status gizi berdasarkan
indikator pemantauan pertumbuhan balita oleh TPG, hasilnya menunjukkan di bawah –
2 SD berdasarkan indikator BB/U. Apa penyebab langsung terjadinya kurang gizi pada
anak?
A. Pola asuh ibu dan perawatan anak
B. Pengetahuan gizi ibu rendah
C. Kekurangan asupan zat gizi
D. Perilaku kesehatan yang salah
E. Keadaan ekonomi keluarga kurang

Jawaban: C. Kekurangan asupan zat gizi


Pembahasan:
Data focus:
- Anak laki – laki berumur 36 bulan, dengan keluhan tidak suka makan sejak 3 bulan
terakhir, hasil penimbangan di Posyandu BB tidak naik sudah 2 bulan.
- Hasil analisa status gizi menunjukkan di bawah – 2 SD berdasarkan indikator BB/U.
Penyebab langsung terjadinya kurang gizi pada anak pada kasus diatas adalah
Kekurangan Asupan Zat Gizi.

Menurut Unicef, 1992 status gizi dipengaruhi oleh penyebab langsung dan penyebab
tidak langsung. Penyebab langsung adalah Ketidakseimbangan asupan zat gizi dan
status kesehatan/penyakit infeksi.Penyebab tidak langsung adalah aksesibilitas pangan,
pola asuh, sanitasi dan pelayanan kesehatan yang kurang memadai.Dari kasus diatas
dapat diketahui bahwa penyebab langsung kurang gizi pada anak tersebut adalah karena
anak tidak suka makan sejak 3 bulan terakhir. Penyebab tidak langsung adalah Ibu
bekerja sendiri sebagai pedagang kaki lima dan ayah balita sudah meninggal, tinggal
dipemukiman kumuh padat penduduk (pola asuh yang kurang karena ibu sibuk bekerja
sebagai tulang punggung keluarga dan sanitasi lingkungan yang kurang/ padat
penduduk).

69 | P a g e
110. Mahasiswa melakukan pengumpulan data di Desa NN, ingin mengetahui balita yang
mendapat kapsul vitamin A pada bulan Agustus 2015.Berdasarkan data jumlah balita
berusia 6 – 59 bulan sebanyak 120 orang dan yang mendapat kapsul vitamin A pada
bulan Agustus 2015 sebanyak 100 orang.Berapa % balita yang balita yang mendapat
kapsul vitamin A di Desa NN?
A. 70%
B. 73%
C. 78%
D. 81%
E. 83%

Jawaban: E. 83%
Pembahasan:
Data focus:
- Jumlah balita berusia 6 – 59 bulan sebanyak 120 orang dan yang mendapat kapsul
vitamin A pada bulan Agustus 2015 sebanyak 100 orang.
Cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A di Desa NN adalah 83%
Untuk mendapatkan persentase cakupan balita yang mendapat vitamin A adalah dengan
menghitung Jumlah Balita yang mendapat vitamin A dibagi jumlah seluruh balita di
wilayah tersebut dikali 100%.
(Jumlah yang mendapat vit.A : Jumlah seluruh balita x 100% = % cakupan yang
mendapat vitamin A).  100 / 120 x 100% = 83%

111. Mahasiswa melakukan pengumpulan data di Desa NN, ingin mengetahui rumah tangga
yang mengonsumsi garam beryodium. Di Desa NN ada 122 keluarga, ada 23 KK yang
mengonsumsi garam beryodium. Jumlah KK yang diperiksa 95 KK.Berapa persentase
rumah tangga yang mengonsumsi garam beryodium?
A. 21,21
B. 21,42
C. 24,21
D. 24,12
E. 21,22

Jawaban: C. 24,21
Pembahasan:
Data focus:
- Di desa NN ada 23 KK yang mengonsumsi garam beryodium. Jumlah KK yang
diperiksa 95 KK.
Persentase rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium adalah 24,21%

Untuk mendapatkan persentase rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium


adalah dengan menghitung jumlah Ruta yang mengkonsumsi garam yodium dibagi
jumlah Ruta yang diperiksa dikali 100%.( 23 / 95 x 100% = 24,21%).

70 | P a g e
112. Seorang wanita berusia 35 tahun bekerja sebagai Customer Service di Bank Swasta
kurang lebih 5 tahun , Tinggi Badan 155 Cm. Berat badan 40 kg. ia datang ke Dokter
dengan keluhan : mual, nafsu makan berkurang, sakit perut di ulu hati. .Keluhan sakit di
ulu hati sudah sering dialami pasien terlebih jika pasien terlambat makan dan
mengalami stress. Disela-sela kesibukannya dikantor, dia paling suka mengkonsumsi
minuman coca cola. Oleh dokter pasien diberi obat untuk mengatasi hiperasiditas dan
dirujuk untuk konsultasi Gizi di ahli gizi.Apakah intervensi diit yang paling tepat
diberikan kepada pasien diatas ?
A. Diet Lambung I
B. Diet Lambung II
C. Diet Lambung III
D. Diet Lambung Cair
E. Diet Lambung Saring

Jawaban: B. Diet lambung II


Pembahasan:
Data focus:
- Seorang wanita 35 tahun datang ke Dokter dengan keluhan : mual, nafsu makan
berkurang, sakit perut di ulu hati. Keluhan sakit di ulu hati sudah sering dialami
pasien terlebih jika pasien terlambat makan dan mengalami stress.
- Disela-sela kesibukannya dikantor, dia paling suka mengkonsumsi minuman coca
cola. Oleh dokter pasien diberi obat untuk mengatasi hiperasiditas dan dirujuk
untuk konsultasi Gizi di ahli gizi.
Intervensi diet yang tepat diberikan untuk pasien tersebut adalah Diet Lambung II.

Dari kasus diatas dapat diketahui bahwa pasien sudah sering mengalami keluhan sakit
ulu hati yang artinya sudah bersifat kronis terlebih jika pasien terlambat makan dan
stress. Dokter memberikan obat untuk mengatasi hiperasiditas (obat untuk GERD),
pada penyakit gastritis kronis diet yang tepat diberikan oleh ahli gizi adalah Diet
Lambung II, makanan berbentuk luna, porsi kecil serta diberikan 3 kali makanan
lengkap dan 2-3 kali selingan. Hindari makanan berbumbu tajam dan sayuran serat
tinggi serta menimbulkan gas seperti daun singkong, kol, sawi, lobak, kacang
panjang.Hindari minuman mengandung soda dan alcohol, kopi, ice cream.

113. Seorang bapak berusia 41 tahun BB 60 TB 175 cm Tensi 150/80 mmHg, compos metis,
hasil laboratorium GDP 200 mg/dl, GD2JP 150 mg/dl, kolesterol 445 mg/dl. Pernah
masuk rumah sakit dengan diagnose Diabetes Tipe 2. Hasil anamnesa suka sekali
mengkonsumsi gorengan, kopi 4 kali sehari, jarang mengkonsumsi buah dan sayur.
Bahan makanan apa saja yang tidak dianjurkan?
A. Makaroni, kentang, ikan
B. Roti, biscuit, sosis
C. Makaroni, kentang, sosis
D. Roti, biscuit, ikan
E. Kentang, roti, sosis

71 | P a g e
Jawaban: B. Roti, biscuit, sosis
Pembahasan:
Data Fokus:
- hasil laboratorium GDP 200 mg/dl, GD2JP 150 mg/dl, kolesterol 445 mg/dl. Pernah
masuk rumah sakit dengan diagnose Diabetes Tipe 2
Bahan makananapa saja yang tidak dianjurkan adalah Roti, biscuit dan sosis

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik yang
ditandai oleh hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau
keduanya.Keadaan hiperglikemia kronis dari diabetes berhubungan dengan kerusakan
jangka panjang, gangguan fungsi pembuluh darah.
Penelitian di Amerika menjelaskan bahwa makanan ber IG rendah dan tinggi dibedakan
berdasarkan kecepatan dan penyerapan glukosa, serta fluktuasi kadarnya dalam
darah.Pemilihan jenis makanan dengan IG rendah terbukti sebagai proteksi terhadap
timbulnya DM pada orang sehat serta pertimbangan dalam menyusun diet DM.
Sebagian besar makanan yang kaya serat mempunyai indeks glikemik yang rendah.
Makanan dengan nilai IG tinggi menyebabkan respons glukosa darah dan insulin lebih
tinggi dibandingkan dengan makanan yg nilai IG nya rendah.Konsumsi pangan IG
tinggi lebih cepat diserap di dalam usus halus dan berpotensi terjadi peningkatan
glukosa darah.Makanan tinggi indeks glikemik yang sebaiknya dihindari adalah nasii
putih, roti, biskuit, sosis (tinggi kolesterol dan natrium).

114. Balita laki-laki usia 4 ahun BB 7,6 Kg TB 111 cm masuk rumah sakit sudah 5 hari yang
lalu mendapatkan diet formula 75 dan resomol. Setelah dilakukan pemeriksaan
ditemukan tanda-tanda : gangguan kesadaran, nadi lemah, keringat dingin dan pucat,
suhu aksiler 35,5 ºC dan ujung ekstremitas teraba dingin.Apa kondisi pasien tersebut?
A. Fase Stabilisasi
B. Fase Transisi
C. Fase Rehabilitasi
D. Fase Tindak Lanjut
E. Fase Kuratif

Jawaban: B. Fase Transisi


Pembahasan:
Data Focus:
- Balita laki-laki usia 4 ahun BB 7,6 Kg TB 111 cm masuk rumah sakit sudah 5 hari
yang lalu mendapatkan diet formula 75 dan resomol.
Kondisi pasien tersebut sudah pada fase transisi, karena sudah 5 hari mendapatkan diet
formula 75 dan resomal (fase stabilisasi).

Ada 4 tahapan dalam tata laksana Gizi buruk yaitu ; Fase Stabilisasi, Transisi,
Rehabilitasi dan Tumbuh kejar.
1) Fase stabilisasi : keadaan ketika kondisi klinis dan metabolisme anak belum
sepenuhnya stabil.Dibutuhkan waktu sekitar 1-2 hari untuk memulihkannya, atau

72 | P a g e
bahkan bisa lebih tergantung dari kondisi kesehatan anak. Dalam fase ini, anak akan
diberikan formula 75 (F-75).
2) Fase transisi : masa ketika perubahan pemberian makanan tidak menimbulkan
masalah bagi kondisi anak. Fase transisi biasanya berlangsung selama 3-7 hari
dengan pemberian susu formula 100 (F-100) atau modifikasinya.
3) Fase rehabilitasi : masa ketika nafsu makan anak sudah kembali normal dan sudah
bisa diberikan makanan agak padat melalui mulut atau oral. Fase ini umumnya
berlangsung selama 2-4 minggu sampai indiktor status gizi BB/TB-nya mencapai -2
SD dengan memberikan F-100.
4) Fase tindak lanjut : setelah anak pulang, anak tetap dikontrol oleh salah satu petugas
kesehatan secara berkala. Fase ini biasanya berlangsung selama minggu ke 7-26.
Dengan pemberian makanan tumbuh kejar.

115. Balita perempuan usia 3 tahun BB 7 Kg TB 95 cm datang ke Therapy Feeding Center


dengan kondisi keringat dingin, rewel, oedem anarsarka, diare sejak 2 hari yang lalu,
Dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil kadar glukosa 2,5 mmol, HB 9 g/dl,
trombosit 100 ribu/ml. Apa bentuk makanan yang tepat diberikan?
A. Modisco
B. Formula 75
C. Formula 100
D. Formula 135
E. Makanan cair

Jawaban: B. Formula 75
Pembahasan:
Data Focus:
- Balita perempuan usia 3 tahun BB 7 Kg TB 95 cm datang ke Therapy Feeding
Center dengan kondisi keringat dingin, rewel, oedem anarsarka, diare sejak 2 hari
yang lalu
Dari indikasi diatas balita mengalami gizi buruk dan harus dilakukan tatalaksana gizi
buruk yaitu diawali fase stabilisasi dengan pemberian formula 75.
Tujuan memberikan makanan (Formula 75) pada fase ini adalah agar kondisi anak
stabil dan tidak untuk menaikkan berat badan.Formula 75 mengandung energi 75 kkal
untuk tiap 100 ml larutan.
- Energi diberikan 80 – 100 kkal/kg BB
- Protein 1 – 1,5 g/kg BB
- Cairan
Tanpa edema atau +, ++ (130ml/kg BB)
Dengan edema berat +++ (100ml/kg BB)
- Pada tahap akhir stabilisasi: F 75 interval 3 jam (bila dapat dihabiskan) diganti F100.

116. Balita laki-laki usia 4 ahun BB 7,6 Kg TB 111 cm masuk rumah sakit sudah 5 hari yang
lalu mendapatkan diet formula 75 dan resomol. Setelah dilakukan pemeriksaan
ditemukan tanda-tanda : gangguan kesadaran, nadi lemah, keringat dingin dan pucat,

73 | P a g e
suhu aksiler 35,5 ºC dan ujung ekstremitas teraba dingin. Pemeriksaan HB 8g/dl,
Hematokrit 35 %, leukosit 3,5 juta/ml.Apa tujuan diet yang diberikan?
A. Mengendalikan tekanan darah
B. Membantu meningkatkan asupan
C. Membantu meningkatkan berat badan
D. Mengurangi resiko hiperglikemi
E. Meningkatkan kadar HB dan albumin

Jawaban: E. Meningkatkan kadar HB dan Albumin


Pembahasan:
Data focus:
- Balita laki-laki usia 4 ahun BB 7,6 Kg TB 111 cm masuk rumah sakit sudah 5 hari
yang lalu mendapatkan diet formula 75 dan resomol.
- Pemeriksaan HB 8g/dl, Hematokrit 35 %, leukosit 3,5 juta/ml.
Tujuan diet yang tepat diberikan adalah meningkatkan kadar HB dan albumin karena
pasien sudah melewati fase stabilisasi.

Pada fase transisi dan rehabilitasi, bila anak dirasa mampu, jenis formula makanan
dapat dinaikkan menjadi F100 (formula nutrisi dengan kalori 100 kkal/100mL) yang
memiliki kalori lebih tinggi untuk mempersiapkan anak mencapai berat badan yang
ditargetkan.
Koreksi defisiensi mikronutrien juga perlu diberikan, namun pemberian preparat besi
tidak boleh diberikan hingga minggu kedua atau pada fase rehabilitasi.Pada hari
pertama perawatan dapat diberikan Vitamin A peroral (dosis >12 bulan 200.000 SI,
untuk 6-12 bulan 100.000 SI, untuk 0-5 bulan 50.000 SI), ditunda bila kondisi klinis
buruk.Dapat pula diberikan asam folat 5 mg peroral. Di Indonesia, terdapat larutan yang
mengandung elektrolit dan mineral yang dibutuhkan yaitu zinc, tembaga (Cu), kalium
dan magnesium. Larutan ini dikenal sebagai Mineral Mix

117. Seorang ibu umur 54 tahun dirujuk ke poli gizi RSUP Sanglah Denpasar dengan
keluhan cepat lelah dan sering sesak karena merasa kegemukan. Setelah
dilakukan pengukuran antropometri untuk menilai status gizi ibu, diperoleh BB
ibu 78 kg, TB 159 cm, lingkar pinggang 99 cm. Berapakah Indeks Masa Tubuh Ibu
tersebut ?
A. 27,9
B. 28,9
C. 29,9
D. 30,9
E. 31,9

Jawaban: D. 30,9
Pembahasan:
Data Focus:

74 | P a g e
- Setelah dilakukan pengukuran antropometri untuk menilai status gizi ibu,
diperoleh BB ibu 78 kg, TB 159 cm.
Indeks massa tubuh ibu tersebut adalah 30,9.

Perhitungan IMT = BB / TB2


= 78 / 1,592 = 30,9

118. Seorang ibu mempunyai bayi perempuan dengan berat badan lahir 3,0 kg dan panjang
50 cm. Ibu Nina rajin menimbang bayinya ke Posyandu sehingga pertumbuhannya baik.
Umur bayi sekarang 12 bulan.Berapakah perkiraan berat badan bayi berdasarkan
usianya?
A. 6,0 kg
B. 8,0 kg
C. 9,0 kg
D. 10,0 kg
E. 12,0 kg

Jawaban: C. 9,0 kg
Pembahasan:
Data focus:
- bayi perempuan dengan berat badan lahir 3,0 kg, umur bayi sekarang 12 bulan.
Perkiraan BB bayi berdasarkan usianya adalah 9,0 kg. Bila pertumbuhan balita baik saat
bayi berusia 12 bulan maka BB nya adalah 3x BB lahir yaitu 3 x 3,0 kg = 9,0 kg.

119. Seorang anak saat bermain terjatuh dan kakinya luka berdarah. Agar darahnya tidak
mengalir terus maka makanan yang dikonsumsi harus cukup mengandung mineral yang
berfungsi dalam pembekuan darah.Apakah mineral tersebut?
A. Kalsium dan Posfor
B. Kalsium dan Flor
C. Posfor dan Flor
D. Kalsium dan Magnesium
E. Posfor dan Iodium

Jawaban: D. Kalsium dan Magnesium


Pembahasan:
Data focus:
- Agar darahnya tidak mengalir terus maka makanan yang dikonsumsi harus cukup
mengandung mineral yang berfungsi dalam pembekuan darah.
Mineral yang diperlukan untuk proses pembekuan darah adalah Kalsium dan
Magnesium

Kalsium dan magnesium diperlukan untuk transmisi impuls saraf serta untuk kontraksi
otot miokardium dan otot rangka. Ion ini menyebabkan pembekuan darah dengan cara 6
mengubah protrombin menjadi thrombin. Ion ini juga memperkuat membran kapiler.

75 | P a g e
Jika terjadi kekurangan kalsium, permeabilitas kapiler akan meningkat sehingga cairan
dapat menembus kapiler.
Selain itu, vitamin K membantu pembekuan darah dalam tubuh, karena vitamin
K membantu untuk pembentukan protrombin yang sangat berguna untuk
membekukan darah pada saat terjadi luka. Apabila tubuh kekurangan vitamin K, maka
bisa terjadi perdarahan dalam tubuh, darah akan sulit menggumpal.

120. Seorang atlet balap sepeda umur 23 tahun dengan berat badan 6 Kg dan tinggi badan
172 cm. Setengah jam yang lalu telah mengikuti lomba balap sepeda dengan
pengeluaran keringat yang cukup banyak. Untuk mengganti elektrolit yang keluar
bersama keringat terutama kation natrium maka atlet dianjurkan mengonsumsi makanan
tinggi natrium. Makanan apakah yang sesuai diberikan kepada atlet tersebut?
A. Pisang
B. air kelapa
C. cake keju
D. orange jus
E. cake wortel

Jawaban: C. Cake Keju


Pembahasan:
Data focus:
- Untuk mengganti elektrolit yang keluar bersama keringat terutama kation natrium
maka atlet dianjurkan mengonsumsi makanan tinggi natrium.
Makanan yang tepat diberikan untuk atlit tersebut adalah cake keju, karena tinggi
kandungan natrium yang cocok untuk mengganti elektrolit yang keluar bersama
keringat terutama kation natrium.

121. Seorang atlet sepakbola mempunyai berat badan 65 kg, berlatih sekitar satu jam dan
mengeluarkan banyak keringat. Setelah latihan ternyata berat badannya 63 Kg.
Berapakah kehilangan cairan tubuh atlet tersebut?
A. 2% dari berat badan
B. 3% dari berat badan
C. 4% dari berat badan
D. 5% dari berat badan
E. 6% dari berat badan

Jawaban: B. 3% dari berat badan


Pembahasan:
Data focus:
- BB awal 65kg, BB setelah latihan 63 kg
Persentase kehilangan cairan tubuh adalah:
BB berkurang = 2 kg
% kehilangan BB = BB berkurang / BB awal x 100% = 2/65 x 100% = 3 %
Jadi tingkat kehilangan BB adalah sebesar 3%.

76 | P a g e
122. Seorang ibu berusia 26 tahun saat ini sedang menyusui bayinya umur satu bulan
berkonsultasi dengan ahli gizi tentang diet sehari-hari. Ahli Gizi menyarankan perlu
penambahan energi untuk menjaga kesehatan ibu dan meningkatkan produksi ASI.
Berapa tambahan energi dan protein yang dibutuhkan ibu tersebut saat ini sesuai AKG
2019?
A. 300 kkal dan 10 gram protein
B. 300 kkal dan 15 gram protein
C. 330 kkal dan 15 gram protein
D. 350 kkal dan 10 gram protein
E. 400 kkal dan 15 gram protein

Jawaban: C. 330 kkal dan 15 gram protein


Pembahasan:
Data focus:
- Ibu berusia 26 tahun sedang menyusui bayi umur 1 bulan
Tambahan energy dan protein berdasarkan AKG 2019 untuk golongan ibu menyusui
bayi 6 bulan pertama adalah 330 kkal dan 15 gram protein. Sedangkan tambahan untuk
ibu menyusui 6 bulan kedua adalah 400 kkal dan 15 gram protein (sumber: AKG 2019).

Produksi ASI akan meningkat segera setelah lahir sampai usia 4 sampai 6 minggu dan
setelah itu produksinya akan menetap. Produksi ASI pada hari pertama dan
kedua sangat sedikit tetapi akan meningkat menjadi ± 500 mL pada hari ke-5,
600 sampai 690 mL pada minggu kedua, dan kurang lebih 750 mL pada bulan ke-3
sampai ke-5. Produksi ASI ini akan menyesuaikan kebutuhan bayi (on demand)
(Waryana, 2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas ASI adalah
gizi ibu menyusui, perawatan payudara, frekuensi penyusuan, berat badan bayi,
umur kehamilan saat melahirkan, umur ibu, stress pada ibu, merokok, alkohol dan
pil kontrasepsi.
Apabila konsumsi asupan energi ibu menyusui rendah, berakibat cadangan lemak
ibu menyusui rendah sehingga akan berpengaruh terhadap produksi air susu ibu.
Pada keadaan ini asupan energi perlu ditingkatkan agar produksi ASI tetap berada
pada taraf normal. Kandungan protein dan lemak ASI hanya sedikit berbeda bila
dikaitkan dengan makanan ibu, tetapi jenis lemak yang ada dapat sangat bervariasi
tergantung asupan protein ibu. Bila ibu menyusui banyak mengkonsumsi protein
nabati daripada protein hewani maka ASI yang diproduksi banyak mengandung lemak
tidak jenuh sehingga menjadi sumber protein yang sehat untuk mendukung produksi
ASI.

123. Jarak terjauh Posyandu A dengan rumah warga di desa Sukamenanti adalah 5 km,
warga datang ke posyandu dengan berjalan kaki selama 1 jam karena sangat jarang
yang mempunyai kendaraan bermotor, kontur jalanan sangat buruk, berkelok-kelok,
belum beraspal, dan becek. D/S di posyandu tersebut sebesar 61%. Intervensi sensitif
apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan D/S di wilayah tersebut?
A. Perbaikan jalan menuju posyandu

77 | P a g e
B. Penambahan tenaga kader posyandu A
C. Kunjungan tenaga gizi di posyandu A secara rutin
D. Pengembangan posyandu baru di lokasi yang mendekati rumah warga
E. Pemberian motivasi pada warga akan pentingnya pemantuan status gizi anak di
posyandu

Jawaban: D. Pengembangan posyandu baru di lokasi yang mendekati rumah


warga
Pembahasan:
Data focus:
- Jarak terjauh Posyandu A dengan rumah warga di desa Sukamenanti adalah 5 km.
- D/S di posyandu tersebut sebesar 61%.
Intervensi sensitive yang tepat dilakukan untuk meningkatkan D/S di wilayah tersebut
adalah dengan mengembangkan posyandu baru di lokasi yang mendekati rumah warga,
sehingga akses warga menuju posyandu lebih mudah yang pada akhirnya dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu.

124. Berdasarkan standar WHO 2005, seorang anak yang diketahui BB dan TB nya berusia
2,5 tahun diketahui indeks BB/U berdasarkan nilai z-skor adalah +3,1, berdasarkan
indeks ini anak tersebut digolongkan gizi lebih. Perlu diketahui lebih lanjut apakah anak
mengalami masalah kegemukan. Indeks yang bisa digunakan untuk menetapkan
status gizi anak selanjutnya adalah
A. IMT
B. Indeks BB/U dengan TB/U
C. Indeks TB/BB
D. Indeks IMT/U
E. Indeks LILA/U

Jawaban: D. Indeks IMT/U


Pembahasan:
Data focus :
- Anak yang diketahui BB dan TB nya berusia 2,5 tahun diketahui indeks BB/U
berdasarkan nilai z-skor adalah +3,1, berdasarkan indeks ini anak tersebut
digolongkan gizi lebih. Perlu diketahui lebih lanjut apakah anak mengalami masalah
kegemukan.
Untuk mengkonfirmasi apakah anak mengalami masalah kegemukan digunakan indeks
IMT/U.

Indeks IMT/U digunakan untuk menentukan kategori gizi buruk, gizi kurang, gizi baik,
berisiko gizi lebih, gizi lebih dan obesitas. Grafik IMT/U dan grafik BB/PB atau BB/TB
cenderung menunjukkan hasil yang sama. Namun indeks IMT/U lebih sensitif untuk
penapisan anak gizi lebih dan obesitas.Anak dengan ambang batas IMT/U >+1SD
berisiko gizi lebih sehingga perlu ditangani lebih lanjut untuk mencegah terjadinya gizi
lebih dan obesitas.Interpretasi dengan menggunakan indeks IMT/U untuk identifikasi

78 | P a g e
masalah gizi lebih, kategori berisiko gizi lebih (possible risk of overweight) digunakan
dalam penilaian tingkat individu.

125. Tujuan pemberian makanan saring adalah untuk memberikan makanan dalam bentuk
semi padat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek
sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat. Bagaimanakah
syarat untuk pemberian makanan saring
A. Diberikan sayuran rendah serat dimasak lunak
B. Diberikan sayuran rendah sisa dimasak lunak
C. Diberikan sayuran rendah serat dihaluskan
D. Diberikan sayuran serat tinggi dimasak lunak
E. Diberikan sayuran serat tinggi dihaluskan

Jawaban: C. Diberikan sayuran rendah serat dan dihaluskan


Pembahasan:
Data focus:
- makanan saring adalah untuk memberikan makanan dalam bentuk semi padat
sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek
syarat pemberian makanan saring adalah diberikan sayuran rendah serat dan dihaluskan.

Makanan saring adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus dari
makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna.Makanan saring diberikan
kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi akut termasuk infeksi
saluran cerna, serta pada pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan.Menurut
keadaan penyakit, makanan saring dapat diberikan langsung kepada pasien atau
perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak.
Syarat-syarat diet makanan saring adalah:
- hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena kurang
memenuhi kebutuhan gizi terutama energi dan tiamin;
- rendah serat , diberikan dalam bentuk disaring atau diblender;
- diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.
Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, pada
infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna, serta kepada pasien dengan kesulitan
mengunyah dan menelan, atau sebagai perpindahan dari makanan cair ke makanan
lunak.Karena makanan ini kurang serat dan vitamin C, maka sebaiknya diberikan untuk
jangka waktu pendek, yaitu selama 1-3 hari saja.

126. Seorang laki-laki umur 33 tahun, BB 73 kg TB 165 cm masuk RS dengan diagnose


sirosis hepatis. Hasil pemeriksaan mata kekuningan, dan sesak, lemah, tekanan darah
140/100 mmHg, dengan hasil laboratorium: bilirubun total: 24,4 mg/dl, bilirubin direk:
17,02 mg/dl. Albumin 3,2 gr/dl Berapakah kebutuhan energy untuk pasien kasus diatas?
A. 1400 kkal
B. 1600 kkal
C. 1900 kkal

79 | P a g e
D. 2200 kkal
E. 2500 kkal

Jawaban: D. 2200 kkal


Pembahasan:
Data focus:
- Laki-laki umur 33 tahun, BB 73 kg TB 165 cm masuk RS dengan diagnose sirosis
hepatis.
Kebutuhan energy untuk pasien tersebut adalah 2200 kkal.
Berdasarkan kasus diatas diketahui pasien mengalami sirosis hepatis, diasumsikan
bahwa pasien stabil tanpa komplikasi sehingga kebutuhan energinya adalah 30
kkal/kgBB (Sumber: handbook azzura), sehingga energy yang dibutuhkan adalah 30 x
73 = 2190 kkal ≈ 2200 kkal.

127. Penyakit dapat disebarkan melalui makanan karena di dalam makanan terdapat kuman
atau mikroorganisme pathogen hingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Menurut saudara bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut?
A. Memasak makanan dengan sempurna dan menyimpan dalam tempat yang aman
B. Memasak makanan dengan sempurna dan menyimpan dalam suhu yang thermo-
stabil
C. Memasak makanan dengan sempurna dan menyimpan dalam suhu ruang
D. Memasak makanan dengan sempurna dan menyimpan dalam suhu dingin
E. Memasak makanan dengan sempurna dan menyimpan dalam wadah food grade

Jawaban: D. memasak makanan dengan sempurna dan menyimpan di suhu


dingin.
Pembahasan:
Data focus
- makanan terdapat kuman atau mikroorganisme pathogen hingga dapat menimbulkan
gangguan kesehatan.
Cara mencegah terjadinya kontaminasi makanan adalah dengan memasak makanan
dengan sempurna pada suhu yang tepat dan menyimpan makanan di suhu dingin dapat
mencegah perkembangbiakan mikroorganisme dalam makanan.

Proses penanganan pangan tanpa dimasak ini memungkinkan hidup dan


berkembangnya mikroorganisme patogen yang membahayakan keamanan pangan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroorganisme patogen yang sering
ditemukan pada pangan RTE adalahClostridium botulinum, Escherichia
coli, Salmonella spp., Listeria monocytogens, Yersinia enterocolitica, Staphylococcus
aureus, Shigella spp., Bacillus cereus danCampylobacter jejuni yang termasuk ke
dalam food borne.Penyimpanan makanan pada suhu rendah tentu menjadi alasan untuk
memperpanjang masa simpan dari bahaya perkembangbiakan mikroba pembusuk.

80 | P a g e
128. Ruang penyimpanan memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kondisi
kualitas dan keamanan bahan makanan tetap terjaga. Oleh karena itu instalasi gizi harus
mempunyai ruang penyimpanan untuk bahan makanan kering dan ruang pendingin serta
ruang pembeku (freezer) Persyaratan utama yang harus dimiliki oleh instalasi
gizi agar penyimpanan bahan makanan dapat berjalan dengan baik adalah?
A. Ada kartu daftar bahan makanan
B. Ada kartu stok bahan makanan
C. Ada Kartu pemesanan
D. Ada Sistem Penyimpanan makanan
E. Ada kartu jumlah bahan makanan

Jawaban: D. ada system penyimpanan makanan


Pembahasan:
- Sudah jelas

129. Mahasiswa Diploma III Jurusan Gizi yang sedang PKL di suatu Rumah Sakit tipe B,
pada bagian penyimpanan bahan makanan kering diminta untuk mengatur suhu ruangan
agar bahan makanan yang ada di gudang penyimpanan tidak rusak. Berapakah suhu
yang harus diterapkan di gudang tersebut?
A. 15° - 25°C
B. 15° - 19° C
C. 19° - 21°C
D. 21° - 25°C
E. 15° - 21°C

Jawaban: D. 21ºC - 25ºC


Pembahasan:
Data focus
- penyimpanan bahan makanan kering diminta untuk mengatur suhu ruangan agar
bahan makanan yang ada di gudang penyimpanan tidak rusak.
Suhu yang tepat diterapkan di gudang tersebut adalah 21ºC - 25ºC.

Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara
bahan makanan kering dan basah serta mencatat serta pelaporannya. Setelah bahan
makanan yang memenuhi syarat diterima harus segera dibawa keruangan penyimpanan,
gudang atau ruangan pendingin.
Setiap bahan makanan harus mendapatkan perlakuan yang berbeda-beda, terutama saat
di simpan di dalam gudang. Bahan makanan harus di simpan di gudang dengan suhu
dan kelembaban yang berbeda, karena jika tidak, bahan makanan akan mengalami
kerusakan dan hal ini dapat merugikan pihak restoran. Suhu dan kelembaban gudang
juga harus diperhatikan dengan baik.Controller bahan makanan dan petugas gudang
harus memeriksa alat pengukur suhu secara berkala untuk memastikan suhu dapat
terpelihara dan terjaga dengan baik.

81 | P a g e
- Dry storage merupakan gudang untuk menyimpan bahan makanan dalam kemasan,
makanan dalam kaleng, plastik, kardus, botol, atau bahan makanan kering lainnya.
Dry storage biasanya dipertahankan pada suhu antara 21°C-25°C. Hal ini bertujuan
agar gudang terhindar dari serangan hama dan serangga.
- Cold storage merupakan gudang penyimpanan yang tersedia untuk bahan makanan
yang mudah rusak (perishable) dan dairy products, seperti telur, mentega, daging,
dan susu. Bahan makanan akan terjaga jika disimpan pada suhu antara -1°C sampai
-7°C (30°F-45°F). Selain itu, di dalam cold storage, bahan makanan juga harus
diletakkan pada rak yang terpisah, karena jika disatukan, dapat menyebabkan
terjadinya kontaminasi yang berakibat pada kerusakan bahan makanan.
- Freezer storage merupakan gudang penyimpanan dengan suhu -18°C (0°F) atau
lebih rendah. Freezer digunakan untuk menyimpan berbagai jenis daging dan
frozenfood, dan es krim yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama.

130. Penyelenggaraan makanan institusi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan selera
konsumen dengan cita rasa yang optimal dalam sajian hidangannya. Salah satu
upayanya melakukan evaluasi terhadap produk makanan yang disajikan. Hasil dari
evaluasi tersebut dapat dijadikan sebagai masukan untuk perbaikan. Upaya perbaikan
apa yang dapat dilakukan ?
A. Inventarisasi resep yang ada
B. Pembuatan katalog hidangan
C. Pembuatan standar resep
D. Pengembangan / modifikasi resep
E. Perbaikan susunan hidangan

Jawaban: D. Pengembangan/ modifikasi resep


Pembahasan:
Data focus
- Salah satu upaya melakukan evaluasi terhadap produk makanan yang disajikan.
Hasil dari evaluasi tersebut dapat dijadikan sebagai masukan untuk perbaikan.
Upaya perbaikan yang tepat dilakukan adalah pengembangan/ modifikasi resep.

Modifikasi resep adalah mengubah resep dasar menjadi resep baru yang dilakukan
dengan cara ditambah, dikurangi, atau divariasikan bahan makanan, bumbu, cara
pengolahan, porsi dan nilai gizinya. Tujuan dilakukan modifikasi resep adalah
meningkatkan penampilan serta meningkatkan rasa hidangan yang pada akhirnya akan
meningkatkan tingkat penerimaan. Modifikasi resep dapat dilakukan dengan cara
menambah atau mengurangi bumbu pada sebuah masakan. Penambahan ukuran atau
takaran bumbu juga merupakan salah satu kunci yang akan menentukan variasi rasa dan
jenis masakan, selain itu juga sebagai salah satu cara untuk menambah keanekaragam
menu pada suatu tempat.

131. Seorang Ahli Gizi menghitung kebutuhan daging ayam dengan rata rata jumlah pasien
makan per hari 400 porsi, berat daging ayam per porsi adalah 60 gram, bdd ayam adalah

82 | P a g e
75%. Menu ayam 5x dalam siklus menu 10 hari. Berapa jumlah ayam yang harus
disiapkan untuk kebutuhan 1 bulan?
A. 440 kg
B. 480 kg
C. 510 kg
D. 530 kg
E. 550 kg

Jawaban: B. 480 kg
Pembahasan:
Data focus:
- menghitung kebutuhan daging ayam dengan rata rata julah pasien makan per hari
400 porsi, berat daging ayam per porsi adalah 60 gram, bdd ayam adalah 75%.
Menu ayam 5x dalam siklus menu 10 hari
Jumlah ayam yang harus disiapkan untuk kebutuhan 1 bulan adalah 480 kg

Jumlah porsi : 400


Berat ayam : 60 gram
BDD ayam : 75%
Siklus menu : 10 hari (3 putaran menu), frekuensi : 5x
Berat kotor ayam: 60 x 100 : 75 = 80 gram / porsi
Kebutuhan 1 bulan: 80 gram x 400 porsi x 5 x 3 = 480.000 gram = 480 kg.

132. Standar porsi ayam untuk konsumen adalah 50 gram per hari, setiap kali makan, bdd
ayam (refuse 40%) 60%. Jumlah konsumen ada 30 orang. Berapa biaya pembelian
ayam jika harga ayam Rp 30.000 per kg?
A. Rp 70.500
B. Rp 73.500
C. Rp 76.500
D. Rp 78.500
E. Rp 80.000

Jawaban: C. Rp 76.500
Pembahasan:
Data focus:
- Standar porsi ayam untuk konsumen adalah 50 gram per hari, setiap kali makan, bdd
ayam (refuse 40%) 60%. Jumlah konsumen ada 30 orang.
Biaya pembelian ayam jika harga ayam Rp 30.000 per kg adalah Rp 76.500

Standar porsi ayam: 50 gram


BDD ayam : 60%
Harga ayam: Rp 30.000 /kg
Jumlah konsumen: 30 orang
Berat kotor ayam : 50 x 100 : 60 = 83,3 gram ≈ 85 gram

83 | P a g e
Biaya pembelian ayam: 85 gram x 30 orang = 2,55 kg x Rp 30.000 = Rp 76.500

133. Petugas gizi puskesmas kecamatan A gagal dalam melaksanakan suatu program gizi
masyarakat. Setelah dilakukan evaluasi, diketahui penyebabnya adalah karena
berkurangnya dukungan kebijakan dari camat dan lurah setempat. Apakah strategi yang
harus diambil pada kasus di atas?
A. pemberdayaan masyarakat
B. dukungan social
C. komunikasi
D. kemitraan
E. advokasi

Jawaban: Advokasi
Pembahasan:
Data focus:
- Petugas gizi puskesmas kecamatan A gagal dalam melaksanakan suatu program gizi
masyarakat. Setelah dilakukan evaluasi, diketahui penyebabnya adalah karena
berkurangnya dukungan kebijakan dari camat dan lurah setempat
Strategi yang harus diambil pada kasus diatas adalah melalui Advokasi

Advokasi di artikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan. Oleh karena itu, orang yang menjadi sasaran atau target advokasi ini para
pimpinan suatu organisasi atau institusi kerja baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta dan organisasi kemasyarakatan di berbagai jenjang administrasi pemerintahan
(tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan dan kelurahan).
Tujuan Advokasi menurut Departemen Kesehatan RI (2007), tujuan advokasi
adalahterdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum yaitu diperolehnya
komitmen dandukungan dalam upaya kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana,
sarana, kemudahan,keikutsertaan dalam kegiatan, maupun berbagai bentuk lainnya
sesuai keadaan dan usaha.Tujuan khusus yaitu adanya pemahaman atau pengenalan atau
kesadaran, adanya ketertarikanatau peminatan atau tanpa penolakan, adanya kemauan
atau kepedulian atau kesanggupanuntuk membantu dan menerima perubahan, adanya
tindakan/perbuatan/kegiatan nyata (yangdiperlukan) serta adanya kelanjutan kegiatan
(kesinambungan kegiatan).

134. Meningkatnya kejadian obesitas pada anak sekolah diduga karena seringnya
mengkonsumsi makanan cepat saji.Untuk membuktikan dugaan tersebut petugas gizi
akan melakukan survey penilaian konsumsi. Apakah metode yang tepat?
A. food frequency
B. food weighing
C. food account
D. food record
E. food recall

84 | P a g e
Jawaban: A. Food Frequency
Pembahasan:
Data focus:
- Meningkatnya kejadian obesitas pada anak sekolah diduga karena seringnya
mengkonsumsi makanan cepat saji
Untuk membuktikan dugaan tersebut petugas gizi akan melakukan survey penilaian
konsumsi pangan dengan metode food frequency untuk melihat kebiasaan makan dan
hubungannya dengan penyakit.

Metode Food Frequency dapat digunakan untuk melihat pola konsumsi atau kebiasaan
makan dan tingkat kekerapan konsumsi makanan tertentu yang bersifat
kualitatif.Penilaian konsumsi pangan dengan metode FFQ dapat mengidentifikasi
sebuah penyakit berhubungan atau tidak berhubungan dengan frekuensi makan
makanan tertentu.
Food Frequency Questionnare Method (FFQ) adalah Salah satu metode dietary
assesment dalam konteks individu yang mencatat frekuensi individu terhadap beberapa
jenis makanan (<100) dalam kurun waktu tertentu (1 bulan terakhir/6 bulanterakhir/1
tahun terakhir).Pada metode ini ditanyakan tentang frekuensi konsumsi sejumlah
makanan jadi atau bahan makanan selama periode tertentu seperti hari, minggu, bula
atau tahun.

135. Petugas gizi melakukan penilaian konsumsi dengan metode food recall.Wawancara
dilakukan dengan cemat sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis. Pada akhir
wawancara petugas gizi memastikan bahwa tidak ada lagi makanan yang dikonsumsi
responden tapi terlupakan. Apakah langkah yang dimaksud?
A. Review kembali semua jawaban responden
B. Review kembali kelengkapan daftar ringkas bersama responden
C. Review daftar ringkas bahan makanan yang dikonsumsi sehari kemarin
D. Review hidangan yang dikonsumsi dikaitkan dengan waktu makan dan aktifitas
E. Review rincian hidangan menurut jenis, jumlah, berat bahan makanan yang
dikonsumsi sehari kemarin

Jawaban: A. Review kembali semua jawaban responden


Pembahasan:
Data focus:
- Pada akhir wawancara petugas gizi memastikan bahwa tidak ada lagi makanan yang
dikonsumsi responden tapi terlupakan
Langkah tersebut disebut juga dengan merevie kembali semua jawaban responden
untuk memastikan tidak ada yang terlewat.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan recall 24 jam antara lain :
1. Petugas atau pewawancara menanyakan kembali dan mencatat semua makanan dan
minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran rumah tangga (URT) selama
kurun waktu 24 jam yang lalu. Dalam membantu responden mengingat apa yang
dimakan, perlu diberi penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun,

85 | P a g e
setelah sembahyang, pulang dari sekolah/bekerja, sesudah tidur siang dan
sebagainya. Selain itu, dari makanan utama, makanan kecil atau jajan juga dicatat.
Termasuk makanan yang dimakan di luar rumah seperti di restoran, di kantor, di
rumah teman atau saudara. Untuk masyarakat perkotaan konsumsi tablet yang
menagndung vitamin dan mineral juga dicatat serta adanya pemberian tablet besi
atau kapsul vitamin A.
2. Petugas melakukan konversi dari URT ke dalam ukuran berat (gram). Dalam
menaksir/memperkirakan ke dalam ukuran berat (gram) pewawancara
menggunakan berbagai alat bantu seperti contoh ukuran rumah tangga (piring, gelas,
sendok dan lain-lain) atau model dari makanan (food model). Makanan yang
dikonsumsi dapat dihitung dengan alat bantu ini atau dengan menimbang langsung
contoh makanan yang akan dimakan berikut informasi tentang komposisi makanan
jadi.
3. Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM).
4. Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (DKGA) atau
Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia.
Agar wawancara berlangsung secara sistematis, perlu disiapkan kuesioner sebelumnya
sehingga wawancara terarah menurut urut-urutan waktu dan pengelompokan bahan
makanan. Urutan waktu makan sehari dapat disusun berupa makan pagi, siang, malam
dan snack serta makanan jajanan. Pengelompokkan bahan makanan dapat berupa
makanan pokok, sumber protein nabati, sumber protein hewani, sayuran, buah-buahan
dan lain-lain.

136. Seorang pria berumur 30 tahun datang ke petugas gizi untuk mengetahui apakah dirinya
berisiko terhadap obesitas.Petugas gizi melakukan pengukuran lingkar pinggang dan
lingkar pingulnya. Setelah dihitung rasio lingkar pinggang pinggul (RLPP) adalah 0,97.
Berapa tingkat risiko kasus tersebut ?
A. tidak berisiko
B. ringan
C. sedang
D. tinggi
E. sangat tinggi

Jawaban: D. Tinggi
Pembahasan:
Data focus:
- Seorang pria 30 tahun dating ke petugas gizi untuk mengetahui apakah dirinya
berisiko obesitas
- Setelah dihitung rasio lingkar pinggang pinggul (RLPP) adalah 0,97.
Tingkat risiko pada kasus di atas adalah risiko tinggi.

Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) dapat dipakai untuk mendeteksi kelebihan
lemak tubuh pada seseorang dan akurat untuk mendeteksi risiko penyebab PJK,

86 | P a g e
beberapa jenis kanker, hiperkolesterolemia, hipertensi. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa RLPP akan meningkat dengan bertambahnya umur. Selain itu
RLPP berkaitan dengan tingkat social ekonomi dan aktifitas fisik, dan pada pria
berkaitan erat dengan konsumsi alkohol.Selain itu RLPP ≥ 0.85 kadar trigliserida darah
melebihi batas normal demikian juga kadar kolesterol darah semakin meningkat,
dengan demikian RLPP dapat dipakai sebagai indikator yang sederhana untuk
mengetahui risiko penyakit degeneratif. Selain iti RLPP juga dapat digunakan sebagai
alternatif pengganti Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam memprediksi kegemukan pada
orang dewasa.Lingkar pinggang yang aman untuk pria, kurang dari < 0.9 cm,
sedangkan wanita, kurang dari < 0.8 cm.

137. Seorang mahasiswa akan melakukan penelitian tugas akhir dengan topik “Cara ibu
dalam mengolah sayuran”. Mahasiswa tersebut perlu mengumpulkan data tentang
langkah-langkah yang dilakukan ibu dalam mengolah sayuran menjadi masakan
keluarga. Apakah metode yang paling tepat?
A. wawancara
B. angket
C. observasi
D. pengukuran
E. studi dokumen

Jawaban: C. Observasi
Pembahasan
Data focus:
- mahasiswa akan melakukan penelitian tugas akhir dengan topik “Cara ibu dalam
mengolah sayuran”. Mahasiswa tersebut perlu mengumpulkan data tentang langkah-
langkah yang dilakukan ibu dalam mengolah sayuran menjadi masakan keluarga.
Metode yang tepat dilakukan untuk dapat mengumpulkan data tersebut adalah
Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu


pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek

87 | P a g e
sasaran.Metode observasi seringkali menjadi pelengkap data yang diperoleh dari
wawancara mendalam dan survey. Observasi bisanya dipahami sebagai upaya untuk
memperoleh data secara ”natural”. Pengertian paling sederhana dari metode observasi
adalah melihat dan mendengarkan peristiwa atau tindakan yang dilakuakan oleh
orang-orang yang diamati, kemudian merekam hasil pengamatannya dengan
catatan atau alat bantu lainnya.

138. Mahasiswa gizi mendapat tugas melakukan pengamatan terhadap bahan pangan yang
disimpan yang diberi perlakuan pendinginnan, hasil pengamatan setelah disimpan
selama seminggu terjadi kerusakan atau chilling injury. Apa jenis kerusakan yang
ditimbulkan?
A. Kerusakan mikrobiologis
B. Kerusakan kimia
C. Kerusakan mekanik
D. Kerusakan fisik
E. Kerusakan biologis

Jawaban: D. Kerusakan fisik


Pembahasan:
Data focus:
- Hasil pengamatan setelah disimpan selama seminggu terjadi kerusakan atau chilling
injury.
Kerusakan fisik disebabkan oleh perlakuan-perlakuan fisik.Misalnya pengeringan dapat
menyebabkan terjadinya casehardening.Dalam pendinginan dapat terjadi chilling
injuries atau freezing injuries dan freezer burn pada bahan yang dibekukan.Pada
penggorengan atau pembakaran yang terlalu lama dapat menyebabkan kegosongan,
juga merupakan kerusakan fisik.

Tinjauan opsi lain:


- Kerusakan Mikrobiologis :Kerusakan jenis ini disebabkan oleh mikroorganisme
seperti kapang, bakteri dan khamir. Jenis pangan yang dapat dirusak oleh mikroba
sangat tergantung pada komposisi bahan baku dan keadaannya setelah diolah.
- Kerusakan kimiawi: Kerusakan kimiawi biasanya saling berhubungan dengan
kerusakan lain. Adanya sinar dapat membantu terjadinya kerusakan kimiawi,
misalnya oksidasi lemak atau warna bahan menjadi lebih pucat/luntur adanya
oksigen menyebabkan minyak menjadi tengik.
- Kerusakan mekanik: Kerusakan mekanis disebabkan oleh adanya benturan-benturan
mekanis, misalnya benturan antara bahan atau akrena benturan alat dengan bahan
itu sendiri, atau antara bahan pangan dengan wadah pengelolaan.Gejala kerusakan
yang timbul antara lain memar (karena tertindih/tertekan), gepeng, retak, pecah,
sobek/terpotong, dan lain-lain.
- Kerusakan Biologis: Kerusakan biologis yaitu kerusakan yang disebabkan oleh kerusakan
fisiologis, serangga dan binatang pengerat.

88 | P a g e
- Kerusakan biologis meliputi kerusakan yang disebabkan oleh reaksi-reaksi
metabolisme dalam bahan, atau oleh enzim-enzim yang teradpat didalamnya secara
alami sehingga terjadi proses autolisis yang menyebabkan terjadinya kerusakan dan
pembusukan.

139. Seorang pelaku usaha produk makanan mengunakan kemasan plastik dan karton dengan
tujuan untuk menjaga produknya dari sinar ultraviolet, panas, kelembabab udara,
oksigen, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat menurunkan produk,
Mahasiswa Gizi diminta untuk mengindetifikasi fungsi kemasan. Apakah fungsi yang
dimaksud?
A. Wadah
B. efisiensi
C. daya tarik
D. pelindung
E. identitas produk

Jawaban: D. Pelindung
Pembahasan:
Data focus:
- produk makanan menggunakan kemasan plastik dan karton dengan tujuan untuk
menjaga produknya dari sinar ultraviolet, panas, kelembabab udara, oksigen,
kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat menurunkan produk
Fungsi kemasan pada kasus di atas adalah sebagai pelindung

Secara umum, pengertian kemasan produk adalah suatu wadah atau pembungkus yang
berfungsi untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya kerusakan pada sebuah
produk yang dikemas.Biasanya, kemasan dibuat dengan desain yang kreatif dan unik
agar dapat menarik pembeli.Selain itu, kemasan juga harus memiliki kualitas yang baik
dan dapat membangun identitas merek dagang.
Fungsi protektif dalam hal ini berfungsi sebagai sesuatu pelindung ataupun keamanan
produk dari berbagai hal yang mampu merusak produk seperti cuaca, proses pengiriman,
dll.Kemasan yang melindungi produk mampu mencegah atau meminimalisir adanya
kerusakan dan risiko cacar yang mampu merugikan pihak pembeli atau penjual.

140. Data posyandu Melati sebulan terakhir mencakup 100 anak, 80 anak memiliki KMS,
namun dari jumlah yang ditimbang yaitu 75 anak hanya 45 anak yang mengalami
kenaikan berat badan. Berapakah keberhasilan program pada Posyandu tersebut?
A. 80%
B. 93.75%
C. 60%
D. 45%
E. 75%

Jawaban: C. 60%

89 | P a g e
Pembahasan:
Data focus:
- Tingkat keberhasilan program posyandu dengan jumlah balita 100 anak, 80 anak
memiliki KMS, namun dari jumlah yang ditimbang yaitu 75 anak hanya 45 anak
yang mengalami kenaikan berat badan.
Keberhasilan program (N/D) adalah 60%

Keberhasilan program = N/D x 100% = 45/75 x 100% = 60%


- D/S = Tingkat partisipasi masyarakat / cakupan penimbangan
- K/S = Tingkat liputan program / Jangkauan program
- D/K = Tingkat kelangsungan penimbangan / Kesinambungan program
- N/D = Tingkat keberhasilan program / Kecenderungan status gizi
- N/S = Tingkat capaian program / Efektivitas kegiatan

141. Data posyandu Melati sebulan terakhir mencakup 100 anak, 80 anak memiliki KMS,
namun dari jumlah yang ditimbang yaitu 75 anak hanya 45 anak yang mengalami
kenaikan berat badan. Berapakah tingkat liputan program pada Posyandu tersebut?
A. 80%
B. 93.75%
C. 60%
D. 45%
E. 75%

Jawaban: A. 80%
Pembahasan:
Data focus
- Tingkat liputan program dengan jumlah balita mencakup 100 anak, 80 anak
memiliki KMS, namun dari jumlah yang ditimbang yaitu 75 anak hanya 45 anak
yang mengalami kenaikan berat badan.
Tingkat liputan program (K/S) adalah 80%

Tingkat liputan program = K/S x 100% = 80/100 x 100% = 80%


- D/S = Tingkat partisipasi masyarakat / cakupan penimbangan
- K/S = Tingkat liputan program / Jangkauan program
- D/K = Tingkat kelangsungan penimbangan / Kesinambungan program
- N/D = Tingkat keberhasilan program / Kecenderungan status gizi
- N/S = Tingkat capaian program / Efektivitas kegiatan

142. Data posyandu Melati sebulan terakhir mencakup 100 anak, 80 anak memiliki KMS,
namun dari jumlah yang ditimbang yaitu 75 anak hanya 45 anak yang mengalami
kenaikan berat badan. Berapakah tingkat kesinambungan program pada Posyandu
tersebut?
A. 80%
B. 93.75%

90 | P a g e
C. 60%
D. 45%
E. 75%

Jawaban: B. 93,75%
Pembahasan
Data focus:
- Tingkat kesinambungan program dengan jumlah balita 100 anak, 80 anak memiliki
KMS, namun dari jumlah yang ditimbang yaitu 75 anak hanya 45 anak yang
mengalami kenaikan berat badan.
Tingkat kesinambungan program (D/K) adalah 93,75%

Tingkat kesinambungan program= D/K x 100% = 75/80 x 100% = 93,75%


- D/S = Tingkat partisipasi masyarakat / cakupan penimbangan
- K/S = Tingkat liputan program / Jangkauan program
- D/K = Tingkat kelangsungan penimbangan / Kesinambungan program
- N/D = Tingkat keberhasilan program / Kecenderungan status gizi
- N/S = Tingkat capaian program / Efektivitas kegiatan

143. Seorang anak usia 1 tahun 7 bulan diukur tinggi badan nya oleh ahli gizi Puskesmas.
Diperoleh hasil ukur 85,2 cm. Karena teknik pengukuran tidak sesuai dengan umur
maka hasil harus dilakukan koreksi. Berapa tinggi badan anak tersebut?
A. 84,5 cm
B. 85,5 cm
C. 85,9 cm
D. 86,5 cm
E. 86,9 cm

Jawaban: C. 85,9 cm
Pembahasan:
Data focus :
- Anak usia 1 tahun 7 bulan diukur tinggi badan nya oleh ahli gizi Puskesmas.
Diperoleh hasil ukur 85,2 cm. Karena teknik pengukuran tidak sesuai dengan umur
maka hasil harus dilakukan koreksi
Tinggi badan anak tersebut setelah dikoreksi adalah 85,9 cm. Agar mendapat hasil ukur
yang tepat diperlukan perhitungan dengan koreksi yakni Menambah 0,7 cm pada TB
untuk mengkonversinya menjadi PB.
PB = 85,2 cm + 0,7 cm = 85,9 cm

Panjang badan diukur dengan infantometer length board untuk anak usia 0-2 tahun.
Anak diposisikan tidur terlentang saat pengukuran.Pengukuran ini membutuhkan 2
orang pengukur. Untuk anak usia di atas 2 tahun, tinggi badan diukur dengan microtoise
dengan cara berdiri. Penting untuk mengkoreksi hasil pengukuran bila tidak dilakukan
dengan cara sesuai untuk kelompok umur :

91 | P a g e
1. Jika seorang anak berumur kurang dari 2 tahun diukur tingginya (berdiri) maka
ditambahkan 0.7 cm untuk mengkonversi menjadi panjang badan
2. Jika seorang anak berumur 2 tahun atau lebih dan diukur panjangnya(telentang) maka
dikurangi 0.7 cm untuk mengkonversi menjadi tinggi badan.

144. Seorang bayi laki-laki usia 2 bulan melakukan penimbangan di Posyandu, setelah
ditimbang oleh kader, bayi tersebut dinyatakan tidak naik berat badannya. Berapa
kenaikan Berat Badan minimal untuk bayi tersebut?
A. 500 gram
B. 200 gram
C. 800 gram
D. 400 gram
E. 900 gram

Jawaban: E. 900 gram


Pembahasan:
Data focus :
- bayi laki-laki usia 2 bulan melakukan penimbangan di Posyandu, setelah ditimbang
oleh kader, bayi tersebut dinyatakan tidak naik berat badannya.
Kenaikan BB minimal bayi usia 2 bulan adalah 900 gram

145. Seorang mahasiswa Jurusan Gizi ditugaskan untuk membuat menu rendah lemak
dimana dia menggunakan daftar bahan makanan penukar, dimana protein hewani
menurut kandungan lemak memiliki golongan A yaitu rendah Lemak yang mengandung
7 gr Protein, 2 gr lemak dan 50 Kalori. Yang termasuk sumber protein tersebut adalah ?
A. Bakso
B. babat
C. telur ayam
D. telur bebek
E. belut

92 | P a g e
Jawaban: B. Babat
Pembahasan:
Data focus:
- Protein hewani menurut kandungan lemak memiliki golongan A yaitu rendah
Lemak yang mengandung 7 gr Protein, 2 gr lemak dan 50 Kalori
Yang termasuk bahan makanan tersebut adalah Babat

146. Pasien dengan diagnosis GERD (gastro esophagial reflux disease) datang ke poli
konsultasi gizi. Pasien mengeluh sering merasa mau muntah akibat adanya refluks
esofagus, baik dari lambung maupun duodenum bagian atas. Ahli gizi merencanakan
diet untuk mengurangi refluks yang terjadi dengan memberikan zat gizi yang dapat
meningkatkan tekanan pada low eshophagial spincter. Zat gizi apa yang
dimaksud?
A. Karbohidrat
B. Protein
C. Lemak
D. Vitamin
E. Mineral

Jawaban: B. Protein
Pembahasan:
Data focus:
- Pasien dengan diagnosis GERD (gastro esophagial reflux disease) datang ke poli
konsultasi gizi.
- Ahli gizi merencanakan diet untuk mengurangi refluks yang terjadi dengan
memberikan zat gizi yang dapat meningkatkan tekanan pada low eshophagial
spincter.
Zat gizi yang dapat meningkatkan tekanan pada low eshophagial spincter adalah Protein.

Gastroesophageal Reflux Disease ( GERD ) merupakan kondisi dimana naiknya asam


lambung menuju esofagus yang dapat enimbulkan nyeri pada ulu hati atau sensasi
terbakar di dada. Penyebab dari timbulnya GERD adalah tidak berfungsinya lower

93 | P a g e
esophageal sphincter ( LES ), dimana LES sendiri merupakan lingkaran otot pada
bagian bawah dari esofagus. LES berfungsi sebagai pintu otomatis yang akan terbuka
ketika makanan atau minuman turun ke perut.
Beberapa jenis makanan tertentu beresiko memicu GERD. Misalnya makanan pedas
yang berlebihan akan merangsang lambung untuk berkontraksi dan kandungan cabai
tersebut dapat menghilangkan sel epitel pada lapisan mukosa. Sedangkan konsumsi
makanan asam dapat merangsang produksi asam lambung.Penderita GERD yang
banyak mengonsumsi protein lebih jarang menunjukkan gejala.Hal ini kemungkinan
disebabkan karena protein merangsang produksi hormon gastrin.Gastrin meningkatkan
gerakan otot sfingter dan mempercepat pengosongan lambung.Ini dapat mencegah
makanan dan asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

147. Seorang ahli gizi akan memberikan makanan untuk pasien di rumak sakit. Makanan
tersebut memenuhi semua kebutuhan zat gizi, tidak membutuhkan proses mengunyah,
osmolaritas makanan < 400 mosmol. Bentuk makanan apa yang sesuai dengan
pernyataan di atas?
A. Makanan saring
B. Makanan cair
C. Cair jernih
D. Cair penuh
E. Cair kental

Jawaban: D. Cair penuh


Pembahasan:
Data focus:
- Makanan tersebut memenuhi semua kebutuhan zat gizi, tidak membutuhkan proses
mengunyah, osmolaritas makanan < 400 mosmol.
Bentuk makanan yang sesuai dengan kasus di atas adalah cair penuh.

Makanan cair penuh diberikan kepada pasien yang mempunyai masalah untuk
mengunyah, menelan atau mencerna makanan padat, misalnya pada operasi mulut atau
tenggorokan dan kesadaran munurun. Makana ini dapt diberikan melalui oral, piipa atau
enterak (Naso Gastric Tube = NGT) secara bolus atau drip tetes. Ada dua golongan
makana cair penuh yaitu formula rumah sakit (FRS) dan formula komersial (FK).
Syarat-syarat diet makanan cair penuh adalah sebagai berikut:
1. Tidak merangsang saluran cerna
2. Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan protein.
3. Kandungan energi minimal 1 kk/ml. Konsentrasi cairan dapat diberikan secara
bertahap dari ½ , ¾, sampai penuh.
4. Berdassarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah atau bebas laktosa,
formula dengan asam lemak rantai sedang ( MCT, formula dengan protein yang
terhidrolisa, formula tanpa susu, formula dengan serat, dan sebagainya).
5. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dapat diberikan tambahan fero
sulfat, vitamin B kompleks, vitamin C.

94 | P a g e
6. Sebaiknya osmolaritas < 400 Mosml

148. Seorang pasien di rumah sakit mengalami diare setelah diberikan makanan lewat pipa
buatan rumah sakit. Penyebab diare diduga berkaitan dengan osmolaritas makanan yang
tinggi. Bahan makanan apa yang dapat menyebabkan kasus di atas?
A. Telur
B. Susu
C. Minyak
D. Gula Pasir
E. Tepung Meizena

Jawaban: D. Gula pasir


Pembahasan:
Data focus:
- pasien di rumah sakit mengalami diare setelah diberikan makanan lewat pipa buatan
rumah sakit.Penyebab diare diduga berkaitan dengan osmolaritas makanan yang
tinggi.
Bahan makanan yang dapat menyebabkan kasus di atas adalah Gula pasir.

Diare merupakan keadaan buang air besar (defekasi) lebih dari tiga kali dalam 24 jam
dengan konsentrasi tinja berbentuk cairan atau setengah cair. Keadaan diare pada bayi
berbeda dengan kelompok usia lainnya, yaitu dikatakan diare jika frekuensi buang air
besar lebih sering dari kebiasaan seharinya. Diare Osmotik terjadi akibat osmolaritas
intraluminer yang meninggi.Virus yang menginfeksi usus halus dan menyerang villus
usus halus menyebabkan fungsi absorpsi cairan dan makanan terganggu. Keadaan ini
menyebabkan cairan dan makanan yang tidak terserap akan meningkatkan tekanan
koloid osmotik dan terjadi hiperperistaltik usus sehingga cairan dan makanan terdorong
keluar usus melalui anus.
Pembuatan formula enteral rumah sakit (FERS) perlu mempertimbangkan osmolalitas
dan viskositas.Osmolalitas yang direkomendasikan berkisar 300-450
mOsm/kg.Osmolalitas yang tinggi dalam formula enteral berpotensi menyebabkan
dumping sindrom dan diare.

149. Tn A menjalani rawat inap di rumah sakit karena stroke. Sebelumnya pasien mendapat
makanan lewat pipa (NGT) karena tidak bisa menelan. Pasien mengeluh ingin makan
lewat oral karena merasa reflek menelannya sudah lebih membaik. Ahli gizi
merencanakan bentuk makanannya. Bentuk makanan apa yang sebaiknya diberikan
kepada pasien?
A. Makanan Biasa
B. Makanan lunak
C. Makanan Saring
D. Makanan cair jernih
E. Makanan cair kental

95 | P a g e
Jawaban: E. Makanan cair kental
Pembahasan:
Data focus:
- Pasien mengeluh ingin makan lewat oral karena merasa reflek menelannya sudah
lebih membaik.
Bentuk makanan yang sebaiknya diberikan kepada pasien stroke yang sudah merasa
reflex menelannya sudah membaik adalah makanan cair kental.

Penderita stroke memiliki keterbatasan pada penerimaan, pencernaan, dan penyerapan


berbagai makanan (zat gizi). Pemberian diet (makanan) yang tepat untuk penderita
stroke perlu mempertimbangkan juga faktor risiko yang terjadi (Roman GC, 2006).
Menurut Almatsier (2002) bentuk makanan yang diberikan pada pasien stroke dalam
fase akut atau bila ada gangguan fungsi menelan adalah dalam bentuk cairan kental atau
kombinasi cair jernih dan cairan kental yang diberikan secara oral atau NGT sesuai
dengan keadaan penyakit.Makanan diberikan dalam porsi kecil tiap 2-3 jam. Lama
pemberian disesuaikan dengan keadaan pasien. Kemudian pada pasien fase pemulihan
bentuk makanan merupakan kombinasi cairan jernih dan cairan kental, saring, lunak,
dan biasa, sebagai makanan perpindahan dari diet sebelumnya.

150. Tn A usia 67 tahun dengan TB 160 cm dan BB 80 kg dirawat di rumah sakit karena
stroke. Pasien mendapat makanan saring karena kesulitan pada saat menelan.
Sebelumnya pasien mempunyai kebiasaan makan dalam porsi besar dan kurang olah
raga. Hasil recall di rumah sakit menunjukkan asupan energi 30% dari kebutuhan. Ahli
gizi akan menentukan diagnosisnya. Diagnosis gizi apa yang tepat untuk kasus di atas?
A. Stroke berkaitan dengan kesulitan menelan ditandai asupan energi 30%
B. Strokeberkaitan dengan obesitas ditandai dengan tidak bisa menelan dan asupan
energi 30% dari kebutuhan
C. Asupan oral inadekuat berkaitan dengan kesulitan menelan ditandai dengan asupan
energi sebesar 30% dari kebutuhan
D. Obesitas berkaitan dengan kebiasaan makan dalam porsi besar dan kurang olah raga
ditandai dengan BB 80 kg
E. Kenaikan BB yang tidak diharapkan berkaitan dengan stroke ditandai dengan IMT
31,25

Jawaban: C. Asupan oral inadekuat berkaitan dengan kesulitan menelan ditandai


dengan asupan energi sebesar 30% dari kebutuhan.
Pembahasan:
Data focus:
- Pasien mendapat makanan saring karena kesulitan pada saat menelan. Sebelumnya
pasien mempunyai kebiasaan makan dalam porsi besar dan kurang olah raga. Hasil
recall di rumah sakit menunjukkan asupan energi 30% dari kebutuhan.
Diagnosis Gizi berdasarkan ADIME :Asupan oral inadekuat berkaitan dengankesulitan
menelanditandai denganasupan energi sebesar 30% dari kebutuhan.

96 | P a g e
151. Tn A, dengan pendidikan tamat SD dirawat di RS karena mengalami perdarahan
disebabkan ulkus peptikum. BAB dan NGT tube berwarna hitam. Pasien mempunyai
riwayat penyakit artitis dan mengkonsumsi obat analgesik yang dibeli di warung.
Kebiasaan makan pasien tidak teratur, suka ngemil, kurang beraktivitas fisik. Pasien
belum pernah mendapat konseling gizi. Ahli gizi akan menentukan diagnosis gizinya.
Diagnosis apayang tepat untuk kasus di atas?
A. Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi untuk
penyakit ditandai dengan pasien makan tidak teratur, suka ngemil
B. Pola makan yang salah berkaitan dengan makan tidak teratur, suka ngemil ditandai
dengan sakit di bagian lambung, BAB berwarna hitam, NGT tube berwarna hitam
C. Pola makan yang salah berkaitan dengan penyakit ulkus peptikum ditandai makan
tidak teratur, suka ngemil
D. Ulkus peptikum berkaitan dengan makan tidak teratur dan suka ngemil, konsumsi
obat analgesik ditandai dengan sakit bagian lambung, BAB berwarna hitam, NGT
tube
E. Kurang pengetahuan terkait gizi berkaitan belum pernah konseling gizi ditandai
dengan tidak tamat SD

Jawaban: A. Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan


tentang gizi untuk penyakit ditandai dengan pasien makan tidak teratur, suka
ngemil.

152. Tn A, pendidikan tamat SD dirawat di RS karena mengalami perdarahan akibat ulkus


peptikum. BAB Berwana hitam dan makan melalui NGT tube. Pasien mempunyai
riwayat penyakit artitis dan mengkonsumsi obat analgesik yang dibeli di warung.
Kebiasaan makan pasien tidak teratur, suka ngemil, kurang beraktivitas fisik. Asupan
energi 120%, lemak 115% dari kebutuhan. Ahli gizi akan membuat preskripsi dietnya.
Preskripsi diet apa yang tepat untuk kasus di atas?
A. Puasa dari makanan oral
B. Bentuk makanan cair Jernih
C. Bentuk makanan cair penuh
D. Bentuk makanan cair kental
E. Bentuk makanan cair saring

Jawaban: A. Puasa dari makanan oral


Pembahasan:
Data focus:
- dirawat di RS karena mengalami perdarahan akibat ulkus peptikum, BAB Berwana
hitam dan makan melalui NGT tube
Dari kasus di atas diketahui pasien mengalami pendarahan saluran cerna ditandai
dengan BAB berwarna hitam dan diberi makan melalui NGT Tube, sehingga sebaiknya
pasien puasa dari makanan oral agar tidak memperparah pendarahan saluran cerna.

97 | P a g e
Makanan enteral merupakan salah satu terapi tambahan pada pasien penyakit kritis
dengan fungsi gastrointestinal baik namun asupan oral tidak dapat
diberikan.Keuntungan makanan enteral adalah meningkatkan integritas mukosa
intestinal dalam absorbsi nutrisi, memperbaiki respon metabolik dan imun, menurunkan
risiko komplikasi, serta harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan makanan
parentral.Makanan enteral adalah makanan yang diberikan pada pasien yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan gizinya melalui rute oral, formula makanan diberikan melalui
tube ke dalam lambung (gastric tube), nasogastric tube (NGT), atau jejunum dapat
secara manual maupun dengan bantuan pompa mesin. Pemberian makanan enteral
sebaiknya diatur sesuai dengan usia pasien, berat badan, penyakit primer, status gizi,
alat akses makanan enteral tersebut, serta kondisi dari saluran gastrointesinalnya sendiri.

153. Seorang wanita usia 35 tahun dengan TB 150 cm, BB 68 kg dirawat di RS dengan
diagnosis batu empedu. Pasien mengeluh sering kesakitan terutama setelah makan.
Kebiasaan makan pasien adalah suka makan gorengan& kuning telur, kurang serat,
kurang minum. Ahli gizi membuat perencanaan diet untuk mengurangi rasa sakit pasien.
Diet apa yang tepat untuk kasus di atas?
A. diet tinggi serat
B. diet rendah serat
C. diet rendah lemak
D. diet rendah protein
E. diet rendah kolesterol

Jawaban: C. Diet rendah lemak


Pembahasan:
Data focus:
- Wanita usia 35 tahun dengan TB 150 cm, BB 68 kg dirawat di RS dengan diagnosis
batu empedu. Pasien mengeluh sering kesakitan terutama setelah makan. Kebiasaan
makan pasien adalah suka makan gorengan & kuning telur, kurang serat, kurang
minum.
Untuk mengurangi rasa sakit pasien diet yang tepat diberikan adalah diet rendah lemak

Batu empedu (kolelitiasis) adalah timbunan kristal yang terbentuk di dalam kandung
empedu atau saluran empedu. Proses terbentuknya batu empedu adalah ketika lemak
(kolesterol)/bilirubin berlebih dalam saluran cerna kemudian fungsi cairan empedu
terganggu yang menyebabkan batu empedu. Tujuan diet kolelitiasis adalah membatasi
makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen dan mengatasi malabsorbsi
lemak yaitu dengan Diet Lemak Rendah.Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan
sampai akutnya mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20- 25% dari
kebutuhan energy total.Lemak yang baik diberikan adalah jenis lemak rantai sedang
(MCT) yang dapat mengurangi lemak feses dan mencegah kehilangan vitamin dan
mineral.

98 | P a g e
154. Tn A umur 38 tahun, TB 167 cm dan BB 60 kg datang ke poli konsultasi gizi. Pasien
menjalani hemodialisa karena penyakit CKD (cronic kidney disease). Ahli gizi
merencanakan kebutuhan zat gizi proteinnya. Berapa kebutuhan protein/hari pada
kasus tersebut?
A. 36 gram/hari
B. 48 gram/hari
C. 60 gram/hari
D. 72 gram/hari
E. 84 gram/hari

Jawaban: D. 72 gram/hari
Pembahasan:
Data focus:
- Pasien menjalani hemodialisa karena penyakit CKD (cronic kidney disease).
Kebutuhan protein/hari untuk pasien CKD dengan hemodialisa adalah 1,2 g/KgBB
yaitu 72 gram / hari.

Tujuan diet CKD dengan hemodialisa :


1. Diet yang diberikan pada pasien dengan penurunan ginjal tahap akhir dengan terapi
pengganti, jika hasil kliren kreatinin <15 ml/menit. Mencukupi kebutuhan zat gizi
sesuai kebutuhan perorangan agar status gizi optimal
2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Menjaga agar penumpukan produk sisa metabolisme protein tidak berlebih
Syarat Diet:
1. Energi 30 - 35 kkal/kgBB/hari
2. Protein 1,1 - 1,2 gr/kgBB/hari
3. Kalsium 1000 mg/hari
4. Batasi garam terutama bila ada penimbunan air dalam jaringan tubuh (edema) dan
tekanan darah tinggi
5. Kalium dibatasi terutama bila urin kurang dari 400 ml atau kadar kalium darah lebih
dari 5,5 m Eq/L
6. Jumlah asupan cairan = jumlah urin 24 jam + (500 ml - 750 ml)

155. Tn A umur 38 tahun, TB 167 cm dan BB 60 kg datang ke poli konsultasi gizi. Pasien
menjalani hemodialisa karena penyakit CKD (cronic kidney disease). Ahli gizi
merencanakan kebutuhan energinya. Berapa kebutuhan energi yang dimaksud?
A. 1500 kkal/hari
B. 1800 kkal/hari
C. 2100 kkal/hari
D. 2400 kkal/hari
E. 2700 kkal/hari

Jawaban: C. 2100 kkal/hari


Pembahasan:

99 | P a g e
Data focus:
- Tn A umur 38 tahun, TB 167 cm dan BB 60 kg datang ke poli konsultasi gizi.
Pasien menjalani hemodialisa karena penyakit CKD (cronic kidney disease).
Kebutuhan energy untuk Tn.A adalah 2100 kkal/hari

Kebutuhan energy CKD < 60 tahun = 35 kkal x kgBB


= 35 x 60 = 2100 kkal
Syarat Diet CKD:
1. Energi 30 - 35 kkal/kgBB/hari
2. Protein 1,1 - 1,2 gr/kgBB/hari
3. Kalsium 1000 mg/hari
4. Batasi garam terutama bila ada penimbunan air dalam jaringan tubuh (edema) dan
tekanan darah tinggi
5. Kalium dibatasi terutama bila urin kurang dari 400 ml atau kadar kalium darah lebih
dari 5,5 m Eq/L
6. Jumlah asupan cairan = jumlah urin 24 jam + (500 ml - 750 ml)

156. Tn A umur 38 tahun, TB 167 cm dan BB 60 kg datang ke poli konsultasi gizi. Pasien
menjalani hemodialisa karena penyakit CKD (cronic kidney disease). Jumlah urine
yang keluar 400 cc/hari. Ahli gizi merencanakan kebutuhan cairannya. Berapa
kebutuhan cairan pada kasus di atas?
A. 400 cc/hari
B. 600 cc/hari
C. 900 cc/hari
D. 1400 cc/hari
E. 2000 cc/hari

Jawaban: C. 900 cc/hari


Pembahasan:
Data focus
- Pasien menjalani hemodialisa karena penyakit CKD (cronic kidney disease).
Jumlah urine yang keluar 400 cc/hari. Ahli gizi merencanakan kebutuhan cairannya.
Kebutuhan cairan untuk Tn.A adalah 900 cc/hari

Cairan dibatasi yaitu jumlah urine 24 jam + 500 cc = 400 + 500 = 900 cc/hari
Salah satu intervensi yang diberikan kepada penderita hemodialisa adalah pembatasan
asupan cairan. Tanpa adanya pembatasan asupan cairan, akan mengakibatkan cairan
menumpuk dan akan menimbulkan edema di sekitar tubuh. Kondisi ini akan membuat
tekanan darah meningkat dan memperberat kerja jantung. Penumpukan cairan juga akan
masuk ke paru-paru sehingga membuat pasien mengalami sesak nafas. Secara tidak
langsung berat badan pasien juga akan mengalami peningkatan berat badan yang cukup
tajam, mencapai lebih dari berat badan normal (0,5 kg /24 jam). Oleh karena itu, pasien
GGK perlu mengontrol dan membatasi jumlah asupan cairan yang masuk dalam

100 | P a g e
tubuh.Pembatasan asupan cairan penting agar pasien yang menderita GGK tetap merasa
nyaman pada saat sebelum, selama dan sesudah terapi hemodialisa.

157. Tn A umur 38 tahun, TB 167 cm dan BB 60 kg datang ke poli konsultasi gizi. Pasien
mengeluh sering BAK dan lemas. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan GD puasa 180
mg% dan GD 2 jam pp 270 mg%. Pasien suka mengkonsumsi camilan manis dan
minum teh manis 3 kali/hari. Asupan energi 110% dari kebutuhan, dan asupan serat
pasien 10 gram/hari. Pasien mempunyai riwayat obesitas sebelumnya. Ahli gizi akan
membuat diagnosis gizi. Apa diagnosis gizi yang tepat untuk kasus di atas?
A. Diabetes melitus berkaitan dengan suka mengkonsumsi cake,bolu dan minum teh
manis ditandai dengan GD puasa 180 mg% dan GD 2 jam pp 270 mg%
B. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan suka mengkonsumsi
camilan manis ditandai dengan asupan energi 110% dari kebutuhan
C. Asupan energi berlebih berkaitan dengan suka mengkonsumsi camilan manis
ditandai dengan GD puasa 180 mg% dan GD 2 jam pp 270 mg%
D. Pola makan yang salah berkaitan dengan suka mengkonsumsi camilan manis
ditandai dengan asupan energi 110%
E. Riwayat obesitas berkaitan dengan suka makan camilan manis ditandai dengan BB
60 kg

Jawaban: B. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan suka


mengkonsumsi camilan manis ditandai dengan asupan energi 110% dari
kebutuhan.

158. Tn A mengalami luka bakar grade 2 sebesar 30% karena api. Pasien sudah 1minggu
dirawat di RS. Luka terbukanya kelihatan basah dan mengeluarkan air. Hasil
pemeriksaan fisik terdapat oedema di kaki dan tangan. Ahli gizi melakukan monev
terhadap penyebab oedema. Apa hasil pemeriksaan yang terkait dengan kasus di atas?
A. Natrium darah
B. osmolaritas darah
C. Protein darah
D. Lemak darah
E. Gula darah

Jawaban: C. Protein darah


Pembahasan
Data focus
- Hasil pemeriksaan fisik terdapat oedema di kaki dan tangan. Ahli gizi melakukan
monev terhadap penyebab oedema.
Penyebab odema pada kasus diatas adalah ketidakseimbangan protein darah

Pasien yang mengalami luka bakar, khususnya luka bakar berat/mayor akan kehilangan
barier kulit sebagai akibat kontak dengan burning agent. Hal ini akan menyebabkan
pasien mengalami kondisi inflamasi sehingga meningkatkan resiko terjadinya

101 | P a g e
peningkatan permeabilitas kapiler. Peningkatan permeabilitas kapiler dapat
mengakibatkan ekstravasasi cairan atau perpindahan protein plasma, air, dan elektrolit
dari intravaskular menuju interstisial yang terjadi dalam 24-36 jam pasca trauma.
Perpindahan cairan yang berlangsung terus-menerus ini akan berdampak pada
penurunan volume cairan intravaskular dan albumin intravaskular yang diikuti dengan
penurunan tekanan onkotik. Berpindahnya cairan dari intravaskular ke interstisial dan
keseimbangan tekanan onkotik sangat dipengaruhi oleh kadar albumin dalam plasma
yang menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan timbul odema.

159. Seorang anak dirawat di RS karena demam berdarah dengan IgG dan IgM untuk dengue
positif. Hasil pemeriksaan trombosit di bawah normal. Ahli gizi melakukan monev
asupan zat dietnya. Asupan zat gizi apa yang perlu diperhatikan pada kasus di atas?
A. Karbohidrat
B. Protein
C. Lemak
D. Cairan
E. Serat

Jawaban: D. Cairan
Pembahasan
Data focus:
- anak dirawat di RS karena demam berdarah dengan IgG dan IgM untuk dengue
positif. Hasil pemeriksaan trombosit di bawah normal
Asupan zat gizi yang harus diperhatikan pada pasien DBD adalah asupan cairan.
Tatalaksana utama pasien suspek demam berdarah dengue (DBD) adalah terapi
cairan.Tujuannya adalah mempertahankan jumlah cairan dalam pembuluh darah tetap
adekuat.Seperti diketahui bahwa mekanisme patogenesis utama dalam perjalanan
penyakit DBD adalah kebocoran plasma.Kebocoran plasma dapat menyebabkan defisit
cairan intravaskuler yang serius sehingga menuntun pasien pada kondisi syok yang
berujung pada kematian.

160. Seorang ahli gizi akan melakukan penyuluhan gizi di Poli Rawat Jalan RS pada pagi
hari sebelum dokter yang bertugas datang. Apakah alat bantu yang paling sesuai pada
kegiatan tersebut?
A. Slide
B. Leaflet
C. Flipchart
D. Rubik
E. Poster

Jawaban: E. Poster
Pembahasan
Data focus

102 | P a g e
- Seorang ahli gizi akan melakukan penyuluhan gizi di Poli Rawat Jalan RS pada pagi
hari sebelum dokter yang bertugas datang
Media yang tepat digunakan adalah Poster

Promosi kesehatan dapat dilakukan di antaranya dengan menggunakan media.Media


yang banyak digunakan untuk mempromosikan, mensosialisasikan kesehatan adalah
poster.Poster adalah media gambar yang meng-kombinasikan unsur-unsur visual seperti
garis, gambar dan katakata untuk dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikan
pesan secara singkat.Poster mempunyai keuntungan dalam menarik orang yang
mempunyai minat khusus, karena poster dapat menyampaikan atau menyaji-kan pokok
dari suatu permasalahan.Poster merupakan pesan singkat dalam bentuk gambarr dengan
tujuan untuk mempengaruhi sesorang agar tertarik pada sesuatu, atau mempengaruhi
agar seseorang bertindak akan sesuatu hal. Poster tidak dapat member pelajaran dengan
sendirinya, karena keterbatasan kata-kata.Poster lebih cocok kalau diperuntukan sebagai
tindak lanjut dari suatu pesan yang sudah disampaikan beberapa waktu yang lalu.
Dengan demikian poster bertujuan untuk mengingat kembali dan mengarahkan
pembaca kearah tindakan tertentu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator.

161. Menurut Data dari suatu Puskesmas didapat bahwa cakupan ASI Eksklusif hanya
mencapai 39% sementara target cakupan adalah 80%. Tim Dosen gizi bermaksud
melakukan penelitian untuk mengungkap penyebab masalah tersebut, dalam
pelaksanaannya instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner wawancara
dengan menggunakan pedomannya. Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan Focus
Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam. Apa jenis penelitian yang
digunakan Tim Dosen Gizi tersebut?
A. Case Control
B. Kualitatif
C. Survei
D. Kuantitatif
E. Eksperimen

Jawaban: B. Kualitatif
Pembahasan
Data focus:
- Tim Dosen gizi bermaksud melakukan penelitian untuk mengungkap penyebab
masalah tersebut, dalam pelaksanaannya instrumen penelitian yang digunakan
adalah kuesioner wawancara dengan menggunakan pedomannya. Pelaksanaan
wawancara dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara
mendalam.
Jenis penelitian yang digunakan oleh tim dosen tersebut adalah Kualitatif.

Metode penelitian kualitatif digunakan untuk menyelidiki, menggambarkan,


menjelaskan, menemukan kualitas, atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak
dapat diukur dengan angka atau pendekatan kuantitatif.Metode ini digunakan untuk

103 | P a g e
meneliti kondisi objek yang alamiah bukan eksperimental.Sementara itu, penelitian
kuantitatif memiliki sifat yang terperinci dan terukur.Alur penelitian kuantitatif sudah
terencana sejak awal.Perbedaan desain penelitian tersebut membuat data yang diperoleh
pada penelitian kualitatif lebih banyak bersifat naratif sedangkan pada penelitian
kuantitatif lebih banyak berupa angka.Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif ini
kemudian berdampak pada tujuan penelitian.Penelitian kualitatif bertujuan untuk
memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripsikan realitas
dan kompleksitas sosial.Sementara itu, penelitian kuantitatif bertujuan untuk
menjelaskan hubungan antarvariabel, menguji teori, dan melakukan generalisasi atas
objek penelitian.

162. Seorang petugas gizi melakukan pengukuran tinggi badan pada 10 orang anak lakilaki
5-8 tahun dengan menggunakan Microtoa. Dari pengukuran diperoleh hasil sebagai
berikut : 98 cm, 99 cm, 99,2 cm,100 cm,110,3 cm, 116 cm,122 cm,125 cm,133 cm dan
133 cm. Apakah jenis skala data pengukuran tersebut ?
A. data campuran
B. data rasio
C. data normal
D. data ordinal
E. data nominal

Jawaban: B. Data rasio


Pembahasan:
Data focus:
- Hasil pengukuran tinggi badan pada 10 orang anak lakilaki 5-8 tahun dengan
menggunakan Microtoa. Dari pengukuran diperoleh hasil sebagai berikut : 98 cm,
99 cm, 99,2 cm,100 cm,110,3 cm, 116 cm,122 cm,125 cm,133 cm dan 133 cm.
Jenis skala yang tepat digunakan adalah data rasio.

Data rasio adalah sebagai data dalam penelitian kuantitatif yang memiliki karakteristik
yang sama dengan data interval, dengan rasio yang sama dan pasti antara setiap data
dan “nol” absolut diperlakukan sebagai titik asal. Data rasio yang juga dikenal dengan
skala rasio lebih menekankan pada serangkaian skala pengukuran variabel yang tidak
hanya menghasilkan urutan variabel penelitian lain tetapi juga membuat perbedaan
antar variabel yang diketahui beserta informasi nilai true zero (nol sesungguhnya).
Contoh paling umum dari data rasio adalah pengukuran ketinggian.Tinggi dapat diukur
dalam sentimeter, meter, inci, atau kaki.Tidak mungkin memiliki tinggi negatif.

Tinjauan opsi lain:


- Data nominal adalah data yang diberikan pada obyek atau kategori yang tidak
menggambarkan kedudukan obyek tersebut, tetapi hanya sekedar label/kode. Data
ini mempunyai ciri bersifat saling lepas atau tidak berhubungan satu sama lain.
Contoh: jenis kelamin, laki laki dan perempuan.

104 | P a g e
- Data ordinal adalah data yang penomoran obyek atau kategorinya disusun menurut
besarnya yatu dari tingkat terendah ke tertinggi atau sebaliknya dengan
jarak/rentang tidak harus sama. Data ini memiliki ciri yaitu kategori data dapat
disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karateristik yang
dimiliki. Contoh: ontoh tadi tingkat pendidikan tertinggi adalah ’Sarjana’ dan
terendah adalah ’SD’ (Sarjana > Diploma > SMA > SMP > SD).
- Data interval adalah data dimana obyek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu
atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap obyek/kategori sama.
Data ini dicirikan dengan urutan kategori tidak mempunyai jarak yang sama tetapi
tidak memiliki nilai nol mutlak/absolut. Contoh: Rata – rata tinggi badan
berdasarkan usia, untuk anak – anak yang berusia 6 – 12 memiliki rata – rata tinggi
badan 130 – 145 cm, untuk remaja yang berusia 13 – 18 memilikirata – rata tinggi
badan 146 – 160 cm.

163. Seorang ahli gizi mengumpulkan data dengan cara berdiskusi pada sekelompok orang
dengan jumlah 6-12 orang untuk membahas 1 (satu) topik. Pada kegiatan tersebut
dipandu oleh seorang moderator / yang berperan sebagai fasilitator. Teknik apakah yang
digunakan peneliti dalam pelaksanaan penelitian tersebut?
A. teknik proyektif
B. focus group discussion
C. wawancara
D. observasi
E. mapping dan scaling

Jawaban: Focus group discussion


Pembahasan:
Data focus:
- Mengumpulkan data dengan cara berdiskusi pada sekelompok orang dengan jumlah
6-12 orang untuk membahas 1 (satu) topik. Pada kegiatan tersebut dipandu oleh
seorang moderator / yang berperan sebagai fasilitator.
Metode yang digunakan adalah Focus Discussion Group (FGD)

Metode FGD merupakan salah satu metode pengumpulan data penelitian dengan hasil
akhir memberikan data yang berasal dari hasil interaksi sejumlah partisipan suatu
penelitian, seperti umumnya metode-metode pengumpulan data lainnya. Berbeda
dengan metode pengumpul data lainnya, metode FGD memiliki sejumlah karakteristik,
diantaranya, merupakan metode pengumpul data untuk jenis penelitian kualitatif dan
data yang dihasilkan berasal dari eksplorasi interaksi sosial yang terjadi ketika proses
diskusi yang dilakukan para informan yang terlibat. Karakteristik pelaksanaan kegiatan
FGD dilakukan secara obyektif dan bersifat eksternal.FGD membutuhkan
fasilitator/moderator terlatih dan terandalkan untuk memfasilitasi diskusi agar interaksi
yang terjadi diantara partisipan terfokus pada penyelesaian masalah.FGD yaitu
menggunakan wawancara semi struktur kepada suatu kelompok individu dengan
seorang moderator yang memimpin diskusi dengan tatanan informal dan bertujuan

105 | P a g e
mengumpulkan data atau informasi tentang topik isu tertentu.Metode FGD memiliki
karakteristik jumlah individu yang cukup bervariasi untuk satu kelompok diskusi.Satu
kelompok diskusi dapat terdiri dari 4 sampai 8 individu atau 6 sampai 10 individu.

164. Seorang petugas gizi yang bekerja pada Dinas Kesehatan, diminta melakukan
pembuktian hubungan antara tingginya kejadian diare pada balita dengan kejadian
pendek. Dipilih satu desa dengan kejadian diare dan pendek yang paling tinggi, semua
balita yang ada di desa tersebut ditanyakan apakah pernah mengalami kejadian diare
dalam 1 bulan terakhir, dan pada saat yang sama juga dilakukan pengukuran TB dan BB
serta mengetahui umur anak. Desain penelitian apakah yang paling tepat diterapkan?
A. cross-sectional
B. kohort
C. Studi surveilans
D. Studi epidemiologi
E. kasus kontrol

Jawaban: A. Cross-sectional
Pembahasan:
Data focus:
- Seorang petugas gizi melakukan pembuktian hubungan antara tingginya kejadian
diare pada balita dengan kejadian pendek.
Desain penelitian yang tepat diterapkan pada kasus diatas adalah cross-sectional

Cross sectional adalah studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi,


maupun hubungan penyakit dan paparan dengan mengamati status paparan, penyakit
atau outcome lain secara serentak pada individu- individu dari suatu populasi pada
suatu saat. Dengan demikian studi cross sectional tidak mengenal adanya dimensi
waktu, sehingga mempunyai kelemahan dalam menjamin bahwa paparan mendahului
efek (disease) atau sebaliknya. Contohnya adalah menilai hubungan antara tingkat
pendidikan dengan ventilasi rumah pada populasi masyarakat desa A. Ada 2 variabel
dalam penelitian tersebut, yaitu tingkat pendidikan dan ventilasi rumah.Keduanya
diukur secara bersamaan dalam satu waktu. Maka itulah yang disebut dengan cross
sectional.

165. Seorang Dosen sedang melakukan penelitian tentang pengaruh suplementasi besi dan
kombinasi besi dan vitamin B6 terhadap kadar hemoglobin tenaga kerja wanita anemia.
Apa tujuan yang tepat pada penelitian tersebut?
A. Mengetahui analisis suplementasi besi dan vitamin A pada tenaga kerja wanita
anemia
B. Mengetahui pengaruh kombinasi besi dan vitamin B6 terhadap kadar hemoglobin
pada tenaga kerja wanita usia subur yang menderita anemia
C. Menganalisis kadar besi, vitamin A pada tenaga kerja wanita anemia

106 | P a g e
D. Mengetahui perbedaan efek suplementasi besi dengan kombinasi besi dan vitamin
B6 terhadap kadar hemoglobin pada tenaga kerja wanita usia subur yang menderita
anemia
E. Mengetahui hubungan suplementasi besi dengan kombinasi besi dan vitamin B6
terhadap kadar hemogiobin pada tenaga kerja wanita usia subur yang menderita
anemia

Jawaban: D. Mengetahui perbedaan efek suplementasi besi dengan kombinasi besi


dan vitamin B6 terhadap kadar hemoglobin pada tenaga kerja wanita usia subur
yang menderita anemia.
Pembahasan : Sudah jelas.

166. Seorang peneliti sedang mengumpulkan data berat badan, tinggi badan, dan LILA yang
mana data dikumpulkan melalui pengukuran secara langsung. Konsistensi hasil
ukur dari pengukuran yang dilakukan peneliti adalah?
A. Reliabilitas
B. Objektivitas
C. Stabilitas
D. Validitas
E. Subjektivitas

Jawaban: A. Reliabilitas
Pembahasan:
Data focus
- Konsistensi hasil ukur dari pengukuran yang dilakukan peneliti disebut juga
reliabilitas

Reliabilitas atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau


serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama
(tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran
yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas
antar penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat
diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang
seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari
suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam
kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang
konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang
berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.Sedangkan validitas berasal dari kata
validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukam fungsi ukurannya (Azwar 1986).Selain itu validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar variabel
yang hendak diteliti oleh peneliti.

107 | P a g e
167. Evaluasi hasil pelatihan kader gizi di desa X diketahui bahwa pengetahuan kader gizi 95%
baik dan ketrampilan kader 90 % belum bisa membuat oralit dengan benar. Untuk
meningkatkan keterampilan membuat oralitakan diadakan pelatihan lagi. Metode
apakah yang tepat digunakan?
A. Penyuluhan
B. Diskusi
C. Studi kasus
D. Demonstrasi
E. Simulasi

Jawaban: D. Demonstrasi
Pembahasan:
Data focus:
- Untuk meningkatkan keterampilan membuat oralit akan diadakan pelatihan lagi.
Metode yang tepat digunakan untuk meningkatkan keterampilan kader dalam membuat
oralit adalah dengan metode Demonstrasi

Penyuluhan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan


kesehatan yang pada garis besarnya ada 2 jenis yaitu : - Metoda didaktik, contohnya
adalah ceramah. - Metoda sokratik, contohnya adalah diskusi kelompok dan
demonstrasi (Notoatmodjo, 1986). Perubahan perilaku masyarakat agar selalu hidup
sesuai dengan norma-norma kesehatan dapat dilakukan melalui strategi pemberian
informasi/ceramah dan diskusi serta partisipasi.Demonstrasi pembuatan larutan Oralit
atau cairan rehidrasi oral lainnya dan penggunaannya di hadapan masyarakat.
Demonstrasi adalah suatu metode pembelajaran dengan memperagakan suatu kejadian
dengan bantuan alat dan media untuk mempermudah diterimanya informasi dari
pembicara. Melalui metode demonstrasi, perhatian lebih dipusatkan, peserta
memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatan , dan maslaah yang
menimbulkan pertanyaan dapat terjawab dengan mengamati proses demonstrasi.
Tujuan penyuluhan berdasarkan metode :
- Mengubah pengetahuan dan pemahaman: Ceramah, seminar dan presentasi
- Mengubah sikap: Diskusi kelompok, role play dan konsultasi
- Mengubah keterampilan : Study kasus, Learning by doing dan Demonstrasi

168. Seorang konselor gizi telah melakukan beberapa pengkajian gizi. Data yang sudah
dikaji meliputi kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, masalah psikologis yang
berpengaruh terhadap masalah gizi, dan asupan zat gizi. Data apa yang belum
dikaji oleh konselor?
A. Antropometri, klinis, dan biokimia.
B. Klinis, biokimia, dan riwayat makan
C. Riwayat makan, antropometri, dan klinis
D. Keluhan, antropometri, dan riwayat makan
E. Biokimia, riwayat makan, dan antropomentri

108 | P a g e
Jawaban: A. Antropometri, klinis dan biokimia

169. Di Kabupaten X telah dilaksanakan riset di bidang gizi. Hasilnya telah ditemukan
masalah anak balita gizi kurang dengan prevalensi 4%, Gaky 20%, Keratomalasia
(X3B) 2%, Anemia gizi 30%, dan Stunting 17%. Tentukan prioritas utama masalah
untuk segera ditanggulangi?
A. GAKY
B. Stunting
C. Anemia Gizi
D. Gizi Kurang
E. Keratomalasia (X3B)

Jawaban: E. Keratomalasia (X3B)


Pembahasan:
Data focus:
- Hasilnya telah ditemukan masalah anak balita gizi kurang dengan prevalensi 4%,
Gaky 20%, Keratomalasia (X3B) 2%, Anemia gizi 30%, dan Stunting 17%.
Prioritas masalah berdasarkan data diatas adalah Keratomalasia (X3B) sebesar 2%

Menurut WHO, prevalensi xerophthalmia lebih dari 1% dianggap menjadi


masalah kesehatan masyarakat. Maka prioritas masalah yang harus segera
ditanggulangi adalah xeropthalmia / keratomalasia (X3B).

Tinjauan opsi lain:


- GAKY: Daerah endemik GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) adalah
penduduknya mengalami pembesaran gondok, dengan klasifikasi sebagai berikut :
endemic berat TGR ≥ 30%, sedang TGR 20-29,9%, ringan TGR 5- 19,9%, non-
endemik < 5%.
- Stunting : Menurut WHO, disebut masalah kesehatan masyarakat apabila prevalensi
stunting ≥ 20%
- Anemia gizi: Menurut WHO, apabila prevalensi anemia ≥40% termasuk kategori
berat, sedang20-39%, ringan 5-19,9%, dan normal <5%.
- Gizi kurang: Menurut WHO, disebut masalah kesehatan masyarakat apabila
prevalensi gizi kurang ≥ 5%.

170. Seorang Ibu membawa anak perempuan ke Poli gizi di rumah sakit dengan harapan
ingin mengetahui status gizinya. Oleh pertugas gizi dilakukan pengukuran tinggi badan
dan berat badan. Setelah diolah dengan Z-score BB/TB hasilnya +2SD. Tentukan status
gizi anak tersebut?
A. Gizi Kurang
B. Gizi Baik (Normal)
C. Berisiko Gizi Lebih
D. Overweight
E. Obesitas

109 | P a g e
Jawaban: C. Berisiko Gizi Lebih
Pembahasan:
Data focus:
- Setelah diolah dengan Z-score BB/TB hasilnya +2SD.
Status gizi anak tersebut berdasarkan Z-Score BB/TB + 2 SD adalah Berisiko Gizi
Lebih
Berdasarkan PMK No 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak :

171. Seorang Ibu membawa anak laki-laki umur 3 tahun ke Poli gizi di rumah sakit dengan
harapan ingin mengetahui status gizinya. Oleh pertugas gizi dilakukan pengukuran
berat badan. Setelah diolah dengan Z-score hasilnya > + 1 SD. Tentukan status gizi
anak tersebut?
A. BB sangat kurus
B. Underweight
C. Normal
D. Risiko BB lebih
E. Wasted

Jawaban: D. Risiko BB Lebih


Pembahasan:
Data focus:
- anak laki-laki umur 3 tahun ke Poli gizi di rumah sakit dengan harapan ingin
mengetahui status gizinya. Oleh pertugas gizi dilakukan pengukuran berat badan.
Setelah diolah dengan Z-score hasilnya > + 1 SD.
Status gizi anak tersebut berdasarkan Z-Score BB/U adalah Risiko BB Lebih.
Berdasarkan PMK No 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak diketahui:

110 | P a g e
172. Di Posyandu X terdapat seorang Bayi umur 5 Bulan. Dari hasil penimbangan Berat
Badan Bayi masih sama dengan bulan lalu yaitu 6,5 Kg, saat ini bayi masih menyusu
pada ibunya. Materi penyuluhan apa yang harus disampaikan oleh kader pada ibu dari
bayi tersebut?
A. Pemberiam makanan padat gizi pada Bayi agar BB cepat naik
B. Pemberian ASI diteruskan dan makanan ibu menyusui
C. Pemberian Menu seimbang bada bayi dan ibunya
D. MP ASI berupa makanan lumat yang padat gizi
E. Ibu makan lebih banyak dari biasanya

Jawaban: B. Pemberian ASI diteruskan dan makanan ibu menyusui


Pembahasan:
Data focus:
- Dari hasil penimbangan Berat Badan Bayi masih sama dengan bulan lalu yaitu 6,5
Kg, saat ini bayi masih menyusu pada ibunya
Materi penyuluhan yang tepat diberikan untuk Ibu Balita yang mempunyai anak < 6
bulan tidak naik BB adalah tetap berikan ASI Ekslusif dan Ibu menyusui harus makan
makanan gizi seimbang untuk dapat mencukupi asupan bayi.

Dalam tahap usia sejak lahir sampai 4 bulan, ASI merupakan makanan yang paling
utama. Pemberian ASI pada masa ini memberikan beberapa keuntungan.Namun,
anjuran untuk hanya menggunakan ASI saja sebagai makanan bayi tidak dapat diterima
begitu saja karena pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat ditentukan oleh jumlah
ASI yang diberikan oleh ibu. Kebaikan dan mutu yang tinggi dari ASI akan menjadi
relatif tidak berarti apabila jumlah ASI yang dapat dihasilkan ibu tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi, akibatnya bayi juga akan menderita gangguan gizi. Dengan demikian
anjuran itu berlaku jika produksi ASI cukup.

173. Rita seorang pelajar yang aktif di sekolah seperti mengikuti olahraga basket, pengurus
OSIS. Satu bulan terakhir ia sering mengeluh pusing, lesu, mata berkunang-kunang.
Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan tanda anemia. Nadi 70/menit, Tekanan darah
90/70 mmHg. Berdasarkan keadaan diatas, aktivitas manakah yang termasuk aktivitas
eksternal ?
A. Denyut nadi dan tekanan darah
B. Olahraga basket
C. Denyut nadi dan olahraga basket
D. Aktif sebagai pengurus OSIS
E. Olahraga basket dan berfikir

Jawaban: E. Olahraga basket dan berfikir


Pembahasan:
Data focus:
- Rita seorang pelajar yang aktif di sekolah seperti mengikuti olahraga basket,
pengurus OSIS.

111 | P a g e
Aktivitas eksternal (selain aktivitas basal : tekanan darah, nadi, jantung, dll ) pada kasus
diatas adalah olahraga basket dan berfikir.

174. Santo memerlukan energi sebesar 2000 kkal, jika proporsi karbohidrat ditentukan
sebesar 65 % dari total energi. Berapa gram karbohidrat yang dibutuhkan Santo ?
A. 250 gram
B. 325 gram
C. 350 gram
D. 375 gram
E. 400 gram

Jawaban: D. 375 gram


Pembahasan:
Data focus:
- Santo memerlukan energi sebesar 2000 kkal, jika proporsi karbohidrat ditentukan
sebesar 65 % dari total energi.
Karbohidrat yang dibutuhkan adalah 325 gram

Karbohidrat = 2000 kkal x 65% = 1300 kkal : 4 = 325 gram

175. Seorang Ibu sedang memasak untuk makan pagi keluarganya yang berjumlah 4 orang.
Salah satu yang yang disiapkan adalah nasi putih 6 porsi (600 gram). Jika faktor
konversi nasi kukus adalah 0,4. Berapakah beras yang dibutuhkan ibu Meila ?
A. 200 gram
B. 240 gram
C. 280 gram
D. 320 gram
E. 360 gram

Jawaban: B. 240 gram


Pembahasan:
Data focus
- Ibu sedang memasak untuk makan pagi keluarganya yang berjumlah 4 orang. Salah
satu yang yang disiapkan adalah nasi putih 6 porsi (600 gram). Jika faktor konversi
nasi kukus adalah 0,4.
Beras yang dibutuhkan adalah 240 gram
Beras = 600 x 0,4 = 240 gram

176. Hasil sebuah survei konnsumsi, seseorang telah makan nasi dalam sehari sebanyak 650
gram nasi putih. Jika diketahui dalam kandungan energi 100 gram beras putih adalah
360 Kalori dan faktor konversi matang-mentah nasi kukus adalah 0,4. Berapakah energi
yang ia dapatkan dari nasi putih?
A. 936 kalori
B. 937 kalori

112 | P a g e
C. 938 kalori
D. 939 kalori
E. 940 kalori

Jawaban: A. 936 kalori


Pembahasan:
Data focus:
- Seseorang telah makan nasi dalam sehari sebanyak 650 gram nasi putih. Jika
diketahui dalam kandungan energi 100 gram beras putih adalah 360 Kalori dan
faktor konversi matang-mentah nasi kukus adalah 0,4.
Beras = 650 gram x 0,4 = 260 gram
Energi = 260gram x 360/100 = 936 kalori

177. Seseorang yang mengalami hipoglikemia (kadar gula dalam darah rendah) disarankan
untuk segera mengonsumsi karbohidrat. Di bawah ini yang merupakan sumber
karbohidrat yang baik dikonsumsi jika seseorang mengalami hipoglikemia?
A. Teh manis, madu
B. Susu
C. Buah semanka, buah pepaya
D. Nasi , roti
E. Jus jambu biji

Jawaban: A. Teh manis, madu


Pembahasan:
Data focus:
- Seseorang yang mengalami hipoglikemia (kadar gula dalam darah rendah)
disarankan untuk segera mengonsumsi karbohidrat
Sumber karbohidrat yang baik dikonsumsi untuk mengatasi hipoglikemia adalah teh
manis dan madu.

Hipoglikemi merupakan keadaan kadar gula darah rendah <70mg/dl yang dapat
diketahui melalui pemeriksaan kadar gula darah. Hipoglikemi patut diwaspadai karena
dapat menyebabkan penurunan kesadaran bahkan sampai meninggal jika tidak
teratasi.Jika mengalami keadaan seperti yang disebutkan diatas, maka penting untuk
memberikan penanganan segera untuk mencegah kondisi yang semakin
memburuk.Penanganan hipoglikemi tahap awal termasuk hal sederhana dilakukan jika
kondisi pasien masih sadar.Berikan larutan gula murni sebanyak 30 gram (setara
dengan 2 sendok makan) yang dilarutkan dalam air atau sirup/permen gula murni
(bukan pemanis pengganti gula/gula diabetes).Pemberian asupan makanan tinggi
glukosa (karbohidrat sederhana.Glukosa murni adalah pilihan utama, namun bentuk
karbohidrat lain yang berisi glukosa juga efektif untuk memabntu meningkatkan kadar
gula darah.

113 | P a g e
178. Seorang ibu datang membawa balitanya ke puskesmas untuk konsultasi dengan ahli gizi,
ia menanyakan berapa kebutuhan protein untuk anak balita agar dapat tumbuh sehat
sebagaimana anak seusianya. Berapakah jumlah protein yang dianjurkan untuk balita?

A. 0,6 gram/kgBB
B. 0,8 gram/kgBB
C. 1,0 gram/kgBB
D. 1,2 gram/kgBB
E. 1,5 gram/kgBB

Jawaban: D. 1,2 gram/kgBB


Pembahasan:
Data focus:
- Kebutuhan protein untuk anak balita agar dapat tumbuh sehat sebagaimana anak
seusianya
Kebutuhan protein anak balita adalah 1,2 gram/kgBB

Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang berfungsi sebagai zat pembangun,
pemelihara sel dan jaringan tubuh serta membantu dalam metabolisme sistem kekebalan
tubuh seseorang . Protein yang berasal dari makanan akan dicerna dan diubah menjadi
asam amino yang berfungsi sebagaiprekursor dari neurotransmitter dan berperan dalam
perkembangan otak anak. Protein erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh, asupan
protein yang rendah menyebabkan gangguan pada mukosa, menurunnya sistem imun
sehingga mudah terserang penyakit infeksi seperti infeksi saluran pencernaan dan
pernafasan. Rata-rata kebutuhan protein anak yaitu sebesar 1,2 gram/kgBB (Sumber:
Buku Penuntun Diet Anak) .

179. Ibu Diah adalah seorang ibu berusia 30 tahun yang sedang hamil 5 bulan. Ibu Diah
memiliki tinggi badan 157 cm dan berat badan 48 kg. Berdasarkan AKG untuk wanita
usia 30 diketahui BB standar 55 kg, energi 2150 kkal dan protein 57 gram. Berapakah
Kebutuhan protein sehari Ibu Diah berdasarkan AKG ?
A. 20 gram
B. 35,50 gram
C. 45,75 gram
D. 49,75 gram
E. 59,75 gram

Jawaban: E. 59,75 gram


Pembahasan
Data focus:
- ibu berusia 30 tahun yang sedang hamil 5 bulan. Ibu Diah memiliki tinggi badan
157 cm dan berat badan 48 kg. Berdasarkan AKG untuk wanita usia 30 diketahui
BB standar 55 kg, energi 2150 kkal dan protein 57 gram
Kebutuhan protein berdasarkan AKG adalah 59,75 gram

114 | P a g e
Kebutuhan Protein = 48kg :55 kg x 57 gram Protein = 49,75 gram
Tambahan protein hamil TM3 +10 gram protein.
Jadi kebutuhan protein ibu tsb adalah 59,75 gram

180. Pada saat kegiatan PSG di Kabupaten X ditemukan seorang anak balita memiliki tanda
klinis anak tampak kurus, wajah seperti orang tua, tulang berbungkus kulit, iga
gambang, rewel dan apatis sehingga langsung dirujuk ke Rumah Sakit Daerah. Apakah
masalah yang diderita balita tersebut?
A. Marasmus
B. Kwarsiorkor
C. Marasmic-Kwarsiorkor
D. Anemia
E. KEP

Jawaban: A. Marasmus
Pembahasan
Data focus:
- Anak balita memiliki tanda klinis anak tampak kurus, wajah seperti orang tua,
tulang berbungkus kulit, iga gambang, rewel dan apatis sehingga langsung dirujuk
ke Rumah Sakit Daerah.
Berdasarkan data klinis di atas diketahui bahwa pasien mengalami Marasmus.
Marasmus disebabkan oleh kekurangan energi.Marasmus berasal dari bahasa Yunani
yang berarti wasting/merusak.Marasmus pada umumnya merupakan penyakit pada bayi
(dua belas bulan pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan.Marasmus
merupakan penyakit kelaparan dan terdapat pada kelompok sosial ekonomi
rendah.Marasmus adalah malnutrisi pada pasien yang menderita kehilangan lebih dari
10 % berat badan dengan tanda-tanda klinis berkurangnya simpanan lemak dan protein
yang disertai gangguan fisiologik.
Gejala klinis dari tipe KEP marasmus menurut Depkes RI : tampak sangat kurus, wajah
seperti orang tua, cengeng, rewel, kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit
sampai tidak ada (baggy pant/pakai celana longgar), perut cekung, iga gambang dan
sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) serta diare kronik atau
konstipasi/susah buang air.

Tinjauan opsi lain:


- Kwashiorkor : edema umumnya diseluruh tubuh, terutama pada punggung kaki;
wajah membulat dan sembab ; pandangan mata sayu ; rambut tipis kemerahan
seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok ; perubahan
status mental, apatis dan rewel ; pembesaran hati, umumnya akut serta anemia dan
diare.
- Marasmic-Kwashiorkor :merupakan gabungan antara marasmus dan kwashiorkor
yang disertai oleh edema, dengan BB/U < 60 % baku Median WHO NCHS.

115 | P a g e
Gambaran yang utama ialah kwashiorkor edema dengan atau tanpa lesi kulit,
pengecilan otot, dan pengurangan lemak bawah kulit seperti pada marasmus.
- Anemia: Sakit kepala dan pusing. Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah
makan. Kulit terlihat pucat atau kekuningan. Detak jantung tidak teratur.

116 | P a g e
PENUTUP
Terima kasih telah mengikuti Try Out Uji Kompetensi Gizi dari Ukomgizi.id x
Appskep! Kami tim pelaksana telah berjuang menyediakan media belajar terbaik untuk
memberikan gambaran uji kompetensi sesungguhnya bagi para peserta uji. Terakhir, kami
ucapkan selamat mengikuti uji kompetensi gizi! Sukses dan semoga kompeten!

♥Sandingkan setiap niat dan usaha dengan cara yang baik dan jujur untuk
mendapatkan hasil terbaik. Semangat teman-teman!♥

Narahubung:
Email: giziukom@gmail.com

117 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai