KOLOID
Oleh :
Kelompok 3 - XI PMIA 2
1. Angela Saragih
2. Endriko Damanik
3. Jonathan Tampubolon
4. Martin Siahaan
5. Viona Gultom
Mengamati pembentukan koloid: Dengan praktikum ini, Anda dapat mengamati secara langsung
bagaimana koloid terbentuk dalam es krim saat partikel-partikel lemak diemulsi dalam air. Anda dapat
melihat bagaimana struktur koloid memberikan tekstur dan sifat krimi pada es krim.
Menjelajahi sifat-sifat koloid: Anda dapat mempelajari sifat-sifat khusus yang terkait dengan koloid,
seperti stabilitas koloid, koagulasi, dan adsorpsi. Anda dapat melihat bagaimana bahan pengemulsi
atau stabilizer dapat mempengaruhi sifat-sifat ini dalam es krim.
Praktek teknik dan keterampilan laboratorium: Praktikum ini memberikan kesempatan untuk
mempraktikkan teknik-teknik laboratorium yang meliputi pengukuran, pencampuran, dan pendinginan
bahan-bahan secara tepat. Anda juga dapat belajar tentang penggunaan alat-alat laboratorium yang
terlibat dalam proses pembuatan es krim.
Menyelidiki variabel dan hasil eksperimen: Dalam praktikum ini, Anda dapat melakukan variasi pada
bahan-bahan yang digunakan atau mengubah kondisi tertentu untuk mempelajari bagaimana itu
mempengaruhi hasil akhir es krim. Anda dapat mengamati perbedaan dalam tekstur, stabilitas, atau
rasa es krim berdasarkan perubahan yang Anda lakukan.
Mengaplikasikan konsep koloid dalam pembuatan makanan: Es krim adalah contoh yang bagus untuk
menggambarkan penerapan konsep koloid dalam industri makanan. Dengan memahami sifat koloid
dan bagaimana mengontrolnya, Anda dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam pembuatan
makanan lainnya yang melibatkan koloid, seperti saus, keju, atau kue.
BAB II
LANDASAN TEORI
Koloid adalah jenis campuran heterogen yang terbentuk karena adanya dispersi suatu
zat ke dalam zat lain yang dicampurkan. Koloid memiliki dua bentuk, di antaranya fase
terdispersi atau zat yang didispersikan dan medium pendispersi atau medium yang dipakai
melakukan proses dispersi. Di dalam sistem koloid, pada fase terdispersi dan medium
pendispersi bisa memiliki bentuk zat padat, zat cair atau gas. Berdasarkan wujud terdispersi dan
medium pendispersinya, koloid dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya sol, emulsi, buih, sol
padat, emulsi padat, buih padat, aerosol cair dan aerosol padat.
Pembuatan koloid bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dispersi dan kondensasi, yang
dimaksud dengan dispersi adalah proses pembuatan yang asalnya dari partikel lebih kasar dari
koloid. Pembuatan secara dispersi terdiri dari tiga jenis, berupa mekanik, busur bredig hingga
dilakukannya proses peptisasi. Dalam kondensasi, partikel larutan sejati atau molekul dan ion
digabung menjadi partikel koloid, cara ini dilakukan menggunakan reaksi kimia. Reaksi kimia
yang dimaksud di antaranya bisa seperti reaksi redoks, hidrolisis dan dekomposisi rangkap dan
pergantian pelarut.
Fenomena koloid ini umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya
adalah es krim. Es krim merupakan sistem koloid dengan terdispersi cair dan medium pendispersi
padat atau yang disebut dengan emulsi padat. Koloid es krim dapat dibuat melalui proses dispersi,
yaitu secara mekanik dengan pengadukan beberapa bahan hingga menjadi bentuk partikel yang
lebih kecil.
BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1.2 Bahan
● 7 sendok makan gula pasir
● 1 sachet susu dancow bubuk putih
● 4 sachet milo
● 500 ml susu cair
● 2 sendok tepung maizena
● ½ sendok makan soda powder
● Strawberry
4.1 Variabel
Variabel bebas : Pemanis
Variabel terikat : Warna, tekstur, rasa, aroma dan volume koloid es krim
Variabel kontrol :Takaran bahan pembuatan es krim (susu bubuk, susu fullcream, tepung
maizena, sp, dan gula pasir )
https://drive.google.com/file/d/1A3AjfZZxZLiTS_txHkwCAqlNMKY2vNxJ/view?usp=s
haring
5.2 Pembahasan
Pembentukan dispersi: Dalam tahap pengadukan, partikel-partikel kecil dari bahan
tambahan seperti gula, susu bubuk, maizena, atau sp terdispersi secara merata dalam larutan
susu. Hal ini membentuk koloid dalam bentuk susu dengan partikel-partikel terdispersi.
Pembentukan kristal es: Selama proses pendinginan dan pembekuan, air dalam
campuran membentuk kristal es kecil. Koloid tersebut berfungsi sebagai medium untuk
menghambat pertumbuhan kristal es yang terlalu besar, sehingga membantu menciptakan
tekstur yang lembut pada es krim.
Perubahan tekstur: Selama proses pembekuan, campuran es krim mengalami
perubahan tekstur menjadi lebih padat dan keras. Hal ini terjadi karena kristal es yang
terbentuk semakin banyak dan mengisi ruang kosong dalam campuran.
Sensasi lezat: Akhirnya, saat mencicipi es krim yang sudah jadi, kami merasakan
sensasi lezat yang dihasilkan oleh koloid tersebut. Kehadiran partikel-partikel bahan
tambahan seperti susu milo dan dancow memberikan rasa dan aroma khas pada es krim.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pencampuran bahan-bahan dan melalukan beberapa langkah-langkah kerja menghasilkan
koloid berupa es krim. Dimana es krim merupakan koloid emulsi padat.
6.2 Saran
Soda power dimasukkan kedalam adonan eskrim sesuai dengan takaran tidak kurang maupun
lebih sehingga ketika dibekukan, eskrim tidak terlalu beku dan bertekstur seperti eskrim.