Anda di halaman 1dari 3

.

Acara mitoni didahului dengan sungkeman calon ibu dan calon ayah kepada eyang putri dan
eyang kakung dari pihak calon ibu (CI), dilanjutkan eyang putri dan eyang kakung pihak calon
ayah (CA).
2. Sungkeman CI dan CA kepada eyang-eyang dan sesepuh berjumlah tujuh (7) orang.
3. Siraman.
Urutan yang berhak menyiram :
1.Suami

2.Eyang putri CI

3.Eyang kakung CI

4.Eyang putri CA (eyang kakung dari pihak saumi/ Calon Ayah (CA) tidak melakukan siraman karena
bukan mahrom.

5.Eyang sesepuh 7 orang

4. CI berganti pakaian, memakai kain lalu diikat benang lawe atau tali janur.
5. Calon ayah (CA) membelah kelapa cengkir sampai air kelapa keluar.
CA harus membelah dengan sekali ayun dan sekali tebas, hal ini diharapkan kelak CI tidak mengalami
banyak kesulitan ketika melahirkan sang anak.Pada acara adat mitoni, prosesi ini sering dikaitkan dengan
jenis kelamin si jabang bayi. Jika air kelapa memancar keluar, pertanda bayinya laki-laki. Jika air kelapa
hanya merembes, pertanda bayi tersebut perempuan.Sekarang ini acara mitoni dan prosesi tersebut hanya
sebagai simbol dan doa keselamatan bagi si jabang bagi seiring kemajuan jaman yang bisa
memperkirakan jenis kelamin janin dengan bantuan teknologi.

6. CA membuka tali janur pada kain CI dengan sekali potong dengan menggunakan pisau yang
sudah diberi doa-doa, sebagai simbol membuka jalan lahir, agar dimudahkan proses persalinannya
kelak.
7. Brojolan (Simulasi melahirkan).
Dalam acara adat mitoni, diadakan rangkaian acara brojolan yang merupakan simbol dan doa serta
simulasi proses melahirkan. Cengkir dimasukkan melalui bagian dalam kain CI oleh eyang putri CI, lalu
eyang putri CA bertugas untuk menangkap di bawahnya. Ketika cengkir itu berhasil ditangkap, CI akan
mendoakan, yang artinya : lelaki atau perempuan tak masalah. Kalau lelaki hendaknya tampan seperti
kumojoyo, dan jika perempuan semoga cantik layaknya kumoratih.
Lalu, layaknya bayi sungguhan, cengkir akan digendong oleh eyang putri CA dan dibawa lalu ditidurkan
di kamar.
8. Mantes
Dengan dibantu oleh pangrenggo busono, calon ibu (CI) dipakaikan dengan kain dan kemben sebanyak
tujuh kali .Kain dipadu-padankan dengan kemben yang telah disesuaikan, dengan urutan yang telah
ditentukan, sebanyak tujuh kali. Prosesi ini disebut mantes.
Kain truntum dipadankan dengan kemben merah putih

Kain sido mukti dipadankan dengan kemben kuning hijau

Kain sido mulyo dipadankan dengan kemben merah kuning

Kain sido asih dipadankan dengan kemben putih biru tua

Kain sido drajat dipadankan dengan kemben pink ungu

Kain satriyo wibowo dipadankan dengan kemben putih hijau

Kain lurik tumbar pecah dipadankan dengan kemben kemben lurik liwatan.

Sambil menggantikan kain demi kain, pangrenggo busono akan menanyakan kepada tamu yang hadir
pada acara mitoni tersebut apakah kain yang dipakainya sudah pantas bagi CI. Tamu-tamu akan
menjawabnya : BELUM, lalu digantilah dengan kain berikutnya. Dan seperti itu seterusnya sampai pada
kain ke tujuh, tamu akan menjawabnya SUDAH, artinya kain yang digunakan oleh CI sudah sesuai.

9. Penutup

Calon Ayah menggunakan kain sidomukt, beskap, sabuk bangun tulap, dan blankon warna bangun tulap.
Calon ibu menakan kain sido mukti, kebaya hijau, dan kemben bangun tulap.
Calon ibu dan calon ayah keluar bergabung bersama para tamu.

Acara penutup diawali dengan pembacaan doa oleh sesepuh. Lalu eyang kakung dari calon ayah
memotong tumpeng dan diberikan pada calon ibu dan calon ayah, ditambahkan lauk burung kepodang
dan ikan lele untuk dimakan bersama-sama. Maksud dari burung kepodang dan ikan lele ini adalah agar
kelak calon bayi berkulit kuning seperti burung kepodang dan berkepala rata seperti ikan lele. Kulit yang
kuning dianggap cantik dan bersih. Kepala yang rata bagian belakangnya dianggap bagus jika memakai
sanggul bagi perempuan. Acara Selanjutnya adalah dodol rujak sebagai akhir dari penutup rangkaian
acara mitoni atau tingkepan.Tamu yang pulang diberikan berkat / oleh-oleh. Berkat pada acara mitoni
berupa nasi kuning yang ditempatkan dalam takir pontang dan dialasi oleh layah (cobek dari gerabah
tanah liat). Takir pontang terbuat dari daun pisang dan janur kuning yang ditutup kertas dan diselip
dengan jarum. keemasan.

Di beberapa daerah lain di Jawa, berkat acara mitoni berisi nasi (juga ketupat kepel) dan lauk yang
berasal dari darat (ayam, telor), air (Ikan teri, bandeng), buah-buahan, jajan pasar dari ketan (lepet),
polopendhem dan polowijo. Berkat ini diberikan pada tamu untuk dibawa pulang. Namun ada pula yang
hanya dimakan bersama-sama di tempat.
1

Anda mungkin juga menyukai