Materi Laporan
Oleh :
2105561040
Fakultas Teknik
Universitas Udayana
DENPASAR
Tahun 2023
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur semoga selalu tercurahkan, atas kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dan memberikan bimbingan, baik langsung maupun tidak langsung, antara lain:
1) Dr. Drs. Ida Bagus Gede Darmayasa, M.Si, I Gede Andy Andika Parahita, S.Si., MT,
dan Putu Primantari Vikana Suari, S.Si., MT selaku dosen pengajar dan dosen
pembimbing mata kuliah Mikrobilogi Lingkungan.
2) Semua pihak yang telah memberikan informasi, bantuan, dan bimbingan kepada
penulis sehingga laporan tugas ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan laporan ini selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Nutrisi Mikroorganisme.........................................................................................................3
2.2 Bahan Makanan yang Diperlukan Bagi Kehidupan Mikroorganisme...................................4
2.3 Metabolisme Mikroorganisme...............................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Mikroba memerlukan nutrisi sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-
unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan
sejumlah kecil logam lainnya.
Dalam kehidupan, mahluk hidup memerlukan energi yang diperoleh dari proses
metabolisme. Metabolisme adalah suatu ciri yang dimiliki makhluk hidup yang merupakan
serangkaian reaksi kimia di dalam sel. Reaksi-reaksi ini tersusun dalam jalur-jalur metabolisme
yang rumit dengan mengubah molekul-molekul melalui tahapan-tahapan tertentu. Secara
keseluruhan metabolisme bertanggung jawab terhadap pengaturan materi dan sumber energi dari
sel. Metabolisme terjadi pada semua mahluk hidup termasuk kehidupan mikroba.
Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel hidup. Dalam
metabolisme ada dua fase yaitu katabolisme dan anabolisme. Secara menyeluruh sebagian besar
katabolisme adalah respirasi seluler di mana glukosa dan bahan bakar organik yang lain dipecah
menjadi karbon dan air dengan membebaskan energi. Energi yang diperoleh disimpan dalam
molekul-molekul organik dan digunakan untuk melakukan kerja dari sel. Kebalikan dari
katabolisme adalah anabolisme, yang merupakan serangkaian reaksi-reaksi kimia yang
membutuhkan energi untuk membentuk molekul-molekul besar dari molekul-molekul yang lebih
kecil, misalnya pembentukan protein dari asam amino.
Bila dalam suatu reaksi menghasilkan energi maka disebut reaksi eksergonik dan apabila
untuk dapat berlangsungnya suatu reaksi diperlukan energi reaksi ini disebut reaksi endergonik.
Kegiatan metabolisme meliputi proses perubahan yang dilakukan untuk sederetan reaksi enzim
yang berurutan. Untuk mempercepat laju reaksi-reaksi diperlukan enzim-enzim tertentu pada
setiap tahapan reaksi.
1
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa saja nutrisi bagi mikroorganisme ?
2) Bagaimana metabolisme pada mikroorganisme ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai
berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Nutrien
1. Sumber Karbon, semua organisme membutuhkan sedikitnya sejumlah kecil karbon
dioksida, tetapi kebanyakan diantaranya juga membutuhkan beberapa senyawa karbon
organik, seperti gula –gulaan dan karbohidrat lain. Semua organisme lain memperoleh
karbonnya terutama dari zat gizi organik. Karena kebanyakan substrat organik adalah
setingkat dengan oksidasi umum sebagai unsur pokok sel organik, zat-zat itu biasanya
tidak usah menjalani reduksi pertama yang berguna sebagai sumber karbon sel.
2. Sumber Nitrogen dan Belerang, Kebanyakan mikroorganisme dapat menggunakan
NH4+ sebagai sumber nitrogen utama, dan banyak organisme memiliki kemampuan
untuk menghasilkan NH4+ dari amina (R-NH2) atau dari asam amino
(RCHNH2COOH). Produksi amoniak dari deaminasi asam amino disebut
ammonifikasi. Amoniak dimasukkan ke dalam bahan organik melalui jalur biokomia
yang melibatkan glutamat dan glutamine.
3. Sumber Phospor, Fosfat (PO43-) dibutuhkan sebagai komponen ATP, asam nukleat dan
sejumlah koenzim seperti NAD, NADP dan flavin. Selain itu, banyak metabolit, lipid
(fosfolipid, lipid A), komponen dinding sel (teichoic acid), beberapa polisakarida
kapsul dan beberapa protein adalah bergugus fosfat. Fosfat selalu diasimilasi sebagai
fosfat anorganik bebas (Pi).
3
4. Sumber Mineral, Semua organisme hidup membutuhkan beberapa unsur logam,
natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, tembaga dan kobalt untuk
pertumbuhannya yang normal. Dalam memformulasikan medium untuk pembiakan
kebanyakan mikroorganisme, sangatlah penting untuk menyediakan sumber potassium,
magnesium, kalsium, dan besi, biasanya dalam bentuk ion-ion (K +, Mg2+, Ca2+, dan
Fe2+). Banyak mineral lainnya (seperti Mn2+, Mo2+, Co2+, Cu2+, dan Zn2+) dibutuhkan:
mineral ini kerapkali terdapat dalam air kran atau sebagai kontaminan dari kandungan
medium lainnya.
4
1) Air
Air merupakan komponen utama sel mikroba dan medium. Funsi air adalah sebagai
sumber oksigen untuk bahan organik sel pada respirasi. Selain itu air berfungsi sebagai
pelarut dan alat pengangkut dalam metabolisme.
2) Sumber energy
Ada beberapa sumber energi untuk mikroba yaitu senyawa organik atau anorganik yang
dapat dioksidasi dan cahaya terutama cahaya matahari.
3) Sumber karbon
Sumber karbon untuk mikroba dapat berbentuk senyawa organik maupun anorganik.
Senyawa organik meliputi karbohidrat, lemak, protein, asam amino, asam organik, garam
asam organik, polialkohol, dan sebagainya. Senyawa anorganik misalnya karbonat dan
gas CO2 yang merupakan sumber karbon utama terutama untuk tumbuhan tingkat tinggi.
4) Sumber aseptor electron
Proses oksidasi biologi merupakan proses pengambilan dan pemindahan elektron dari
substrat. Pada mikroba yang dapat berfungsi sebagai aseptor elektron ialah O2, senyawa
organik, NO3-, NO2-, N2O, SO4 =, CO2, dan Fe3+.
5) Sumber mineral
Mineral merupakan bagian dari sel. Unsur penyusun utama sel ialah C, O, N, H, dan P.
unsur mineral lainnya yang diperlukan sel ialah K, Ca, Mg, Na, S, Cl. Unsur mineral
yang digunakan dalam jumlah sangat sedikit ialah Fe, Mn, Co, Cu, Bo, Zn, Mo, Al, Ni,
Va, Sc, Si, Tu, dan sebagainya yang tidak diperlukan jasad.
6) Faktor tumbuh
Faktor tumbuh ialah senyawa organik yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan
(sebagai prekursor, atau penyusun bahan sel) dan senyawa ini tidak dapat disintesis dari
sumber karbon yang sederhana. Berdasarkan struktur dan fungsinya dalam metabolisme,
faktor tumbuh digolongkan menjadi asam amino, sebagai penyusun protein; basa purin
dan pirimidin, sebagai penyusun asam nukleat; dan vitamin sebagai gugus prostetis atau
bagian aktif dari enzim.
7) Sumber nitrogen
5
Mikroba dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk amonium, nitrat, asam amino,
protein, dan sebagainya. Jenis senyawa nitrogen yang digunakan tergantung pada jenis
jasadnya. Beberapa mikroba dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk gas N2 (zat
lemas) udara. Mikroba ini disebut mikrobia penambat nitrogen.
6
Cyanobacteria, serta beberapa jenis algae. Pada Reaksi umum yang terjadi
dpat dituliskan sebagai berikut :
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 + 6O2
dalam fotosintesis terjadi dua tahapan reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi terang atau fosforilasi reaksi ini terjadi di tilakoid dan reaksi gelap
terjadi di dalam stromokloroplas.
Fotoheterotrof
Fotoherotrof adalah kelompok kecil bakteri yang menggunakan energi
cahaya tapi membutuhkan zat organik seperti alkohol, asam lemak, atau
karbohidrat sebagai sumber karbon. Organisme ini meliputi bakteri non-
sulfur, bakteri ungu, dan hijau.
Kemoautotrof
Kemoautotrof adalah organisme kemotrof yang sumber karbonnya berasal
dari CO2, hanya memerlukan CO2 sebagai sumber karbon bukan
sebagai sumber energi. Bakteri ini memperoleh energi dengan
mengoksidasi bahan-bahan anorganik. Energi kimia diekstraksi dari
hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3), ion fero (Fe2+), atau bahan kimia
lainnya. Contohnya adalah bakteri Sulfolobus sp. yang mengoksidasi
sulfur.
Kemoheterotrof
Kemoheterotrof adalah organisme kemotrof yang sumber karbonnya dari
senyawa-senyawa organik (mengonsumsi molekul organik untuk
sumber energi dan karbon). Dibagi menjadi dua berdasarkan akseptor
elektron terakhirnya. Apabila akseptor terakhirnya adalah O 2 contohnya
adalah hewan dan hampir semua fungi, protozoa, serta bacteria. Apabila
akseptor terakhirnya bukan O2 adalah Streptococcus sp dan Clostridium
sp.
2. Katabolisme
Katabolisme merupakan penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan
organik yang lebih sederhana, pembentukan energi dengan menguraikan karbohidrat
7
melalui reaksi oksidasi substrat. Merupakan oksidasi substrat yang diiringi dengan
terbentuknya energi, meliputi proses degradasi sebagai reaksi penguraian bahan organik
kompleks menjadi bahan organik sederhana atau bahan anorganik yang menghasilkan
energi dalam bentuk ATP.
Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa anabolisme adalah pembentukan
senyawa yang memerlukan energi (Rekasi endergonik). Misalnya pada fotosintesis yang
membentuk C6G12O5 dari CO2 DAN H2O. Sedangkan katabolisme adalah penguraian
senyawa yang menghasilkan energi (reaksi eksergonik), misalnya pada respirasi yang
menguraikan karbohidrat menjadi asam piruvat dan energi.
Respirasi
Respirasi merupakan proses terjadinya pembongkaran suatu zat
makanan sehingga menghasilkan energi yang diperlukan oleh
mikroorganisme tersebut. Jika oksigen yang diperlukan dalam proses
respirasi maka disebut respirasi aerob. Ada juga spesies bakteri yang
mampu melakukan respirasi tanpa adanya oksigen, maka peristiwa itu
disebut respirasi anaerob.
a) Respirasi aerob
Respirasi aerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis
yang mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2, H2O dan
menghasilkan energi. Menurut penyelidikan energi yang terlepas
sebagai hasil pembakaran 1 grammol glukosa adalah 675 Kkal.
Dalam respirasi aerob, glukosa dioksidasi oleh oksigen, dan reaksi
kimianya dapat digambarkan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 12 H2O + 675 Kkal
b) Respirasi anaerob
Beberapa bakteri fakultatif anaerob dan obligatif anaerob
melakukan respirasi anaerob. Dengan melibatkan electron
transport system (ETS), tetapi terminal akseptor elektron selain
oksigen.
8
Anaerob obligat adalah organisme yang mati bila terkena
oksigen, seperti Clostridium tetani dan Clostridium botulinum,
yang masing-masing menyebabkan tetanus dan botulisme.
Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup
dengan baik bila ada oksigen maupun tidak ada oksigen. Contoh
bakteri anaerob fakultatif antara lain Escherichia coli,
Streptococcus, Alcaligenes, Lactobacillus, dan Aerobacter
aerogenes. Anaerob fakultatif dapat hidup dengan adanya atau
tidak adanya oksigen, tetapi lebih memilih untuk menggunakan
oksigen. Contoh jenis ini termasuk Escherichia coli.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peran utama nutrisi adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai
aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya
bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor
elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen. Mikroorganisme mengalami proses
kimia dalam tubuhnya yang meliputi proses anabolisme dan katabolisme. Anabolisme misalnya
pada fotosintesis, dan katabolisme contohnya respirasi. Selain itu, ada pula mikroorganisme yang
bergantung kepada reaksi oksidasi dan reduksi akan zat anorganik atau organik sebagai sumber
energi mereka, disebut mikroorganisme kemotrof.
3.2 Saran
Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, misalnya masih ada kata-kata yang salah
dalam pengetikan, tidak mencantumkan kutipan atau catatan kaki. Hal itu disebabkan karena
keterbatasan waktu penulis dalam membuat makalah ini. Oleh sebab itu penulis berharap agar
pembaca dapat memakluminya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kristy, Yanti. 2014. Perbedaan Bakteri Anaerob dan aerob dalam penggunaan oksigen. Website
:
http://www.sridianti.com/perbedaan-bakteri-anaerob-dan-aerob-dalam-penggunan-
oksigen.html. Diakses pada 3 November 2014 pukul 19.44 WIB.
Suharni, Theresia Tri. 2007. Mikrobiologi umum. Yogyakarta : Penerbit Universitas Atma Jaya.
11