Anda di halaman 1dari 4

Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui dan memahami definisi infeksi saluran kemih


Definisi
Infeksi saluran kemih (ISK) didefinisikan dengan tumbuh dan berkembang biaknya
bakteri atau mikroba dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna. Pada anak, gejala
klinis ISK sangat bervariasi, dapat berupa ISK asimtomatik hingga gejala yang berat
yang dapat menimbulkan infeksi sistemik. Oleh karena manifestasi klinis yang sangat
bervariasi dan sering tidak spesifik, penyakit ini sering tidak terdeteksi hingga
menyebabkan komplikasi gagal ginjal.
Infeksi saluran kemih perlu dicurigai pada anak dengan gejala demam karena ISK
merupakan penyakit infeksi yang sering ditemukan pada anak selain infeksi saluran
nafas akut dan infeksi saluran cerna. Diagnosis pasti ISK ditegakkan berdasarkan
biakan urin, sedangkan biakan urin baru diperoleh setelah beberapa hari kemudian,
sehingga perlu mengenal manifestasi klinis ISK sebelum diperoleh hasil biakan urin
agar dapat diberikan terapi awal secara empiris. Antibiotik sebagai terapi ISK diberikan
jika ada kecurigaan terhadap ISK tanpa menunggu hasil biakan urin. Infeksi saluran
kemih dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal atau acute kidney injury dan
urosepsis, dan dalam jangka panjang menyebabkan pembentukan jaringan parut ginjal,
hipertensi, dan penyakit ginjal kronik stadium akhir.1-3

b. Untuk mengetahui dan memahami etiologi infeksi saluran kemih


Etiologi
Infeksi saluran kemih disebabkan berbagai jenis mikroba, seperti bakteri, virus, dan
jamur. Penyebab ISK paling sering adalah bakteri Escherichia coli. Bakteri lain yang
juga menyebabkan ISK adalah Enterobacter sp, Proteus mirabilis, Providencia stuartii,
Morganella morganii, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonasaeruginosa,
Staphylococcus epidermidis, Streptococcus faecalis, dan bakteri lainnya. Bakteri
Proteus dan Pseudomonas sering dikaitkan dengan ISK berulang, tindakan
instrumentasi, dan infeksi nosokomial. Bakteri patogen dengan virulensi rendah
maupun jamur dapat sebagai penyebab ISK pada pasien dengan imunokompromais.
Infeksi Candida albicans relatif sering sebagai penyebab ISK pada imunokompromais
dan yang mendapat antimikroba jangka lama.

c. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi infeksi saluran kemih


Klasifikasi

Menurut Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak infeksi saluran Kemih pada anak
dapat dibedakan berdasarkan gejala klinis, lokasi Infeksi, dan kelainan saluran kemih.
Berdasarkan gejala, ISK dibedakan menjadi ISK asimtomatik dan simtomatik.
Berdasarkan lokasi infeksi, ISK dibedakan menjadi ISK atas dan ISK bawah, dan
berdasarkan kelainan saluran kemih, ISK dibedakan menjadi ISK simpleks dan ISK
kompleks (Pardede et al, 2011).

a) ISK berdasarkan gejalanyaISK asimtomatik ialah bakteriuria bermakna


tanpa gejala. ISK Simtomatik yaitu terdapatnya bakteriuria bermakna
disertai gejala dan tanda klinik. Sekitar 10-20% ISK yang sulit digolongkan
ke dalam Pielonefritis atau sistitis baik berdasarkan gejala klinik maupun
pemeriksaan penunjang disebut dengan ISK non spesifik (Pardede et Al,
2011).
b) ISK berdasarkan lokasi infeksi Infeksi Saluran Kemih Bawah (Sistitis)
Sistitis adalah keadaan inflamasi pada mukosa buli-buli yang disebabkan
oleh infeksi bakteri. Bakteri penyebab infeksi saluran kemih bawah (sistitis)
terutama bakteri Escherichia coli, Enterococcus, Proteus, dan
Staphylococcus aureus yang masuk ke Buli-buli melalui uretra (Purnomo,
2011). Gambaran klinis yang terjadi pada pasien ISK bawah, antara lain
nyeri di daerah suprapubis bersifat sering berkemih, disuria, kadang terjadi
hematuria (Imam, 2013). Penelitian yang dilakukan pada 49 anak berusia 6-
12 tahun yang terbukti sistitis dengan hiakan urin, ditemukan gejala yang
paling sering adalah disuria attau frekuensi (83%) diikuti enuresis (66%),
dan nyeri abdomen (39%) (Pardede, 2018).Jumlah koloni bakteri yang
ditemukan pada pasien ISK bawah sebesar >103 cfu (colony forming
unit)/mL (Grabe et al., 2013).Infeksi Saluran Kemih Atas (Pielonefritis)
pielonefritis adalah keadaan inflamasi yang terjadi akibat infeksi pada
pielum dan parenkim ginjal. Bakteri penyebab infeksi saluran kemih atas
(pielonefritis) adalah Escherichia coli, Klebsiella sp, Proteus, dan
Enterococcus fecalis (Purnomo, 2011). Gambaran klinis yang terjadi pada
pasien ISK atas, antara lain Demam tinggi, nyeri di daerah pinggang dan
perut, mual serta muntah, sakit kepala, disuria, sering berkemih (Imam,
2013). Jumlah koloni bakteri yang ditemukan pada pasien ISK atas sebesar
>104 cfu (colony forming unit)/mL (Grabe et al., 2013).
c) ISK berdasarkan kelaianan saluran kemih berdasarkan kelainan saluran
kemih ISK diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu ISK uncomplicated
(sederhana) dan ISK complicated (rumit). Istilah ISK uncomplicated
(sederhana) adalah infeksi saluran kemih pada pasien tanpa disertai kelainan
anatomi maupun kelainan sruktur saluran kemih. ISK complicated (rumit)
adalah infeksi saluran kemih yang terjadi pada pasien yang menderita
kelainan anatomik atau struktur saluran kemih, atau adanya penyakit
sistemik, kelainan saluran kemih dapat berupa RVU, batu saluran kemih,
obstruksi, anomali saluran kemih, buli-buli neurogenik, benda asing, dan
sebagainyakelainan ini akan menyulitkan pemberantasan kuman oleh
antibiotika (Purnomo, 2012).

d. Untuk mengetahui dan memahami manifestasi klinis infeksi saluran kemih


Manifestasi klinis ISK pada anak bervariasi, tergantung pada usia, tempat infeksi
dalam saluran kemih, dan beratnya infeksi atau intensitas reaksi peradangan. Sebagian
ISK pada anak merupakan ISK asimtomatik dan umumnya ditemukan pada anak umur
sekolah, terutama anak perempuan. Umumnya ISK asimtomatik tidak berlanjut
menjadi pielonefritis.1-3 Pada bayi, gejala klinik ISK juga tidak spesifik dan dapat
berupa demam, nafsu makan berkurang, cengeng, kolik, muntah, diare, ikterus, distensi
abdomen, penurunan berat badan, dan gagal tumbuh.1-3 Infeksi saluran kemih perlu
dipertimbangkan pada semua bayi dan anak berumur 2 bulan hingga 2 tahun dengan
demam yang tidak jelas penyebabnya. Infeksi saluran kemih pada kelompok umur ini
terutama yang dengan demam tinggi harus dianggap sebagai pielonefritis.11Pada anak
besar gejala klinik biasanya lebih ringan, dapat berupa gejala lokal saluran kemih
berupa polakisuria, disuria, urgency, frequency, ngompol. Dapat juga ditemukan sakit
perut, sakit pinggang, atau demam tinggi.8 Setelah episode pertama, ISK dapat
berulang pada 30-40% pasien terutama pada pasien dengan kelainan anatomi, seperti
refluks vesikoureter, hidronefrosis, obstruksi urin, divertikulum kandung kemih, dan
lain lain.ahuiuk mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang infeksi saluran
kemih
e. Untuk mengetahui dan memahami penatalaksanaan infeksi saluran kemih

Tata laksana ISK terdiri atas eradikasi infeksi akut, deteksi dan tata laksana kelainan
anatomi dan fungsional pada ginjal dan saluran kemih, dan deteksi dan mencegah
infeksi berulang.8 tujuan pemberian Antibiotik adalah mengatasi infeksi akut,
mencegah Urosepsis, dan mencegah atau mengurangi kerusakan ginjal. Prinsip
pemilihan terapi antibiotik untuk ISK sama dengan panduan yang digunakan untuk
nemilih antibiotik untuk penyakit infeksi lain, yakni sensitivitas bakteri, antibiotik
spektrum sempit, toleransi pasien terhadap terapi, toksisitas rendah, dan cost-
effectiveness.1,3 Terapi didasarkan pada lokasi Infeksi sehingga penting membedakan
ISK atas dan ISK bawah karena mempunyai implikasi yang berbeda.

Parut ginjal terjadi pada pielonefritis, dan tidak terjadi pada sistitis, sehingga tata
laksana (pemeriksaan lanjutan, pemberian antibiotik, dan lama terapi) sangat berbeda
antara pielonefritis dan sistitis. Menentukasi tempat infeksi dilakukan berdasarkan
kombinasi klinik, laboratorium, dan pemeriksaan pencitraan.13 umumnya, bakteriuria
asimtomatik tidak diterapi dengan antibiotik, sedangkan ISK simtomatik harus segera
mendapatkan antibiotik. Sebelum pemberian antibiotik, sebaiknya dilakukan biakan
urin untuk menentukan jenis bakteridan sensitivitasnya.

Keterlambatan pemberian antibiotik merupakan salah satu faktor risiko terbentuknya


parut ginjal pada pielonefritis. Dengan demikian, antibiotik harus diberikan secara
empirik dan kemudian disesuaikan dengan hasil biakan urin
I.memahami asuhan keperawatan pada pasien infeksi saluran kemih

Sumber : Puti, A. B. A. (2023). PROFIL KLINIS DAN BAKTERIOLOGIS INFEKSI


SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2017–
2021 (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
SINTIA ULVA, U. L. V. A. (2020). GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN SEDIMEN
URINE LEUKOSIT, ERITROSIT DAN EPITEL PADA PENDERITA SUSPEK INFEKSI
SALURAN KEMIH DI RSUD MAYJEN HA THALIB KERINCI TAHUN 2020 (Doctoral
dissertation, Universitas Perintis Indonesia).
Sumber : Pardede, S. O. (2018). Infeksi pada ginjal dan saluran kemih anak: Manifestasi klinis
dan tata laksana. Sari Pediatri, 19(6), 364-374.

Anda mungkin juga menyukai