Anda di halaman 1dari 7

STANDAR PROSEDUR PENGELASAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KESELAMATAN DAN KEAMANAN PEKERJA


DI CV. KUJIRO JAYA TEKNIK SURABAYA

Budi Purnomo1*, Santhi Wilastari2*, Boy Christian 3*


1&2
Program Studi Teknika, Politeknik Bumi Akpelni
3
Alumnus, Politeknik Bumi Akpelni
Jl. Pawiyatan Luhur II No. 17 Bendan Dhuwur, Semarang
Email : swilastari@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui Standar Prosedur pengelasan dalam
upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan pekerja di CV. Kujiro Jaya Teknik Surabaya,
dan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kurangnya kepedulian pekerja akan
keselamatan dan keamanan di CV. Kujiro Jaya Teknik Surabaya serta upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan standar prosedur pengelasan dalam upaya meningkatkan
keselamatan dan keamanan di CV. Kujiro Jaya Teknik Surabaya.Hasil yang didapat dari
penelitian ini yaitu perlunya pemahaman oleh pekerja mengenai standar prosedur pengelasan
dalam upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan sehingga mampu
mengimplementasikan prosedur tersebut di CV. Kujiro Jaya Teknik Surabaya dapat berjalan
secara optimal.

Kata kunci : K3, Prosedur, dan Pengelasan

PENDAHULUAN
Menurut PT. Jamsostek (Persero) dalam DASAR TEORI
periode 2002-2005, di Indonesia terjadi Pengelasan (welding) adalah salah satu
lebih dari 300 ribu kecelakaan kerja, 5000 teknik penyambungan logam dengan cara
kematian, 500 cacat tetap dan kompensasi mencairkan sebagian logam induk dan
lebih dari 550 milyar. Kompensasi ini logam pengisi dengan atau tanpa
adalah sebagian dari kerugian langsung tekanan.Menurut Widharto (1996)
dari 7,5 juta pekerja sektor formal yang pengelasan adalah salah satu cara
aktif sebagai peserta Jamsostek. (DK3N, menyambung benda padat dengan jalan
2007). Mengingat besarnya risiko mencairkannya melalui pemanasan.
kecelakaan kerja pada proses pengelasan, Berdasarkan definisi dari Deutche
maka perlu dilakukan adanya upaya Industrie Normen (DIN), (2006) Las
pengendalian bahaya. adalah ikatan metalurgi pada sambungan
Sehubungan dengan hal tersebut, maka logam paduan yang dilaksanakan dalam
penulis tertarik melakukan penelitian keadaan lumer atau cair.
tentang “Standar Prosedur Pengelasan Menurut Arifin (1997) pengelasan adalah
Dalam Upaya Meningkatan Keselamatan penyambungan dua buah logam menjadi
Dan Keamanan Pekerja Di Cv. Kujiro satu dilakukan dengan jalan pemanasan
Jaya Teknik Surabaya 2018”. Untuk atau pelumeran. Kedua ujung logam yang
mengetahui penyebab kurang pedulinya akan disambung dibuat lumer atau
pekerja akan pentingnya keselamatan dan dilelehkan dengan busur nyala atau
keamanan dalam pengelasan, untuk dengan logam itu sendiri sehingga kedua
mengetahui upaya yang dapat dilakukan ujung atau bidang logam merupakan
untuk mengurangi terjadinya kecelakaan bidang masa yang kuat tidak mudah
dan cidera, serta menjaga keselamatan dan dipisahkan. Dari penjelasan tersebut
keamanan dalam pengelasan di CV. Kujiro diketahui bahwa pengelasan adalah suatu
Jaya Teknik Surabaya. proses penyambungan dua benda logam

190
menjadi satu dengan cara pemanasan atau kualitas hidup sebagian besar masyarakat.
pelumeran sehingga benda tersebut saling Dari sekitar 4,5 juta pekerja konstruksi
mengikat menjadi satu sehingga tidak Indonesia, lebih dari 50% di antarannya
mudahdipisahkan. hanya mengenyam pendidikan maksimal
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah sampai dengan tingkat sekolah
pengawasan terhadap orang, mesin, dasar.Menurut Elphiana E.G (2017)
mineral, dan metode yang mencakup dengan judul ”Pengaruh Keselamatan dan
lingkungan kerja agar pekerja tidak Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja
mengalami cidera. Dasar dan pelaksanaan Karyawan PT. Pertamina EP Asset 2
keselamatan dan kesehatan kerja Prabumulih” dalam penelitian tersebut
berlandaskan pada UUD 1945 (Pasal 27:2) menyimpulkan bahwa: Terdapat pengaruh
yang menyatakan bahwa setiap warga yang positif dan signifikan antara
negara berhak atas pekerjaan dan keselamatan dan kesehatan kerja dan
penghasilan yang layak bagikemanusiaan. kinerja karyawan PT Pertamina EP Asset
Menurut Suma’mur (1992) Keselamatan 2Prabumulih.Penelitian yang dilakukan
adalah sarana utama untuk pencegahan oleh Ratih Dwi Kartikasari, Bambang
kecelakan seperti cacat dan kematian Swasto (2017) dengan judul “Prosedur
akibat kecelakaan kerja. Keselamatan Pengelasan Menggunakan Las Busur
kerja dalam hubunganya dengan Listrik atau SMAW( Shield Metal Arc
perlindungan tenaga kerja adalah salah Welding)” dalam penelitian tersebut
satu segi penting dari perlindungan tenaga menyimpulkan bahwa: Untuk dapat
kerja. mengelas dengan hasil lasan yang baik,
Pengertian Keselamatan kerja menurut perlu latihan dalam jangka waktu yang
keputusan Mentri tenaga kerja R.I No. tidak singkat dan wajib laksanakan
Kep. 463/MEN/1993 keselamatan kerja keselamatan kerja, maka akan diperoleh
adalah upaya perlindungan yang ditujukan hasil yang baik pada saat praktek.
agar tenaga kerja dan orang lainnya di
tempat kerja atau perusahaan selalu dalam METODE
keadaan selamat dan sehat, serta agar Pengumpulan data dilakukan dengan
setiap sumber produksi dapat digunakan metode observasi langsung selama 3 (tiga)
secara aman dan efisien. bulan di CV. Kujiro Jaya Teknik
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa Surabaya, wawancara kepada pihak
keselamatan kerja adalah segala upaya terkait, dan studi pustaka yang
untuk mengurangi atau mencegah mendukung. Metode penelitian adalah
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja kualitatif dengan analisis deskriptif.
yang ditentukan oleh pemerintah dan
wajib dilaksanakan oleh seluruh PEMBAHASAN
perusahaan atau institusi agar menjamin CV. Kujiro Jaya Teknik Surabaya berdiri
tenaga kerja dan oranglain yang di tempat pada 1987, Dimulai dengan sewa lapak
kerja atau perusahaan selalu dalam kecil guna melayani para supir angkot
keadaan selamat dan sehat. untuk membenahi kanvas yang sudah aus
Citra M.T, Agustina L.R (2011) dengan dan harus di ganti. Yang mana pemilik
judul “Kecelakaan Kerja Dalam Bidang terinspirasi dari sopir angkot yang pernah
Pengelasan” dalam penelitian tersebut memperkerjakan beliau menjadi karnet.
menyimpulkan bahwa :Berbagai aspek Seiring dengan berjalannya waktu,
keselamatan dan kesehatan kerja pada CV.Kujiro Jaya Teknik Surabaya kini
penyelenggaraan kontruksi di Indonesia, memiliki lini produksi yang bisa
dapat diambil kesimpulan bahwa sebagai memenuhi setiap bagian teknis dalam
masalah dan tantangan yang timbul penyesuaian kebutuhan sehingga menjadi
tersebut berakar dari rendahnya taraf salah satu pemasok, perawatan dan
supervisi teknis utama untuk industri

191
terlebih lagi dalam memenuhi sparepart Indonesia biasanya dilakukan oleh
atau bahan keperluan yang diperlukan di LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi).
kapal seperti dari perbaikan, perawatan, LSP ini mempunyai lisensi dari
pengelasan, pemotongan plat baja, BNSP (Badan Nasional Sertifikasi
pembubutan, dan macam- macam. CV. Profesi).
Kujiro Jaya Teknik sekarang berlokasi Jl.
Kalianak No.51 U, Kota Surabaya, Jawa 2. Management
Timur. Manajemen adalah proses
Standar prosedur pengelasan dalam upaya perencanaan, pemimpinan,
meningkatkan kepedulian akan pengorganisasian, dan pengendalian
keselamatan dan keamanan dalam upaya anggota organisasi dan proses
pengelasan dan juga untuk mengurangi penggunaan sumber daya organisasi
terjadinya kecelakaan kerja dan cidera untuk mencapai tujuan organisasi
dalam pengelasan di CV. Kujiro Jaya yang telah di tetapkan. (Stoner,
Teknik Surabaya. 1998:84).Manajemen pengelasan
Prosedur Keselamatan dan Keamanan dalam hal ini terus mengatur beberapa
DalamPengelasan. sarana penting yang dapat
mempengaruhi hasil lasan seperti
Dalam prosedur pengelasan semua unsur
pelaksanaan keselamatan dan
yang saling terkait harus di identifikasi
keamanan, pemeriksaan mutu dan
dengan baik dengan dikenalinya jenis
pemeriksaan proses antara lain :
material yang dilas dapat tentukan
a. Pemeriksaan pelaksanaan alat-alat
prosedur pengeleasan yang benar,
keselamatan dan keamanan dalam
pemilihan welder yang sesuai, serta
pengelasan meliputi: Helm
pemilihan mesin dan alat yang tepat dan
pengaman, Kacamata las,
prinsip pengelasan pada 4M + 3W + 1E,
Pelindung telinga, Alat pelindung
seperti berikut:
hidung (masker), Pakaian kerja
1. Man (Sumber daya manusia)
(Wearpack), Pelindung dada,
Dalam pelaksanaan pekerjaan las
Sarung tangan (Welding Gloves),
dibutuhkan sumber daya manusia
Sepatu kerja (Safetyshoes)
yang memenuhi kualifikasi, menurut
b. Pengawasan mutu yang baik perlu
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
adanya pengawasan pada alat-alat
Transmigrasi No: PER.02/MEN/1982
yang digunakan seperti, peralatan,
tentang kualifikasi juru las di tempat
material, pelaksanaan,
kerja menyatakan:
keterampilan, dan proses.
a. Pasal 2 No.1 : Peraturan Menteri
ini meliputi kwalifikasi juru las
3. Methode
untuk ketrampilan pengelasan
Metode adalah pengelasan logam
sambungan las tumpul dengan
yang meliputi prosedur perlakuan
proses las busur listrik, las busur
panas, desain sambungan, serta teknik
listrik submerged, las gas busur
pengelasan disesuaikan dengan jenis
listrik tungsten, las karbit atau
bahan, peralatan, serta posisi
kombinasi dari proses las tersebut
pengelasan saat sambungan las dan
yang dilakukan dengan tangan
prosedur pengelasan yang lainnya.
(secara manual), otomatis atau
Menurut cara pelaksanaan
kombinasi.
sambungannya, proses pengelasan
b. Pasal 3 No. 1 : Juru las dianggap
diklasifikasikan menjadi las gas (las
trampil apabila telah menempuh
karbit) dan las listrik,
ujian las dengan hasil memuaskan
(Sriwidharto,1987).
dan mempunyai sertifikat juru las.
Di CV.Kujiro Jaya Teknik Surabaya
Sertifikasi welder atau juru las di

192
sendiri untuk metode pengelasan di kecelakaan dan sarana yang harus
gunakan kedua metode yaitu las gas disediakan di setiap bangunan dan
(karbit) dan las listrik. Untuk las gas lokasinya pun juga harus strategis
sendiri menggunakan las berjenis agar dapat di akses dengan cepat
OFW (Oxy- Fuel Welding) dan OAW jika ada emergency situation.
(Oxy- Acetylene Welding). Dan untuk
las listrik menggunakan las berjenis 5. Weldingjoint
SMAW (Shielded Metal Arc Dalam proses pengelasan ini jenis
Welding). sambungan harus di identifikasi
secara baik, jenis material, tebal
4. Material material, serta posisi pengelasan dan
Dalam proses ini pengelasan logam, kegunaan atau fungsi material yang
bahan yang akan disambung harus di akan dilas.
identifikasi dengan baik. Dengan
dikenalinya bahan yang akan dilas, 6. Weldinginspector
dapat ditentukan prosedur pengelasan Sambungan sambungan las yang telah
yang benar, pemilihan welder yang dibuat harus diperiksa agar dapat
sesuai, serta pemilihan mesin dan alat diketahui kualitasnya. Sambungan las
yang tepat seperti base metal, filler harus dibongkar jikaterjadi cacat-
metal, dan elektroda dan gas dan cacat yang melampaui batas yang di
bersertifikat.Environment persyaratkan. Pemeriksaan dilakukan
(Lingkungan) oleh seorang Welding inspector.
Pemeriksa las menggunakan uji
Lingkungan pada waktu pengelasan visual, uji non-visual dan uji internal.
dilakukan merupakan faktor yang Inspektor las yang diakui adalah
mempengaruhi kualitas las. mereka yang telah memiliki sertifikat
Keselamatan dan kesehatan kerja nasional maupun Internasional.
(K3) juga perlu di pertimbangkan Inspektor las harus teliti, adil, tegas
dalam melaksanakan pengelasan. dan bekerja penuh tanggung jawab
Seorang juru las tidak dapat bekerja pada publik atau masyarakat banyak,
dengan baik jika dia tidak karena dampak dari kelalaian seorang
menggunakan pakaian dan peralatan inspektur las dapat berakibat fatal
keamanan kerja yang lengkap. Dan seperti: kebakaran, peledakan, atau
lingkungan pada waktu pengelasan toxicrealese.
harus terdapat alat-alat keselamatan
seperti: Penyebab Pekerja Kurang Peduli akan
a. Alat pemadam api ringan(APAR) Keselamatan dan Keamanan dalam
Alat pemadam kebakaran khusus pengelasan di CV. Kujiro Jaya Teknik
di lingkungan pengelasan tidak Surabaya.
sembarangan karena banyak Ada beberapa faktor penyebab pekerja
terdapat instalasi listrik disana jadi menjadi kurang peduli akan keselamatan
untuk jenis apar yang tepat adalah dan keamanan dalam pengelasan di CV.
apar jenis karbon dioksida. Di CV. Kujiro Jaya Teknik Surabaya sebagai
Kujiro Jaya Teknik Surabaya berikut:
sendiri untuk persediaan apar 1. Sumber daya manusia(SDM)
masih sangat minim hanya Dalam pelaksanaan pekerjaan las
berjumlah satu buah yaitu water dibutuhkan sumber daya manusia yang
apartus dan berlokasi di kantor. memenuhi kwalifikasi sesuai standar
b. Kotak P3K ( First Aid Box) prosedur pengelasan. Di CV. Kujiro Jaya
Pertolongan pertama pada korban Teknik Surabaya sendiri untuk sistem

193
sleksi masih belum selektif sehingga Council,2002):
menimbulkan ketidak pedulian terhadap a. Bahaya cahaya atausinar
keselamatan dan keamanan dalam Selama proses pengelasan akan
pengelasan salah satu contohnya dalam timbul cahaya dan sinar yang dapat
penggunakan sarung tangan dan helm membahayakan pekerja. Cahaya
pengaman masih jarangdigunakan. tersebut meliputi cahaya yang
dapat dilihat atau cahaya tampak,
2. Pengawasan sinar ultraviolet dan sinar
Dalam pelaksanaan pengelasan pekerja inframerah. Karena hal ini
harus selalu di awasi baik dari hal makapencegahan terhadap bahaya
keselamatan dan keamanan dan juga dari cahaya harus di perhatikan
hasil kerjanya sehingga membutuhkan dan dapat di cegah menggunakan
seorang yang ahli di bidang pengelasan kaca mata las( safetygogle).
bisa disebut sebagai Welding Inspector.
Inspektor las (Welding Inspector) yang b. Bahaya arus listrik
diakui adalah mereka yang telah Besarnya kejutan yang timbul
memiliki sertifikat Nasional maupun karena listrik tergantung pada
Internasional. Inspektor las harus teliti, besarnya arus dan keadaan badan
adil, tegas dan bekerja penuh tanggung manusia. Sehingga semakin besar
jawab pada publikatau masyarakat arus yang ada akan semakin besar
banyak, karena dampak dari kelalaian pula resikonya bahkan bisa
seorang inspektur las dapat berakibat mengakibatkan kematian. Untuk
fatal seperti: kebakaran, peledakan, atau mencegah hal tersebut kita harus
toxic realese. Di CV. Kujiro Jaya Teknik selalu waspada dan berhati-hati
Surabaya sendiri masih belum memiliki dalam pengelasan dan juga harus
pengawas yang optimal untuk sementara memakai peralatan keselamatan
ini pengawasan di CV. Kujiro Jaya dan keamanan yang lengkap.
Teknik Surabaya masih dilakukan secara c. Bahaya asap dan debu
bergantian oleh kepala perusahaan Debu dalamasap las sangat kecil,
(direktur) dan Manajer Oprasional. butir-butiran debu bila terhisap
atau terhirup akan tertahan oleh
Upaya untuk Mengurangi Kecelakaan bulu hidung dan bulu pernapasan,
dan Cidera serta Menjaga Keselamatan sedangkan debu asap yang lebih
dan Keamanan dalam Pengelasan di CV. halus lagi akan terbawa masuk ke
Kujiro Jaya TeknikSurabaya. dalam paru-paru, yaitu sebagian
Ada beberapa faktor untuk mengurangi akan dihembuskan keluar kembali.
tingkat kecelakaan dan cidera serta Debu asap akan tertinggal dan
menjaga keselamatan dan keamanan melekat pada kantong udara di
dalam pengelasan di CV. Kujiro Jaya paru – paru dapat menimbulkan
Teknik Surabaya yaitu : penyakit sesak napas dan lain
1. Pekerja sebagainya. Karena itu kita harus
Pekerja harus peduli akan menggunakan alat pelindung
keselamatan dan keamanan dalam hidung (masker).
proses pengelasan dan mengetahui
standar prosedur pengelasan yang d. Bahaya percikan api dan kerak las
benar dan tidak hanya itu pekerja juga Selama dalam proses pengelasan
harus peduli akan kebersihan dan menghasilkan percikan dan kerak
kenyamanan lingkungan. Dan pekerja las. Percikan dan kerak las apabila
harus tau potensi bahaya yang dapat mengenai kulit dapat
ditimbulkan dari proses pengelasan menyebabkan luka bakar karena
antara lain meliputi (National Safety itu pekerja harus menggunakan

194
peralatan pelindung keselamatan pencegahannya harus betul
dan keamanan yang lengkap. dilakukan dengan cara
menggunakan tali pengaman dan
e. Bahaya ledakan
kelengkapan keselamatan dan
Dalam pengelasan tangki, sebelum
keamanan yang lengkap
dilakukan pengelasan tangki harus
sesuaiprosedur.
bersih dari minyak, gas yang
mudah terbakar dan cat yang dapat 2. Perusahaan
terbakar. Apabila dalam hal ini Dalam upaya mengurangi dan
pemberiaannya kurang sempurna mencegah kecelakan dan cidera faktor
akan terjadi ledakan yang sangat perusahaan juga berberan penting
membahayakan. untuk mencegah dengan cara seleksi pekerja yang
hal ini sebelum pengelasan selektif dan sesuai prosedur dan
dilakukan harus diadakan pengawasan, perusahaan harus
pemeriksaan terlebih dahulu untuk memiliki pengawas khusus di bidang
memastikan bahwa tidak akan pengelasan (welding inspector) guna
terjadi ledakan dengan cara di free meningkatkan keselamatan dan
gas dan gas detektor untuk keamanan dan hasil kerja las atau
mengecek kadar kandungan gas produksi yang baik dan lebih optimal.
yang terdapat di dalam 3. Peralatan
tangkitersebut. Menambah jumlah dan persediaan
alat-alat keselamatan seperti kacamata
f. Bahaya kebakaran
las, pelindung telinga, wearpack,
Untuk mencegah terjadinya
pelindung dada, dan sepatu masih
kebakaran, bahan-bahan yang
sangat minim dan alat-alat pemadam
mudah terbakar seperti bensin,
kebakaran dan kotak p3k juga perlu di
solar, minyak, cat, kayu, kain,
tambah di CV. Kujiro Jaya Teknik
kertas dan bahan lainnya harus
Surabaya, seluruh peralatan
ditempatkan di tempat khusus yang
keselamatan harus sesuai standar
tidak akan terkena percikan las.
keselamatan nasional (SNI) maupun
Bahaya kebakaran juga dapat
internasional.
terjadi karena kabel yang menjadi
panas yang disebabkan oleh arus
singkat listrik, kebocoran listrik KESIMPULAN
karena isolasi yang rusak, makan 1. Pelaksanaan pekerja pengelasan di CV.
Kujiro Jaya Teknik Surabaya sendiri
dari itu kita juga harus teliti dan
masih belum sesuai standar prosedur
sebelum menggunakan peralatan
pengelasan harus di cek terlebih pengelasan dalam upaya meningkatkan
dahulu mulai dari komponen, keselamatan dan keamanan dan seleksi
matrial, alat las dan alat untuk penerimaan sumber daya
keselamatan seperti apar harus manusia (SDM) masih belum selektif.
berfungsi dengan baik, karena jika 2. Penyebab pekerja kurang peduli akan
sewaktu-waktu ada situasi keselamatan dan keamanan
kebakaran kita dapat mengatasinya dalampengelasandiCV.KujiroJayaTekn
dengan baik dan aman. ikSurabayadisebabkanoleh sumber
daya manusia (SDM) masih belum
g. Bahaya jatuh mengerti akan prosedur pengelasan
Dalam pengelasan tempat tinggi terhadap keselamatan dan keamanan
akan selalu ada bahaya terjatuh dan kurangnya pengawasan dari
dan kejatuhan. Bahaya ini dapat pihakperusahaan.
menimbulkan luka berat atau 3. Upaya yang dapat dilakukan agar
kematian, karena itu usaha pekerja peduli akan standar prosedur

195
pengelasan dalam upaya untuk
meningkatkan keselamatan dan
keamanan serta mengurangi atau
mencegah cidera dan kecelakaan di
CV. Kujiro Jaya Teknik yaitu dengan
mengarahkan dan membina pekerja
yang belum mengerti terhadap
keselamatan dan keamanan dalam
pengelasan dan perusahaan melakukan
penerimaan pekerja secara selektif
yang memenuhi kwalifikasi sesuai
standar prosedur pengelasan, kemudian
memperkerjakan seorang pengawas
khusus dalam pengelasan (welding
inspector ) serta menambah jumlah
persediaan alat-alat keselamatan dan
keamanan dan harus bersertifkat atau
sesuai standar nasional yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin .2008. keselamatan dan kesehatan
kerja (K3).
Arifin. 1997. Pengelasan. Pradnya Paramita,
Jakarta (download.portalgaruda.ord)
Citra M.T, Agustina L.R . 2011.
Kecelakaan Kerja Dalam Bidang
Pengelasan
(https://hembusananginlembut.w
ordpress.com/2011/06/04/tugas-
keselamatan-proses-kecelakaan-
dalam-bidang-pengelasan/amp/)
Clinical Pracitce Guideline .2009.
Standard. LondonDeutche Industrie
Normen (DIN). 2006. Las.
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Las)
Elphiana E.G . 2017. Pengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap
Kinerja Karyawan.
(https://ejurnal.unsri.ac.id)
Ida Nuraida . 2008. Prosedur
Pengelasan.(https://www.researchgate.n
et/publication/277859286-PROSEDUR-
PENGELASAN )
Ig. Wursanto .1987. Prosedur
Pengelasan.(https://www.researchgate.n
et/publication/277859286-PROSEDUR-
PENGELASAN)
Mentri tenaga kerja R.I No. Kep.
463/MEN/1993.Keselamatan Kerja

196

Anda mungkin juga menyukai